Cakra Bayu Pamungkas_2k1_17020019_instalasi Listrik.docx

  • Uploaded by: Cakra Bayu Pamungkas
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Cakra Bayu Pamungkas_2k1_17020019_instalasi Listrik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,346
  • Pages: 10
INSTALASI LISTRIK AC Rida Nadhira Daniati (16020108), Kimia Tekstil, Politeknik STT Tekstil Bandung E-Mail: [email protected] Phone: 082214660451 Abstrak Energi listrik sangat dibutuhkan oleh seluruh umat manusia karena untuk menunjang kehidupannya. Manusia hidup tidak dapat terlepas dari listrik, karena baik tempat tinggal atau rumah dan peralatannya pasti menggunakan listrik. Untuk menyalurkan energi listrik ke rumah – rumah tinggal dengan aman dibutuhkan instalasi listrik yang terdiri dari berbagai material listrik antara lain : kabel penghantar, KWH meter, MCB/fuse, sekering, saklar dan stop kontak. Instalasi listrik adalah suatu rangkaian yang menghasilkan sebuah aliran listrik, bisa berupa sebuah lampu atau sebuah sumber listrik. Input saklar dapat sumber fasa kemudian outputnya menuju ke beban dimana beban itu adalah lampu, dan harus ada kabel netral di lampu. Dengan begitu, lampu bisa menyala. Maka dari itu, praktikum instalasi listrik ini bertujuan agar praktikkan dapat membuat rangkaian listrik sederhana secara manual.

1. PENDAHULUAN Instalasi listrik merupakan suatu rangkaian dari peralatan listrik yang saling berhubungan antar satu dengan yang lain, dan berada dalam satu lingkup ketenagalistrikan. Instalasi listrik yang baik adalah suatu rangkaian peralatan listrik yang aman bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Di dalam segala bidang kehidupan, listrik merupakan kebutuhan prime bagi manusia karena setiap peralatan elektronik sudah pasti menggunakan listrik apabila ingin alat tersebut berfungsi. Manusia sudah ketergantungan dengan adanya listrik, jika tidak ada listrik manusia akan sulit menjalani kehidupan karena tidak adanya penerangan yang memadai dan peralatan – peralatan elektronik fungsinya tidak dapat dijalankan. Mengingat bahwa listrik dapat pula membahayakan manusia dan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, maka selalu diupayakan agar tenaga listrik yang didistribusikan dapat dilaksanakan secara aman baik bagi manusia maupun peralatannya dan juga dapat menyalurkan energi listrik yang baik bagi konsumen.

Perkembangan di bidang kelistrikan pada perancangan instalasi listrik dalam hal pengoperasian beban secara manual atau perancangan listrik dengan sistem konvensional sudah mulai berkembang dengan variasi – variasi yang menarik, yang difungsikan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Untuk itu pengontrolannya pun menggunakan relay

konvensional yang nantinya difungsikan untuk mengontrol pengoperasian beban yang bervariasi. Maka dari itu, setelah pratikum instalasi listrik AC ini, praktikkan diharapkan dapat memahami dan dapat membuat rangkaian instalasi listrik AC sederhana secara manual. 2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud : Agar pratikkan dapat mengetahui dan memahami apa itu instalasi listrik AC. Tujuan : Agar pratikkan dapat membuat suatu rangkaian instalasi listrik AC secara manual.

3. DASAR TEORI 3.1. Instalasi Listrik Instalasi listrik merupakan suatu rangkaian dibuat sedemikian rupa yang menghubungkan sumber daya listrik dengan komponen lain seperti alat elektronik, dll. Contoh dari instalasi listrik dalam kehidupan sehari-hari adalah instalasi listrik pada rumah. Dalam suatu instalasi listrik, terdapat beberapa komponen yang digunakan seperti sumber daya listrik, kabel penghubung untuk menghantarkan arus listrik, saklar untuk menyambungkan atau memutuskan suatu rangkaian, dan alat elektronik yang menggunakan arus listrik. Salah satu contoh jenis tegangan listrik adalah tegangan listrik satu fasa.

