Biologi 6.docx

  • Uploaded by: Nissa Aprilia
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Biologi 6.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,650
  • Pages: 23
TUGAS BIOLOGI FUNGI

Oleh Kelompok

:6

Anggota

: 1. Aulia Febrianti (07) 2. Edwin Hifdzurrahman Fawwaz (09) 3. Muhammad Rizqy Ramadhan (23) 4. Nisa Aprilia (25) 5. Siti Qur’Aini (32)

Kelas

: X MIPA 1

Guru Pembimbing : Ibu Mistikatun

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN JAMUR MIKROSKOPIS DAN MAKROSKOPIS

I.

Tujuan

 Mengetahui jenis-jenis jamur yang tergolong mikroskopis dan makroskopis  Mengklasifikasikan jamur mikroskopis dan jamur makroskopis  Mendiskripsikan jamur mikroskopis dan jamur makroskopis

II.

Alat dan Bahan      

Mikroskop Gelas kimia Kaca objek dan kaca penutup Pipet Tissue Jarum pentul

A. Jamur Mikroskopis  Jamur tempe  Jamur roti  Jamur oncom

B. Jamur Makroskopis  Jamur Tiram  Jamur Merang  Jamur Kuping  Jamur Payung

III. Cara Kerja

     



A. Jamur Mikroskopis Menyiapkan alat dan bahan-bahan yang akan dijadikan sampel praktikum diatas meja praktikum. Membersihkan deck glass dan objek glass menggunakan tissue. Meneteskan air dengan pipet pada objek glass. Mengambil sedikit miselium jamur pada salah satu jamur makanan yang dibawa,menggunakan jarum pentul setipis mungkin. Meletakan miselium yang telah diambil kedalam objek glass yang telah ditetesi dengan air,kemudian menutupnya dengan deck glass secara hati-hati suaya tidak terbentuk gelembung. Jika sudah selesai, atur mikroskop dengan benar-agar mampu mendapatkan hasil yang terbaik, lalu taruh kaca obyek tersebut di mikroskopnya. Kita dapat mengetahui perbedaan focus pada perbesaran mikroskop. Jika tidak menemukan jamur apapun, ulangin cara kerja diatas.

 Dan amatilah. Kemudian gambar hasil pengamatan yang ditemukan pada mikroskop. Jangan lupa mendokumentasikan gambar.  Membuat deskripsi sementara yang meliputi bagian-bagian dari hasil pengamatan yang ditemukan.  Membuat klasifikasi dari hasil pengamatan.  Melakukan kegiatan yang sama kepada bahan makanan lain,secara bergantian dengan obyek dan deck glass yang berbeda atau yang telah dibersihkan.

B. Jamur Makroskopis  Siapkan jamur makroskopis yang sudah ditentukan.  Mengambil awetan jamur makroskopis.  Awetan jamur makroskopis tersebut diamati, kemudian menggambarnya. Jangan lupa mendokumentasikan gambar.  Mengklasifikasikan jenis jamur yang telah digambar.

IV. Hasil Pengamatan V. Analisa Dasar Teori Jamur atau fungi termasuk ke dalam kelompok tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil (zat hijau daun) sehingga bersifat heterotrof. Berikut adalah ciri-ciri dari jamur (fungi):  Bersel banyak (multiseluler), tetapi ada sebagian kecil yang bersel tunggal.  Inti sel sudah memiliki membran inti (eukariotik).

 Tidak memiliki klorofil dan bersifat heterotrof baik secara parasit maupun saprofit.  Dinding sel tersusun atas zat kitin, glukan dan manan.  Tubuh tersusun atas benang-benang halus yang disebut hifa.  Percabangan hifa membentuk jaringan miselium yang berfungsi untuk menyimpan makanan.  Hidup di tempat yang kaya akan zat organik, lembap, dan kurang cahaya.  Perkembangbiakan secara tidak kawin melalui proses pembelahan dan secara kawin melalui peleburan inti sel dari dua sel induk.  Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Jamur dibedakan menjadi 4 divisi yaitu :

1. Zygomycota    

Tubuh multiseluler. Habitat umumnya di darat sebagai saprofit. Hifa tidak bersekat. Reproduksi: - Vegetatif: dengan spora. - Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.  Miseliumnya dibedakan menjadi tiga macam : - Stolon, miselium yang membentuk jaringan pada permukaan substrat tempat tumbuh jamur. - Rizoid, miselium yang menembus substrat dan berfungsi sebagai akar untuk menyerap zat makanan. - Sporangiofor, miselium yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memilii sporangium pada ujungnya.  Contoh spesies :

- Rhizopus oryzae : Memiliki rizoid, dapat dimanfaatkan untuk membuat tempe. - Mucor sp. : Saprofit pada kotoran ternak, roti dan sisa makanan, membentk spora bulat di dalam sporangium. - Beauverra bassiana : Hidup parasit pada insekta yang menyerang larva serangga. - Pilobolus sp. : Hidup pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi dan memerlikan cahaya.

