Biaya Relevan.docx

  • Uploaded by: Jerikho Ekayandrie
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Biaya Relevan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,552
  • Pages: 14
BAB II PEMBAHASAN

2.1 APLIKASI BIAYA RELEVAN DALAM KEPUTUSAN BISNIS Secara tradisional, aplikasi ini mencakup keputusan untuk membuat atau membeli komponen, meneruskan atau menghentikan segmen atau lini produk, menerima pesanan khusus di bawah harga normal, dan memproses lebih jauh produk gabungan atau menjualnya pada titik pisah batas (split-off). 2.1.1 Keputusan Membuat Atau Membeli Menyediakan produk atau layanan kepada pelanggan melibatkan banyak langkah. Perusahaan

perlu

menjalankan

semua

langkah

yang

diperlukan

untuk

mengembangkan dan menjual produk. Semua kegiatan yang dimulai dari pengembangan, produksi, dan layanan purna jual disebut dengan rantai nilai (value chain). Perusahaan mungkin dapat melakukan beberapa kegiatan atau lebih dalam seluruh rantai nilai, misalnya melalui integrasi secara vertikal. Integrasi secara vertikal dilakukan dengan mengontrol semua kegiatan dalam rantai nilai mulai produksi sampai distribusi. Perusahaan seperti ini melaksanakan satu kegiatan dalam rantai nilai internal dan membuat keputusan untuk membeli bahan dari pemasok eksternal atau memproduksi sendiri secara internal. Keputusan ini disebut dengan keputusan membuat atau membeli. Keputusan membuat atau membeli relatif sangat sering dilakukan perusahaan dan melibatkan analisis biaya relevan dalam pengambilan keputusan. Sebagai contoh, perusahaan yang memproduksi gear untuk sepeda gunung melaporkan biaya untuk memproduksi 8.000 unit secara internal setiap tahun sebagai berikut: Data Biaya Produksi Jenis Biaya

Per Unit

Total Biaya 8.000 Unit

Biaya Bahan Baku

Rp6.000

Rp48.000.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Rp4.000

Rp32.000.000

Biaya Overhead Variabel

Rp1.000

Rp8.000.000

Gaji Supervisor

Rp3.000

Rp24.000.000

Penyusutan Peralatan Khusus

Rp2.000

Rp16.000.000

Overhead Umum yang Dialokasikan

Rp5.000

Rp40.000.000

Total Biaya

Rp21.000

Rp168.000.000

2

Pemasok menawarkan kepada perusahaan untuk memasok gear berjumlah 8.000 unit dengan harga Rp19.000 per unit dan harga total sebesar Rp152.000.000. Bagaimana keputusan yang harus dibuat oleh perusahaan? Apakah perusahaan menerima tawaran tersebut dengan konsekuensi menghentikan produksinya? Dalam hal ini perlu kita identifikasi dulu setiap biaya untuk memproduksi sendiri, apakah relevan atau tidak dalam pengambilan keputusan ini. -

Biaya bahan baku adalah biaya relevan karena termasuk biaya variabel dalam membuat gear

-

Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya relevan karena termasuk biaya variabel dalam membuat gear

-

Biaya overhead variabel adalah biaya relevan karena termasuk biaya variabel dalam membuat gear

-

Gaji supervisor adalah biaya relevan karena apabila perusahaan tidak memproduksi gear maka biaya gaji supervisor dapat dihindari atau tidak terjadi

-

Biaya penyusutan peralatan khusus tidak termasuk biaya relevan karena biaya ini termasuk biaya tetap dan tidak dapat dihindari meskipun menghentian produksi gear

-

Biaya overhead umum yang dialokasikan juga tidak termasuk biaya relevan karena biaya ini tidak dapat dihindari meskipun menghentikan produksi gear

Analisis perhitungan biaya ditujukan pada tabel dibawah: Analisis Keputusan Membuat atau Membeli Total Biaya Relevan – 8.000 Unit

