N
ISPA
NI LUH PUTU SANTIKA DEWI P07134017068
PENDAHULUAN Bayi dan balita merupakan kelompok masyarakat yang rentan untuk terserang berbagai penyakit khususnya penyakit infeksi. Bayi harus mendapat perlindungan untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat mengakibatkan pertumbuhan
dan perkembangan menjadi terganggu atau bahkan dapat menimbulkan kematian. Salah satu penyebab kematian tertinggi pada bayi dan balita adalah akibat penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernafasan atas atau bawah, biasanya menular, yang dapat
menimbulkan berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang mematikan,
tergantung
parah
pada
dan
patogen
penyebabnya. ISPA selalu menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit terbanyakdi Indonesia. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi
ISPA ditemukan sebesar 25,0%. Karakteristik penduduk dengan ISPA yang tertinggi terjadi pada kelompok umur 1-4 tahun yaitu sebesar 25,8%. Pada tahun 2014 kasus ISPA pada balita tercatat sebesar 657.490 kasus (29,47%).
DEFINISI ISPA
ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh infeksi jasad renik bakteri, virus maupun riketsia tanpa disertai radang parenkim paru. ISPA adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia mulai organ hidung hingga alveoli beserta organ seperti sinus-sinus rongga telinga tengah dan pleura dan berkembang biak yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Penyakit
ISPA merupakan salah satu penyebab paling
umum saat kunjungan ke dokter. Secara khusus, jenis infeksi ini adalah penyakit yang paling umum yang menyebabkan banyak penderitanya tidak dapat ke sekolah atau bekerja. Meskipun infeksi saluran pernapasan atas dapat terjadi kapan saja tetapi, paling sering terjadi pada musim hujan, dari bulan September sampai Maret.
GEJALA PENYAKIT ISPA
1
2 3
4 5 6 7 8
Hidung tersumbat dan pilek. Bila Anda mulai merasakan gejala tersebut, segera minum obat dan istirahat di rumah.. Batuk kering tanpa dahak yang dihasilkan dari paru-paru Demam ringan merupakan salah satu ciri-ciri tubuh yang sedang melawan virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Sakit tenggorokan Sakit kepala ringan Bernapas cepat atau kesulitan bernapas Warna kebiruan pada kulit akibat kurangnya oksigen Gejala sinusitis seperti wajah terasa nyeri, hidung beringus, dan kadang-kadang rasa sakit dan demam.
KAPAN PENYAKIT ISPA HARUS DIKONSULTASIKAN ? 1 Menggigil, demam, dan sesak napas yang tidak biasa, bisa menjadi tanda bahwa ada masalahpada infeksi saluran pernapasan atas. 2
Mereka yang berusia di bawah 2 tahun, hamil, atau penderita asma harus berkonsultasi dengan dokter jika mengalami sesak napas.
3
Mual, muntah, dan diare terjadi pada waktu yang bersamaan dengan infeksi saluran pernapasan atas yang tidak kunjung sembuh. Bayi berusia kurang dari tiga bulan yang mengalami demam harus diperiksa langsung oleh dokter karena sistem pertahanan tubuhnya masih lemah.
4
PENYEBAB ISPA
Pasien yang kekebalan tubuhnya berkurang karena obat atau penyakit harus menghubungi dokter jika mereka mengalami demam, meskipun hal itu nampaknya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas.
5
Karena pilek umumnya sembuh dalam waktu
PENYEBAB ISPA
seminggu, jika tidak sembuh dalam jangka waktu tersebut, mungkin menjadi indikasi agar Anda berkonsultasi dengan dokter.
6
Penyakit ISPA adalah kondisi yang umumnya disebabkan oleh serangan langsung ke saluran pernapasan bagian atas melalui mata, mulut dan hidung. Penyebab ISPA adalah virus atau bakteri. Penularan virus penyebab ISPA dapat terjadi melalui kontak dengan orang yang terinfeksi atau melalui barang-barang kepunyaan mereka . Jika Anda menyentuh mulut, hidung, atau mata setelah menyentuh benda yang terkontaminasi, Anda cenderung akan terkena virus penyebab ISPA . Selain itu, virus penyebab ISPA sering menyebar dari orang ke orang melalui bersin atau batuk. Virus utama
penyebab ISPA adalaha rhinovirus dan
coronavirus Virus lain termasuk virus parainfluenza, respiratory syncytial virus, dan adenovirus.
CARA PENULARAN PENYAKIT ISPA
1
2
ISPA pada anak biasanya sering ditularkan pada orang terdekatnya yang memang sudah terlebih dahulu terinfeksi ISPA. Biasanya penyebaran ISPA pada anak terjadi ketika orang tersebut bersin atau batuk tanpa menutup mulut dan hidungnya. Anak bisa terkena, ketika ia berada di ruangan yang penuh sesak. Lalu di dalam ruangan terdapat orang yang memiliki infeksi pernapasan saluran atas, Saat orang yang terinfeksi virus menyentuh hidung dan mata anak, virus pun dapat menular ke anak. Udara di sekitar anak sangat lembab, sehingga virus yang menyebabkan ISPA pada anak akan mudah berkembang biak di lingkungan lembab. Saat kekebalan tubuh anak sedang lemah, anak lebih mudah tertular penyakit ini.
