Bisnis Internasional Kelompok 3.docx

  • Uploaded by: Zulkarnain
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bisnis Internasional Kelompok 3.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,790
  • Pages: 28
MODUL BISNIS INTERNASIONAL

Disusun Oleh : Dewi Astuti Intan Permatasari Sulastri

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA 2018/2019

Persaingan Internasional Perdagangan (trade) adalah pertukaran sukarela terhadap barang, jasa, aset, atau uang antara satu orang atau organisasi dengan yang lain. Oleh karena itu sifatnya sukarela, kedua pihak dari transaksi tersebut harus meyakini bahwa mereka mendapatkan keuntungan dari pertukaran tersebut atau mereka tidak akan melakukannya.Perdagangan Internasional (Internasional trade) adalah perdagangan antarpenduduk dari dua negara. Penduduk tersebut dapat berupa individu, perusahaan, organisasi nirlaba, atau bentuk-bentuk asosiasi lainnya. Dalam perdagangan internasional terhadap bisnis, konsumen, dan pekerjaan, para sarjana telah berusaha mengembangkan teori untuk menjelaskan dan memprediksi kekuatan-kekuatan yang memotivasi perdagangan tersebut. Pemerintah menggunakan teori-teori ini ketika mereka ingin mendesain kebijakan yang diharapkan akan menguntungkan industri dan warga negara mereka. Manajer menggunakan untuk mengidetifikasi pasar yang menjanjikan dan strategi internasional yang menguntungkan. Strategi untuk memasuki pasar persaingan ditingkat Makro Dalam perdagangan atau dunia bisnis secara internasional perlu adanya cara untuk memilih dalam memasuki pasar persaingan ditingkat makro maka dengan adanya strategi untuk masuk dalam persaingan secara kompetitif. Cara pemilihan dalam memasuki pasar persaingan ditingkat makro : Pertahankan (satu negara) barang nasional basis produksi dan ekspor ke pasar luar negeri, baik menggunakan saluran distribusi ke depan perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan asing. Lisensi asing untuk menggunakan teknologi perusahaan guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk perusahaan.Menggunakan strategi waralaba. Ikuti strategi yang di pakai oleh banyak negara, berbagai pendekatan strategis perusahaan (mungkin sedikit, mungkin banyak) dari negara ke negara sesuai dengan kondisi lokal dan berbeda selera dan preferensi pembeli. Ikuti strategi global, dengan menggunakan pendekatan dasarnya strategi yang sama kompetitif di semua pasar negara di mana perusahaan memiliki suatu kehadiran. Gunakan aliansi strategis atau usaha patungan dengan perusahaan asing sebagai kendaraan utama memasuki pasar luar negeri. Ada beberapa strategi dasar bagi perusahaan untuk memasuki pasar luar negeri: 1. Export Strategy

Mempertahankan produksi berbasis nasional dan mengekspor barang-barang ke pasar luar negeri dengan menggunakan jalur pengawasan distribusi. Dengan memakai pabrik dalam negeri (domestik) sebagai suatu basis produksi untuk mengekspor barang-barang keluar negeri adalah suatu strategi yang terbaik untuk mengejar penjualan

internasional.

Keuntungan

dari

strategi

ekspor

ini

antara

lain

meminimumkan risiko dan peryaratan modal dan meminimumkan investasi secara langsung di negara-negara asing. Suatu strategi ekspor mudah diserang jika biayabiaya manufaktur di negara asal lebih besar daripada di negara-negara asing ketika pesaing-pesaing mempunyai pabrik, selain itu juga melibatkan biaya shipping yang tinggi serta fluktuasi yang merugikan dan pertukaran nilai tukar mata uang. Strategi ekspor rentan ketika biaya produksi (1) di dalam negeri jauh lebih tinggi daripada di negara-negara asing di mana saingan memiliki tanaman, (2) biaya pengiriman produk ke pasar luar negeri jauh relatif tinggi, atau (3) pergeseran buruk terjadi pada nilai tukar mata uang. 2. Licensing Strategy Strategi ini dilakukan jika perusahaan mempunyai kemampuan secara teknis tetapi tidak mempunyai kemampuan secara internasional untuk memasuki pasar luar negeri dan adanya keinginan untuk menghindari risiko pada saat mengirimkan atau memasukkan sumberdaya ke pasar yang mana tidak lazim, kondisi politik yang mudah berubah dan ketidakstabilan ekonomi. 3. Franchising Strategy Strategi ini dilakukan oleh perusahaan jasa dan retail yang melakukan ekspansi global. Keuntungan strategi ini antara lain franchises membawa serta biaya-biaya dan risiko dalam menetapkan lokasi/tempat aktivitasnya dan juga franchisor hanya melakukan

pengeluaran

untuk

rekruitmen

sumberdaya

manusia,

pelatihan.

Kerugiannya adalah bahwa franchisor harus selalu menjaga kualitas dari produk tersebut. waralaba asing tidak selalu menunjukkan komitmen yang kuat untuk konsistensi dan standarisasi terutama ketika budaya lokal tidak menekankan kondisi sama masalah kualitas.Sementara lisensi bekerja dengan baik untuk memproduksi dan pemilik teknologi eksklusif, waralaba sering lebih sesuai dengan upaya ekspansi global bertahan dan perusahaan ritel. Contoh dari persaingan ditingkat makro dalam bisnis Internasional :

