DAFTAR ISI DAFTAR ISI.....................................................................................................................................................1 KATA PENGANTAR..........................................................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3 1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................................3 1.2 Tujuan................................................................................................................................................3 1.3 Manfaat..............................................................................................................................................3
BAB II ISI BUKU.............................................................................................................................................4 2.1 Identitas Buku..................................................................................................................................4 2.2 Ringkasan Isi Buku..............................................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN.........................................................................................................................5 3.1 Perbedaan .........................................................................................................................6 3.2 Keunggulan..........................................................................................................................6 3.4 Kelemahan...........................................................................................................................8
BAB IVPENUTUP...........................................................................................................................................19 4.1 Kesimpulan dan saran............................................................................................................................19 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................................20
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya ucapkan pada Allah Subhana wa Ta’ala, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan kami nikmat kesehatan dan waktu sehingga saya mampu menyelesaikan tugas Critical Book Review pada mata kuliah Pengukuran Listrik. takklupa, Kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Ir. Mustamam, M.T. selaku dosen pengampu pada mata kuliah Pengukuran listrik dan telah memberi kontribusi besar kepada saya untuk memahami mata kuliah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Critical Book Review mata kuliah Pengukuran Listrik. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah pada tugas ini. Oleh karena itu kami menerima segala masukan berupa saran dan kritik yang membangun agar saya dapat menyempurnakan isi makalah ini. Akhir kata, Kami ucapkan terima kasih.
Penulis
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kebesaran listrik seperti tegangan, daya dan sebagainya tidak- dapat secara Langsung kita tanggapi dengan panca indera kita. Untuk memungkinkan pengukuran Maka kebesaran listrik ditransformasikan melalui suatu phenomena fisis yang akan Memungkinkan pengamatan melalui panca indera Kita; misalnya kebesaran listrik seperti-arus ditransformasikan melalui suatu phenomena fisis ke dalam kebesaran mekanis. PerubahanPerubahan tersebut bisa merupakan suatu rotasi melalui suatu sumbu yang tertentu. BesarBesar sudut rotasi tersebut berhubungan langsung dengan kebesaran arus listrik yang akan kita amati, sehingga dengan demikian maka pengukuran dikembalikan menjadi pengukuran terhadap suatu perputaran,r dan besar sudut adalah menjadi ukuran kebesaran listrik yang ingin diukur. Hal ini adalah lazim untuk suatu pengukuran Arus dan alat ukur demikian ini disebut pada umumnya sebagai "pengukur amper".Kumpulan dari peralatan listrik yang bekerja atas dasar prinsip-prinsip tersebut akan disebutkan di sini sebagai alat ukur listrik. Perhatikan alat pengukur Amper lebih lanjut. Telah dijelaskan bahwa kebesaran arus ditransformasikan menjadi suatu rotasi dan besar sudut adalah ukuran dari pada besar arus. Macam arus di dalam teknik listrik, ada arus searah dan ada arus bolak balik,akan tetapi kebesaran-kebesaran tersebut masih akan pula dipengaruhi oleh beberapa hal lain. Yang dimaksud dengan alat pengukur adalah untuk memungkinkan mengamati Besar arus yang dimaksudkan. Disamping kebesaran arus, masih banyak pula kebesaran titik lainnya sepertitegangan, daya, energi, frekwensi dan sebagainya. 1.2 Tujuan Tujuan disusunnya makalah ini ialah : A. Untuk menambah pengetahuan, ilmu serta wawasan mahasiswa dalam bilang elektro B. Untuk memberitahu mahasiswa bagaimana cara menghitung daya C. Untuk memenuhi tugas CBR.
1.3 Manfaat Manfaat disusunnya makalah ini ialah : 1. Dapat menambah pengetahuan mahasiswa mengenai ilmu kelistrikan dan menambah wawasan mengenai ilmu tersebut. 2. Dapat memenuhi tugas CBR..
