C16 Mutia.docx

  • Uploaded by: muthia khairunnisa
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View C16 Mutia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,146
  • Pages: 6
1.b. apa makna tn. Nazar mengeluh kelopak mata kanan sering gatal, bengkak, lengket dan berlendir sejak 1 bulan lalu ? jawab : makna nya adalah ia mengalami infeksi pada kelopak mata kanan yang menyebabkan terjadi proses inflamasi dengan keluhan gatal, bengkak, lengket dan berlendir. Kemungkinan penyakit (blefaritis, konjungtivitis) 1.f. apa makna tn. Nazar sulit membuka mata di pagi hari karena banyak kotoran yang berwarna kuning dan menempel pada kelopak mata ? jawab : makna nya adalah terjadi infeksi pada mata 1.j. Apa saja macam-macam obat tetes mata ? Golongan Obat

Indikasi

Gentamisin

Konjungtivitis , keratitis, keratokunjung tivitis, tukak kornea, blefaritis, dan sakit mata lainnya yang rentan terhadap gentamisin.

Kontraindikasi Hipersensitif terhadap golongan obat gentamisin

Efek Samping Pandangan kabur, iritasi sementara. Lebih jarang terjadi: mata kering, nyeri okular.

Dosis 1 tetes pada mata yang sakit 3 kali sehari. Gunakan berselang minimal 10 menit.

Mekanisme Kerja

Sediaan Beredar

golongan aminoglikosida yang efektif untuk menghambat bakteri penyebab infeksi pada mata.

Danigen (Dankos) Tetes mata (K); Garexin (Global Multi Pharmalab) Salep mata 3mg/ml; tetes mata 3mg/ml (K); Genoint (Erela) salep mata 0.3%; tetes mata Isotict timact (Fahrenheit) tetes mata 0.3%, 0.5% (K); Sagestam (Sanbe Farma) tetes mata dan tetes telinga 3mg/ml (K); Ximex konigen (Konimex) tetes mata 0.3% (K).

Ciprofloxacin

Ulkus kornea yang disebabkan oleh bakteri/ virus. Dan juga untuk Konjungtivitis (radang selaput ikat mata) yang disebabkan oleh strain bakteri yang rentan terhadap ciprofloxacin atau golongan kuinolon lainnya.

Hipersensitif terhadap Siprofloksasin atau golongan kuinolon lainnya.

Rasa terbakar atau rasa tidak enak setempat, gatal-gatal, edema kelopak mata, mata berair.

Ulkus kornea : 2 tetes tiap 15 menit selama 6 jam pertama, lalu 2 tetes tiap 30 menit selama sisa hari pertama. Hari kedua : 2 tetes tiap jam. Hari ke-3 sampai hari ke-14 : 2 tetes tiap 4 jam. Konjungtivi tis : 1-2 tetes tiap 2 jam selama 2 hari & 1-2 tetes tiap 4 jam selama 5 hari berikutnya.

Ciprofloxacin bekerja dengan cara menghambat subunit A pada DNA-gyrase (topoisomerase) yang merupakan bagian esensial dalam proses sintesa DNA bakteri. Siprofloksasin efektif terhadap bakteri gramnegatif dan grampositif.

Baquinor (Sanbe Farma) Tetes mata 3mg/ml (K); Isotic Renator (Fahrenheit) tetes mata 3mg/ml (K); Ximex Cylowam (Konimex) Tetes mata 0.3% (K).

Kloramfenikol

Blepharitis, catarrhae, conjunctivitis, traumatic keratitis, trachoma, ulcerative keratitis

Penderita yang hipersensitif terhadap Kloramfenikol

Rasa pedas sementara, laporan yang jarang mengenai anemia aplastik; pasien yag hipersensitif terhadap golongan obat ini.

1 tetes pada mata yang sakit 3 kali sehari gunakan berselang minimal 10 menit dari penggunaan obat penurun tekanan okular yang lain.

Kloramfenikol memiliki spektrum yang luas sebagai antibakteri sehingga dapat mengatasi infeksi akibat mikroba/bakteri patogen.

Cendofenicol (Cendo) salep mata 1%; tetes mata 0.25%, 0.5%, 1% (K); Cloramidina (Armoxindo) salep mata 1% (K); Colme (Interbat) tetes mata 0.5% (K); Erlamycetin (Erela) Salep mata 1%; tetes mata 5mg/ml (K); Isotic Salmicol (Fahrenheit) tetes mata 0.5% (K); Kemicetine (Dankos) Salep mata 1%; Tetes mata 10mg/ml (K); Reco (GMP) tetes mata 0.5% salep mata 1% (K); Spersanicol (Novartis) salep mata 1%, tetes mata 5mg/ml (K); *Albucetine (Cendo) salep mata, tetes mata (K); *Kloramixin (Armoxindo) tetes mata (K)

Golongan Obat

Indikasi

Kontraindikasi

Efek Samping

Dosis

Mekanisme Kerja

Sediaan beredar

Tobramisin

Terapi infeksi bagian luar mata dan adneksanya disebabkan bakteri yang peka.

Hipersensitif terhadap tobramisin

Hipersensitif , gatal dan bengkak pada kelopak mata, eritema konjungtiva, toksisitas okular lokal

Ringan atau sedang: 1-2 tetes setiap 4 jam; Berat: 2 tetes per jam hingga sembuh

Antibiotika kelompok aminoglikosida yang larut dalam air dan spektrum luas yang aktif terhadap bakteri patogen Gramnegatif dan Grampositif pada mata.