Jenis Biaya

Membuat

Bahan baku

Rp48.000.000

Tenaga kerja langsung

Rp32.000.000

Overhead variabel

Rp8.000.000

Gaji supervisor

Rp24.000.000

Membeli

Penyusutan peralatan khusus (tidak relevan) Overhead umum yang dialokasikan (tidak relevan) Harga beli dari pemasok

Rp152.000.000

Total biaya

Rp112.000.000 3

Rp152.000.000

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa biaya relevan untuk membuat gear sebesar Rp112.000.000 jauh lebih kecil dibandingkan dengan membeli dari pemasok yang sebesar Rp152.000.000. Selisih biaya sebesar Rp40.000.000 mengharuskan perusahaan mengambil keputusan memproduksi sendiri dibandingkan dengan membeli dari pemasok luar. 2.1.2 Keputusan Pesanan Khusus Pesanan khusus adalah pesanan satu kali yang tidak dianggap sebagai bagian dari bisnis yang berkelanjutan dan normal bagi perusahaan. Keputusan pesanan khusus memfokuskan pada pertanyaan apakah pesanan harga khusus harus diterima atau ditolak. Pesanan seperti ini seringkali menarik, khususnya ketika perusahaan sedang beroperasi dibawah kapasitas produktif maksimumnya. Sebagai contoh, perusahaan produksi sepatu gunung baru saja menerima pesanan untuk menghasilkan 100 sepeda gunung khusus yang dimodifikasi dengan harga Rp1.790.000 per unit. Harga jual normal sepeda gunung ini adalah Rp2.490.000, dengan biaya per unitnya adalah Rp1.820.000 seperti dalam tabel. Data Biaya Produksi Jenis Biaya

Biaya per Unit

Biaya bahan baku

Rp860.000

Biaya tenaga kerja langsung

Rp450.000

Biaya overhead pabrik

Rp510.000

Total biaya per unit

Rp1.820.000

Dengan permintaan seharga Rp1.790.000 per unit, apakah perusahaan akan menolak pesanan khusus ini? Porsi variabel dari overhead pabrik manufaktur adalah Rp60.000 per unit. Pesanan tidak akan mempengaruhi total biaya overhead tetap pabrik. Biaya modifikasi membutuhkan cost sebesar Rp170.000 sebagai biaya variabel tambahan. Selain itu, perusahaan harus membayar grafis studio desain Rp12.000.000 untuk merancang tanda sepeda tersebut. Yang perlu dicatat adalah menentukan biaya tambahan dan manfaat yang relevan. Pendapatan operasi bersih dapat dihitung pada tabel.

4

Data Analisis Biaya

Biaya per unit

100 sepeda gunung

Rp1.790.000

Rp179.000.000

Biaya bahan baku

Rp860.000

Rp86.000.000

Biaya tenaga kerja langsung

Rp450.000

Rp45.000.000

Biaya overhead pabrik variabel

Rp60.000

Rp6.000.000

Biaya modifikasi khusus

Rp170.000

Rp17.000.000

Rp1.540.000

Rp154.000.000

Pendapatan incremental Dikurangi biaya incremental: Biaya variabel:

Total biaya variabel Biaya tetap: Biaya grafis studio desain

Rp12.000.000

Total biaya incremental

Rp166.000.000

Laba operasi bersih incremental

Rp13.000.000

Oleh karena itu, meskipun harga Rp1.790.000 pada pesanan khusus tersebut di bawah biaya unit produk normal Rp1.820.000, pesanan khusus ini akan menghasilkan peningkatan pendapatan operasi bersih sebesar Rp13.000.000. Secara umum, pesanan khusus ini menguntungkan apabila terdapat pendapatan tambahan dari pesanan khusus (Rp179.000.000) melebihi biaya tambahan dari pesanan tersebut (Rp166.000.000). 2.1.3 Keputusan Menjual atau Memproses Lebih Lanjut Produk gabungan memiliki proses produksi gabungan dan menghasilkan biaya produksi gabungan sampai pada titik pisah batas. Produk gabungan dapat dijual pada titik pisah batas atau produk gabungan dapat diproses lebih lanjut menjadi produk jadi yang nantinya dijual pada harga jual yang telah ditentukan. Biaya yang harus dikeluarkan perusahaan meliputi biaya gabungan dan biaya pemrosesan lebih lanjut serta biaya lain yang berkaitan dengan pengemasan dan pengiriman. Pengambilan keputusan apakah perusahaan akan menjual produk gabungan atau memproses lebih lanjut merupakan keputusan penting yang harus dibuat oleh para manajer. Dalam pengambilan keputusan tersebut, perlu diperhatikan beberapa langkah sebagai berikut:

5

1. Menentukan harga jual setelah titik pisah batas atau harga jual setelah pemrosesan. Harga jual dihitung dengan menjumlahkan seluruh biaya yang relevan dan margin yang diharapkan 2. Menerima harga pesanan dari konsumen/pelanggan. Harga yang diterima tentu mempunyai nilai yang lebih rendah dari harga jual setelah titik pisah batas 3. Menghitung selisih antara harga jual setelah proses dengan harga jual pada titik pisah batas. Karena kedua harga jual itu berbeda nilai antar alternatif maka harga jual merupakan pendapatan relevan, sehingga perlu dicari selisih pendapatan relevan antar kedua relevan itu untuk dibandingkan dengan biaya relevan yang harus ditanggung perusahaan 4. Membandingkan antara selisih harga jual tersebut dengan biaya pemrosesan lebih lanjut. Biaya relevan dalam alternatif keputusan menjual atau menolak adalah biaya pemrosesan lebih lanjut. Ketentuannya sebagai berikut: -

Pesanan diterima apabila biaya relevan atau biaya pemrosesan lebih lanjut itu lebih besar daripada selisih pendapatan relevan atau selisih harga jual

-

Pesanan ditolak apabila biaya pemrosesan lebih lanjut itu lebih kecil daripada selisih harga jual. Ringkasnya dapat dijelaskan dalam tabel berikut:

Kaidah dalam Keputusan Menjual atau Memproses Lebih Lanjut Keterangan Harga jual setelah titik pisah batas (pendapatan relevan 1)

Formula Biaya Relevan + Margin yang Diharapkan

Harga jual pada titik pisah

Harga Pesanan atau Tawaran Konsumen

(pendapatan relevan 2) Selisih harga jual (selisih

Harga Jual Setelah Titik Pisah - Harga Jual pada Titik Pisah

pendapatan relevan)

Batas

Biaya relevan

Biaya Pemrosesan Lebih Lanjut

Pesanan diterima apabila selisih pendapatan relevan lebih besar dari

Biaya Pemrosesan Lebih Lanjut > Selisih Harga Jual (Selisih Pendapatan Relevan)

biaya relevan Pesanan ditolak apabila selisih pendapatan relevan lebih kecil dari

Biaya Pemrosesan Lebih Lanjut < Selisih Harga Jual

biaya relevan 6

5. Mengambil keputusan berdasarkan analisis perbandingan sesuai denga langkah ke-4 sebelumnya. Keputusan menerima pesanan dilakukan apabila biaya relevan dalam hal ini biaya pemrosesan lebih lanjut lebih besar daripada selisih harga jual (harga jual setelah titik pisah batas dengan harga pesanan pada titik pisah batas). Sebaliknya, keputusan menolak pesanan dilakukan apabila biaya relevan dalam hal ini biaya pemrosesan lebih lanjut lebih kecil daripada selisih harga jual. 2.1.4 Keputusan Meneruskan atau Menghentikan Adakalanya perusahaan dihadapkan pada situasi dimana aktivitas operasi mengalami kerugian terus dan tidak bisa dihindarkan. Kerugian yang terjadi diakibatkan oleh berbagai faktor yang tidak dapat dikendalikan langsung oleh perusahaan, seperti tingkat persaingan yang tinggi, kegagalan perusahaan meningkatkan mangsa pasarnya, harga jual produk perusahaan yang terlalu tinggi, daya beli masyarakat yang rendah dan berbagai faktor lainnya. Berbagai faktor tersebut dapat mengakitabkan perusahaan mengalami kerugian usaha yang tidak dapat

