Cbr_profesi Riswan.docx

  • Uploaded by: Lamtupa Bolon Rimbang
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Cbr_profesi Riswan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,129
  • Pages: 20
CRITICAL BOOK REVIEW

PROPESI KEPENDIDIKAN

NAMA

: RISWANDY NAINGGOLAN

NIM

: 5173122018

PRODI

:Pend.TEKNIK OTOMOTIF

MATA KULIAH

: PROFESI KEPENDIDIKAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018

1

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan RahmatNya sehingga penulis dapat menulis tugas makalah mata kuliah Menyimak ini yang berjudul “Critical Book Report”. Penulis berterima kasih kepada Bapak dosen yang bersangkutan yang sudah memberikan bimbingannya. Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Medan ,Maret 2018

Riswandy nainggolan penulis

2

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan sangat lah penting dan pendidikan juga merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk mempersiapkan pesertadidik menjadi manusia yang mandiri dan mampu mengoptimalisasikan segala aspek minat,bakat, dan keahliannya melalui suatu proses pembelajaran.Guru merupakan pelaksana pendidikan yang sangat penting dalam hal keberhasilanpendidikan itu.. Guru Indonesia merupakan insan yang patut ditiru dalam kehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan bernegara oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Perananguru semakin penting dalam era globalisasi ini, karena hanya dengan bimbingan seorang guruyang professional setiap siswa akan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas,kompetitif,dan mampu menjawab segala tantangan zaman. B. TUJUAN CRITICAL BOOK REPORT 1. Memahami hakikat profesi kependidikan. 2. Mengetahui bagaimana profesionalisme seorang guru.

C. MANFAAT 1. Agar para pembaca memahami hakikat profesi kependidikan. 2. Agar para pembaca mengetahui bagaimana profesionalisme seorang guru.

3

BAB II PEMBAHASAN A. IDENTITAS BUKU 1. Buku Utama 1. Judul buku

: Profesi Kependidikan

2. Pengarang

: Tri Yuni Henrdowaty

3. Penerbit

: STKIP Muhammadiyah Pringsewu

4. Kota terbit

: Lampung

5. Tahun terbit

: 2016

6. Tebal buku

: 353 halaman

7. ISBN

: 978-602-7938-05-2

2. Buku Pembanding 1.Judul Buku

: Profesi Kependidikan

2. Pengarang

: Prof. Dr. H. Hamzah B. Uno, M.Pd

3.Penerbit

: Bumi Aksara

4.Tahun Terbit

: 2009

5.Jumlah Halaman

: 146 halaman

6.ISBN

: 978-979-010-I71-5

4

B. RINGKASAN BUKU 1. BUKU UTAMA BAB I Hakikat Profesi Kependidikan Secara etimologis, profesi berasal dari bahasa inggris “profesion” yang berakar dari bahasa latin “profeus” artinya mengakui atau menyatakan mampu atau ahli dalam stu bentuk pekerjaan. Secara semantik, profesi adalah jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para anggotanya. Adapun ciri-ciri dari profesi adalah (schein, 2005) : (1) bekerja sepenuhnya dalam jam jam kerja (2) pilihan kerja didasarkan pada motivasi yang kuat, (3) memiliki seperangkat ilmu pengetahuan dan ketrampilan khusus yang diperoleh lewat

pendidikan

dan

proses

yang

lama,

(4)

membuat

keputusan

sendiri

dalammenyelesaikan pekerjaan, (5) pekerja berorientasi pada pelayanan bukan kepentinganpribadi, (6) memiliki otonomi untuk bertindak dalam menyelesaikan persoalan klien, (8)menjadi anggota organisasi profesional sesudah memenuhi persyaratan atau kriteriatertentu, (9) memiliki kekuatan dan status yang tinggi sebagai ekspert dalamspesialisasinya dan (10) keahliannya boleh diadvertensikan untuk mencari klien Guru

sebagai

jabatan

profesional

dituntut

memiliki

tiga

kompetensi

yaitukompetensi personal, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Sedangkan untukkompetensi guru profesional pada UU No 14 Tahun 2005 terdiri atas kompetensiPedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional dan Kompetensi Sosial.

