Laporan Biologi: Pengaruh suhu,lamanya perendaman biji terhadap kecepatan tumbuhan,perkembangan kacang biji hijau dan tunggak.
Disusun oleh : Alwan Halim XII Ipa 1
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Serpong Jl. Raya Serpong, RT 03/03, Ds. Kademangan, Kec. Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten 2015
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................................. DAFTAR ISI................................................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. I.1.
Latar Belakang ...............................................................................................................
I.2
Perumusan Masalah........................................................................................................
I.3
Tujuan praktikum ...........................................................................................................
I.4.
Manfaat praktikum .........................................................................................................
BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................................................. II.1.
Tinjauan Pustaka ............................................................................................................
II.1.1.
pengertian pertumbuhan dan perkembangan ..........................................................
II.1.2.
faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ..................... a.faktor internal ........................................................................................................ b.faktor eksternal......................................................................................................
II.1.3.
Variabel penelitian..........................................................................................................
II.1,4
Hipotesis .................................................................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................................... III.1.
Alat dan Bahan ...........................................................................................................
III.2
Cara Kerja ...................................................................................................................
III.3.
Hasil pengamatan .......................................................................................................
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS .................................................................. IV.1.
Data pengamatan ........................................................................................................
IV.2.
Pembahasan ................................................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................... V.1. Kesimpulan.....................................................................................................................
KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan ke hadhirat Allah S.W.T yang telah memberikan keluasan waktu dan kesehatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran“Biologi” yang diampuh oleh Ibu sulhah Jenis tugas yang diberikan adalah pengamatan tentang Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman. Metode penugasan yang diberikan adalah menyusun Laporanpraktikum tentang Pengaruh suhu,lamanya perendaman biji terhadap kecepatan tumbuhan,perkembangan kacang biji hijau dan tunggak. Melalui penugasan ini diharapkan para siswa dapat memahami tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman yang pada gilirannya dapat diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu manfaat yang dapat dirasakan adalah meningkatnya kompetensi pembelajaran para siswa yang sebagian besar merupakan siswa yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Semoga Laporan ini dapat menjadikan frame of think(kerangka pikir) dalam mengambil suatu putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah, dan bahkan sebagai bagian hidup yang integratif Kritik dan saran perbaikan sangat kami harapkan demi kelengkapan dan penyempurnaan tugas mandiri ini. . Tangerang Selatan,september 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah besar.dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat fungsional. Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah (plantula). Awalperkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutriennutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh. Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang lembaga (kaulikulus). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang memberi tahu benih bahwa ia telah menembus tanah. Kita dapat menipu biji kacang hijau, sehingga biji mengecambahkan biji dalam kegelapan. Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan biji kacang hijau didua tempat berbeda yaitu di tempat gelap dan terang. Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan pada beberapa faktor. Untuk itu kami membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti yang tercantum pada laporan ini. B. Rumusan Masalah
1. 2.
Rumusan masalah dari praktikum ini adalah sebagai berikut. Apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau dan kacang tunggak? Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau dan kacang tunggak. di dua tempat, yaitu di tempat terang dan dtempat gelap ?
3.
Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau dan kacang tunggak. yang diletakkan didua tempat?
C. Tujuan Praktikum Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau dan tunggak. 2. Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau dan kacang tunggak di dua tempat berbeda (tempat terang dan tempat gelap) 3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau dan kacang tunggak di dua tempat. D. Manfaat Praktikum Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari percobaan/penelitian yang kita lakukan yaitu sebagai berikut. ► Bagi siswa → Manfaat bagi siswa dengan adanya praktikum ini yaitu pengetahuan siswa tentang faktor cahaya dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman khususnya kacang hijau dan kacang tunggak. ► Bagi guru → Manfaat bagi guru melalui praktikum ini yaitu guru dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa yang akan cara melakukan uji praktek dalam hal ini mengenai pertumbuhan biji kacang hijau dan kacang tunggak.
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Landasan Teori Ada 2 teori yang menjadi landasan dalam praktikum, yakni : 1.
Pengertian pertumbuhan dan perkembangan Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut : a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b.
Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola. c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Faktor Dalam yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Faktor dalam yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah gen dan zat pengatur tumbuh. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan a. Faktor gen-Faktor Inernal Faktor penurunan sifat pada keturunan terkandung di dalam gen. Informasi genetik pada gen mengendalikan terbentuknya sifat penampakan secara fisik (fenotip) melalui interaksinya dengan faktor lingkungan. b. Zat pengatur tumbuh (hormon)-Faktor Internal Zat pengatur tumbuh (hormon) pada tanaman ialah senyawa organik yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat, dan mengubah proses fisiologis tumbuhan. Pada konsentrasi tertentu hormon dapat memacu pertumbuhan, tetapi pada konsentrasi yang tinggi dapat menekan pertumbuhan. Macam-macam hormon sebagai berikut. 1) Auksin Auksin mula-mula ditemukan oleh Darwin, dengan percobaan pengaruh penyinaran terhadap koleoktil. Auksin adalah hormon yang berperan merangsang pembelahan sel dan pengembangan sel. Hormon auksin/ IAA memiliki sifat menjauhi cahaya. Hormon ini diproduksi pada ujung tunas akar dan batang. Pengaruh hormon auksin dalam konsentrasi yang berbeda pada bagian tubuh tanaman mengakibatkan terjadinya pertumbuhan yang tidak seimbang. Bagian yang mengandung auksin lebih banyak memiliki kecepatan tumbuh yang lebih besar. Adapun bagian yang kekurangan akan mengalami pertumbuhan lebih lambat. Jika ini terjadi pada pucuk batang,terjadi pembengkokan arah pertumbuhan. Pengaruh auksin terhadap perkembangan sel memperlihatkan bahwa auksin dapat menaikkan tekanan osmotik, meningkatkan permeabilitas sel terhadap air, menyebabkan pengurangan tekanan pada dinding-dinding sel, meningkatkan sintesis protein, meningkatkan plas-tisitas, mengembangnya dinding sel. Dilihat dari segi fisiologi, hormon auksin berpengaruh pada: a) pengembangan sel b) fototropisme. c) geotropisme d) pertumbuhan akar
e) partenokarpi f) pembentukan batang 2) Giberelin Giberelin merupakan jenis hormon yang mulamula ditemukan olehKuroshawa dari Jepang. Hormon ini berpengaruh terhadap sifat genetik, pembungaan, penyinaran, dan mobilisasi karbohidrat selama perkecambahan. Hormon ini berperan dalam mendukung perpanjangan sel, aktivitas kambium mendukung pembentukan RNA baru, dan sintesis protein. 3) Sitokinin Sitokinin ditemukan oleh Kinetin. Sitokinin berfungsi untuk: a) merangsang pembelahan sel; b) merangsang pembentukan tunas; c) menghambat efek dominasi apikal oleh auksin pada batang; d) mempercepat pertumbuhan memanjang. 4) Etilen Dalam keadaan normal, etilen akan berbentuk gas dan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu tanaman. Hormon ini berperan pada proses pematangan buah. Hubungan etilen dengan auksin yaitu etilen memengaruhi pembentukan protein yang diperlukan dalam aktivitas pertumbuhan. 5) Asam Absisat Asam absisat merupakan hormon yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman (inhibitor) yaitu bekerja berlawanan dengan hormon auksin dan giberelin dengan jalan mengurangi atau memperlambat kecepatan pembelahan dan pembesaran sel. Asam absisat akan aktif pada saat tumbuhan berada pada kondisi yang kurang baik, seperti pada musim dingin, musim kering, dan musim gugur. Mengapa asam absisat justru berperan pada saat tanaman berada dalam kondisi yang kurang baik? Pada saat tumbuhan mengalami kondisi yang kurang baik, misalnya ketika kekurangan air di musim kering, maka tumbuhan tersebut mengalami dormansi yaitu daun-daunnya akan digugurkan dan yang tertinggal adalah tunas-tunasnya. Dalam keadaan demikian asam absisat terkumpul/terakumulasi pada tunas yang terletak pada sel penutup stomata, hal ini menyebabkan stomata menutup, sehingga penguapan air berkurang dan keseimbangan air di dalam tubuh tumbuhan terpelihara sehingga pertumbuhan tunasnya terhambat yang disebabkan melambatnya kecepatan pembelahan dan pembesaran sel-sel tunasnya. Fungsi asam absisat yaitu dapat mengurangi kecepatan pertumbuhan dan pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh, macam pengguguran daun dan mendorong dormansi biji agar tidak berkecambah. 