Bu Arfa 1.docx

  • Uploaded by: NUR ATHIFAH
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bu Arfa 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,452
  • Pages: 4
NAMA : SINDI NIM : BT 1601033 KELAS : 3.A A.Model Konsep dan Teori Keperawatan Jhonson Model Dorothy Johnson (1980, 1990) adalah sintesis dari teori dan konsep ilmu perilaku dan biologi, yang terintegrasi kedalam kerangka kerja sistem. Teori mengenai stress dan adpatasi menjadi titik focus dalam model ini. Setiap orang dipandang sebagai suatu sistem perilaku yang terdiri atas tujuh subsistem. Subsistem tersebut berinteraksi dan saling terkait. Setia orang berupaya mencapai keseimbangan dan kestabilan baik secara internal maupun eksternal dan berfungsi secara efektif melalui penyesuaian dan beradaptasi terhadap tekanan-tekanan dari lingkungan melalui pola atau respons yang telah dipelajari Para perawat mengatur tekanan eksternal untuk memulihkan sistem perilaku (biopsikososial) pada tingkat yang optimum dengan memberdayakan regulasi atau pengendalian eksternal, mengubah unsur structural dengan arah yang diinginkan atau memenuhi kebutuhan fungsi dari subsistem. Model Johnson didasarkan pada interaksi dari sistem perilaku seseorang dan subsistem dengan lingkungan.  Sistem perilaku Dalam teori sistem, suatu sistem adalah keutuhan dengan bagian-bagian yang saling bergantung. Bagian-bagian tersebut memilii struktur dan suatu proses atau pola perilaku. Sistem ditandai oleh organisasi, interaksi, saling ketergantungan, dan integrasi dari bagianbagiannya. Melalui interaksi baik di dalam subsistem maupun dengan tekanan ekternal yang bekerja pada subsistem, sistem berupaya untuk mempertahankan keseimbangan dan kestabilan melalui penyusuaian dan adaptasi. 

Subsistem Model dari Johnson mempunyai tujuh subsistem yang saling tergantung. Masingmasing subsistem mempunyai fungsi yang unik atau tugas khusus yang penting untuk suatu performa terintegrasi dari keseluruhan subsistem, dan masing-masing mempunyai struktur dan fungsi. 4 unsur structural memengaruhi setiap subsistem. Unsur pertama adalah tujuan atau dorongan, didefinisikan sebagai tujuan dari perilaku dan konsekuensi yang dicapai. Secara umum tujuan masing-masing subsistem adalah universal, namun terdapat variasi individual. Unsur kedua, set subsistem individu mencerminkan “predidposisi tindakan yang akan dilakukan oleh seseorang mengacu pada tujuan” (Johnson, 1990). Perilaku yang dipilih terbentuk melalui pembelajaran, penguasaan, dan pengalaman. Unsur ketiga, masing-masing subsistem mempunyi pilihan perilaku alternative untuk mencapai tujuan khusus. Tujuan dicapai melalui perilaku subsistem individual, yang merupakan satu-satunya aspek yang dapat diamati dari setiap subsistem. Perilaku ini diteliti untuk mengetahui efisiensinya dalam mencapai tujuan.  Ingestif Mengambil dari lingkungan sumber-sumber yang diperlukan untuk mempertahankan integritas, mencapai kepuasan, dan mengnternalisasi lingkungan eksternal (grubbs, 1980).  Pencapaian Menguasai atau mengendalikan diri atau lingkungan melalui pencarian beberpa standar kesempurnaan, seperti keterampilan fisik, sosial, atau kreatif.  Agresif

