Cbr Buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.docx

  • Uploaded by: Lia Amalia Harahap
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Cbr Buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,723
  • Pages: 5
CBR BUKU TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA Judul : Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Penulis : Hasan Alwi, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, Anton M. Moeliono Penerbit : PT Balai Pustaka Tahun Terbit : 2003, Edisi Ke-3 Tebal Buku : 516 Halaman Bahasa : Indonesia Sampul Buku : Biru Tua Dan Biru Muda Nomor ISBN : 979-407-177-3 Buku ini ditulis dan dikarang oleh Hasan Alwi, Hans Lapoliwa, Soejono Dardjowidjojo, dan Anton M. Moeliono dengan buku yang berjudul Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Diterbitkan oleh Penerbitan dan Percetakan PT Balai Pustaka. Tahun terbit 2014 cetakan ke IX, memiliki tebal 516 halaman. Buku ini terdiri dari 11 bab. Buku ini merupakan buku yang disusun oleh orang-orang yang telah diakui keberadaannya dalam dunia bahasa dan menyajikan berbagai masalah ketatabahasaan bahasa Indonesia, antara lain tentang kedudukan, ragam, pembakuan, dan hubungan bahasa Indonesia dengan bahasa daerah dan bahasa asing; pengertian dasar tentang tata bunyi, pembentukan kata kalimat, dan wacana bunyi bahasa dan tata bunyi, hal tentang perilaku verba, berbagai hal tentang dan perilaku adjektiva, berbagai hal tentang perilaku adverbia, berbagai hal tentang nomina, pronomina, dan numeralia, berbagai hal tentang kata tugas, berbagai hal tentang kalimat, tentang hubungan antaklausa, dan tentang wacana. Buku tata bahasa baku bahasa Indonesia merupakan jenis buku pelajaran yang digunakan sebagai pembelajaran pada bangku perkuliahan. Buku ini berjenis non fiksi. Buku ini merupakan hasil karya dari pengarannya yaitu Anton Moeliono dan Soenjono Dardjowidjojo. Namun dalam penyusunan buku ini tidak luput pula bantuan dari berbagai pihak yaitu para ahli bahasa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dalam buku ini yang berjudul Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (TBBBI), Hasan Alwi dari awal Bab I Ia membahas dan memberikan uraian-uraian mengenai keberadaan dan pentingnya Bahasa Indonesia dalam kehidupan kita. Penting tidaknya suatu bahasa dapat juga didasari patokan seperti jumlah penutur, luas penyebaran, dan peranannya sebagai sarana ilmu, seni sastra, dan pengungkap budaya. Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang lebih penting daripada bahasa daerah. Kedudukan yang penting itu sekali-kali bukan karena mutunya sebagai bahasa, bukan karena besar kecilnya jumlah kosakata atau keluwesan dalam tata kalimatnya, dan bukan pula karena kemampuan daya ungkapnya.

Dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia menguraikan materi untuk dapat menggunakan Bahasa Indonesia dengan benar dan sesuai dengan fungsinya dalam beberapa Bab, yang terdiri dari Tata cara berbahasa Indonesia secara tertulis maupun lisan yang dijelasakan secara detail. Buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia memiliki keunggulan dalam penulisan dan pemilihan kalimatnya yang efektif, serta isinya yang sangat berguna kaitannya dalam mempelajari tata cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Kelemahan dari TBBBI adalah materi-materi yang disampaikan masih terbilang sulit dipahami, khususnya oleh kalangan pelajar. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia sangat disarankan untuk pengajar maupun pelajar, guna memberi gambaran dan koreksi dalam mempelajari tata cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan konteksnya. Buku ini sangat besar manfaatnya dalam dunia kebahasaan dan sangat membantu kita kaitannya dalam mempelajari tata cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Tahapan isi Bab 1 (Pendahuluan) Pada bab ini dijelaskan mangenai tahapan awal pengenalan bahasa Indonesia itu. Pembahasannya itu di mulai dari kedudukan bahasa Indonesia itu sendiri apakah dianggap penting di kawasan republik kita. Selajutnya pembahasan bahasa Indonesia itupun melebar kearah ragam bahasa. Ragam bahasa tersebut tergantung dari penuturnya karena di Indonesia ini terdapat banyak logat dan dialeg sesuai dengan logat masing-masing dari daerahnya. Kemudian pembahasan selanjutnya yaitu ciri situasi diglosia. Bab 2 (Beberapa Pengertian Dasar) Pada bab ini bahasan umumnya mengenai bebebrapa pengertian dasar dalam bahasa Indonesia. Pengertian dasar itu dimulai dari tata bunyi seperti contohnya fonem, gugus, fonotaktik, dan selanjutnya mengenai pengertian pembentukan kata dan berlanjut ke pengertian mengenai kalimat. Tak hanya pengertiannya namun dijelaskan pula tentang macam-macam kalimat itu sendiri seperti contohnya kalimat majemuk. Bab 3 (Bunyi Bahasa dan Tata Bunyi) Pada bab ini ruang lingkup umumnya tentang bunyi bahasa dan tata bunyi. Bunyi merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Dalam pembentukan bunyi bahasa ada tiga faktor utama yang terlibat diantaranya yaitu: sumber tenaga, alat ucap yang menimbulkan getaran dan rongga pengubah getaran. Bunyi tersebut terbagi atas dua biasa disebut bunyi oral dan yang satunya lagi disebut bunyi nasal. Bab 4 (Verba) Pada bab ini keseluruhannya menjelaskan tentang verba. Yang dimulai dari ciri – ciri verba ini sendiri dapat kita lihat dan kita ketahui dari bentuk morfologis, perilaku sintalis dan juga perilaku semantisnya menyeluruh dalam kalimat. Selain mempunyai ciri-ciri verba juga mempunyai bentuk yang terbagi dua yakni verba asal yaitu verba yang dapat berdiri