6) Asam Traumalin Asam traumalin disebut sebagai hormon luka/kambium karena hormon ini berperan apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan. Jika terluka, tumbuhan akan merangsang sel-sel di daerah luka menjadi bersifat meristem lagi sehingga mampu mengadakan pembelahan sel untuk menutup luka tersebut. Perlu Anda ketahui selain hormon, vitamin dapat berpengaruh
dalam pertumbuhan dan perkembangan, misalnya vitamin B12, vitamin B1, Vitamin B6, vitamin C (asam askorbat). Vitamin-vitamin tersebut berfungsi dalam proses pembentukan hormon dan berfungsi sebagai koenzim. 7) Kalin Tahukah Anda kalin merupakan hormon yang berfungsi untuk memacu pertumbuhan organ tumbuhan, di antaranya: 1) rhizokalin, dapat memacu pertumbuhan akar; 2) kaulokalin, dapat memacu pertumbuhan batang; 3) fitokalin, dapat memacu pertumbuhan daun; 4) anthokalin, dapat memacu pertumbuhan bunga. 2. Faktor Luar yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan yang mempengaruhi pertumbuhannya. Faktor-faktor luar tersebut adalah sebagai berikut. 1. Cahaya/Sinar Matahari sinar matahari merupakan sumber energi yang digunakan untuk proses berlangsungnya fotosintesis di dalam daundaun tumbuhan hijau. Dari proses fotosintesis akan dihasilkan zat makanan yang sangat berpengaruh terhadap pembelahan sel pada pertumbuhan tanaman. Tetapi pada kenyataannya, mengapa pertumbuhan tanaman yang cukup sinar matahari lebih lambat jika dibandingkan dengan tanaman yang kekurangan sinar matahari? Kecambah yang tumbuh dari biji dan diletakkan di tempat tidak ada sinar matahari (gelap) ternyata akan tumbuh lebih cepat, memiliki daun kecil dan tipis berwarna kekuning-kuningan, batangnya lemah, dan akarnya tidak banyak, sedangkan kecambah yang tumbuh dari biji dan diletakkan di tempat ada sinar matahari akan tumbuh lebih lambat, memiliki daun yang tumbuh di antara kotiledon, cepat menghijau dan tebal, batangnya kuat, dan akarnya banyak. Hal ini terjadi karena pada daun yang tidak mendapat sinar matahari akan mengandung air lebih banyak sedangkan zat gulanya lebih sedikit. Akibatnya jumlah jaringan mesofil meningkat sehingga daun yang terbentuk menjadi lebih lebar dan tipis. Adapun pada daun yang mendapat sinar matahari akan mengandung sedikit air dan jumlah gulanya banyak, akibatnya akan cepat mengadakan respirasi dan fotosintesis, sehingga daunnya menjadi lebih tebal menghijau, jaringan palisadenya berlapis-lapis, lapisan kutikula menebal sehingga terbentuk daun yang lebih tebal dan sempit, berwarna hijau. Perlu Anda ketahui setiap tumbuhan mempunyai respon yang berbedabeda terhadap periode penyinaran cahaya matahari, yang disebut fotoperiodisme. Di daerah yang beriklim sedang akan mengalami empat musim sehingga tumbuh-tumbuhan akan mengalami penyinaran yang bervariasi setiap musim. Berdasarkan respon tumbuhan terhadap periode penyinaran inilah, tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi: tumbuhan berhari pendek, tumbuhan berhari netral, dan tumbuhan berhari panjang. Bagaimana dengan negara Indonesia? Coba Anda pikirkan! a. Tumbuhan berhari pendek Tumbuhan berhari pendek merupakan tumbuhan yang dapat berbunga ketika periode gelap lebih panjang dari pada pencahayaan. Misalnya bunga dahlia, aster, strawberi, krisan.
