Nama : Alviani Ariska Kelas : X MIPA 1 1.Taman nasional di Papua ; Papua merupakan wilayah zoogeografis Indonesia yang dulu pernah menyatu dengan benua Australia, oleh karena itu ada kesamaan fauna diantara kedua wilayah ini. Perbedaan mendasarnya setelah keduanya terpisah pada zaman es jutaan tahun yang lalu, Australia masih merupakan sebuah massa benua sedangkan Papua merupakan pulau terpisah yang tercatat sebagai Pulau Paling besar dan terluas di dunia. Namun Australia yang memiliki wilayah cukup luas , bentang daratannya relatif rendah dan tidak memiliki gunung-gunung yang tinggi. Puncak gunung tertinggi di benua ini adalah Gunung Konsciosko yang tinginya hanya 2211 m diatas permukaan laut. Bandingkan dengan Papua yang memiliki Gunung-gunung tinggi diatas 4000 m, misalnya Puncak Jaya (5030 m), Puncak Trikora (4750 m), Puncak Mandala (4700 m) Puncak Yamin (4550 m) dan puluhan gunung lainnya setinggi lebih dari 3500 m. Keberadaan gunung-gunung tinggi di Papua yang terletak di daerah Tropis menyebabkan beberapa puncaknya tertutup Salju. Sebelum tahun 1970, Tiga puncak gunung di Papua berselimutkan salju abadi yaitu Puncak Jaya, Puncak Trikora dan Puncak Mandala, namun kini yang tersisa hanya Puncak Jaya saja. Semakin berkurangnya salju di Puncak Jaya sangat mengkuatirkan, karena Indonesia tidak akan lagi memiliki titik yang berselimutkan salju abadi. Pemanasan Global dan kerusakan lingkungan di bagian kaki pegunungan Jaya Wijaya diduga menjadi penyebabnya. Aktifitas penambangan Tembaga yang dilakukan Freefort di punggung pegunungan ini menyebabkan es di puncaknya terus mencair dari tahun ke tahun. Oleh karena itu pemerintah perlu mempertimbangkan lagi perpanjangan kontrak penambangan Tembaga di tempat ini kalau memang terbukti benar sebagai penyebanya. Walaupun Papua merupakan Pulau yang luas dan memiliki tingkat kepadatan penduduk yang rendah dengan populasi yang sedikit, tetap penetapan Taman Nasional wajib dilakukan untuk menjaga dan melindungi wilayah Papua yang kaya akan keanekaragaman hayati. Keberadaan Taman Nasional ini akan bermanfaat untuk kelestarian dan kelangsungan kehidupan Flora dan Fauna di Pulau paling Timur Indonesia ini.
1.Taman Nasional Teluk Cendrawasih
Letak geografis : berada di wilayah perairan Teluk Cendrawasih, Provinsi Papua Luas : 1.453.500 Ha merupakan tipe ekosistem pantai dan perairan laut yang terdiri dari terumbu karang Flora : Rumput laut Fauna : Penyu, Kima, Ikan Hiu Paus (Geger Lintang)
2.Taman Nasional Wasur
Letak Geografis : berada di kabupaten Merauke, Provinsi Papua
Luas : 308.000 Ha terdiri dari hutan rawa, hutan musim, hutan pantai dan padang rumput Flora : Tancang, Bakau, Api-api, Meranti dan Kayu raja Fauna : Kanguru, Walabi, Burung dara mahkota dan Kasuari
3.Taman Nasional Lorenz
Letak Geografis : berada di Pegunungan Jayawijaya, Provinsi Papua Luas : 2.505.600 Ha, merupakan kawasan perlindungan yang paling efektif di dunia karena sifatnya yang unik dan keindahan alamnya yang mempesona dan terdapat salju abadi Flora : memiliki kekayaan flora yang beragam dan unik Fauna : Burung Cendrawasih, Burung kakatua, Kanguru Pohon, Kasuari dan Burung Dara Mahkota.