sendiri tanpa afiks, dan verba turunan yaitu verba yang dibentuk dengan menambahkan afiks pada kata dasar atau kelompok kata. Dalam verba turunan ini mempunyai 4 proses penurunan diantaranya : prefiks, sufiks, konfiks, dan infiks. Ke empat proses tersebut tidak hanya berdiri sendiri namun prosesnya dapat pula digabungkan antara proses yang satu dengan proses yang lainnya namun harus secara berurutan. Bab 5 (Adjektiva) Pada bab ini pembahasannya yaitu mengenai adjektiva yang biasa dikenal dengan istilah kata sifat atau keadaan orang, benda, atau binatang dan mempunyai ciriciri tertentu. Bab 6 (Adverbia) Pada bab ini membahas mengenai adverbial yang merupakan kata yang memberi keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif atau kalimat. Adverbia sebagai salah satu kategori harus dibedakan dari keterangan sebagai fungsi kalimat. Bab 7 (Nomina, Pronomina, dan Numeralia) Pada bab ini ruang lingkup pembahasannya ada tiga yaitu nomina, pronomina dan yang pertama nomina yaitu biasa juga disebut sebagai kata benda dapat dilihat dari segi semantik dan segi sintaktis. Nomina ini mempunyai dua bentuk yaitu nomina dasar dan nomina turunan yang memanfaatkan pengafisan. Selanjutnya yang kedua yaitu pronomina merupakan kata yang dipakai untuk mengacu ke nomina lain. Adapun jenis-jenis pronominal ini terbagi tiga yaitu pronominal persona, pronominal petunjuk dan pronominal penanya. Dan yang terkhir yaitu numeralia yaitu kata bilangan yang dipakai untuk menghitung banyaknya maujud (orang, binatang dan barang) dan konsep. Pada dasarnya dalam bahasa Indonesia itu numeralia hanya dibagi kepada dua bentuk yaitu numeralia pokok dan numeralia tingkat. Bab 8 (Kata Tugas) Pada bab ini pembahasannya mengenai kata tugas, kata tugas ini disebut pula kata lain yang mempunyai ciri khusus. Adapun ciri lain dari kata tugas yaitu bahwa hampir semua tugas tidak dapat mengalami perubahan bentuk. Selain itu dalam kata tugas juga mempunyai klasifikasi diataranya preposisi dan artikel. Bab 9 (Kalimat) Dalam bab ini membahas mengenai kalimat beserta bagian-bagian kalimat, bagian inti beserta konsistituen, fungsi, pembagian kalimat, kandungan makna kalimat, keserasian kalimat,dan perluasan kalimat. Bab 10 (Hubungan Antarklausa) Pada bab ini membahas mengenai berbagai hubungan yang terdapat antara satu klausa dengan klausa yang lain di dalam kalimat majemuk setara atau bertingkat. Untuk menggabungkan dua kata atau lebih dalam sebuah kalimat majemuk, diperlukan cara koordinasi dan subordinasi. Pada bab ini dijelaskan pula mengenai hubungan antara klausa dalam kalimat majemuk setara, dan klausa dalam majemuk setara dihubungkan oleh koodinator dan, atau, dan tetapi. Dan dijelaskan pula mengenai hubungan antarklausa

