Budaya Hidup Sehat

  • Uploaded by: Talino Dolo
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Budaya Hidup Sehat as PDF for free.

More details

  • Words: 2,217
  • Pages: 10
Mata Pelajaran Nama Kelas

: Penjasorkes : Yohanes Deo Panyugu : VIII B

BUDAYA HIDUP SEHAT A. NARKOBA Dewasa ini penyalagunaan narkotika makin marak terjadi sehingga perlu masyarakat mengetahui apakah yang dimaksud dengan narkoba tersebut. Berbagai macam penyakit baru juga muncul semakin berkembang sehingga diperlukan suatu pola hidup yang lebih sehat guna mengantisipasi dan mengurangi resiko terkena berbagai macam penyakit maupun dari kecanduan mengonsumsi narkoba. Namun tidak sedikit orang yang tidak tau bagaimana pola hidup sehat yang benar dan cara menghindari dampak-dampak dari bahaya narkoba itu sendiri. Masyarakat perlu memperhatikan tentang pola hidup sehat dan mengenal lebih dalam tentang apa itu narkoba agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba yang berdampak buruk bagi kesehatan. Kesehatan adalah harta yang paling berharga dalam hidup sehingga perlu di jaga. Cara menjaga tubuh agar tetap sehat bisa dimulai dengan melakukan budaya hidup sehat dengan tidak mengonsumsi narkoba dan berolahraga secara teratur. Selain itu juga agar kita bisa mengetahui manfaat pola hidup sehat dan pencegahan dari narkotika. Pengertian narkoba dan hubungannya dalam dunia kesehatan. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009). Cara kerjanya mempengaruhi susunan syaraf yang dapat membuat kita tidak merasakan apa-apa, bahkan bila bagian tubuh kita disakiti sekalipun. Penyebaran Narkoba di di semua kalangan hampir tak bisa dicegah mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela.

Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.

B. MAKANAN DAN ZAT GIZI Kebutuhan gizi tiap orang berbeda-beda , hal tersebut berhubungan dengan jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan dan juga aktifitas seseorang. Oleh karena itu setiap individu sangat berbeda dalam menerima konsumsi makanan. Di samping itu keanekaragaman makanan juga harus diperhatikan karena pada dasarnya setiap jenis makanan tertentu tidak mengandung semua kebutuhan yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga perlu beberapa makanan lain untuk mendapatkan komposisi makanan sesuai yang dianjurkan. Oleh karena makanan yang beraneka ragam yang mengandung protein, lemak, karbohidrat serta beberapa mineral lain yang dibutuhkan tubuh dari beragam jenis makanan yang dikonsumsi setiap hari. Tidak ada 1 jenis makanan yang komplit dalam semua kandungan gizi, sehingga saling melengkapi satu dengan lainnya. Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan pangan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, baik kualitas (fungsinya), maupun kuantitas (jumlahnya). Direktorat Gizi Depkes pada tahun 1995 telah mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Tujuan PUGS merupakan alat untuk memberikan penyuluhan pangan dan gizi kepada masyarakat luas, dalam rangka memasyarakatkan gizi seimbang. Pedoman disusun dalam rangka memenuhi salah satu rekomendasi Konferensi Gizi Internasional di Roma pada tahun 1992. PUGS merupakan penjabaran lebih lanjut dari pedoman 4 sehat 5 sempurna yang memuat pesan-pesan yang berkaitan dengan pencegahan baik masalah gizi kurang, maupun masalah gizi lebih yang selama 20 tahun terakhir mulai menampakkan diri di Indonesia (diambil dari Almatsier, 2002). PUGS merupakan susunan makanan yang menjamin keseimbangan zat-zat gizi. Hal ini dapat dicapai dengan mengkonsumsi beraneka ragam makanan tiap hari. Tiap makanan dapat saling melengkapi dalam zat-zat gizi yang dikandungnya. Pengelompokan bahan makanan disederhanakan, yaitu didasarkan pada tiga fungsi utama zat-zat gizi, yaitu sebagai: (1) sumber energi/tenaga; (2) sumber zat pembangun; dan (3) sumber zat pengatur. Sumber

