Buku 1 2018.docx

  • Uploaded by: Hendra Ariadi
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Buku 1 2018.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 16,095
  • Pages: 54
DOKUMEN I KURIKULUM 2013

SDN DAYAH TANOH KECAMATAN MUTIARA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE DINAS PENDIDIKAN WILAYAH V MUTIARA TAHUN PELAJARAN 2018-2019

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa pembentukan Pemerintah Negara Indonesia yaitu antara lain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat (3) memerintahkan agar Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 yaitu dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang merupakan produk undang-undang pendidikan pertama pada awal abad ke-21. Undangundang ini menjadi dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, dan otonomi pendidikan yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, undangundang tentang sistem pendidikan nasional telah mengalami beberapa kali perubahan. Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Makna manusia yang berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, pendidikan nasional harus berfungsi secara optimal sebagai wahana utama dalam pembangunan bangsa dan karakter. Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang jaman. Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi merupakan salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. B. LANDASAN PENYEMPURNAAN KURIKULUM 1. Landasan Yuridis Secara konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda bangsanya. Secara pedagogis, kurikulum adalah rancangan pendidikan yang memberi kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan 1 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

sesuai dengan kemampuan dirinya untuk memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat dan bangsanya. Secara yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis di bidang pendidikan. Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005, dan 2. Landasan Filosofis Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Untuk mengembangkan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi mengembangkan segenap potensi peserta didik “menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka pengembangan kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa mendatang. Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan adalah suatu proses pengembangan potensi peserta didik sehingga mereka mampu menjadi pewaris dan pengembang budaya bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya di masa lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya dirinya, masyarakat, dan bangsa yang sesuai dengan zaman dimana peserta didik tersebut hidup dan mengembangkan diri. Kemampuan menjadi pewaris dan pengembang budaya tersebut akan dimiliki peserta didik apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan kebiasaan, keterampilan sosial memberikan dasar untuk secara aktif mengembangkan dirinya sebagai individu, anggota masyarakat, warganegara, dan anggota umat manusia. Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan segala aspek kehidupan bangsa yang mencerminkan karakter bangsa masa kini. Oleh karena itu, konten pendidikan yang mereka pelajari tidak semata berupa prestasi besar bangsa di masa lalu tetapi juga hal-hal yang berkembang pada saat kini dan akan berkelanjutan ke masa mendatang. Berbagai perkembangan baru dalam ilmu, teknologi, budaya, ekonomi, sosial, politik yang dihadapi masyarakat, bangsa dan umat manusia dikemas sebagai konten pendidikan. Konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini memberi landasan bagi pendidikan untuk selalu terkait dengan kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, kemampuan berpartisipasi dalam membangun kehidupan bangsa yang lebih baik, dan memosisikan pendidikan yang tidak terlepas dari lingkungan sosial, budaya, dan alam. Lagipula, konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini akan memberi makna yang lebih berarti bagi keunggulan budaya bangsa di masa lalu untuk digunakan dan dikembangkan sebagai bagian dari kehidupan masa kini. Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan apa yang diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan 12 tahun dan berpartisipasi penuh sebagai warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan yang dikembangkan dari warisan budaya dan kehidupan masa kini perlu diarahkan untuk memberi kemampuan bagi peserta didik menggunakannya bagi kehidupan masa depan terutama masa dimana dia telah menyelesaikan pendidikan formalnya. Dengan demikian sikap, keterampilan dan pengetahuan yang menjadi konten pendidikan harus dapat digunakan untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua dekade dari sekarang. Artinya, konten pendidikan yang dirumuskan dalam Standar Kompetensi Lulusan dan dikembangkan dalam kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik 2 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

untuk dikembangkan dan disesuaikan dengan kehidupan mereka sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warganegara yang produktif serta bertanggungjawab di masa mendatang. 3. Landasan Teoritis Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standar dan teori pendidikan berbasis kompetensi. Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk setiap kurikulum. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan tersebut adalah kualitas minimal lulusan suatu jenjang atau satuan pendidikan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan (PP nomor 19 tahun 2005). Standar Kompetensi Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan yaitu SKL SD, SMP, SMA, SMK. Standar Kompetensi Lulusan satuan pendidikan berisikan 3 (tiga) komponen yaitu kemampuan proses, konten, dan ruang lingkup penerapan komponen proses dan konten. Komponen proses adalah kemampuan minimal untuk mengkaji dan memproses konten menjadi kompetensi. Komponen konten adalah dimensi kemampuan yang menjadi sosok manusia yang dihasilkan dari pendidikan. Komponen ruang lingkup adalah keluasan lingkungan minimal dimana kompetensi tersebut digunakan, dan menunjukkan gradasi antara satu satuan pendidikan dengan satuan pendidikan di atasnya serta jalur satuan pendidikan khusus (SMK, SDLB, SMPLB, SMALB). Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kemampuan tersebut. Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam SKL. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU nomor 20 tahun 2003; PP nomor 19 tahun 2005). Kurikulum berbasis kompetensi adalah kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk dokumen, proses, maupun penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan bahan pelajaran serta penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan. Konten pendidikan dalam SKL dikembangkan dalam bentuk kurikulum satuan pendidikan dan jenjang pendidikan sebagai suatu rencana tertulis (dokumen) dan kurikulum sebagai proses (implementasi). Dalam dimensi sebagai rencana tertulis, kurikulum harus mengembangkan SKL menjadi konten kurikulum yang berasal dari prestasi bangsa di masa lalu, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa mendatang. Dalam dimensi rencana tertulis, konten kurikulum tersebut dikemas dalam berbagai mata pelajaran sebagai unit organisasi konten terkecil. Dalam setiap mata pelajaran terdapat konten spesifik yaitu pengetahuan dan konten berbagi dengan mata pelajaran lain yaitu sikap dan keterampilan. Secara langsung mata pelajaran menjadi sumber bahan ajar yang spesifik dan berbagi untuk dikembangkan dalam dimensi proses suatu kurikulum. Kurikulum dalam dimensi proses adalah realisasi ide dan rancangan kurikulum menjadi suatu proses pembelajaran. Guru adalah tenaga kependidikan utama yang mengembangkan ide dan rancangan tersebut menjadi proses pembelajaran. Pemahaman guru tentang kurikulum akan menentukan rancangan guru (Rencana Program 3 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

Pembelajaran/RPP) dan diterjemahkan ke dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Peserta didik berhubungan langsung dengan apa yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran dan menjadi pengalaman langsung peserta didik. Apa yang dialami peserta didik akan menjadi hasil belajar pada dirinya dan menjadi hasil kurikulum. Oleh karena itu proses pembelajaran harus memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi hasil belajar yang sama atau lebih tinggi dari yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi Lulusan. Kurikulum berbasis kompetensi adalah “outcomes-based curriculum” dan oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik. Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi adalah: (1) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD). (2) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran (3) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu. (4) Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD pengembangan sikap menjadi kepedulian utama kurikulum. (5) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan “disciplinary–based curriculum” atau “content-based curriculum”. (6) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran. (7) Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi dimana pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas (mastery). Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung. (8) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat memuaskan). 4. Landasan Empiris Pada saat ini perekonomian Indonesia terus tumbuh di tengah bayang-bayang resesi dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 2005 sampai dengan 2008 berturutturut 5,7%, 5,5%, 6,3%, 2008: 6,4%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi negara- negara ASEAN sebesar 6,5 – 6,9 % (Agus D.W. Martowardojo, dalam Rapat Paripurna DPR, 31/05/2012). Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus terus dijaga dan ditingkatkan. Generasi muda berjiwa wirausaha yang tangguh, kreatif, ulet, jujur, dan mandiri, sangat diperlukan untuk memantapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Generasi seperti ini seharusnya tidak muncul karena hasil seleksi alam, namun karena 4 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

hasil gemblengan pada tiap jenjang satuan pendidikan dengan kurikulum sebagai pengarahnya. Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi ekonomi, dan beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah ke daerah lain, sekecil apapun ancaman disintegrasi bangsa masih tetap ada. Kurikulum harus mampu membentuk manusia Indonesia yang mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat untuk memajukan jatidiri sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi sebagai satu entitas bangsa Indonesia. Dewasa ini, kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan dan kasus pemaksaan kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan ini juga menimpa generasi muda, misalnya pada kasus-kasus perkelahian massal. Walaupun belum ada kajian ilmiah bahwa kekerasan tersebut bersumber dari kurikulum, namun beberapa ahli pendidikan dan tokoh masyarakat menyatakan bahwa salah satu akar masalahnya adalah implementasi kurikulum yang terlalu menekankan aspek kognitif dan keterkungkungan peserta didik di ruang belajarnya dengan kegiatan yang kurang menantang peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum perlu direorientasi dan direorganisasi terhadap beban belajar dan kegiatan pembelajaran yang dapat menjawab kebutuhan ini. Berbagai elemen masyarakat telah memberikan kritikan, komentar, dan saran berkaitan dengan beban belajar siswa, khususnya siswa sekolah dasar. Beban belajar ini bahkan secara kasatmata terwujud pada beratnya beban buku yang harus dibawa ke sekolah. Beban belajar ini salah satunya berhulu dari banyaknya mata pelajaran yang ada di tingkat sekolah dasar. Oleh karena itu kurikulum pada tingkat sekolah dasar perlu diarahkan kepada peningkatan 3 (tiga) kemampuan dasar, yakni baca, tulis, dan hitung serta pembentukan karakter. Berbagai kasus yang berkaitan dengan penyalahgunaan wewenang, manipulasi, termasuk masih adanya kecurangan di dalam Ujian Nasional/UN menunjukkan mendesaknya upaya menumbuhkan budaya jujur dan antikorupsi melalui kegiatan pembelajaran di dalam satuan pendidikan. Maka kurikulum harus mampu memandu upaya karakterisasi nilai-nilai kejujuran pada peserta didik. Pada saat ini, upaya pemenuhan kebutuhan manusia telah secara nyata mempengaruhi secara negatif lingkungan alam. Pencemaran, semakin berkurangnya sumber air bersih, adanya potensi rawan pangan pada berbagai belahan dunia, dan pemanasan global merupakan tantangan yang harus dihadapi generasi muda di masa kini dan di masa yang akan datang. Kurikulum seharusnya juga diarahkan untuk membangun kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap lingkungan alam dan menumbuhkan kemampuan untuk merumuskan pemecahan masalah secara kreatif terhadap isu-isu lingkungan dan ketahanan pangan. Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan Indonesia harus terus ditingkatkan. Hasil studi PISA (Program for International Student Assessment), yaitu studi yang memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPA, menunjukkan peringkat Indonesia baru bisa menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil studi TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada ranking amat rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi yang komplek, (2) teori, analisis dan pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan (4) melakukan investigasi. Hasil studi ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi kurikulum dengan tidak membebani peserta didik dengan konten namun pada aspek kemampuan esensial yang diperlukan semua warga negara untuk berperanserta dalam membangun negara pada masa mendatang. C. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut: 1. Kurikulum satuan pendidikan atau jenjang pendidikan bukan merupakan daftar mata pelajaran. Atas dasar prinsip tersebut maka kurikulum sebagai rencana adalah 5 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