2. Ascomycota  Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi seluler.  Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.  Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).  Reproduksi aseksual dengan membentuk tunas dan spora aseksual (konidia) pada ujung konidiofor. Reproduksi seksual dengan membentuk askus yaitu organ berbentuk seperti botol.  Macam-macam ascomycota adalah sebagai berikut : - Saccaromyce sp. : Kelompok jamur ini tidak membentuk askoskap, tidak mempunyai hifa, tubuhnya terdiri dari sel bulat atau oval yang dapat bertunas, sehingga berbentuk rantai sel atau hifa semu. Contoh anggota adalah saccaromyces. Macam saccaromyces, yaitu: 1. Saccaromyces cereviae 2. Saccaromyces tuac 3. Saccaromyces elipsoideus

- Aspergillus sp : Hidup sebagai saprofit atau parasit pada makanan, pakaian, alat rumah tangga, dan tubuh manusia, dapat membentuk konidium.Aspergillus jenisnya antara lain : 1. Aspergillus fungigatus, bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pernapasan pada unggas. 2. Aspergillus flafus, menghasilkan alpha toksin yang diduga sebagai penyebab penyakit kanker hati. 3. Aspergillus niger, mengahasilkan asam sitrat. 4. Aspergillus oryzae , untuk merombak zat pati dalam pembuatan minuman beralkohol dan mengempukkan adonan roti. 5. Aspergillus nidulans, parasit pada telinga menyebabkan automatikosis. 6.Aspergillus soyae, untuk pembuatan kecap. 7. Aspergillus wentii, untuk membuat kecap, sake, tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan asam formiat. - Penicillium sp : Saprofit pada tempat yang megandung gula, seperti nasi, roti, dan buah. Penicillium jenisnya antara lain : 1. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum, menghasilkan antibiotik penisilin untuk menyembuhkan infeksi. 2. Penicillium expansum, menyebabkan pembusukan buah apel di tempat penyimpanan. 3. Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti, menurunkan kadar kasein pada keju dan mengharumkan keju. 4. Penicillium vermiculatum, berperan dalam industri farmasi. 5. Penicillium islandicum, perusak beras sehingga beras berwarna kuning, disebut yellow rice.

- Neuropsora crassa : Dikenal dengan sebutan jamur oncom, untuk membuat oncom, hidup pada oncom, dan tongkol jagung. - Trichoderma reesei : Menghasilkan enzim selulosa untuk memproduksi Protein Sel Tunggal.

- Claviceps purpurea Gramineae

: Merusak bakal buah tanaman

- Xylaria tabacina

: Parasit pada tamanam petai cina

3. Basidiomycota  Tubuh makroskopis  Hifa bersekat dan membentuk tubuh buah (basidiokarp) berbentuk papan, payung, bola, seperti kuping, dan tidak beraturan.  Reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora dan basidiospora sedangkan reproduksi seksual dengan konjugasi.  Macam-macam basidiomycotina adalah sebagai berikut : - Volvariella volvacea (jamur merang) : Basidiokarp berbentuk seperti payung, enak dimakan, dibudidayakan dengan jerami, merang, eceng gondok, kapas, daun pisang, dan serabut kelapa. - Auricularia polytricha (jamur kuping) : Menyerupai daun telinga, enak dimakan, dan bersifat saprofit. - Pleurotes astreatus (jamur kayu) : Hidup pada substrat yang banyak mengandung lignin dan selulosa, enak dimakan. - Clavaria zippelli (supa mayang) : Seperti gada bercabang menyerupai batu karang.

- Polyporus giganteus (jamur papan) : Menyerupai kipas, besar, keras, saprofit pada kayu. - Amanita phalloides : Seperti payung, saprofit pada kotoran ternak, dan menghasilkan racun yang mematikan. - Exobasidium vexans : Parasit pada daun teh dan menyebabkan cacar teh/blister blight. - Puceinia graminis (jamur karat) : Mikroskopis, parasit pada rumput, gandum, dan murbei, berwarna merah kecoklatan seperti karat. - Ustilago maydis : Parasit pada buah jagung - Lentinus edodes : Enak dimakan dan sebagai obat pada penderita kanker.

