SEMINAR PROPOSAL RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP ULTRA WIDEBAND UNTUK PENDETEKSIAN TUMOR
PADA OTAK Oleh : Fadhli Kabir NIM. 1307113192
Dosen Pembimbing Dr. Yusnita Rahayu, ST, M.Eng NIP. 19751104 200501 2 001
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU 2019
Latar Belakang & Angka Statistik
0.5% 70.1%
70.6% Hingga Tahun 2017 di Indonesia, terdapat 132 KASUS kanker dan tumor pada otak. Di antaranya meninggal dunia. (Riset Kesehatan Kemenkes RI, 2015)
Pendahul
Menurut DATA USA 2017, 23.800 pasien yang terjangkit, 16.700 di antaranya meninggal dunia. Ini mencapai hingga persentase 70,1%.
Teknologi-Teknologi Pendeteksi Tumor Aplikasi Di Biomedis Hari Ini
X - RAY
Pendahul
1
Computed Tomography (CT) Scan )
2
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
3
4 5
Positron Emission Tomography (PET)
Kekurangan Metode Sebelumnya Not Truely Safety
Invansive
Tingkat keamanan dan efek samping
Mudah menyebar ke bagian tubuh lain
2
1
12 34 3 Low Accuration Tingkat akurasi belum terlalu akurat
Pendahul
4 High Cost Biaya yang cukup tinggi
Keunggulan Microwave Imaging System
Low Cost Safe
Non-Invansive Rapid Cepat Highly Accurate System Solution Akurasi Tinggi
Pendahul
Struktur Lapisan Otak Manusia/Phantom Brain Lapisan 1
Fat Lapisan 5
Cerebrospinal Fluid (CSF)
Lapisan 2
Dura Lapisan 3
Pendahul
Bone Lapisan 4
Skin Lapisan 6
SAR
Specific Absorption Rate (SAR) merupakan parameter jumlah energi Radio Frequency (RF) yang diserap oleh tubuh manusia. SAR menunjukkan tingkat rata-rata dimana energi diserap untuk setiap kilogram (Watt/Kilogram). Federal Communication Commission (FCC) United Stated (US) sudah membatasi paparan radiasi dari perangkat mobile diatur pada SAR sebesar 1,6 Watt/Kilogram (1,6 W/Kg) Pendahul
Bahaya SAR & Batas Maksimal Tubuh Specific Absorption Rate (SAR) yang diperbolehkan dan aman untuk tubuh berdasarkan Standar FCC, maksimal 1,6 W/KG (untuk 1 g) dan 2 W/KG (untuk 10 g)
Jika kadar SAR terlalu tinggi, maka akan sangat berbahaya bagi tubuh.
Pendahul
Alokasi Frekuensi
Federal Communications Commission (FCC) telah menetapkan pita frekuensi antara 3.1 sampai 10.6 GHz (Ultra WideBand) untuk aplikasi komersial, biomedis baik komunitas akademis maupun industry. Pendahul
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN Melakukan perancangan antena mikrostrip yang beroperasi pada frekuensi Ultra WideBand dengan menggunakan CST Microwave Studio
Perancangan dan simulasi antena mikrostrip Ultra Wideband yang bekerja pada rentang frekuensi 3.1 β 10.6 GHz untuk aplikasi pendeteksian tumor.
1
2017
Karakterisasi antena mikrostrip sehingga mendapatkan VSWR, return loss, bandwidth, gain, SAR dan pola radiasi yang baik
2
4
Membandingkan hasil simulasi dengan software CST Microwave Studio dan hasil pengujian fabrikasi
2016
3 Pendahul
Memahami dan menganalisa parameter antena mikrostrip yang meliputi VSWR, return loss, bandwidth, gain dan pola radiasi, SAR yang baik bagi tubuh
5
Batasan Masalah Antena ini disimulasikan
1
dan hanya bekerja pada
3
frekuensi Ultra WideBand (3.1 β 10.6 GHZ)
Tidak membahas proses komunikasi dan penerimaan data metode lain, selain Monostatic Radar Based Imaging System
Antena Mikrostrip ini disimulasikan menggunakan Software CST Microwave Studio
Pendahul
2
Dibuat menggunakan substrat Rogers R03003
4
5
Parameter antena meliputi Frekuensi, return loss, bandwidth, gain, SAR, dan electric field
Hasil Keluaran & Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan menghasilkan
keluaran berupa desain antena yang memiliki performansi yang baik sesuai standar, sehingga nantinya dapat digunakan untuk aplikasi pendeteksian tumor pada otak
LUARAN YANG DIHARAPKAN
KEGUNAAN PENELITIAN Adapun kegunaan penelitian ini adalah menjadikan karakteristik dari desain antena ini sebagai acuan apabila nanti akan difabrikasi guna keperluan di bidang medical dan teknologi.
