Cor Beton Adukan 1:2:3 / K-175
PERHITUNGAN COR BETON ADUKAN 1:2:3 Adukan perbandingan beton 1 : 2 : 3 Perbandingan Semen, Pasir dan Batu Split/Kerikil 1 : 2 : 3. Jadi masing-masing jadi berapa volumenya ? Pertama-tama kita harus mengetahui berapa bagian masing-masing item. - Semen : 1/6 - Pasir : 2/6 - Batu Split : 3/6 Jadi, Semen mempunyai bagian 1/6 dari 1 m3 beton = 0,167 m3 Pasir mempunyai bagian 2/6 dari 1 m3 beton = 0,333 m3 Batu Split/Kerikil mempunyai bagian 3/6 dari 1 m3 beton= 0,5 m3.
Sekarang untuk pelaksanaannya bagaimana cara yang mudah untuk membuat adukan beton sesuai dengan takaran tadi.Pemisalan dalam membuat takaran. Takaran ini mengacu pada jumlah semen. Takaran biasanya dibuat dari kayu yang biasa disebut Dolak. Dolak ini dibuat sesuai dengan ukuran 1 (satu) sak semen (persegi). Jadi
Takarannya menjadi : Semen = 1 dolak, Pasir = 2 dolak dan Batu Split/Kerikil = 3 dolak. Perencanaan duct beton mempunyai ukuran 3 x 5 m2 . Maka harus mengetahui volume duct beton yang akan di buat. Misalkan perencanaan dengan ketebalan 10 cm, maka volume beton yang dibutuhkan adalah 3 x 5 x 0,1 m3 = 1,5 m3. Dari perbandingan beton tadi volume kebutuhan masing-masing material adalah : Semen = 1/6 x 1,5 m3 = 0,25 m3 atau jika dikonversi dalam satuan sak semen = Volume Semen : Volume 1 sak semen (mis ukuran 1 sak semen 50 kg = 0,1 x 0,4 x 0,6 = 0,024 m3) = 0,25 : 0,024 = 10,416 sak semen @ 50 kg. Pasir = 2/6 x 1,5 m3 = 0,5 m3. Batu Split/ Kerikil = 3/6 x 1,5 m3 = 0,75 m3. Untuk kekuatannya bagaimana ? Apakah adukan beton 1 : 2 : 3 memenuhi syarat untuk kebutuhan pelaksanaan konstruksi duct beton ? Hal ini kembali pada metode pelaksanaan di lapangan/lokasi kerja, apakah dikerjakan sesuai dengan aturan teknis yang benar apakah tidak. Dan maka dari itu, apabila kita ingin mengetahui kualitas beton yang secara benar adalah beton yang akan kita buat harus diketahui terlebih dahulu mulai dari kualitas material yang dipakai, yang mana diolah di laboraturium sampai menjadi beton pun tetap dilakukan test beton (kubus beton) dan dibawa juga ke laboratorium apakah beton yang di buat tersebut memenuhi aturan yang ditetapkan SNI.