diatas

dalam

waktu

singkat,

sehingga

pihak

manajemen

mulai

mempertimbangkan untuk menutup operasinya untuk sementara di wilayah pemasaran tertentu akibat kerugian yang dialami tersebut. Tetapi menutup operasi disuatu wilayah pemasaran tertentu, khususnya dalam jangka pendek tidak selalu merupakan pilihan yang paling menguntungkan buat perusahaan. Karena, perusahaan harus menanggung biaya tetap di dalam suatu periode tertentu walaupun aktivitas usaha dihentikan untuk jangka waktu tertentu. Lain halnya kalau perusahaan menutup usaha secara permanen dan melikuidasi seluruh asetnya.

2.2 KEPUTUSAN BAURAN PRODUK Setiap bauran produk mencerminkan alternatif yang mengandung tingkat laba terkait. Manajer harus memilih alternatif yang akan memaksimalkan total laba. Karena biaya tetap tidak tergantung pada tingkat aktivitas, maka total biaya tetap akan sama pada semua bauran yang mungkin dan karena itu menjadi tidak relevan dalam pengambilan keputusan. Jadi, manajer perlu memilih alternatif yang memaksimalkan total marjin kontribusi. Pemilihan bauran optimal dapat secara signifikan dipengaruhi oleh hubungan antara sumber daya dengan produk individual. Hubungan ini memengaruhi jumlah produk yang dapat diproduksi dan total marjin kontribusi yang diterima. Sumber daya organisasi yang identik dengan satu kendala merupakan hal yang tidak realistis. Semua organisasi akan menghadapi banyak kendala misalnya keterbatasan bahan 7

baku, keterbatasan input tenaga kerja, keterbatasan permintaan akan setiap produk, dan seterusnya. Solusi dari masalah bauran produk dengan banyak kendala jauh lebih rumit dan mensyaratkan penggunaan teknik matematika khusus yang dikenal sebagai pemograman linear. Pada prakteknya, perusahaan menjalankan usahanya terdiri dari sejumlah lini produk tidak hanya satu produk, dimana setiap lini produk menamplkan karakteristik yang serupa. Lini produk yang berbeda ini adalah bauran produsk perusahaan yang mencerminkan bermacam-macam produk yang daoat ditawarkan perusahaan kepada pembeli. Terdapat beberapa alasan pentingnya memahami konsep bauran produk bagi perusahaan diantaranya kebutuhan perusahaan, imej bisnis, lebih terfokus, dan manejemen persediaan. Untuk lebih memperjelas, berikut akan dijelaskan masing-masing. a. Kebutuhan pelanggan Dengan menyediakan berbagai macam produk kepada pembeli, memberikan peluang terbaik bagi perusaaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pembeli akan tergantung kepada perusahaan sebagai penyedia kebutuhannya dan meninggalkan pesaing perusahaan. Namun, yang perlu ditekankan adalah perusahaan harus melakukan pengawasan (monitoring) secara hati-hati terhadap bauran produknya dan berupaya untuk mencari umpan balik (feedback) dari pelanggan. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan mampu melakukan penyesuaian (adjustments) terhadap kebutuhan pelanggan yang senantiasa berubah. b. Imej Perusahaan Bauran produk adalah penting untuk menentukan imej perusahaan karena bauran produk mencerminkan konsistensi perusahaan di mata pelanggan. Banyak produk yang ditawarkan kepada konsumen dengan beragam

harga dan kualitas dapat

membingungkan konsumen. Misalnya apabila perusahaan selama ini memberikan potongan (diskon) sehingga harga produk perusahaan karena harga rendah yang ditawarkannya. Namun, bila pada suatu waktu perusahaan memperkenalkan produk yang berkualitas dengan harga yang tinggi, jelas hal ini akan membingungkan konsumen.