3
BAB II ISI BUKU 2.1 Identitas Buku A. Identitas buku
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Buku utama Judul buku : Pengkuran Dan alat-alat Ukur listrik Edisi : Ebook Cetakan Keenam Pengarang : Prof. Dr. Soedjana Sapiie Dan Dr. Osamu Nishino Penerbit : PT PRADNYA PARAMITA Kota terbit : Jakarta Tahun terbit : 2000 ISBN : 979-408-039
Buku pembanding 1. Judul buku : Pengukuran Listrik 2. Edisi : Cetakan Pertama 3. Pengarang : Sri Teguh Widodo Dan Winih Wicaksono 4. Penerbit : SAKA MITRA KOMPETENSI 5. Kota terbit : Klaten 6. Tahun terbit : 2011
4
2.2 Ringkasan Isi Buku BAB 1: ALAT ALAT UKUR LISTRIK Dalam bab iniditerangkan berbagai macam alat ukur, dan bagaimana alat-alat ukur tersebut harus dipergunakan, agar pengukuran kebesaran-kebesaran listrik dapat dilaksanakan sebaik dan seaman mungkin. Tekanan akan diberikan dalam bab ini kepada alat-alat ukur yang langsung memberikan nilai pengukuran kebesaran listrik pada skala yang dapat dibaca secara jelas; yaitu alat-alat ukur yang secara jelasnya mentransformasikan kebesaran listrik pada skala yang tertentu. Alat-alat ukur dalam golongan ini akan disebut sebagai alat penunjuk. Alat penunjuk, bekerja atas prinsip perubahan kebesaran listrik langsung melalui suatu phenomena fisis tertentu, ke dalam suatu perputaran, dan perputaran tersebut dihubungkan dengan jarum yang berputar pada skala yang tertentu. Disamping ini maka kebesaran-kebesaran yang diintegrasikan termasuk pula dalam alat-alat pengukur golongan ini, yaitu periunjukan integrasi dari kebesaran listrik melalui suatu perioda waktu. 1.1 Alat ukur kumpar putar Yang dimaksudkan dengan "alat ukur kumparan putar", adalah alat pengukur yang bekerja atas dasar prinsip dari adanya suatu kumparan listrik, yang ditempatkan pada medan magent .yang berasal dari suatu magnet yang permanen. Arus dialirkan melalui kumparan akan menyebabkan kumparan tersebut berputar. Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur penting yang dipakai untuk bermacam arus, tidak hanya untuk arus searah, akan tetapi dengan alat-alat pertolongan lainnya, dapat pula dipakai untuk arus bolak balik. Pemakaian dari alat ukur kumparan putar adalah sangat luas, mulai dari alat-alat ukur yang ada di laboratorium sampai pada alat ukur yang ditempatkandi dalam pusat-pusat pembangkit listrik. Alat ukur yang dimaksudkan ini dipergunakan sebagai alat ukur untuk kebesaran arus maupun tegangan. 1.2 Kebaikan kerja dan cara pemakaian alat ukur volt dan ampere Setelah kita mempelajari prinsip kerja maupun. konstruksi dari pada alat ukur kumparan putar untuk pengukuran amper maupun volt, maka marilah kita mengumpamakan bahwa kita akan mengukur tegangan dari sesuatu instalasi listrik. PadaPada umumnya sebagai suatu alat yang diperlukan untuk keperluan pengukuran ini kita akan pertama-tarna berpikir untuk mempergunakan suatu pengukuran volt. Akan tetapi bermacam ragam pengukuran volt terdapat, dan bila kepada kita ditanyakan manakah alat pengukur volt yang harus dipakai, maka akan sukar bagi kita untuk memberikan jawaban yang sebaiknya, kecuali bila kita mempunyai pengetahuan yang cukup baik dari berbagai karateristik dari pengukuran. Dalam bab ini akan dipelajari kebaikan kerja dari pada alat pengukur amper dan alat pengukur volt type kumpaian putar, yang telah dibicarakan dalam bab yang lalu, bersama dengan cara-cara penggunaan yang sebaiknya serta informasi lainnya. 1.3 Alat pengukur amper dan pengukur volt dalam arus bolak balik Alat ukur kumparan putar tidak dapat dipergunakan untuk pengukuran arus bolak balik. Akan tetapi karena kepekaannya yang baik dan pula pemakaian sendirinya yang kecil, maka berbagai peralatan pembantu telah ditemukan untuk memungkinkan penggunaan alat-alat ukur kumparan putar dipergunakan sebagai alat pengukur arus maupun tegangan pada arus bolak balik. Alat pembantu tersebut bisa beraneka macam ragamnya dan beberapa yang sering dipergunakan adalah pengarah arus, dengan bantuan thermoelektris dan tabungtabung elektronika. Disamping ini, beberapa type dari alat pengukur arus maupun alat pengukur tegangan untuk arus bolak balik, terdapat pula yang bekeda atas prinsip yang lain, dari pada alat pengukur kumparan putar. Misalkan alat pengukur dengan besi putar, alat pengukur elektrodinamis, alat pengukur induksi dan alat pengukur elektrostatis, adalah beberapa contoh dari pada alat-alat ukur yang dimaksudkan. Di antara ini maka alat pengukur dengan tabungvacum dipakai secara mudah pada akhir-akhir ini (dengan digantinya tabung-tabungtersebut dengan transistors, dan pula dengan kombinasi dari pada penguat ataupengeras, dan sebagainya). Alat-alat ukur demikian ini akan dijelaskan pada Bab 3,sedangkan dalam bab ini akan dijabarkan berbagai macam alat pengukur arus dan tegangan untuk arus bolak balik yang lain, dari pada alat-alat ukur yang bekerjaatas