energi diperlukan tubuh dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan kebutuhan zat pembangun dan zat pengatur, sedang kebutuhan zat pengatur diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari pada kebutuhan zat pembangun (diambil dari Almatsier, 2002). Sumber energi diperoleh dari beras, jagung, sereal/gandum, ubi kayu, kentang dan yang semisal dengannya. Zat pengatur diperoleh dari sayur dan buah-buahan, sedang zat pembangun diperoleh dari ikan, telur, ayam, daging, susu, kacang-kacangan dan sebagainya. Ketiga golongan bahan makanan dalam konsep dasar gizi seimbang tersebut digambarkan dalam bentuk kerucut dengan urutan-urutan menurut banyaknya bahan makanan tersebut yang dibutuhkan oleh tubuh. Dasar kerucut menggambarkan sumber energi/tenaga, yaitu golongan bahan pangan yang paling banyak dimakan, bagian tengah menggambarkan sumber zat pegatur, sedangkan bagian atas menggambarkan sumber zat pembangun yang secara relatif paling sedikit dimakan tiap harinya.

C. SEKS BEBAS Seks bebas di kalangan remaja bukan hal yang luar biasa lagi namun sudah menjadi hal yang biasa karna seringnya kita mendengar kejadiannya setiap waktu, baik itu melalui media cetak maupun melalui media elektronik terutaman di negara kita ini (Indonesia). Berdasarkan penelitian di berbagai kota besar di Indonesia sekitar 20 hingga 30% remaja mengaku perna melakukan hubungan seks. Pakar seks sekaligus spesialis Obsentri dan Ginekologi Dr.Boyke Dian Nugraha di Jakarta mengungkapkan dari tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat. Dari sekitar 5% pada tahun 1980-an menjadi 20% pada tahun 2000. Kelompok remaja yang masuk dalam penelitian tersebut rata-rata berusia 17-21 tahu ,umumnya masih bersekolah di tingkat SMA dan Mahasiswa namun beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah SMP (Gunawan, 2011).

SILAT A. PERATURAN PERTANDINGAN

Peraturan Pertandingan Pencak Silat di Indonesia memuat tentang Ketentuan Bertanding, yang meliputi Ketentuan Kemenangan, Ketentuan Hukum Pesilat, dan Ketentuan Penilain. Baik kita kupas tentang Peraturan Pertandingan Pencak Silat sebagai berikut: 1. Ketentuan Bertanding a. Pertandingan Pencak silat dilakukan oleh dua pesilat yang saling berhadapan untuk mencapai prestasi. 

Melakukan pembelaan (hindaran, elakan dan tangkisan)



Melakukan serangan pada sasaran (serangan tangan dan kaki)



Menjatuhkan lawan.



Mengunci lawan.

b. Pertandingan pencak silat dilakukan dalam 3 babak, dangan masing-masing babak selama 2 menit dan istirahat antara babak 1 menit. c. Ketentuan Pertandingan 

Setiap pembela dan serangan harus berpola dasi sikap awal, pasangan, langkah serta

adanya koordinasi dalam melakukan serangan/pembelaan harus kembali kepada sikap awal/pasang. 

Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai

cara ke arah sasaran, sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan 

Mematuhi ketentuan mengenai sasaran, larangan-larangan dan kaidah pencak silat

dan ketentuan-ketentuan perwasitan umumnya. d. Pertandingan Pencak silat dipimpin oleh satu rang wasit dan lima orang juri. 2. Ketentuan-ketentuan Kemenangan Peraturan pertandingan Pencak silat memuat ketentuan kemenangan sebagai berikut: a. Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan juri memenangkan salah satu pesilat dengan jumlahh angka lebih banyak dari lawannya.

b. Menang teknik jika lawannya tidak bisa melanjutkan pertandingan karena; 

Menyatakan diri tidak dapat meneruskan pertandingan



Atas keputusa dokter pertandingan, karena kondisi atlet mungkin

membahayakannang mutlak 

Atas permintaan pelatih

c. Menang mutlak, jika lawannya jatuh karena serangan yang sah dan tidak sadar setelah hitungan wasit sampai ke-10 dalam waktu 10 detik. d. Menang diskwalifikasi, jika: 

Lawan mendapat peringatan ke-3 setelah peringatan ke-2



Lawan melakukan pelanggaran berat yang diberikan hukuman langsung diskwalifikasi.



