Binter Rps 6.docx

  • Uploaded by: agus YuDi
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Binter Rps 6.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,928
  • Pages: 19
KELOMPOK BISNIS INTERNASIONAL : Rifqi Mustafa

(1607522052)

I Gusti Bagus Yoga Pramana Putra (1607522070) TINGKATAN INTEGRASI EKONOMI REGIONAL DAN IMPLIKASINYA I. PENDAHULUAN Pada era globalisasi yang saat ini semakin maju. Mengharuskan sebuah Negara untuk bisa terus memenuhi kebutuhan yang diperlukan sebuah Negara. Negara yang terkena dampak globalisasi ini akan secara terbuka untuk melakukan perdagangan bebas, salah satunya perdagangan internasional. Baik Negara maju maupun berkembang pasti melakukan perdagangan internasional. Namun, di Negara berkembang dan Negara miskin sekalipun impor lebih mendominasi dari perdagangan internasional ini. Apalagi untuk Negara berkembang, Harga untuk barang-barang luar negeri dijual sangat murah. Tujuannnya adalh untuk menekan perekonomian domestic. Oleh sebab itu pemerintah perlu mengambil kebijakan tersebdiri khususnya untuk transaksi internasional. Salah satunya dengan kebijakan tariff. Untuk melakukan hal tersebut sebuah Negara harus ikut bergabung kedalam Negara-negara pengimpor atau pengekspor dengan cara integrasi ekonomi regional. Integrasi regional merupakan integrasi ekonomi beberapa Negara untuk mengurangi hambatan perdagangan, kebijakan tariff, dan mengatur pergerakan sumber daya diantara Negara-negara anggota integrasi tersebut. Melalui integrasi regional ini yang terlibat dalam perdagangan internasional, suatu Negara dapat menentukan apa yang harus dilakukan untuk negaranya dalam menghadapai berbagai bentuk dampak, rintangan, maupun keuntungan dalam perdagangan internasional. Oleh sebab itu, keikutsertaan Negara kedalam bentuk integrasi regional ini sangatlah penting karena akan memperngaruhi perekonomian suatu Negara, khususnya Negaranegara anggota yang tergabung dalam integrasi regional tersebut Mengingat pentingnya untuk mengetahui tingkatan integrasi ekonomi regional dan implikasinya, maka akan dibahas integrasi ekonomi regional yang meliputi : Tingkatan Integrasi Ekonomi Regional Dan Implikasinya

II. PEMBAHASAN 1. INTEGRASI EKONOMI REGIONAL Integrasi ekonomi regional adalah kesepakatan antara negara - negara di sebuah wilayah geografis untuk mengurangi dan pada akhirnya menghapuskan hambatan tarif dan non tarif terhadap aliran barang, jasa, serta faktor produksi antara negara satu dengan negara yang lain. Langkah serupa terhadap integrasi regional sedang dikembangkan di tempat lain di dunia 2. TINGKATAN INTEGRASI EKONOMI REGIONAL Integrasi Ekonomi Regional memiliki beberapa tingkatan berdasarkan kekuatan integrasinya, yakni : 

Kawasan Perdagangan Bebas, Hambatan perdagangan barang dan jasa antara negara negara anggota dihapuskan. Dalam perdagangan dengan negara non anggota, negara anggota diperbolehkan membentuk peraturan sendiri. Contoh : AFTA (Asean Free Trade Area)



Perserikatan Pabean, Hambatan perdagangan barang dan jasa antara negara - negara anggota dihapuskan. Dalam perdagangan dengan negara non anggota, negara anggota harus

menggunakan

peraturan

yang

telah

disepakati

bersama

dan

dalam

pelaksanaannya diawasi oleh pengendali administratif. Contoh : Komunitas Andes (negara - negara di Amerika Selatan) 

Pasar Bersama, Barang, jasa, faktor produksi (tenaga kerja dan modal) bergerak bebas antara anggota. Tidak ada pembatasan imigrasi, emigrasi, atau arus lintas batas modal antarnegara anggota. untuk mewujudkan hubungan ini diperlukan kerjasama pada kebijakan fiskal, moneter, dan pekerjaan. Contoh : MERCOSUR (negara - negara di Amerika Selatan)



Perserikatan Ekonomi, Tidak hanya melibatkan arus bebas produk dan faktor produksi antar negara naggota dan penerapan kebijakan perdagangan eksternal umum, tetapi juga membutuhkan mata uang bersama, harmonisasi tarif pajak anggota, dan kebijakan moneter serta fiskal bersama. Hubungan ini menuntut pengorbanan kedaulatan nasional. Contoh : Uni Eropa hingga tahun 1970



Perserikatan

Politik,

Kebutuhan

akan

sistem

birokrasi

yang

dapat

dipertanggungjawabkan kepada negara - negara anggota perserikatan ekonomi memicu pembentukan alat politik sentral yang mengoordinasikan kebijakan ekonomi, sosisal, dan kebijakan asing dari negara - negara anggota. Integrasi ekonomi regional dapat dilihat sebagai upaya untuk mencapai keuntungan tambahan dari aliran dana perdagangan dan investasi antara negara - negara melebihi pencapaian tersebut atas dasar kesepakatan internasional seperti WTO. Hal ini lebih mudah dilakukan, yaitu membangun rezim perdagangan bebas dan ivestasi di antara sejumlah negara - negara yang berdekatan daripada se-dunia. 3. ALASAN UNTUK INTEGRASI REGIONAL 3.1.