Negara Jepang Mampu bersaing di tingkat Makro. Selama dekade tahun 1990 an, daya saing Jepang meningkat akibat kenaikan yen terhadap dolar yang dimanfaatkan oleh Jepang untuk menanamkan modal ke negaranegara Asia, untuk mengambil keuntungan dari buruh yang murah, lahan dan komponenkomponen pabrik yang murah. Selanjutnya mengekspor produk murah ke bagian dunia yang lain, termasuk melakukan impor dari cabang-cabang perusahaan Jepang di Asia tersebut, yangmemungkinkan dapat bersaing dengan produk AS dan Eropa di negaranya sendiri. Persaingan Jepang dengan AS, banyak memberikan surplus perdagangan pada Jepang, sehingga memaksa AS membuat reaksi dengan beberapa kebijakan untuk membuka pintu impor Jepang terhadap AS. Persaingan Jepang dengan negara-negara Asia, dilakukan dengan strategi “hollowing out”, yakni perusahaan menutup fasilitasfasilitas produksinya dan menjadi organisasi pemasaran dari perusahaan asing, tetapi perusahaan tersebut tetap melakukan fabrikasi dengan relokasi ke wilayah yang biayanya lebih murah. Strategi ini menciptakan kelompok regional yang mampu bersaing di tingkat dunia secara makro. Analisis Kompetitif Pada Persaingan Bisnis Internasional Analisis Lima Kekuatan Porter (Porter’s Five Forces Analysis) – Analisis Lima Kekuatan Porter atau dalam bahasa Inggris disebut denggan Portes’s Five Forces Analysis adalah suatu alat yang sederhana namun sangat berguna untuk memahami dimana letak kekuatan perusahaan kita dalam menghadapi situasi persaingan di dunia bisnis. Dengan mengunakan Analisis Lima Kekuatan ini, kita dapat memahami kekuatan posisi persaingan saat ini dan kekuatan posisi persaingan pada bisnis yang sedang direncanakan. Konsep Analisis Lima Kekuatan (Five Forces) ini pertama kali dikemukakan oleh Michael Porter dari Universitas Harvard pada tahun 1979. Michael Porter juga dikenal sebagai Bapak Strategi Bisnis Modern. Analisis Lima Kekuatan Porter atau Porter’s Five Forces Analysis ini merupakan salah satu Analisis yang sering digunakan dalam Manajemen Strategi sebuah perusahaan.

Seperti namanya, Porter’s Five Forces Analysis ini mengunakan 5 Kekuatan Industri untuk menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri. Berikut ini adalah kelima Kekuatan menurut Michael Porter atau lebih dikenal dengan Porter’s Five Forces Analysis.

Threat Of New Entrants

Bargaining Power Of Buyers

Persaingan Bisnis

Bargaining Power Of Suppliers

Threat Of Substitutes

1. Threat Of New Entrants (Hambatan bagi Pendatang Baru) Kekuatan ini menentukan seberapa mudah (atau sulit) untuk masuk ke industri tertentu. Jika Industri tersebut bisa mendapatkan profit yang tinggi dengan sedikit hambatan maka pesaing akan segera bermunculan. Semakin banyak perusahaan saingan (kompetitor) yang bersaing pada market yang sama maka profit atau laba akan semakin menurun. Sebaliknya, semakin tinggi hambatan masuk bagi pendatang baru maka posisi perusahaan kita yang bergerak di industri tersebut akan semakin diuntungkan. Beberapa hambatan bagi para pendatang baru diantaranya adalah seperti :      

Memerlukan dana atau modal yang tinggi Teknologi yang tinggi Hak Paten, Merek dagang Skala Ekonomi Loyalitas Pelanggan Peraturan Pemerintah

2. Bargaining Power Of Suppliers (Daya Tawar Pemasok) Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual bahan baku pada harga yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas rendah kepada pembelinya. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan menjadi rendah karena memerlukan biaya yang tinggi untuk membeli bahan baku yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pemasok, semakin tinggi pula keuntungan perusahaan kita. Daya tawar pemasok menjadi tinggi apabila hanya sedikit pemasok yang menyediakan bahan baku yang diinginkan sedangkan banyak pembeli yang ingin membelinya, hanya terdapat sedikit bahan baku pengganti ataupun pemasok memonopoli bahan baku yang ada. 3. Bargaining Power Of Buyers (Daya Tawar Pembeli) Kekuatan

ini

menilai

daya

tawar

atau

kekuatan

penawaran

dari

pembeli/konsumen, semakin tinggi daya tawar pembeli dalam menuntut harga yang lebih rendah ataupun kualitas produk yang lebih tinggi, semakin rendah profit atau laba yang akan didapatkan oleh perusahaan produsen. Harga produk yang lebih rendah berarti pendapatan bagi perusahaan juga semakin rendah. Di satu sisi, Perusahaan memerlukan biaya yang tinggi dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pembeli maka semakin menguntungkan bagi perusahaan kita. Daya tawar pembeli tinggi apabila jumlah produk pengganti yang banyak, banyak stok yang tersedia namun hanya sedikit pembelinya. 4. Threat Of Substitutes (Hambatan bagi Produk Pengganti) Hambatan atau ancaman ini terjadi apabila pembeli/konsumen mendapatkan produk pengganti yang lebih murah atau produk pengganti yang memiliki kualitas lebih baik dengan biaya pengalihan yang rendah. Semakin sedikit produk pengganti yang tersedia di pasaran akan semakin menguntungkan perusahaan kita. 5. Rivalry Among Existing Competitors (Tingkat Persaingan dengan Kompetitor) Kekuatan ini adalah penentu utama, perusahaan harus bersaing secara agresif untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar. Perusahaan kita akan semakin diuntungkan

apabila posisi perusahaan kita kuat dan tingkat persaingan pada pasar (Market) yang sama tersebut yang rendah. Persaingan semakin ketat akan terjadi apabila banyak pesaing yang merebut pangsa pasar yang sama, loyalitas pelanggan yang rendah, produk dapat dengan cepat digantikan dan banyak kompetitor yang memiliki kemampuan yang sama dalam menghadapi persaingan. Implementasi Analisis Lima Kekuatan Porter pada PT Panasonic Analisis terhadap PT Panasonic Gobel Indonesia. Misi : “A Better Life, A Better World” Panasonic berkomitmen untuk menciptakan hidup dan dunia yang lebih baik, serta berkontribusi untuk terus mengembangkan dan kebahagian manusia diseluruh dunia. Panasonic bertujuan untuk mewujudkan “A Better Life, A Better World” dalam empat bidang bisnis. 1. Potensi Masuknya Pesaing Baru a. Pendatang baru perusahaan elektronik yaitu: Matsunichi, Nanotec, dll. b. Manajemen Strategi yang dilakukan:  Mempertahankan loyalitas perusahaan kepada para konsumen  Tetap menjadikan produk eloktronik yang terbaik  Menurunkan harga, jika mungkin  Memperpanjang garansi, jika mungkin  Menambah fitur, atau menawarkan paket-paket. 2. Daya Tawar Pemasok a. Karena Panasonic Corporation yang berpusat di Osaka, Jepang. Para pemasok Panasonic tentunya tidak berasal dari dalam saja, melainkan dari luar. b. Manajemen Strategi yang dilakukan: Panasonic Indonesia harus mempunyai hubungan yang baik dengan para pemasok, baik di luar maupun di dalam negeri. 3. Daya Tawar Konsumen a. Para pembeli produk Panasonic diantaranya konsumen awam, pebisnis dan industri. b. Manajemen Strategi yang dilakukan:

 

Produk berkualitas dan memuaskan para konsumen. Memberikan kontribusi usaha atau Corporate Social Responsibility (CSR)



melalui berbagai kegiatan dan donasi. Program pemberian beasiswa tanpa ikatan dinas apapun bagi mahasiswamahasiswi yang berprestasi di negeri ini untuk melanjutkan program studi pasca sarjana (S2) di universitas- universitas terkemuka di Jepang. Panasonic

Scholarship (PS).  Menyelenggaraan Panasonic Awards  Harga bersaing  Pemberian Service Garansi yang memuasakan  Pelayanan yang baik  Promosi sesuai dengan mutu  Elektronik yang tahan lama / awet 4. Ancaman Produk Substitusi a. Panasonic merupakan brand elektronik yang paling terkemuka dengan sederet produknya yang inovatif, mulai dari TV plasma, Kamera, AC, Kulkas, Mesin Cuci, dan lainnya. Substitusi dari produk Panasonic tentunya masih bersifat tradisional. Misalnya produk Tv Plasma substitusinya Opera atau Drama Live, Kamera substitusinya HP, AC substitusinya Kipas Sate, Kulkas substitusinya termos es, Mesin Cuci substitusinya Papan Gilasan dsb. b. Manajemen Strategi yang dilakukan:  Menjadikan manufaktur kelas dunia di bidang produk elektronik.  Menghasilkan produk dengan kualitas terbaik.  Menawarkan produk-produk yang akan memperkaya hidup mereka; produkproduk yang dibuat berdasarkan ide-ide segar dan inovatif.  Terus berinovasi menciptakan produk-produk yang handal berguna dan hebat 5. Persaingan Antarperusahaan Saingan a. Samsung, Sony, LG, Sanyo, Sharp, Toshiba, Denpoo dll. b. Manajemen Strategi yang dilakukan:  Melakukan Inovasi Produk  Harga yang lebih terjangkau tetapi mutu tetap  Promosi ditingkatkan

MODUL BISNIS INTERNASIONAL

Disusun Oleh : Dewi Astuti Intan Permatasari Sulastri

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA 2018/2019

A. PERAN KEBUDAYAAN Perusahaan-perusahaan yang mengandalkan budaya Negara asalnya yang sudah tidak asing lagi untuk bersaing dalam pasar yang baru dapat membahayakan kesuksesan internasionalnya. Tentusaja, hamper semua segi bisnis suatu perusahaan internasiona ltermasuk negoisasi kontrak, operasi produksi, keputusan pemasaran, dan kebijakan manajemen sumber daya manusia mungkin akan dipengaruhi variasi-variasi budaya. Budaya bahakan dapat member keunggulan atau kelemahan bersaing bagi perusahaan-perusahaan. 1. Karakteristik Kebudayaan Kebudayaan adalah kumpulan nilai, kepercayaan, perilaku, kebiasaan, dansikap yang membedakan suatu masyarakat dari yang lainnya. Beberapa karakteristik kebudayaan perlu diperhatikan karena mempunyai relevansi dengan bisnis internasional:



Kebudayaan mencerminkan perilaku yang dipelajari (learned behavior) yang ditularkan dari satu anggota masyarakat yang lainnya.



Unsur- unsure kebudayaan saling terkait (interrelated)



Kebudayaan sanggup menyesuaikandiri (adaptive), artinya kebudayaan berubah sesuai dengan kekuatan- kekuatan eksternal yang mempengaruhi masyarakat tersebut.



Kebudayaan dimiliki bersama (shared) oleh anggota- anggota masyarakat tersebut dan tentu saja menentukan keanggotaan masyarakat itu. Orang-orang yang sama-sama memilikisuatu kebudayaan adalah anggota suatu masyarakat; orang- orang yang tidak memilikinya berada diluar batas- batas masyarakat itu

2. Unsur-unsur Kebudayaan Kebudayaan

suatu

masyarakat

menentukan

bagaimana

anggota-anggotanya

berkomunikasi dan beinteraksi satu sama lain. Unsur-unsur dasar kebudayaan (terlihat pada gambar 4.1) adalah struktur sosial, bahasa, komunikasi, agama, dan nilai-nilai serta sikap. Interaksi unsur-unsur ini mempengaruhi lingkungan lokal yang merupakan tempat bisnis internasional. Individu, Keluarga, dan Kelompok. Semua masyarakat manusia melibatkan individuindividu yang hidup dalam satuan-satuan keluarga dan bekerja sama satu sama lain dalam kelompok-kelompok. Stratifikasi Sosial. Berbagai masyarakat berbeda-beda dalam tingkat stratifikasi sosialnya. Semua masyarakat mengelompokkan orang-orang dalam batas tertentu berdasarkan kelahiran pekerjaan, tingkat pendidikannya, atau ciri-ciri lainnya. Mobilitas Sosial. Adalah kemampuan individu berpindah dari suatu strata masyarakat strata lainnya. Mobilitas sosial cenderung akan lebihtinggi dalam masyarakat yang kurang terstratifikasi. 

Bahasa

Bahasaa dalah cerminan utama kelompok-kelompok budaya karena bahasa merupakan sarana penting yang dipakai anggota-anggota masyarakat untuk berkomunikasi satu sama lain. Para pakar telah mengidentifikasi sekitar 3.000 bahasa yang berbeda dan sebanyak 10.000 dialek yang berlainan di seluruh dunia. Sebagai Senjata Bersaing. Ikatan-ikatan bahasa sering menciptakan keunggulan bersaing yang penting karena kemampuan berkomunikasi sangat berperan penting dalam menjalankan transaksi bisnis. Bahasa Perantara. Untuk menjalankan bisnis, para pelaku bisnis internasional harus mampu berkomunikasi. Bahasa Inggris telah munculmenjadi bahasa umum yang dominan, atau bahasa perantara (lingua franca) bisnis internasional. Terjemahan. Beberapa perbedaan bahasa dapat diatasi melalui penerjemahan. Dalam hal ini, penerjemah harus peka dengan hal-hal kecil dalam konotasi kata-kata dan berfokus pada penerjemahan gagasan, bukan kata-kata itu sendiri. 