b. Tumbuhan berhari netral Tumbuhan berhari netral merupakan tumbuhan berbunga yang tidak dipengaruhi oleh lamanya/panjangnya hari penyinaran. Misalnya bunga matahari, mawar, dan kipas. c. Tumbuhan berhari panjang Tumbuhan berhari panjang merupakan tumbuhan yang berbunga ketika periode pencahayaan lebih lama/panjang daripada periode gelap. Misalnya bayam, selada, kentang, dan gandum. 2. Suhu (Temperatur) Setiap proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan selalu dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Agar pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan optimal, maka diperlukan adanya suhu ideal yang disebut temperatur optimum. Di Indonesia pada daerah tropis temperatur optimum tumbuhan berkisar antara 22C - 37 C, di daerah dingin atau kutub temperatur optimumnya akan lebih rendah daripada daerah tropis dan sebaliknya di daerah panas seperti hutan pasir akan lebih tinggi dari daerah tropis. Contohnya pertumbuhan jagung berkisar antara 30 C–35 C. Jika tumbuhan masih mampu melakukan pertumbuhan dan perkembangan pada temperatur rendah disebut temperatur minimum, sebaliknya jika tumbuhan masih mampu tumbuh dan berkembang pada temperatur tertinggi disebut temperatur maksimum. Apabila tumbuhan berada lebih rendah dari temperatur minimum atau lebih tinggi dari temperatur maksimum, maka tumbuhan tersebut akan mati. 3. Kelembapan Udara Kelembapan udara di sekitar tempat tumbuhan sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Umumnya tanah dan udara sekitar yang kurang lembab (airnya cukup) akan sangat baik atau cocok bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena pada kondisi seperti itu tanaman menyerap banyak air dan penguapan (transpirasi) air semakin menurun, sehingga memungkinkan cepat terjadinya pembelahan dan pemanjangan sel-sel untuk mencapai ukuran maksimum. Tetapi ada jenis tumbuhan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal justru berada pada kondisi tidak lembab atau kering, contohnya pohon mangga yang akan bertunas dan bersemi, bahkan berbuah pada saat musim kemarau yang kurang air. 4. Air dan Unsur Hara Tanah Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena di dalam hidupnya tak mungkin tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan air. Apa fungsi air bagi tumbuhan? Fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai berikut. a. Fotosintesis b. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. c. Sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. d. Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah. e. Berperan dalam proses metabolisme sel. Jika tumbuhan kekurangan unsur hara maka pertumbuhan dan perkembangannya akan mengalami gangguan atau hambatan. Unsur-unsur hara (nutrisi) dalam jumlah banyak yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan disebut unsur makro, misalnya karbon, oksigen, nitrogen, hidrogen, sulfur, fosfor, kalsium, dan magnesium. Adapun nutrisi
yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit disebut unsur mikro, misalnya besi, klor, mangan, boron, seng, tembaga, dan nikel. Jika di dalam tanah terdapat sedikit unsur hara seperti kekurangan nitrogen, maka pertumbuhan akar akan lebih cepat atau lebih besar, sedangkan pertumbuhan tajuknya menjadi terhambat atau kecil. Sebaliknya jika di dalam tanah kaya nitrogen maka pertumbuhan tajuk akan lebih cepat daripada pertumbuhan akarnya. Dengan demikian terdapat hubungan erat antara pertumbuhan akar dan tajuk tanaman. Akar berfungsi untuk menyerap air tanah dan tajuk berfungsi untuk melakukan sintesis senyawa organik (makanan). 5. Derajat Keasaman/pH Derajat keasaman atau pH tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Contohnya tanah yang bersifat asam terhadap tanah padsolik merah kuning (PMK), agar tanaman dapat tumbuh dengan baik maka jenis tanah ini ditambahkan keasaman dengan pengapuran.
Variabel Penelitian: 1.Variabel Terikat Pertumbuhan kecambah kacang hijau dan kacang tunggak 2.Variabel Bebas Intensintas cahaya pada tempat peletakkan percobaan 3.Variabel Control - Ruang Gelap -Ruang Terang -Lamanya Perendaman -Udara dan Suhu -Cahaya -Jumlah air -kacang hijau dan wadahnya -kacang tunggak dan wadahnya B. Hipotesis Biji kacang yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat dibandingkan biji kacang yang tumbuh di tempat yang terkena matahari.