Instalasi Listrik 1 Fasa Tegangan listrik satu fasa merupakan instalasi listrik yang menggunakan dua kawat penghantar yang terdiri dari satu kawat fasa dan satu kawat netral. Biasanyanya tegangan listrik satu fasa bertegangan 220 volt. Penggunaan instalasi listrik satu fasa ini dapat dijumpai di rumah-rumah. Berikut gambar instalasi listrik satu fasa

Gambar 1. Instalasi 1 Phase Lampu & Saklar (Sumber : https://rejekiinsanmandiri.blogspot.co.id/2017/07/instalasi-listrik-1-phasedefinisi.html)

3.2. Komponen Instalasi Listrik Berikut komponen instalasi listrik yang digunakan dalam pemasangan instalasi listrik. 1. Saklar Saklar merupakan salah satu komponen instalasi listrik yang memutuskan atau menghubungkan suatu rangkaian listrik. Berikut contoh gambar dari saklar.

Gambar-2 Saklar

https://www.britplaza.com/shop/saklar-seri-double-ib-broco-gracio/ Saklar memiliki dua kondisi yaitu Normally Open (NO) dan Normally Close (NC). Ketika kondisi NO, rangkain tidak terhubung sehingga menyebabkan arus listrik tidak dapat mengalir, sementara ketika kondisi NC, rangkaian terhubung sehingga menyebabkan arus listrik dapat mengalir.

Gambar-3 NO dan NC

http://www.pcbheaven.com/wikipages/How_Relays_Work/

Dalam saklar, terdapat pole dan throw. Pole merupakan terminal pada saklar yang terhubung pada sumber daya listrik, sementara throw merupakan terminal pada saklar yang terhubung pada beban. Terdapat empat jenis rangkaian pole-throw yaitu single-pole single-throw (SPST), single-pole double-throw (SPDT), double-pole single-throw (DPST), dan double-pole double-throw (DPDT).

https://cr4.globalspec.com/thread/117075/Switch-230-Vac-Used-to-120-Vac 

SPST : Single Pole Single Throw, yaitu Saklar ON/OFF yang paling sederhana dengan hanya memiliki 2 Terminal. Contohnya Saklar Listrik ON/OFF pada lampu.



SPDT : Single Pole Double Throw, yaitu Saklar yang memiliki 3 Terminal. Saklar jenis ini dapat digunakan sebagai Saklar Pemilih. Contohnya Saklar pemilih Tegangan Input Adaptor yaitu 110V atau 220V.



DPST : Double Pole Single Throw, yaitu saklar yang memiliki 4 Terminal. DPST dapat diartikan sebagai 2 Saklar SPST yang dikendalikan dalam satu mekanisme.



DPDT : Double Pole Double Throw, yaitu saklar yang memiliki 6 Terminal. DPDT dapat diartikan sebagai 2 Saklar SPDT yang dikendalikan dalam satu mekanisme. 2. Relay Relay adalah suatu peranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk menggerakan sejumlah kontaktor yang tersusun atau sebuah saklar elektronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya dengan memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber energinya. Kontaktor akan tertutup (menyala) atau terbuka (mati) karena efek induksi magnet yang dihasilkan kumparan (induktor) ketika dialiri arus listrik. Berbeda dengan saklar, pergerakan kontaktor (on atau off) dilakukan manual tanpa perlu arus listrik.

https://industri3601.wordpress.com/relay/ Relay bekerja menggunakan medan elektromagnetik untuk memutuskan atau menyambungkan

suatu

rangkaian.

Ketika

amatur

tidak

terdapat

medan

elektromagnetik, amatur akan mengalami kontak NC dan ketika amatur mendapatkan medan ektromagnetik akan menarik amatur dan mengalami kontak NO. Berikut contoh dari relay

http://infopromodiskon.com/news/detail/214/4-istilah-dasar-relay-listrik.html

3. Kontaktor Magnet Kontaktor magnet atau saklar magnet merupakan saklar yang bekerja berdasarkan prinsip kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja jika ada gaya kemagnetan pada penarik kontaknya. Magnet berfungsi sebagai penarik dan dan sebagai pelepas kontak-kontaknya

dengan

bantuan

pegas

pendorong.