5

BAB II Profesionalisasi Jabatan Guru Keprofesionalan seseorang terbentuk melalui proses yang harus dijalani dalam waktu yang lama. Profesionalan tidak diawali dengan oleh keluarnya surat pengangkatan (SK) sebagai guru sebagai lulusan LPTK, tetapi dimulai sejak ada “niat menjadi guru”, menjadi pelayan manusia yang bertujuan utnuk memanusiakan manusia. Berbagai wahana untuk meningkatkan keprofesionalan guru adalah PKG, KKG, dll. Dalam pelaksanaannya, menurut

Pidarta

(1986),

adalahkepemimpinan

kepala

faktor

yang

sekolah,

dapat

fasilitas

mempengaruhi kerja,

harapan

kinerja

guru

harapan,

dan

kepercayaanpersonalisa sekolah. Penilaian kinerja guru menurut Siswanto dalam Lamatenggo (2001) memiliki unsur unsur yaitu : - Kesetiaan - Kejujuran - Prestasi kerja - Kerja Sama - Tanggungjawab - Prakarsa - Ketaatan - Kepemimpinan Unsur pendidikan yang dapat dilihat sebagai angka kredit dalam kenaikan pangkatguru adalah mengikuti pendidikan formal dan memperoleh ijazah/gelar meliputi (100)untuk ijazah S-1/D-IV; (2)150 ijazah untuk S-2 dan (3) 200 ijazah untuk S-3 danmengikuti pelatihan prajabtan dan program induksi. Profesi guru juga memilikiperlindungan yang diatur dalam perundang-undangan. BAB III Peran Organisasi dan Penyikapan Profesi Kependidikan Organisasi profesi adalah suatu wadah perkumpulan orang orang yang memilikikeahlian khusus yang merupakan ciri khas dari keahlian tersebut. Organisasi profesionalberfungsi sebagai pengendali keseluruhan profesi baik secara sendiri maupun secarabersama sama dengan pihak lain yang relevan. Dalam profesi kependidikan, UU tentangSistem Pendidikan Nasional sangat penting guna mengatur dan melindungikeberadaannya. Selain itu, guru juga memiliki kode etik yaitu ketentuan atau aturan yangberkenaan dengan tata susila dan akhlak. Kode etik guru tediri dari dua yaitu Kode EtikGuru Indonesia dan Kode Etik Jabatan Guru. 6

Tenaga profesional tentunya menuntut sikap yang profesional. Sikap ini terdiri dari kognitif dan afektif. Standar pendidik dan tenaga Kependidikan diatur dalam PeraturanPemerintah RI No 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional yang diatur pada bab VI pasal 28 dan 29. Pola tingkah laku guru yang profesional harus bersikap komitmen yang

utuh

terhadap

peraturan

perundang-undangan,

organisasi

profesi,

teman

sejawat,peserta didik, profesi guru, pimipinan dan pekerjaan. UU RI No 14 Tahun 2005 pasaal 41ayat 3 menyebutkan “Guru wajib menjadi anggota Organisasi Profesi”. Penyikapan profesikependidikan mengandung makna kecenderungan guru atau tenaga pendidik memandang dan memperlakukan guru sebagai profesi.

BAB IV Peranan Guru Dalam Manajemen Pendidikan Manajemen berarti pengelolaan yang berarti penggunaan sumber daya secaraefektif untuk mencapai sasaran. Usman (2006) menyatakan manajemen pendidikan adalahseni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana dan prosespembelajaran agar peserta didik secara efektif mengembangkan potensi dirinya untukmemiliki

kekuatan

spiritual

keagamaan,

pengendalian

diri,

kepribadian,

kecerdasan,akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.Administrator adalah seseorang yang memiliki kemampuan menjalankan prosessekelompok kerja sama individu dibidang tertentu dengan memberdayakan seluruh sumberdaya mencapai tujuan yang ditetapkan bersama. Dalam melakukan administrasi makadiperlukan manajemen. Di Indonesia, faktor utama pentingnya penerapan manajemenberbasisi sekolah adalah : 1. Pelaksanaan kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional yangmenggunakan pendekatan education production funtion atau input-out analisys 2. Penyelenggaraan pendidikan yang terfokus pada birokratik-sentralistik 3. Peran serta warga sekolah dan masyarakat yang selama ini dirasakan sangat minim