BAB III METODE PRAKTIKUM
Pengaruh suhu,lamanya perendaman biji terhadap kecepatan tumbuhan,perkembangan kacang biji hijau dan tunggak. Tujuan: Membandingkan kecepatan tumbuh tanaman di tempat yang berbeda intensintas cahayanya. Alat dan Bahan:
1.kardus 2.dua buah nampan 3.biji kacang hijau dan kacang tunggak 4.kapas 5.label 6.alat tulis,penggaris 7.baskom/gelas aqua 8.benang 9.lembar pengamatan Cara kerja: 1.siapkan kapas dan taro kapasnya di satu tampan buat tanaman kacang hijau dan satu tampan lagi buat tanaman kacang tunggak. 2.rendamlah biji kacang hijau dan kacang tunggak di baskom/gelas aqua masing masing 5,10,15 menit pada suhu 70 c dan 25 c. 3.tanamlah biji kacang hijau dan tunggak setelah di rendam selama 5,10,15 menit di tampan yang sudah di tentukan sebanyak satu kapas 5 biji kacang. 4.jika biji telah tumbuh,ukurlah panjang batang dari kedua kacang biji tersebut .pengukuran dimulai dari permukaan kapas hingga ujung batang 5.lakukan pengukuran tersebutsetiap hari selama 6 hari. 6.tulislah hasil pengatanmu di tabel pengatanmu 7.buatlah kesimpulan tentang kecepatan tumbuh,lama perendaman pada suhu 25 C dan 70 C yang berbeda intensintas cahaya.
Hasil Pengamatan: Di Ruang Tertutup:
Di Ruang Terbuka:
Hasil Pengamatan: Ruang terbuka (kacang hijau): 25 C 5 menit 1 2 3 4 H-1 H-2 0,5 H-3 2,9 H-4 0,6 6,2 1,3 H-5 1,9 7,9 1,6 H-6 1,7 3,5 9,6 3,8
5 -
1 0,4 0,8 1,6 1,9 2,1
2 -
Rata-rata 1,7
0
1,4
0
2
5,4
2,2
10 menit 3 4 0,3 0,2 1 0,7 1,4 1,3 2,1 1,5 1,2
0,9
5 0,6 0,9 1,6 1,9 2,2
1 -
2 1,2 1,4 2,3 2,8 3
1,4
0
2,1
15 menit 3 4 1 0,5 1,3 0,6 2 1,1 2,2 1,6 2,7 2,4 1,8
1,2
5 1,4 1,5 1,9 2,3 2,7 2,0
◦
Kacang Hijau, Ruang Terbuka 25 C 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 1
70 C
2 5 Menit
3 10 Menit
4 15 Menit
5
H-1 H-2 H-3 H-4 H-5 H-6
1 0,7 1,1 1,3 1,9 2,5
5 menit 2 3 0,3 0,7 2,1 2,4 2,8 -
4 -
5 -
1 1,2 1,5 1,9 2,6 2,7
10 menit 2 3 0,8 1 1,1 1,8 1,6 2,3 2 2,8 2,8 3,2
4 0,9 1 1,7 2 2,5
5 -
1 0,6 0,7 2,1 2,6 3,4
15 menit 2 3 4 0,7 1 1,2 - 4,2 1,4 - 6,1 1,7 - 7,2 1,8 8
5 0,8 4 5.7 6,6 7,3
Rata- rata
1,5
1,66
0
0
1,98
1,66
1,62
0
1,88
1,36
4,68
0
2,22
0
5,3
Kacang Hijau, Ruang Terbuka 70 ◦ C
6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 1
2 5 Menit
3 10 Menit
4 15 Menit
5
Ruang Tertutup(kacang hijau) 25 C H-1 H-2 H-3 H-4 H-5 H-6 rata-rata
1 1,4 3,1 3,5 4,7
5 menit 2 3 1,6 2,1 0,5 4,9 1 6,8 1,4 8,4
4 -
5 1,1 2,8 5,3 6,2 8
3,18
0,97
0
4,68
4,76
1 1,5 1,7 2,1 2,6
10 menit 2 3 4 0,9 1,6 1,7 0,3 3,3 3,6 0,5 4 4,1 0,9 5,7 5,8 1
5 1,5 3,1 5,9 8,9 11,8
1 1,2 2,2 4,7 5,9 8,4
1,9
3,6
6,24
4,48
3,2
0,68
2 1,5 3,4 3,6 3,9 4
15 menit 3 2 3,8 6,6 8,9 12
4 2,2 5,1 9,5 11 14
5 2 4,1 7,3 8,2 10,6
3,28
6,66
8,36
6,44
Kacang hijau,Ruang Tertutup 25 C
9.00 8.00 7.00 6.00 5.00
4.00 3.00 2.00 1.00 0.00
1
70 C
2 5 menit
3 10 menit
4 15 menit
5
H-1 H-2 H-3 H-4 H-5 H-6
1 0,6 2,5 6,4 7 8,2
5 menit 2 3 1,4 3,7 0,7 6,9 1 9,9 1,4 13
4 0,9 2,3 4,1 5
5 1,9 3,3 5,1 8,2 10
1 1,2 3 7,9 8,7 11