SEGI EKONOMI Berdasarkan teori ekonomi perdagangan internasional memprediksi mengenai dua

hal yang akan terjadi saat negara-negara mengintegrasikan negara-negaranya, yakni 

Memungkinkan suatu negara dalam bagian integrasi untuk mengkhususkan diri dalam produksi barang dan jasa yang dapat menghasilkan output yang paling efisien.



Perdagangan bebas dan investasi adalah positive-sum game. Positive-sum game merupakan sebuah permainan dari beberapa negara yang bergabung dan menghasilkan nilai positif dimana saling menguntungkan satu sama lain dan nantinya akan bersifat mutualisme.

3.2.

SEGI POLITIS Dalam membangun perekonomian dari suatu pengintegrasian regional, sangat

membutuhkan sebuah fondasi yang dapat mengatur dan penengah, yakni politik. Hal ini dilakukan dengan dua cara berikut; 

Menghubungkan ekonomi tetangga dan membuat mereka saling mutualisme dalam menciptakan inisiatif kerja sama politik sehingga mengurangi potensi konflik kekerasan.



Mengelompokkan ekonomi negara anggota maka dapat meningkatkan ketahanan politis negara-negara tersebut di dunia.

4. PENOLAKAN TERHADAP INTEGRASI EKONOMI REGIONAL Meskipun sistem integrasi ekonomi regional tampak sangat membantu dalam perdagangan, tetapi banyak pihak yang menolak sistem ini dikarenakan sistem ini hanya menguntungkan kelompok yang lemah dan kurang berpihak pada kelompok yang lemah baik negara anggota tetapi juga non anggota. pasar selalu menginginkan barang dengan harga yang lebih murah jika kualitasnya sama. Sedangkan biaya produksi hanya bisa ditekan oleh keefektifan yang untuk mewujudkannya dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hanya negara - negara yang sudah siap saja yang bisa mengambil keuntungan besar dari hubungan ini. Pun begitu negara non anggota dengan daya saing industri yang kurang kompeten kesulitan berkembang karena terhalang hambatan tariff dan non tariff yang diadakan oleh negara anggota sedangkan negara anggota tidak ada hambatan sehingga sulit berkompetisi di pasar negara - negara anggota integrasi ekonomi regional. Sebagai contoh, penderitaan petani Indonesia setelah diberlakukannya ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area). Dalam perjanjian ini, negara-negara yang ambil bagian dalam asean china free trade agreement harus membuka negaranya untuk ekspansi modal yang bersumber dari China. Ini merupakan kerugian karena Indonesia tidak mampu menghadapi gelombang kekuatan modal china yang begitu besar. Dengan modal yang besar, Cina dapat memproduksi barang dengan jumlah banyak dan lebih murah. Hasil pertanian dalam negeri akan dibenturkan dengan produk-produk impor dari china karena semua Negara-negara ASEAN yang telah menyepakati perdagangan bebas ACFTA di bebankan kewajiban untuk tidak menarik bea masuk barang-barang dari china termasuk produk-produk buah,sayur mayor dan hasil pertanian yang pada dasarnya di Negara kita pun persediaan sudah berlimpah. Pemerintah Indonesia pada tahun 2010 lewat pernyataan Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi menyatakan bahwa produk perkebunan Indonesia dengan China mengalami kenaikan yaitu dari US$ 800 juta hingga US$ 2,3 miliar. Namun untuk sektor holtikultura termasuk produk-produk buah-buahan, penetrasi pasar produk China jauh lebih tinggi dari Indonesia. Artinya Indonesia lebih banyak mengimpor buah-buahan dari China dari pada mengekspornya. Rendahnya harga produk dari China telah menghantam petani.

Integrasi yang tidak dipersiapkan dulu batas - batasnya dengan jelas juga berbahaya karena dapat mengorbankan kedaulatan negara anggota kelompok integrasi. 5. INTEGRASI EKONOMI REGIONAL DI DUNIA 5.1.

Integrasi Ekonomi Regional Di Eropa Eropa memiliki dua blok perdagangan, yakni UE (Uni Eropa) dan EFTA (European

Free Trade Association). Uni Eropa memiliki perbedaan yang sangat signifikan daripada EFTA. Uni Eropa Eropa memiliki 28 anggota dan tingkat integrasi dari Free Trade Area hingga Politic Union. Sedangkan EFTA hanya memiliki 4 anggota dan berada pada tingkat Free Trade Area. Maka dari itu, Uni Eropa saat ini merupakan negara adidaya yang memiliki daya saing yang sangat kuat untuk melawan negara Amerika Serikat, serta pembahasan berikutnya mengenai integrasi ekonomi regional di Eropa akan berpusat pada Uni Eropa. 5.1.1. Latar Belakang Uni Eropa dilatarbelakangi oleh dua hal, yakni keinginan untuk mencapai perdamaian abadi dan mempertahankan panggung politik dan ekonomi anggotanya. Keinginan pertama ini disebabkan oleh dampak dari Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan Perang Dunia III (Perang Dingin). Ketiga Perang Dunia tersebut berlangsung puluhan tahun dan menyebabkan rusaknya infrastruktur seperti fasilitas umum, perumahan penduduk, dan perindustrian milik pemerintah dan swasta, sistem politik terutama pemerintahan yang semakin tidak terarah, dan aspek ekonomi negara tersebut seperti kebijakan moneter dan makroekonomi yang tergolong untuk pemerintah bukan untuk rakyat. Dengan melihat masalah-masalah tersebut, beberapa negara Eropa menginginkan untuk mempertahankan panggung politik dan ekonomi negaranya. Maka dari itu, 6 negara Eropa pada tahun 1951 membentuk suatu komunitas dari sebuah komoditas barang. 5.1.2. Sejarah Komunitas yang dibangun oleh 6 negara Eropa (Belgia, Prancis, Jerman Barat, Italian, Luksemburg, dan Belanda) pada tahun 1951 yang bertujuan untuk menghilangkan hambatan antarnegara terkait pengiriman batu baru, besi, baju, dan besi tua.