4. Deuteromycota  Disebut jamur tidak sempurna/fungi imperfekti karena belum    -

dikeahui cara reproduksi generatifnya sedangkan reproduksi vegetatifya dengan konidia. Hifa bersekat dan bersifat mikroskopis. Hidup saprofit pada sisa makanan dan sampah, serta parasit yang dapat menyebabkan penyakit. Macam-macam deuteromycotina antara lain : Helmintosporium oryzae : Parasit, perusak kecambah dan buah, serta menimbulkan noda pada daun. Sclerothium rolfsii : Menyebabkan penyakit busuk pada tanaman budidaya. Epidermophyton floocosum : Menyebabkan penyakit kaki atlet. Candida albicans : Tubuh buah seperti ragi dan menyebabkan infeksi pada vagina. Culvularia sp. : Hidup parasit pada tumbuhan. Hasil Praktikum

A. Pembahasan Jamur Mikroskopis Pada praktikum kali ini mengenai jamur mikroskopis,jenis jamur yang kami temukan pada masing-masing preparat hampir sama dengan kelompok-kelompok lainnya,misalnya jamur yang terdapat pada tempe,kami menemukan jenis spesies Rhizopus oryzae,kelompokkelompok lain juga kebayakan menemukan spesies jamur tersebut,walaupun pertama kami belum mengetahui itu genus dari rhizopus mungkin karena kami pada saat mengambil miselium pada tempe terlalu tebal,jadi pada mikroskop gambar yang kami temukan mengeblok jadi satu tidak terlihat bagian-bagian dari sporangiumnya,sporaiofonnya,hifa dan stolonnya,dan kami mencoba untuk mengulangi praktikum lagi dengan mengambil miselium yang bener-bener tipis,agar pada saat di dalam mikroskop semua bagian dari rhizopus dapat terlihat bagian-bagiannya dan nampak jelas jenis jamur yang ditemukan dari masing-masing preparat.Pada preparat jamur yang terdapat pada roti kami menemukan spesies Mucor mucedo,kami ragu-ragu mengidentifikasi spesies jamur tersebut karena pada saat kami ingin mengambil miselium yang terdapat pada jagung,miseliumnya yang nempel dikulit susah untuk diambil,tapi alat yang kami gunakan steril tidak terkontaminasi dengan preparat lainnya,dan kelompok kami mengamati jenis jamur pada preparat tersebut hanya perkiraan saja, karena hampir mirip bagian-bagian tubuh yang dimiliki Mucor mucedo, dan akhirnya kelompok kami dapat mengamati semua jenis preparat yang terdapat pada jamur tempe, jamur roti, dan jamur pada oncom.  Rhizopus oryzae (Jamur Tempe)

A. Klasifikasi Kerajaan

: Fungi

Divisi

: Zygomycota

Kelas

: Zygomycetes

Ordo

: Mucorales

Famili

: Mucoraceae

Genus

: Rhizopus

Spesies

: Rhizopus oryzae

B. Ciri-ciri Rhizopus oryzae dapat berkembang biak secara aseksual.Prosesnya dimulai dengan spora yang berkecambah tumbuh menjadi hifa senositik yang bercabang-cabang, lalu pada empat hifa tertentu akan tumbuh sporangium yang disangga oleh sporangiofon. Di dalam sporangium terbentuk spora aseksual dalam jumlah besar. Kumpulan sporangiofor ditunjang oleh rizoid yang menyerap makanan dan air dari substratnya.Hifa di antara dua kumpulan sporangiofor yang dinamakan stolon .Dinding sporangium yang sangat rapuh luluh ketika spora menjadi matang. Setelah sporangium pecah, spora akan bertebaran dibawa angin. Di tempat yang sesuai, spora tersebut akan berkecambah.  Mucor mucedo (Jamur Roti)

A. Klasifikasi Kerajaan

: Fungi

Divisi

: Zygomycota

Kelas

: Zygomycetes

Ordo

: Mucorales

Famili

: Mucoraceae

Genus

: Mucor

Spesies

: Mucor mucedo

B. Ciri-ciri Mucor mucedo tidak mempunyai hifa dan tubuh buah,jamur dari ordo initerdiri dari miselium yang lebat serta hifa yang memiliki inti banyak,beberapa spesies rizoid yang berguna untuk berpegangan pada substrat, hidup saprofit misalnya pada roti atau kotoran hewan. Jamur ini mempunyai keturunan diploid yang lebih singkat dari Rhizopus pylobolus yang sering ditemukan tumbuh pada kotoran kuda mempunyai sporangium yang dapat menunjukkan gerak fototropi, yaitu gerak tumbuh membengkoknya sporangium ke arah datangnya cahaya.Sebagian besar anggotanya merupakan saproba atau parasit ringan pada tumbuhan.