c. Lebih terfokus Penggunaan konsep bauran produk membantu perusahaan untuk fokus pada bisnis inti perusahaan. Ketika berkembang, perusahaan dapat menambah lini produk yang lebih 8

banyak untuk menjangkau pelanggan lebih banyak. Upaya ini dapat memberikan kerugian kepada perusahaan karena perusahaan tidak berfokus pada inti. Perusahaan yang menambahkan banyak produk hanya ditujukan pada sebagian kecil pelanggan tetapi mengabaikan mayoritas pelanggan inti yang telah berkontribusi sekitar 80 persen dari pejualan perusahaan. d. Manajemen Persediaan Sebagai pemilik perusahaan skala kecil, perusahaan akan menghadapi keterbatasan menyangkut jumlah produk yang mampu ditawarkan kepada konsumen. Dengan berfokus pada penyediaan produk yang optimal bagi pelanggan, perusahaan akan dapat menyingkirkan penjual-penjual yang lambat dan membuat ruang yang lebih banyak item yang lebih menarik. Perusahaan dapat menghemat biaya penyimpanan persediaan dengan tidak menyimpan barang yang tidak laku terjual. Perusahaan dapat terus menawarkan produk-produk yang benar-benar diinginkan pelanggan.

2.3 PENETAPAN HARGA Salah satu keputusan tersulit yang dihadapi oleh perusahaan adalah penetapan harga. Bagian ini akan menjelaskan dampak biaya terhadap harga dan peran akuntan dalam pengumpulan informasi yang dibutuhkan. 2.3.1 Penetapan Harga Berdasarkan Biaya Permintaan merupakan salah satu sisi dari persamaan penetapan harga, sementara penawaran adalah sisi lainnya. Pendapatan yang diterima atau diperoleh harus mampu menutup biaya perusahaan untuk menghasilkan laba. Karena itu, banyak perusahaan terlebih dulu menetapkan biaya dalam penentuan harga. Mereka menghitung biaya produk dan menambah marjin laba yang diinginkan. Pendekatan ini tidak berbelitbelit dan biasanya berupa beberapa biaya dasar dan markup. Markup adalah persentase yang dibebankan ke biaya dasar. Perusahaan yang produksinya tergantung pada penawaran secara rutin menetapkan harga penawarannya berdasarkan biaya. Penetapan harga markup sering dimanfaatkan oleh toko-toko ritel, dan markup mereka biasanya adalah 100 persen dari biaya. Markup sebesar 100 persen bukan merupakan laba murni. Keunggulan utama penetapan harga markup adalah bahwa metode ini mudah digunakan. Kita mungkin dapat membayangkan bagaimana sulitnya menetapkan harga untuk setiap potong barang dagang di toko perangkat keras atau department store. Apabila barang yang dijual seragam, hal tersebut jauh

9

lebih mudah menggunakan markup yang seragam terhadap biaya dan kemudian lebih mudah menyesuaikan harga apabila permintaan lebih sedikit dari yang diantisipasi. Elvin Company, yang dimiliki dan dikelola oleh Clare Elvin, yang merakit dan menyiapkan komputer menurut spesifikasi pelanggan. Biaya komponen dan bahan langsung lainnya mudah ditelusuri. Biaya tenaga kerja langsung juga mudah ditelusuri ke setiap pekerjaan. Perakit menerima, dalam rata-rata, $12 per jam dan perusahaan membayar tunjangan sekitar 25 persen dari upah tersebut. Selama tahun lalu, Elvin Company mengerjakan 650 pekerjaan, yang rata-rata 5 jam per pekerjaan. Overhead, yang terdiri dari utilitas, peralatan kecil, penataan ruangan, dan seterusnya, mencapai jumlah $80.000. Laporan laba-rugi Elvin Company untuk tahun lalu adalah sebagai berikut: Pendapatan