Komunikasi

Komunikasi di luar batas budaya, secara verbal maupun nonverbal adalah suatu keahlian yang sangat penting bagi para manajer internasional. Komunikasi Nonverbal. Komunikasi nonverbal ini meliputi ekspresi wajah, gerakan tangan, intonasi, kontak mata, posisi tubuh, dan postur tubuh. Pemberian Hadiah dan Keramah tamahan. Pemberian hadiah dan keramah tamahan adalahalat komunikasi yang penting dalam banyak budaya bisnis. Misalnya, etiket bisnis Jepang mengaharuskan keramah tamahan yang sangat murah. Makanan yang sangat lengkap dan hiburan setelah jam kerja berguna untuk membangun ikatan-ikatan pribadi dan keharmonisan kelompok di antara peserta. 

Agama

Agama adalah aspek penting kebanyakan masyarakat. Agama mempengaruhi bagaimana cara anggota-anggota masyarakat berhubungan satu dengan yang lain dan dengan pihak luar. Agama membetuk sikap yang dimiliki pemeluknya terhadap pekerjaan, konsumsi, tanggung jawab individu, dan perencanaan untuk masa depan. Dampak agama terhadap bisnis internasional berbeda-beda dari Negara kenegara yang bergantung pada sistem hukum negara tersebut, homogenitas keyakinan agamanya, dan toleransinya terhadap pandangan-pandangan agama lain.



Nilai dan Sikap

Nilai adalah prinsip dan standar yang diterima anggota-anggota tersebut, sedangkan sikap terdiri atas tindakan, perasaan, dan pemikiran yang dihasilkan nilai-nilai tersebut. Sikap budaya terhadap faktor-faktor seperti waktu, umur, pendidikan, dan status mencerminkan nilai-nilaiini dan pada gilirannya membentuk perilaku dan kesempatan yang tersedia bagi bisnis-bisnis internasional dalam suatu negara tertentu. 3. PendekatanKonteks-Rendah-Konteks-Tinggi Hall Dalam budaya konteks-rendah (low context culture), kata-kata yang dipakai pembicara secara eksplisit menyampaikan pesan pembicara tersebut kepada pendengarnya. Dalam buday akonteks-tinggi (high-context culture), kontek sterjadinya pembicaraan tersebutakan sama pentingnya dalam memahami apa yang sedang dikomunikasikan. Perilaku bisnis dalam budaya konteks-tinggi sering berbeda dari perilaku bisnis dalam budaya konteks-rendah. Budaya konteks-tinggi memberikan nilai yang lebih tinggi pada hubungan antar-priba didalam menentukan apakah akan menyetujui suatu kesepakatan bisnis. Sedangkan budaya konteksrendah lebih mementingkan ketentuan-ketentuan khusus suatu transaksi. 4. PendekatanKelompokBudaya Pendekatan kelompok budaya adalah teknik lain dalam mengklasifikasi dan memahami budaya-budaya nasional. Antropolog, sosiolog, dan para sarjana bisnis internasional telah menganalisa faktor-faktor seperti kepuasan kerja, perankerja, dan hubungan antar-pribadi di tempat kerja dalam upaya untuk mengenal kelompok-kelompok negara yang memiliki nilai-nilai budaya serupa yang dapat mempengaruhi praktik bisnis internasional. Banyak pebisnis internasional secarana luriah menggunakan pendekatan kelompok budaya di dalam merumuskan strategi-strategi internasionalisasi mereka. 5.

Lima Dimensi Hofstede

INDIVIDUALISME

ORIENTASI SOSIAL

Kepentingan-kepentingan

Relatif

individu didahulukan

kepentingan-kepentingan

Kolektivisme

pentingnya Kepentingan-kepentingan kelompok didahulukan

individu vs. kepentingan kelompok

Hormat terhadap Kekuasaan Kekuasaan melekat dalam

ORIENTASI

Toleransi Kekuasaan

KEKUASAAN

Individu menilai kekuasaan dari

posisi seseorang dalam suatu Kepatutan

segi persepsi tentang keadilannya

hierarki

kekuasaan/wewenang

atau

dalam organisasi

pribadinya sendiri

ORIENTASI

Penghindaran Ketidak pastian

Penerimaan Ketidak pastian Tanggapan positif terhadap

KETIDAKPASTIAN

perubahan dan kesempatan- Tanggapan kesempatan baru

terhadap

emosional ketidak

kepentingan-kepentingan

Lebih menyukai struktur rutinitas yang konsisten

dan

pastian

dan perubahan

Perilaku Agresif Menghargai

ORIENTASI SASARAN pemilikan Apa

materi, uang, dan ketegasan

PandanganJangkaPanjang

yang

orang

memotivasi Menghargai

untuk

relevansisosial,

mencapai kualitas hidup, dan kesejahteraan

tujuan yang berbeda

orang lain

ORIENTASI WAKTU

PANDANGANJANGKAPENDEK

Menjunjung tinggi dedikasi, Sejauh kerja keras, dan sikap hemat

Perilaku Sasaran Pasif

mana

anggota mempunyai

suatu

anggota- Menjunjung

tinggi

budaya kewajiban-kewajiban sosial pandangan

jangka panjang atau jangka

tradisi,

pendek terhadap pekerjaan dan kehidupan

6. Manajemen Internasional dan Perbedaan Budaya Memahami Budaya-budayaBaru : Ketika berhadapan dengan budaya baru, banyak pebisnis internasiona lmelakukan kesalahan dengan mengandalkan criteria acuan pribadi (self-reference criterion), yaitu penggunaan tanpa sadar budaya sendiri seseorang untuk membantu menilai lingkunganlingkungan baru.Pelaku bisnis internasional yang berhasil yang bepergian keluar negeri harus ingat bahwa mereka adalah orang asing dan harus mencoba bersikap sesuai dengan aturan-aturan budaya yang berlaku. Ada sejumlah cara untuk memperoleh pengetahuan tentang budaya-budaya lain guna mencapai kecakapan lintas budaya (cross cultural literacy). Kecakapan lintas budaya adalah langkah pertama dalam akulturasi, yaitu proses di mana orang-orang bukanhanya memahami budaya asing, namun juga mengubah dan menyesuaikan perilaku mereka guna menjadikannya lebih sesuai dengan budayatersebut. Akulturasi sangat berperan penting bagi manajer Negara pendatang yang sering berinteraksi dengan penduduk negara tujuan. Misalnya, manajer pabrik dari negaraasa lataudirektur pemasaran yang bekerja di Negara asing pada anak perusahaan di luar negeri. B. KOMPONEN-KOMPONEN SOSIOKULTURAL Komponen-komponen Sosiokultural : 1. Estetika 2. Sikap dan Kepercayaan 3. Agama 4. Budaya material

5. Pendidikan 6. Bahasa 7. Organisasi kemasyarakatan 8. Karakteristik hokum 9. Struktur Politik 

Estetika

Estetika berkaitan dengan rasa keindahan, budaya dan selera yang baik dan dilengkapkan dalam seni, drama, music, cerita rakyat dan tari-tariannya. 