rancangan untuk konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikannya di satu satuan atau jenjang pendidikan tertentu. Kurikulum sebagai proses adalah totalitas pengalaman belajar peserta didik di satu satuan atau jenjang pendidikan untuk menguasai konten pendidikan yang dirancang dalam rencana. Hasil belajar adalah perilaku peserta didik secara keseluruhan dalam menerapkan perolehannya di masyarakat. Standar kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. Selain itu sesuai dengan fungsi dan tujuan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta fungsi dan tujuan dari masing-masing satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan maka pengembangan kurikulum didasarkan pula atas Standar Kompetensi Lulusan pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta Standar Kompetensi satuan pendidikan. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk pengetahuan dikemas secara khusus dalam satu mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk sikap dan ketrampilan dikemas dalam setiap mata pelajaran dan bersifat lintas mata pelajaran dan diorganisasikan dengan memperhatikan prinsip penguatan (organisasi horizontal) dan keberlanjutan (organisasi vertikal) sehingga memenuhi prinsip akumulasi dalam pembelajaran. Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kemampuan Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Atas dasar prinsip perbedaan kemampuan individual peserta didik, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah ditentukan (dalam sikap, keterampilan dan pengetahuan). Oleh karena itu beragam program dan pengalaman belajar disediakan sesuai dengan minat dan kemampuan awal peserta didik. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu konten kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni; membangun rasa ingin tahu dan kemampuan bagi peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat hasil-hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pendidikan tidak boleh memisahkan peserta didik dari lingkungannya dan pengembangan kurikulum didasarkan kepada prinsip relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan lingkungan hidup. Artinya, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari permasalahan di lingkungan masyarakatnya sebagai konten kurikulum dan kesempatan untuk mengaplikasikan yang dipelajari di kelas dalam kehidupan di masyarakat. 6

Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

9. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pemberdayaan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat dirumuskan dalam sikap, keterampilan, dan pengetahuan dasar yang dapat digunakan untuk mengembangkan budaya belajar. 10. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dikembangkan melalui penentuan struktur kurikulum, Standar Kemampuan/SK dan Kemampuan Dasar/KD serta silabus. Kepentingan daerah dikembangkan untuk membangun manusia yang tidak tercabut dari akar budayanya dan mampu berkontribusi langsung kepada masyarakat di sekitarnya. Kedua kepentingan ini saling mengisi dan memberdayakan keragaman dan kebersatuan yang dinyatakan dalam Bhinneka Tunggal Ika untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia. 11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses perbaikan terhadap kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik.

7 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

BAB II. TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH A. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. B. TUJUAN PENDIDIKAN INDONESIA Tujuan pendidikan tingkat pendidikan dasar dirumuskan mengacu kepada tujuan umum berikut tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. C. VISI SEKOLAH “Terwujudnya peserta didik yang berprestasi Disiplin, Berbudi Pekerti Luhur, Berwawasan Nasional, Berlandaskan IMTAQ, IMTEK dan Lingkungan Hidup.”. D. MISI SEKOLAH a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan siswa secara efektif dan kreatif b. Menciptakan sekolah yang ceria dan kondusif c. Menciptakan komunikasi yang efektif dan menyenangkan d. Mengembangankan bakat, minat dan potensi E. Tujuan Sekolah Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini. 1. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik 2. Membina kepribadian peserta didik mandiri dan bertanggung jawab 3. Mempersiapkan peserta didik untuk melanjudkan kejenjang yang lebih tinggi

8 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. Struktur Kurikulum Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk kurikulum SDN Dayah Tanoh organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan melalui pendekatan terintegrasi (integrated curriculum). Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan konten mata pelajaran IPA dan IPS di kelas I, II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka struktur Kurikulum SDN Dayah Tanoh menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang. Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester. Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan beban belajar. Tabel 1 Sturktur Kurikulum 2013 Alokasi Waktu Belajar Perminggu Mata Pelajaran I II III IV V VI

No Kelompok A 1

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

4

4

4

4

4

4

2

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

5

5

5

4

4

4

3

Bahasa Indonesia

8

8

8

7

7

7

4

Matematika

5

5

5

6

6

6

5

Ilmu Pengetahuan Alam

-

-

-

3

3

3

6

Ilmu Pengetahuan Sosial

-

-

-

3

3

3

Kelompok B 1

Seni Budaya dan Prakarya

4

4

4

5

5

5

2

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

4

4

4

4

4

4

Jumlah Alokasi Waktu Perminggu

30

30

30

36

36

36

9 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas I di atas dapat diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia perkembangan psikologis peserta didik. Di kelas IV nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema. Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SDN Dayah Tanoh antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut B. Muatan Kurikulum Muatan Kurikulum 2013 SDN Dayah Tanoh meliputi sejumlah mata pelajaran yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi siswa pada satuan pendidikan. Muatan Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal serta kegiatan pengembangan diri yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai dengan Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi dasar dam kompensi inti. 1. Mata Pelajaran Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada siswa sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada masingmasing tingkat satuan pendidikan.Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah.Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada setaiap satua pendidikan. 1. Pendidikan Agama Islam Tujuan :  Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman 10 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;  Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah. 2. Pendidikan Kewarganegaraan Tujuan:  Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan  Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.  Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.  Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. 3. Bahasa Indonesia Tujuan  Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.  Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara  Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.  Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.  Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.  Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. 4. Matematika Tujuan:  Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.  Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.  Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. 11 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019



Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.  Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

5.

Ilmu Pengetahuan Alam Tujuan:  Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam ciptanya-Nya.  Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.  Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.  Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memacahkan masalah dan membuat keputusan.  Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.  Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.  Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. 6.

Ilmu Pengetahuan Sosial Tujuan:  Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.  Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.  Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.  Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan bekompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

7.

Seni Budaya dan Prakarya Tujuan :  Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.  Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya.  Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.  Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam tingkat lokal, regional, maupun global. 12

Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya dan prakarya dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. 8.

Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan Tujuan :  Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.  Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.  Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.  Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilainilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.  Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.  Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.  Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006

2. Pengembangan Diri Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat , dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,guru,atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar,dan pengembangan karir peserta didik. Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara : a. Identifikasi  Daya dukung dan potensi  Bakat dan minat siswa. b. Pemetaan  Jenis layanan pengembangan diri  Petugas yang melayani  Siswa yang dilayani c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program (Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi Pokok, Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).  Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )  Monitoring Pelaksanan  Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif ) 13 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019



Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realitis, valid, transparan dan akuntable)  Pelaporan : Umum dalam format raport Rinci dalam buku laporan pengembangan diri. Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti : 1. Kegiatan Ektrakurikurer Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler meliputi beragam kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa, terdiri atas: a. Pramuka b. Pencak Silat c. Unit Kesehatan Sekolah d. Kepemimpinan 2.

Kegiatan Pembiasaan Guna mengembangkan nilai religi,nilai-nilai sportifitas kehidupan berbangsa dan bernegara pembentukan karakter siswa dilakukan melalui : a. Pembiasaan Rutin Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di sekolah.Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin di SDN Dayah Tanoh adalah sebagai berikut:  Sholat berjamaah  Upacara bendera setiap hari senin  Berdoa sebelum dan sesudah belajar  Pengajian setiap hari Jum’at dan menyimak bacaan surat pendek dalam Al Qur’an  Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk kelas  Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar  Membaca buku di perpustakaan b.

3.

Terprogram Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat kelas maupun tingkat sekolah.  Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat  Pekan Kreatifitas dan olahraga  Peringatan Hari Besar Nasional  Karyawisata, darmawisata, study tour  Pekan Olahraga antar kelas  Bina Olimpiade MIPA c. Spontan Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi oleh ruang.  Membiasakan memberi salam  Membiasakan membuang sampah pada tempatnya  Membiasakan antri  Membiasakan membantu teman yang kena musibah  Berdiskusi dengan baik dan benar  Operasi Semut Kegiatan Keteladanan Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain kepada siswanya. a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah 14

Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

b. c. d. e. f. g. h. 4.

Mentaati tatatertib yang berlaku di sekolah Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal Memberi contoh penampilan sederhana Menanamkan budaya membaca Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah Memuji hasil kerja siswa yang baik

Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI b. Peringatan Hari Pahlawan c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional  Seminar Pendidikan  Bedah Buku

5.

