Biologi.docx

  • Uploaded by: Muhammad Hanif
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Biologi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,637
  • Pages: 17
Masa kehamilan merupakan momen membahagiakan untuk semua ibu. Dari waktu ke waktu, Ibu pasti tak sabar menanti kelahiran buah hati dan senantiasa melakukan yang terbaik untuk memaksimalkan perkembangan janin dalam kandungan. Tak cuma itu, Ibu pasti juga sudah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut kelahiran si Kecil ke dunia. Tak hanya menyiapkan kebutuhan si Kecil, Ibu juga harus mengetahui setiap momen tumbuh kembang janin di tiap trimesternya seperti berikut ini Read more at Proses pembentukan janin atau bayi pada manusia diawali dengan proses senggama (koitus) antara pria dan wanita. Menurut Wikipedia, pada waktu berhubungan cekcual seorang pria dapat mengeluarkan 300-400 juta sel sperma. Namun dari sekian banyak sel sperma, hanya satu sel sperma yang dapat membuahi sel telur. Sel telur yang telah dibuahi akan menjadi zigot dan menempel pada dinding rahim. Setelah beberapa jam, zigot akan mengalami beberapa fase berikut ini.-kandungan-dan-caramengoptimalkannya#UdsbPSpYAifrTOR0.99 Kehamilan minggu pertama Perhitungan usia kehamilan dimulai dari hari pertama menstruasi terakhir –sebelum akhirnya menstruasi bisa dikatakan terlambat. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa pada minggu pertama dan kedua, sebenarnya Anda belum mengalami kehamilan. Lalu apa yang terjadi pada minggu ini? Setelah mengalami proses pembuahan, yaitu bertemunya telur dengan sperma, maka akan terbentuk jaringan yang terdiri dari 100 sel yang nantinya akan menjadi cikal bakal janin. Setelah membelah dan memperbanyak sel, calon janin atau embrio tersebut akan menempel pada rahim, yaitu tempat tumbuh kembangnya selama kehamilan terjadi. Kehamilan minggu kedua Memasuki minggu kedua, sel yang dimiliki embrio sebanyak kurang lebih 150 sel yang membentuk tiga lapisan, yaitu endoderm, mesoderm, dan ektoderm. Lapisan-lapisan yang dibentuk oleh sel inilah yang akan menjadi berbagai organ serta bagian tubuh dari bayi, seperti otot, tulang, jantung, sistem pencernaan, sistem reproduksi, dan sistem saraf. Kehamilan minggu ketiga Embrio berhasil menempel dengan sempurna pada rahim. Pada masa ini, embrio masih melakukan pembelahan serta perbanyakan sel, oleh karena itu belum berbentuk seperti embrio atau bayi. Lapisan terluar dari embrio akan membentuk plasenta atau ari-ari. Di tahap ini juga, berbagai organ tubuh mulai dibentuk, seperti otak, tulang belakang, kelenjar tiroid, organ jantung, dan pembuluh-pembuluh darah. Ukuran embrio pada minggu ketiga masih sangat kecil, hanya sebesar 1,5 mm.

Kehamilan minggu 4 Jantung sudah terbentuk dan mulai berfungsi dan pembuluh-pembuluh darah sudah memiliki aliran darahnya sendiri. Selain itu, sudah mulai membentuk tangan dan kaki. Pada minggu ke-4 ukuran embrionya sebesar 5 mm. Kehamilan minggu 5 Tangan bayi sudah mulai tumbuh, namun masih tidak berbentuk seperti tangan, masih rata tanpa jari-jari. Struktur dasar otak dan sistem saraf pun juga sudah terbentuk, sementara mata, telinga, dan mulut baru akan dibentuk. Ukuran pada minggu ke-5 sebesar 7 mm. Kehamilan minggu 6 Masuk ke minggu ke-6, ukuran embrio sudah sebesar kacang polong atau sekitar 12 mm. Kaki sudah mulai tumbuh walaupun jari-jari kaki belum terbentuk. Sistem pencernaan baru mulai untuk tumbuh. Sementara bibir atas dan langit-langit mulut sudah terbentuk. Kepala dari embrio sudah mulai terlihat namun ukurannya sangat kecil, dan terlihat bahwa telinga dan mata sedang dikembangkan. Kehamilan minggu 7 Ukuran embrio ketika memasuki minggu ke-7 adalah sekitar 19 mm. Pada tahap ini, paru-paru baru akan dibentuk, jari-jari sudah mulai terlihat, dan otot serta sistem saraf sudah berfungsi dengan baik. Oleh karena itu pada masa ini, embrio sudah bisa menunjukkan refleksnya kepada ibunya. Kehamilan minggu 8 Di minggu ke-8, embrio sudah bisa disebut janin karena sudah memiliki bentuk serta wajah seperti manusia. Kelopak mata dan hidung mulai terbentuk pada minggu ini. Pada tahap ini, plasenta berkembang dan janin dikelilingi air ketuban yang terbentuk dari pembuluh-pembuluh darah ibu. Air ketuban berfungsi untuk menjaga suhu janin tetap normal, membantu janin bergerak, dan membantu dalam perkembangan jantung janin. Ukuran janin mencapai 3 cm atau sebesar buah plum pada minggu ke-8. Kehamilan minggu 9 Muka pada janin semakin jelas terbentuk. Mata lebih besar dan berwarna, sesuai dengan pigmen yang dimiliki masing-masing janin. Janin sudah mampu untuk membuka mulutnya serta pita suara dan kelenjar air liur mulai terbentuk. Janin yang berusia 9 minggu berukuran sebesar jeruk limo atau sekitar 5,5 cm. Kehamilan minggu 10 Janin yang berusia 10 minggu berukuran 7,5 cm, memiliki kepala yang lebih besar dibandingkan dengan ukuran badannya. Jantung sudah bekerja secara sempurna.