2.Nama hewan yang dilindungi di Papau beserta nama latinnya :
10 Hewan Asli Papua Ini Terancam Punah "Hewan -hewan endemik asli Papua ini terancam punah akibat berkurangnya habitat asli mereka serta perburuan secara liar"
- Papua yang terletak di bagian paling timur Indonesia merupakan daerah yang kaya akan budaya hingga flora dan faunanya. Papua juga sangat identik dengan Burung Cendrawasih yang saat ini terancam dari kepunahan. Seperti juga Burung Cendrawasih, Hewan -hewan endemik asli Papua lainnya juga terancam punah seperti Hiu Karpet Berbintik,Kanguru Pohon Mantel Emas atau Burung Nuri Sayap Hitam akibat berkurangnya habitat asli mereka serta perburuan secara liar. Berikut 10 Hewan Asli Papua Yang Terancam Punah jika kita tidak menjaga dan melestarikannya.
1. Burung Cendrawasih Merah (Paradisaea Rubra)
Burung Cendrawasih Merah (Paradisaea Rubra) adalah hewan endemik Papua. Burung ini berwarna kuning dan cokelat serta berparuh kuning. Burung jantan dewasa berikuran sekitar 72 centimeter termasuk bulu-bulu hiasan berwarna merah darah dengan bagian ujung berwarna putih pada bagian sisi perutnya. Bulu muka berwarna hijau zamrud dengan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang berbentuk pilin ganda berwarna hitam. Hewan endemik asli Papua ini hanya dapat ditemukan di hutan hujan dataran rendah Pulau Waigeo dan Batanta di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Berdasarkan dari hilangnya banyak habitat hutan yang terus berkelanjutan, serta populasi kehidupan burung ini sangat terbatas, Burung Cendrawasih Merah ini beresiko terancam punah.
2. Hiu Karpet Freycineti)
Berbintik
(Hemyscillium
Hiu Karpet Berbintik (Hemyscillium Freycineti) adalah hewan endemik asli Papua berikutnya. Hiu Karpet Berbintik ini termasuk hewan bertulang belakang. Jenis hiu ini juga termasuk pada jenis Hiu Bambu yang hanya dapat ditemukan di Perairan Kepulauan Raja Ampat. Bentuk Hiu Karpet Berbintik pada dasarnya sama dengan jenis hiu lainnya di dunia. Bedanya Hiu Karpet Berbintik memiliki warna kulit seperti macan tutul. Pola tersebut berbentuk heksagonal berwarna cokelat. Hiu Karpet Berbintik merupakan salah satu Hewan Endemik Papua yang hampir punah. Oleh karena itu hewan ini dilindungi oleh negara. Berkurangnya populasi hewan ini akibat habitat asli mereka yaitu berupa terumbu karang banyak yang rusak. Kerusakan terumbu karang ini sebagain besar diakibatkan penangkapan ikan oleh nelayan menggunakan dinamit. Keindahan Hiu Karpet Berbintik ini juga banyak diminati orang untuk dijadikan ikan hias di aquarium. Meningkatnya permintaan akan Hiu Karpet Berbintik dan harganya yang mahal menjadikan Ikan Hiu Karpet Berbintik ini banyak diburu orang.
3. Kanguru Pohon Mantel Emas (Dendrolagus Pulcherrimus)
Kanguru Pohon Mantel Emas (Dendrolagus Pulcherrimus) adalah sejenis Kanguru Pohon yang hanya dapat ditemukan di hutan pegunungan Papua. Spesies ini memiliki rambutrambut halus pendek berwarna cokelat muda. Leher, pipi dan kakinya berwarna kekuningan. Sisi bawah perut berwarna putih pucat dengan dua garis keemasan dipunggungnya.Ekor panjang dan prehensil dengan lingkaran-lingkaran terang. Keberadaan Kanguru Pohon Mantel Emas merupakan salah satu jenis kanguru pohon yang paling terancam punah dari habitat asli mereka.
4. Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius Unappendiculatus)
Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius Unappendiculatus) yang juga dikenal sebagai Kasuari Leher Ems adalah burung yang tidak bisa terbang yang berasal dari Utara Papua. Burung dari anggota keluarga superorder paleognathae biasanya hidup menyendiri dan berpasangan hanya pada musim biak saja. Penangkapan secara liar dan berkurangnya keberadaan spesies ini menuju kepunahan.
habitat
asli
mereka
mengancam
5. Nuri Sayap Hitam (Eos Cynogenia)
Nuri Sayap Hitam (Eos Cynogenia) adalah sejenis nuri berukuran sedang dengan panjang sekitar 30 sentimeter. Endemik asli Indonesia ini hanya dapat ditemukan di hutan-hutan di pesisir Pulau Biak dan pulau-pulau di Teluk Cendrawasih, Papua. Dikarenakan banyak berkurangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus berlanjut serta populasi mereka yang semakin hari semakin berkurang menjadikan Burung Nuri Sayap Hitam ini terancam dari kepunahan.