5
dasar prinsip-prinsip elektronika seperti yang dimaksudkan di atas. Sebelum kita membicarakan alat-alat ukur tersebut, yaitu'alat-alat ukur untuk arus bolak balik, maka diperlukan beberapa penjelasan untuk memperlihatkan berbagai aspek yang khusus mengenai arus maupun tegangan bolak-balik. 1.4 Alat pengukur watt, daya kerja, dan Frekuensi
1.5 Alat ukur yang mengintegrasikan kebesaran listrik Suatu alat ukur untuk mengintegrasikan dan mengukur arus, daya reaktip atau sebangsanya, yang diberikan kepada suatu beban untuk suatu jangka waktu tertentu, disebut alat ukur yang mengintegrasikan suatu kebesaran listrik. Untuk menyingkatnya maka akan dipakai istilah alat ukur integrasi. Di antara alat-alat ukur dalam katagori ini, maka alat ukur pengukur energi listrik, adalah salah satu alat ukur yang terpenting dan mendapatkan pemakaiannya yang terluas, karena ia dipergunakan sebagai
6
pengukur-pengukur energi dalam transaksi daya listrik. 1.6 Transformator untuk alat pengukuran Dalam keadaan arus searah, maka untuk memperbesar daerah pengukuran suatu tahanan shunt atau seri dipergunakan. Untuk kepentingan yang sama maka dalam keadaan pemakaian pada arui bolak balik, suatu transformer khusus yang dikenal sebagai transformator alat-alat pengukuran dipergunakan. Dalam prinsiprtya suatu tran-sformator alat pengukur adalah identik dengan transformator daya, akan tetapi dalam transformator alat-alat pengukuran yang dipentingkan bukanlah kerugiankerugian daya, akan tetapi kesalahan-kesalahannya. Suatukeadaanyangmenguntungkan dalam penggunaan transformator alat-alat pengukuran adalah, bahwa alat pengukur akan mungkin diisolasikan dari pada jaringan-jaringan utama. Transformator untuk alat-alatpengukuran dapat berupa transformator untuk tegangan. Transformator untuk arus dikenal sebagai transformator arus (TA), dan transformator untuk tegangan dikenal sebagai transformator potensial (TP). Penggunaan transformator-transformator tersebut pada umumnya dilakukan pada frekwensi frekwensi komersiil akan tetapi kadang-kadang pula dipergunakan pada frekwensi audio.
BAB 2: PENGUKURAN PENGUKURAN LISTRIK DAN MAGNET. Dalam bab ini hal-hal berikut ini akan diberikan: Pertama, cata-cata pengukuran dari kebesaran-kebesaran dasar listrik seperti tegangan, tahanan dan impedansi secara teliti, lagi pula alat-alatnya akan dijelaskan. Tegangan dan arus dapat segera diukur dengan alat penunjuk seperti yang dipelajari dalam Bab ke l, akan tetapi sangat sukar mencapai ketelitian yang lebih dari 0,5\ dari pada harga skala maksimum. Lebih-lebih lagi menghubungkan alat pengukur tersebut akan mungkin mengganggu jaringan-jaringan yang diukur. Demikian pula adalah tidak mungkin mengukur kebesaran-kebesaran yang kecil seperti l0-5 V atau l0-10 A. Cara-cara pengukuran yang akan mungkin menanggulangi hal-hal tersebut akan dijelaskan. Kedua, cara-cara pengukuran kebesaran magnit dan karakteristik dari rrraterialmaterial magnit akan dijelaskan. Material-material magnit mendapatkan penggunaannya secara luas dalam alat-alat listrik, alat-alat pengukur elektronis, alat-alat pengukur tenaga, dan pula mempunyai pengaruh-pengaruh yang menentukan dalam ketelitian dan hal-hal lain yang berhubungan dengan masalah ekonomi dari peralatan-peralatan tersebut. Ketiga, cara-cara pengukuran untuk mendapatkan ketelitian yang baik, yang memungkinkan perorangan pada setiap saat, untuk mengadakan pengukuranpengukuran dengan ketelitian yang tinggi akan dijelaskan. Keempat, bagaimana untuk mengerti sirkit listrik yang sulit akan dijelaskan. Alat-alat pengukur Iistrik di dalam praktek adalah beraneka macam ragamnya dan sulit untuk dimengerti, sedangkan menjelaskannya secara detail tidak hanya menyukarkan, akan tetapi sering pula kurang jelas untuk mendapatkan pengertian yang memuaskan. Dalam keadaan demikian maka satu cara untuk mendapatkan halhal pokok untuk mengerti masalah-masalah induk, tanpa terjun ke dalam detail-detail mungkin merupakan cara yang effektif.
