Kelompok 4 1. 2. 3. 4. 5.
Yusril Husni Rosyadi Arinal Haqqo Andi Afief Akbar A Annisa Nur Azizah M. Farozi Sochib
3210171010 3210171016 3210171022 3210171026 3210171029
LAPORAN RESMI ELEKTRONIKA DAYA I.
JUDUL Boost Conventer. (PSIM)
II.
TUJUAN PRAKTIKUM Untuk memahami dan mengetahui rangkaian boost converter
k 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8
III.
GAMBAR RANGKAIAN
IV.
TABEL HASIL PERCOBAAN Vin 20 20 20 20 20
Vout 26.2 30.6 34,2 37,2 37
Iin 3,7 5 6,9 10,1 15,1
Iout 2,18 2,44 2,7 2,97 2,96
Pin 64,7 86,3 111,2 150.2 184
Pout 58.9 74,3 92,89 111,25 109,16
η 91% 86% 83% 73% 59%
V.
GELOMBANG DAN ANALISA K = 0,4
Gelombang Iin dan Vout pada variasi duty cycle 0.4. arus yang masuk memiliki karateristik bentuk segitiga gergaji. Di sini menujukan kondisi charge discharge dari inductor terlihat pada ujung kondisi ini sangat kecil sehingga besar Iin paling kecil jika dibandingkan variasi lain, sedangkan pada gelombang Vout menunjukan kondis charge discharge pada kapasitor. Pada duty cycle ini memiliki effisiensi paling baik yaitu 91%.
K = 0,5
Gelombang Iin dan Vout pada variasi duty cycle 0.5. arus yang masuk memiliki karateristik bentuk segitiga gergaji dan terdapat kondisi pada induktor. Di sini menujukan kondisi charge discharge dari inductor terlihat pada ujung kondisi ini lebih terlihat, besar Iin lebih besar yaitu 5 A. Sedangkan pada gelombang Vout menunjukan kondis charge discharge pada kapasitor . Pada duty cycle ini mempengaruhi Iin sehingga lebih besar menyebabkan daya masuk lebih besar sehingga effisiensi menurun.
K = 0,6
Gelombang Iin dan Vout pada variasi duty cycle 0.6. arus yang masuk lebih besar karna duty cycle semakin besar . sehingga arus yang masuk ke kapasitor juga mengalami peningkatan yang mana akan mempengaruhi kinerja kapasitor sehingga menimbulkan ripple. Pada effisiensi tetap mengalami penurunan. Akibat Iin semakin besar sehingga Pin semakin besar. K = 0,7
Gelombang Iin dan Vout pada variasi duty cycle 0.7. arus pada variasi ini mengalami pengurangan ripple sehingga arus terlihat lebih konstan jika dibandingkan variasi sebelumnya. Dari hal ini membuat arus masuk menjadi lebih besar, hal ini akan meningkatkan proses charging pada kapasitor sehingga besar hasil output lebih besar. Namun tetap pada effisiensi mengalami penurunan.
K = 0,8
Pada variasi yang terakhir gelombang Iin dan Vout pada duty cycle 0.8. semakin besar duty cycle akan menyebabkan semakin besar pula Iin dan pada akhirnya akan menyebabkan Vout yang semakin besar pula. Namun pada realitanya kadang kapasitor tidak mampu menyalurkan besar arus yang besar sehingga kapasitor terbeban. Namun pada praktikum ini semua komponen dianggap ideal sehingga dapat menghasilkan gelombang yang sesuai. Akan tetapi effisiensinya mengalami penurunan ini sesuai dari variasi-variasi sebelumnya karna terrjadi nilai Pin yang semakin besar.
VI.
Kesimpulan Dapat kami simpulkan bahwa tegangan yang dihasilkan dari boost conventer
yang lebih besar ini didapat dari inductor yang mengami discharge ditambah dari sumber saat mosfeet kondisi OFF. Dan ukuran besar tegangan yang dihasilkan jika nilai sumber tetap dapat ditentukan dari inductor yang digunakan namun pada realita perlu pemilihan inductor karna nilai besar inductor teoi belum tentu terdapat pada realita. Duty cycle pada praktikum ini mempengaruhi Iin yang selanjutnya akan memperbesar daya masuk jika duty cycle semakin besar sedangkan untuk besar arus masuk cenderung konstan sehingga penigkatan Pout tidak seperti pada Pin. Sehingga effisiensinya akan semakin menurun.
VII.
Laporan sementara