Pengembangan Potensi dan Ekpresi Diri Pengembangan dan Potensi dan Ekspresi Diri yang dikembangkan di SDN Dayah Tanoh adalah keterampilan dalam mengoprasikan komputer dalam kehidupan sehari-hari dengan mengunakan sofware-sofware yang disesuaikan dengan kemampuan potensi sumber daya sekolah seperti :

a. Program Permainan Edukatif b. Program Mengambar c. Program Microsoft Office. 3. Beban Belajar Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di SDN Dayah Tanoh kelas I = 30, jam sedangkan untuk kelas IV = 36 jam setiap minggu. Jam belajar SDN Dayah Tanoh adalah 35 menit. Kompetensi Dasar Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 3 Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar. Tabel 2 : Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan SDN Dayah Tanoh .

Kelas

Satu jam pembelajaran tatap muka/menit

Jumlah jam pembelajaran Per Minggu

Minggu Efektif per tahun ajaran

1

35

30

40

2

35

32

40

3

35

34

40

Waktu pembelajaran per tahun 1.200jam pembelajaran (42.000 menit) 1.280 jam pembelajaran (44.800menit) 1.360 jam 15

Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

Kelas

Satu jam pembelajaran tatap muka/menit

Jumlah jam pembelajaran Per Minggu

Minggu Efektif per tahun ajaran

4

35

36

40

5

35

36

40

6

35

36

40

Waktu pembelajaran per tahun pembelajaran (47.600 menit) 1.440 jam pembelajaran (50.400 menit) 1.440 jam pembelajaran (50.400 menit) 1.440 jam pembelajaran (50.400 menit)

Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan. Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran Untuk tatap muka 60 % Contoh perhitungan pemberian tugas. 4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit jadi untuk pemberian tugas hanya 56 menit per minggu. Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan dua jam tatap muka. Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenis pengembangan yang di pilih.

4. Penilaian Sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah

5. Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antar 0% s.d 100%. Kriteria ideal ketuntasan belajar untuk masing-masing idikator adalah 75%. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan ratarata siswa serta kemampuan sumber daya pendukung dalam menyelenggarakan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan belajar ideal. Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas, esensial intake siswa, dan saran prasarana. Adapun Standar Hasil Belajar/SKBM SDN Dayah Tanoh Tahun Pelajaran 2018/2019 adalah sebagai berikut :

16 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

Tabel 3 : Standar Hasil Belajar/SKBM N O

MATA PELAJARAN KELAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Seni Budaya dan Keterampilan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Mulok : a. B.Daerah b. Bahasa Arab c. Tulisan Arab Melayu Pengembangan diri

KKM I

II

III IV

V

VI

70

70

72

75

75

75

70

70

70

72

75

75

70 70

72 72

70 70

70 70 70 70

72 72 71 70

74 74 71 71

73

73

74

74

75

75

72

72

73

73

74

75

70 68

71 70 70

72 71 71

72 72 72

B

B

B

B

B

B

R T

KK M Sekol ah

Prid iket

Ket

73

B

5. Kenaikan Kelas dan Kelulusan 1) Kenaikan Kelas Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas SDN Dayah Tanoh sebagai berikut : 1. Siswa sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria ketuntasan belajar minimal pada semua Standar Kompetensi Dasar dan indikator. 2. Kehadiran siswa minimal 75% 3. Prilaku, sikap dan budi Pekerti kriteria baik. 2) Kelulusan Sesuai dengan ketentuan PP.19/2005 Pasal 72 Ayat (1),siswa dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar setelah : 1. Siswa menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria ketuntasan belajar minimal pada semua Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi Inti (KI) dan Indikator semua mata pelajaran. 2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribaduian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani olahraga dan kesehatan. 3. Persentasi kehadiran minimal 75% 4. Lulus Ujian Sekolah 6. Pendidikan Kecakapan Hidup

17 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

1.

2.

3.

Kurikulum untuk SDN Dayah Tanoh , memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.

7. Pendidikan berbasis keunggulan local dan global 1. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. 2. Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. 3. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal. 4. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal. 5. C. PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATED (TERPADU) Kurikulum SDN Dayah Tanoh menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif dari kelas I, dan kelas IV. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas I keduanya merupakan pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari IPA dan IPS yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya. Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV sudah mulai mampu berpikir abstrak. Pandangan psikologi perkembangan dan Gestalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik. Dari sudut pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara terpisah ketat tidak memberikan keuntungan bagi kemampuan berpikir selanjutnya. Di bawah ini adalah tema-tema yang telah disiapkan untuk peserta didik Sekolah Dasar kelas I, II, IV dan V pada Kurikulum 2013.

18 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

Tabel 6. Tema-Tema di Sekolah Dasar

19 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

D. PENDEKATAN SAINTIFIK (ILMIAH) Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu: 1. Mengamati; 2. Menanya; 3. Mengumpulkan informasi/eksperimen; 4. Mengasosiasikan/mengolah informasi; dan 5. Mengkomunikasikan. Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut: Tabel 7 : Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya Langkah Kompetensi yang Kegiatan Belajar Pembelajaran Dikembangkan Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan, melihat (tanpa atau dengan alat) ketelitian, mencari informasi Menanya Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan informasi yang tidak dipahami dari apa kreativitas, rasa ingin tahu, yang diamati atau pertanyaan untuk kemampuan merumuskan mendapatkan informasi tambahan pertanyaan untuk tentang apa yang diamati membentuk pikiran kritis (dimulai dari pertanyaan faktual yang perlu sampai ke pertanyaan yang bersifat untuk hidup cerdas dan hipotetik) belajar sepanjang hayat Mengumpulkan Mengembangkan sikap - melakukan eksperimen informasi/ teliti, jujur,sopan, - membaca sumber lain selain buku eksperimen menghargai pendapat teks orang lain, kemampuan - mengamati objek/ kejadian/ berkomunikasi, - aktivitas menerapkan kemampuan - wawancara dengan narasumber mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Mengasosiasikan/ Mengembangkan sikap - mengolah informasi yang sudah mengolah dikumpulkan baik terbatas dari hasil jujur, teliti, disiplin, taat informasi kegiatan mengumpulkan/eksperimen aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan mau pun hasil dari kegiatan prosedur dan kemampuan mengamati dan kegiatan berpikir induktif serta mengumpulkan informasi. deduktif dalam - Pengolahan informasi yang menyimpulkan . dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Mengkomunikasik Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap 20 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

Langkah Pembelajaran an

Kegiatan Belajar kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya

Kompetensi yang Dikembangkan jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

E. PENILAIAN AUTENTIK (RESPONSIF) Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya pada diri sendiri, khususnya berkaitan dengan: (1) sikap, pengetahuan dan keterampilan apa yang akan dinilai; (2) fokus penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan; dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses. Bentuk-Bentuk Penilaian Autentik Yang Di Kembangkan 1. Penilaian Sikap a. Observasi b. Penilaian Diri c. Penilaian Antarteman d. Jurnal Catatan Guru 2. Penilaian Pengetahuan a. Tes Tulis b. Tes Lisan c. Penugasan 3. Penilaian Keterampilan a. Penilaian Kinerja b. Penilaian Proyek c. Penilaian Portopolio F. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR a. Kompetensi Inti Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat. 21 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahun (Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Tabel 4 : Kompetensi Ini Kelas I,II,III KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI INTI

KELAS I DAN KELAS II

KELAS III

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di Madrasah 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, Madrasah, dan tempat bermain. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI INTI

KELAS IV

KELAS V DAN VI

1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya .

1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, dan cinta tanah air dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa

3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati dan mencoba [mendengar, melihat, 22

Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, Madrasah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

membaca] serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, Madrasah, dan tempat bermain. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

b. Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme. Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran tercantum pada Lampiran 1A s.d. Lampiran 9 yang mencakup: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta Daftar Tema dan Alokasi Waktunya. F. MUATAN KURIKULUM 1. Mata Pelajaran a. Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam di SD/MI bertujuan untuk: 1) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT; 2) Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah. Pendidikan Kewarganegaraan Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 23 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter. 2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi. 3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter . 4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter. c. Bahasa Indonesia Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis dan menanamkan serta menumbuhkan nilainilai karakter . 2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter. 3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter. 4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter . 5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter . 6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. dan menanamkan serta menumbuhkan nilainilai karakter. a. Matematika Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah dan menanamkan serta menumbuhkan nilainilai karakter . 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter. 3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter. 4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter. 5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, 24 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter. b. IPA Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1). Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya; 2). Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter. 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter . 4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter . 5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan menanamkan serta menumbuhkan nilainilai karakter. 6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan dan menanamkan serta menumbuhkan nilainilai karakter. 7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter . c. IPS Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: i. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter. ii. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter. iii. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter . iv. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter . d. Seni Budaya dan Ketrampilan Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Memahami pentingnya seni budaya dan keterampilan sebagai bagian dari ekspresi diri yang kaya dengan rasa, kreativitas, dan kecakapan kinestetika. 2) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter . 3) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter . 4) Menampilkan peran serta sekolah dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat lokal, regional, maupun global. dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter . 25 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

e. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter. 2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter. 3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter. 4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter. 5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis. 6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan dan menanamkan serta menumbuhkan nilai-nilai karakter. 7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif. dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter . 2. Pendidikan Kecakapan Hidup Kurikulum SDN Dayah Tanoh memasukkan pendidikan kecakapan hidup baik secara generik/umum dan secara spesifik/khusus, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional. Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus. Pendidikan kecakapan hidup diperoleh peserta didik dari sekolah dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal. Pendidikan kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang secara praktis dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan. Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan, sikap yang didalamnya termasuk fisik dan mental, serta kecakapan kejuruan yang berkaitan dengan pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu menghadapi tuntutan dan tantangan dalam kehidupan. Pendidikan kecakapan hidup dilakukan melalui kegiatan intra/ekstrakurikuler untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan karakteristik, emosional, dan spiritual dalam prospek pengembangan diri, yang materinya menyatu pada sejumlah mata pelajaran yang ada. Penentuan isi dan bahan pelajaran kecakapan hidup dikaitkan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan agar peserta didik mengenal dan memiliki bekal dalam menjalankan kehidupan dikemudian hari. Isi dan bahan pelajaran tersebut menyatu dalam mata pelajaran yang terintegrasi sehingga secara struktur tidak berdiri sendiri. Menurut konsepnya, kecakapan hidup dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu: a. Kecakapan hidup generik (generic life skill/GLS), dan b. Kecakapan hidup spesifik (specific life skill/SLS). Kecakapan hidup generik terdiri atas kecakapan personal (personal skill), dan kecakapan sosial (social skill). Kecakapan personal mencakup kecakapan dalam memahami diri (self awareness skill) dan kecakapan berpikir (thinking skill). Kecakapan mengenal diri pada dasarnya merupakan penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, sebagai anggota masyarakat dan warga negara, serta menyadari dan 26 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sekaligus sebagai modal dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi lingkungannya. Kecapakan berpikir mencakup antara lain kecakapan mengenali dan menemukan informasi, mengolah, dan mengambil keputusan, serta memecahkan masalah secara kreatif. Sedangkan dalam kecakapan sosial mencakup kecakapan berkomunikasi (communication skill) dan kecakapan bekerjasama (collaboration skill). Kecakapan hidup spesifik adalah kecakapan untuk menghadapi pekerjaan atau keadaan tertentu. Kecakapan ini terdiri dari kecakapan akademik (academic skill) atau kecakapan intelektual, dan kecakapan vokasional (vocational skill). Kecakapan akademik terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan pemikiran atau kerja intelektual. Kecakapan vokasional terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan keterampilan motorik. Kecakapan vokasional terbagi atas kecakapan vokasional dasar (basic vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus (occupational skill). Konsep kecakapan hidup sebagaimana telah dijelaskan di atas, dapat diilustrasikan sebagai berikut: Mengenal diri Personal skill

LIFE SKILL

Berpikir rasional

Generic life skill

Social skill Academic skill Vocational skill

Specific life skill

Keberhasilan pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup sangat ditentukan oleh program/rancangan yang disusun sekolah dan kreativitas guru dalam merumuskan dan menentukan metode pembelajarannya. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan program pembelajaran sebagai berikut: a. Mengidentifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar b. Mengidentifikasi bahan kajian/materi pembelajaran c. Mengembangkan indikator d. Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang bermuatan kecakapan hidup e. Menentukan bahan/alat/sumber yang digunakan f. Mengembangkan alat penilaian yang sesuai dengan aspek kecakapan hidup Pendidikan kecakapan hidup dikembangkan dengan prinsip sebagai berikut: a. Pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh baik keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia b. Mengakomodasi semua mata pelajaran untuk dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia, serta meningkatkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama dengan mempertimbangkan norma-norma agama yang berlaku c. Memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya d. Sesuai tuntutan dunia kerja dan kebutuhan kehidupan Program kecakapan hidup hendaknya memungkinkan untuk membekali peserta didik dalam memasuki dunia kerja/usaha serta relevan dengan kebutuhan kehidupan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik 27 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

e. Kecakapan-kecakapan yang perlu dikembangkan mencakup: kecakapan personal, sosial, akademis, dan vokasional f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni g. Mempertimbangkan lima kelompok mata pelajaran berikut:  Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia  Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian  Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi  Kelompok mata pelajaran estetika  Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan Pendidikan kecakapan hidup mengarah kepada kecakapan yang harus dimiliki oleh siswa agar mampu mandiri bagi siswa SDN Dayah Tanoh minimal : 1. Kelas II = Peserta didik dapat melaksanakan kegiatan piket sekolah Peserta didik dapat belajar sendiri Peserta didik dapat merapihkan tempat tidur sendiri Peserta didik dapat mengerjakan pekerjaan tepat waktu 2. Kelas III = Peserta didik dapat bertanggung jawab akan kebersihan diri sendiri Peserta didik dapat bertanggung jawab kebersihan lingkungan Peserta didik rajin mengikuti kegiatan sekolah baik intra dan ekstrakurikuler 3. Kelas V = Peserta didik bertanggung jawab terhadap di lingkungan tempat Tinggalnya Peserta didik bertanggung jawab terhadap di lingkungan sekolahnya Peserta didik bertanggung jawab keberhasilan belajarnya Peserta didik bertanggung jawab atas pergaulannya 4. Kelas VI = Peserta didik dapat memasak makanan sederhana sendiri Peserta didik dapat menjahit jelujur dan memasang kancing baju Peserta didik bertanggung jawab terhadap di lingkungan tempat tinggalnya Peserta didik bertanggung jawab terhadap di lingkungan sekolahnya Peserta didik bertanggung jawab keberhasilan belajarnya Peserta didik bertanggung jawab atas pergaulannya Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan oleh sekolah merupakan bagian integral dari pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan demikian, materi kecakapan hidup akan diperoleh peserta didik melalui pembelajaran sehari-hari yang di emban oleh mata pelajaran yang bersangkutan. Pendidikan harus mampu menciptakan kemandirian baik individu maupun kelompok, yang sangat penting dalam dinamika global di mana pasar bebas sangat berpengaruh pada semua aspek kehidupan semua bangsa. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri, berdaya saing serta mempunyai kemauan untuk mampu bersanding hidup dengan suku dan bangsa lainnya. Dengan demikian setiap individu harus memiliki kecakapan hidup, dengan kecakapan hidup tersebut diharapkan seseorang berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif serta mencari, menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.

A. Muatan Lokal Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah setempat. 28 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

Subtansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan sendiri yang berbeda antarsekolah dengan sekolah lainnya sesuai dengan Management Berbasis Sekolah ( MBS ) . Muatan lokal yang dilaksanakan di SDN Dayah Tanoh meliputi Bahasa Inggris, Bahasa Daerah,tulisan Arab, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi. 1. Bahasa Inggris Tujuan mata pelajaran Bahasa Inggris adalah: a. Agar peserta didik senang dan mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Inggeris secara aktif baik lisan dan tulisan sesuai dengan perkembangan usia anak sekolah dasar, yang mencakup komponen kebahasaan secara holistik, yaitu aspek mendengar, berbicara, merasa, menggambarkan, membaca, dan menulis. b. Membekali peserta didik untuk menghadapi tuntutan global ke depan dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter secara universal. 2. Bahasa Daerah Tujuan mata pelajaran Bahasa Daerah adalah: a. Agar peserta didik senang dan mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah secara aktif baik lisan dan tulisan sesuai dengan perkembangan usia anak sekolah dasar, sebagai wujud implementasi pendidikan muatan lokal dengan latar budaya, bahasa, dan pengalaman yang unik dan akan menumbuhkan respek dan solidaritas antarbudaya. b. Membekali peserta didik untuk menghadapi tuntutan global ke depan dan menanamkan serta menumbuhkan nilai- nilai karakter secara universal. 3. Tulisan Arab Melayu Tujuan :  Mengenalkan bahasa Arab sebagai bahasa Al-qur-an.  Mengenalkan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi. 3. Teknologi Informasi dan Komunikasi Tujuan pembelajaran teknologi dan komunikasi adalah: “Memperkenalkan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara patut dan layak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan peserta didik dalam mendukung proses pembelajaran.

B. Pengembangan diri Dalam program pengembangan diri, perencanaan dan pelaksanaan disesuaikan dengan kondisi sekolah, serta bakat minat peserta didik secara individu, melalui pengintegrasian nilai-nilai karakter dan budaya anti korupsi. Kegiatan Pengembangan diri meliputi : Ekstrakurikuler, pembiasaan, dan bimbingan konseling. Ekstrakurikuler SDN Dayah Tanoh meliputi : 1. Kewiraan 1) Pramuka Nilai yang terkandung di dalam pelatihan pramuka adalah : Cinta tanah air, mandiri, kreatif, disiplin, jujur, semangat kebangsaan, berkerjasama, toleransi, menghargai prestasi, kerja keras, dan bertanggung jawab. 2) Olahraga a) Sepak Takraw (mandiri, sportif, tanggungjawab, disiplin, kerja keras, menghargai prestasi, kerjasama, saling menghormati); 29 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

b) Bulu Tangkis (mandiri, tanggungjawab ,disiplin, kerja keras, prestasi); c) Sepakbola (mandiri, tanggungjawab, disiplin, kerja keras, prestasi, kerjasama); d) Volly Ball (mandiri, tanggungjawab, disiplin, kerja keras, prestasi, kerjasama); e) Tenis Meja (mandiri, tanggungjawab, disiplin, kerja keras, prestasi).

menghargai menghargai menghargai menghargai

2.

Seni dan Budaya Nilai yang dikembangkan dalam pendidikan Seni dan Budaya di SDN Dayah Tanoh adalah seni vokal, seni tari, seni musik, seni lukis. Semua mengarah kepada pengembangan sikap estetika, rasa, dan karsa. Kegiatan Seni dan Budaya dilaksanakan pada hari Sabtu.

3.

Klinik Olimpiade Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan, toleransi, cinta tanah air, jujur, kreatif, mandiri, kerja keras, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, tanggung jawab, komunikatif, komitmen,ulet, menghargai akan prestasi. Target olimpiade tahun ajaran 2018-2019, untuk Olimpiade MIPA meraih tingkat Kota dan Olahraga meraih juara umum antar GUGUS. Kegiatan Olimpiade dilaksanakan pada hari Sabtu.

