Bindo Pengembangan Paragraf1.docx

  • Uploaded by: Yulia Putri Ruslan
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bindo Pengembangan Paragraf1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,469
  • Pages: 12
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Pengembangan Paragraf”. Makalah ini berisikan tentang informasi penyusunan kalimat efektif yang baik dan benar. Diharapkan makalah ini dapat memberikan pemahaman tentang penempatan pikiran utam, pengurutan kalimat utama dan penjelas, dan teknik pengembangan paragraf dengan baik. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam proses penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya. Makassar, 01 November 2017

1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................... 1 DAFTAR ISI ........................................................................................................ 2 BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 3 A. Latar Belakang ............................................................................................. 3 B. Rumusan Masalah........................................................................................ 3 C. Tujuan .......................................................................................................... 3 BAB II ISI ............................................................................................................ 4 A. Pengertian Paragraf...................................................................................... 4 B. Cara Penempatan Pikiran Utama ................................................................. 4 C. Pengurutan Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas ...................................... 6 D. Pengembang Paragraf .................................................................................. 8 BAB III PENUTUP ........................................................................................... 11 A. Kesimpulan ................................................................................................ 11 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 12

2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paragraf atau alinea berlaku pada bahasa tulis, sedangkan pada bahasa lisan digunakan istilah paraton (Brown dan Yule, 1996). Paragraf merupakan suatu kesatuan bentuk pemakaian bahasa yang mengungkapkan pikiran atau topik dan berada di bawah tataran wacana. Paragraf memiliki potensi terdiri atas beberapa kalimat. Paragraf yang hanya terdiri atas satu kalimat tidak mengalami pengembangan. Setiap paragraf berisi kesatuan topik, kesatuan pikiran atau ide. Dengan demikian, setiap paragraf memiliki potensi adanya satu kalimat topik atau kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas. Pengidentifikasian secara formal suatu paragraf begitu mudah, karena secara visual paragraf biasanya ditandai adanya indensasi. Yang menjadi persoalan, apakah bentuk yang secara visual dikenali sebagai paragraf tersebut secara otomatis berisi satu satuan pokok pikiran? Idealnya tentulah ya, bila paragraf telah dikembangkan secara baik. Namun, kenyataannya belum tentu demikian karena belum tentu paragraf dikembangkan secara benar. Disinilah pentingnya pengembangan paragraf.

B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan paragraf ? 2. Bagaimana menempatkan pikiran utama dalam paragraf ? 3. Bagaimana mengurutkan kalimat utama dan penjelas dalam paragraf ? 4. Apa saja teknik-teknik pengembangan paragraf ?

C. Tujuan Pembaca dapat mengetahui : 1. Pengertian paragraph. 2. Menempatkan pikiran utama dalam paragraf. 3. Mungurutkan kalimat utama dan penjelas dalam paragraf. 4. Teknik-teknik pengembangan paragraf.

3

BAB II ISI A. Pengertian Paragraf Paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang memiliki kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan luas. Setiap kalimat dalam paragraf saling berhubung satu sama lainnya dan membentuk sebuah isi pikian. Isi pikiran yang terdapat di dalam sebuah paragraf memiliki arti yang lebih luas dibandingkan daripada kalimat. Dalam paragraf, isi pikiran atau pikiran utama akan menjadi lebih jelas karena pejelasan dari kalimat penjelas. Isi pikiran atau pikiran utama terkandung di dalam kalimat utama. Terdapat beberapa jenis paragraph, yaitu : 1. Berdasarkan fungsi dalam karangan, dibagi menjadi 3, yaitu: a. Paragraf pengantar b. Paragraf pengubung c. Paragraf penutup 2. Berdasarkan posisi kalimat utama a. Paragraf deduktif b. Paragraf induktif c. Paragraf campuran Paragraf yang baik adalah paragraph yang terdiri dari beberapa kalimat yang saling berkaitan.kalimat tersebut diikat oleh satu kalimat utama dan dijelaskan oleh beberapa kalimat penjelas. Jadi di dalam paragraf terdapat satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas.