Sikap dan Kepercayaan

Setiap budaya memiliki seperangkat sikap-sikap dan kepercayaan yang mempengaruhi hamper seluruh perilaku manusia dan membantu membawa ketertiban kepada masyarakat dan individu-individunya. Semakin bannyak yang dapat dipelajari para manajer tentang sikap-sikap kunci tertentu, semakin siap mereka untuk memahami mengapa orang-orang berperilaku seperti yang telah diperbuat, utamanya ketika reaksi-reaksi mereka berbeda dari harapan yang telah dipelajari para manajer itu dalam berurusan dengan masyarakatnya sendiri. Beberapa sikap yang sangat penting bagi para pelaku bisnis adalah : 

Sikap terhadap waktu

Bagi orang Amerika waktu adalah sangat berharga, maka bila membuat perjanjian dengan seseorang dan ia terlambat lebih dari sejam maka bisa diasumsikan bahwa orang ini tidak menganggap pertemuan tersebut penting. Jika mengadakan perjanjian dengan orang Jerman jam 12 siang, maka pastikan tiba disana sebelum waktu yang dijanjikan. Namun bila melakukannya dengan orang Brasil, harus menyebutkan siang waktu Inggris. Jika tidak, orang Brasil bisa muncul antara tengah hari hingga jam 2 siang. Pebisnis Timur Tengah, biasanya tidak datang pada jam yang dijanjikan tetapi lebih terlambat, mereka tidak ingin mengubah kebiasaan seumur hidup mereka untuk orang asing.

Mariana, bagi orang Amerika latin berarti “besok” namun bisa juga berarti “beberapa hari lagi“. Adios, Siesta, baik di Meksiko maupun di Spanyol berarti istirahat siang selama 3 jam. Kemudian pemerintah federal pada bulan April 1999 mengeluarkan peraturan baru yang mengharuskan para pegawai pemerintah untuk bekerja mulai jam 9 pagi hingga 6 sore, dengan mematikan lampu dan AC tepat pada pukul 6 sore. Cara ini berhasil mengubah kebiasaan mereka dengan melakukan banyak tugas disiang hari hingga menghilangkan rasa kantuk disiang hari, dan bekerja lebih produktif setaip hari kerjanya. 

Langsung dan Mendorong

Sifat orang Amerika yang langsung dan mendorong diartkan oleh banyak orang asing sebagai sikap kurang ajar dan kasar. Formalitas yang menghormati waktu adalah bagian yang sangat penting dalam melakukan bisnis dan membantu membangun hubungan yang ramah, yang dianggap oleh orang-orang di banyak negaa sebagai persyaratan pendahuluan yang diperlukan bagi perundingan bisnis. Setiap usaha untuk menggerakkan negosiasi dengan mengabaikan beberapa sikap sopan santun yg telah diterima, berarti mengundang malapetaka. 

Tenggat Waktu

Penekanan orang Amerika atas kecepatan dan tenggat waktu sering digunakan untuk melawan mereka sendiri dalam urusan bisnis diluar negeri. Orang Jepang sengaja tidak menyelesaikan negosiasi sampai beberapa jam sebelum orang Amerika itu pergi, ketika orang Jepang itu tahu bahwa mereka bisa mendapat konsesi ekstra dari orang asing tersebut karena keterburu-buruannya untuk kembali kenegrinya sesuai jadwal. 

Sikap terhadap Pencapaian dan Pekerjaan

Orang Jerman menempatkan bersenang-senang sebagai yang pertama dan bekerja sebagai yang kedua, kebalikannya berlaku di Amerika. Dinegara berkembang sikap terhadap bekerja berubah setelah terjadinya efek demonstrasi, yaitu akibat melihat orang lain dengan barnagbarang yang diinginkan, membuat mereka bekerja lebih tekun untuk dapat memiliki barangbarang tersebut. Efek yang sebaliknya terlihat di negara-negara industry, dimana jam kerja mulai berkurang. Di Amerika tahun 1996 pekerja produksi bekerja 42,6 jam, di Jerman 39,0 jam dan di Peransis 38,3 jam. Tahun 1994 jumlah jam di Amerika adalah 43,3 jam. Dijepang th 1988

bekerja 43,3 jam turun menjadi 39,5 jam pada tahun 1996 dan tahun 2001 menjadi 25 jam perminggu. 

Gengsi Pekerjaan

Aspek lain yang diperlihatkan adalah gengsi pekerjaan. Banyak negara berkembang memperlihatkan penolakan untuk pekerjaan fisik. Akibatnya ada terlalu banyak pengacara dan ekonom serta kurangnya pembuat alat-alat dan tukang las, meskipun gajinya lebih tinggi. DiSpanyol, perbedaan antara pekerja kerah biru dan pekerja kantor sangat besar dengan sebutan obrero (orang yang menjadi buruh) menandakan pekerja kerah biru dan empleado (karyawan) manandakan pekerja kantor. 

Sikap Terhadap Perubahan

Perusahaan Amerika, yang terbiasa dengan penerimaan yang cepat dari orang Amerika akan sesuatu yang baru, seringkali heran untuk menemukan bahwa sesuatu yang baru tidak membawa semacam keajaiban di pasar, dimana sesuatu yang telah dicoba dan dibuktikan lebih disukai dari pada sesuatu yang tidak dikenal. Penghargaan yang terlalu berlebihan trhadap metode tradisional sangat menyulitkan seorang manajer produksi untuk menerapkan proses baru, seorang agen pemasaran untuk memperkenalkan produk baru atau seorang bendaharawan untuk mengubah system akuntansi. 

