Nama : I Ketut Rahadi Jaya Pranata NIM
: 1706581044
Prodi
: Arsitektur Pertamanan (B)
BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT)
A. PENGERTIAN BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT) Bryophyta adalah tanaman dengan struktur tubuh yang sel-sel penyusunnya sudah terspesialisasi. Bryophyta merupak salah satu jenis kormophyta berspora selain dari ciri-ciri tumbuhan paku (pterophyta). Berdasarkan arti kata bryophyta berasa dari kata bryo yang dapat diartikan lumut dan phyton atau tanaman. Bryophyta biasa disebut tanaman lumut yang mampu bertahan hidup di darat dengan kondisi tempat tumbuh yang teduh dan lembab. Divisi bryophyta ini termasuk kedalam anggota kingdom plantae (tumbuhan). Lumut mempunyai sel-sel plastid yang menghasilkan klorofil a dan b sehingga dapat melakukan melakukan fotosintesis. Oleh karena itu, lumut bersifat autrotrof karena dapat membuat makanan sendiri. Lumut merupakan peralihan anatara tumbuhan bertalus (belum memiliki akar, batang dan daun sejati) dengan tumbuhan berkormus (sudah memiliki akar, batang dan daun sejati). Lumut tidak berpembuluh dan tidak berakar, namun memiliki rizoid (bulu-bulu akar) sebagai pengganti akar CIRI – CIRI BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT)
Bersel banyak dan berbentuk pipih, melekat pada sunbstrat dengan ketinggian 1-2cm namun ada pula yang mencapai 20cm.
Bersifat autotroph.
Dinding selnya terbentuk dari selulosa dan tidak memiliki jaringan yang diperkuat oleh lignin seperti jaringan penguat pada tumbuhan tingkat tinggi.
Pada semua tumbuhan lumut terdapat persamaan bentuk susunan gametangiumnya (anteredium maupun arkegonium) terutama susuna arkegoniumnya.
Sudah mempunyai rizoid dan daun tapi belum mempunyai akar, batang dan daun sejati. Fungsi rizoid adalah untuk melekatkan ke substratnya (tempat tumbuhnya) dan menyarap air dan garamgaram mineral (makanan).
Tumbuhan lumut tidak memiliki pembuluh angkut sehingga proses pengangkutan dalam tubuhnya menggunakan sel-sel parenkim.
Habitatnya ditempat lembab dan basah, kecuali sphaginum yang hidup didalam air.
Lumut tersebar dimana saja, dari daerah tropik sampai daerah tundra/kutub.
Pada tumbuhan lumut hanya terdapat pertumbuhan memanjang dan tidak tumbuh membesar.
Hidup secara berkoloni
STRUKTUR TUBUH BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT)
1. Batang dan daun pada tumbuhan lumut yang tegak memiliki susuna yang berbeda-beda. Jika batang dilihat dari penampang melintang maka akan tampak bagian-bagian berikut:
Selapis sel kulit, beberapa sel diantaranya memanjang dan membentuk rhizoid-rhizoid epidermis
Lapisan kulit dalam tersusun atas beberapa lapisan sel yang dinamakan korteks.
Silinder pusat terdiri dari sel-sel parenkim yang memanjang untuk mengangkut makanan
2. Daun lumut umunya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun. Sel-sel daun kecil, sempit, panjang dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala. Diantaranya sel-sel mati yang besar dengan penebalan dinding dalamnya berbentuk spiral. Sel-sel mati ini berfungsi untuk tempat persediaan air dan cadangan makanan.
