BISNIS INTERNASIONAL Kekuatan Ekonomi dan Sosioekonomi Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bisnis Internasional dibina oleh Bapak Bayu Ilham, S.E, M.M
Disusun Oleh : Guntur Arta Kusuma
(115020200111030)
Rama Juliandi
(115020201111040)
Meganita Restu Susanti
(115020207111048)
Risky Akbar
(115020207111048)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan yang ingin melakukan investasi keluar negeri perlu mempertimbangkan informasi mengenai ekonomi disuatu Negara yang akan ditempati. Untuk mengikuti perkembangan terakhir dan juga untuk merencanakan masa depan, perusahaan selama bertahun-tahun telah menilai dan memprediksi kondisi ekonomi ditingkat nasional dan internasional. Meskipun data yang diterbitkan oleh pemerinth dan lembaga-lembaga internasional, tidak setepat waktu dan seakurat seperti yang diinginkan oleh para analisi bisnis, tetapi data analisis inilah yang mereka miliki dan mereka harus bekerja dengannya. Selain itu para ekonom dan agen pemasaran menggunakan indikator ekonomi tertentu yang dianggap dapat memprediksi tren dalam industry mereka. Sedemikian penting analisis ekonomi baik dimensi ekonomi dan sosioekonomi yang ditambah dengan akekuatan politik dari suatu Negara, sebelum suatu perusahaan melangkah inilah yang menjadi kunci pokok bagi perkembangan perusahaan yang go internasional. 1.2 Tujuan Beberapa tujuan yang ingin didapatkan dari makalah kekuatan ekonomi, sosioekonomi dan politik: o
Untuk mengetahui Kekuatan Ekonomi dan Sosioekonomi
o
Mengetahui apasaja Dimensi-dimensi Perekonomian dan Relevansinya
o
Memperjelas pengetahuan mengenai Dimensi-dimensi Ekonomi dan Dimensi Ekonomi yang Lain
o
Serta mengetahui Dimensi Sosioekonomi dan Dimensi Sosioekonomi Lainnya
o
Bagaimana Rencana-rencana Ekonomi Nasional itu, termasuk Dimensi Industri didalamnya.
o
Kekuatan Politik yang mendukung
o
Pengetahuan lebih lanjut mengenai BUMN dan Privatisasi
1.3 Rumusan Masalah o
Apakah yang dimaksud Kekuatan Ekonomi dan Sosioekonomi
o
apasaja Dimensi-dimensi Perekonomian dan Relevansinya
o
apasajakah Dimensi-dimensi Ekonomi dan Dimensi Ekonomi yang Lain
o
apasajakah Dimensi Sosioekonomi dan Dimensi Sosioekonomi Lainnya
o
Apasajakah Rencana-rencana Ekonomi Nasional itu, termasuk Dimensi Industri didalamnya.