10 menit 2 3 1,9 1,3 5,5 2,1 9,6 2,8 10 3,5 11,4 4,6
4 0,3 1,5 1,0 2,2 3,7
5 1,6 3,5 6,9 8.5 12
1 1,3 2,5 2,7 3 3,3
2 2,7 5,7 10,2 11,1 15,6
15 menit 3 1,5 3,9 5,4 7,2 9,4
4 1,5 3,9 5,4 7,6 9,4
5 1,3 1,6 5,1 5,4 5,8
rata rata
4,94
1,03
3,1
5,7
6,36
7,68
1,7
6
2,56
9,06
5,48
5,56
3,84
10.00
6,98
2,8
Kacang Hijau,Ruang Tertutup 70 C
9.00 8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00
1.00 0.00 1
2 5 menit
3 10 menit
4 15 menit
5
Ruang Terbuka(kacang Tunggak) 25 C H-1 H-2 H-3 H-4 H-5 H-6
1 0,1
5 menit 2 3 4 - 0,6
rata rata
0,1
0
0
0,6
5 -
1 0,2 0,7
2 -
0
0,7
0
10 menit 3 4 0,4 1 1
0
5 0,3
1 -
15 menit 2 3 4 0,7 1 - 0,3 1,4 1 1.9 - 1,6
0,3
0
1,33
0
1,6
5 0
kacang Tunggak,Ruang Terbuka 25 C 1.80 1.60 1.40 1.20 1.00 0.80 0.60 0.40 0.20 0.00 1
70 C H-1 H-2 H-3 H-4 H-5 H-6
1 -
2 -
rata rata
0
0
5 menit 3 0
2 5 menit
3 10 menit
4 15 menit
5
4 -
5 -
1 1,7 3,4 5,4
10 menit 2 3 4 - 0,8 1 - 1,4 1,9 - 2,1 3,6 - 2,9 4,5 - 3,8
5 -
1 0,8 2,1 3,5
2 0,7 1,9
0
0
3,5
2,75
0
2,13
1,3
0
2,2
15 menit 3 4 1,1 4,2 5,5 7,2 0
4,5
5 0,3 1,4 4,1 6,2 7,6 3,92
5.00 4.50 4.00 3.50 3.00 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 0.00
Kacang Tunggak,Ruang Terbuka 70 C
1
2
3
4
5 menit
10 menit
5
15 menit
Ruang tertutup(kacang Tunggak) 25 C H-1 H-2 H-3 H-4 H-5 H-6
1 2
2 2,1 2,6 2,9 3,5
5 menit 3 1,3 3,5 7,9 12,6 14,7 17
rata rata
2
2,78
9,5
4 -
5 2,2 3 4,5 5,8
0
3,88
1 -
10 menit 2 3 -
4 -
5 -
1 1 1,3 4,7 5,3 7,1
2 1,4 3,3 6,1 7 8,3
0
0
0
0
3,88
5,22
0
Kacang Tunggak,Ruang Tertutup,25 C 10.00 9.00 8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 1
2 5 menit
3 10 menit
4 15 menit
5
15 menit 3 4 2 2,8 5,4 7,8 1,6 10,8 1,6
5,76
5 1,2 2,5 4,2 6,3 3,55
70 C H-1 H-2 H-3 H-4 H-5 H-6
1 2 5,3 7 8,8
5 menit 2 3 1,3 4,6 5,9 7,1 -
4 2 3,1 3,7 4,1 4,4
5 2,8 3,4 4 4,6
rata rata
5,78
4,73
3,46
3,7
10.00 9.00 8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00
0
1 1,8 6,5 7 7,1 8,7
10 menit 2 3 4 2,8 1,6 5 1,5 4,3 9,3 4,7 7,2 10 5 8,9 13 6,9 10,1
5 1,6 4,3 7,3 8,3 10,1
1 1,1 2,6 4,8 5,7
2 2,1 4,6 8,1 9.5 10,8
6,22
8,0
6,32
3,55
6,4
4,5
6,42
15 menit 3 4 1,7 3,2 4,5 6,9 9,2 0
5,1
Kacang Tunggak,Ruang Tertutup 70 C
1
2 5 menit
3 10 menit
4
5
15 menit
Pembahasan: Berdasarkan tabel diatas, pertumbuhan kecambah yang di tempat gelap memiliki batang yang lebih tinggi tetapi tidak kokoh dibandingkan kecambah yang di tempat terang. Serta kecambah yang di tempat gelap memiliki daun yang tipis dan berwarna kuning(pucat). Hal itu dikarenakan kecambah yang di tempat gelap mengalami Etiolasi yaitu pertumbuhan tumbuhan yang sangat cepat di tempat gelap namun kondisi tumbuhan lemah, batang tidak kokoh, daun kecil dan tumbuhan tampak pucat. Gejala etiolasi terjadi karena ketiadaan cahaya matahari. Kloroplas yang tidak terkena matahari disebut etioplas. Kadar etioplas yang terlalu banyak menyebabkan tumbuhan menguning. Padahal hormon auksin bekerja dengan baik karena tumbuhan tidak terkena cahaya.