Pembiasaan yang dilakukan di SDN Dayah Tanoh sesuai dengan karakter. 1. Kegiatan Rutin SDN Dayah Tanoh a. b. c. d. e. f. g. h.

Upacara bendera setiap hari senin Menghafal surat-surat pendek Mengadakan senam setiap hari selasa dan kamis Membaca yasin setiap hari jumat, Tausiah Setiap hari sabtu literasi Menyiapkan progras kepada siswa Berdoa sebelum sarapan Berdoa sebelum belajar dan mengadakan 1 hari 1 ayat.

2. Pembentukan akhlak mulia Pembentukan akhlak mulia merupakan proses penanaman/pengamalan ajaran sesuai dengan agama dan keyakinan yang dianut oleh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah. Nilai-nilai yang dianut oleh keberagaman beragama yang mengandung nilai-nilai universal seperti nilai spiritual, religius, disiplin, kreatif, mandiri, cinta damai, bersahabat, peduli sosial dan bertanggung jawab. Adapun kegiatannya untuk yang beragama Islam meliputi: a) Infaq (sedekah), Kultum (kuliah lima menit), sifat Allah dan Rosul, serta senandung sholawat nabi (dilaksanakan setiap jumat pagi). b) Hafalan Juz Amma dan Surat pilihan (Senin dan Kamis 10 menit sebelum jam pelajaran di mulai .). c) Doa-doa harian ( dilaksanakan setiap memulai dan menutup pembelajaran). Sholat Berjamaah, Penanaman Akhlaq Islami (religius, mandiri, tanggungjawab, saling menghormati) d) Membudayakan pengucapan salam, membudayakan cium tangan terhadap orang tua dan guru, makan dan minum tidak sambil berdiri, menjaga 30 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

kebersihan pribadi, pakaian dan lingkungan, membiasakan Sholat memakai sarung, membiasakan anak berbicara jujur e) Peringatan Hari Besar Islam: (Religius, cinta damai, bersahabat, toleransi), Pesantren Ramadhan, Tahun Baru Islam, Isro’ Mi’ raj, Maulid Nabi f) Peringatan Hari Besar Non Muslim: Hari Raya Cina (Imlek), Hari Natal dan Tahun Baru. 3. Kegiatan Rutin Nilai-Nilai Bentuk Pelaksanaan Kegiatan Karakter Religius  Berdo’a sebelum dan sesudah pelajaran dengan dipimpin oleh satu peserta didik secara bergantian.  Setiap hari jum’at jam 08.00 – 08.35 siswa dan wali kelas melakukan kultum bagi yang Muslim dan non muslim.  Setiap hari Jum’at melaksanakan kegiatan Infak bagi yang Muslim dan non muslim.  Setiap pergantian jam pelajaran, siswa memberi salam kepada guru.  Anak diminta mengucapkan salam sebelum dan sesudah kegiatan, jika bertemu dengan guru, bicara dan bertindak dengan memperhatikan sopan santun.  Anak dibiasakan untuk mengucapkan terima kasih, maaf, permisi dan tolong  Mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam ruangan orang lain  Meminta ijin untuk menggunakan barang orang lain. Kedisiplinan  Membuat catatan kehadiran pendidik dan peserta didik  Jam 07.45 semua siswa harus sudah berada di sekolah dan pulang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Bagi siswa yang melanggar diberikan sangsi berupa membersihkan lingkungan sekolah.  Jam 07.40 semua guru harus sudah berada di sekolah Pegawai Tata Usaha jam 08.00 harus sudah berada di sekolah dan pulang tepat waktu. Untuk hari Senin s. d hari Rabu pulang jam 13. 15.  Hari Kamis pulang jam 13. 15, sedangkan hari Jumat pulang jam 11.30, hari Sabtu jam 12. 45.  Bila berhalangan hadir ke sekolah, maka harus ada surat pemberitahuan ke sekolah.  Kerapian dan kebersihan pakaian, di cek setiap hari (oleh seluruh guru), diawali oleh guru jam pertama . Siswa yang tidak berpakaian rapi diminta merapikannya dan diberitahu cara berpakaian rapi. (Kriteria rapi : baju dimasukkan, atribut lengkap, menggunakan kaos kaki dan sepatu yang ditentukan)  Kerapian rambut, di cek setiap hari (oleh seluruh guru), panjang ukuran rambut tidak boleh kena telinga dan krah baju. Apabila menemukan siswa yang rambutnya tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan, maka diminta untuk bercukur rambut dan diberi tenggang waktu tiga hari, sekiranya masih membandel maka akan dipotong oleh guru /petugas yang ditunjuk oleh sekolah  Guru dan Pegawai berpakaian Linmas setiap senin dan berpakaian ghaki dengan rapi dan seragam, Setiap tanggal 25 berpakaian seragam PGRI ( apabila ada peringatan HUT PGRI ) 31 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

Nilai-Nilai Karakter

Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

 Membuat catatan kehadiran pendidik dan peserta didik  Jam 08.00 semua siswa harus sudah berada di sekolah dan pulang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Bagi siswa yang melanggar diberikan sangsi berupa membersihkan lingkungan sekolah.  Pegawai Tata Usaha jam 08.00 harus sudah berada di sekolah dan pulang jam 13.30 atau lebih.  Bila berhalangan hadir ke sekolah, maka harus ada surat pemberitahuan ke sekolah.  Kerapian dan kebersihan pakaian, di cek setiap hari (oleh seluruh guru), diawali oleh guru jam pertama . Siswa yang tidak berpakaian rapi diminta merapikannya dan diberitahu cara berpakaian rapi. (Kriteria rapi : baju dimasukkan, atribut lengkap, menggunakan kaos kaki dan sepatu yang ditentukan)  Kerapian rambut, di cek setiap hari (oleh seluruh guru), panjang ukuran rambut tidak boleh kena telinga dan krah baju. Apabila menemukan siswa yang rambutnya tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan, maka diminta untuk bercukur rambut dan diberi tenggang waktu tiga hari, sekiranya masih membandel maka akan dipotong oleh guru /petugas yang ditunjuk oleh sekolah  Guru dan Pegawai berpakaian rapi dan seragam, Setiap tanggal 25 berpakaian seragam PGRI( apabila ada peringatan HUT PGRI. Peduli Lingkungan sekolah bersih Lingkungan  Membiasakan anak untuk membuang sampah pada tempatnya  Setiap pagi jam 07.45 – 08.00 siswa melakukan kebersihan dan memungut sampah di sekitar kelasnya didampingi guru yang mengajar jam pertama.  Petugas kebersihan sekolah memungut sampah yang ada di tempat sampah, di kantor dan diluar jangkauan siswa setelah istirahat kedua dilanjutkan setelah selesai jam pulang sekolah dan langsung dibuang ke TPS.  Setiap hari sabtu jam 08.00 – 08.30 diadakan kerja bakti secara bergilir per jenjang kelas diawasi oleh wali kelas.  Setiap hari di ruang guru, Guru melaksanakan piket secara berkelompok  Mengambil sampah yang berserakan Mandiri

Tanggung jawab

Kelas Bersih  Piket kelas secara kelompok membersihkan kelasnya, strategi boleh setelah pulang sekolah atau sebelum jam masuk (daftar piket).  Siswa secara individu menata bangku dan kursi setiap hari supaya terlihat rapi  Piket kelas secara berkelompok setiap hari (daftar piket), 32

Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

Nilai-Nilai Karakter

Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

strategi boleh setelah pulang sekolah atau sebelum jam masuk  Menata bangku dan kursi secara individu setelah pulang sekolah (guru piket)  Tidak mencoret tembok atau bangku/kursi/fasilitas sekolah. Bagi yang mencoret diberi sangsi membersihkan atau mengecat ulang. Peduli  Mengumpukan barang-barang yang masih layak pakai di Lingkungan sekolah dan menyumbangkannya pada yang membutuhkan, 1 kali setahun.  Mengumpulkan sumbangan pada momen tertentu, misalnya gempa bumi, kebakaran, banjir dll (sifatnya temporary).  Mengunjungi teman yang sakit. Peduli Sosial  Mengumpukan barang-barang yang masih layak pakai di sekolah dan menyumbangkannya pada yang membutuhkan, 1 kali setahun.  Mengumpulkan uang rp 1000 seminggu sekali (disisihkan dari uang jajan/tidak dimintakan kepada orang tua) yang dikumpulkan koordinator kelas (diganti setiap satu bulan). Mengumpulkan sumbangan pada momen tertentu, misalnya gempa bumi, kebakaran, banjir dll (sifatnya temporary).  Mengunjungi teman yang sedang sakit Kejujuran  Menyediakan tempat temuan barang hilang  Trasparansi laporan keuangan sekolah  Menyediakan kantin kejujuran  Menyediakan kotak saran dan pengaduan  Larangan menyontek saat ujian 4. Kegiatan Spontan Nilai-Nilai Bentuk Pelaksanaan Kegiatan Karakter Religius  Memperingatkan peserta didik yang tidak melaksanakan ibadah  Memperingatkan jika tidak mengucapkan salam  Meminta maaf bila melakukan kesalahan Kedisiplinan  Memperingatkan peserta didik yang datangnya telat, bila masih telambat, maka diwajibkan menyumbangkan satu buku bacaan ke sekolah  Peserta didik yang tidak berpakaian rapi diminta merapikannya dan diberitahu cara berpakaian rapi.  Apabila menemukan peserta didik yang rambutnya tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan, maka diminta untuk bercukur rambut dan dikasih tenggang waktu tiga hari, sekiranya masih membandel maka akan dipotong oleh guru /petugas yang ditunjuk oleh sekolah  Melerai pertengkaran Lingkungan sekolah bersih Peduli LIngkungan  Menyuruh peserta didik memungut sampah yang dibuang sembarangan  Memberikan sangsi pada peserta didik yang punya kebiasaan 33 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