dalam kalimat majemuk bertingkat, dalam kalimat majemuk beringkat memperhatikan berbagai jenis hubungan sistematis antara klausa yang membentuknya. Bab 11 (Wacana) Pada bab ini membahas tentang konteks wacana, kohesi dan koherensi, topik, tenla dan judul, referensi dan inferensi kewacanaan. Dalam bab ini dibahas mengenai wacana. Penjelasan dari bab sebelumnya juga masih memiliki kaitan erat dengan wacana, dimana kalimat yang pertama meneral timbulnya kalimat kedua, kalimat kedua menjadi acuan kalimat ketiga; kalimat ketiga mengacu kembali ke kalimat pertama, dan seterusnya. Rentetan kalimat yang berkaitan yang menghubungkan proposisi yang satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan yang dinamakan wacana. Evaluasi Kelebihan Setelah membaca dan mencermati buku Tata Bahasa Indonesia, kelebihan yang terdapat dalam buku ini adalah menjelesakan secara terperinci tiap-tiap pokok dan sub bahasan. Bagian belakang dari buku ini pengarang memberikan bagian pembebahasan tatanan bahasa indonesia serta daftar kata yang terdapat dalam buku, sehingga para pembaca mudah mencari letak kata yang dia cari. Kelebihan lain dari buku ini adalah adanya tata cara penggunaan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) sehingga para pembaca yang memiliki buku ini tidak merasa susah lagi dalam mencari literatur tentang materi EYD. Kekurangan Setelah membaca dan mencermati serta mempelajari buku ini secara mendalam diketahui bahwa buku ini memiliki beberapa kekurangan, yaitu: buku ini memiliki jumlah halaman yang sangat banyak sehingga bagi pemula akan merasa bosan melihat ketebalan buku ini, kekurangan yang kedua adalah penggunaan gambar dan warna sampul yang kurang menarik, sehingga bagi pemula tidak memiliki ketertarikan untuk membacanya. Penggunaan bahasa dalam buku ini pun menggunakan tingkat bahasa yang cukup tinggi sehingga bagi pemula akan merasa kebingungan atau kesusahan dalam memahami makna dari penjelasan buku ini. Rangkuman Buku tata bahasa baku bahasa Indonesia ini menurut saya sangat perlu dibaca oleh kalangan mahasiswa dan para pelajar yang ingin lebih mahir dan lebih memahami lagi tentang penggunaan tata bahasa baku bahasa Indonesia. Sehingga dalam penggunaan bahasa Indonesia sehari – harinya tidak asal-asalan melainkan sesuai dengan struktur tata bahasa yang telah di tetapkan. · menulis data buku yang dibaca · menulis ikhtisar isi buku · menuliskan pendapat pribadi sebagai tanggapan atau isi buku Di dalam pembuatan CBR buku juga tidak luput dari : 1. Data buku atau identitas buku a) Judul buku Buku yang kami CBR ini berjudul tata bahasa baku bahasa Indonesia. Buku ini merupakan buku cetakan yang ke dua. b) Penulis atau pengarang Penyunting media dari buku tata bahasa baku bahasa Indonesia, yaitu : anton M.

Moeliono sedangkan Penyunting teks yaitu: Soenjono Dardjowidjojo. c) Nama penerbit Nama penerbit dari buku tata bahasa baku bahasa Indonesia yaitu : PERUM BALAI PUSTAKA BP No.3657 (1988) d) Cetakan atau tahun terbit Buku tata bahasa baku bahasa Indonesia merupakan buku cetakan kedua pada bulan desember 1988. Sebelumnya cetakan pertama dari buku ini diterbitkan pada bulan oktober 1988. buku ini di cetak ulang sehingga menjadi dua kali cetakan karena pada cetakan ke dua tersebut diadakan perbaikan pada buku tersebut. e) Tebal buku dan jumlah halaman. Tebal buku tata bahasa baku bahasa Indonesia berjumlah 475 halaman. Indeks 23 cm dengan seri BP no.3657. 2. Judul CBR “CBR buku tata bahasa baku bahasa Indonesia” 3. Ihktisar Buku a. Membaca naskah asli dari buku tersebut (sudut pandang dan gambaran umum) Pada buku tata bahasa baku bahasa Indonesia cara penyampaian informasi dalam buku tersebut menggunakan sudut pandang orang ke dua. Karena hanya pengarang dari buku tersebut yang terus bercerita tentang seluk – beluk dan segala pembahasan yang mencakup tentang bahasa Indonesia itu sendiri. Mengenai gambaran umum dari Buku tersebut dapat disimpulkan bahwa pembahasannya itu lebih mengarah ke seberapa penting kah bahasa Indonesia itu dan hal itu dapat kita lihat dari tiga faktor yaitu : jumlah penuturnya, luas penyebarannya dan peranannya sebagai sarana ilmu, suasastra, dan ungkapan budaya lain yang dianggap bernilai.

Related Documents


More Documents from "Anang"