1. UCAPAN 1.1 Huruf Mati Pada umumnya, semua huruf mati diucapkan seperti dalam bahasa Indonesia. Halhal yang harus diperhatikan : 1.1.1 c diucapkan k seperti kata kabar. Jika c di depan ae, oe, e dan i ; c diucapkan c. Contoh : Caedes (cedes). 1.1.2 g diucapkan g seperti kata gading. Jika g di depan e dan i ; g diucapkan j seperti kata jubah. Contoh : ager (ajer). Dan jika g di depan n, g diucapkan ny seperti kata nyata. Contoh : agnus (anyus). 1.1.3 s diucapkan s seperti kata sudah. Jika s di depan ce dan ci ; s diucapkan sy. Contoh : scientia (syientsia). 1.1.4 ti diucapkan ti seperti kata tidak. Jika ti diikuti vocal dan tidak didahului oleh s, maka ti diucapkan ts, contoh : motio (motsio). 1.2 Huruf Hidup Pada umumnya, semua huruf hidup diucapkan seperti dalam bahasa Indonesia. Untuk vocal rangkap seperti ae dan oe diucapkan e eperti kata lebar. 1.3 Tekanan Tekanan dalam bahasa latin tidak diberikan kepada suku yang terakhir. Hal-hal yang karus diperhatikan : 1.3.1 kata yang bersuku dua, tekanan diberikan kepada suku yang pertama. Contoh : pa-ter. 1.3.2 kata yang bersuku lebih dari dua, tekanan diberikan kepada suku yang ketiga mulai dari akhir kata. Contoh : glo-ri-a. 1.3.3 Kalau suku kata yang kedua dari akhir kata mengandung vocal yang panjang, suku itu harus diberi tekanan. Contoh : a-mi-cus. 1.3.4 Vokal yang diikuti oleh dua huruf mati selalu diucapkan panjang. Contoh : ar-gen-tum. 1.3.5 Vokal yang diikuti oleh vocal lain selalu diucapkan pendek. Contoh : glo-ria. 1.3.6 Tekanan bersuku tiga atau lebih haruslah diberi tanda. Contoh : a-mi-cus. 2. POLA KALIMAT Pada umumnya pola kalimat bahasa Latin seperti ini : (SUBIECTUM) SUBJEK – ( OBIECTUM )OBJEK – KATA KERJA 3. CASUS Casus adalah perubahan akhrian kata benda sesuai unsur dari kata benda dalam sebuah kalimat. Macam-macam Casus : 3.1 CASUS NOMINATIVUS Digunakan untuk menunjukkan subjek dalam kalimat Latin. Casus ini ditunjukkkan dengan angka 1 (pertama). 3.2 CASUS GENETIVUS Digunakan untuk menunjukkan pemilik dalam kalimat Latin. Casus ini ditunjukkkan dengan angka 2 (kedua). 3.3 CASUS DATIVUS Digunakan untuk menunjukkan pelengkap penyerta (untuk, kepada, bagi, guna) dalam kalimat Latin. Casus ini ditunjukkkan dengan angka 3 (ketiga).
1
3.4 CASUS ACCUSATIVUS Digunakan untuk menunjukkan objek dalam kalimat Latin. Casus ini ditunjukkkan dengan angka 4 (keempat). 3.5 CASUS VOCATIVUS Digunakan untuk menunjukkan orang yang ditegur (o, wahai)dalam kalimat Latin. Casus ini ditunjukkkan dengan angka 5 (kelima). 3.6 CASUS ABLATIVUS Digunakan untuk menunjukkan keterangan tempat (dimana atau dari mana dan untuk menunjukkan alat yang dipakai) dalam kalimat Latin. Casus ini ditunjukkkan dengan angka 6 (keenam). 4. NUMERUS Dalam bahasa latin numerus berarti jumlah. Dalam kalimat bahasa latin numerus digunakan untuk menunjukkan kalimat tunggal ( Singularis / S ) dan kalimat jamak (Pluralis / P). 5. DECLENATIO Declenatio adalah kumpulan katabenda dalam bahasa latin. 5.1 DECLENATIO I Declenatio I adalah kelompok katabenda dalam bahasa latin yang Genetivus Singularis berakhiran –ae. CASUS S P 1. Nom. Ros-a Ros-ae 2. Gen. Ros-ae Ros-arum 3. Dat. Ros-ae Ros-is 4. Acc. Ros-am Ros-as 5. Voca. Ros-a Ros-ae 6. Abla. Ros-a Ros-is Catatan : A dalam akhiran Nom. Sing. diucapkan pendek, sedangkan dalam Ablati. Sing. diucapkan panjang. Filia atau Dea (Dat. Plur) = Filiabus atau Deabus (Abl. Plur) 5.2 DECLENATIO II Golongan katabenda yang akhiran genetivusnya –I dan nominativusnya us (Sing.) dan um (Plur.) CASUS 1. Nom. 2. Gen. 3. Dat. 4. Acc. 5. Voca. 6. Abla.