Pada tahun 1957, komunitas komoditas tadi menandatangani perjanjian Traktat Roma (T r e a t y o f R o m e ) dan mendirikan Komunitas Eropa. Perjanjian Traktat Roma ini memiliki dua tujuan, yakni menghapiskan hambatan perdagangan dan investasi dan menyelaraskan standar teknis dan hukum. Dengan adanya perjanjian Traktat Roma diharapkan terciptanya pergerakan faktor produksi bebas di antaranegara anggota dan difasilitasi oleh penyelarasan hukum dan kebijakan umum terutama bidang pertanian dan transportasi yang merupakan bidang terpenting pada saat itu. Dengan berjalannya waktu, banyak negara sekitar Komunitas Eropa yang bergabung seperti Britania Raya, Irlandia, Denmark, Yunani, Spanyol, dan Portugal. Pada tahun 1986, dibuatlah perjanjian Undang-Udang Eropa Tunggal (S i n g l e E u r o p e a n A c t ). Perjanjian ini memiliki dua tujuan, yakni menghapuskan semua kontrol perbatasan antara negara (Sumber Daya) dan “Saling mengakui”. Dengan adanya perjanjian ini, diharapkan tidak terjadinya pembatasan transaksi yang menyebabkan penundaan dan pengurangan sumber daya. Untuk mewujudkan harapan ini, Undang-Undang Eropa Tungal memiliki prinsip “Saling mengakui” untuk standar produk dimana bila ada produk yang dikembangkan pada salah satu negara Komunitas Eropa akan diterima oleh anggota lainnya asalkan memenuhi syarat kesehatan dan keselamatan. Setelah perjanjian Undang-Undang Eropa Tunggal diterapkan, Jerman Timur reunifikasi dengan Jerman Barat. Pada tahun 1991, lahir sebuah perjanjian yang merubah nama Komunitas Eropa menjadi Uni Eropa. Perjanjian tersebut bernama Traktat

M a a s t r i c h t . Perjanjian ini memiliki dua tujuan, yakni menandai

pentingnya Undang-Undang Eropa Tunggal dan mendorong pembentukan mata uang Euro. Uni Eropa terus berkembang karena adanya penyatuan Ekonomi dan Politik. Hal ini membuahkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat daripada ekspetasi, meskipun terdapat kesamaan politik, tetap ada politik yang berbeda dan memunculkan isu-isu. Hingga tahun 2007, Uni Eropa terdiri dari 27 negara anggota. Sehingga jumlah penduduk Uni Eropa mencapai lebih dari 500juta dan PDB hampir mencapai €11

Triliun lebih besar daripada Amerika Serikat dimana Uni Eropa telah menjadi negara adidaya global. 5.1.3. Struktur Politik Uni Eropa Uni Eropa memiliki tingkat integrasi regional hingga Politik. Kebijakan UE dirumuskan dan diimplementasikan menyeluruh kesemua negara anggota dan perumusan kebijakan ini dilakukan oleh empat lembaga utama, yakni Komisi Eropa, Dewan Uni Eropa, Parlemen Eropan, dan Mahkamah Agung. Komisi Eropa ( European Commision) ditunjuk oleh Dewan Uni Eropa dimana setiap negara anggota hanya dapat menunjuk satu perwakilan saja. Komisi Eropa ini memiliki tujuan utama, yakni merancang, undang-undang UE, melaksanakan dan memantau apakah hukum UE tersebut dijalankan oleh negara-negara angota UE. Komisi Eropa juga memiliki peran dalam kebijakan persaingan agar tidak ada perusahaan yang menggunakan kekuatan pasarnya untuk mematikan pesaing dan memonopoli pasar Eropa. Dewan Uni Eropa merupakan perwakilan dari masing-masing negara anggota yang mewakili kepentingan negaranya. Dewan Uni Eropa ini ditunjuk berdasarkan kompetensinya, bila pembahasan sebuah rapat adalah pertanian maka Mentri Pertanian yang menjadi pewakilan Dewan Uni Eropa. Dewan Uni Eropa bertujuan untuk mengangkat Komisi Eropa dan menyetujui rancangan UU UE dari Komisi Eropa. Dalam pengambilan keputusan sebuah persidangan terrdapat aturan bahwa besarnya suara suatu negara berdasarkan besarnya ukuran negara tersebut. Contoh Inggris sebagai negara besar memiliki 29 suara, sedangkan Denmark yang negaranya jauh lebih kecil hanya memiliki 7 suara. Parlemen Eropa dipilih langsung oleh penduduk dari negara-negara anggota. Parlemen Eropa memiliki tugas untuk menyetujui UU UE, mengawasi Komisi Eropa, dan membuat amandemen UU UE. Selain itu, Parlemen Eropa memiliki Hak Veto yang dapat

membatalkan

rancangan

UU

UE

dari

Komisi

Eropa.