7

Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan, guru bidang studi harusmampu memahami dan menjadi bagian yang terintegrasi dalam manajemen pendidikan dengan melaksanakan tugas dan tanggungjawab pada setiap garapan yang dikelola kepala sekolah sebagai manajer di sekolah.

BAB V Hakekat Supervisi Pendidikan Secara umum Supervisi berarti upaya pemberian bantuan kepada guru agar dapat membantu peserta didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. Namun dalam prakteknya sering

supervisi

diartikan

sebagai

pengawasan

terhadap

kinerja

guru.

Hal

yangmelatarbelakangi pentingnya supervisi bagi tenaga pendidik adalah : 1. Penyelenggaraan pendidikan melibatkan peran sejumlah orang yang perludikendalikan dalam kerjasama 2. Pada umumnya, semua petugas pendidikan memiliki potensi yang lebih besardaripada apa yang ditampilkannya saat ini (saat melaksanakan tugas) 3. Para pengajar tidak mungkin selalu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik 4.

Perkembangan

ilmu

pengetahuan

dan

tekhnologi

serta

perkembangan

tuntunanmasyarakat yang semakin kompleks. Tujuan

supervisi

pendidikan

adalah

mengukur

dan

menjamin

terpenuhinya

kualitaspenyelengaraan pendidikan maupun pembelajaran. Fungsi supervisi pendidikan adalahmengkoordinir

semua

usaha

sekolah,

memperlengkapi

kepemimpinan

sekolah,memperkuat pengalaman-pengalaman guru, menstimulasi usaha usaha yang kreatif,memberikan fasilitas dan penilaian, menganalisa situasi belajar mengajar, membantumeningkatkan kemampuan belajar serta mengintegrasikan tujuan pendidikan BAB VI Bimbingan Konseling dan Peran Guru Secara umum Konseling diartikan sebagai bantuan. Konseling merupakan suatu proses

pertemuan

langsung

antara

konselor

dan

konseli

yang

bermasalah

dimanapembimbing membantu konseling mengusahakan perubahan sikap dan tinglah laku.Tujuannya adalah memahami dirinya dengan baik, memahami lingkungannya, 8

membuatpilihan dan keputusan yang bijaksana, mengatasi masalah yang dihadapi. Sedangkanfungsinya adalah : 1. Fungsi Pemahaman : mengetahui siapa dan bagaimana individu yang dikonselingitu 2. Fungsi Pencegahan : upaya pencegahan terhadap timbulnya masalah 3. Fungsi Penyaluran : membantu penyaluran kearah kegiatan atas progaram yangdapat menunjang tercapainya perkembangan yang optimal 4. Fungsi Penyesuaian : untuk membantu terciptanya penyesuaian antar siswa danlingkungannya 5. Fungsi Perbaikan : membantu siswa yang masih mengalami masalah 6. Fungsi Pengembangan : membantu siswa dalam mengembangkan keseluruhansecara mantap dan terarah Landasan yang ada dalam bimbingan konseling adalah: 1. Landasan filosofis, berkenaan dengan mencari jawaban “apakah manusia itu?” dan akan dijawab dengan adanya filsafat 2.

Landasan

psikologis,

berupa

motif

dan

motivasi,

pembawaan

dan

lingkungan,perkembangan individu, belajar, dan kepribadian 3. Landasan sosial budaya : landasan yang memberikan pemahaman kepada konselortentang

dimensi

kesosialan

dan

yangmempengaruhi terhadap perilaku individu.