Pendahul
Penelitian Terkait 1. EBG Based Microstrip Patch Antenna For Brain Tumor Detection Via Scattering Paremeters In Microwave Imaging System (Reefat Inum, 2018)
Tinjauan
Frekuensi Kerja
7.3 GHz
Return Loss
-49.29 dB
Bandwidth
291.6 MHz
Gain
6.77 dB
Pola Radiasi
Directional
SAR
0.922 W/KG
Penelitian Terkait 2. A Wearable Microstrip Patch Antenna For Detecting Brain Cancer (Rafat Raihan, 2017)
Tinjauan
Frekuensi Kerja
2.442 GHz
Return Loss
- 30.99 dB
VSWR
1.058
Gain
5.28 dB
SAR
0.388
Penelitian Terkait 3. UWB Antenna For Brain Stroke and Brain Tumour Detection (Eng. M. A. Shokry, Prof. Dr. A. M. M. A. Allam, 2016)
Tinjauan
Frekuensi Kerja
6.489 GHz
Return Loss
-22 dB
VSWR
-
Bandwidth
213 MHz
Pola Radiasi
Directional
Penelitian Terkait 4. Optimization Of UWB Vivaldi Antenna For Tumour Detection (Alzabidi, 2013)
Tinjauan
Frekuensi Kerja
1.4 GHz
Return Loss
- 23 dB
VSWR
1.2
Pola Radiasi
Directional
SAR
309 W/KG
Penelitian Terkait 5. Microwave Imaging For Brain Tumor Detection Using An UWB Vivaldi Antenna Array (Haoyu Zhang, 2012)
Tinjauan
Frekuensi Kerja
5 GHz
Return Loss
- 30 dB
VSWR
1.058
Pola Radiasi
Directional
SAR
-
Perhitungan SAR
Keterangan: E = Kuat Medan Listrik (N/C) π = Massa Jenis (Kg/m3) π = Konduktivitas Elektrik (S/m) J = Energi (kwh)
Tinjauan
Antena Mikrostrip MIKROSTRIP Geometri Antena Mikrostrip
Tinjauan
Bentuk Antena Mikrostrip
Kelebihan & Kekurangan Antena Mikrostrip Kelebihan & Kekurangan Antena Mikrostrip
KELEBIHAN 1. Low profile
1. Efisiensi rendah
2. Mudah difabrikasi
2. Gain rendah
3. Aplikasi dual frekuensi dan triple frekuensi band
3. Bandwidth yang sempit
4. Feed line dan matching network dapat difabrikasi langsung dengan struktur antena
Tinjauan
KEKURANGAN
4. Dapat terjadi radiasi yang tidak diinginkan pada feed linenya. 5. Timbulnya surface wave (gelombang permukaan)
1 Return Loss 2 Gain
Parameter Antena Mikrostrip
Tinjauan
3 Bandwith 4 Frekuensi 5 Gain
6 Pola Radiasi
Karakteristik Antena Biomedik Perancangan Antena ini diharapkan memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Frekuensi Kerja 3.1 β 10.6 GHZ
2. Return Loss < -10 dB
3. Bandwidth : > 200 MHz
FUTURE WORK
4. VSWR : β€ 2
Tinjauan
5. Gain : > 10 dBi
6. Pola Radiasi : Omnidireksional
Teknik Pencatuan Mikrostrip Perancangan Antena Mikrostrip engan Teknik Pencatuan Microstrip Line
Keuntungan dari teknik pencatuan ini adalah mudah dalam proses fabrikasi. Karena feedline dan elemen peradiasi (patch) dicetak pada substrat yang sama.
Tinjauan
STEP 5
STEP 6 STEP 1
STEP 2 STEP 7
FlowChart Perancangan Antena Metode
STEP 3
STEP 4
STEP 1
STEP 2
STEP 3
FlowChart SAR Metode
Mulai
STEP 1
Model Desain Antena
STEP 2
Proses Fabrikasi
STEP 3
Pengukuran dan evaluasi
1. 2. 3. 4.
FlowChart Fabrikasi
Return Loss VSWR Phase Pola Radiasi
Tidak Sesuai Ya STEP 4
Analisis
Selesai
Metode
Desain antena dengan CST
Dimensi Antena Mikrostrip Dimensi Antena Lebar Patch π
π= 2ππ
(Ζπ + 1 2
πΏ = πΏπππ β 2βL πΏπππ =
Ζππππ =
πΏπ = 6β + πΏ
π
ππ = 6β + π
2π0 Ζππππ
Ζπ + 1 Ζπ β 1 + 2 2
βL = 0.412β
1 1 + 12
β π
π + 0,264 β π β 0,258) + 0,8 β
(Ζππππ + 0,3) (Ζππππ
Metode
Ground
Panjang Patch
Perancangan Dimensi Antena Mikrostrip Berdasarkan rumus yang digunakan untuk menghitung dimensi antena mikrostrip, maka didapatkan hasil seperti ini :
Dimensi
Tampilan Awal
Metode
Ukuran
Panjang pacth
10.09 mm
Lebar pacth
20.5 mm
Tebal substrat
0.75 mm
Panjang ground plane
14.59 mm
Lebar ground plane
25 mm
Ukuran
Substrat Yang Digunakan Substrat yang digunakan Tabel Spesifikasi Substrat Yang Digunakan
Jenis Substrat
ROGERS R03003
Konstanta Dielektrik Relatif (Ξ΅r)
3
Keuntungan ROGERS 3003
Mudah menghantarkan panas
Penyerapan embun rendah
ROGERS 3003
Metode
Dielectric Loss Tangent (tan Ξ΄)
0.0005
Ketebalan Substrat (h)
0.25 mm
Mudah dipotong, dibentuk sesuai desain yang diinginkan
Tahan terhadap segala jenis pelarut kimia
Simulasi Software CST Microwave Studio
Metode
Simulasi Software CST Microwave Studio
Metode
Karakterisasi Antena
Pada awal simulasi dengan hasil nilai perhitungan awal dimensi antena tanpa dioptimasi, dapat diketahui bahwa apabila hasil dari simulasi tersebut belum mencapai parameter yang diinginkan, maka perlu dilakukan karakterisasi antena.