Jantung pada janin berdetak 180 kali per menit, dua atau tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan detak jantung normal pada orang dewasa. Sel tulang pertama kali terbentuk, menggantikan tulang rawan yang sebelumnya sudah dibentuk. Kehamilan minggu 11 Tulang wajah mulai terbentuk, kelopak mata masih tertutup dan tidak akan terbuka hingga beberapa minggu ke depan. Kuku juga sudah mulai dibentuk. Pada minggu ini, ternyata janin sudah bisa menelan dan mengeluarkan urin, yang dikeluarkan di dalam air ketuban. Kehamilan minggu 12 Setelah 12 minggu dari terakhir menstruasi Anda, organ-organ dan sistem tubuh yang ada pada orang dewasa sudah dimiliki semua pada janin. Organ, otot, kelenjar, dan tulang, sudah sempurna terbentuk dan mulai berfungsi. Mulai dari minggu ini, akan terjadi perkembangan dan pematangan dari berbagai organ yang telah dibentuk sebelumnya. Tulang belakang janin yang tadinya terbentuk dari tulang rawan, pada minggu ke-12 akan berubah menjadi tulang keras. Kehamilan minggu 13-17 Ketika memasuki usia minggu ke 13-17, berat janin sebesar 57-113 gram dan panjangnya sekitar 10-13 cm. Janin mengalami mimpi pada tahap ini, ia dapat bangun dan kemudian tidur. Selain itu, mulut janin juga sudah bisa digerakkan, seperti dibuka atau ditutup. Pada minggu ke-16, janin sudah bisa dilihat jenis kelaminnya, apakah ia laki-laki atau perempuan bisa dibantu lihat dengan melakukan USG. Muncul rambut-rambut halus pada kepala, yang disebut sebagai lanugo. Kehamilan minggu 18-22 Ukuran janin sudah mencapai 25 hingga 28 cm dan memiliki berat 227 sampai 454 gram. Pada tahap ini, tulang yang ada dan keras sudah menggantikan tulang-tulan rawan pada janin. Janin mulai bisa mendengar dan memberikan respon gerakan. Oleh karena itu, ibu bisa merasakan tendangan, pukulan dan berbagai gerakan dari janin. Kelenjar minyak pada kulit mulai bekerja. Kehamilan minggu 23-26 Pankreas janin mulai bekerja secara efektif dan paru-paru semakin matang pada tahap ini. Bayi yang lahir ketika memasuki minggu ke 23-26 memiliki lebih besar peluang untuk bertahan hidup, dibandingkan dengan minggu-minggu sebelumnya. Bulu mata dan alis pun mulai terlihat. Kehamilan minggu 27- 31 Diperkirakan 91% janin yang lahir di minggu ke 27-31 dapat bertahan hidup walaupun berisiko mengalami berbagai komplikasi seperti cacat lahir dan berat badan lahir rendah.

Pada dasarnya, semua organ dan sistem tubuh sudah semakin matang pada usia ini dan akan terus berkembang hingga kelahiran terjadi. Kehamilan minggu 32-36 Gerakan dan tendangan yang dilakukan oleh janin semakin kuat dan semakin terasa. Saat ini, kulit janin berwarna pink dan sangat halus. Janin pada usia ini memiliki berat sebesar 1,814 hingga 2,268 gram dan panjang sekitar 41-43 cm. Kehamilan minggu 37-40 Minggu ini merupakan minggu-minggu terakhir kehamilan. Saat ini berat badan janin sudah mencapai 2,722 hingga 3,639 gram dan panjang badan yaitu sekitar 46 cm. Pada bayi laki-laki, testikel sudah sempurna terbentuk dan dilapisi dengan skrotum. Ketika memasuki minggu ke-40, maka janin siap dilahirkan dan semua organ sudah terbentuk serta berfungsi dengan baik.