9

dimensi

kebudayaan

sebagai

faktor

2. BUKU PEMBANDING BAB 1Suatu Uraian Pengantar Profesi Pendidikan A. Berbagai Masalah yang Berpengaruh pada Pendidikan Bangsa Indonesia sedang dilanda oleh berbagai krisis, baik krisis ekonomi, krisis moneter, krisis politik, maupun krisis kepercayaan. Pendidikan sebagai suatu sistem pencerdasan anak bangsa, dewasa ini dihadapkan pada berbagai persoalan , baik ekonomi, sosial, budaya, maupun politik. Pada arus global, kita sementara berhadapan dengan tantangan globalisasi, peniadaan sekat-sekat idiologis politik, budaya, dan sebagainya. Apabila pendidikan diposisikan sebagai alat untuk memcahkan masalah sekarang ini, sesungguhnya kita tidak terlalu banyak berbuat dari apa yang dihasilkan oleh pendidikan selama ini. Munculnya berbagai krisis ini mengundang berbagai gejolak dalam masyarakat, misalnya kurang terjaminnya keamanan diri apalagi diberbagai daerah tampaknya pertikaian antarsuku, pertikaian antar agama yang dikhawatirkan akan menjadi awal kehancuran dan runtuhnya Negara kesatuan republik ini. B. Isu Yang Berkembang dimasyarakat Telah terjadi perubahan paradigma dalam menata manajemen pemerintahan, termasuk didalamnya menata manajemen pendidikan.Kekuasaan dan peran masyarakat akan menentukan corak dan demokrasi atau pelaksanaan sistem desentralisasi. Dalam manajemen pemerintahan, salah satu aspek yang sangat menonjol yag akan dapat dijadikan indicator apakah manajemen pemerintahan itu dijalankan secara otoriter atu demokratis adalah dibuktikan sampai seberapa jauh fokus kekuasaan itu diaplikasikan. Disisi lain, indicator peran rakyat atau masyarakat juga ikut menentukan tentang demokratisasi manajemen pemerintahan. C. Perubahan Paradigma Paradigma yang diikuti pada kurun beberapa dasawarsa yang lalu telah banyak berubah.Beberapa perubahan tersebut antara lain sebagai berikut.

10

1. Perubahan paradigm dan orientasi manajemen pemerintahan yang sarwa Negara menjadi berioriantasi pasar. 2. Perubahan dan orientasi manajemen pemerintahan yang otoritarian menjadi beriorientasi pada demokrasi. 3. Perubahan paradigma dan sentralisasi kekuasaan menjadi desentralisasi kewenangan. D. Visi Pendidikan Pendekatan sarwa Negara mengakibatkan terjadinya sentralisasi sistem pendidikan. Untuk masa depan, visi pendidikan tidak lagi berioreintasi pada sentralisasi kekuasaan, melainkan desentralisasi dan memberikan otonomi kepada satuan dibawah atau kepala daerah. Visi pendidikan berikutnya yang perlu pula memperoleh perhatian ialah meletakkan information technologi, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pendidikan. E. Keberhasilan Pendidikan Kita Dewasa Ini Secara kuantitatif kita dapat mengatakan bahwa pendidikan diindonesia telah mengalami kemajuan. Indicator keberhasilan pendidikan ini dapat dilihat pada kemajuan baca tulis masyarakat yang mencapai 67,24 %. Hal ini sebagai akibat dari program pemerataan pendidikan, terutama melalui IMPRES SD yang dibangun pada rezim orde baru.Namun demikian, keberhasilan dari segi kualitatif pendidikan diindonesia belum berhasil membangun karakter bangsa yang cerdas dan kreatif, apalagi yang unggul.

