BIOLOGI TANAH
Biologi Tanah adalah bagian yang membahas tentang organisme hidup dan bahan organik yang ada di dalam tanah, Bagian dari organisme hidup dan bahan organik di dalam tanah mineral sangat sedikit yaitu sekitar 5%, tetapi perannya sangat besar. Bahan organik tanah merupakan bagian dari konsep koloidal yang memegang peranan penting dalam kesuburan tanah. Bahan organik itu sendiri berpangkal dari kehidupan dalam tanah yang kita sebut biologi tanah Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan semua makhluk hidup baik hewan (fauna) maupun tumbuhan (flora) yang seluruh atau sebagian dari fase hidupnya berada dalam sistem tanah. Organisme tanah bertanggung jawab terhadap penghancuran dan sintesa organic Klasifikasi Organisme Tanah secara umum terdapat dua golongan jasad hayati tanah, yaitu yang menguntungkan dan yang merugikan. Jasad hayati yang menguntungkan ini, yaitu yang terlibat dalam proses dekomposisi bahan organik, pengikat/penyediaan unsur hara dan atau pembentukan serta perbaikan struktur tanah. Sedangkan jasad yang merugikan adalah yang memanfaatkan tanaman hidup, baik sebagai sumber pangan atau sebagai inangnya, yang disebut sebagai hama atau penyakit tanaman maupun sebagai kompetitor dalam penyerapan hara dalam tanah. Secara umum biota (jasad hayati) tanah dikelompokkan menjadi dua. 1.
Fauna, meliputi:
a. Makro fauna, terdiri dari herbivora (pemakan tanaman) dan karnivora (pemangsa hewanhewan kecil). Herbivora meliputi cacing (Annelida), bekicot (Mollusca), Arthopoda, yaitu Crustacea seperti kepiting, Chilopoda seperti kelabang, Diplopoda seperti kaki seribu, Arachnida seperti kutu dan kalajengking, dan serangga (Insecta); seperti belalang, kumbang, rayap, jangkrik dan semut; serta hewan-hewan kecil lain yang bersarang dalam tanah, seperti ular, tikus, kadal dan lain-lain; kanivora meliputi serangga, rayap, dan laba-laba.
b. 2.
Mikro fauna berupa pemangsa parasit, meliputi nematoda, protozoa, dan rotifera. Mikroflora meliputi:
a.
Ganggang, terdiri dari ganggang hijau dan hijau-biru.
b.
Cendawan, meliputi jamur, ragi, dan kapang.
c. Bakteri, aerobik dan anaerobik. Bakteri aerobik meliputi Azotobakter, Beijerinkia, Rhizobium dan Azospirillum. Bakteri anaerobik meliputi Desulfovibrio. Jasad hayati tanah ini berdasarkan ukurannya dipilih menjadi tiga a.
Makrobia : jika berukuran di atas 10 mm.
b.
Mesobia : berukuran 0,2-10 mm.
c.
Mikrobia : berukuran < 0,2 mm (200 mm) (Hanafiah, 2005).
Apabila dikaitkan dengan pertumbuhan tanaman, biota tanah dikelompokkan menjadi tiga:. 1.
Biota yang menguntungkan.
2.
Biota yang merugikan.
3.
Biota tanpa pengaruh.
Aktivitas Organisme Tanah dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang antara lain : a. Iklim : (curah hujan, suhu, kelembapan, dll.) b. Tanah : (kemasaman, kelengasan, unsur hara, toxisisitas, dll.) c. Vegetasi : (hutan, padang rumput, belukar, rawa, dll.) Peranan organisme di dalam tanah antara lain : 1. Perombakan bahan organik menjadi senyawa sederhana (anorganik) : (mis. Organisme saprofit) 2. Penyediaan unsur hara : (mis. mikoriza, Rhizobium, pelarut P dan mineral, dll.)
3. Pelindung tanaman terhadap stress air : (mis. Mikoriza) 4. Pelindung tanaman dari patogen (antagonis) : (mis. Trichoderma, mikoriza,dll.) 5. Produksi enzim dan auksin : 6. Patogen tanah (pengaruh jelek) Habitat Mikrobia Tanah Tanah sebagai habitat mikrobia berfungsi sebagai medium alam untuk pertumbuhan dan untuk melakukan segala aktivitas fisiologinya. Tanah menyediakan nutrisi, air dan sumber karbon yang diperlukan untuk pertumbuhan dan aktifitasnya. Di dalam hal ini, lingkungan tanah seperti faktor abiotik (yang meliputi sifat fisik dan kimia tanah) dan biotik (adanya mikrobia lain dan tanaman tingkat tinggi) ikut berperan dalam menentukan tingkat pertumbuhan dan aktifitas mikrobia tersebut. Struktur tanah, aerasi tanah, ketersediaan air dan suhu tanah merupakan sifatsifat fisik yang berperan dalam menentukan kelangsungan proses fisiologi mikrobia. Sementara diantara sifat kimia tanah yang berpengaruh adalah pH tanah, potensial redoks serta ada tidaknya substrat yang bersifat toksik. Sebagai habitat mikrobia, tanah dihuni oleh lebih satu jenis mikrobia dengan berbagai ragam spesiesnya. Mereka merupakan spesies yang saling pengaruh-mempengaruhi, saling bergantung dan bahkan tidak jarang satu dengan yang lain melakukan persaingan dalam rangka mempertahankan hidupnya. Di dalam tanah, mikroba tidak saja berinteraksi dengan sesama mikrobianya, tetapi juga dengan organisme tingkat tinggi yaitu dengan tanaman yang tumbuh di sekitarnya. Dalam hal ini akar tanaman akan membebaskan sejumlah senyawa organik yang bermanfaat sebagai sumber karbon dan energi bagi kehidupan mikrobia, sekalipun adakalanya terdapat pula senyawa yang bersifat toksik bagi satu jenis mikrobia tertentu. Adanya senyawa toksik tersebut menyebabkan pertumbuhan ataupun aktivitas mikrobia dalam memperbaiki tingkat ketersediaan unsur hara bagi tanaman sekaligus penyerapannya oleh tanaman akan terhambat atau bahkan terhenti.