Calcaneus spurs (Tulang Taji) Makalah disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah kapita selekta hewan pendidikan IPA Program Studi Pendidikan IPA Konsentrasi Biologi
Oleh: Aini Sa’adah 0402518045
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2018
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kaki merupakan salah satu bagian tubuh terpenting. Kaki sebagai penopang berat badan dan beban yang paling besar baik saat berdiri, berjalan, dan berlari. Apabila terdapat gangguan atau kelaianan pada kaki, maka aktivitas sehari-hari akan terhambat. Terhambatmya aktivitas ini sering di karenakan oleh rasa nyeri pada tumit yang sering datang tiba-tiba. Tuntutan kegiatan di era saat ini yang semakin meningkat menyebabkan kebutuhan mobilisasi yang cepat. Mobilisasi tentu di dukung dengan badan fisik yang sehat dan kuat. Salah satu ektremitas yang paling penting untuk menopang tubuh adalah kaki. Kaki merupakan bagian tubuh yang meliputi pergelangan kaki, tumit telapak kaki, dan jaringan lunak yang merupakan bantalan untuk menahan beban tubuh pada bagian tersebut. Oleh karena itu telapak kaki sangat sering menggalami gangguan. Untuk melindungi kaki manusia dapat menggunakan sepatu. Banyak sekali macam sepatu yang digunakan bukan melindungi tapi jika pemilihan sepatu yang salah malah dapat menggakibatkan cedera pada tumit. Di tumit terdapat tulang calcaneus dan salah satu kelainan yang sering terjadi disebut calcaneus spur. Calcaneus spurs adalah perkembangan tulang yang berbentuk pada permukaan bawah kaki atau belakang tulang calcaneus. Calcaneus spurs dikenal juga sebagai tumit taji, yang dapat menyebabkan rasa sakit saat beraktivitas yang kadang-kadang rasa sakit ini sulit dibedakan dengan rasa sakit yang terkait dengan plantar fascitis ( chandramita,2010).
1.2 Rumusan Masalah a. Apa pengertian calcaneus spur? b. Bagaimana etiologi calcaneus spur? c. Bagaimana patologi calcaneus spur?
d. Bagaimana gejala calcaneus spur? e. Bagaimana cara penanganan calcaneus spur?
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Calcaneus spur adalah munculnya tulang taji pada daerah tumit atau tulang calcaneus yang dapat menimbulkan rasa nyeri, gangguan saat berjalan, keterbatasan gerak, dan gangguan aktifitas fumgsional sebelum pernah mengalami sakit pada tumit bisa di sebabkan karena pekerjaan atau hobi yang melibatkan aktifitas kaki sudah terlalu lama, calcaneus spur juga berkaitan dengan obesitas, osteoarthitis
(Menz dkk., 2008). Calcaneus spurs juga
merupakan proyeksi tulang atau perkembangan yang terbentuk pada permukaan kaki yang umumnya di kenal sebagai tulang tumit. Calcaneus spurs sering di sebut tumit taji. Perkembangan taji tulang daerah plantar dapat menyebabkan rasa sakit yang kadang-kadang sulit di bedakan dengan rasa sakit yang berkaitan plantar facitis (Bora,2010).
2.2 Etiologi Penyebab penyakit Calcaneus spur belum dapat diketahui secara pasti namun beberapa pendapat menggatakan berkaitan dengan usia. Usia yang sudah berumur dapat menggakibatkan penurunan elastisitas plantaris. Selain itu
dapat disebabkan karena trauma atau benturan, berdiri lama atau pembebanan yang berlebih.
2.3 Patologi Adanya penguluran yang berulang-ulang dari fasia plantaris atau aponeurosis akan menyebabkan kerobekan jaringan yang disertai tarikan periosteum dari tulang (calcaneus), sehingga daerah subperiosteum akan bertambah lebar. Kemudian terjadi peradangan subperiosteum juga dapat menyebabkan nyeri. Setelah itu akan terjadi pembentukan jaringan fibrous yang akan memicu penumpukan kalsium disubperiosteu sehingga mengakibatkan terbentuknya spur. Pada pemulaannya nyeri kemungkinan disebabkan oleh peradangan dari jaringan tendofascioperoeoteal, pada stadium lanjut nyeri disebabkan oleh yang memicu peradangn tendofascio plantaris
2.4 Tanda dan Gejala Tanda dan gejala calcaneus spur cukup khas, yaitu ditandai dengan nyeri yang hebat pada saat permulaan berdiri dan berjalan terutama pada pagi hari setelah bangun tidur atau setelah istirahat atau duduk lama, kemudian akan berkurang apabila berjalan beberapa langkah, tetapi nyeri akan muncul kembali bila berjalan berlebihan. Nyeri terjadi pada perlekatan fasia plantaris dan akan bertambah bila jari kaki digerakkan pasif kearah dorsi fleksi. Kadang-kadang pasien mengeluh nyeri sampai pada arkus kaki. Intensitas rasa sakit bervariasi, bisa ringan sampai berat. Rasa nyeri ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap kehidupan penderita. Selain tidak leluasa melakukan aktifitas, gerakan tubuh pun jadi terbatas karena calcaneus spur. Karena seringkali muncul tanpa gejala, para penderita tidak tahu jika dirinya terkenak penyakit Calcaneus spur.