BAB 2Sepuluh Perubahan Pendidikan Untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia A. Pendidikan sebagai proses pembebasan Pendidikan

kita

masih

terkesan

sebagai

pendidikan

yang

membelenggu.Pembelengguan ini bersumber dari ketidakjelasan visi dan misi pendidikan. B. Pendidikan sebagai proses pencerdasan Banyak pihak yang mengecam pendidikan kita dirasakan sebagai sebuah proses pembodohan. C. Pendidikan menjunjung tinggi hak-hak anak

11

Dinegara kita hak-hak anak terkesan dirampas.Hal ini disebabkan karena masyarakat menjadikan sekolah sebagai panggung pentas, bukan sebagai tempat latihan maupun laboratorium belajar. D. Pendidikan menghasilkan tindak perdamaian Melihat munculnya berbagai tawuran diantara pembelajar sekarang ini merupakan bukti nyata bahwa pendidikan menghasilkan tindak kekerasan. E. Pendidikan anak berwawasan integrative Bahwa mata pelajaran masih terkesan berkotak-kotak, itulah kenyataan yang terjadi dalam dunia pendidikan saat ini. F. Pendidikan membangun watak persatuan Pendidikan belum mampu menghasilkan manusia yang mampu hidup dalam perbedaan. G. Pendidikan menghasilkan manusia yang demokratis Pendidikan kita terkesan masih otoriter, baik manajemen, interaksi, proses, kedudukan, maupun substansinya. H. Pendidikan Menghasilkan Manusia Yang Peduli Terhadap Lingkungan Undang-undang no.2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, kepada dasarnya merupakan undang-undang pendidikan sekolah.

BAB 3Profesionalisme Guru A. Pendahuluan Guru merupakan orang yang harus digugu da ditiru, dalam arti orang yang memiliki harisma atau wibawa hingga perlu untuk ditiru dan diteladani. B. Hakikat profesi guru Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang pendidikan. C. Guru sebagai contoh (suri teladan)

12

Perubahan perilaku yang dapat ditunjukkan oleh peserta didik harus dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang guru.Sehingga seorang guru harus mampu menjadi teladan bagi anak muridnya. D. Kompetensi dan tugas guru Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk gaya belajar. E. Peranan guru dalam pembelajaran tatap muka Guru sebagai perancang pembelajaran, Guru sebagai pengelola pembelajaran, Guru sebagai pengarah pembelajaran, Guru sebagai pengaruh pembelajaran, Guru sebagai evaluator, Guru sebagai konselor, Guru sebagai pelaksana kurikulum

BAB 4Merekonstruksi Masyarakat Dan Kebudayaan Melalui Pengubahan Sistem Pengelolaan Pendidikan Disekolah A. Pendahuluan Masalah

krisis

dan

kompleks

dan

membawa

tantangan

berat

bagi

masyarakat.Pendidikan yang dilakukan selama ini membentuk pribadi yang tangguh serta mengembangkan pemikiran yang kreatif untuk memecahkan persoalan krisis ekonomi. B. Misi pendidikan persekolahan Dewasa ini sekolah telah tersebar diseluruh pelosok tanah air.Hal itu sangat menggembirakan karena diharapkan kaum terpelajar dapat ditentukan dimana-mana. C. Sekolah Sebagai Sarana Rekonstruksi Masyarakat Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang berada ditengah-tengah masyarakat hanya akan berhasil apabila ada kerjasama dan dukungan yang penuh pengertian dari masyarakat. D. Pengaruh Eksternal Dan Internal Dalam Pengelolaan Pendidikan Pengaruh eksternal adalah adanya perkembangan dunia yang mengglobal yang berlaku dalam dasawarsa ini.Sedangkan pengaruh internal adalah pengaruh kebudayaan dalam kehidupan masyarakat bangsa Indonesia.