S Equ-us Equ-ui Equ-o Equ-um Equ-e Equ-o
5.3 DECLENATIO III CASUS S 1. Nom.
P Equ-i Equ-orum Equ-is Equ-os Equ-i Equ-is
CASUS 1. Nom. 2. Gen. 3. Dat. 4. Acc. 5. Voca. 6. Abla.
P
2
S Bell-um Bell-i Bell-o Bell-um Bell-um Bell-o
P Bell-a Bell-orum Bell-is Bell-a Bell-a Bell-is
2. Gen. 3. Dat. 4. Acc. 5. Voca. 6. Abla. 5.4 DECLENATIO IV CASUS S 1. Nom. 2. Gen. 3. Dat. 4. Acc. 5. Voca. 6. Abla. 5.5 DECLENATIO V CASUS S 1. Nom. 2. Gen. 3. Dat. 4. Acc. 5. Voca. 6. Abla.
P
P
5.6 5.7 6. CONIUGATIO 6.1 COUNIGATIO I Golongan katakerja yang infinitivusnya berakhiran are (aktif) dan ari (pasif) UNSUR ACTIVUM PASSIVUM Saya Laud-o Laud-or Engkau Laud-as Laud-aris Ia Laud-at Laud-atur Kami (Kita) Laud-amus Laud-amur Kamu (Kalian) Laud-atis Laud-amini Mereka Laud-ant Laud-antur Infinitivus Laud-are Laud-ari Imperativus Singularis Laud-a Pluralis Laud-ate 6.2 COUNIGATIO II UNSUR Saya Engkau Ia
ACTIVUM
3
PASSIVUM
Kami (Kita) Kamu (Kalian) Mereka Infinitivus Imperativus Sing. Plur. 6.3 COUNIGATIO III UNSUR Saya Engkau Ia Kami (Kita) Kamu (Kalian) Mereka Infinitivus Imperativus Sing. Plur. 6.4 COUNIGATIO IV UNSUR Saya Engkau Ia Kami (Kita) Kamu (Kalian) Mereka Infinitivus Imperativus Sing. Plur.
ACTIVUM
PASSIVUM
ACTIVUM
PASSIVUM
7. GENUS CASUS 1. Nom. 2. Gen. 3. Dat. 4. Acc. 5. Voca. 6. Abla.
M.
SINGULARIS F.
N.
M.
PLURALIS F.
8. CARA MENERJEMAHKAN KALIMAT LATIN 8.1 mencari kata kerja yang umumnya diletakkab du belakang. 8.2 Menentukan Subjek dalam kalimat latin sesuai dengan akhiran kata keja itu.
4
N
8.3 Jika akhiran kata kerja menunjukkan Subjek mereka (Nom. Sing) atau ia (Nom. Plur), mungkin saja subjek ini merupakan katabenda lain. 8.4 9. PASIF Dalam bahasa latin, kalimat latin dijelaskan melalui katadepan a ( dipakai didepan huruf mati kecuali h) atau ab ( dipakai didepan huruf mati dan h) A me
SINGULARIS Olehku ; oleh saya
A nobis
PLURALIS Oleh kita ; oleh kami
A te
Olehmu ; oleh engkau
A vobis
Olehmu ; oleh kamu (kalian)
Ab eo
Olehnya ; oleh dia
A eis
Olehnya ; oleh mereka
Cara memasifkan : ACCUSATIVUS menjadi NOMINATIVUS & NOMINATIVUS menjadi ABLATIVUS & Kata kerja dipasifkan sesuai Nominativus yang baru itu. 10. INFINITIVUS Bentuk asli dari kata kerja apabila kata kerja tidak ditasrifkan 11. IMPERATIVUS Bentuk kata kerja perintah dalam bahasa latin. 12. jkhlkh 13. jkhklh 14. jkhlk 15.
5