Melindungi diri dan oranglain dari benda-benda, orang, ide-ide yang meiliki potensi mengancam; berfungsi sebagai mekanisme perlindungan diri.Agresif, subsistim berhubungan ke perilaku mengaitkan dengan perlindungan dan penyelamatan. Johnson melihat subsistim agresif seperti sesuatu bahwa menghasilkan tanggapan bertahan dari perorangan ketika hidup atau wilayah diancam. Subsistim agresif tidak meliputi perilaku itu dengan satu penggunaan primer untuk melukai individu lain.  Eliminative Merupakan bentuk pengelluaran segala sesuatu dari sampah atau barang yang tidak berguna secara biologis. Subsistim eliminative berhubungan ke perilaku mengepung eksresi dari sisa buangan dari tubuh. Johnson mengakui ini mungkin sulit terpisah dari satu perspektif sistem biologi. Bagaimanapun, seperti dengan proses pencernaan sekitar perilaku dari makanan, ada secara sosial perilaku bisa diterima untuk waktu dan tempat untuk manusia ke eksresi dari limbah, telah mendefinisikan berbeda secara sosial perilaku yang dapat diterima untuk eksresi dari limbah, tapi keberadaan dari hal itu pola yang tersisa dari budaya ke budaya.  Seksual Menciptakan dan memuaskan perasaan tertarik dan mengasihi orang lain.Subsistim seksual mencerminkan tingkah laku berhubungan ke prokreasi. Biologi berdua dan pengaruh faktor kemasyarakatan perilaku pada subsistim seksual. Lagi, perilaku berhubungan ke budaya dan akan membedakan dari budaya ke budaya. Perilaku juga akan bervariasi sesuai dengan genus dari perorangan. Kunci adalah itu merupakan suatu masukan pada semua masyarakat yang mempunyai hasil yang sama perilaku bisa diterima oleh masyarakat luas.  Afiliatif atau Kelekatan Berhubungan atau menjadi bagian dari sesuatu atau orang. Tujuannya adalah mencapai inklusi social, keakraban dan ikatan social yang kuat untuk keamanan dan akhirnya untuk bertahan. Akhirnya, subsistim perampungan menimbulkan perilaku coba itu untuk mengontrol lingkungan. Intelektual, fisik, kreatif, mekanik, dan perampungan keterampilan sosial adalah beberapa area yang Johnson kenali. Area lain dari pemenuhan pribadi atau sukses juga boleh diliputi di subsistim ini.  Ketergantungan Subsistim detik diidentifikasi oleh Johnson adalah subsistim ketergantungan. Johnson mencirikan subsistim ketergantungan dari lampiran atau subsistim affiliative. Perilaku ketergantungan adalah “membantu” perilaku itu memelihara perilaku dari individu lain pada lingkungan. Hasil dari perilaku ketergantungan adalah “persetujuan”, perhatian atau bantuan pengenalan dan “fisik”. Sulit untuk memisahkan subsistim ketergantungan dari affiliative atau subsistim lampiran karena tanpa seseorang diinvestasikan di atau terlampir ke perorangan untuk menjawab ke individu itu merupakan perilaku ketergantungan, subsistim ketergantungan harus menghidupkan lingkungan yang berfungsi/berguna. Mendapatkan sumber-sumber yang dibutuhkan guna mendapat bantuan, perhatian, kepastian, dan keamanan: bantuan dalam mencapai dukungan, perhatian, kepercayaan, dan sokongan. Fungsi optimal dari subsistim affiliative memgiijinkan "pemasukan sosial, keakraban pada formasi dan lampiran dari satu kemasyarakatan yang kuat dan terikat". Subsistem satu pemberi kekhawatiran berpengaruh telah ditemukan secara kritis untuk survival dari satu bayi. Pada proses kematangan perorangan, lampiran ke pejabat berlanjut dan lampiran tambahan ke individu berpengaruh nyata yang lain saat mereka memasuki keduanya anak dan kemudian menjadi dewasa.  Kebutuhan sistem

Kebutuhan fungsi dipenuhi melalui upaya individual sendiri atau melalui bantuan dari lingkungan. Kebutuhan ini mencakup perlindungan, pemeliharaan, dan stimulasi. Perlindungan mengacu pada menjaga keamanan individu dari pengaruh yang membahayakan saat sistem tidak dapat mengatasinya, menjaga individu dari ancaman yang tidak diinginkan, dan mengatasi ancaman atas nama individu (grubbs, 1980). Pemeliharaan berarti mendukung perilaku adaptif individu yang adekuat melalui pemeliharaan, latihan, dan kondisi-kondisi yang mendukung perilaku yang sesuai. Individu menggunakan berbagai mekanisme pengaturan dan pengendalian untuk megevaluasi dan memilih perilaku yang diinginkan. Mekanisme ini dipelajari melalui pengalaman dimasa kanak-kanak dan biasanya di internalisasi dimasa dewasa. Tiga tipe utama mekanisme pengaturan dan pengendalian yang digunakan individu adalah biopsikologis, psikologis, dan sosiokultural. Mekanisme ini memberi pantauan dan umpan balik kepada sistem. Mekanisme-mekanisme tersebut memandu perubahan-perubahan perilaku dan mengoordinasi diantara subsistem. 