Banyak

yang

memperdebatkan lembaga politik UE ini (Parlemen Eropa) dikarenakan ada keharusan untuk menjadikan Parlemen Eropa sebagai lembaga yang paling kuat di Uni Eropa. Mahkamah Eropa yang terdiri dari satu hakim dari masing-masing negara anggota yang bertujuan untuk menjadi lembaga independen yang mementingkan kepentingan

bersama. Mahkamah Agung menjadi lembaga penengah dan menerima laporan pelanggaran kewajiban dan hak dari masing-masing lembaga UE. 5.1.4. Pembentukan Euro Euro merupakan mata uang bersama yang umumnya digunakan oleh negara-negara Eropa. Euro sendiri diinisiasikan pada perjanjian Traktat Maastricht . Pada tahun 1999, uang mata Euro sudah diimplementasikan oleh Uni Eropa. Implementasi mata uang Euro ini menjadikan Euro sebagai mata uang yang kedua paling banyak digunakan setelah dollar Amerika. Sehingga Euro pada saat itu memiliki nilai kurs yang lebih tinggi daripada Amerika, yakni 1€ = $1,17. Dengan kemajuan negara-negara Uni Eropa ini, banyak negara-negara sekitar yang mau bergabung. Terdapat empat syarat sebuah negara sebelum bergabung dengan Uni Eropa, yakni Akan tetapi, pada tahun 2000 Euro mengalami penurunan, yakni 1€ = $0,83. Hal ini disebabkan surat utang dan mata uang Euro tidak segera dikeluarkan oleh Uni Eropa sehingga banyak negara-negara Eropa yang saling menyalahkan satu sama lain dan investor yang melakukan investasi dalam bentuk US Dollar, serta banyak orang yang menukarkan Euro menjadi USD karena sebelum tahun 2000 Euro lebih besar daripada USD. Pada tahun 2002, akhirnya masalah pada tahun 2000 diselesaikan dengan cara menerpakan surat utang dan mata uang Euro, serta implementasi ECB ( European Central Bank ) yang bertujuan untuk mengelola kebijakan moneter dalam zona Euro. Perlahan-lahan Euro mulai bangkit dan mengalahkan dominasi dari USD. Hal itu terbukti pada bulan November tahun 2002, Euro berada diatas USD dengan nilai kurs 1€ = $1,047. Euro terus berkembang dan pada bulan Maret tahun 2005 merupakan tingkat kenaikan paling tinggi terhadap USD (1€ = $1,33). Hal ini disebabkan jatuhnya pasar Keuangan Amerika Serikat dan peran ECB dalam menstabilkan kebijakan moneter negara-negara Eropa. Hingga saat ini (Tahun 2014), Euro terhadap USD masih stabil (1€ = $1,28). berkat peran dari ECB dalam memperbaiki kebijakan Moneter meski beberapa negara Uni Eropa mengalami krisis seperti Yunani yang memiliki rasio hutang terhadapi GDP sebesar 175%.

5.1.5. Keuntungan Dan Kerugian Implementasi Uni Eropa Terdapat empat keuntungan dalam mengimplementasikan Uni Eropa, yakni: 

Masyarakat yang negaranya bergabung dengan Uni Eropa tidak perlu lagi bingung untuk menukarkan uangnya saat berada di negara lainnya. Sebagai contoh orang Spanyol akan berbelanja ke Jerman tidak perlu untuk menukarkan Spanyol Peseta (ESP) menjadi Mark (DEM), tapi hanya perlu menyediakan uang Euro saja.



Negara-negara Uni Eropa memiliki kesamaan mata uang yang sama, maka masyarakat dapat dengan mudah membanding-bandingkan harga satu negara anggota Uni Eropa ke negara anggota Eropa lainnya.



Karena masyarakat negara anggota Uni Eropa mudah dalam membandingkan harga satu negara anggota dengan negara anggota lainnya, maka produsen Eropa akan bersaing untuk menurunkan harga hingga kebatas minimum. Sehingga akan ditemukan titik harga minimum yang menyebabkan stabilitas harga \



Banyak negara Uni Eropa yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan pinjaman uang. Dengan adanya mata uang Euro dapat membuat investor semakin tertarik untuk berinvestasi kepada negara-negara anggota Euro karena mata uang Euro lebih likuid daripada mata uang dari masing-masing negara. Terdapat tiga kerugian dalam mengimplementasikan Uni Eropa, yakni



Mata uang Euro menyebabkan negara anggota Uni Eropa harus mengikuti kemampuan moneter Euro. Sehingga sering terjadi penimpangan yang disebabkan mata uang asal negaranya tidak sekuat Euro. Maka dari itu, Uni Eropa membentuk European Central Bank yang bertuga untuk mengatur kebijakan moneter dan memastikan stabilitas keuangan.



Terdapat banyak perbedaan sistem perekonomian masing-masing negara seperti kebijakan makroekonomi yang diatur sendiri. Sebagai contoh negara Inggris memiliki upah, kewajiban pajak dan siklus bisnis sangat tinggi daripada negara Yunani yang sangat rendah. Ketimpangan ini memiliki solusi dengan melaksanakan transfer fiskal dimana mengambil uang dari daerah makmur ke daerah depresi.



Banyak negara kecil yang terpaksa harus mengikuti kebijakan moneter Uni Eropa dimana negara tersebut akan mendapatkan tekanan yang sangat tinggi dan harus menyesuaikan struktural politik maupun ekonominya.

5.2.