Penyakit dan Kelainan pada Sistem Reproduksi Manusia

1.Hipogonadisme Hiogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormone, seperti hormone androgen dan testoterone. Gangguan ini menyebabkan infertilitas impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormone. 2. Kriptorkidisme kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau dua testis untuk turun dari rongga abdomen kedalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang testosterone. Namun jika belum turun juga langkah selanjutnya harus dilakukan pembedahan. 3. Urethritis Urtritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis adan sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan urtritis adalah chlamydia tracomathis, ureplasma urealyticum atau virus herpes. 4. Prostatitis

Prostatitis adalah peradangan prostat yang sering disertai dengan peradangan pada uretra.gejalanya berupa pembengkakan yang dapat mengahambat uretra sehingga timbul rasa nyeri ketika buang air kecil. Penyebabnya dapat berupa bakteri seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri. 5. Epididymitis Epididymitis adalah penyakit kelamin yang berupa infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh bakteri E.coli dan Clamydia. 6. Orkitis Orkitis adalah penyakit kelamin yang berupa peradanag pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyababkan infertilitas. 7. Anorkidisme Anorkidisme adalah kelainan alat reproduksi (kelamin) dimana testis hanya berjumlah satu, atau bahkan tidak ada sama sekali. 8. Hypertropic Prostat Hypertropic prostat adalah penyakit kelamin yang berupa pembesaran kelenjar prostat yang biasanya terjadi pada orang yang berusia lebih dari 50tahun. Penyebabnya belum jelas diketahui. 9. Hernia Inguinalis Hernia inguinalis merupakan penyakit kelamin yang berupa benjolan atau penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan. 10. Kanker Prostat Gejala kanker prostat mirip dengan hypertropic prostat. Bahkan penyait ini menimbulkan banyak kematin pada pria usia lanjut. Sifilis dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain selama hubungan seks tanpa kondom, melalui transfusi darah yang terkontaminasi atau dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya selama kehamilan atau persalinan. Menggunakan kondom dalam semua hubungan seksual 11. Kanker testis Kanker tstis merupakan penyakit kelamin yang berupa pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar) yang bisa menyebabkan testis membesar atau menyabakan benjolan di dalam skrotum (kantung zakar). 12. Impotensi Impotensi merupakan kelainan alat reproduksi yang berupa ketidakmampuan ereksi maupun mempertahankan ereksi penis pada hubungan kelamin yang normal

13. Imfertilitas (kemandulan) Kamandulan merupakan kelainan pada organ reproduksi yan berupa ketidakmampuan untuk menghasilkan ketururnan. Imfertilitas dapat disebabkan oleh pihak pria maupun wanita. Pada pria imfertilistas didefinisikan sebagai ketidakmampuan mengfertilisasi ovum, hal ini dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut. a. Gangguan spermatogenesis, misalnya testis terkena sinar radioaktif, terkena racun, infeksi, maupun b. Gangguan hormone. c. Tersumbatnya saluran sperma jumlah sperma yang disalurkan terlalu sedikit. 14. Mikro Penis Mikro penis merupakan kelainan pada alat reproduksi pria diamana ukuran penis tidak seperti ukuran normal atau ukuran penis terlalu kecil. Hal ini dapat disebabkan karena faktor hormonal sejak seorang anak masih dikandung, salah satunya adalah kekurangan hormon androgen pada kehamilan dini 15. Ejakulasi Dini Ejakulasi dini merupakan salah satu masalah yang kerap menimpa pria. Dimana pria tidak mampu mengendalikan ejakulasi sehingga mengalami ejakulasi sedini mungkin sbelum waktunya tiba. 16. Gangguan menstruasi Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis yaitu, amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun atau lebih dengan atau tanpa perkembangan seksual. Amnore sekunder merupakan tidak terjadinya menstruasi sampai 3-6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi. 17. Kanker Vagina Kanker vagina secara umum tidak diketahui secara pasti apa penyebabnya, akan tetapi pada banyak kemungkinan terjadi karena iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. pengobatannya antara lain dengan kometerapi dan bedah laser. 18. Kanker Serviks kanker servik adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh diseluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengagnkat uterus, oviduk, ovarium, spertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe pinggul. 19. HIV/AIDS HIV/AIDS merupakan penyakit pada kekbalan tubuh yang ditularkan melaui hubungan seksual (kontak seksual). HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Cara yang utama agar virus bisa memasuki ke dalam aliran darah adalah melalui luka