FAKTOR RESIKO PENYAKIT ISPA.
1 2
3 4 5 6 7
Bayi dari usia 6 bulan atau anak di bawah 1 tahun Anak-anak yang lahir prematur atau yang memiliki riwayat, seperti jantung bawaan atau penyakit paruparu Anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah Bayi yang berada dalam tempat ramai Orang-orang di usia pertengahan Orang dewasa dengan asma, gagal jantung kongestif, atau penyakit paru obstruktif kronik. Orang dengan sistem imun yang lemah, termasuk orangorang dengan transplantasi organ tertentu, leukemia, atau HIV/AIDS.
8. Anda dikelilingi dengan orang-orang sakit yang bersin atau batuk tanpa menutup hidung dan mulutnya.
PENYEBARAN INFEKSI ISPA
Pada ISPA dikenal 3 cara yaitu : 1. Melalui aerosol yang lembut terutama oleh karena batuk-batuk. 2. Melalui aerosol yang lebih kasar, terjadi pada waktu batuk dan berssin. 3.Melalui kontak langsung atau tidak langsung dari benda-benda yang telah dicemari jasad renik. Pada infeksi virus transmisi diawali dengan penyebaran virus terutama melalui bahan sekresi hidung virus ISPA terdapat 10 – 100 kali lebih banyak dalam mukosa hidung daripada mukosa faring, dari beberapa penelitian klinik, labolatorium, maupun di lapangan diperoleh kesimpulan bahwa sebenarnya kontak “hand to hand” merupakan modus yang terbesar bila dibandingkan dengan cara penularan aerogen yang semula banyak diduga.
PENCEGAHAN PENYAKIT ISPA
Ada beberapa hal yang sederhana yang dapat Anda lakukan untuk menghindari penularan infeksi saluran pernafasan atau menyebarkan infeksi kepada orang lain jika Anda memilikinya. Hal-hal ini mungkin terdengar sederhana, tetapi penelitian menunjukkan mereka sangat efektif untuk mengurangi penyebaran infeksi, bahkan infeksi yang serius 1. Tetap di rumah jika Anda tidak sehat Di musim hujan, jika Anda terkena pilek atau flu (influenza) atau infeksi saluran pernapasan lainnya, segera temui dokter. Jika perlu, tetap di rumah sampai Anda sembuh dan merasa lebih baik. Istirahat di rumah dapat membantu Anda mengatasi infeksi
saluran pernapasan lebih lebih cepat, Ini juga
sebagai cara untuk tidak menularkan dan menyebarkan infeksi virus ke orang lain.
2. Vaksin flu Melakukan vaksin flu terbilang penting bagi Anda yang rentan terkena flu atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Pasalnya, dengan
rutin melakukan vaksin flu tiap beberapa tahun sekali dapat mencegah Anda dari serangan flu. Setiap tahun vaksin flu akan berbeda, dan akan mengandung strain virus flu paling umum yang menyebabkan infeksi. Divaksinasi tidak hanya melindungi Anda dari infeksi (yaitu membuat Anda kebal terhadap penyakit), tetapi juga melindungi semua orang secara keseluruhan, dengan mengurangi jumlah orang yang dapat menangkap infeksi dan menularkannya kepada orang lain. Hal tersebut disebut sebagai ‘imunitas kelompok’. Ini sangat penting bagi siapa saja yang berisiko mengalami komplikasi infeksi flu, infeksi saluran pernapasan lain jika Anda berhubungan dengan orang yang mungkin menjadi sakit parah jika mereka terkena flu (misalnya anak-anak yang sangat muda atau orang yang lebih tua).
3. Jaga kebersihan Obat ISPA atau pencegahan utama penyebab ISPA adalah menjaga kebersihan diri sendiri. Ikuti beberapa langkah di bawah ini untuk mencegah Anda terkena atau tertular virus yang dapat menganggu sistem pernapasan Anda: Seringlah mencuci tangan, terutama setelah Anda berada di tempat umum. Bila hendak bersin atau batuk, jangan gunakan kedua telapak tangan. Ada baiknya gunakan engan pakaian Anda atau ke tisu. Meskipun ini tidak akan meringankan gejala Anda sendiri, ini akan mencegah Anda menularkan penyakit infeksi. Hindari menyentuh wajah, terutama mata dan mulut Anda, untuk mencegah masuknya kuman ke dalam sistem Anda.
DIAGNOSA PENYAKIT
A.Pemeriksaan fsik Keadaan umum pasien •Kesadaran •Tekanan darah •Freukensi nadi •Freukensi napas •Suhu tubuh K e p a l a d a n l e h e r •Telinga (inspeksi) •Hidung (inspeksi) •Tenggorokan (inspeksi) a)Faring(dengan laringoskopi indirect) b ) F a r i n g •leher (inspeksi dan palpasi) •Toraks (inspeksi dan palpasi$auskultasi dan perkusi) •ekstremitas ( insfeksi dan palpasi)
B. Pemeriksaan penunjang ISPA oleh karena virus dapat ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium terhadap jasad renik itu sendiri. Ada 3 cara pemeriksaan yang lazim dikerjakan : 1.