Nilai-Nilai Karakter Peduli Sosial

Kejujuran

Bentuk Pelaksanaan Kegiatan      

membuang sampah sembarangan berupa membersihkan WC Mengunjungi teman yang sakit Melayat apabila ada orang/wali murid yang meninggal dunia Mengumpukan sumbangan untuk bencana alam Membentuk ketua pengumpulan sumbangan di setiap kelas Memperingatkan siswa yang mencontek saat ujian Memperingatkan siswa yang mencontoh PR temannya

5. Keteladan Nilai-Nilai Karakter Religius

Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

 Pendidik berdoa bersama sebelum dan setelah jam pelajaran.  Pendidik dan tenaga kependidikan setiap hari jum’at jam 07.45 – 08.15 siswa dan wali kelas melakukan Tadarus bagi yang Muslim  Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan shalat zuhur berjamaah sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.  Guru menjadi model yang baik dalam berdoa. Ketika berdoa, maka guru memberi contoh dengan berdoa dengan khusu’ dan dalam bahasa yang Indonesia sehingga dimengerti oleh anak. Kedisiplinan  Jam 07.45 semua guru harus sudah berada di sekolah Pegawai Tata Usaha jam 07.30 harus sudah berada di sekolah dan pulang pulang jam 13.30.  Guru dan Pegawai berpakaian rapi dan seragam Guru / Pegawai dilarang merokok di kelas / kantor  Mengambil sampah yang berserakan  Berbicara yang sopan  Mengucapkan terima kasih  Meminta maaf  Menghargai pendapat orang lain Kedisiplinan  Jam 08.00 semua guru harus sudah berada di sekolah. mengikuti meeting pagi apabila ada hal-hal penting yang akan dibicakan dan diputuskan.  Pegawai Tata Usaha jam 07.30 harus sudah berada di sekolah dan pulang pulang jam 13.30.  Setiap tanggal 25 berpakaian seragam PGRI (ada peringatan HUT PGRI).  Guru / Pegawai dilarang merokok di kelas / kantor  Mengambil sampah yang berserakan  Berbicara yang sopan  Mengucapkan terima kasih  Meminta maaf  Menghargai pendapat orang lain Peduli Lingkungan

Lingkungan sekolah bersih  Pendidik dan tenaga kependidikan membuang sampah pada 34

Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

Nilai-Nilai Karakter

Bentuk Pelaksanaan Kegiatan tempatnya  Pendidik dan tenaga kependidikan kerja bakti membersihkan sekolah bersama peserta didik  Pendidik dan tenaga kependidikan mengambil sampah yang berserakan  Guru dan siswa bersama- sama menanam beberapa tanaman hias.

Peduli Sosial

 Pendidik dan tenaga kependidikan mengumpulkan sumbangan setiap bulan untuk kegiatan sosial di masyarakat dan lingkungan sekolah

Kejujuran

 Pendidik memberikan penilaian secara objektif  Pendidik menepati janji pada peserta didik

6. Pengkondisian Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan karakter dan budaya anti korupsi, maka SDN Dayah Tanoh mengkondisikan berbagai kegiatan sebagai pendukung, misalnya: a) Menumbuhkan budaya membaca (literasi) Budaya membaca tidak bisa tumbuh sendiri tanpa ada pengkondisian sekolah terhadap merawat minat baca peserta didik. Cara sederhana untuk menyediakan sarana baca adalah dengan membuat rak buku bacaan dari talang air di setiap kelas (foto terlampir). Untuk mengembangkan koleksi buku cerita, maka di samping rak buku disediakan kotak sedekah dari kardus yang menampung sumbangan keikhlasan dari peserta didik. Hasil sumbangan peserta didik dapat dibelikan buku-buku cerita lainnya yang dapat dipertukarkan dengan kelas lain. Setiap hari guru melakukan “kegiatan membaca untuk anak” selama 15 menit sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai dengan buku cerita (bukan buku teks), yang disukai oleh anak. Melalui sarana yang sangat sederhana dan mudah dibuat ini, maka gerakan membaca bagi seluruh warga sekolah akan tumbuh dengan baik. b) Menyediakan kotak barang hilang Kotak barang hilang digantung di setiap kelas. Anak-anak yang sering lupa dan meninggalkan barang bukan karena dia lupa saja, tetapi karena ada perilaku kurang peduli, tidak awas, menyia-nyiakan barang, atau suka mengabaikan milik pribadi. Karakter anak yang abai ini harus didampingi dan diasuh menjadi anak-anak yang peduli, kemas dengan barang-barang miliknya. Kotak barang hilang (lost and found) ini sangat terkait dengan nilai-nilai karakter, seperti tanggung jawab, kejujuran, peduli, waspada, dan amanah. c) Tersedianya kantin kejujuran Kantin Kejujuran menyediakan barang dagangan berupa alat tulis, kue dan makanan kudapan yang bergizi dan halal. Peserta Didik diminta menaruh uang pembelian pada kotak yang telah disediakan, dengan uang pas. 35 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

d) Pendidikan lingkungan hidup. Isu pendidikan untuk perkembangan yang berkelanjutan (Education for Suistanable Development) melalui kegiatan-kegiatan yang mudah dilakukan oleh peserta didik dan dikontrol oleh guru. Misalnya sekolah hijau, dengan memanfaatkan kebun sekolah atau menggunakan pot plastik daur ulang, atau plastik hitam (polybags) daur ulang. Peserta didik diajak menanam tanaman yang ada di daerah dengan memberi pupuk (pupuk organik) hasil karya peserta didik. e) Kegiatan membuat hasil karya dari daur ulang. Membuat aneka tas, tempat pinsil, bunga, dan sebagainya dengan menggunakan bungkus sabun, gelas air minum mineral, sedotan, tangkai es krim, ranting daun, bunga kering, dan sebagainya. f) Menciptakan Sekolah Sehat, Bersih, dan Rapi. Kegiatan ini sangat mendasar sekali karena sekolah yang sehat adalah sekolah yang mendidik perilaku tertib, disiplin terhadap semua warga sekolah. Untuk sekolah sehat, maka diawali dengan toileting yang bersih dan tersedia air. Untuk sekolah bersih maka semua peserta didik dan guru melakukan kegiatan seperti operasi semut setelah istirahat. 7. Bimbingan Konseling Bimbingan konseling dilaksanakan oleh guru kelas dan guru mata pelajaran yang terdiri dari bimbingan karir, bimbingan sosial, bimbingan individu dan bimbingan pembelajaran. Bimbingan karir adalah bimbingan yang dilakukan terhadap anak-anak yang memiliki bakat baik di edukatif maupun non edukatif. Bimbingan Sosial dilakukan dalam pembelajaran kelompok agar terbina kompetensi interpersonal dan intra personal dan menggali nilai-nilai karakter dan budaya anti korupsi. Bimbingan individu dan bimbingan belajar dilakukan untuk mencapai KKM.

C.

Kenaikan Kelas dan Kelulusan 1. Kenaikan Kelas  Jika lebih dari empat mata pelajaran tidak mencapai KKM, peserta didik dinyatakan tidak naik kelas  Jika nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian berkategori baik, maka peserta didik dapat naik kelas  Satuan pendidikan dapat menentukan ketidaknaikan kelas kurang dari empat mata pelajaran tidak mencapai KKM sesuai dengan yang dikembangkan.  Peserta didik dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.  Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian pada semester yang diikuti.  Tuntas dalam menyelesaikan semua pelajaran. 2. Kriteria Kelulusan  Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.  Memperoleh nilai minimal Baik untuk seluruh kelompok Mata Pelajaran ; Agama dan Akhlaq mulia, Kewarganegaraan dan kepribadian, Estetika, Jasmani Olahraga dan kesehatan. 36

Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

 Lulus Ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.  Lulus Ujian Nasional dan ujian sekolah. 3. Penanganan siswa yang belum tuntas dan tidak lulus. ( Perbaikan dan Pengayaan ) a. Bagi siswa yang belum tuntas dapat mengikuti program perbaikan atau bimbingan belajar oleh guru mata pelajaran atau oleh guru kelas tergantung mata pelajaran yang belum tuntas b. Bagi siswa yang tidak lulus diikut sertakan program paket A atau mengulang kembali di tingkat yang sama

D. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL 1. Pendidikan berbasis Keunggulan Global Menyikapi tantangan era globalisasi yang makin besar, arus informasi makin cepat dan persaingan makin kuat, sekolah perlu mempersiapkan berbagai kegiatan yang ikut bersaing dalam era tersebut sejak dini. Kegiatan tersebut antara lain: a) Meningkatkan pembelajaran Bahasa Inggris b) Meningkatan Pembelajaran keterampilan komputer c) Memperkenalkan internet kepada siswa kelas 5 dan 6 d) Meningkatkan pemahaman kitab suci masing-masing agama kepada siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6 e) Memberikan pemahaman dampak informasi dari media f) Menanamkan dan meningkatkan rasa kebangsaan yang berwawasan nasional g) Menanamkan pendidikan karakter dan budaya antikorupsi 2. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal SDN Dayah Tanoh termasuk daerah pedesaan dan agraris . Untuk menyikapi tantangan yang dihadapi saat ini serta untuk melestarikan keunggulan daerah, peserta didik dituntut untuk memiliki kemampuan pendidikan berwawasan lokal yang dapat menumbuh kembangkan pembiasaan pada siswa dengan prinsip hidup sederhana, berwawasan, dan disiplin dalam penataan diri dan lingkungan dengan mengedepankan kebersamaan melalui kegiatan-kegiatan yang terpola dan terukur. Keterampilan lokal dan global adalah sebagai berikut : a. Melaksanakan program pembelajaran Hortikultura, Apotek Hidup/ Tanaman hias untuk pemanfaatan lahan sempit yang lebih bermanfaat dalam menciptakan keindahan lingkungan anak di Sekolah atau di rumah. b. Pemanfaatan Barang Barang Bekas menjadi barang yang bermanfaat yang diambil dari lingkungan sekolah. Barang-barang bekas ini diusahakan untuk diolah menjadi barang yang berguna yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. PROGRAM KEUNGGULAN LOKAL SDN DAYAH TANOH Keterampilan lokal dan global SDN Dayah Tanoh adalah Hortikultura, Apotik Hidup/Tanaman Hias, Apotik Hidup, dan Pemanfaatan Barang Barang Bekas. Tabel: 7 Program Keterampilan Lokal Dan Global SDN Dayah Tanoh KLS MATERI SEMESTER 1 I.