Lawan melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cedera dan tidak dapat

melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter pertandingan. e. Menang karena pertandingan tidak seimbang f. Menang karena lawan tidak hadir dalam pertandingan atau mengundurkan diri. 3. Ketentuan Hukum Kepada Pesilat Peraturan Pertandingan pencak silat memuat ketentuan hukum kepada pecak silat sebagai berikut:\ a. Teguran, diberikan bila pesilat melakukan pelanggaran ringan. 

Teguran I, nilai dikurangi satu (1)



Teguran II, nilai dikurangi dua (2)

b. Peringatan I, jika pesilat mendapat teguran ke-3 dalam satu babak akibat pelanggaran ringan. Peringatan ini di kurangi lima (5) c. Peringatan II, diberikan bila pesilat mendapat Peringatan I, Peingatan II, nilai dikurangi sepuluh (10)

d. Diskwalifikasi diberikan bila pesilat: 

Mendapat peringatan setelah peringatan II



Melakukan pelanggaran berat yang didorong oleh unsur kesengajaan yang

bertentangan dengan norma keolahragaan 

Melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cidera tidak dapat melanjutkan

pertandingan atas keputusan dokter perandingan. 4. Ketentuan Penilaian Ketentuan penilaian dalam peraturan pertandingan pencak silat adalah sebagai berikut: a. Nilai 1 (satu) 

Elakan/tangkisan yang berhasil yang berlangsung disusul oleh serangan yang masuk

pada sasaran, atau teknik jatuhan yang berhasil 

Serangan tangan yang maasuk pada sasaran

b. Nilai 2 (dua) 

Serangan kaki yang masuk pada sasaran

c. Nilai 3 (tiga) 

Menjatuhkan lawan

d. Nilai 4 (empat) 

Mengunci lawan

e. Selain nilai-nilai di atas diberikan nilai kerapian teknik, yaitu penilaian atas kaidah-kaidah permainan pencak silat, dengan nilai terendah 2 (dua) dan nilai tertinggi 5 (lima) pada setiap babak. 4. Sasaran yang boleh diserang adalah bagian tubuh, kecuali leher ke atas dan kemaluan, yaitu: 

Dada



Perut



Pinggang kiri dan pinggang kanan



Punggung



Sedangkan tungkai dan tangan dapat dijadikan sasaran serangan dengan

menjatuhkan dan mengunci, tetapi tidak mempunyai nilai sebagai serangan perkenaan.

B. TEKNIK DASAR SILAT Kuda-kuda Pencak silat merupakan seni bela diri bangsa indonesia yang sudah turun temurun.Kudakuda adalah memperkokoh

atau memperkuat

posisi berdiri di saat kita melakukan

penyerangan maupun tangkisan terhadap lawan. Pembentukan sikap dasar pencak silat sikap berdiri ada tiga yaitu sikap berdiri tegak, sikap kangkang, dan sikap kuda-kuda.

PUKULAN DALAM PENCAK SILAT Teknik dasar Pencak Silat yang satu ini merupakan teknik Utama dalam olahraga bela diri seperti Pencak Silat ini karena dalam sebuah ilmu bela diri pukulan merupakan serangan untuk menjatuhkan atau mendapatkan point, dalam Pencak Silat terdapat beberapa jenis pukulan diantaranya adalah :

1.

Pukulan Lurus

2. Pukulan Bandul 3. Pukulan Tegak 4. Pukulan melingkar

TENDANGAN DALAM PENCAK SILAT 1. Tendangan lurus kedepan yaitu dengan hentakan telapak kaki sejajar dengan bahu 2. Tendangan melingkar yaitu dengan cara memutar badan dan hentakan punggung kaki

3. Tendangan berbentuk huruf T yaitu dengan tendangan samping menggunakan hentakan telapak kaki

4. Tendangan samping yaitu menendang dengan punggung kaki. Tangkisan

Tangkisan merupakan bagian yang cukup penting dalam sebuah pertandingan khususnya pada saat bertarung karena tangkisan ini merupakan salah satu cara untuk meredam serangan lawan dalam teknik pencak silat terdapat beberapa jenis tangkisan diantara nya adalh sebagai berikut :

1. Tangkisan Dalam Tangkisan dari luar ke dalam sejajar dengan bahu

2. Tangkisan Luar Tangkisan dari dalam ke luar sejajar dengan bahu dengan mengambil bagian dalam dari tangan atau kaki lawan

3. Tangkisan Atas Tangkisan dari bawah ke atas, untuk melindungi kepala dari serangan lawan yang menyerang dari arah atas

4. Tangkisan Bawah Tangkisan dari Bawah Ke atas dengan tujuan membuang serangan lawan dan kemudian kita dapat menyerang nya dari arah dalam

RENANG A. MACAM-MACAM GAYA RENANG 1.