B. Cara Penempatan Pikiran Utama 1.

Pikiran utama pada awal paragraf Paragraf dimulai dengan menempatkan pikiran utama yang terdapat dalam satu kalimat yg ditempatkan pada awal paragraf, penjelasan terhadap pikiran utama di letakkan setelah kalimat utama yang disebut kalimat penjelas.cara ini sering digunakan karena mudah dan banyak mengundang para pembaca. Paragraf ini disebut biasa di sebut paragraf deduktif. Contoh : (1)Indonesia memiliki banyak suku yang berbeda-beda. (2) Di Sumatra terdiri dari suku Batak, suku Minang , suku Aceh, suku Melayu dan lainnya

4

yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. (3) Tidak hanya di Sumatra , bahkan di Jawa juga terdapat suku Jawa, Sunda, Betawi Badui, dan sukusuku lainya. (4) Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, Papua, dan pulau-pulau lainnya juga terdapat bermacam-macam suku dengan kebudayaannya masing-masing. Paragraf tersebut memiliki empat kalimat. Kalimat (1) merupakan kalimat utama dan kalimat (2) sampai (4) merupakan kalimat penjelas. 2.

Pikiran utama pada akhir paragraf Pikiran utama dapat pula di tempatkan pada bagian akhir paragraf. Pada paragraf ini kalimat penjelas terlebih dahulu dikemukakan dan diakhiri oleh kalimat utama yang memuat pikiran utama pada akhir paragraf. Jenis paragraf ini disebut paragraf induktif. Contoh : (1)Pelukis profesional pasti menghasilkan karya-karya yang indah. (2) Pelukis tersebut menciptakan karyanya diatas kanvas dengan menjalin komunikasi bersama emosinya sehingga tercipta imajinasi untuk dituangkan dalam karyanya. (3)Imajinasi tersebut tertuang dengan konsep dan pemikiran serta makna yang ingin disampaikan oleh si pelukis. (4)Disanalah nanti sebuah lukisan seakan berbicara dengan penikmatnya. (5)Maka dari itu, imajinasi menjadi hal yang sangat penting bagi seorang seniman. Paragraf tersebut memiliki lima kalimat. Kalimat (1) sampai (4) merupakan kalimat penjelas dan kalimat (5) merupakan kalimat utama

3. Pikiran utama pada awal dan akhir paragraph Paragraf ini adalah gabungan dari paragraf deduktif dan induktif. Jenis paragraf ini di awali oleh kalimat utama kemudian dilanjutkan oleh kalimat penjelas dan ditutup oleh kalimat utama. Jenis paragraf ini disebut paragraf campuran. Contoh : (1)Indonesia adalah Negara yang terkenal akan kekayaan lautnya. (2) Dengan wilayah yang terpisah oleh laut, Indonesia justru memiliki kekayaan alam dan laut yang besar dan dikenal seluruh dunia. (3) Sempat menjadi primadona pariwisata laut dengan keindahan Taman Laut Bunaken. (4) Indonesia tetap optimis untuk menjaga alam dan kebersihannya. (5) Laut yang luas menyimpan kekayaan alam dan potensi kelautan yang bisa

5

menjamin penduduknya. (6) Oleh karena itu, Indonesia adalah Negara yang terkenal akan kekeyaan lautnya. Paragraf tersebut memiliki enam kalimat. Kalimat (1) dan (6) merupakan kalimat utama dan kalimat (2) sampai (5) merupakan kalimat penjelas. 4. Paragraf dengan pikiran utama tersirat Pada paragraf ini, pikiran utama disampaikan secara tersirat. Semua kalimat yang menyusun paragraf ini sama pentingnya dalam menggambarkan pikiran utama yang terdapat dalam paragraf. Kalimat-kalimat itu membentuk satu kesatuan yang saling terikat. Contoh : (1)Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue dan minuman. (2) Harganya murah-murah, namun sayang banyak lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada tumpukan sampah busuk. (3) Dari sampah, lalat terbang dan hinggap di kue dan minuman. (4) Orang yang makan tidak merasa terganggu oleh lalat itu. (5) Dengan tenang meraka makan dan minum sambil beristirahat dan berkelakar. Paragraf tersebut memiliki lima kalimat, kelima kalimat tersebut saling berkaitan dan saling menggambarkan pikiran utama yang terdapat pada paragraph tersebut.