Kontaktor

magnet

menggunakan medan elektromagnetik untuk menghubungkan atau memutuskan suatu rangkaian seperti halnya relay. Pada kontaktor, terdapat beberapa kontak NO dan NC. Pada kontak NO, kontaktor magnet belum bekerja dengan kedudukannya membuka dan bila kontaktor bekerja kontak itu menutup/menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat kontaktor

belum bekerja dengan kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka. Berikut gambar dari kontaktor magnet

http://kangdarji.blogspot.com/2014/03/mengenal-kontaktor-magnetik-magnetic.html 4. MCB/Fuse

Gambar 7. Gambar MCB/Fuse (Sumber : http://kliklistrik.com/acti9/282-schneider-mcb-acti9-ic60n-3p-50a-cminiature-circuit-b.html) MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah komponen dalam instalasi listrik rumah yang mempunyai peran sangat penting. Komponen ini berfungsi sebagai sistem proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan hubung singkat arus listrik (short circuit atau korsleting). Kegagalan fungsi dari MCB ini berpotensi menimbulkan halhal yang tidak diinginkan seperti timbulnya percikan api karena hubung singkat yang akhirnya bisa menimbulkan kebakaran. MCB mempunyai tiga macam fungsi yaitu :

Sebagai Pemutus Arus, sebagai proteksi beban lebih (overload), dan sebagai proteksi hubungan arus pendek listrik

4. Timer Time Delay Relay (TDR) adalah suatu piranti yang menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan seperangkat kontak saklar sering disebut juga relay timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor terutama instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Tujuan dari pemasangan timer itu sendiri adalah sebagai pengatur waktubagi peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mengaturwaktu hidup atau mati dari kontaktor dalam delay waktu tertentu. Kontak NO dan NC pada Timer (Time Delay Relay) akan bekerja ketika timer diberi ketetapan waktunya, ketetapan waktu ini dapat kita tentukan pada potensiometer yang terdapat pada timer itu sendiri.

Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan (Coil) dan bagian outputnya sebagai kontak NO atau NC. Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus. Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara otomatis timer akan mengunci dan membuat kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO. Pada saat timer diberi tenaga atau mendapatkan supply tegangan, maka timer akan mulai menghitung, ketika jumlah hitungan actual/visual sama dengan setting pada timer ( jarum merah ), maka kontak output timer akan bekerja/beroperasi. Berikut gambar dari TDR

http://electric-mechanic.blogspot.com/2010/10/timer.html 5. METODE EKSPERIMEN 4.1. Alat dan Bahan

4.2. Diagram Alir 4.3. Cara Kerja

6. HASIL DAN PEMBAHASAN

7. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

https://www.pdfcoke.com/doc/42962079/3-4-JURNAL-INSTALASI-LISTRIK (Diakses pada Rabu, 18 April 2018 pukul 04.36 WIB)

https://rejekiinsanmandiri.blogspot.co.id/2017/07/instalasi-listrik-1-phase-definisi.html (Diakses pada Rabu, 18 April 2018 pukul 04.50 WIB)

https://teknikelektronika.com/pengertian-saklar-listrik-cara-kerjanya/ (Diakses pada Rabu, 18 April 2018 pukul 06.13 WIB)

https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/ (Diakses pada Rabu, 18 April 2018 pukul 06.36 WIB)

https://lampuutama.blogspot.co.id/2016/11/pengertian-lampu-dan-jenis-jenis-lampu.html (Diakses pada Rabu, 18 April 2018 pukul 06.46 WIB)

http://kliklistrik.com/acti9/282-schneider-mcb-acti9-ic60n-3p-50a-c-miniature-circuit-b.html (Diakses pada Rabu, 18 April 2018 pukul 07.04 WIB)

http://www.panellistrik.id/2018/01/cara-kerja-timer-listrik.html (Diakses pada Rabu, 18 April 2018 pukul 07.12 WIB)

http://kelistrikandasar.blogspot.co.id/p/kabel-listrik-dan-kuathantar-arus.html (Diakses pada Rabu, 18 April 2018 pukul 07.36 WIB)

TUGAS AKHIR

Related Documents


More Documents from ""