Bralifex (Sanbe Farma) tetes mata (K); Isotic Tobryne (Fahrenheit) tetes mata (K); Tobrex (Alcon) tetes mata 0.3%, salep mata 0.3% (K) *Bralifex Plus (Sanbe) tetes mata 3mg/ml (K); *Tobradex (Alcon) tetes mata, salep mata (K)

Dibekasin/ Dibekasin Sulfat

Ulkus kornea, infeksi glandula tarsal, kordeolum, blefaritis, dakriosistitis, konjungtivitis, keratitis, episkleritis. Infeksi okular superfisial yang mengenai konjungtiva dan/ kornea

Hipersensitif terhadap golongan dibekasin

Iritasi atau sensitisasi

Sehari 4 x 2 tetes

Antimikrobaantibakteri

Dibekacin Meiji (Meiji) tetes mata 3mg/ml (K)

Hipersensitif

Reaksi Alergi

Oleskan dalam sehari 4-6 kali ke kantong konjungtiva

Oxytetracycline bersifat bakteriostatik dengan cara menghambat sintesis protein bakteri

Terramycin (Pfizer) salep mata 1% (K); *Terracortril (Pfizer) Salep mata (K)

Tukak kornea, blefaritis, blefarokonjun gtivitis, konjungtivitis kronik, dakriosistitis, trakom, pencegahan infeksi pada abrasi kornea, laserasi atau terbakar, pengeluaran benda asing dari mata

Hipersensitif terhadap golongan sulfasetamid/ sulfasetamid natrium

Reaksi alergi dan infeksi

1-2 tetes dam diulangi paling sedikit 4 kali sehari selama beberapa hari

aktivitas antimikroba dengan spektrum luas, dapat mencegah pertumbuhan dan perkembangan berbagai jenis bakteri, baik gram positif maupun gram negatif

Albucid (Nicholas) tetes mata (T) Albuvit (Cendo) tetes mata 10% (T); Bleph-10 Allergan (Darya Varia) tetes mata (K); Cendocetamid e (Cendo) salep mata 100mg/g, tetes mata 10%, 15% (T); Dansemid (Dankos) tetes mata 15% (K);

Oksitetrasiklin/O ksitetrasiklin HCl

Sulfasetamid/ Sulfasetamid Natrium

*Cendocetapre d (Cendo) tetes mata, salep mata (K); *Albucetine (Cendo) salep mata, tetes mata (K); Tetrasiklin/ Tetrasiklin HCL

Infeksi superfisial oleh bakteri gram positif dan negatif, protozoa, virus dan ricketsia.

Hipersensitif

Pada individu tertentu dapat menimbulka n reaksi alergi seperti urtikaria, edema palpebra serta menjadi peka terhadap cahaya (fotosensitas i kulit)

Sehari 3-4 kali, dioleskan pada bagian mata yang sakit

Menghambat sintesis protein bakteri dan bersifat bakteriostatik, bersifat menghambat baik untuk bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif

Enkacyclin (Kimia Farma) Salep mata (K); Erlacyclin (Erela) Salep mata (K)

Asiklovir

Keratitis Herpes Simpleks

Hipersensitif

Rasa pedih ringan sementara keratopati, blefaritis, konjungtiviti s.

Sehari 5 kali dengan interval 4 jam 1 cm salep ditempatkan pada kantung konjungtiva bawah, dilanjutkan 3 hari setelah sembuh.

Di dalam sel, asiklovir mengalami fosforilasi menjadi bentuk aktif acyclovir trifosfat yang bekerja menghambat virus herpes simplex DNA polymerase dan replikasi DNA virus, sehingga mencegah sintesa DNA virus tanpa mempengaruhi proses sel yang normal.

Termiral (Sanbe) Salep mata (K)

2.a. apa makna penglihatan Tn. Nazar tidak kabur, tidak silau terhadap cahaya ? jawab : makna penglihatan tidak kabur adalah tidak terjadi penurunan visus dan tidak silau terhadap cahaya makna nya adalah fotofobia (-) 3.a. interpretasi pemeriksaan fisik ? 3.b. mekanisme abnormal ? jawab :

higienitas yang buruk  terinfeksi mikroorganisme (stafilokokus) pada palpebra  proses inflamasi pada palpebra (blefaritis)  ulseratif pada palpebra  bulu mata rontok  madarosis (+). higienitas yang buruk  terinfeksi mikroorganisme (stafilokokus) pada palpebra dan riwayat sering menggunakan obat tetes mata  proses inflamasi pada palpebra (blefaritis)  merangsang sel goblet untuk produksi secret  secret mongering dan mengeras  krusta (+). higienitas yang buruk  terinfeksi mikroorganisme (stafilokokus) pada palpebra  proses inflamasi pada palpebra (blefaritis)  merangsang kelenjar lakrimal  produksi air mata meningkat  hiperlakrimasi (+). higienitas yang buruk  terinfeksi mikroorganisme (stafilokokus) pada palpebra  proses inflamasi pada palpebra hingga konjungtiva tarsal  hiperemis di konjungtiva tarsal (+). higienitas yang buruk  terinfeksi mikroorganisme (stafilokokus) pada palpebra  proses inflamasi pada palpebra  merangsang sel goblet untuk mengeluarkan sekret  secret (+ mukoid) di konjungtiva bulbi.

5. diagnosis banding ? (blefaritis, konjungtivitis, blefarokonjungtivitis)g

Related Documents

C16
June 2020 9
C16
November 2019 15
C16
November 2019 43
C16
November 2019 24
C16-new
November 2019 23
C16 Mutia.docx
November 2019 25

More Documents from "muthia khairunnisa"

Mubes (1).docx
May 2020 11
C16 Mutia.docx
November 2019 25
Mubes Amsa.docx
November 2019 22
Jawaban Hakim Sken A.docx
November 2019 22
Rundown Raerwil Edited.docx
November 2019 18