7
BAB 3 : PENGUKURAN PADA FREKUENSI TINGGI Pada frekwensi tinggi, elemen-elemen rangkaian sangat dipengaruhi indultansiinduktansi sisa (residual inductance), kapasitansi-kapasitansi yang tak dikehendaki (stray capacitance) ataupun skin eflect dengan bertambahnya frekwensi; harga-harganya berubah dengan berubahnya frekwensi. Apabila panjang gelombang berkurang rlan mendekati ukuran (dimensi) elemen, maka kerugian radiasi bertambah; sebagai contoh ialah kumparan yang panjangnya mendekati panjang gelombang akan bersifat sebagai semacam antena (antena loop). Oleh sebab itu elemen-elemen rangkaian yang dipakai pada frekwensi rendah umumnya tidak dapat langsung dipakai pada frekwensi tinggi tanpa ada perubahan pada alat, misalnya ukuran elemen dikecilkan atau memasukkan pengertian (konsep) konstanta-konstanta rangkaian terbagi (distributed circuit constants). Oleh sebab ini, maka pada frekwensi tinggi diperlukan rangkaian yang khusus, peralatan dan cara pengukuran yang khusus pula. Hal lain yang harus diperhatikan, walaupun dapat digunakan dalam pengukuran secara umum ialah sebagai berikut. Suatu peredam harus diletakkan antara sumber en6rgi seperti oscillator dan rangkaian pengukuran sehingga, timbulnya perbedaan impedansi yang tiba-tiba, jika ada di antaranya. tidak akan mempengaruhi sumber enersi sehingga dapat menyebabkan kerusakan padanya ataupun kerja yang tidak stabil. Maka dari itu "matching" antara impedansi output dari sumber energi dengan impedansi input dari rangkaian pengukuran merupakan suatu hal yang diperlukan pada rangkaian-rangkaian frekwensi tinggi (impedance matching). Jika menentukan kapasitas output dari sumber energi, seperti dapat diduga terlebih dahulu, dengan adanya penlisipan peredam, tegangan ataupun arus yang dipakai untuk pengukuran akan berkurang sesuai dengan besarnya peredaman dari rangkaian peredam tersebut.
BAB 4: ALAT ALAT UKUR ELEKTRONIK 1. Voltmeter Elektronik Disamping voltmeter-voltmeter tabung hampa jenis P yang telah dijelaskan dalam bab mengenai pengukuran-pengukuran pada frekwensi tinggi teidapat pula voltmetervoltmeter elektronik yang dibuat dengan elemen-elemen semi konduktor. Dibandingkan dengan tabung-tabung hampa maka penggunaan semi konduktorsemi konduktor (transistor-transistor serta dioda-dioda) jauh lebih unggul, misalny'a bebas dari penunjukan-penunjukan yang berubah-ubah disebabkan berubah-ubahnya arus pemanas, bentuk rangkaian yang kecil dan daerah kerja frekwensi yang lebar. Kebanyakan voltmeter-voltmeter elektronik dapat pula dipakai untuk pengukuran tahanan disamping untuk pengukuran tegangan DC atau AC. Terdapat pula voltmetervoltmeter elektronik yang keseluruhannya dibuat dengdn transistor-transistor dan bekerja dengan suatu batere sehingga dapat dipakai di tempat-tempat dimana tidak terdapat sumber daya AC. 2. Alat ukur digital Alat-alat ukur digital menunjukkan kebesaran yang diukur dalam bentuk angka. Dengan alat ukur digital kesalahan pembacaan dihilangkan oleh penunjukan langsung dengan angka dari kebesaran yang diukur, dan titik desimal ditunjukkan pula secara langsung untuk memudahkan pengukurannya. Disamping ini ada keuntungan-keuntungan lain seperti penggunaannya signalsignal digital untuk pencetakan (printing-out) atau perekaman langsung pada pita berlubang atau pita magnitis atau selanjutnya untuk penghubungan langsung computercomputer alat-alat digital untuk menarnbah effisiensi pengolahan data. Gejala-gejala yang akan diukur kebanyakan berubah secara kontinu (dalam bentuk analog). Jika dipergunakan alat-alat ukur cligital untuk gejala-gejala tersebut, maka mereka perlu diubah pada setiap tempat menjadi besaran-besaran digital. Alat yang dipakai untuk merubah ini disebut pengubah analog-digital (A-D converter), dan ini merupakan suatu elemen yang penting bagi alat ukur digital. Berikut ini akan dijelaskan voltmeter-voltmeter digital dan frekwensimeter-frekwensimeter jenis "counter".
