BLOK 3 SKENARIO 3 MODUL 3 MUSKULUSKELETAL DAN CARDIOVASKULAR
“SANG ATLET LARI” Hari minggu yang cerah seperti biasanya, amir melatih kemampuan berlarinya karena sebentar lagi akan mengkuti kejuaraan Jakarta marathon 10 K 2014. Tidak seperti yang direncanakan, strength training kali ini akan dilakukan dengan banyak rute baru. Dengan start dari lapangan vatulemo – jl.juanda –jl.gatot subroto- jl.moh.hatta – jl.hasanudin – taman kota – jl.monginsidi – jl.kartini dan finish dilapangan vatulemo lagi. Jarak tempuh rute tersebut diharapkan menjadi gambaran saat kejuaraan sebab amir baru sembuh dari cederanya. Sekitar 4 bulan yang lalu amir mengalami cedera shint splint akibat mendadak merubah frekuensi latihan lari dan pemanasan yang di lakukannya kurang. Untunglah penyembuhan non operatif dapat memulihkannya seperti semula. Akan tetapi, jika amir melakukan hal serupa tidak mustahil dia akan mengalami cedera yang lebih parah seperti compartement syndrome dan stress fractures. Olehnya itu, seminggu sebelum latihan amir melakukan medical check up di RS UNDATA. Disana amir menjalani serentetan pemeriksaan, salah satunya adalah treatmill yang digunakan untuk melihat aktivitas jantung (cardiac output)nya dan melatih otot kakinya yang sebelumnya terkena cedera.
LEARNING OBJECTIVE
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi cardiac output ? 2. Kelainan jaringan pada muskuloskeletal ? 3. Mengapa perubahan frekuensi lari dan krik, dan kurangnya pemanasan menyebabkan amir cedera ? 4. Kontraksi otot isometrik, isotonik, eksentrik, dan konsentrik 5. Bagaimana proses tegang otot ?