Integrasi Ekonomi Regional Di Amerika Tidak hanya di Eropa, integrasi ekonomi secara regional juga dilakukan oleh negara-

negara yang ada di Benua Amerika. Kebanyakan dari kerjasama di bidang ekonomi yang dilakukan merupakan perdagangan bebas (free trade) maupun berupa perserikatan pabean. Dari beberapa yang kami dapatkan informasinya, diantaranya yang paling sering terdengar yaitu NAFTA, Komunitas Andes, FTAA dan CAFTA. Dari beberapa persatuan, perserikatan maupun perjanjian integrasi ekonomi tersebut, memiliki historisnya masing-masing, dan pencapaian-pencapaiannya yang berbeda-beda: sukses, berjalan lancar maupun sampai yang berevolusi mengubah konsep perserikatannya. Dari semua yang akan dibahas, NAFTA merupakan perjanjian perdagangan antar negara yang saling berdekatan yang bisa dikatakan memiliki progres yang paling signifikan. 5.2.1. Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara (Nafta) Adalah kesepakatan untuk melakukan free trade antara 3 negara yaitu: Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. Dimana untuk tahap penginisiasiannya membutuhkan waktu 2 tahun yaitu dimulaitahun 1991 sampai dengan 1992 dan baru berhasil untuk menjadi sebuah undang-undang pada tahun 1994. Tujuan utama pembentukan perserikatan ini ialah membangun perekonomian yang kondusif di Amerika Utara dan Meksiko, dengan penghapusan tarif-tarif tertentu dalam perdagangan bilateral. Tujuan lain tentunya adanya perserikatan NAFTA ini memiliki maksud untuk memberikan keuntungan ke-3 negara anggota, secara menyeluruh, beberapa isi NAFTA adalah berikut: 

Penghapusan penetapan tarif atas 99% barang yang diperdagangkan pada 3 negara



Penghapusan berbagai batasan - batasan dalam investasi langsung luar negeri



Perlindungan hak kekayaan intelektual.

Dari sumber yang kami dapat, terdapat beberapa fakta menganai pencapaian dari adanya NAFTA. Para pengamat dan praktisi sepakat bahwa NAFTA mencapai keefektifannya terutama memasuki era 2000-an: 

Investasi asing langsung (FDI) meningkat. Dengan $2,4 miliar, perusahaan Amerika Serikat dan Kanada menghasilkan 55% dari semua investasi asing di meksiko.



Ekspor dari Amerika Serikat dan Kanada ke Meksiko meningkat secara signifikan sebanyak 20% pada tahun pertama, misalnya perusahaan besar seperti Procter & Gamble dan perusahaan agribisnis Archer DanielsMidland yang mencapai peningkatan ekspor ke Meksiko secara drastis.



Ekspor Meksiko terutama barang jadi juga mengalami kenaikan yang signifikan ke Amerika Serikat dan Kanada.

Dari adanya pencapaian tersebut terutama dalam hal ekspor-impor ketiga negara, setelah dianalisis Meksiko merupakan negara produsen dimana menjadi rujukan AS dan Kanada untuk memindahkan sektor produksinya ke Mmeksiko. Alasan utamanya ialah tentu biaya tenaga kerja di Meksiko yang rendah, sehingga dengan adanya peraturan NAFTA yang membebaskan alur perdagangan raw material, maka Meksiko menjadi rujukan industri atau produksi barang jadi yang kemudian diekspor kembali ke AS dan Kanada. 5.2.2. Komunitas Andes Berbeda dengan NAFTA yang memiliki konsep free trade area, Komunitas Andes atau sebelumnya merupakan Pakta Andes pada tahun 1969. Dimana konsep dari Pakta Andes tersebut merupakan penerapan konsep seperti Uni Eropa terhadap negaranegara yang berdekatan di Amerika Selatan yaitu: Bolivia, Cile, Ekuador, Kolumbia dan Peru. Dari adanya konsep yang menyerupau Uni Eropa, kebijakan-kebijakan diadakan untuk menaungi negara-negara yang bergabung pada Pakta Andes tersebut, yaitu mengenai kebijakan tarif, kebijakan transportasi, pajak, dan konsesi-konsesi khusus untuk negara kecil anggota Pakta. Namun, Pakta Andes disinyalir tidak memberikan