8
BAB III PPEMBAHASAN 3.1 Perbandingan Buku Pada dasarnya kedua buku menjelaskan materi yang sama, namun Tampilan cover buku pertama lebih menarik karena terbitan terkini. Namun demikian, materi yang disampaikan pada buku utama lebih lengkap daripada buku pembanding. Buku kedua juga sedikit memberi contoh soal sehingga menyulitkan pembaca untuk mengerti.
3.2 KEUNGGULAN BUKU A. Keterkaitan Antar Bab Setelah dilakukan riview terhadap buku ini, ternyata antara Bab 1-4 saling berkesinambungan pembahasannya. Jadi pembahasan pada Bab 1 buku ini dimulai pengenalan beberapa alat ukur, prinsip kerjanya dan keselamatan dalam pengukuran. Lalu dilanjutkan dengan bab 2,yang mulai memberi tahu cara mengukur listrik dan magnet. Yang diukur menggunakan alat ukur yang dibahas pada Bab 3. Dan di akhiri dengan Bab 4. C.
Kelengkapan Isi Buku
a) jika kita tinjau dari segi isi buku , maka buku ini sudah memuat isi yang lengkap dan jelas mengenai pengukuran listrik Juga persamaannya diturunkan secara terstruktur dan mendalam. b) tabel yang disajikan pun lengkap sesuai dengan hasil yang didapat dari pembahasan, lengkap juga dengan keterangan-keterangnnya yang mlebih memudahkan kita untuk lebih mengerti apa yang dibahas. c). ada juga terdapat soal dan contoh latihan yang akan membantu dan melatih kita untuk menguji pemahaman kita.
3.3 KELEMAHAN BUKU A. Pembahasan yang agak rumit Sebagian bab demi bab yang dibahas dalam buku ini terkadang ada terdapat pembahasan baru yang belum ada dipelajari,terdapat pada buku ini. Sehingga dalam suatu pembahasan terkadang kita tidak mengerti materi yang akan kita pelajari tersebut.dan kita harus mencari sumber referensi yang lain untuk kita jadikan panduan mempelajari materi tersebut. B. Cover kurang menarik Bab yang terdapat dalam buku ini sudah lengkap membahas seluruh materi fisika inti secara lebih lanjut tidak hanya untuk mahasiswa tetapi dapat juga sebagai referensi dalam penelitian. Mungkin yang menjadi kekurangan buku ini hanya tampilannya saja karena buku ini buku lama sehingga perbaduan warnanya sangat minim atau tampilannnya kurang menarik
9
BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN Buku ini sangat baik dijadikan sebagai referensi dalam mempelajari pengukuran listrik, karena materi yang dibahas mengenai fisika inti misalnya radioaktivitas sangat mendalam dan rinci, penurunan rumus dan aplikasinya lengkap dimuat. Maka buku ini layak dijadikan sebagai pedoman untuk lebih memahami tentang fisika inti terlebih tentang nuklir. SARAN Buku ini sudah baik dijadikan sebagi refensi namun, alangkah lebih baik jika untuk selanjutnya diterbitkan kembali dalam cover yang lebih baik agar menarik pembaca.
10
DAFTAR PUSTAKA Soedjana Sapiie, Osamu Nishino.2000.Pengukuran Dan Alat-Alat Ukur Listrik. Jakarta : Pradnya Paramita. Widodo, Sri Teguh.2011. Pengukuran Listrik. Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
11
Critical Book Report Pengukuran listrik
Dosen Pengampu : Ir. Mustamam.MT. Oleh: DICKY KURNIAWAN
5181230004
JOSUA HERMAWAN SYARIF HIDAYATULLAH
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018/2019
12