6. Mambruk Victoria (Goura Victoria)
Mambruk Victoria (Goura Victoria) adalah salah satu dari tiga jenis burung Dara Mahkota dan merupakan spesies terbesar diantara jenis-jenis Burung Merpati. Burung berukuran besar dengan panjang mencapai 74 sentimeter ini memiliki bulu berwarna biru keabuabuan, jambul seperti kipas dengan warna putih, dada merah marun keunguan, paruh abuabu, kaki berwarna merah kusam, dan garis tebal berwarna abu-abu pada sayap dan ujung ekornya. Hewan yang tinggal di daratan rendah Pulau Papua ini terncam punah akibat banyak diburu secara liar untuk diambil daging dan bulunya. Saat ini Mambruk Victoria sudah jarang ditemuidi daerah dekat populasi manusia.
7. Kanguru Pohon Mbaiso (Dendrolagus Mbaiso)
Hewan endemik Papua, Kanguru Pohon Mbaiso (Dendrolagus Mbaiso) hidup di Taman Nasional Lorenz, Papua. Hewan yang termasuk dari keluarga Macropopidae Satwa ini merupakan spesies sub-alpin, yakni berada di daerah pegunungan bawah dengan ketinggian 2700-3500 m dpl dan vegetasi hutan basah serta memiliki banyak kanopi dengan ketinggian mencapai 10-15 m. Dingiso adalah asli pohon-kanguru dan endemik Western New Guinea dari Indonesia, di mana ia tinggal di hutan hujan pegunungan di Tembagapura kasar dan Kwiyawagi pegunungan Sudirman Rentang pada ketinggian dari 2700-4200 m, tepat di bawah garis pohon . Dingiso memiliki ekor panjang, bagian belakangnya berkembang dengan baik dan bergerak baik hindfeet pada saat yang sama dalam kiprah khas . Telapak kaki yang besar menanggung bantalan seperti bantalan kursi ditutupi dengan kulit yang kasar yang, dalam kombinasi dengan kuku melengkung, memberikan pegangan mahir pada batang dan cabang pohon. Panjang, ekor berbulu membantu itu menyeimbangkan ketika bergerak melalui pohon-pohon dan kawat gigi itu seperti naik. Bulu yang cukup panjang sebagian besar hitam, selain dari tanda putih pada hamster dan wajah. Kelestarian hewan ini semakin mengkhawatirkan dikarenakan populasinya yang terus berkurang hingga 50% selama lebih dari 3 dekade ini. Hal ini disebabkan akibat meningkatnya aktivitas manusia seperti berburu dan membuka lahan baru untuk pertanian serta perubahan iklim.
8. Kasuari Kerdil (Casuarius Bennetti)
Kasuari Kerdil (Casuarius bennetti) adalah kasuari paling kecil. Meskipun menyandang gelar kerdil, namun burung asli pulau Papua ini masih cukup raksasa dengan tingi mencapai 1 meter lebih. Kasuari Kerdil tetaplah burung berukuran besar, hanya sedikit lebih kecil jika dibandingkan kedua spesies kasuari lainnya, yaitu Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus), dan Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius). Burung Kasuari Kerdil atau Casuarius bennetti dikenali dengan ciri khas pada gelambirnya yang tidak menggantung. Juga bentuk tanduknya yang segitiga dengan bagian belakang pipih. Tinggi tubuhnya mencapai 1,1 meter dengan panjang hingga 150 dan berat badan kasuari dewasa antara 17 – 26 kg. Ukuran ini memang lebih kecil dibandingkan dengan dua spesies kasuari lainnya yaitu Kasuari Gelambir Tunggal dan Kasuari Gelambir Ganda. Bulu burung Kasuari Kerdil berwarna hitam mengkilat, bahkan lebih kelam dibandingkan dua spesies lainnya. Kulit pada leher berwarna biru cerah dengan bagian samping leher berwarna merah. Burung Kasuari Kerdil atau Dwarf Cassowary mendiami pulau Papua (Indonesia dan Papua Nugini), pulau Seram, pulau Yapen, dan New Britania. Habitatnya adalah daerah hutan pengunungan dan perbukitan hingga dataran rendah. Jumlah populasi tidak diketahui secara pasti tetapi diduga mengalami penurunan populasi secara pesat. Penurunan populasi tersebut diakibatkan oleh perburuan dan rusaknya habitat asli mereka.