terbuka di kulit, melalui dinding tipis pada mulut dan mata, melalui dinding tipis di dalam anus atau alat kelamin, melalui suntikan langsung ke pembuluh darah memakai jarum atau suntikan yang terinfeksi. Penyebaran virus yang paling utama adalah dengan cara hubungan seks melalui vagina dan anal tanpa pelindung. Seks oral tanpa pelindung juga berisiko terinfeksi, tapi risikonya cukup kecil. 20. Kanker Ovarium Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami pendarahan vagina abnormal. penanganan dpat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi. 21. Kanker Rahim Kanker rahim (uterus) atau yang sebenarnya adalah kanker jaringan endometrium adalah kanker yang sering terjadi di endometrium, tempat diamana janin tumbuh, sering terjadi pada wanita usia 60-70 tahun. 22. Kanker Payudara kanker payudara yaitu tumor yang bersifat ganas. Kanker payudara banyak terdapat pada wanita yang telah monopause. Pengobatannya dengan cara operasi, sinar radioaktif dan obat-obatan. 23. Fibroademona Fibroademona yaitu tumor yang bersifat jinak. Gejalanya berupa benjolan kenyal pda payudara. Pengobatannya dengan operasi. 24. Endometriosis Endometriosis adalah keadaan dimana jaringa endometrium terdapat diluar uterus, yaitu dapat tumbuh disekiter ovarium, oviduk atau jauh diluar uterus, misalnya diparuparu. Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada menstruasi. Jika tdak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dpat dilakukan dengan memberikan obat-obatan secara intensif, laproskopi, atau bedah laser. 25. Inveksi Vagina Gejala infeksi vagina berupa kaputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi vagina menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain dengan kelamin, trutama bila suami terkena infeksi, jamur atau bakteri. 26. Condyloma Condyloma yaitu tumbuhnya benjolan keras berbungkul seperti bunga kol atau jengger ayam atau dikenal sebagai kutil kelamin. Kutil kelamin atau condyloma merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV), atau virus yang menyababkan keganasan pada jaringan. Penyakit ini dapat ditularkan melalui

kontak langsung secara seksual denganpenderita HPV lainnya.Penyakit ini ditemukan disekitar alat kelamin bagian luar, di dalam liang vagina, disekitar anus, hingga mulut rahim,. Jika sampai menginveksi mulut rahim, dapat menyebabkan kanker mulut rahim atau kanker serviks. Kutil kelami dapat diobati dengan obat oles, suntik, maupun operasi. Untuk tindakan operatif dapat dilakukan dengan menggunakan alat kotter(pemotong) oleh tenaga medis. Pengobatan dapt dilakuakan dengan obat topikal (obat oles). 27. Bartolinitis Bartolinitis yaitu infeksi pada kelenjar bartolin. Bertolinitis dapat menimbulka pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya, pembengkakan disertai dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa berjalan. Juga dapat disertai demam, seiring dengan pembengkakan pada kelamin yang memerah. Bartolinitis disebabkan oleh infeksi kuman pada kelenjar bartolin yang terletak di bagian daam vagina agak keluar. Penyakit ini disebabkan oleh Chlamyda dan Gonorrhea. Bartolinitis dapat menyumbat mulut kelenjar tempat diproduksinya cairan pelumas vagina. Akibat penyumbatan ini, lama kelaman cairan memenuhi kantong kelenjar sehingga disebut sebagai kista (kantong berisi cairan). Untuk mengatasinya, pemberian antibiotik untuk mengurangi radang dan pembengkakan. Jika terus berlanjut, dokter akan melakukan tindakan operatif untuk mengangkat kelenjar yang membengkak. 28. Vulvovaginatis Vulvovaginatis merupakan suatu peradangan pada vulva dan vagina yang sering menimbulkan gejala keputihan (flour albus) yaitu keluarnya cairan putih/ putih kehijauan dari vagina. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme misalnya Gardnerella vagimalis, Trichomonas vaginalis, Candida albicans, virus herpes, Candyloma accuminata. 29. Keputihan Keputihan yaitu munculnya gumpalan seperti endapan susu berwarna putih. Disebabkan karena infeksi jamur Candida albicans. Keputihan ini dapat muncul akibat karena ketidakseimbangan hormonal yang disebabkan oleh kegemukan, pasca mnstruasi, kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi hormonal, penggunaan obat-obatan steroid, kondisi organ intim yang terlalu lembab, dan lainnya. juga bisa merupakan akibat dari gula darah yang terlalu tinnggi. Penanganan untuk keputihan cukup dengan menjaga kebersihan dan kelembaban organ intim wanita. Penggunaan sabun khusus pembersih vagina dan menjaga agar di bagian intim tak terlalu lembab bisa dilakukan. Namun jika memang tak tertahankan dan menimbulkan gatal yang amat sangat, dapat diberikan obat anti jamur misalnya triazol atau imidazol. 30. Sifilis atau Raja Singa Sifilis atau raja singa adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum. Sifilis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS). Umumnya, infeksi ini menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Sifilis dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain selama hubungan seks tanpa kondom, melalui

transfusi darah yang terkontaminasi atau dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya selama kehamilan atau persalinan.