 Neurospora crassa (Jamur Oncom)

A. Klasifikasi Kerajaan

: Fungi

Divisi

: Ascomycota

Kelas

: Ascomycetes

Ordo

: Sordariales

Famili

: Sordariaceae

Genus

: Neurospora

Spesies

: Neurospora crassa

B. Ciri-ciri Jamur yang nama ilmiahnya Neurospora crassa, dahulu bernama Monilia sitophila. Nama Neurospora berasal dari kata neuron (= sel saraf), karena guratan-guratan pada sporanya menyerupai bentuk akson. Jamur oncom termasuk dalam kelompok kapang (jamur berbentuk filamen). Sebelum diketahui perkembangbiakannya secara seksual, jamur oncom masuk ke dalam kelompok Deuteromycota, namun setelah diketahui fase seksualnya atau fase teleomorph-nya, yaitu dengan pembentukan askus, maka jamur oncom digolongankan ke dalam Ascomycota. Pertumbuhan kapang Neurospora yang sangat pesat, warna jingganya yang khas, serta bentuk spora (konidia) yang seperti tepung merupakan ciri khas kapang ini. Kapang dari genus Neurospora telah lama diketahui. Species N. crassa memiliki tahapan aseksual dari kapang ini adalah warna sporanya yang dominan orange atau jingga terang, sedangkan tahapan seksualnya dari N. sitophila, N. crassa, dan N. tetrasperma tidak diakui pada awalnya, karena tidak mudah diamati pada kondisi alamiah serta membutuhkan strain dari kedua dua tipe kawin untuk penyempurnaan tahapan seksual tersebut. Ciri khas konidia dari beberapa spesies, yaitu: N. crassa, N. sitophila, N. intermedia, N. tetrasperma, dan N. discreta bentuknya sangat mencolok, karena warnanya jingga. Pertumbuhan

kapang ini sangat cepat dan masif serta produksi konidia yang sangat berlimpah, berbentuk seperti bubuk (powdery).

B. Pembahasan Jamur Makroskopis Pada praktikum jamur makroskopis kami diberi jenis awetan sebanyak 4, yaitu jamur tiram, jamur merang, jamur kuping, dan jamur payung. Serta jenis awetan tersebut tidak menyulitkan untuk kami gambar. Pada pengamatan jamur makroskopis ditemukan berbagai bentuk tubuh buah misalnya tudung yang sebenarnya hifa yang bersatu yang membentuk anyaman yang awetan tersebut masih utuh, masih dapat dibedakan bagian-bagian tubuh buah dari awetan tersebut dengan jelas. Karena kondisi awetan yang masih baik. Serta dapat dilihat secara visual.  Pleurotus ostreatus (Jamur Tiram)

A. Klasifikasi Kerajaan Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies

: Fungi : Basidiomycota : Homobasidiomycetes : Agaricales : Richolomataceae : Pleurotus : Pleurotus ostreatus

B.Ciri-ciri Habitat ditemukan di hutan bawah pohon berdaun lebar/ dibawah tanaman berkayu,tubuh buah berwarna putih hingga krem.tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung.Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang

tumbuh menyamping.Morfologinya Tudung merupakan tubuh buah dari jamur.Lamella merupakan lembaran-lambaran yang terdapat dibawah tudung.Tangkai merupan badan yang mendukung tudung/tubuh buah. Substrat adalah tempat hidup jamur. Anatomi Jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang berukuran 8-11×34μm.Miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat. Reproduksi Reproduksi aseksual basidiomycota secara umum yang terjadi melalui jalur spora yang terbentuk secara endogen pada kantung spora atau sporangiumnya, spora aseksualnya yang disebut konidiospora terbentuk dalam konidium.Secara seksual, reproduksinya terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina membentuk zigot.