Ide Baru

Tak dapat disangkal lagi, perusahaan-perusahaan internasional adalah agen perubahan dan karyawan mereka harus mampu mengatasi penolakan terhadap perubahan tersebut. Semakin konsisten suatu ide baru dengan sikap dan pengalaman masyarakat, maka semakin cepat ide itu akan diadopsi. 

Agama

Agama, suatu komponen kebudayaan yang penting, bertanggung jawab atas banyak dari sikap kepercayaan yang mempengaruhi perilaku manusia. Suatu pengetahuan mengenai prinsipprinsip dasar dari beberapa agama besar akan memberikan pemahaman yang yang lebih baik mengapa sikap ornag-orang begitu jauh berbeda dari satu negara kenegara lain. Etika kerja

Protestan dan Konfusius adalah untuk memuliakan Tuhan dengan bekerja keras dan mempraktikkan prinsip-prinsip.



Kebudayaan Material

Kebudayaan material merujuk kepada semua obyek buatan manusia dan berhubungan dengan bagaimana orang membuat benda-benda (teknologi) dan siapa membuat apa dan mengapa (ilmu ekonomi) Teknologi. Teknologi suatu masyarakat adalah bauran pengetahuan yang dapat digunakan yang diterapkan masyarakat dan diarahkan kepada pencapaian tujuantujuan ekonomi dan budaya. Ia ada dalam beberapa bentuk disetiap organisasi budaya. Dualisme teknologi. Adanya teknologi maju dan teknologi primitive dalam system produksi yang digunakan secara berdampingan Teknologi tepat guna. Teknologi (maju,menengah atau primitive) yang paling cocok dengan masyarakat yang menggunakannya. Efek boomerang. Apabila teknologi yang dijual kepada perusahaan dinegara lain untuk memproduksi barnagbarang yang menyaingi barang-barang dari penjual teknologi itu. 

Pendidikan

Meskipun pendidikan dalam artian yang paling luas dapat dianggap sebagai bagian dari proses belajar yang memperlengkapi seorang individu untuk mengambil tempatnya didalam masyarakat dewasa, hamper setiap orang dibudaya Euramerican (orang Eropa dan Amerika) menyamakan pendidikan dengan sekolah formal. Brain drain. Perpindahan tenaga-tenaga professional berpendidikan tinggi kenegara lain. Karena gaji dan peluang riset yang tersedia di Amerika Serikat, negara tersebut menarik para ilmuwan dan insinyur negara-negara lain. Reserve brain drain. Kembalinya tenaga-tenaga professional berpendidikan tinggi kenegara asalnya. Arus balik kaum cendekiawan sedang membuat sibuk para pendidik dan pelaku bisnis Amerika. Korea dan Taiwan kini membujuk para insinyur dan ilmuwan yang bergelar doctor dan berpengalaman 10 tahun atau lebih diperusahaan berteknologi tinggi di Amerika, untuk pulang kenegaranya. Lebih banyak uang dan peluang untuk memulai bisnis

dinegara-negara industri ini merupakan daya tarik. Orang-orang yang kembali ini memberikan pengaruh yang nyata atas daya saing negeri mereka..



Bahasa

Barangkali perbedaan budaya yang paling kentara dipahami oleh pendatang baru dalam bisnis internasional adalah dalam cara berkomunikasi. Bahasa percakapan. Adalah kunci bagi kebudayaan dan tanpa bahasa orang menemukan dirinya terisolasi dari semua hal, kecuali lingkungan budaya. Bahasa menggambarkan budaya. Bahasa-bahasa yang diucapkan memisahkan budaya persis seperti hambatan-hambatan fisik. Bahasa asing. Ketika banyak bahasa yang diucapkan terdapat dalam sebuah negara, (India dan banyak bangsa-bangsa Afrika), bahasa asing biasanya berlaku sebagai kendaraan utama untuk komunikasi lintas budaya. Bahasa Isyarat. Komunikasi non verbal, seperti gerak isyarat dan bahasa tubuh, pintu yang tertutup disuatu kantor, ukuran kantor, Jarak saat bercakapcakap. Bahasa Pemberian hadiah. Hadiah-hadiah yang dapat diterima, hadiah atau suap serta pembayaran yang dipermasalahkan. 

Organisasi Kemasyarakatan

Setiap masyarakat memiliki suatu struktur atau organisasi yang pengaturan hubunganhubungannya yang terpola mendefinisikan dan mengatur cara anggota-anggotanya berhubungan satu sama lain. Pertalian keluarga. Keluarga adalah satuan dasar yang kelembagaan yang berdasanya pertalian keluarga. Tidak seperti keluarga Amerika, yang pada umumnya terdiri atas orangtua dan anak-anak mereka, keluarga dibanyak negara- terutama dinegara berkembangdiperluas denganmemasukkan seluruh family berdasarkan darah dan 

berdasarkan perkawinan.

Keluarga besar. Termasuk keluarga sedarah dan keluarga karena hubungan perkawinan. Untuk perusahaan diluarnegeri, keluarga besar (extended family) adalah sumber karyawan-

karyawan dan koneksi bisnis. Kepercayaan yang dimiliki oleh orang-orang terhadap keluarga mereka, walaupun hubungankeluarganya jauh dapat memotivasi mereka untuk membeli dari suatu pemasok yang dimiliki oleh sepupu dari sepupunya, meskipun harganya lebih tinggi. Tanggung jawab anggota. Meskipun keluarga besar adalah luas, rasa tanggung jawab setiap anggota terhadapnya adalah kuat. Inisiatif pribadi untuk bekerja berkurang ketika mungkin diminta untuk membagi penerimaanpribadinya dengan anggota keluarga besar yang tidak bekerja, tidak peduli apa pertalian keluarganya. Asosiasi. Unit-unit social yang tidak berdasarkan hubungan keluarga, dikenal sebgai asosiasi oleh para ahli antropologi, bisa dibentuk berdasarkan umur, jenis kelamin atau minat yang sama. 

Umur/usia.

Para pabrikan barang-barang konsumen cukup sadar mengenai pentingnya membuat segmentasi pasar berdasarkan kelompok umur, yang seringkali mengabaikan budaya. Kenyatan ini telah memungkinkan para pemasar berhasil menjual produk-produk seperti pakaian dan rekaman pasar muda-mudi baik dinegara maju maupun berkembang. 

Gender.