Teknologi Reproduksi pada Manusia Macam / Jenis Teknologi Reproduksi pada Manusia - Teknologi reproduksi mencakup semua penggunaan teknologi dalam reproduksi manusia maupun hewan, termasuk di dalamnya adalah teknologi reproduksi buatan (assisted reproductive technology), kontrasepsi dan lain-lain. 1. Teknologi Reproduksi Buatan [1] Teknologi reproduksi buatan / Assisted reproductive technology (ART) adalah penggunaan teknologi reproduksi untuk mengobati infertilitas (kemndulan). Kemndulan dapat disebabkan oleh tersumbatnya saluran fallopii oleh suatu penyakit atau hal lain sehingga menghambat proses pembuahan. [2] Ini adalah satu-satunya aplikasi teknologi reproduksi untuk meningkatkan reproduksi yang digunakan secara rutin pada saat ini. Contohnya termasuk fertilisasi in vitro dan ekspansi yang mungkin dapat dilakukan. 1.1. Inseminasi buatan [3] Inseminasi buatan / Artificial Insemination (AI) adalah pengenalan secara sengaja semen (sp*rma) ke dalam v*gina wanita atau saluran telur untuk tujuan mencapai kehamilan melalui fertilisasi dengan cara selain sanggama. Teknik adalah alternatif medis untuk hubungan seksual, atau inseminasi buatan. Inseminasi buatan merupakan teknik terapi kesuburan bagi manusia, dan merupakan praktik umum pada peternakan sapi perah dan babi. Inseminasi buatan dapat menggunakan teknologi reproduksi terbantu, donor sp*rma dan teknik pemeliharaan ternak. 1.2. Reproduksi buatan [2] Reproduksi buatan adalah penciptaan kehidupan baru selain dengan cara alami yang tersedia pada organisme. Contohnya adalah: inseminasi buatan, fertilisasi in vitro, kloning dan pembelahan embrio. 1.3. Kloning pada Manusia [1] Dalam biologi, kloning adalah proses memproduksi populasi yang sama dari individu yang identik secara genetik, yang terjadi di alam saat organisme seperti bakteri, serangga atau tanaman bereproduksi secara aseksual. Kloning dalam bioteknologi mengacu pada proses yang digunakan untuk membuat salinan fragmen DNA (kloning molekuler), sel-sel (sel kloning), atau organisme.

Kloning manusia adalah penciptaan salinan genetik yang identik dari manusia. Hal ini tidak mengacu pada kelahiran monozigot kembar atau reproduksi manusia / sel hewan atau jaringan. Etika kloning adalah isu yang sangat kontroversial. Istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk ke kloning manusia buatan; klon manusia dalam bentuk kembar identik adalah sesuatu yang biasa, dimana kloning ini terjadi selama proses reproduksi alami. Ada dua jenis umum pada kloning manusia, yaitu : kloning terapeutik dan kloning reproduksi. Kloning terapeutik melibatkan sel kloning dari orang dewasa untuk digunakan dalam obat-obatan dan transplantasi, dan merupakan bidang penelitian yang sangat aktif. Kloning reproduksi akan melibatkan pembuatan kloning, untuk pasangan yang ingin memiliki anak, akan tetapi tidak bisa secara alami. 1.4. Kriopreservasi dari sp*rma, oosit, embrio [1] Kriopreservasi atau cryoconservation adalah proses di mana sel-sel, seluruh jaringan, atau zat lain yang rentan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh reaktivitas kimia atau waktu diawetkan dengan pendinginan pada suhu dibawah 0°C. Pada suhu yang cukup rendah, setiap enzimatik atau aktivitas kimia yang dapat menyebabkan kerusakan pada bahan yang bersangkutan secara efektif akan terhenti. Metode kriopreservasi berusaha untuk mencapai suhu rendah tanpa menyebabkan kerusakan tambahan yang disebabkan oleh pembentukan es selama proses pembekuan. Kriopreservasi tradisional telah bergantung pada lapisan pembungkus material yang akan dibekukan, molekul pembungkus tersebut disebut dengan krioprotektan. Metode baru diteliti secara terusmenerus, karena banyak jenis krioprotektan bersifat toksik. 1.5. Transfer Embrio [1] Transfer embrio mengacu pada langkah dalam proses reproduksi buatan, di mana embrio ditempatkan ke dalam rahim perempuan dengan maksud untuk menghasilkan kehamilan. Teknik ini (yang sering digunakan dalam kaitannya dengan fertilisasi in vitro / in vitro fertilization (IVF)), dapat digunakan pada manusia atau hewan, di mana situasi dan tujuannya dapat bervariasi. 1.6. Obat Kesuburan [1] Obat kesuburan adalah obat yang meningkatkan tingkat kesuburan reproduksi. Bagi wanita, obat kesuburan yang digunakan berguna untuk merangsang perkembangan folikel ovarium. Saat ini ada sangat sedikit pilihan pengobatan kesuburan yang tersedia untuk laki-laki. Agen yang meningkatkan aktivitas ovarium dapat diklasifikasikan sebagai gonadotropin releasing hormone, Estrogen antagonis atau Gonadotropin. 1.7. Terapi Hormon [1] Terapi hormon atau terapi hormonal adalah penggunaan hormon dalam perawatan