MATERI SEMESTER 2

 Memperkenalkan macam-macam  Memperkenalkan cara penanaman tanaman Hortikultura, Apotek Hidup dan pemeliharaan tanaman 37

Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019



II.

 

III.  

IV

V

VI

dan tanaman hias Hortikultura, Apotek Hidup dan Mengenal bahan-bahan atau material tanaman hias yang digunakan untuk menanam tanaman Hortikultura, Apotek Hidup dan tanaman hias Memperkenalkan macam-macam  Memperkenalkan cara penanaman tanaman Hortikultura, Apotek Hidup dan pemeliharaan tanaman dan tanaman hias Hortikultura, Apotek Hidup dan Mengenal bahan-bahan atau material tanaman hias yang digunakan untuk menanam tanaman Hortikultura, Apotek Hidup dan tanaman hias Memperkenalkan macam-macam  Memperkenalkan cara penanaman tanaman Hortikultura, Apotek Hidup dan pemeliharaan tanaman dan tanaman hias Hortikultura, Apotek Hidup dan Mengenal bahan-bahan atau material tanaman hias yang digunakan untuk menanam tanaman Hortikultura, Apotek Hidup dan tanaman hias

 Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman Hortikultura, Apotek Hidup dan tanaman hias  Menceritakan cara menanam, memelihara dan memanfaatkan tanaman Hortikultura, Apotek Hidup dan tanaman hias  Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman Hortikultura, Apotek Hidup dan tanaman hias  Menceritakan cara menanam, memelihara dan memanfaatkan tanaman Hortikultura, Apotek Hidup dan tanaman hias  Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman Hortikultura, Apotek Hidup dan tanaman hias  Menceritakan cara menanam, memelihara dan memanfaatkan tanaman Hortikultura, Apotek Hidup dan tanaman hias

 Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman Hortikultura, Apotek Hidup dan tanaman hias  Menanam, memelihara dan memanfaatkan jenis tanaman Hortikultura, Apotek Hidup dan tanaman hias  Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman Hortikultura, Apotek Hidup dan tanaman hias  Menanam, memelihara dan memanfaatkan jenis tanaman Hortikultura, Apotek Hidup dan tanaman hias  Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman Hortikultura, Apotek Hidup dan tanaman hias  Menanam, memelihara dan memanfaatkan jenis tanaman Hortikultura, Apotek Hidup dan tanaman hias

Tabel: 8 Program Keterampilan Lokal Dan Global KELAS MATERI 1. Memperkenalkan bahan-bahan organik dan non-organik 2. Mengumpulkan barang-barang bekas dan memilihnya berdasarkan I jenis bahannya 1. Mengumpulkan barang-barang bekas dan memilihnya berdasarkan jenis bahannya. II 2. Membuat karya dari barang bekas berupa tempat peralatan tulis secara sederhana 1. Mengumpulkan barang-barang bekas dan memilihnya berdasarkan 38 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

III

IV

V

VI

2. 3. 1. 2. 3. 4. 1. 2.

3. 4. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

jenis bahannya. Membuat karya dari barang bekas berupa tempat peralatan tulis. Memberi hiasan pada hasil karya Mengumpulkan kertas-kertas bekas Membuat bubur kertas Memberikan pewarnaan pada bubur kertas Mencetak bubur kertas menjadi kertas daur ulang Mengumpulkan plastik, kaleng sedotan kertas-kertas bekas dll. Membuat lipatan, memberi bentuk sesuai pola dan di susun menjad barang jadi seperti hiasan, rangkaian bunga, dan alat-alat keperluan tempat penyimpanan barang. Memberikan paduan warna dan anekabentuk yang menarik. Mencetak bubur kertas menjadi kertas daur ulang Mengumpulkan kertas-kertas bekas Membuat bubur kertas dengan pewarnaan Mencetak bubur kertas menjadi kertas daur ulang Membuat hasil karya dari bahan kertas daur ulang Mengemas hasil karya Berlatih memasarkan hasil karya

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global merupakan pendidikan yang memanfaatkan keunggulan local dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi, ekologi dan lainnya yang bermanfaat bagi perkembangan kompetensi peserta didik agar mampu bersaing ditingkat lokal, nasional, maupun internasional maupun perlu disadari pendidikan tersebut harus mampu mengadaptasikan dampak global yang dapat membawa masyarakat berbasis pengetahuan dimana IPTEK sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Oleh karena itu di SDN Dayah Tanoh melaksanakan pendidikan berbasis keunggulan lokal memanfaatkan barang bekas, dan global pada pendidikan teknologi dan informasi.

39 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah/madrasah mengacu kepada Standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/madrasah, kebutuhan perserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah daerah. Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan sebagai berikut : a. permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya. b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya. c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari lbur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus. e. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. f. Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun. g. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. h. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. i. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota Kalender Pendidikan SDN Dayah Tanoh disusun dengan berpedoman kepada kalender Pendidikan Nasional yang disesuaikan dengan program sekolah.

40 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

ANALISIS DAN PROFIL SEKOLAH A. Lingkungan Sekolah SDN Dayah Tanoh terletak di wilayah pedesaan dan pinggir jalan serta berada disekitar pertanian. Mata pencaharian penduduk sebagian besar petani dan pegawai negeri. Foto sekolah B. Keadaan Sekolah 1. Profil Sekolah 1. Identitas Sekolah 1 Nama Sekolah 2 NPSN 3 Jenjang Pendidikan 4 Status Sekolah 5 Alamat Sekolah RT / RW Kode Pos Kelurahan Kecamatan Kabupaten/Kota Provinsi Negara 6 Posisi Geografis 2. Data Pelengkap 7 SK Pendirian Sekolah 8 Tanggal SK Pendirian 9 Status Kepemilikan 10 SK Izin Operasional 11 Tgl SK Izin Operasional 12 Kebutuhan Khusus Dilayani 13 Nomor Rekening 14 Nama Bank 15 Cabang KCP/Unit 16 Rekening Atas Nama 17 MBS 18 Luas Tanah Milik (m2) 19 Luas Tanah Bukan Milik (m2) 20 Nama Wajib Pajak 21 NPWP 3. Kontak Sekolah 20 Nomor Telepon 21 Nomor Fax 22 Email 23 Website 4. Data Periodik 24 Waktu Penyelenggaraan 25 Bersedia Menerima Bos?

: : : : : : : : : : : : :

SD NEGERI DAYAH TANOH 10100852 SD Negeri Jln.adan 0 / 0 24173 Beureu Eh Ii Kec. Mutiara Timur Kab. Pidie Prop. Aceh

: : : : : : : : : : : : : : :

136/IMB/XII/2008 2008-12-05 Pemerintah Daerah 640/1925/2015 1910-01-01 Tidak ada 081 02 03 009311 2 BPD Aceh Beureunuen SD DAYAH TANOH Ya 1986 0

5.2733 95.9855

Lintang Bujur

: : : [email protected] : : Pagi : Bersedia Menerima 41

Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

26 Sertifikasi ISO 27 Sumber Listrik 28 Daya Listrik (watt) 29 Akses Internet 30 Akses Internet Alternatif 5. Data Lainnya 31 Kepala Sekolah 32 Operator Pendataan 33 Akreditasi 34 Kurikulum

1. Data PTK dan PD No 1 Laki - Laki 2 Perempuan

Uraian

TOTAL

: : : : :

Belum Bersertifikat PLN 0 Telkomsel Flash

: ASMAINAH : AZIZAH : : Kurikulum 2013

Guru 3 15 18

Tendik 1 0 1

PTK 4 15 19

PD 125 135 260

Keterangan: Penghitungan jumlah PTK adalah yang sudah mendapat penugasan, berstatus aktif dan terdaftar di sekolah induk. - Singkatan : 1. PTK = Guru ditambah Tendik 2. PD = Peserta Didik 2. Data Sarpras No 1 Ruang Kelas 2 Ruang Lab 3 Ruang Perpus

Uraian

TOTAL 3. Data Rombongan Belajar No Uraian 1

Kelas 1

2

Kelas 2

3

Kelas 3

4

Kelas 4

5

Kelas 5

6

Kelas 6

Jumlah 10 0 1 11

Detail L P L P L P L P L P L P

Jumlah 14 27 21 21 20 22 27 33 17 19 26 13

Total 41 42 42 60 36 39

42 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

BAB V PENUTUP Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di kelas dan luar sekolah. Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dsb. perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa yang besar. Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah. Pembentukan budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan penilaian yang bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (Kurikulum 2013), seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak budi luhur. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman nilai-nilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah. Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam standar isi (SI). Begitu pula melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian. Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang selanjutnya diharapkan menghasil budaya sekolah. Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring dengan kompleksnya permasalahan pendidikan terutama dalam pembentukan budaya dan karakter bangsa. Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak pemerhati, pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta didik yang memiliki ahklak budi mulia sebagai pencerminan bangsa yang besar.