01 03 Metode
Karakterisasi Panjang Substrat
Karakterisasi Panjang Patch
02 04
Karakterisasi Lebar Substrat
Karakterisasi Lebar Patch
Karakterisasi Panjang & Lebar Substrat
No
Dimensi (P)
VSWR
Return loss (db)
Frekuensi (GHz)
No
1
20
1.222
-20.006
7.62
1
2
21
2.265
-12.50
4.59
2
3
22
1.604
-12.689
4.305
3
4
23
1.582
-12.939
4.185
4
5
24
1.5973
-12.766
3.87
5
Panjang Substrat
Metode
Return loss
Dimensi (L)
VSWR
20
1.653
-12.172
4.77
22
1.68
-11.91
4.725
24
1.691
-11.80
4.725
26
1.698
-11.719
4.71
28
1.48
-14.25
3.878
(db)
Lebar Substrat
Frekuensi (GHz)
Karakterisasi Panjang & Lebar Patch
No
Dimensi (P)
VSWR
Return loss
(db)
Frekuensi (GHz)
No
1 1
5
1.393
-15.69
3 4
10
1.704
-11.681
Metode
4.71
3
15
1.064
-30.138
6.706
4
20
1.469
-14.419
7.168
5
Panjang Patch
VSWR
22.5
1.4631
-14.515
7.504
23.5
1.0858
-27.713
7.294
25
1.1984
-20.889
7.098
27.5
1.4488
-14.737
7.042
30
1.6204
-12.513
7.028
(db)
Frekuensi (GHz)
8.115 2
2
Return loss
Dimensi (L)
Lebar Patch
Parameter Awal Antena
Panjang Substrat
Metode
Lebar Substrat
Parameter Awal Antena
Panjang Patch
Metode
Lebar Patch
Analisa Hasil Sementara
Return loss -26.46 dan frekuensi 7.1 GHz. Bandwidth yang dihasilkan pada perancangan antenna ini 400 MHz Dan SAR tanpa tumor adalah sebesar 0.00249 W/KG.
Kesimpulan ο Berdasarkan hasil perancangan dan proses simulasi antena sementara diperoleh kesimpulan sebagai berikut. ο Antena yang dirancang dengan nilai perhitungan awal dimensi antena tanpa dioptimasi belum mencapai spesifikasi parameter yang diinginkan. ο Dilakukan karakterisasi lebar dan panjang substrat mulai dari panjang 20 mm sampai 24 mm dan lebar dari 20 mm hingga 28 mm. Pada karakterisasi dengan panjang 20 mm hasil yang didapatkan sudah mendekati frekuensi yang diharapkan. Dan pada lebar 28 mm hasil yang di yaitu 3.878 GHz. ο Dilakukan karakterisasi pada panjang dan lebar patch mulai dari panjang 5 mm hingga 20 dan lebar 22.5 mm hingga 30. Pada karakterisasi diperoleh hasil nilai return loss terbaik pada panjang patch 15 mm dengan nilai return loss -30.138 di frekuensi 6.706 GHz. Sedangkan pada lebar patch 23.5 mm diperoleh hasil dengan nilai return loss -27.713 dB pada frekuensi 7.294 GHz. ο Dilakukan simulasi menggunakan head phantom yang memiliki tumor dan yang tidak memiliki tumor. Hasil yang didapat yaitu nilai SAR dari kedua phantom kepala, didapatkan phantom kepala yang memiliki tumor memiliki nilai SAR yang tinggi dibandingkan nilai SAR phantom kepala yang tidak memiliki tumor.
Waktu
Parameter Yang Tercapai β
Parameter yang diharapkan sudah tercapai?
BELUM! VSWR
οΌ
Bandwidth X Return Loss
οΌ
Frekuensi Kerja οΌ
Gain X
Future Work
a) Tampilan Atas
b) Tampilan Samping
Future Work Teknik DGS (Defected Ground Structure) Teknik DGS dilakukan dengan cara menghilangkan sebagian bidang ground. Dengan kata lain, pada bagian ground dari antena mikrostrip dibuat slot. Ada berbagai bentuk DGS seperti bentuk spiral head, arrowhead-slot, βHβshape slots, dumbbell, interdigital DGS, segitiga, segi empat, dll.
TERIMA KASIH