13

BAB 5Jabatan Professional Dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran A. Pendahuluan Jabatan guru merupakan jabatan professional yang menghendaki guru harus bekerja secara professional. B. Kegiatan guru dalam pembelajaran Yaitu dalam pola pembelajaran yang efektif.Kondisi dan asas belajar tertentu dapat diterapkan dengan berhasil pada pengembangan sejumlah kegiatan pada setiap pola belajar mengajar. C. Kondisi dan asas untuk belajar yang berhasil Persiapan sebelum mengajar, Sasaran belajar, Susunan bahan ajar, Perbedaan individu, Motivasi, Sumber belajar, Keikutsertaan, Balikan, penguatan ,Latihan dan pengulangan, Urutan kegiatan belajar, Penerapan, Sikap mengajar, Penyajian di depan kelas D. Metode penyajian 1. keunggulan dan metode penyajian pada umumnya diperlukan upaya dan pemikiran minimal untuk merencanakan penyajian ceramah karena pengajar sudah mengenal dan berpengalaman dengan metode ini. 2. Kelemahan metode penyajian Siswa dibatasi keikutsertaannya, mereka hanya menonton, mendengar, mencatat dan tidak ada kesempatan untuk bertukar pendapat. 3. Penerapan Bertujuan untuk memberi semangat atau membangkitkan tujuan untuk mempelajari sebuah bahan ajar atau pokok bahasan. 4. Rencana keikutsertaan Proses belajar akan berlangsung dengan baik apabila siswa terlibat secara aktif 5. Belajar mandiri Pola mengajar mengajar BAB 6Kompetensi profesional guru

14

A. Pendahuluan Salah satu landasan yang dapat dijadikan landasan terbentuknya kompetensi seseorang adalah teori medan yang dirintis oleh kurt lewin. Ada lima karakteristik kompetensi sebagai berikut yaitu: 1. Motif, yaitu sesuatu yang orang pikirkan dan inginkan yang menyebabkan sesuatu. 2. Sifat, karakteristik fisik tanggapan konsisten terhadap situasi atau informasi. 3. Konsep diri, yaitu sikap, nilai, dan image. 4. Pengetahuan, informasi yang dimiliki seseorang 5. Keterampilan BAB 7Reformasi pendidikan A. Pendahuluan Sistem pendidikan yang selama ini dikelola dalam suatu iklim birokratik dan sentralistik dianggap sebagai salah satu sebab yang telah membuahkan keterpurukan dalam mutu dan keunggulan pendidikan ditanah air. B. Manajemen berbasis sekolah sebagai paradigma baru pengelolaan pendidikan Pergeseran pengelolaan paradigma pendidikan dasar dan menengah telah tercermin dalam visi pembangunan pendidikan. C. Menuju otonomi pada tingkat sekolah-sekolah Paradigma beranggapan bahwa satu-satunya jalan masuk yang terdekat menuju peningkatan mutu adalah demokratisasi. D. Pengelolaan pendidikan pada tingkat sekolah Peran dan fungsi dewan pendidikan dan komite sekolah tidak dapat dipisahkan dari pelaksanaan pendidikan ditingkat sekolah. BAB 8Peran teknologi dalam perkembangan pendidikan diindonesia A. Pendahuluan Bahan kajian yang diperuntukan bagi jenjang pendidikan dasar dapat mencakup ranah teknologi bagi masyarakat. 15

B. Pengenalan awal teknologi Dalam pengembangan kurikulum, salah prinsip yang perlu diperhatikan adalah sesuai dengan kebutuhan. Namun kesepekatan ini baru menjadi masalah apabila diikuti pertanyaan lanjutan. C. Dasar pemikiran perlu teknologi dalam pendidikan Mengingat begitu pentingnya peranan kurikulum didalam sistem pendidkan dan dalam proses pendidikan harus dapat dikerjakan dengan teliti. D. Dasar pertimbangan perumusan Adanya rasa tanggung jawab untuk menciptakan kehidupan bangsa yang cerdas, maka pendidikan kurikulum teknologi untuk siswa sangat penting. BAB 9Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi dan informasi A. Pendahuluan Dalam proses pembelajaran, media telah dikenal sebagai alat bantu pembelajaran yang seharusnya dimanfaatkan oleh pelajar. B. Teori – teori yang berkaitan dengan sumber belajar Pembelajaran diupayakan mencakup semua variabel pembelajaran yang dirasa turut memengaruhi belajar. C. Pengertian belajar Media berasal dari bahasa latin yang mempunyai arti antara. Sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerimanya. D. Jenis klasifikasi media Jenis media dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran cukup beragam, mulai dari media yang sederhana sampai media yang cukup rumit dan canggih. E. Peran media `Penyajian materi ajar menjadi lebih standart, Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik, Kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif, Waktu yang dibutuhkan untuk belajar dapat dikurangi, Memberikan nilai positif bagi pelajar. 16