Renang gaya bebas Renang Gaya Bebas adalah teknik berenang yang menggunakan kebebasan tangan dan kaki untuk melakukan gerakan agar badan kita dapat meluncur dengan cepat. Meskipun disebut dengan gaya bebas, teknik renang gaya bebas ini juga mempunyai aturan. Pada saat melakukan gaya ini posisi badan berada di atas permukaan, tangan mengayuh kedepan sedangkan kaki menendang atau melakukan gerakan seperti menggunting.

2. Renang gaya punggung Gaya Renang Punggung adalah teknik renang dengan posisi badan terlentang melihat keatas, sedangkan punggung berada dipermukaan air. Untuk gerakan kaki dan tangan sama seperti gaya bebas, namun arahnya berlawanan. Untuk

teknik pengambilan nafas gaya punggung dapat dilakukan kapan saja, karena wajah berada diatas air dan menghadap ke atas.

3. Renang gaya dada adalah sebuah teknik renang yang mirip dengan katak saat berenang, sehingga gaya ini juga disebut dengan gaya katak. Untuk kecepatan gaya dada lebih rendah dibandingkan dengan gaya bebas, namun gaya ini cocok untuk orang yang ingin berenang secara santai. Teknik gaya dada ini berada dikekuatan tangan dan kaki untuk mendorong badan ke depan, pada gaya ini juga diperlukan kemampuan tangan untuk mendorong kebawah saat kepala ke atas untuk melakukan pernapasan. Silahkan lihat gambar untuk teknik lebih jelasnya.

B. TEKNIK DASAR GERAKAN 1. Teknik dasar gerakan pernapasan Salah satu keberhasilan dalam berenang kita dapat mengatur nafas dengan baik. Pertama berdirilah dipinggir kolam dengan rendah dan wajah anda tetap dipermukaan air. Tarik nafas melalui mulut tahan beberapa saat dan kemudian masukkan kepala anda ke dalam air dan hembuskan nafas anda melalui hidung. Lakukan latihan ini secara perlahan sebanyak 10 sampai 15 kali setiap anda selesai melakukan gerakan atau latihan. Ulangi latihan tersebut sehingga menemukan irama anda sendiri.

2. Teknik dasar gerakan kaki  Gerakan kaki dilakukan secara bergantian dengan cepat. Usahakan gerakan kaki dilakukan secara seimbang agar arah renang tidak melenceng.  Kedua lengan diangkat lurus di atas kepala dengan kedua lengan menempel di telinga.  Gerakan kaki ditujuan untuk mengangkat pinggul agar tidak tenggelam dan tubuh meluncur ke depan.

3. Teknik dasar gerakan lengan a. Kedua tangan dipakai untuk mengayuh. Dimulai dengan gerakan meluncur setelah start dimulai, posisi tubuh terlentang, tangan dijulurkan lurus di atas kepala dan telapak tangan menghadap ke atas. b. Tangan kanan digerakkan masuk ke air, diputar dengan gerakan mengayuh. c. Saat satu tangan sedang mengayuh, miringkan tubuh ke satu sisi dan paha agak ditenggelamkan ke air. d. Saat lengan yang dipakai mengayuh keluar dari air telapak tangan menghadap ke atas. e. Lengan yang sedang dipakai untuk mengayuh sikunya agak ditekuk. f. Tekuk pergelangan tangan saat melakukan dorongan ke depan. g. Gunakan tekanan tangan untuk membantu memiringkan tubuh kea rah berlawanan. h. Setelah tangan yang dipakai untuk mengayuh keluar dari air, luruskan tangan dan putar ke depan. Ini dilakukan secara bergantian antara tangan kanan dan kiri. i. Julurkan lengan sejauh mungkin ke depan. j. Gerakan lengan saat melakukan kayuhan adalah bergantian. Saat satu tangan menyelesaikan kayuhan maka tangan yang satunya harus sedang memasuki air. k. Rangkaian gerakan dilakukan dengan irama teratur dan konstan.

Related Documents


More Documents from "rini"