Pada umumnya, negara-negara yang kurang maju kurang memiliki persamaan gender dalam hal kesempatan kerja dan pendidikan. Meskipun dewasa ini, Cina menawarkan ucapan selamat hanya atas kelahiran seorang anak; kelahiran anak perempuan mengakibatkan perasaan duka. C. BUDAYA NASIONAL DAN KEKUATAN IDIOLOGI Pengertian Budaya nasional – Budaya nasional adalah/ Budaya nasional yaitu/ Budaya nasional merupakan/ yang dimaksud Budaya nasional/ arti Budaya nasional/ definisi Budaya nasional. Budaya nasional adalah kebudayaan yang berasal dari berbagai kebudayaan di daerah dan diakui sebagai identitas nasional. Oleh karena itu, proses perwujudan kebudayaan nasional perlu diintegrasikan dari unsur-unsur kebudayaan daerah. Dalam hal ini kebudayaan daerah berperan memperkaya kebudayaan nasional. Kebudayaan nasional merupakan gabungan dari budaya daerah yang ada di negara tersebut. Hal itu dimaksudkan budaya daerah yang mengalami

asimilasi dan akulturasi dengan daerah lain di suatu negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan darin negara tersebut. Misalkan daerah satu dengan yang lain memang berbeda, tetapi jika dapat menyatukan perbedaand tersebut maka akan terjadi budaya nasional yang kuat yang bisa berlaku di semua daerah di negara tersebut walaupun tidak semuanya dan juga tidak mengesampingkan budaya daerah tersebut. Budaya memiliki 2 (dua) fungsi utama sebagai berikut. 

Sebagai pedoman dalam membina persatuan dan kesatuan bangsa bagi masyarakat yang majemuk.



Sebagai pedoman dalam pengambilalihan ilmu dan teknologi modern.

Fungsi dan Kekuatan Ideologi – setiap bangsa memerlukan ideologi dalam setiap aspek kehupan bernegara. Oleh karenanya, ideologi sangat menentukan keberadaan suatu bangsa dan negara. Begitu pentingnya suatu ideologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga ideologi dapat berfungsi sebagai berikut : 

Fungsi Ideologi sebagai Stuktur Kognitif, yaitu keseluruhan pengetahuan yang merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia serta kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya.



Fungsi Ideologi sebagai Orientasi Pasar, yaitu adalah membuka wawasan sehingga memberikan rnakna dan menunjukkan tujuan di dalam kehidupan manusia.



Fungsi Ideologi Memberikan norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang atau masyarakat untuk melangkah dan bertindak.



Fungsi Ideologi Memberikan bekal dan jalan bagi seseorang atau masyarakat untuk menemukan identitasnya.



Fungsi Ideologi sebagai Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang atau masyarakat untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.



Pendidikan bagi seseorang atan masyarakat untuk memahami, menghayati, dan membuat pola tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya.

Kekuatan ideologi tergantung kepada kualitas tiga dimensi yang terdapat dalam ideologi tersebut, yaitu sebagai berikut: 

Dimensi Realita : Nilai-nilai dasar yang terkandung dalarn ideologi tersebut secara riil hidup di dalam dan bersumber dari budaya dan pengalaman sejarah masyarakat atau bangsanya



Dimensi Idealisme : Nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme yang memberikan harapan masa depan yang lebih baik melalui pengalaman di dalam praktik kebidupan sehari-hari secara bersama-sama.



Dimensi Fleksibllitas (Pengembangan) : Ideologi tersebut mempunyai keluwesan yang merangsang pengembangan pemikiran-pemikiran baru yang relevan dengan ideologi yang bersangkutan tanpa menghilangkan atau mengingkari jati diri yang tenkandung pada nilai-niai dasar tersebut

D. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM BISNIS INTERNASIONAL Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah rancangan sistem–sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan peggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan-tujuan organisasional. Dalam sebuah lingkungan dimana angkatan kerja terus berubah , hukum berubah dan kebutuhan dari pemberi kerja juga berubah, manajemen SDM harus terus berubah dan berkembang. Hal ini sangat benar ketika manajemen beroperasi secara global. Ada beberapa pengaruh yang secara bersamaan telah menyebabkan peningkatan perdagangan dunia sebesar 60% dalam dekade terakhir. Berikut ini adalah beberapa pengaruh yang paling penting dalam peningkatan perdagangan dunia: 

Perubahan Populasi Global.



Ketergantungan Ekonomi Global.



Aliansi Daerah.



Komunikasi Global

Pertumbuhan Bisnis Internasional : 

Makin lama makin banyak perusahaan menyadari bahwa keberhasilan mereka bergantung pada kemampuan untuk memasarkan dan mengelola di luar negeri.



Sebagai akibat dari internasionalisasi ini, perusahaan harus dikelola secara global, namun globalisasi menghadapkan para manajer tantangan-tantangan raksasa.

Jenis Organisasi Global : Semakin banyak organisasi yang hanya beroperasi di satu negara yang mengetahui kebutuha untuk mengembangkan lebih banyak operasi global. Sebuah organisasi dapat melewati tiga tahap ketika mereka memperluas operasi mereka ke seluruh dunia . Ketiga tahap tersebut adalah : 

Impor dan Ekspor. Yakni kegiatan menjual dan membeli barang dan jasa dengan organisasi-organisasi di negara-negara lain.



Perusahaan Multinasional (multinational enterprise-MNE). Merupakan sebuah organisasi yang memiliki unit-unit operasi yang berlokasi si negara-negara asing.



Organisasi Global. Yakni sebuah organisasi yang memiliki unit-unit perusahaan di beberapa negara yang digabungkan untuk menjadi satu untuk beroperasi di seluruh dunia.

Jenis Bisnis Internasional : 

Eksport : menjual ke luar negeri secara langsung maupun secara tidak langsung dengan penjualan asing dan distributor yang digaji



Pemberian Lisensi : pengaturan perusahaan memberi hak cipta, nama merk untuk jangka waktu tertentu



Waralaba : pemberian perusahaan induk kepada perusahaan lain untuk yang menjalankan bisnis yang sudah diresepkan

SDM dan Bisnis Internasional : 

Merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan dan kegiatan SDM di markas kantor induk perusahaan multinasional.



Menjalankan kegiatan SDM di cabang asing dari suatu MNC (Multinational Corporation).