C. Pengurutan Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas Kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas dapat disusun menjadi paragraf uang baik dengan menggunakan urutan yang baik. Urutan paragraph dapat disusun menurut urutan logis, urutan kronologis, dan urutan klimaks dan antiklimaks. 1. Urutan logis Urutan logis adalah urutan yang menyebutkan hal-hal yang umum terlebih dahulu, kemudian ke hal-hal yang khusus atau sebaliknya. Jadi, kalimat-kalimat dalam paragraf diurut secaras sintesis dan analitis. Contoh : (1) Manusia adalah ciptaan tuhan yang paling sempurna dan paling berkuasa di bumi atau di dunia. (2) dikatakan demiikian sebab ia diizinkan oleh tuhan memamfaatkan semua isi alam ini untuk keperluan hidupanya. (3)

6

meskipun demikian, manusia tidak diizinkan menyakiti, menyiksa, atau menyia-nyiakannnya. Pada paragraf di atas urutan kalimat (1), (2), dan (3) menunjukan jalan pikiran yang masuk akal (logis) atau penalaran yang wajar. Apabila urutannya kalimat-kalimat tersebut diubah, maka maknanya akan menjadi tidak logis. 2. Urutan kronologis Urutan kronologis adalah urutan yang berdasarkan waktu, peristiwa yang digambarkan dalam paragraph diurut berdasarkan waktu yang terjadi. Contoh : (1) Tepat pukul 08.00 upacara perngatan hari kemerdekaan RI dimulai. (2) bendera merah putih di kibarkan diiringi lagu kebangsaan indonesia raya. (3) Peserta upcara kemudian mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur. (4) Dua mahasiswa tampil untuk membaca teks proklamasi dan pmbukaan undang- undang dasar 1945. (5) Sesudah itu, rektor memberikan pidato sambutan entang proklamasi kemerdekaan indonesia pada tanggal 17 agustus 1945. (6) Kira-kira pukul 10.00 upacara di akhiri dengan pembacaan doa. Pada paragraf diatas, kalimat diurut berdasarkan waktu kejadian, jika urutannya diubah maka kalimat tersebut akan menjadi tidak efektif. 3. Urutan klimaks dan urutan antiklimaks Urutan klimaks adalah urutan yang dimulai dengan hal-hal yang biasa saja, kemudian meningkat menjadi sesuatu hal yang penting dan sangat penting, sehingga kalimat terakhir dalam paragraf merupakan kalimat yang sangat penting dan menjadi klimaks dari serangkaian kalimat sebelumnya. Urutan antiklimaks adalah urutan yang dimulai dengan hal-hal yang sangat penting kemudian menuju ke hal-hal yang biasa, sehingga kalimat pertama pada paragraf ini merupakan kalimat yang sangat penting. Contoh (1) : (1) Pancasila telah beberapa kali dironggrong. (2) Beberapa kali filsafat negara RI hendak diubah ataupun dipreteli. (3) Setiap usaha hendak mengubah dan mempreteli pancasila ternyata gagal. (4) Betapa pun usaha itu telah dipersiiapkan dengan matang dan teliti, semuanya tetap dapat dihancurkan. (5) Memang, Pancasila benar-benar sakti.

7

Contoh (2) : (1) Kebahagiaan tidak semata mata ditentukan oleh banyaknnya uang yang dimiliki oleh seseorang. (2) Uang memang penting, tetapi kebahagiaan seseorang tidak bergantung kepada uang yang dimilikinya. (3) Jika kebahagiaan bergantung kepada uang semata-mata, pastilah orang-orang yang kaya saja dapat menikmati kebagiaan. (4) Kenyataannya tidak demikian. (5) Banyak orang yang kaya harta, tetapi tidak bahagia. (6) Sebaliknya, banyak orang yang miskin harta, tetapai berbahagia hidupnya. Pada contoh (1), paragraf diawal dengan hal-hal yang lain, kemudian pada kalimat terakhir memuat hal-hal yang sangat penting. Kemudian pada contoh (2), paragraph diawali dengan kalimat yang memuat hal-hal yang sangat penting, kemudian pada kalimat terakhir memuat hal-hal yang biasa.