o
Bagaimana Kekuatan Politik yang mendukung
o
Perbedaan mengenai BUMN dan Privatisasi
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Analisis Ekonomi Internasional Tujuan dari analisis ekonomi adalah, pertama, untuk menilai prediksi keseluruhan dari perekonomian dan kemudian menilai dampak dari perubahan ekonomi terhadap perusahaan. Pemeriksaan atas gambar berukit akan mengilustrasikan bagaimana perubahan dalam satu faktor ekonomi saja dapat mempengaruhi semua fungsi utama dari perusahaan. Suatu prediksi mengenai adanya kenaikan dalam lapangan pekerjaan akan menyebabkan sebagian besar manajer pemasaran merevisi prediksi penjualan mereka ke atas, yang pada gilirannya, mengharuskan para manajer produksi untuk memperbanyak produksi. Hal itu mungkin dicapai dengan menambah shift kerja, tetapi apabila pabrik tersebut telah beroperasi selama 24 jam sehari, maka diperlukan mesin-mesin baru. Kedua situasi tersebut akan memerlukan tambahan pekerja dan bahan baku, yang kemudian akan menghasilkan tambahan beban kerja bagi para manajer personalia dan pembelian. Seandainya pasar bahan baku maupun pasar tenaga kerja ketat, maka perusahaan mungkin harus membayar lebih tinggi dari harga dan tingkat upah yang normal. Manajer keuangan kemudian harus melakukan negosiasi dengan bank guna memperoleh pinjaman yang akan memungkinkan perusahaan untuk menangani aliran kas keluar yang lebih besar sampai tambahan pendapatan diterima dari penjualan yang meningkat. Lihatlah bahwa semuanya ini terjadi karena perubahan dalam satu faktor saja. Sebenarnya, tentu saja banyak faktor ekonomi yang terlibat, dan hubungan-hubungannya adalah kompleks. Objek dari analisis ekonomi adalah untuk mengisolasikan dan menilai dampak dari faktor-faktor yang diyakini mempengaruhi operasi perusahaan. Ketika perusahaan memasuki pasar luar negeri, maka analisis ekonomi menjadi lebih rumit karena sekarang para manajer harus beroperasi dalam dua lingkungan baru luar negeri dan internasional. Dalam lingkungan luar negeri, tidak hanya terdapat banyak ahli ekonomi, tetapi, ekonomi tersebut juga sangat berbeda-beda. Karena perbedaan-perbedaan ini, kebijakan dirancang untuk kondisi ekonomi disuatu pasar mungkin tidak sesuai untuk kondisi ekonomi di pasar yang lain. Disamping memantau lingkungan luar negeri, analisis juga harus mengikuti tindakan-tindakan yang diambil oleh komponenkomponen dari lingkungan internasional, seperti pengelompokan regional uni eropa, NAFTA, dan organisasi-organisasi internasional. Analisis ekonomi internasional hendaknya juga memberikan data ekonomi mengenai pasar actual maupun prospektif. Juga, sebagai bagian dari penilaian atas kekuatan-kekuatan kompetitif, banyak perusahaan memantau kondisi ekonomi dari Negara-negara dimana para pesaing utamanya berlokasi,
karena perubahan kondisi bisa memperkuat atau memperlemah kemampuan para pesaing untuk bersaing dipasar dunia. Karena pentingnya informasi ekonomi bagi fungsi pengendalian dan perencanaan dikantor pusat, maka pengumpulan data dan pembuatan laporan harus menjadi tanggungjawab kantor induk(home office). Namun, karyawan yang ditempatkan diluar negeri(perwakilan cabang dan lapangan) diharapkan untuk memberi sumbangan yang besar terhadap studi atas mereka. Data dari kawasan-kawasan dimana perusahaan tersebut tidak memiliki perwakilan lokal, biasanya kurang rinci dan pada umumnya tersedia dari badan-badan nasional dan internasional. Laporan dari bank sentral atau internasional merupakan sumber yang sangat bagus dari informasi ekonomi mengenai suatu Negara. 2.1.1 Dimensi-dimensi Perekonomian dan Relevansinya Bagi Para Pelaku Bisnis Untuk mengestimasi perilaku pasar dan juga untuk memberikan masukan kepada bidang-bidang fungsional lainnya dari perusahaan, maka para manajer memerlukan data mengenai ukuran dan tingkat perubahan dari sejumlah faktor-faktor ekonomi dan sosioekonomi. Supaya suatu area dapat menjadi yang potensial, maka area tersebut harus mempunyai cukup orang yang mampu membeli produk-produk dari suatu perusahaan. Data sosioekonomi memberikan informasi mengenai jumlah penduduk, sedangkan dimensi ekonomi menceritakan apakah penduduk tersebut memiliki daya beli. 2.1.1.1 Dimensi ekonomi Diantara dimensi ekonomi yang paling penting adalah pendapatan nasional bruto, distribusi pendapatan, pengeluaran konsumsi individu, biaya tenaga kerja per unit. Penjelasan lebih lanjut: a. Pendapatan Nasional Bruto Pendapatan
nasional
bruto
(gross
national
income_GNI),
merupakan
penjumlahan dari seluruh barang dan jasa final yang dihasilkan, dan produk domestik bruto(PNB dikurangi dengan pendapatan faktor luar negeri bersih) merupakan nilai-nilai yang digunakan untuk mengukur besarnya ukuran dari suatu perekonomian. b. Distribusi Pendapatan Data mengenai distribusi pendapatan dihimpun oleh bank dunia dari sejumlah sumber dan diterbitkan setiap tahun dalam Word Development Indocators. Distribusi pendapatan
adalah ukuran bagaimana pendapatan suatu bangsa terbagi diantara
rakyatnya. Meskipun adanya kesulitan-kesulitan yang terkait dengan studi mengenai distribusi pendapatan, namun data tersebut memberikan wawasan yang berguna bagi para pelaku bisnis. Seperti:
o
Umumnya pendapatan lebih terdistribusi secara merata dinegara-negara yang lebih kaya, meskipun terdapat variasi-variasi penting antar Negara-negara maju maupun berkembang.