medis. Pengobatan dengan menggunakan hormon antagonis juga dapat disebut sebagai terapi hormonal. 1.8. Fertilisasi in vitro / In vitro fertilisation (IVF) [1] Fertilisasi in vitro (IVF) adalah suatu proses dimana sel telur dibuahi oleh sp*rma di luar tubuh: in vitro. IVF adalah pengobatan utama untuk infertilitas ketika metode lain dari teknologi reproduksi buatan telah gagal. Proses ini melibatkan pemantauan dan merangsang proses ovulasi wanita, menghilangkan sel telur atau ovum (sel telur) dari indung telur wanita dan membiarkan sp*rma membuahinya dalam suatu media cairan di laboratorium. Telur yang sudah dibuahi (zigot) yang dibudidayakan selama 2-6 hari dalam media pertumbuhan kemudian ditransfer ke rahim ibunya dengan maksud untuk menghasilkan kehamilan. Kelahiran pertama yang sukses dari "bayi tabung", dialami oleh Louise Brown, terjadi pada tahun 1978. Louise Brown lahir sebagai hasil dari siklus alami IVF di mana tidak ada rangsangan yang dibuat. Robert G. Edwards, ahli fisiologi yang mengembangkan teknik ini, dianugerahi Hadiah Nobel dalam bidang Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 2010. Teknik bayi tabung yang lebih dikenal dengan ”in vitro fertilization”, memerlukan 3 tahap yaitu sebagai berikut. [2] 1. Pengambilan ovum yang sudah matang dari seorang wanita. 2. Menyediakan media kultur sebagai tempat pembuahan in vitro. Media ini harus mempunyai kandungan kimia sesuai dengan cairan yang ada di saluran fallopii. 3. Pengambilan sp*rma dari seorang pria. Setelah itu, sp*rma diinjeksikan ke dalam ovum dengan harapan akan terjadi pembuahan dan pembentukan embrio. Calon bayi inilah yang akan ditransfer ke dalam rahim si calon ibu. Akan tetapi, kalau memungkinkan, embrio akan terus dikembangkan di media kultur hingga hari ke enam dan berkembang menjadi blastosis. Setelah itu, baru diimplantasikan ke rahim ibu. 1.9. Injeksi

Sp*rma

Intrasitoplasmik [1]

Injeksi sp*rma intrasitoplasmik / Intracytoplasmic sp*rm injection (ICSI) merupakan prosedur fertilisasi in vitro di mana satu sp*rma disuntikkan langsung ke dalam telur. 1.10. Diagnosis

Genetik

Praimplantasi [1]

Diagnosis genetik praimplantasi / Pre-implantation genetic diagnosis (PGD atau PIGD)

mengacu pada profiling genetik embrio sebelum implantasi (dalam bentuk embrio profiling), dan kadang-kadang bahkan berupa oosit sebelum terjadinya pembuahan. PGD dianggap memiliki cara yang sama dengan diagnosis prenatal. Pada saat teknik ini digunakan untuk skrining penyakit genetik tertentu, keunggulan utamanya adalah dapat menghindari terminasi kehamilan selektif, dimana metode ini sangat mungkin membuat bayi yang lahir akan bebas dari penyakit bawaan. PGD merupakan tambahan untuk teknologi reproduksi buatan, dan membutuhkan fertilisasi in vitro (IVF) untuk mendapatkan oosit atau embrio yang akan digunakan. Istilah skrining genetik praimplantasi / preimplantation genetic screening

( PGS ) digunakan untuk

menunjukkan prosedur yang tidak mencari penyakit tertentu, tetapi menggunakan teknik

PGD

untuk

mengidentifikasi

embrio

yang

beresiko

.

Prosedur ini juga dapat disebut profil genetik praimplantasi, istilah ini digunakan untuk beradaptasi dengan fakta bahwa teknik ini kadang-kadang digunakan pada oosit atau embrio sebelum implantasi untuk alasan lain selain diagnosis atau skrining. Prosedur yang dilakukan pada sel-sel seksual sebelum pembuahan kemungkinan dapat disebut sebagai metode seleksi oosit atau seleksi sp*rma, meskipun metode dan tujuannya

sebagian

tumpang

tindih

dengan

PGD

.

1.11. Prognostik [1] Teknologi reproduksi juga mencakup metode untuk memberikan prognosis suatu individu tentang kemungkinan kehamilan di masa depan dan memfasilitasi pilihan informasi keluarga berencana. Pada wanita, metode tersebut meliputi pemetaan cadangan ovarium seorang wanita, dinamika folikel dan biomarker yang terkait. Pada laki-laki,

hal

ini

termasuk

analisis

semen

(sp*rma).