5 3,1 7,7 9,3 11,8 12,5 8,88
Kondisi tersebut bertolak belakang dengan kondisi kecambah yang berada di tempat terang. Kecambah yang di tempat terang memiliki batang yang kokoh, daun yang tebal dan berwarna hijau segar. Hal tersebut karena kecambah tersebut karena kecambah mendapatkan sinar matahari yang cukup. Tetapi kecambah yang berada di tempat terang memiliki batang yang lebih pendek dibandingkan kecambah yang berada di tempat gelap karena hormon auksin yang harusnya bekerja pada kecambah tersebut malah terurai akibat terkena sinar matahari. Kerja hormon auksin ini sinergis dengan hormon sitokinin dan hormon giberelin. Kecambah yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan lambat karena kerja auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat, sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut dengan fototropisme. Kecambah kacang hijau termasuk ke dalam tipe perkecambahan epigeal karena perkecambahan dimana hipokotil tumbuh mengangkat kotiledon ke atas permukaan tanah.
A. Kesimpulan Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut. ►Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau adalah : 1. Air Berfungsi untuk melunakan kulit biji, melarutkan cadangan makanan, sarana transportasi makanan terlarut, dan hormone ke daerah meristematik (titik tumbuh) serta brsama dengan hormone membangun pemanjangan dan pengembangan sel. 2. Cahaya Cahaya merupakan factor pengendali pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terutama berperan dalam proses berlangsungnya fotosintesis.
3. Suhu Suhu berperan dalam mengontrol perkecambahan dan pertumbnuhan vegetatif. Sehubungan dengan perkecambahan proses imbibisi berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi
1.
Tumbuhan dalam hal percobaan kali ini adalah kacang hijau dan tunggak yang tumbuh di daerah gelap tumbuh lebih optimal dan cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau dan tunggak. Meskipun tanaman kacang hijau ataupun kacang tunggak ini tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang baik, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun terlihat pucat.
2.
Tanaman kacang hijau dan tunggak yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang hijau dan tunggak ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil. Dari beberapa percobaan di atas dapat disimpulkan Pengaruh suhu, lamanya perendaman biji terhadap kecepatan pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan kacang merah yang terbaik yaitu terjadi pada kacang t di ruang tertutup pda waktu 5 menit dan dengan suhu 25 C dengan rata-rata 9,5 hal ini hanya perkiraan percobaan saya karna sebenarnya banyak yang di pengaruhi pada pertumbuhan kacang tunggak maupun kacang hijau minsalnya banyak biji kacang yang bagus dan adapun yang jelek hal ini juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan biji kacang tersebut dan beberapa faktor lain seperti suhu,pemberian air ataupun yang lainnya meskipun biji tunggak yang ini tumbuh paling tinggi dan subur belum tentu baik karna kacang tunggak ini Meskipun tanaman kacang tunggak maupun kacang hijau ini tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang baik, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun terlihat pucat. Dan adapun perbedaan dari kacang tunggak ataupun kacang hijau pada ruang terbuka Meskipun tanaman kacang hijau dan tunggak ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.