2.5 Penanganan Dalam kasus ini prognosis sulit diperkirakan tergantung pada tingkat atau derajat dari penyaikt itu sendiri, namun dengan seiring waktu dan tanpa ada penanganan yang tepat dapat berpotensi menjadi deformitas yang pada
akhirnya menimbulkan kecacatan. Hal lain juga dapat menyebabkan keterbatasan LGS, serta penurunan kapasitas fsik dan kemampuan fungsional. Penanganan calcaneus spur salah satunya dengan melakukan fisioterapi dengan teknologi ultrasound yakni gelombang US. Ultrasound (US) merupakan gelombang suara tinggi (frekuensi > 20.000 Hz) dengan penggunaan tranduser yang bergerak dinamis (sirkular & parallel) dan menggunakan media sebagai penghantar arus US (Depkes RI, 2005). Definisi lain menyebutkan bahwa Ultrasound merupakan suatu getaran suara terdengar frekuensi tinggi yang dapat menghasilkan efek fisiolgis baik termal maupun non termal (Draper, 2011). Terapi Latihan merupakan suatu modalitas fisioterapi dengan menggunakan latihan gerak tubuh baik secara aktif maupun pasif. Terapi latihan bertujuan untuk meningkatkan lingkup gerak sendi dan dapat memperkuat otot-otot (Kisner, 2007). Adapun tujuan dari fisioterapi yaitu: 1. Tujuan jangka pendek Tujuan jangka pendek dalam kasus ini adalah: a. Mengurangi nyeri tekan pada calcaneus sinistra. b. Meningkatkan kekuatan otot dorsal fleksor dan evertor ankle sinistra. c. Meningkatkan Lingkup Gerak Sendi aktif ankle sinistra. 2. Tujuan jangka panjang Tujuan jangka panjang dalam kasus ini adalah melanjutkan tujuan jangka pendek dan meningkatkan aktivitas fungsional pasien terutama saat berjalan lama. Jika tidak mendapatkan pelayanan fisioterapi pada kondisi Calcaneus spurs dapat menimbulkan masalah yang lebih banyak lagi seperti tidak mampu jalan jauh, naik turun tangga, dan jongkok ke berdiri. Ketika melakukan aktivitas tersebut akan sangat terganggu.
BAB III KESIMPULAN
Kaki merupakan bagian tubuh yang meliputi pergelangan kaki, tumit telapak kaki, dan jaringan lunak yang merupakan bantalan untuk menahan beban tubuh pada bagian tersebut. Oleh karena itu telapak kaki sangat sering menggalami gangguan, salah satu gangguan tersebut yaitu Calcaneus spurs. Calcaneus spurs adalah perkembangan tulang yang berbentuk pada permukaan bawah kaki atau belakang tulang calcaneus. Calcaneus spurs disebabkan oleh beberapa faktor yaitu usia, trauma atau benturan, berdiri lama atau pembebanan yang berlebih. Tanda dan gejala calcaneus spur cukup khas, yaitu ditandai dengan nyeri yang hebat pada saat permulaan berdiri dan berjalan terutama pada pagi hari setelah bangun tidur.
DAFTAR PUSTAKA
Asmini, 2015, Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus Calcaneus spurs Dextra di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bose, A.K. and Choudhury, B.K. 2006. A Handbook of Physiotherapy. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd Draper and William. 2011. Therapeutic Modalities in Rehabilitation Fourth Edition. The McGraw : Hill Companies.F. A Davis Company Menz, Hylton. Gerard V, Zammit. Karl B, Landorf. Shannon E, Munteanu. 2008. Plantar Calcaneal Spur in Older People. Journal of Foot and Ankle Research : License BioMed Central Ltd