Irritable bowel syndrome (IBS) adalah salah satu penyakit gastointestinal fungsional. Irritable bowel syndrome memberikan gejala berupa adanya nyeri perut, distensi dan gangguan pola defekasi tanpa gangguan organik. Irritable bowel syndrome adalah penyakit yang umum. Penyakit ini memengaruhi 10‐15 orang pada setiap 100 orang. Wanita diketahui berisiko terkena penyakit ini dua kali lipat daripada pria dan paling sering ditemukan pada orang yang berumur kurang dari 45 tahun. IBS biasanya mulai dari masa remaja tapi mungkin menunjukkan gejala pada usia yang lebih tua. Irritable bowel syndrome (IBS) terjadi akibat kontraksi berlebihan dari usus besar. Namun penyebab kontraksi berlebihan ini belum diketahui pasti hingga kini. Diduga salah satu penyebabnya adalah rasa cemas dan stres yang berlebihan. Rasa cemas dan stres mempengaruhi gerakan usus dan menyebabkan usus menjadi lebih sensitif terhadap rasa nyeri. Apa saja yang meningkatkan resiko seseorang untuk mendapat penyakit ini?. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang bisa mendapatkan penyakit ini yakni : 1. Umur. Penyakit ini lebih sering doderita oleh orang berumur kurang dari 45 tahun. 2. Jenis kelamin. Wanita memiliki resiko untuk mendapat IBS dua kali lipat. 3. Riwayat anggota keluarga. 4. Mengalami stres atau masalah hormon. Stress ialah penyebab yang umum dari penyakit IBS. Berdasarkan uraian diatas dapat memberikan dasar kepada peneliti untuk merumuskan pertanyaan “Bagaimana rasa cemas dan stress yang berlebihan dapat menyebabkan penyakit Irritable Bowel Syndrome?”. Apa saja manfaat dari penelitian yang dilakukan peneliti pada penelitian Irritable bowel syndrome ini?. Manfaat tersebut antara lain 1. Untuk mengetahui pengaruh rasa cemas dan stress yang dapat mempengaruhi penyakit Irritable Bowel Syndrome. 2. Untuk mengetahui penyebab peyakit Irritable Bowel Syndrome yang lain. Agar dapat menjadi edukasi bagi masyarakat bahwa ternyata stress dan rasa cemas yang berlebih dapat menyebabkan sakit perut, sehingga masyarakat dapat menghindari cemas berlebih. Manfaat yang lainnya yakni agar peneliti lain dapat meneliti lebih lanjut tentang penyebab penyakit Irritable Bowel Syndrome ini selain karena stress dan rasa cemas berlebihan.
Saya menulis tentang artikel ini karena di internet masih jarang sekali journal atau penalties yang mengangkat tentang penyakit ini. Juga karena penelitian tentang penyakit ini sangat menarik untuk dilakukan. Penyakit ini masih jarang diteliti karena sulit untuk mengetahui keterkaitan antara kecemasan dan sakit perut, juga karena penyebab sakit perut sangat banyak sehingga sulit untuk meneliti secara spesifik tentang keterkaitannya. Fenomena yang berkaitan dengan permasalahan : 1. Angka kejadian IBS berkisar 9-23% diseluruh dunia. Sekitar 15% penduduk Amerika mengalami IBS. Penyakit ini sering didiagnosis pada dewasa muda mulai umur 20 sampai 50 tahun. Ras kulit putih lebih sering mengalami IBS dobandingkan kulit berwarna. 2. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa gangguan psikologis, termasuk kecemasan dan depresi, sangat berkaitan dengan IBS. Kajian epidemiologi telah menunjukkan bahwa gangguan psikologis terjadi pada sekitar 50% pasien IBS. Selanjutnya, factor psikososial seperti kehidupan yang penuh tekanan dan tipe kepribadian telah diusulkan menjadi gejala dari IBS. 3. Kriteria IBS terbaru adalah menurut kriteria Rome III yang dipublikasikan pada tahun 2006. Menurut Rome III, IBS merupakan kelainan usus fungsional dimana nyeri perut atau rasa tidak nyaman. Nyeri perut dan rasa tidak nyaman setidaknya 3 hari per bulan dalam 3 bulan terakhir.