o
Restribusi pendapatan berjalan dengan sangat lambat, sehingga data yang lebih lama dapat bermanfaat.
c. Konsumsi Perorangan Salah satu bidang perhatian dari para agen pemasaran adalah cara-cara para konsumen mengalokasikan pendapatan bersih mereka (pendapatan pribadi dikurangi pajak) antara pembelian atas barang yang kebutuhan pokok dan nonpokok (esensial dan nonesensial). Para produsen dari alat-alat rumah tangga tahan lama misalnya, ingin mengetahui jumlah yang dibelanjakan dalam kategori ini, sementara para produsen barang-barang yang merupakan kebutuhan nonpokok akan berminat terhadap besarnya. Sedangkan pendapatan diskresioner sendiri adalah pendapatan bersih dikurangi dengan pembelian kebutuhan pokok), karena ini merupakan uang yang tersedia untuk dibelanjakan pada produk-produk mereka. Untunglah, pendapatan bersih dan jumlah yang dibelanjakan untuk pembelian kebutuhan pokok tersedia dari UN Stastical Year Book, sementara pendapatan diskresioner dapat diperoleh dengan cara mengurangi jumlah total dari pos-pos ini dari pendapatan bersih. Indikator indikator yang menambah pengetahuan
mengenai
konsumsi
perorangan
adalah
indikator-indikator
yang
berhubungan dengan a.kepemilikan barang. b.konsumsi bahan-bahan kunci. c. Biaya Tenaga Kerja Per Unit Satu faktor yang memberikan konstribusi terhadap kesempatan atas investasi yang menguntungkan adalah kemampuan untuk memperoleh biaya tenaga kerja per unit (biaya total tenaga kerja langsung atau unit yang diproduksi) yang lebih rendah dibandingkan dengan apa yang sekarang tersedia bagi perusahaan. Kecenderungan luar negeri dalam biaya-biaya ini dipantau secara ketat karena tiap Negara mengalami tingkat kenaikan yang berbeda. Negara-negara dengan biaya tenaga kerja per unit yang meningkat secara lambat menarik perhatian menajemen karena dua alas an. Pertama, Negara-negara tersebut merupakan prosek investasi bagi perusahaan-perusahaan yang berusaha untuk menurunkan biaya produksi. Kedua, Negara-negara tersebut mungkin menjadi sumber persaingan baru dipasar dunia apabila perusahaan-perusahaan lain dalam industry yang sama telah berokasi disana. Perubahan-perubahan
dalam tingkat
upah juga mungkin menyebabkan
perusahaan multinasional yang memperoleh produk atau komponen dari sejumlah
cabangnya merubah sumber pasokannya.Apakah alasan bagi perubahan-perubahan relatif dalam biaya tenaga kerja ? Tiga faktor yang bertanggung jawab adalah kompensasi. produktivitas. perubahan kurs. 2.1.1.2 Dimensi Ekonomi yang Lain Utang internasional yang besar dari sejumlah negara berpendapatan sedang dan rendah menimbilkan banyak permasalahan, tidak hanya bagi pemerintah negara-negara tersebut, tetapi juga bagi perusahaan-perusahaan multi nasional. Jika sebagian besar devisa yang diperoleh suatu negara tidak dapat digunakan untuk mengimpor komponen-komponen yang digunakan dalam produk-produk lokal, maka industriindustri lokal harus membuatnya sendiri atau perusahaan-perusahaan yang mengimpornya harus menghentikan produksi. Kedua alternative dapat menyebabkan perusahaan-perusahaan yang mengimpornya harus menghentikan produksi. Kedua alternative dapat menyebabkan perusahaan itu menjual suku cadang yang dibuat disalah satu pabrik dinegara asalanya kepada cabangnya. Ini merupakan kejadian yang biasa, karena pabrik