Volvariella volvacea (Jamur Merang)

A. Klasifikasi Kerajaan Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies

: Fungi : Basidiomycota : Homobasidiomycetes : Agaricales : Pluteaceae : Vorvariella : Volvariella volvacea

B. Ciri-ciri Jamur merang memiliki ciri ciri bentuk tubuhnya seperti payung dengan tangkai yang letaknya sentral. Hidup di tumpukan jerami yang lembap (saprofit). Berwarna coklat gelap hingga abu abu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda. Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya belum berkembang. Struktur Tubuhnya terdiri dari spora, himenium, basidiocarp, himefora, velum, thallus, dan amulus. Jamur ini bereproduksi dengan basidiospora yang terdapat pada basidium.  Auricularia polytricha (Jamur Kuping) A. Klasifikasi Kingdom Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies

: Fungi : Basidiomycota : Agaricomycetes : Auriculariales : Auriculariaceae : Auricularia : Auricularia polytricha

B. Ciri-ciri Karakteristik dari jamur kuping ini adalah memiliki tubuh buah yang kenyal (mirip gelatin) jika dalam keadaan segar. pada keadaan kering, tubuh buah dari jamur kuping ini akan menjadi keras seperti tulang.Bagian tubuh buah dari jamur kuping berbentuk seperti mangkuk atau kadang dengan cuping seperti kuping, memiliki diameter 2-15 cm, tipis berdaging, dan kenyal.Warna tubuh buah jamur ini pada umumnya hitam atau coklat kehitaman akan tetapi adapula yang memiliki warna coklat tua.Jenis jamur kuping yang paling memiliki nilai bisnis yang tinggi adalah yang memiliki warna coklat pada bagian atas tubuh buah dan warna hitam pada bagian bawah tubuh buah, serta ukuran tubuh buah kecil.Jamur kuping merupakan salah satu jamur konsumsi yang umum dikeringkan terlebih dahulu, kemudian direndam dengan air dalam waktu relatif singkat sehingga jamur ini akan kembali seperti bentuk dan ukuran segarnya.Cara reproduksi vegetatif dari jamur kuping adalah dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium. Sedangkan, reproduksi generatif jamur kuping adalah dengan menggunakan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, yang selanjutnya menghasilkan spora yang disebut basidiospora.  Lenticula edodes (Jamur Payung) A. Klasifikasi Kerajaan Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies B. Ciri-ciri

: Fungi : Basidiomycota : Homobasidiomycetes : Agaricales : Marasmiaceae : Lentinula : Lenticula edodes

Jamur shiitake tumbuh di permukaan batang kayu yang melapuk dari pohon Castanopsis cuspidata, Castanea crenata (kastanye), dan sejenis pohon ek Quercus acutissima. Batang dari tubuh buah sering melengkung, karena shiitake tumbuh ke atas dari permukaan batang kayu yang diberdirikan. Payung terbuka lebar, berwarna coklat tua dengan bulu-bulu halus di bagian atas permukaan payung, sedangkan bagian bawah payung berwarna putih.

VI. Kesimpulan  Jamur merupakan eukariotik, umumnya multiseluler tetapi ada yang uniseluler, tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa,jamur tidak memiliki klorofil sehingga tidak mampu berfotosintesis. Dengan demikian, jamur merupakan organisme heterotrof, habitat ditempat-tempat yang lembab, reproduksinya secara seksual dan aseksual.  Dari praktikum jamur mikroskopis dengan bantuan mikroskop, spesies jamur yang kami temukan, yakni spesies Rhyzopus orizae, Mucor mucedo,dan Neuropsora crassa dari divisio zygomycota dan ascomycota yang terdapat pada preparat jamur tempe, roti, dan oncom.  Pada praktikum jamur makroskopis, selain dapat menggunakan mikroskop dengan preparatnya awetan jamur jamur tersebut, kita juga dapat mengamatinya secara visual. Spesies yang ditemukan, yakni spesies Pleurotus ostreatus, Volvariella volvacea, Auricularia polytricha, dan Lenticula edodes dari

divisio basidiomycota yang terdapat pada preparat jamur tiram, merang, kuping, dan payung. Berbagai bentuk tubuh buah kami temukan, rata rata seperti tudung yang sebenarnya merupakan hifa yang bersatu yang membentuk anyaman.

Related Documents

Biologi
June 2020 21
Biologi
October 2019 36
Biologi
October 2019 39
Biologi
June 2020 31
Biologi
June 2020 17
Biologi
May 2020 23

More Documents from "ari nabawi"

Biologi 6.docx
May 2020 35
Kenari.docx
July 2020 23
Jual Beli.docx
July 2020 26
Histo Cardio.docx
December 2019 55
Doc2.docx
July 2020 24