43 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

LAMPIRAN

44 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI DAYAH TANOH SURAT KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DAYAH TANOH Nomor : 422.2/SD/ /2018 TENTANG PEMBERLAKUAN KURIKULUM 2013 SD NEGERI DAYAH TANOH KECAMATAN MUTIARA TIMUR Menimbang

: 1.

Bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan proses belajar mengajar di SD Negeri Dayah Tanoh maka perlu menetapkan pemberlakuan Kurikulum 2013 SD Negeri Dayah Tanoh.

Mengingat

: 1

Undang -Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. PP No.19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. PP No. 32 Tahun 2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menegah. Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi lulusan. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Permendikbud No. 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Program Kerja Kepala SD Negeri Dayah Tanoh baik Program 4 tahun (2018 s.d 2020) dan program 1 tahun (2018/2018) Hasil Rapat Guru SD Negeri Dayah Tanoh tentang penyusunan dengan mengimplementasikan Kurikulum 2013 dan nilai pendidikan karakter bangsa, dengan pendekatan belajar aktif serta pemberlakuannya. MEMUTUSKAN

2 3 4 5 6 7 8 Memperhatikan

: 1.

2.

Menetapkan KESATU

KEDUA

: :

: :

Kurikulum ini berlaku untuk tahun pelajaran 2018-2018 dan, apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan ditinjau kembali sebagaimana mestinya. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan. Ditetapkan di Pada tanggal Kepala Sekolah

: Dayah Tanoh : 16 Juli 2018

Dra. ASMAINAH Nip. 195912311983092009 45 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013 Tahun Pelajaran 2018-2019

Penasihat

:

H.M. DAHLAN, S.Pd

Komite SD

Pembina

:

TEUKU BUKHARI, S.Pd

Pengawas TK/SD

Ketua

:

Dra. ASMAINAH

Kepala Sekolah

Anggota

:

ROHANA, S.Pd

Guru

:

AISYAH, S.Pd

Guru

:

CUT HANIFAH, S.Pd

Guru

:

SAKDIAH, S.Pd

Guru

:

MARDHIAH, S.Pd

Guru

Kepala Sekolah

Dra. ASMAINAH Nip. 195912311983092009

46 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE

DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI DAYAH TANOH DAFTAR HADIR PESERTA PENYUSUNAN KURIKULUM 2013 Hari : Senin NO 1 2 3 4 5 6 7

Tanggal. 16 Juli 2018 NAMA

JABATAN

H.M. DAHLAN, S.Pd

Pengawas SD

TEUKU BUKHARI, S.Pd

Komite Sekolah

Dra. ASMAINAH

Kepala Sekolah

ROHANA, S.Pd

Guru

AISYAH, S.Pd

Guru

CUT HANIFAH, S.Pd

Guru

SAKDIAH, S.Pd

Guru

MARDHIAH, S.Pd

TANDA TANGAN

Guru

Kepala Sekolah

Dra. ASMAINAH NIP. 195912311983092009

47 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE

DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI DAYAH TANOH

Nomor Lamp Hal

: 421.2 / SD/ /2018 :: Undangan Rapat Penyusunan Kurikulum 2013

Kepada Yth, Sdr. Pengurus Komite/ Guru/ Tokoh Masyarakat SD Negeri Dayah Tanoh Masing-masing Di Tempat Assalamu’alaikum Wr/ Wb Dengan Segala Hormat Dalam Memasuki tahun pelajaran Baru yaitu tahun Pelajaran 2018/2019 kita perlu menyusun program baru antara penyusunan Dokumen I Kurikulum 2013 yang akan kita laksanakan pada : Hari/ tanggal Pukul Tempat Acara

: Senin, 10 Juli 2018 : 08.00 s.d Selesai : SD Negeri Dayah Tanoh : Penyusunan Draf Dokumen I

Demikian atas kehadiran saudara (i) pada komite dan dewan guru tepat pad awaktunya sangat kami harapkan dan kami aturkan terima kasih.

Dayah Tanoh, 07 Juli 2018 Kepala Sekolah

Dra. ASMAINAH NIP. 195912311983092009

48 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

LEMBAR PENGESAHAN

Berdasarkan kepada hasil musyawarah TIM penyusun Kurikulum SDN Dayah Tanoh dan memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah, maka dengan ini Kurikulum 2013 SDN Dayah Tanoh disahkan untuk diberlakukan mulai tahun pelajaran 2018/2019.

Dayah Tanoh, 16 Juli 2018 Yang mengesahkan, Kepala Sekolah

Menyetujui, Komite Sekolah

H.M. DAHLAN, S.Pd

Dra. ASMAINAH NIP. 195912311983092009

Mengetahui Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie

MURTHALAMUDDIN, S.Pd, M.SP Pembina/ Nip. 197011301993071001

49 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013 Tahun Pelajaran 2018-2019

Penasihat

:

H.M. DAHLAN, S.Pd

Komite SD

Pembina

:

TEUKU BUKHARI, S.Pd

Pengawas TK/SD

Ketua

:

Dra. ASMAINAH

Kepala Sekolah

Anggota

:

ROHANA, S.Pd

Guru

:

AISYAH, S.Pd

Guru

:

CUT HANIFAH, S.Pd

Guru

:

SAKDIAH, S.Pd

Guru

:

MARDHIAH, S.Pd

Guru

Kepala Sekolah

Dra. ASMAINAH NIP. 195912311983092009

50 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

REKOMENDASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PIDIE ---------------------------------------------------------------------------------------------------Setelah memeriksa dokumen kurikulum yang ditetapkan/disahkan oleh, Satuan Pendidikan : SDN Dayah Tanoh Alamat :Dayah Tanoh Dengan menggunakan instrumen validasi/telaah , bersama ini : Nama : TEUKU BUKHARI, S.Pd NIP : 196712311988081004 Jabatan : Pengawas TK/SD Wilayah V Mutiara Memberikan pertimbangan/Rekomendasi kepada Kurikulum SDN Dayah Tanoh Tersebut :

 Dapat direkomendasikan tanpa syarat  Dapat direkomendasikan dengan syarat untuk perbaikan/penyempurnaan  Belum dapat direkomendasikan Dengan alasan :

 Semua unsur terpenuhi dengan lengkap  Unsur terpenuhi tetapi kurang lengkap  Unsur tidak lengkap Demikian pernyataan kami buat sebagai bahan pertimbangan / rekomendasi ditetapkannya kurikulum SDN Dayah Tanoh

Dayah Tanoh, 16 Juli 2018 Pengawas Pembina

TEUKU BUKHARI, S.Pd NIP. 196712311988081004

51 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

KATA PENGANTAR

Pertama-tama, kami panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas kehendak-Nya jua, kami masih diberi kesempatan untuk mengabdikan diri demi kemajuan pendidikan anak negeri. Rasa terima kasih yang mendalam tak lupa kami sampaikan kepada Bapak/Ibu Guru, yang telah memberi kepercayaan kepada kami sebagai penulis, dengan menggunakan bukubuku hasil karya kami. Sebagai ungkapan terima kasih tersebut, kami mencoba memberikan nilai lebih terhadap buku-buku kami. Salah satunya berupa Model Kurikulum 2013 . Model Kurikulum 2013 ini dikembangkan berdasarkan rambu-rambu dan pedoman yang ditetapkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Sesuai judulnya, Model Kurikulum 2013 ini hanya merupakan alternatif bagi Bapak/Ibu Guru sekalian. Harapan kami, Model Kurikulum 2013 yang kami susun ini dapat menjadi pedoman bagi Bapak/Ibu Guru dalam menyusun Kurikulum 2013 yang sesuai dengan kondisi sekolah dan potensi daerah masing-masing. Akhirnya, kami mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan Model Kurikulum 2013 ini. Mudah-mudahan, apa yang kami persembahkan ini dapat bermanfaat bagi Bapak/ Ibu Guru dalam memajukan pendidikan anak-anak bangsa.

Dayah Tanoh, 16 Juli 2018

TTD

Tim Penyusun

52 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013 ................................................................ REKOMENDASI .................................................................................................... KATA PENGANTAR................ ............................................................................. DAFTAR ISI....................................................................................... .....................

i ii iii iv

BAB I PENDAHULUAN..................................................................... ................... A. Latar Belakang......................................................................................... B. Landasan ................................................................................................. C. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013 .... ............................................ D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 ..... ...........................................

1 1 2 6 6

BAB II TUJUAN...................................................................................................... A. Tujuan Pendidikan Dasar......................................................................... B. Visi Sekolah............................................................................................. C. Misi Sekolah............................................................................ ................ D. Tujuan Sekolah....................................................................... .................

11 11 11 11 11

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM....................................... 12 A. Struktur Kurikulum.............................................................. ................... 1. KURIKULUM 2013 ..........................................................................

12 13

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN .................................................................. .........61 BAB V PENUTUP .................................................................................................. .........66 LAMPIRAN

53 Buku Dokumen I SDN Dayah Tanoh Tapel 2018/2019

Related Documents

Buku (1)
August 2019 39
Buku 1
May 2020 8
Buku-buku
November 2019 64
Buku-buku
June 2020 49
Buku
June 2020 35

More Documents from "Setyo Nugroho"

Eds.xlsx
October 2019 37
Renstra & Rkjm.doc
December 2019 45
Program Kerja Komite.docx
December 2019 32
Buku 1 2018.docx
December 2019 22
Kode Erik.docx
October 2019 26