konstribusi atau perkembangan yang berarti bagi negara-negara anggotanya dan akhirnya dibubarkan. Pada tahun 1997 terinisiasi kembali untuk membentuk Komunitas Andes, namun dengan formasi negara anggota yang berbeda, yaitu Bolivia, Ekuador, Peru, Kolumbia dan Venezuela yang mengganti Cile sebelumnya. Dari komunitas ini, yang berbeda ialah konsep yang tidak sama seperti sebelumnya pada Pakta Andes, yaitu konsep free trade yang dipakai oleh negara-negara anggota. Namun lagi-lagi walaupun sudah terinisiasi kembali dan konsep berbeda yang dibawa, Komunitas Andes kini hanya sebatas perserikatan pabean. 5.2.3. Pasar Bersama Amerika Tengah Dan Cafta Sama seperti Komunitas Andes, perserikatan berikut ini juga mengalami perubahan formasi dan konsep akibat ketidakmencapainya tujuan didirikannya. Pada awal berdiri, merupakan Central American Common Market, yang beranggotakan 5 negara Amerika Tengah, yaitu: Kosta Rika, El Salvador, Guatemala, Honduras dan Nikaragua. Pada 1960an, perserikatan yang dibangun tersebut diberhentikan, dan muncul kembali pada 2003. Pada 2003, atas inisiasi dan peran serta Amerika Serikat pula, negara-negara yang sebelumnya bergabung dalam PasarBersama Amerika Tengah dipersatukan kembali dalam perserikatan negara perdagangan bebas bilateral. Dan lebih dikenal dengan sebutan CAFTA. Dengan tujuan dari CAFTA itu sendiri adalah membentuk free trade area antara 6 negara anggota di Amerika Tengah dengan Amerika Serikat itu sendiri. 5.2.4. Kawasan Perdagangan Bebas Amerika (FTAA) Kawasan Perdagangan Bebas, atau lebih dikenal dengan FTAA, adalah perserikatan negara-negara di Benua Amerika dalam hal perdagangan bebas. FTAA adalah ususlan dari hasil dilaksanakannya KTT Amerika. Namun, beberapa tahun setelah FTAA diusulkan, terdapat hambatan-hambatan yang membuat FTAA tertunda untuk diwujudkan. Hal yang membuat tertunda diantaranya tiga tahun setelah 1994, dimana Konferensi KTT dilaksanakan, tedapat sedikit crash antara Amerika Serikat dengan Brasil. Hal tersebut dikarenakan tuntutan yang diberikan kedua belah pihak.



Amerika Serikat menuntut untuk negara-negara di Amerika Selatan setuju dengan penegakkan hak kekayaan intelektual dan tarif produksi yang rendah. Hak kekayaan intelektual yang dimaksudkan dalam perdagangan bebas ini adalah hak produsen ataupun pencipta suatu produk-komoditas yang tidak diperbolehkan untuk diimitasi dan spesifikasinya ditiru, dimana Amerika Serikat sendiri memiliki banyak potensi untuk memproduksi

produk-

produknya yang mana akan diproduksi di negara-negara Amerika Selatan, namun dengan adanya HKI ini disinyalir hanya akan menguntungkan 1 pihak saja yaitu Amerika Serikat. Sedangkan negara-negara berkembang di Amerika Selatan hanya memperoleh order for producing dari AS. 

Brasil dan Argentina menginginkan Amerika Serikat untuk mengurangi subsidi bagi produsen

pertanian pangan di Amerika Serikat dan tarif impor

pertaniannya. Dari masing-masing tuntutan kedua belah pihak, pihat yang bersangkutan disinyalir kurang bisa atau akan memenuhi tuntutan/persyaratan tersebut. Sedangkan untuk mewujudkan FTAA, tentunya semua negara harus terlibat daan memiliki kesamaan tujuan dalam perserikatan tersebut. Beberapa tahun setelah akhirnya terwujud, FTAA masih memberikan progress atau dampak yang belum begitu signifikan. Namun, berdasarkan sumber pada 2006, dengan adanya FTAA mampu membuka perdagangan bebas dengan lebih dari 850 juta orang dan PDB daerah mencapai $15 triliun. Implikasi lebih lanjut diperkirakan akan lebih baik bagi iklim investasi global kedepannya. 5.3.

Integrasi Ekonomi Regional Di Asia

5.3.1. Association Of Southeast Asian Nation( ASEAN ) ASEAN didirikan pada tahun 1987 di Bangkok, Thailand, dengan penandatanganan Deklarasi ASEAN ( dikenal juga sebagai Deklarasi Bangkok ) oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. . Sekarang keanggotaannya diperluas mencangkup Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam. Tujuan dasar dibentuknya ASEAN adalah untuk mendorong perdagangan bebas antara negara anggota dan untuk meningkatkan kerja sama dalam kebijakan industri mereka, dengan tujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan

pengembangan kebudayaan. Tidak hanya itu, tujuan lain ASEAN adalah untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional. Pada tahun 2003, Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN ( ASEAN Free Trade Area / AFTA ) di antara enam anggota asli ASEAN ( Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand ) mulai berlaku penuh. AFTA telah memotong tarif pada manufakturing dan produk pertanian menjadi sebesar kurang 5 persen. Namun ada beberapa pengecualian yang signifikan untuk penurunan tarif ini. Malaysia misalnya, menolak untuk menurunkan tarif impor mobil hingga 2005 dan kemudian sepakat menurunkan tarif sebesar hingga dua puluh persen, bukan lima persen yang diserukan oleh AFTA. Malaysia ingin melindungi produksi dalam negeri, Proton, dibuat oleh pembuat mobil lokal yang tidak efisien, dari persaingan asing. Demikian pula Filipina telah menolak untuk menurunkan tingkat tarif pada petrokimia, dan beras, produk pertanian terbesar di wilayah ini, yang akan tetap dikenakan tarif yang lebih tinggi sampai dengan 2020. Komunitas ASEAN adalah langkah terbesar menuju integrasi ekonomi regional antara negara-negara anggota ASEAN. Para pemimpin ASEAN membuat resolusi untuk membentuk suatu Komunitas ASEAN. Komunitas asean terdiri dari tiga pilar, yaitu Komunitas Politik Keamanan ASEAN, Komunitas Ekonomi ASEAN, dan Komunitas Budaya ASEAN. Penandatanganan deklarasi Cebu tentang Percepatan Pembangunan Komunitas ASEAN menjelang 2015, pada KTT ASEAN ke 12 pada Januatri 2007 menunjukkan komitmen pemimpin ASEAN untuk mempercepat proses ini dan memastikan bahwa Komunitas ASEAN mulai berlaku menjelang 2015. Pada Desember tahun 2008 Piagam ASEAN mulai berlaku. Piagam ini merupakan kesepakatan yang mengikat secara hukum di antara 10 anggota ASEAN dan berfungsi sebagai dasar yang kuat dalam mencapai Komunitas ASEAN dengan memberikan status hukum dan kerangka pengembangan bagi ASEAN, termasuk sistem yang digunakan untuk akuntabilitas dan kepatuhan. Berdasarkan Piagam ASEAN selanjutnya aakan beroperasi di bawah kerangka hukum yang baru dan mendirikan sejumlah badan baru untuk meningkatkan proses komunitas pembangunan