3. Pada ujung batang terdapat titik tumbuh titik tumbuh dengan sel pemula dipuncaknya. Sel pemula tersebut umumnya bebertuk bidang empat (tetrader: kerucet terbalik) dan membentuk sel-sel baru ketiga arah menurut sisinya. Ukuran terbatas mungkin disebabkan karena tidak adanya sel berdinding sekunder yang berfungsi sebagai penyokong seperti pada tumbuhan berpembuluh. 4. Rhizoid (bulu-bulu akar), berfungsi sebagai akar untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan menyerap makanan. Rhizoid terdiri dari deret sel yang memanjang kadang-kadang dengan sekat yang tidak sempurna. KLASIFIKASI BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT)
1. Lumut daun (Musci) Lumut yang paling banyak dikenal adalah lumut daun yang habitatnya ditempat yang lembab. Lumut jenis ini mempunyai rizoid (struktur seperti akar) dan struktur seperti daun. Siklus hidupnya mengalami
pergantian masa antara haploid dan diploid. Ukuran sporofitnya lebih kecil, hidup bergantung pada gametofitnya dan berumur pendek. Contoh lumut ini yaitu: Firaria, Poginatum cirratum,Polytrichum juniperium, Aerobrysis longissimi, dan lumut gambut Spagnun. Ciri-ciri Lumut Daun adalah sebagai beikut:
Memiliki struktur tubuh yang mirip batang, daun dan akar (Rhizoid) tapi tak memiliki sel/jaringan seperti pada tumbuhan tingkat tinggi.
Spora terdiri dari dua lapisan yaitu endospore dan eksospora.
Kumpulannya membentuk hamparan hijau yang luasdan memiliki sifat seperti karet busa sehingga mampu menyerap dan menahan air.
Mudah ditemukan (permukaan tanah, batu-batuan, kulit pohon dan ditembok).
Gametofitnya terbagi menjadi dua tingkatan yaitu protonema (bertalus, berbentuk benang) dan gametofora (berupa tumbuhan lumut).
2. Lumut Hati (Hepaticeae) Lumut hati tubunya terbagi menjadi dua lobus, sehingga tampak seperti lobus pada hati. lumut hati mencakup sekitar 6.500 spesies. Bentuk gametofit pada lumut tersusun dari struktur yang membentuk hati pipih yang disebut dengan talus yang tidak terdiferensiasi menjadi akar, batang dan daun. Dalam sporangium tumbuhan lumut hati terdapat elatera (sel yang berbentuk gulungan) yang akan terlepas saat kapsul terbuka dan membantu memancarkan spora. Ciru-ciri lumut hati adalah sebagai berikut:
Tubuhnya masih berupa talus dan mempunyai rhizoid.
Gametofit berbentuk anteredium dan arkegonium yang berbentuk seperti payung.
Tidak memiliki jaringan meristematic sehingga sporofitnya terbatas.
Berkembang secara generative dengan oogami, dan secara vegetative dengan fragmentasi,tunas dan kuncup eram (gemma atau struktur seperti mangkok dipermukaan gametofit).
Lumut hati sering ditemui ditanah yang lembab, seperti hutan hujan tropis.
3. Lumut tanduk (Anthocerotaceae) Lumut tanduk ini berbentuk seperti tanduk. Sporofit lumut tanduk mempunyai kapsul memanjang seperti tanduk. Masing-masing mempunyai kloroplas tunggal berukuran besar, lebih besar dari kebanyakan tumbuhan lumut. Contohnya: Anthocerros leavis. Ciri-ciri lumut Tanduk adalah:
Tubuhnya mirip lumut hati namun sporofitnya membentuk kapsul yang memanjang (seperti tanduk).
Gametofitnya berupa talus yang lebar dan tipis dengan tepi berlekuk.
Rhizoid berada pada bagian ventral
Berhabitat didaerah yang mempunyai kelembaban yang tinggi.
REPRODUKSI BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT) Reproduksi tumbuhan lumut bergantian antara seksual dan aseksualnya. Reproduksi aseksualnya dengan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit, sedangkan reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet-gamet, baik gamet jantan maupun gamet betina yang dibentuk dalam gametofit. Terdapat 2 macam gametangium, yaitu sebagai berikut: 1. Arkegonium Arkegonium adalah gametangium betina, berbentuk seperti botol terdiri dari dua bagian, bagian lebar yang disebut perut dan bagian sempit yang disebut leher. Keduanya mempunyai dinding yang tersusun atas selapis sel. Diatas perut terdapat saluran leher dan satu sel induk yang besar, sel ini akan megalami pembelahan dan menghasilkan sel telur. 2. Anteredium Anteredium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding anteredium terdiri dari selapis sel-sel yang mandul dan didalamnya terdapat sejumlah besar sel induk spermatozoid. Sel induk ini membelah secara miosis dan menghasilkan spermatozoid yang bentuknya seperti spiral pendek, sebagian besar terdiri dari inti dan bagian depannya terdapat dua bulu cambuk.