Case Report Kulit.pptx

  • Uploaded by: Seffia riandini
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Case Report Kulit.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,022
  • Pages: 30
CASE REPORT DERMATITIS ATOPIK Preceptor: dr. Resati Nando Panonsih, M.Sc., Sp.KK Disusun oleh: Seffia Riandini - 1518012162 KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN RSUD DR. A.DADI TJOKRODIPO

IDENTITAS PASIEN • • • • •

Nama : An.Y Umur : 3 bulan JenisKelamin : Laki-laki Alamat : Kemiling Tanggal Pemeriksaan : 12 Juli 2017

STATUS PASIEN

Keluhan utama • bercak kemerahan pada wajah

Keluhan tambahan • Rasa baal pada bercak kemerahan di wajah

ANAMNESIS

• Pasien datang dengan keluhan timbulnya bercak kemerahan di tubuh anak disertai gatal. Keluhan timbul sejak 5 hari sebelum masuk RS. Kemerahan muncul, awalnya pada tangan dan kemudian muncul dibagian punggung, sebagian dada,perut dan kepala bagian belakang. Pasien tampak terasa sangat tidak nyaman, rewel dan sulit tidur. • Keluhan saat ini merupakan keluhan ke-3 kalinya. Saat keluhan muncul pasien biasanya dibawa berobat oleh orang tuanya ke dokter dan diberi salep serta puyer antibiotik, keluhan berkurang dan sembuh.

Riwayat Penyakit Sekarang

Penyakit •Riwayat Pasien mengalami keluhanDahulu yang sama sejak umur 1 bulan sebanyak kali pernah mengalami keluhan serupa. Riwayat asma, • Pasien 3tidak • Riwayat disangkal, asmaPasien disangkal, kencingrhinitis manis,alergi darah tinggi riwayat disangkal. tidakriwayat memiliki riwayatdisangkal alergi terhadap makanan atau obat-obatan. urtikaria Riwayat Penyakit Keluarga • Pasien menyatakan bahwa adik pasien yang satu rumah dengan pasien mengalami keluhan yang sama dengan dirinya dan sudah lebih lama mengalami keluhan tersebut tetapi menolak untuk diajak untuk berobat.

• Keadaan umum : Baik : Compos mentis (GCS =15) • Kesadaran

Status Present

1.

Regio : Kepala bagian belakang Lesi : Plak eritematosa, sirkrumskripta, multiple, lentikular, disertai erosi dan skuama

Status Lokalis Kulit

2.Regio : Tangan kanan Lesi : Plak eritematosa, sirkrumskripta, multiple, lentikular, disertai erosi

Status Lokalis Kulit

3.

Regio Lesi

: Punggung : Plak eritematosa, sirkrumskripta, multiple, numular, disertai likenifikasi

Status Lokalis Kulit

4.

Regio : Dada dan perut Lesi : Plak eritematosa, sirkrumskripta, multiple, lentikular, disertai likenifikasi

Status Lokalis Kulit

DIAGNOSIS BANDING

USULAN PEMERIKSAAN

Dermatitis Atopik

DIAGNOSIS KERJA

Non-medikamentosa • Hindari semua faktor luar yang mungkin menimbulkan manifestasi klinis • Hindari pemakaian bahan yang merangsang seperti sabun keras dan bahan pakaian dari wol • Memakai pelembab kulit

PENATALAKSANAAN

Medikamentosa • Sistemik: Antihistamin (Cetirizine sirup 1x1 cth) • Topikal Kortikosteroid : • Fluocinolone acetonida 0,025% krim 2x/hari pada daerah lesi • Emolien kulit 4x/hari

PENATALAKSANAAN

• Quo ad vitam : Ad Bonam • Quo ad functionam : Ad Bonam • Quo ad sanationam : Ad Bonam

PROGNOSIS

ANALISIS KASUS Pasien laki-laki, usia 3 bulan, datang ke RS Pertamina Bintang Amin, Poli Kulit dan Kelamin pada tanggal 12 Juli 2017, dengan keluhan bercak kemerahan di tubuh anak disertai gatal. Keluhan timbul sejak 5 hari sebelum masuk RS. Kemerahan muncul, awalnya pada tangan dan kemudian muncul dibagian punggung, sebagian dada,perut dan kepala bagian belakang. Pasien tampak terasa sangat tidak nyaman, rewel dan sulit tidur. Pasien sudah pernah mengalami keluhan yang sama sejak umur 1 bulan sebanyak 3 kali Pada pemeriksaan fisik didapat status dermatologikus plak eritematosa, sirkrumskripta, multiple, lentikular, disertai erosi pada kepala bagian belakang, tangan kanan, dada dan perut. Plak eritematosa, sirkrumskripta, multiple, numular, disertai erosi pada punggung pasien.

Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik terhadap pasien mengarah pada diagnosis dermatitis atopik. Dermatitis atopik (DA), atau eczema atopik. Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan kriteria Hanifin dan Rajka, yang dimodifikasi untuk bayi, yaitu Kriteria Mayor: riwayat atopi keluarga, dermatitis dimuka atau ekstensor, pruritus ditambah dengan Kriteria Minor: xerosis/iktiosis/hiperliniaris palmaris, aksentuasi perifolikular, fisura dibelakang telinga, skuama di skalp kronis. Pada pasien ini ditemukan 3 kriteria mayor yaitu atopi keluarga, dermatitis dimuka atau ekstensor, pruritus ditambah dengan kriteria minor yaitu skuama di skalp.

• Dermatitis atopik (DA) ialah keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan dengan peningkatan IgE dalam serum dan riwayat atopi • Etiologi tidak diketahui dengan pasti Faktor intrinsik berupa predisposisi genetik, kelainan fisiologi dan biokimia kulit, disfungsi imunologis, interaksi psikosomatik dan disregulasi/ ketidakseimbangan sistem saraf otonom

Faktor ekstrinsik meliputi bahan yang bersifat iritan dan kontaktan, alergen hirup, makanan, mikroorganisme, perubahan temperatur, dan trauma

Dermatitis Atopik Infantil

Dermatitis Atopik Dewasa Dermatitis Atopik pada Anak-anak

Tempat predileksi DA bentuk infantil Tempat predileksi DA bentuk anak-anak

• Diagnosis banding pada pasien ini yaitu dermatitis kontak, yaitu dematitis kontak iritan (DKI) ataupun dermatitis kontak alergi (DKA, Untuk menyingkirkan DKI maka perlu diketahui dari anamnesis ada tidaknya kontak dengan bahan-bahan iritan. Untuk menyingkirkan DKA maka perlu diketahui dari anamnesis dan patch test. • Untuk memastikan diagnosis kerja dermatitis atopik serta untuk menyingkirkan diagnosis banding saran pemeriksaan penunjang pada kasus ini yaitu pemeriksaan kadar Ig E serum dan jumlah eosinofil darah perifer akan didapatkan peningkatan pada hasil pemeriksaan tersebut.

Terapi yang diberikan pada pasien ini yaitu : - Kortikosteroid topikal Fluocinolone acetonida 0,025% krim 2x/hari pada daerah lesi yan berfungsi untuk mengontrol dermatitis atopik eksaserbasi akut. - Antihistamin berupa cetirizine syrup untuk mencegah garukan pada lesi sehingga mengurangi terjadinya lesi sekunder, antihistamin sistemik bekerja terutama memblok reseptor H1 dalam dermis, karenanya dapat menghilangkan pruritus akibat histamin. - Pelembab Emolien kulit 4x/hari agar kulit tidak kering terus-menerus.

• • • • • • • • •

Terapi DA bertujuan untuk menghilangkan kelainan kulit dan rasa gatal, mengobati lesi kulit, mencari factor pencetus dan mengurangi kekambuhan.secara konvensional pengobatan DA kronik pada prinsipnya adalah sebagai berikut: Menghindari bahan iritan Mengeliminasi allergen yang telah terbukti Menghilangkan pengeringan kulit (hidrasi) Pemberian pelembab kulit ( Moisturizing) Kortikostreroid topical Pemberian antibiotic Pemberian antihistamin Mengurangi stress Dan memberikan edukasi pada penderita maupun keluarga.

• Pada anak penderita DA, 75% akan disertai penyakit alergi lain di kemudian hari.). • Penderita DA mempunyai kecenderungan untuk mudah mendapat infeksi virus misalnya Herpes simplex maupun bakteri (impetigo, folikulitis, abses, vaksinia • Mempunyai kecenderungan meningkatnya jumlah koloni Staphylococcus aureus

KOMPLIKASI

• Faktor yang berhubungan dengan prognosis kurang baik DA, yaitu: • • • • • •

DA luas pada anak Menderita rhinitis alergik dan asma bronchial. Riwayat DA pada orangtua atau saudara kandung Awitan (onset) DA pada usia muda Anak tunggal Kadar IgE serum sangat tinggi.

PROGNOSIS

Prognosis pada kasus ini baik karena kedua orang tua pasien tidak mengalami penyakit yang serupa. Faktor resiko dermatitis atopik pada pasien tidak menderita asma dan rhinitis alergika. Namun, perkembangannya tetap harus diperhatikan.

TERIMAKASIH

Related Documents

Case Report
May 2020 25
Case Report
June 2020 29
Case Report
April 2020 24
Case Report Amira.docx
April 2020 11
Case Report Myelopathy.docx
October 2019 22

More Documents from "Nurul Hasanah Surury"

Bab Iii.docx
December 2019 6
Case Report Kulit.pptx
December 2019 8
Jurnal Medis
October 2019 34