5.3.2. Asia-Pacific Economic Cooperation ( APEC ) APEC adalah satu-satunya kelompok antar pemerintah di dunia operasi atas dasar komitmen yang tidak mengikat, dialog terbuka, danm rasa hormat yang sama untuk dilihat dari semua peserta. Artinya tidak seperti WTO atau badan-badan perdagangan multilateral lainnya, APEC tidak memiliki kewajiban perjanjian yang diperlukan dari peserta. Keputusan yang dibuat dalam APEC yang dicapai dengan konsensus dan komitmen yang dilakukan atas dasar sukarela. Tujuan negara anggota APEC adalah untuk meningkatkan kerja sama multilateral dalam menaikkan ekonomi negara-negara pasifik dan menumbuhkembangkan saling bergantungnya di kawasan ini. Tujuan utama pencapaian visi APEC adalah apa yang disebut sebagai "Bogor Goals" perdagangan bebas, terbuka, dan investasi di kawasan Asia-Pasifik menjelang 2010 untuk ekonomiekonomi industrialisasi dan pada 2020 untuk negara berkembang. Tujuan ini diadopsi oleh para pemimpin APEC pada pertemuan mereka tahun 1994 di Bogor, Indonesia. APEC berdiri pada tahun 1989, Pada awalnya APEC bekerja untuk pertumbuhan ekonomi selanjutnya dan kemakmuran untuk wilayah serta untuk memperkuat komunitas Asia-Pasifik. Saat ini APEC memiliki 21 negara anggota. Minat APEC meningkat pada November 1993 ketika para kepala negara anggota APEC bertemu untuk pertama kalinya pada konferensi dua hari di Seattle. Salah satu pandangan adaalah bahwa APEC harus berkomitmen untuk pembentukan akhir dari kawasan perdagangan bebas. Langkah tersebut akan mengubah Rim Pasifik ( Lempeng Pasifik ) dari ekspresi geografis menjadi kawasan perdagangan terbesar di dunia. 5.3.3. South Asian Association For Regional Cooperation ( SAARC ) Asosiasi Asia Selatan untuk Kerja Sama Regional didirikan pada tahun 1985 oleh Bangladesh, Bhutan, India, Maladewa, Nepal, Pakistan, Sri Langka, dan Afghanistan bergabung pada tahun 2007. Selama bertahun-tahun negara-negara SAARC telah berubah dari beberapa huubungan bilateral, menuju terciptanya kesepakatan seluruh wilayah yang mencangkup hubungannya dengan integrasi ekonomi regional, termasuk pajak ganda, standar produk, pabean, dan arbitrase sengketa perdagangan. Sementara negara-negara SAARC belum membuka perbatasan mereka, negara-negara anggota bergerak menuju tujuan ini melalui sistem penurunan tarif dengan apa yang dikenal

sebagai Kawasan Perdagangan Bebas Asia Selatan ( South Asian Free Trade Area/ SAFTA ) 5.4.

Integrasi Ekonomi Regional Di Afrika Gejalak politik yang signifikan di beberapa negara Afrika telah menghambat

kemajuan ekonomi seperti yang diinginkan. Selain itu adanya kecurigaan mendalam terhadap perdagangan bebas di beberapa negara Afrika. Karena ada negara yang kurang berkembang dan kurang terdivertifikasi, mereka harus "dilindungi" oleh hambatan tarif dari persaingan asing yang tidak adil. Prevalensi yang diberikan argumen ini, menyulitkan pembangunan kawasan perdagangan bebas di wilayah ini. Pada tahun 2001 dibentuklah kembali EAC yaitu East Africa Comunity yang didirikan oleh tiga negara, yaitu Kenya, Unganda, dan Tanzania yang bertujuan untuk mendirikan sebuah perserikatan pabean, pengadilan daerah, DPR, serta federasi politik. Program mereka mencakup kerja sama dan imigrasi, pembangunan jalan, serta jaringan telekomunikasi, investasi, dan pasar modal. 6. IMPLIKASI INTEGRASI EKONOMI REGIONAL Dari isi mengenai integrasi ekonomi regional yang dilakukan oleh negara-negara yang saling berdekatan, dapat dilihat bahwa dari semuanya yang paling mendalam untuk diblow up adalah UE atau Uni Eropa dan NAFTA dari 3 negara yang ada di Amerika Utara. Keduanya (UE dan NAFTA) memiliki perbedaan dari segi konsep, UE merupakan perserikatan atau badan yang menaungi negara-negara Eropa dari segi perekonomian hingga otoriter kenegaraan masing-masing anggota. Juga memiliki kebijakan yang relatif tinggi di bidang perekonomiannya, dan yang paling terlihat adalah ketika dikeluarkannya mata uang Euro. Selain itu untuk NAFTA sendiri sebatas membuka bebas alur perdagangan, berikut investasi serta penanaman modal antara 3 negara di Amerika Utara. 6.1.