dinegara asal biasanya lebih terintegrasi secara vertikal dibandingkan dengan cabang-cabangnya. Kelangkaan valuta asing juga dapat mempersulit cabang untuk mengimpor bahan baku dan suku cadang untuk peralatan produksinya Pemerintah mungkin menerapkan pengendalian harga (yang mempersulit suatu cabang untuk memperoleh keuntungan), memotong pengeluaran pemerintah (yang mengurangi penjualan perusahaan), dan menerapkan pengendalian upah (yang membatasi daya beli konsumen). Kekacauan ekonomoi yang mengikutinya dapat berubah menjadi krisis politik, seperti yang terjadi di Venezuela dan Peru ketika terjadi kerusuhan setelah presiden mereka mencoba untuk menerapkan tindakan-tindakan penghematan yang ketat. Suatu aspek pengurangan utang yang telah menarik perhatian dari sebagian perusahan multinasional adalah pertukaran utang dengan ekuitas (debt-for-equity swap). Kelangkaan valuta asing bahkan dapat mempengaruhi perusahaan-perusahaan yang hanya mengekspor ke negaranegara dengan tingkat utang luar negeri yang tinggi, karena pemerintah dari negara tersebut tentu saja akan menerapkan pembatasan impor. 2.1.1.3 Dimensi Sosioekonomi Definisi yang lengkap mengenai potensi pasar juga harus mencukupi informasi rinci mengenai atribut-atribut fisik populasi sebagaimana diukur dengan dimensi sosioekonomi. Bagian ini akan dimulai dengan suatu analisis atas total populasi. a.Populasi Total Populasi total, indikator paling umum mengenai ukuran pasar potensial, adalah karakteristik populasi yang pertama yang akan diperiksa oleh para analis. Fakta bahwa
negara maju memiliki penduduk kurang dari 10 juta memperjelas bahwa ukuran populasi saja adalah indikator yang buruk dari kekuatan ekonomi dan potensi pasar. Swiss misalnya, dengan hanya 7,0 juta penduduk, secara ekonomi jauh lebih penting dibandingkan dengan Banglades yang memiliki 128 juta penduduk. Jelas, lebih banyak informasi yang diperlukan. Hanya untuk beberapa produk murah dan dikonsumsi secara masal saja, seperti minuman ringan, rokok, dan sabun, ukuran populasi saja memberikan dasar yang cukup untuk mengestimasikan konsumsi. Untuk produk-produk yang tidak termasuk dalam kategori ini, populasi yang besar dan populasi yang meningkat pesat mungkin tidak menandakan suatu perluasan pasar yang segera, tetapi, jika pendapatan bertumbuh terus, maka pada akhirnya, paling tidak sebagian dari penduduk itu akan jadi pelanggan. Ketika PNB meningkat lebih cepat daripada populasi, ada kemungkinan terdapat pasar yang meningkat; sementara situasi sebaliknya tidak hanya menunjukkan kemungkinan akan adanya penyusutan pasar, tetapi bahkan mungkin menunjukkan suatu negara sebagai kawasan potensial terhadap keresahan politik. Kemungkinan ini diperkuat apabila suatu analisis terhadap system pendidikan mengungkapkan adanya peningkatan dalam lulusan teknik dan universitas. Kelompok-kelompok tersebut berharap memperoleh pekerjaan dan menerima gaji sebagai professional. Ketika tidak diciptakan pekerjaan baru yang mencukupi untuk menyerap mereka, maka pemerintah dapat berada dalam kesulitan yang serius. Berbagai negara berkembang telah menghadapi kesulitan semacam ini: Mesir dan India adalah dua contoh yang menonjol. b. Distribusi Umur Karena hanya sedikit produk yang dibeli oleh setiap orang, maka para agen pemasaran harus