1.12. Kontrasepsi [4] Pengendalian kelahiran yang juga dikenal sebagai kontrasepsi dan kontrol kesuburan, adalah metode atau alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Perencanaan, penyediaan dan penggunaan kontrol kelahiran disebut keluarga berencana. Seks yang

aman, seperti penggunaan k*ndom pada pria atau wanita, juga dapat membantu mencegah infeksi menular seksual. Metode pengendalian kelahiran telah digunakan sejak zaman kuno, tetapi metode yang efektif dan aman hanya tersedia di abad ke-20. Beberapa budaya sengaja membatasi akses untuk kontrol kelahiran karena mereka menganggap

hal

itu

tidak

sesuai

secara

moral

atau

politik.

Metode yang paling efektif dari pengendalian kelahiran adalah sterilisasi dengan cara vasektomi pada pria dan ligasi tuba (tubektomi) pada wanita, intrauterine device (IUD) dan implan kontrasepsi. Hal ini diikuti oleh sejumlah kontrasepsi hormonal, termasuk pil 0ral, patch, cincin v*gina, dan suntikan. Metode yang kurang efektif misalnya adalah dengan menggunakan pelindung seperti k*ndom, diafragma, spons kontrasepsi dan metode kesadaran kesuburan. Metode paling efektif adalah sp*rmisida dan penarikan alat jantan oleh laki-laki sebelum keluar. Sterilisasi walaupun sangat efektif, biasanya tidak reversibel, sedangkan semua metode lain bersifat reversibel dimana proses kehamilan dapat terjadi setelah penghentian penggunaan. Kontrasepsi darurat dapat mencegah kehamilan dalam beberapa hari setelah hubungan seks tanpa k*ndom. Beberapa menganggap untuk tidak melakukan hubungan seksual sebagai kontrol kelahiran, tapi larangan berupa pendidikan seks ini dapat meningkatkan kehamilan remaja

ketika

dilakukan

tanpa

adanya

pendidikan

mengenai

kontrasepsi.

Secara umum berdasarkan sifat kerjanya kontrasepsi dibedakan menjadi dua macam, yaitu kontrasepsi permanen dan kontrasepsi temporer. [2] Kontrasepsi permanen disebut juga kontrasepsi mantap. Kontrasepsi dengan cara ini bertujuan menghilangkan kemampuan untuk dapat hamil. Kontrasepsi jenis ini dilakukan dengan cara operasi, baik pada wanita (tubektomi) maupun pria (vasektomi). Vasektomi dilakukan dengan mengikat dan memotong saluran vas deferens. Vasektomi menyebabkan sp*rma tidak sampai ke uretra sehingga sp*rma tidak dapat dikeluarkan. Namun, seorang pria yang melakukan vasektomi masih mampu mengeluarkan air mani saat ejak*lasi walaupun mani tidak mengandung sp*rma. Hal ini karena cairan mani berasal dari glandula prostat.

Tubektomi dilakukan dengan cara mengikat dan memotong oviduk. Cara ini membuat ovum yang sudah diovulasikan tidak dapat melewati saluran oviduk sehingga ovum tidak dapat bertemu dengan sp*rma. Kontrasepsi temporer dikenal juga sebagai kontrasepsi tidak tetap karena kemampuan hamil dapat dikembalikan. Kontrasepsi jenis ini dapat dilakukan dengan tanpa alat bantu dan dengan alat bantu. Kontrasepsi tanpa alat bantu dilakukan dengan menghindari hubungan seksual pada saat wanita mengalami masa subur. Masa subur terjadi pada saat wanita mengalami ovulasi. Masa subur ini dapat diperkirakan dengan menghitung siklus menstruasi pada setiap bulannya, yaitu 11–18 hari sejak hari pertama menstruasi. Cara seperti ini dikenal dengan metode kalender. Perhatikan Gambar 2. Sebagai contoh amati metode kalender berikut. Selain metode kalender, kontrasepsi tanpa alat bantu juga dapat berdasarkan suhu tubuh. Suhu tubuh ini dapat diukur dengan termometer. Perhatikan Gambar 2. Suhu tubuh wanita setelah masa ovulasi meningkat 0,2–0,4°C. Jadi, untuk menghindari terjadinya kehamilan, hubungan seksual dapat dilakukan 4 hari setelah terjadi peningkatan suhu tubuh. Kontrasepsi tanpa alat bantu juga dapat berdasarkan jumlah lendir pada rahim. Apabila seorang wanita sedang mengalami masa ovulasi, maka rahim akan menghasilkan banyak lendir. Untuk menghindari terjadinya kehamilan, maka hubungan seksual dilakukan 4 hari setelah keadaan ini. Kontrasepsi menggunakan alat bantu banyak ragamnya. Alat bantu tersebut dapat bersifat mekanik, kimia, dan hormonal. Alat bantu kontrasepsi secara mekanik dapat menggunakan k*ndom, diafragma, dan Intra Uterine Device (IUD). K*ndom terbuat dari karet yang sangat tipis tetapi sangat kuat. Perhatikan Gambar 4. K*ndom

ini

dikenakan

oleh pria

saat

akan

berhubungan

seksual

dan

mencegah bertemunya sp*rma dengan ovum. K*ndom mempunyai daya efektivitas sekitar 90% untuk menghindari terjadinya pembuahan. Diafragma terbuat dari karet yang sangat tipis. Perhatikan Gambar 5.