Peluang Dan Ancaman Dari adanya pandangan tersebut, refleksi terhadap bidang bisnis dapat diambil

peluang seperti: “Adanya alur pergerakan secara bebas barang dan jasa antar negara. Hal ini seperti dilihat pada konsep NAFTA itu sendiri. Perusahaan diberikan kebebasan

intuk menanam modal di negara lain dengan alasan keuntungan dan keefisienan. Sehingga, dari sini kita bisa memilih region mana yang memiliki tingkat upah ketenagakerjaannya paling rendah, namun memiliki potensi produksi yang baik, sehingga mampu mem-push cost dari produk kita. NAFTA menghapuskan biaya bea atau tarif peraliran barang maupun komoditas, sehingga tarif-tarif yang tadinya menjadi penghambat, dihilangkan. NAFTA juga memudahkan dari segi investasi asing, dimana persyaratanpersyaratan untuk memberikan modal di asing, dan melakukan ekspor-impor juga dipermudah (ketentuan-ketentuan yang melimitkan alur proses dihapuskan).” 6.1.1. Perkembangan Drastis Mexicali Semenjak NAFTA Adalah kota di Meksiko yang berbatasan langsung dengan Amerika Serikat. Kota ini mengalami kemajuan dalam sektor industri semenjak ditetapkannya NAFTA pada 1994, dimana banyak bermunculan pabrik-pabrik perusahaan asal Amerika Serikat untuk beroperasi diMeksiko, tepatnya Mexicali. Tidak terlepas dari isu bahwa biaya ketenagakerjaan di Meksiko lebih rendah, perusahaan seperti Skyworks Solution Inc. asal Amerika Serikat membangun pabrik yang cukup besar dengan kapasitas produksi 5 juta per hari untuk perangkat semikonduktor dari produk: Apple, Samsung, dan masih banyak lainnya. Seiring dengan adanya itu, penyerapan ketenagakerjaan di Meksiko terarah ke Mexicali, dengan ditunjangnya juga peningkatan infrastruktur terutama jalur kendaraan besar dengan kapasitas 3000 kontainer per hari. Mexicali menjadi pilihan karena posisi paling dekat dengan California-Amerika Serikat sehingga memudahkan dan mempercepat jalur distribusi barang terutama ke Amerika Serikat. Selain Skyworks, perusahaan seperti 3M dan P&G juga membangun divisi-divisi atau unit-unit produksi mereka di Meksiko dengan alasan yang sama. Selain itu, dari perekonomian yang terintegrasi secara regional juga memiliki kelemahan, seperti: “Membuat negara-negara di luar perserikatan terbatas bahkan membatasi alur perdagangan dengan negara dalam perserikatan. Kasus ini merupakan banyak dari sorotan terhadap UE yang situasi UE sendiri dapat menghampat impor dan investasi di kawasan sensitif politik tersebut.”

III. PENUTUP 1. KESIMPULAN Integrasi ekonomi regional adalah kesepakatan antara negara - negara di sebuah wilayah geografis untuk mengurangi dan pada akhirnya menghapuskan hambatan tarif dan non tarif terhadap aliran barang, jasa, serta faktor produksi antara negara satu dengan negara yang lain. Langkah serupa terhadap integrasi regional sedang dikembangkan di tempat lain di dunia Integrasi Ekonomi Regional memiliki beberapa tingkatan berdasarkan kekuatan integrasinya, yakni : Kawasan Perdagangan Bebas, Perserikatan Pabean, Pasar Bersama, Perserikatan Ekonomi, dan Perserikatan Politik, Alasan Untuk Integrasi Regional dari segi ekonomi dan politik Penolakan Terhadap Integrasi Ekonomi Regional Meskipun sistem integrasi ekonomi regional tampak sangat membantu dalam perdagangan, tetapi banyak pihak yang menolak sistem ini dikarenakan sistem ini hanya menguntungkan kelompok yang lemah dan kurang berpihak pada kelompok yang lemah baik negara anggota tetapi juga non anggota. pasar selalu menginginkan barang dengan harga yang lebih murah jika kualitasnya sama. Sedangkan biaya produksi hanya bisa ditekan oleh keefektifan yang untuk mewujudkannya dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Integrasi Ekonomi Regional Di Dunia integrasi ekonomi regional sudah diterapkan diberbagai belahan dunia seperti di Eropa, Amerika, Asia, dan Afrika

IV. DAFTAR PUSTAKA Wild, Chow, Krisna. 2014. Bisnis Internasional : P e r s p e k t i f A S I A . Jakarta : Salemba Empat Wild. J. john, wild. Kenneth l. 2012. International bussines: The challenges of globalization, sixth edition. pearson https://www.academia.edu/9683424/Integrasi_Ekonomi_Regional https://www.slideshare.net/indiranadya/integrasi-ekonomi-regional

Related Documents

Binter Rps 4.docx
May 2020 15
Binter Rps 9.docx
November 2019 24
Binter Rps 6.docx
April 2020 10
Rps
April 2020 57
Binter Fixxxxx.docx
December 2019 23
Binter Sap 7 New.docx
November 2019 25

More Documents from "Agus Ari Sanjaya"

Binter Rps 6.docx
April 2020 10
Materi.docx
October 2019 40
Critical Book Report
May 2020 26
Silabus Fitokimia.docx
November 2019 38
Daftar Isi.docx
December 2019 35