Faktor yang Mempengaruhi MSDM : 

Faktor Kultural : perbedaan kultural merentang luas dari negara ke negara menuntut perbedaan yang berhubungan dengan praktik personil diantara cabang asing milik perusahaan



Faktor Ekonomi : perbedaan ekonomi diantara negara juga beralih menjadi perbedaan antar negara dalam praktik SDM



Faktor Biaya Tenaga Kerja : perbedaan biaya dalam tenaga kerja juga mengakibatkan perbedaan dalam praktik SDM



Faktor Hubungan Industrial : hubungan antara pekerja, serikat buruh dan majikan sangat dramatik antar negara dan mempunyai dampak besar terhadap praktik SDM



Masyarakat Eropa : pasar bersama untuk barang, jasa, modal dan bahkan tenaga kerja

Memperbaiki Penugasan Internasional Melalui Seleksi Alasan Penugasan Internasional Gagal : 

Penugasan di luar negeri sering gagal karena pribadi tidak dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan teknik dari jabatan.



Seleksi pengiriman ke luar negeri dilakukan oleh manajer lini berdasarkan kompetensi teknik.



Mereka gagal karena masalah keluarga dan pribadi serta kekurangan ketrampilan kultural yang sudah bukan menjadi bagian dari proses

Penstafan Internasional Sumber para Manajer : 

Lokal : warga negara dari tempat mereka bekerja



Expatriate : bukan warga negara dimana mereka bekerja



Thrid-country national : warga negara dari negara yang lain (kebangsaan negara ketiga)

Kebijakan Penstafan Internasional : 

Etnosentris : sikap yang berlaku dari negara asal, gaya manajemen, pengetahuan, kriteria penilaian dan manajer adalah superior terhadap segala sesuatu yang mungkin ditawarkan oleh negara asing.



Polisentris : satu keyakinan yang disadari bahwa hanya manajer negara asing dapat benar-benar memahami kultur dan perilaku dari pasar negara asing.



Geosentris : manajemen harus dicari dari suatu dasar yang global dengan pengandaian bahwa manajer terbaik di dunia bisa ditemukan di mana saja tempat perusahaan berada.

Menyeleksi Manajer Internasionaaal : 

Adaptabilitas dan fleksibelitas : menyesuaikan diri dengan lingkungan, memiliki pandangan dan gagasan baru.



Kekerasan kultural : kemampuan berhasil dalam sebuah kultur asing.



Orientasi diri : harga diri, kepercayaan diri dan ketenangan mental.



Orientasi terhadap yang lain : berinteraksi secara efektif dengan orang asing.



Kemampuan perspektif : memahami perilaku dan berempati dengan mereka.



Kemampuan keluarga : kemampuan pasangan dan anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Pelatihan dan Pemeliharaan Karyawan Internasional : 

Penyaringan yang saksama hanya merupakan langkah pertama dalam memastikan keberhasilan orang yang ditugaskan ke luar negeri.



Karyawan bisa menuntut pelatihan khusus.



Kebijakan SDM Internasional harus dirumuskan untuk mengkompensasi para manajer luar negeri untuk memelihara hubungan tenaga kerja yang sehat.

Pengorientasian dan Pelatihan Karyawan untuk Penugasan Internasional :



Orientasi dan pelatihan untuk penugasan internasional dapat membantu karyawan (dan keluarga mereka) menghindari kejutan kultural dan menyesuaikan diri lebih baik dengan lingkungan baru mereka.



Pengembangan manajemen internasional untuk mendorong perbaikan kontrol atas operasi global dengan membangun satu kultur perusahaan yang disatukan.



Para manajer hendaknya lebih konsisten tunduk terhadap nilai-nilai, kebijakan dan sasaran begitu mereka kembali dari luar negeri.

Kompensasi Internasional : 

Satu kesulitan terbesar dalam mengelola kompensasi total pada tingkat multinasional adalah menetapkan suatu ukuran kompensasi yang konsisten di antara negara yang sedang membangun kredibilitas.



Pendekatan paling umum untuk merumuskan upah ekspatriat adalah menyamakan kekuatan pembelian di semua negara, sebuah teknik yang dikenal sebagai pendekatan neraca seimbang.

Penilaian Kinerja Terhadap Manajer Internasional : 

Tentukan tingkat kesulitan penugasan.



Pertimbangkan evaluasi penilaian manajer di tempat daripada manajer tempat asal.



Jika manajer tanah air melakukan penilaian aktual tertulis, berikan nasihat latar belakang selama proses penilaian.



Modifikasikan kriteria kinerja normal yang digunakan bagi posisi khusus untuk mencocokan posisi luar negeri dan karakteristik dari lokal tersebut.



Jangan hanya menilai manajer ekspatriat dari segi kriteria yang dapat dihitung seperti laba.

Hubungan Tenaga Kerja Internasional : 

Sentralisasi : tawar-menawar di tingkat pabrik.



Struktur serikat buruh : berkonsentrasi pada fungsi jasa dan administrasi.



Organisasi majikan : cenderung dilakukan asosiasi majikan.



Pengakuan serikat buruh : untuk tawar-menawar.



Keamanan serikat buruh : kesepakatan toko tertutup yang formal.



Kontrak manajemen tenaga kerja : dokumen yang mengikat secara sah.



Muatan dan lingkup tawar-menawar : berfokus pada upah, jam dan kondisi kerja.



Menangani keluhan : ditangani mesin yang diakui di luar kontrol formal serikat buruh.



Pemogokan : menukik jauh ke dalam pendapatan perusahaan masing-masing.



Peran pemerintah : tidak mengatur proses tawar-menawar namun menghendaki penetapan langsung.



pekerja : menciptakan sistem pekerja dalam manajemen langsung.



Kodeterminasi : perwakilan pekerja wajib pada sebuah dewan direksi perusahaan.

Masalah dan Pemecahan : 

Tulis kesepakatan repatriasi : orang yang diangkat untuk tugas internasional tidak akan diperpanjang.



Angkat seorang sponsor : untuk mengawasi ekspatriat selama di luar negeri.



Berikan konseling karier : untuk memastikan pengangkatan tugas repatriat.



Jaga komunikasi tetap terbuka : jagalah ekspatriat dalam urusan bisnis kantor pusat.



Tawarkan dukungan keuangan : bayar real estate dan biaya hukum untuk mempertahankan residensinya.



Kembangkan program reorientasi : berikan repatriat dan keluarganya program reorientasi untuk memudahkan menyesuaikan diri.

Related Documents


More Documents from ""