mengidentifikasikan segmen-segmen dari populasi yang lebih mungkin akan membeli barang-barang mereka. Untuk beberapa perusahaan, umur merupakan penentu yang penting dari ukuran pasar. Tetapi sayangnya, distribusi kelompok umur dalam populasi sangat berbeda. Pada umumnya, karena tingkat kelahiran dan kesuburan yang lebih tinggi, negara-negara yang berkembang memiliki penduduk berusia muda dibandingkan dengan negara-negara industri. Populasi dari negara-negara berkembang berjumlah lebih dari tiga perempat jumlah peduduk dunia. Apa artinya hal ini bagi para pelaku bisnis? Di negara-negara maju, akan ada penurunan dalam permintaan terhadap produk-produk yang digunakan di sekolah-sekolah dan produk-produk yang dibeli oleh dan untuk anak-anak, pasar yang lebih kecil untuk furniture dan pakaian, tetapi peningkatan dalam permintaan akan produk-produk
perawatan medis dan produk-produk lain yang terkait, pariwisata dan jasa keuangan. Perusahaan-perusahaan yang menghadapi penurunan permintaan akan produk-produk mereka harus mencari kenaikan penjualan diperekonomian-perekonomian berkembang, dimana distribusi umur adalah sebaliknya. Tingkat pertumbuhan yang tinggi di negaranegar berkembang akan menyediakan pasar untuk system transportasi, biji-bijian untuk makanan yang memberikan hasil yang lebih tinggi, pupuk, alat-alat pertanian, alat-alat rumah tangga,dsb. Banyak kekuatan yang bertanggung jawab atas penurunan dalam tingkat kelahiran. Pemerintah tentu saja mendukung berbagai program keluarga berencana, tetapi banyak bukti yang menunjukkan bahwa tingkat kesahatan dan pendidikan yang baik, bersama-sama dengan peningkatan status wanita, distribusi pendapatan yang lebih merata, dan tingkat urbanisasi yang lebih besar, semuanya juga berperan dalam mengurangi besarnya ukuran keluarga tradisional. Faktanya, para ahli pernah menyatakan bahwa pengaruh gabungan dari program keluarga berencana yang efektif dan pendidikan wanita di atas tingkat dasar adalah sangat ampuh dalam mengurangi besarnya ukuran keluarga. c. Keprihatinan di Negara-negara Maju Pada tahun 2025, Jepang, dengan penduduk lanjut usia yang tumbuh paling cepat didunia industri, akan memiliki penduduk berusia lanjut dengan jumlah dua kali lipat dari jumlah anak-anak. Cadangan dana jaminan sosial pemerintah akan mengering karena biaya pensiun dan kesehatan untuk orang berusia lanjut, yang diprediksikan akan menghabiskan 73 persen dari pendapatan nasional. Menurut kementrian kesehatan dan kesejahteraan, satu-satunya solusi adalah mengenakan pajak yang lebih tinggi dan mengurangi tunjangan-tunjangan. Suatu analisis yang dilakukan oleh dewan penasihat perdana mentri menyimpulkan bahwa apabila system yang ada sekarang tidak diubah, perekonomian akan runtuh. Pensiun muda dan fakta bahwa para pensiunan hidup lebih lama juga membebani system jaminan sosial dibanyak negara lain. Dinegara-negara industri, tidak hanya biaya dari system jaminan sosial meningkat karena pertumbuhan jumlah pensiunan, tetapi terdapat lebih sedikit orang yang bekerja dan membayar ke sistem itu untuk mendukung mereka. Di negara-negara berkembang, hal sebaliknyalah yang terjadi. Tingkat kelahiran yang lebih tinggi mengakibatkan banyaknya penduduk berusia muda dan ini mengurangi rasio ketergantungan para pekerja yang mendukung system itu.
