Bm3-2018b Prawira Adityamawardhana Putra.docx

  • Uploaded by: Aditya Arek Outsiders
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bm3-2018b Prawira Adityamawardhana Putra.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 938
  • Pages: 5
TUGAS MATA KULIAH DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Belajar Gerak Yang diampu oleh Drs. Lokananta Teguh Hari Wiguno, M.Kes

Oleh : Prawira Adityamawardhana Putra

( 180611636511 )

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG MARET 2019

Macam-Macam Teori Belajar 1. Teori Belajar Behavioristik ( Tingkah Laku ) A. Kelebihan : 

Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan kebiasaan yang mengandung unsure seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan, reflek, daya, dsb. Contoh: percakapan bahasa asing, mengetik, menari, berenang, dan olahraga. Konsep pembelajaran ini sangat cocok untuk melatiha anak-anak yang masih membutuhkan dominasi orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi hadiah atau pujian.

B. Kekurangan : 

Penerapan teori yang salah dalam pembelajaran mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang tidak menyenangkan bagi siswa yaitu guru sebagai pusat, otoriter komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih dan menentukan apa yang harus dipelajari murid.



Menggunakan hukuman sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan siswa baik hukuman verbal maupun fisik seperti kata-kata kasar, ejekan, jeweran yang justru berakibat buruk pada psikologis dan perilaku siswa.

2. Teori Kognitif A. Kelebihan : 

Sebagian besar dalam kurikulum pendidikan negara Indonesia lebih menekankan pada teori kognitif yang mengutamakan pada pengembangan pengetahuan yang dimiliki pada setiap individu.



Pada metode pembelajaran kognitif pendidik hanya perlu memeberikan dasardasar dari materi yang diajarkan unruk pengembangan dan kelanjutannya deserahkan pada peserta didik, dan pendidik hanya perlu memantau, dan menjelaskan dari alur pengembangan materi yang telah diberikan.

B. Kekurangan : 

Pada dasarnya teori kognitif ini lebih menekankan pada kemampuan ingatan peserta didik, dan kemampuan ingatan masing-masing peserta didik, sehingga kelemahan yang terjadi di sini adalah selalu menganggap semua peserta didik itu mempunyai kemampuan daya ingat yang sama dan tidak dibeda-bedakan.



Adakalanya juga dalam metode ini tidak memperhatikan cara peserta didik dalam mengeksplorasi atau mengembangkan pengetahuan dan cara-cara peserta didiknya dalam mencarinya, karena pada dasarnya masing-masing peserta didik memiliki cara yang berbeda-beda.

3. Teori Konstruktivisme Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Beda dengan aliran behavioristik yang memahami hakikat belajar sebagai kegiatan yang bersifat mekanistik antara stimulus respon, kontruktivisme lebih memahami belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai dengan pengalamanya. Konstruktivisme sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih dinamis. A. Kelebihan : 

Pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan secara eksplisit dengan menggunakan bahasa siswa sendiri, berbagi gagasan dengan temannya, dan mendorong siswa memberikan penjelasan tentang gagasannya.



Pembelajaran Konstruktivisme memberikan lingkungan belajar yang kondusif yang mendukung siswa mengungkapkan gagasan, saling menyimak, dan menghindari kesan selalu ada satu jawaban yang benar.



Murid yang berkemahiran sosial boleh bekerjasama dengan orang lain dalam menghadapi sebarang cabaran dan masalah. Kemahiran sosial ini diperoleh apabila murid berinteraksi dengan rakan-rakan dan guru dalam membina pengetahuan mereka.

B. Kekurangan : 

Guru berpikir bahwa pembelajaran konstruktivisme memerlukan lebih banyak waktu. Proses pembelajaran konstruktivisme ingin membuat siswa menjadi aktif, hal in terkadang juga terkendala dengan kemampuan kognitif siswa. Beban mengajar guru sudah terlalu banyak.



Guru merasa kesulitan memberikan contoh-contoh konkrit dan realistik dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini guru harus memiliki kreatifitas yang tinggi dalam menyampaikan materi. Apalagi dalam hal ini guru sejarah kurang bisa membawa nilai-nilai masa lalu untuk diterapkan dalam masa sekarang.



Terlalu banyak bidang studi yang harus dipelajari dalam kurikulum. Masih ada banyak guru yang mengajar diluar bidang studi sesuai kualifikasinya. Sehingga penguasaan materi oleh guru kurang memadai.

4. Teori Humanistik Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, teori belajar humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang kajian psikologi belajar. Teori humanistik sangat mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses belajar itu sendiri serta lebih banyak berbiacara tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses belajar dalam bentuk yang paling ideal. A. Kelebihan : 

Selalu mengedepankan akan hal-hal yang bernuansa demokratis, partisipatifdialogis dan humanis.



Suasana pembelajaran yang saling menghargai, adanya kebebasan berpendapat, kebebasan mengungkapkan gagasan.



Keterlibatan peserta didik dalam berbagai aktivitas di sekolah, dan lebihlebih adalah kemampuan hidup bersama (komunal-bermasyarakat) diantara peserta didik yang tentunya mempunyai pandangan yang berbeda-beda.

B. Kekurangan : 

Teori humanistik tidak bisa diuji dengan mudah.



Banyak konsep dalam psikologi humanistik, seperti misalnya orang yang telah berhasil mengaktualisasikan dirinya, ini masih buram dan subjektif.



Psikologi humanistik mengalami pembiasan terhadap nilai individualistis

5. Teori Koneksionisme Teori koneksionisme adalah teori yang ditemukan oleh Edward Lee Thorndike, selain itu teori ini juga dikenal sebagai connectionism, yang mana beliau berpendapat belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan. Jadi perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati. A. Kelebihan : Dengan sering melakukan pengulangan dalam memecahkan suatu permasalahan, siswa akan memiliki sebuah pengalaman yang berharga. Selain itu dengan adanya sistem pemberian hadiah akan membuat siswa menjadi lebih memiliki kemauan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapinya. B. Kekurangan : Kegiatan yang terlalu sering dilakukan, akan membuat siswa menjadi merasa jenuh. Mungkin saja siswa menjadi merasa enggan untuk mencobanya lagi. Selain itu dengan adanya sistem pemberian hadiah akan membuat sebuah ketergantungan pada siswa dalam melakukan suatu kegiatan.

Related Documents


More Documents from "eca eca"

Tujuan Bab.docx
December 2019 22
Cover.docx
November 2019 22
Lista4.ps
August 2019 17
Kartu Menuju Bugar.docx
November 2019 28