Biakan Virus
Bahan secret hidung atau hapusan dinding belakang faring dikirim dalam media GLY (Gelatine, Lactalbumine, dan Ekstrak Ragi : Yeast) dalam suhu 40 C. Untuk entero virus dan adeno virus selain bahan diambil dari dua tempat tersebut, juga diambil dari tinja dan hapusan rectum. Untuk mikoplasma pneumonia digunakan media TSB (Trypticase, Soya boillon, dan Bovine albumin). Dalam biakan sel / jaringan kemudian akan terjadi perubahanperubahan sitopatogen yang khas. 1.
Reaksi serologis yang dipergunakan antara lain reaksi pengikatan komplemen, reaksi hambatan hemadsorpsi, reaksi hambatan hemaglutinasi, reaksi netralisasi, RIA, serta ELISA. 2. Diagnostik virus secara langsung. Dengan cara khusus imunofluoresensi RIA, ELISA untuk identifikasi virus influenza, RSV, dan mikoplasma pneumonia. Mikroskop electron juga dipergunakan pada pemeriksaan corona virus.
Selain ketiga cara tersebut dapat juga dilakukan cara yang sederhana walaupun tidak khas. Pemeriksaan darah tepi, jumlah lekosit, dan hitung jenis dapat pula membantu. Jarang sekali lekositosis, paling sering jumlahnya normal atau rendah. Lekopenia yang rendah bilangan angkanya menunjukkan gambaran klinik yang berat. Pada hitung jenis dapat dijumpai eosinofilia, limfofenia, netrofilia. Beberapa infeksi dengan bakteri dapat pula memberikan lekopenia (tifus abdominalis). Lekositosis dengan peningkatan sel PMN yang juga ditemukan dalam sputum menandakan adanya infeksi sekunder bakterial. •Dapat juga dilakukan pemeriksaan Sinar-X dada untuk memeriksa pneumonia.
OBAT ISPA TRADISIONAL
Ramuan dengan Bawang Putih Bawang putih memiliki sifat antiseptik yang baik untuk mengatasi berbagai jenis penyakit yang disebabkan bakteri tak terkecuali dengan infeksi ISPA. Cara mengobatinya yaitu dengan siapkan bawang putih, jahe dan daun sirih. CUci bersih lalu rebus hingga mendidih, minum ramuan tersebut secara rutin untuk mengoptimalkan penyembuhan ISPA. Ramuan dengan Kayu Manis Ramuan selanjutnya untuk mengobati masalah ISPA dengan menggunakan ramuan tradisional alami dengan bahan yang sangat mudah didapatkan yaitu dnegan mengunakan bahan seperti :
1 rimpang jahe 5 biji cengkeh 1 jari kayu manis
Cara membuat ramuan tersebut adalah dengan merebus 3 bahan ramuan tersebut dengan 2 gelas air hingga mendidih dan tersisa 1 gelas saja. Minum ramuan tersebut setiap hari secara rutin.
PENGOBATAN ISPA Belum ada obat yang efektif membunuh kebanyakan virus yang menyerang manusia. Pengobatan yang dilakukan selama ini biasanya hanya untuk meredakan gejala yang muncul akibat infeksi virus.Istirahat yang cukup dan mengonsumsi banyak air mineral bisa membantu meredakan gejala itu. Beberapa jenis obat yang sering diberikan dokter untuk meredakan gejala-gejala ISPA diantaranya:
Obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) dan asetaminofen, untuk mengurangi efek demam dan nyeri di tubuh. Obat antihistamin, dekongestan, dan ipratropium, untuk mengatasi hidung yang berair dan tersumbat. Obat batuk antitusif, untuk mengurangi batuk-batuk. Madu juga bisa digunakan untuk mengatasi masalah ini. Obat steroid, seperti deksametason dan prednison, mungkin diresepkan pada kondisi tertentu untuk mengurangi peradangan dan pembekakan yang terjadi di saluran pernapasan bagian atas.
Apabila infeksi yang terjadi disebabkan oleh bakteri, serangkaian tes akan dilakukan untuk mengetahui jenis bakteri. Setelah itu, dokter bisa menentukan antibiotik yang paling tepat untuk membasmi bakteri penyebab infeksi. Agar tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya, antibiotik harus sesuai dengan resep dokter.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Putri. 2010.LaporanPendahuluanAsuhan Keperawatan Anak Dengan ISPA. Politeknik Kesehatan Denpasar. Ali, Zaidin. 2009. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC. Friedman, Marilyn M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Riset, Teori & Praktik. Jakarta: EGC Debora, Oda.2011.Proses Keperawatan dan Pemeriksaan Fisik . Jakarta:Salemba Medika.