D. Pengembang Paragraf Setiap paragraf mempunyai satu pikiran utama dan beberapa kalimat penjelas yang merincikan kalimat utama. Dalam pengembangannya, pikiran utama berada pada kalimat utama. Ada beberapa teknik pengembangan paragraf antara lain : 1. Pengembangan paragraph dengan teknik hal-hal yang khusus Metode ini paling umum digunakan, karena metode ini mudah dipahami. Paragraph ini dikembang dengan cara meletakkan pikiran utama pada awal paragraf kemudian penjelasannya berada pada kalimat berikutnya, maupun sebaliknya. Contoh : (1) Salah satu kedudukan bahasa indonesia adalah sebagai bahasa nasional. (2) kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. (3) Kedudukan ini dimungkinkan oleh kenyataan bahwa bahaa Melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah menjadi Lingua franca selama berabad-abad di seluruh tanah air kita. (4) Hal ini ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya “persaingan bahasa”, maksudnya persaingan bahasa daerah yang satu dengan bahasa daerah yang lain untu mencapai kedudukannya sebagai bahasa nasional. 2.

Pengembangan paragraf dengan teknik klasifikasi

8

Metode ini kadang-kadang diperlukan pengolompokan hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokan ini bekerja kedua arah yang berlawanan, yaitu pertama mempersatukan satuan-satuan kedalam satu kelompok, dan kedua, memisahkan satuansatuan kedalam kelompok yang lain. Contoh : (1) Berdasarkan tingkat pendidikannya, tenaga kerja yang tersedia di pasar kerja indonesia dapat dibagi tiga kelompok. (2) Ketiga kelompok itu adalah mereka yang berpedidikan dasar (SD dan SMP), yang berpendidikan menengah,

dan

yang

berpendidikan

tinggi.

(3)

Kelompok

yang

berpendidikan rendah lebih banyak dari pada yang berpendidikan menengah atau tinggi. 3.

Pengembangan paragraph dengan teknik alasan-alasan Pada metode ini, fakta yang menjadi sebab terjadinya sesuatu di kemukakan

lebih dahulu, kemudian disusul oleh rincian-rincian sebagai akibatnya. Maka, sebab merupakan pikiran utama dan akibat merupakan pikiran penjelas dalam paragraph ini. Contoh : (1) Keluarga berencana berusaha menjamin kebahagiaan hidup keluarga. (2) Ibu tidak selalu hidup merana karena setiap tahun melahirkan. (3) Bapak tidak perlu terlalu pusing memikirkan usaha untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. (4) Anak pun tidak terlantar hidupnya. 4. Pengembangan paragraf dengan teknik perbandingan Pada metode ini, penulis mengemukakan persamaan dan perbedaan dua objek gagasan atau lebih sebagai perbandingan antara objek tersebut. Contoh : (1) Pantun dan syair mempunyai beberapa persamaan dan perbedaan. (2) Keduanya tergolong puisi lama yang terdiri atas empat baris. (3) Pada syair keempat barisnya merupakan isi sedangkan pada pantun isinya terletak pada baris ketiga dan keempat. (4) Pantun berasal dari bumi Indonesia, sedangkan syair berasal dari sastra Arab. 5.

Pengembangan paragraf dengan teknik contoh-contoh Teknik ini memaparkan contoh-contoh yang kongkret untuk merincikan pikiran

utama agar memudahkan pembaca untuk memahami pikiran utamanya. Contoh :

9

(1) Kata-kata pungutan itu ada yang telah lama masuk, ada juga yang baru masuk. (2) Baik yang telah lama maupun yang baru, ada yang benarbenar sudah menjadi bahasa Indonesia , Misalnya : Saya, sabun, pasar, kursi, meja, dan lainnya. (3) Ada juga yang masih terasa asingnya, misalnya: insaf, sukses, akhlak, proses, dan sebagainya. 6.