F. Media yang tidak diproyeksikan Realita, Model, Bahan grafis,Papan display. BAB 10Menguraikan benang kusut pendidikan di era otonomi pendidikan Suatu analisis tentang pendidikan di indonesia Jika kita renungi masalah pembangunan pendidikan di indonesia, sunggung mengundang kita untuk bisa mencermati pendidikan indonesia baru sekadar mampu memberikan dampak langsung pendidikan yang diwujudkan oleh izajah, tetapi belum sampai memberikan dampak pengiring pengajaran yang indikatornya adanya kemampuan daya saing sumber daya manusia, baik untuk memenuhi tuntutan dunia usaha maupun tuntutan dunia industri dalam kancah percaturan dunia internasional. Pada saat ini pendidikan nasional diindonesia juga masih dihadapkan pada permasalahan yang menonjol yaitu : masih rendahnya pemerataan untuk dunia pendidikan, masih rendahnya kualitas dan relevansi pendidikan, dan masih lemahnya manajemen. Beberapa hasil riset yang berkaitan dengan kualitas pendidikan diindonesia masih sangat memprihatinkan. Hal tersebut tercermin, antara lain dasar dari hasil studi kemampuan membaca untuk tingkat sekolah dasar.

17

BAB III PENILAIAN A. KELEBIHAN Dalam buku 1terdapatbeberapa kelebihan berdasarkan buku pembanding, yaitu : a. Materi yang dijelaskan dalam buku ini merupakan materi yang cukup banyakdan lengkap. b. Bahasa yang digunakan dalam penjelasan materi ini mudah dimengerti ebih mudah memahaminya. c. Penulisan dalam buku sesuai dengan aturan EYD. d. Cover buku ini cukup menarik, membuat pembaca untukmembaca buku tersebut. B. KELEMAHAN Dalam buku 1 terdapatbeberapa kelemahan berdasarkan buku pembanding, yaitu : a. Tidak terdapat contoh dalam buku ini dalam menjelaskan materi dalam buku ini b. Pembahasan dalam buku ini agak sulit untuk dipahami.

18

BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN Keprofesionalan seseorang terbentuk melalui proses yang harus dijalani dalamwaktu yang lama. Profesionalan tidak diawali dengan oleh keluarnya surat pengangkatan(SK) sebagai guru sebagai lulusan LPTK, tetapi dimulai sejak ada “niat menjadi guru”,menjadi pelayan manusia yang bertujuan utnuk memanusiakan manusia. Bangsa Indonesia sedang dilanda oleh berbagai krisis, baik krisis ekonomi, krisis moneter, krisis politik, maupun krisis kepercayaan. Pendidikan sebagai suatu sistem pencerdasan anak bangsa, dewasa ini dihadapkan pada berbagai persoalan. Apabila pendidikan diposisikan sebagai alat untuk memcahkan masalah sekarang ini, sesungguhnya kita tidak terlalu banyak berbuat dari apa yang dihasilkan oleh pendidikan selama ini. Munculnya berbagai krisis ini mengundang berbagai gejolak dalam masyarakat, misalnya kurang terjaminnya keamanan diri apalagi diberbagai daerah tampaknya pertikaian antarsuku, pertikaian antar agama yang dikhawatirkan akan menjadi awal kehancuran dan runtuhnya Negara kesatuan republik ini. B. SARAN Setelah membahas makalah ini, penulis berharap semoga kita semua kelak menjadi guru yangprofessional. Karenakeberhasilan seorang tenaga didik dalam melahirkan generasi bangsa tergantung padapendidiknya.

19

DAFTAR PUSTAKA

Hendrowaty,Tri Yuni.2014.Profesi Kependidikan.Lampung:STKIP Muhammadiyah Pringsewu Uno, Hamzah B.2007.Profesi Kependidikan.Gorontalo:Bumi aksara

20

More Documents from "Lamtupa Bolon Rimbang"