9. Burung Cendrawasih (Seleucidis Melanoleuca)
Mati-Kawat
Cendrawasih Mati-Kawat (Seleucidis Melanoleuca) adalah Burung Cendrawasih berukuran sedang dengan panjang sekitar 33 sentimeter. Burung jantan dewasa mempunyai bulu
berwarna hitam mengilap, pada bagian sisi perutnya dihiasi bulu-bulu berwarna kuning dan duabelas kawat berwarna hitam. Burung ini berparuh panjang lancip berwarna hitam dengan iris mata berwarna merah. Burung betina berwarna coklat, berukuran lebih kecil dari burung jantan dan tanpa dihiasi bulu-bulu berwarna kuning ataupun keduabelas kawat di sisi perutnya. Burung Cendrawaih Mati-Kawat hanya dapat ditemukan di Hutan Dataran Rendah Pulau Papua yang keberadaannya kini terancam punah.
10. Kura-Kura Reimanni)
Reimani
(Chelodina
Saat ini diketahui bahwa penyebaran kura-kura berkepala ular ini hanya ada berada di satu lokasi yaitu di Merauke. Sedangkan status taksonomi masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut sebab data biologi, ekologi dan populasi di alamnya masih belum ada, walaupun telah ada catatan mengenai jenis ini di penangkaran. Status Kura-kura Reimani pada IUCN adalah Lower Risk dan tidak dilindungisehingga sangat rentan dari kepunahan. Nah itulah 10 Hewan Asli Papua yang terancam punah jika kita tidak menjaga, melindungi dan melestarikannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
3.Tanaman endemik yang ada di Papua Persebaran Flora Di Papua (Wilayah Indonesia Timur)
PERSEBARAN FLORA DI PAPUA (Wilayah Indonesia Timur). Dibawah ini keker education menyajikan contoh persebaran flora (tumbuhan) yang umumnya terdapat di Papua dan Wilayah Indonesia bagian timur. Berikut 5 contoh flora yang ada di Papua.
1. Eucalyptus adalah flora khas yang terdapat di Papua dan pula-pulau kecil disekitarnya, dimana jenis tumbuhan ini juga terdapat di daerah Queensland Australia Utara.
2. Matoa (Pometia pinnata) adalah jenis flora yang khas untuk daerah Papua selain dari Eucalypus diatas.
3. Hutan Bakau atau Mangrove adalah hutan yang tumbuh di pantai berlumpur. Hutan bakau banyak ditemui di pantai Papau, dan daerah lain seperti Sumatera bagian timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
4. Agatis Alba adalah jenis tanaman conifera yang banyak di jumpai di daerah Papua (dataran tinggi).
5. Pohon Sagu dan Nipah merupakan tanaman yang terdapat di dataran rendah Papua dan sekitarnya.
6.Magnificent” Orchid
“Magnificent” Orchid Dendrobium limpidum secara resmi bernama pada tahun 2003. Meskipun pengakuan terakhir, bunga dan kekayaan alam lainnya di New Guinea akan segera menghilang. Antara 1972 dan 2002, sekitar 24 persen dari hutan hujan Papua New Guinea telah dibersihkan atau terdegradasi oleh penebangan atau pertanian subsisten, menurut laporan WWF.
4.Pengertian Plasma Nutfah. Plasma nutfah adalah substansi pembawa sifat keturunan. Plasma nutfah merupakan kekayaan alam yang sangat berharga bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional. Plasma nutfah mencakup seluruh keanekaragaman hayati yang ada di muka bumi.
5. Masyarakat Papua akan terserang virus yang dibawa oleh hewan-hewan itu dan akan menyebabkan penyakit baru di Papua.