Pengembangan paragraf denagn teknik definisi luas Teknik ini digunakan untuk mengembangkan pikiran utama, dimana pikiran

penjelas merupakan definisi atau arti dari pikian utama. Contoh : (1) Apa dan siapakah pahlawan itu? (2) Pahlawan adalah orang yang berpahala. Mereka yang berbuat baik, melaksanakan kewajiban dengan baik, berjuang tanpa pamrih. Pahlawan memiliki keberanian dalam membela kebenaran, tidak menginginkan balas jasa, tidak ingin dihargai, tidak ingin meminta pengakuan dari orang lain. 7.

Pengembangan paragraf dengan teknik campuran Pada teknik ini, rincian-rincian terhadap kalimat utama terdiri atas campuran

teknik pengembangan paragraf yang ada. Contohnya, teknik pengembangan paragraf dari hal- khusus digabungkan dengan teknik contoh-contoh, atau dengan teknik yang lainnya. Contoh : (1) Bahasa tutur ialah bahasa yang dipakai dalam pergaulan sehari-hari, terutama dalam percakapan. (2) Umumnya bahasa tutur sederhana dan singkat bentuknya. (3) Kata-kata yang digunakan tidak banyak jumlahnya. (4) Lagipula bahasa tutur hanya mengguanakan kata-kata yang lazim dipakai sehari-hari. (5) Sudah barang tentu sering digunakan juga kata tutur, yaitu kata yang memang digunakan hanya dalam bahasa tutur, misalnya : bilang, pelan, bikin, enggak, dsb. (7) Lafal pun sering menyimpang dari lafal yang umum, misalnya : dapet (dapat), malem (malam), ampat (empat), dsb. (8) Bahkan juga sering digunakan urutan kata yang menyimpang dari bahasa umum, misalnya : ini hari, itu orang, dan lainnya.

10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Pengembangan paragraf merupakan suatu cara unutk membuat suatu paragraph menjadi baik, dimana paragraf yang baik adalah paragraf yang dibangun dari beberapa kalimat yang saling berkaitan satu sama lain dan diikat oleh pikiran utama dan dijelakan secara rinci oleh pikira penjelas. Pikiran utama terkandung dalam kalimat utama dan pikiran penjelas terkandung dalam kalimat penjelas. Kalimat utama yang berada pada awal paragraf yang kemudian diikuti dan diakhiri oleh kalimat penjelas disebut kalimat deduktif. Kalimat penjelas yang berada di awal paragraf dan diakhiri oleh kalimat penjelas disebut kalimat induktif. Kalimat utama yang berda pada awal paragraf kemudian diikuti oleh kalimat penjelas dan diakhiri oleh kalimat utama disebut paragraf campuran. Adapun pengurutan kalimat utama dan penjelas dalam sebuah paragraf yang baik terbagi menjadi tiga, yaitu urutan logis, urutan kronologis, dan urutan klimas dan antiklimaks. Terdapat juga teknikteknik pengembangan paragraf, yaitu pengembangan paragraf dengan teknik hal-hal yang khusus, dengan teknik klasifikasi, dengan teknik alasan-alasan, dengan teknik perbandingan, dengan teknik contoh-contoh, dengan teknik definisi luan, dan dengan teknik campuran.

11

DAFTAR PUSTAKA Mandar, Sidik. 2015. Pengurutan Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas. Diambil dari: http://sidikoky.blogspot.co.id/2015/11/pengurutan-kalimat-utama-dan-.html?m=1 (01 November 2017). Aisyah, Sitti. 2013. Makalah Pengembangan Paragraf. Diambil dari : http://cahayapengetahu-an.blogspot.co.id/2013/04/makalah-pengembangan-paragraf.html (01 november 2017). Maherta, Yongki. 2015. Teknik Pengembangan Paragraf. Diambil dari http://maherta.blogspot.co.id/2015/10/teknik-pengembangan-paragraf.html (01 November 2017).

Tim Pengajara Bahasa Indonesia Universitas Hasanuddin. 2014. Himpunan Materi Kuliah Bahasa Indonesia. Makassar : Universitas Hasanuddin.

12

Related Documents

Bindo
October 2019 55
Bindo Richo.docx
November 2019 44
Bindo Aldi.docx
May 2020 39
Bindo-elektroskop
October 2019 48
Bindo Makalah.docx
June 2020 30

More Documents from "Yasmanita"