d. Kepadatan dan Distribusi Penduduk Aspek-aspek kependudukan lain yang menjadi perhatian manajemen adalah kepadatan pendudukan dan distribusi penduduk. Kepadatan penduduk adalah suatu ukuran jumlah penduduk per unit wilayah (penduduk per kilometer persegi atau mil persegi). Distribusi penduduk adalah suatu ukuran mengenai bagaimana penduduk terdistribusi dari daerah pedesaan sampai ke kota-kota. Negara berpenduduk padat cenderung membuat distribusi dan komunikasi produk menjadi lebih sederhana dan lebih murah dibandingkan dengan dinegara-negara yang kepadatan penduduknya rendah. Sebuah fenomena yang mengubah ditribusi penduduk adalah perpindahan dari desa ke kota, yang terjadi dimana-mana, terutama dinegara-negara berkembang, karena orang pindah ke kota-kota untuk mencari upah yang lebih tinggi dan hidup yang lebih nyaman. Perpindahan ini sangat penting bagi para agen penting bagi para pemasar, karena penduduk kota yang kurang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dibandingkan dengan orang-orang yang tinggal dikawasan pedesaan, harus memasuki perekonomian pasar. 2.1.1.4 Dimensi Sosioekonomi Lainnya Dimensi-dimensi sosioekonomi lainnya dapat memberikan informasi yang berguna kepada manajemen. Kenaikan jumlah wanita yang bekerja misalnya, adalah sangat signifikan bagi para agen pemasaran, karena hal tersebut dapat menghasilkan pendapatan keluarga yang lebih besar, pasar yang lebih besar untuk convenience goods (barang mudah dicari), dan kebutuhan untuk mengubah bauran promosi. Para manajer personalia tertarik dengan kenaikan ini, karena hal tersebut mengakibatkan pasokan tenaga kerja yang lebih besar. Hal ini juga menandakan bahwa perubahan-perubahan mungkin diperlukan dapal proses produksi, fasilitas karyawan, dan kebijakan manajemen personalia. Data mengenai perceraian disuatu negara, apabila tersedia, akan membuat para agen pemasaran menjadi waspada terhadap formasi keluarga dengan orang tua tunggal dan rumah tangga yang terdiri dari satu orang, dimana formasi tersebut memiliki kebutuhan akan produk dan kebiasaan membeli yang berbeda dalam banyak hal dengan keluarga dengan dua orang tua. Dibanyak negara, kelompok-kelompok etnis yang penting membutuhkan pertimbangan khusus baik oleh para manajer pemasaran maupun personalia. 2.1.2 Rencana-Rencana Ekonomi Nasional
Sumber data ekonomi lain yang terbukti dapat bermanfaat bagi perusahaan, terutama untuk agen pemasarannya adalah rencana-rencana ekonomi nasional yang diterbitkan oleh banyak negara. Rencana ekonomi nasional adalah rencana-rencana yang dipersiapkan oleh pemerintah yang menyatakan tujuantujuan ekonomi dan cara untuk mencapainya. Biasanya untuk jangka waktu sampai lima tahun. Rencana indikatif adalah prediksi yang dibuat oleh pemerintah bekerja sama dengan industri mengenai arah perekonomian yang diharapkan. Rencana-rencana tersebut berkisar dari rencana tahunan dan lima tahunan (dalamwujud anggaran) yang digunakan sebagai indtrumen pengendali produksi oleh negara sepertiKuba. Vietnam, dan Cina, sampai rencana-rencana indikatif dan negara-negara lainnya. Daripada mencantumkan target-target produksi, rencana indikatif lima tahuna berisi target-target dasar yang ditetapkan oleh pemerintah dan beberapa pernyataan kebijakan umum mengenai cara untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Kemudian pemerintah berupaya dengan menggunakan alat-alat moneter dan fiscal yang biasanya untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi dunia usaha, sehingga target-target tersebut dapat dipenuhi. Favoritisme ini mungkin dinyatakan dalam banyak cara, beberapa diantaranya meliputi konsensi pajak khusus bagi investor dan alokasi devisa (apabila devisa dikendalikan) untuk membeli barang-barang modal dan bahan baku yang diimpor. Informasi mengenai rencana dan anggaran pembangunan nasional dilaporkan secara teratur dalam publiikasi seperti Bisnis Indonesia dan Business Amerika. Atase perdagangan dikedutaan-kedutaan AS dan kamar dagang AS diluar negeri adalah sumber-sumber informasi tambahan. 2.1.2.1 Dimensi-dimensi Industri Setiap perusahaan menaruh perhatian terhadap berita-berita ekonomi umum kerena dampaknya terhadap pembelian konsumen, harga bahan baku, dan keputusan-keputusan investasi. Tetapi, faktor-faktor adalah lebih signifikansi daripada yang lainnya untuk suatu industri tertentu atau untuk suatu bidang fungsional tertentu disuatu perusahaan. Tren ukuran dan pertumbuhan industri otomotif adalah amat penting bagi produsen ban misalnya, tetapi tidak berarti buat produsen alat-alat rumah tangga. Demikian pula jumlah operator mesin yang lulus sekolah-sekolah teknik tidak berguna bagi para pejabat keuangan, meskipun data ini sangat penting bagi para manajer sumber daya manusia dari pabrik manufaktur. Para manajer tidak hanya menginginkan data mengenai industri perusahaan itu sendiri, tetapi juga mengenai industri-industri yang memasok kepada dan membeli dari perusahan tersebut.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Ketika perusahaan memasuki pasar luar negeri, maka analisis ekonomi menjadi lebih rumit. Data sosioekonomi memberikan informasi mengenai jumlah penduduk, sedangkan dimensi ekonomi menceritakan apakah penduduk tersebut memiliki daya beli. Dimensi ekonomi yang seperti halnya pendapatan nasional bruto, distribusi pendapatan, pengeluaran konsumsi individu, biaya tenaga kerja per unit. Sedangkan yang lengkap mengenai potensi pasar juga harus mencukupi informasi rinci mengenai atribut-atribut fisik populasi sebagaimana diukur dengan dimensi sosioekonomi. Sumber data ekonomi lain yang terbukti dapat bermanfaat bagi perusahaan, terutama untuk agen pemasarannya adalah rencanarencana ekonomi nasional yang dipersiapkan oleh pemerintah yang menyatakan tujuan-tujuan ekonomi dan cara untuk mencapainya yang didalamnya menyangkut dimensi industry. Untuk tambahan terakhir mengenai BUMN dan privatisasi yang menjadi inti adalah bahwa BUMN merupakan perusahaan yang sebagian besar saham dimiliki pemerintah sedangkan privatisasi itu sendiri adalah perusahaan pemerintah yang sebagian besar sahamnya dialihkan ke swasta.
DAFTAR PUSTAKA Ball,Donald A, Wendell McCulloch,Paul Frantz,Michael Geringer,Michael Minor. International Business : The Challenge of Global Competition.10th ed. Boston:McGrawHill-Irwin,2006. http://putracenter.net/2009/11/10/definisi-dan-fungsi-privatisasi-bumn-dalam-perekonomian/ http://id.wikipedia.org/wiki/Privatisasi http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Usaha_Milik_Negara http://obrolanekonomi.blogspot.com/2013/06/perekonomian-indonesia-terus-saja.html