Langsung saja kita misalkan perbandingan tadi sebagai ember, misal 1 ember semen : 2 ember pasir : 3 ember split, atau juga 1 m3 semen : 2 m3 pasir : 3 m3 split. Dalam praktek di lapangan, para tukang biasanya mengunakan takaran beragam, ada yang menggunakan ember, sekop, dan juga dolak. Oh ya patokan ukuran semua alat itu adalah mengacu pada 1 zak semen 1 zak semen = 5 sekop pengki 1 zak semen = 1 dolak 1 zak semen = 0,024 m3 (adalah pendekatan dari ukuran zak semen 50kg yaitu 10 cm x 40 cm x 60 cm) Nah jadi campuran betonnya bisa menjadi 5 pengki semen : 10 pengki pasir : 15 pengki split atau 1 dolak semen : 2 dolak pasir : 3 dolak split
atau 0.024 m3 semen : 0.048 m3 pasir : 0.072 m3 split. Sampai disini mudah sekali di pahami kan? Nah sekarang misal kita ingin membuat dak dengan ukuran 10 m x 6m dengan tebal 10 cm berapa kebutuhan materialnya jika ingin dibangun dengan mutu beton 1:2:3 ? 1. Volume beton yang akan dibangun adalah 10x6x0.1 = 6 m3 2. Total campuran tersebut adalah 1+2+3 = 6, itu berarti 1/6 adalah semen, 2/6 adalah Pasir, dan 3/6 adalah split. 3. Maka kebutuhan semen : 6 m3 x 1/6 = 1 m3 ; Pasir : 6 m3 x 2/6 = 2m3 ; Split : 6 m3 x 3/6 = 3 m3 4. 1 m3 semen adalah 1 : 0,024 = 41.6 = 42 zak semen
KEBUTUHAN SEMEN, PASIR, KORAL / SPLIT DALAM PENGECORAN Menghitung kebutuhan bahan untuk COR (1:2:3) Atau perbandingan Semen : Pasir : Split = 1 : 2 : 3 Dasar Acuan Satuan 1 zak semen = 5 sekop pengki 1 zak semen = 1 dolak = 0,024 m3 (pendekatan ukuran zak semen 50kg = 10cm x 40cm x 60cm) Untuk campuran 1:2:3 kalau kita konversikan ke dolak 1 dolak semen : 2 dolak pasir : 3 dolak split atau 0.024 m3 semen : 0.048 m3 pasir : 0.072 m3 split. Nah sekarang misal kita ingin membuat dak dengan ukuran 10 m x 6m dengan tebal 10 cm berapa kebutuhan materialnya jika ingin dibangun dengan mutu beton 1:2:3 ? 1. 2. a. b. c. 3. a. b. c. 4.
Volume beton = 10 x 6 x 0.1 = 6 m3 Total campuran tersebut adalah 1+2+3 = 6, itu berarti 1/6 adalah semen, 2/6 adalah Pasir, dan 3/6 adalah split. Maka kebutuhan semen : 6 m3 x 1/6 = 1 m3 Pasir : 6 m3 x 2/6 = 2 m3 Split : 6 m3 x 3/6 = 3 m3 1 m3 semen adalah 1 : 0,024 = 41.6 = 42 zak semen
Selanjutnya sudah bisa di perkirakan berapa harga 42 zak semen. 2 kubik pasir. 3 kubik split.
Tabel komposisi beton Referensi tabel : SNI DT – 91- 0008 – 2007 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton, oleh Dept Pekerjaan Umum. Mutu Beton 7.4 MPa (K 100) 9.8 MPa (K 125) 12.2 MPa (K 150) 14.5 MPa (K 175) 16.9 MPa (K 200) 19.3 MPa (K 225) 21.7 MPa (K 250) 24.0 MPa (K 275) 26.4 MPa (K 300) 28.8 MPa (K 325) 31.2 MPa (K 350)
Semen (kg) 247 276 299 326 352 371 384 406 413 439 448
Pasir (kg) 869 828 799 760 731 698 692 684 681 670 667
Kerikil (kg) 999 1012 1017 1029 1031 1047 1039 1026 1021 1006 1000
Air (liter) w/c ratio 215 0.87 215 0.78 215 0.72 215 0.66 215 0.61 215 0.58 215 0.56 215 0.53 215 0.52 215 0.49 215 0.48
(catatan lebih lanjut : Untuk membuat spesifikasi teknis, RAB, sebaiknya digunakan angka mutu beton yang diinginkan, semisal K-125, K-225. Hindari pencantuman komposisi semisal 1:2:3. Hal ini disebabkan karena mutu beton yang diharapkan akan tepat dicapai melalui mix design terhadap bahanbahan yang akan digunakan. Perbandingan yang ada hanya merupakan pendekatan, dan bisa diterapkan untuk kegiatan “kecil”)