Diafragma ini menutup uterus dan tuba fallopii untuk mencegah agar sp*rma tidak memasuki uterus. Diafragma mempunyai efektivitas sekitar 90% untuk mencegah terjadinya pembuahan. Selain k*ndom dan diafragma, alat kontrasepsi yang bersifat mekanik lainnya adalah IUD yang dipasang di uterus untuk mencegah implantasi zigot dan mencegah terjadinya pembuahan. Perhatikan Gambar 6. Tidak seperti k*ndom dan diafragma, alat ini mempunyai efektivitas sekitar 98% untuk mencegah terjadinya pembuahan. Sp*rmisid merupakan alat kontrasepsi yang bersifat kimia. Sp*rmisid ini ada yang berbentuk jeli, busa, atau tissue. Perhatikan Gambar 7. Sp*rmisid dikenakan pada v*gina sebelum melakukan hubungan seksual. Sp*rmisid mampu mematikan sp*rma dalam jumlah banyak. Cara ini mempunyai efektivitas 70% untuk mencegah terjadinya pembuahan. Alat kontrasepsi yang bersifat hormonal di antaranya menggunakan pil dan suntikan. Perhatikan Gambar 7. Pil dan suntikan dapat mencegah terjadinya ovulasi. Pil ini dikonsumsi secara 0ral setiap hari selama 21 hari di antara masa menstruasi, sedangkan suntikan dilakukan setiap 3 bulan sekali, kontrasepsi cara ini mempunyai efektivitas sebesar 99%. 1.13. Teknik reproduksi buatan lainnya [1] Teknik-teknik berikut, berbeda dengan ART, belum rutin digunakan. Bahkan, sebagian dari mereka bahkan pada tahap perkembangan: a. Rahim buatan b. teknologi pilihan germinal c.Invitro partenogenesis d. reprogenetik Inseminasi Buatan Inseminasi Buatan merupakan terapan teknologi yang dilakukan dengan cara memasukkan sperma ke dalam vagina oleh seorang ahli kesehatan. Sperma biasanya berasal dari pasangannya (suami). Inseminasi buatan dilakukan terhadap perempuan yang suaminya mempunyai jumlah sperma yang sedikit. Sebuah variasi dari inseminasi buatan adalah penggunaan obat-obatan yang dapat merangsang ovari. Selanjutnya, sperma donor ditempatkan di dalam uterus, dekat vagina. 3.

Bayi Tabung Bayi Tabung merupakan terapan teknologi biasa dilakukan terhadap perempuan (istri) yang sel telurnya tidak dapat turun ke dalam oviduk. Hal tersebut kemungkinan

disebabkan oleh infeksi atau kelainan bawaan sehingga saluran tersebut tersumbat. Pada bayi tabung, proses pembuahan terjadi di luar kandungan, yaitu di dalam cawan laboratorium. Telur yang belum matang diambil dari ovarium dengan suatu alat, kemudian dimatangkan dalam cawan dengan obat penyubur. Selanjutnya, sel telur yang sudah matang direaksikan dengan sperma. Setelah dua sampai empat hari, embrio siap diimplantasi ke rahim. 4.

Pengontrolan Kehamilan Pengontrolan kehamilan merupakan suatu terapan teknologi untuk mengontrol kehamilan. Pengontrolan kehamilan dapat dilakukan dengan cara menggunakan alat kontrasepsi (alat pencegah kehamilan). Untuk mencegah kehamilan, meski tidak 100% tingkat keberhasilannya, beberapa ibu menggunakan obat-obatan pencegah kehamilan. Reaksi obat tersebut meliputi rintangan mekanis terhadap lintasan sperma. Beberapa jenis spermisida dalam bentuk busa, jeli, atau tablet merupakan bahan kimia yang dapat mematikan sperma.

TUGAS BIOLOGI

OLEH: KELOMPOK 2  BAMBANG NURDIANSYAH  IMAM AL-HAMID  FADILA CHAIRIA  NADIRA OKTAVIA  ROZI FITRIA  USWATUN HASANA GURUPEMBIMBING:SRI WAHYUNI TP. 2018/2019 MAN 2 TANAH DATAR

More Documents from "Muhammad Hanif"