Pola Perilaku Masing-masing sistem dan subsistem mengembangkan respon-respon yang berpola, berulang, dan bertujuan untuk membentuk suatu unit fungsional yang terorganisasi dan terintegrasi. Respon-respon yang berpola ini menentukan interaksi dari subsistem, sistem, dan lingkungan. Pola perilaku menetapkan hubungan sistem atau orang dengan benda-benda, peristiwa, dan situasi dalam lingkungan. Pola-pola ini teratur, bertujuan, dan dapat diprediksi, yang mempertahankan efisiensi fungsi sistem. Dalam pandangan Johnson, tujuan keperawatan adalah mempertahankan, memulihkan, atau mencapai keseimbangan stabilitas dalam sistem perilaku klien B. Konsep Utama dan Defenisi Dalam Teori Keperawatan Teori keperawatan Dorothy E Johnson diukur dengan behavioral system theory. Johnson menerima definisi perilaku seperti diyatakan oleh para ahli perilaku dan biologi: output dari struktur dan proses-proses intra-organismik yang keduanya dikoordinasi dan di artikulasi dan bersifat responsive terhadap perubahan-perubahan dalam sensori stimulation. Johnson memfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi oleh kehadiran actual dan tak langsung makhluk social lain yang telah ditunjukkan mempunyai signifikansi adaptif utama. 

Sistem definisi sitem oleh Rapoport tahun 1968, Johnson menyatakan (system merupakan keseluruhan yang berfungsi berdasarkan atas ketergantungan antar bagian-bagiannya). Johnson menerima pernyataan Chin yakni tedapat “organisasi, interaksi, interpedensi dan integrasi bagian dan elemen-elemen”.  Batasan Perilaku Perilaku manusia (human behavior) merupakan sesuatu yang penting dan perlu dipahami secara baik. Hal ini disebabkan perilaku manusia terdapat di dalam setiap aspek kehidupan manusia. Perilaku manusia tidak berdiri sendiri. Perilaku manusia mencakup dua komponen, yaitu sikap atau mental dan tingkah laku (attitude). Sikap Mental diartikan sebagai reaksi manusia terhadap sesuatu keadaan atau peristiwa, sedangkan tingkah laku merupakan perbuatan tertentu dari manusia sebagai reaksi terhadap keadaan atau situasi yang dihadapi Pengertian perilaku dari segi biologis dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Perilaku organisasi, misalnya merupakan kegiatan atau aktivitas- aktivitas yang dilakukan dalam organisasi. Adapun perilaku manusia dapat diartikan sebagai aktivitas manusia yang sangat kompleks sifatnya, antara lain perilaku dalam

berbicara, berpakaian, berjalan dan sebagainya. Perilaku ini umumnya dapat diamati oleh orang lain. Namun adapula perilaku yang tidak dapat diamati oleh orang lain atau biasa disebut sebagai internal activities seperti, persepsi, emosi, pikiran, dan motivasi. . Ada pengenalan dari aksi timbal balik yang terjadi di antara sistem biologi dan tingkah laku ketika beberapa jenis dari kelainan fungsi tubuh terjadi di yang lain sesuatu dari sistem. Yang dapat dipengaruhi oleh tiga unsur utama.  Masyarakat Berhubungan dengan lingkungan dimana seseorang berada. Menurut Johnson, perilaku seseorang dipengaruhi oleh semua peristiwa pada lingkungan. Pengaruh budaya pada perilaku seseorang dipandang dari dalam. Ini adalah rasakan pada banyak alur, yang membedakan budaya ke budaya yang bebeda, yang mempengaruhi perilaku spesifik pada sekelompok orang-orang, meskipun bisa jadi seluruh anggota masyarakat atau individu ada yang sama.  Kesehatan Adalah penuh arti, yang dapat menyesuaikan diri, tanggapan, fisik, secara mental, emosional, dan secara sosial, ke stimuli internal dan eksternal agar memelihara kemantapan hidup. Model tingkah laku Jhonson mendukung bahwa seseorang mencoba untuk memelihara keseimbangan.  Perawat Perawat mempunyai satu masukan primer yaitu untuk membantu perkembangan keseimbangan pada seseorang. Hal Ini mempertimbangkan praktek dari perawat dengan individu pada apapun titik pada rangkaian penyakit kesehatan. Perawatan implementasi mungkin memfokuskan pada perubahan dari satu perilaku yang mendukung untuk memelihara keseimbangan seseorang .

Related Documents

Bu Arfa 1.docx
June 2020 9
Bu Nyimas.docx
June 2020 17
Bu Tuti.docx
April 2020 25
Bu-3b
November 2019 16
Bu Hj.docx
May 2020 16
Essay Bu
August 2019 38

More Documents from "Nofitalia"