$856.500

Harga pokok penjualan: Bahan langsung

$585.000

Tenaga kerja langsung

48.750

Overhead

80.000

Laba kotor

713.750 $142.750

Beban administratif dan penjualan

25.000

Laba operasi

$117.750

Andaikan Claire ingin memperoleh jumlah laba yang sama untuk setiap pekerjaan dengan laba yang diterima di tahun lalu. Ia dapat mengkalkulasi markup pada harga pokok penjualan dengan menambahkan beban penjualan serta administratif dan laba operasi, kemudian membaginya dengan harga pokok penjualan:

Beban penjualan dan administratif + Markup pada harga pokok penjualan

=

Laba operasi Harga pokok penjualan

=

$25.000 + $117.750 $713.750 10

=

0,20

Markup pada harga pokok penjualan adalah 20 persen. Perhatikan bahwa markup 20 persen mencakup baik laba maupun biaya penjualan dan administratif. Markup tersebut bukanlah laba yang murni. Markup dapat dihitung dengan menggunakan berbagai dasar. Tentu saja, bagi Elvin Company, biaya pembelian bahan merupakan komponen yang terbesar. Selama tahun lalu, markup bahan mencapai 46,6 persen dari semua biaya lainnya dan laba: Tenaga kerja langsung + Overhead + Markup bahan

= Beban penjualan dan administrative + Laba operasi Bahan = $48.750 + 80.000 + 25.000 + 117.750 $585.000 = 0,464

Persentase markup sebesar 46,4 persen dari biaya bahan langsung juga akan menghasilkan laba yang sama, dengan asumsi tingkat operasi dan beban lainnya tetap stabil. Pilihan terhadap dasar dan persentase markup umumnya didasarkan pada kesukaan. Apabila Clare menemukan bahwa tenaga kerja bervariasi dalam proporsi nyata terhadap biaya bahan (misalnya, komponen yang lebih mahal membutuhkan lebih banyak waktu persiapan) dan biaya bahan lebih mudah ditelusuri daripada harga pokok penjualan, maka bahan barangkali merupakan dasar yang lebih baik. Untuk mengetahui bagaimana markup digunakan dalam penawaran, anggaplah Clare memiliki kesempatan untuk menawar suatu pekerjaan dari perusahaan asuransi lokal. Pekerjaan tersebut adalah merakit 100 unit komputer menurut spesifikasi tertentu. Ia mengestimasi biaya sebagai berikut:

Bahan langsung (komponen komputer, software, kabel)

$100.000

Tenaga kerja langsung (100 x 6 jam x $15)

9.000

Overhead (@ 60 persen dari biaya tenaga kerja langsung)

5.400

Estimasi harga pokok penjualan

$114.400

Ditambah 20 persen markup pada harga pokok penjualan Harga penawaran

22.880 $137.280

11

Jadi, harga penawaran awal Elvin Company adalah $137.280. Perhatikan bahwa ini adalah harga penawaran pertama. Clare dapat menyesuaikan penawaran itu berdasarkan pengetahuannya tentang persaingan dalam pekerjaan tersebut dan faktorfaktor lainnya. Markup hanyalah sebagai pedoman, bukan aturan mutlak. Apabila Elvin Company menawarkan setiap pekerjaan dengan biaya ditambah 20 persen, apakah harga tersebut menjamin perolehan laba? Tidak. Apabila pekerjaan yang diperoleh sangat sedikit, seluruh markup akan menjadi beban penjualan dan administratif, yaitu biaya-biaya yang tidak secara eksplisit disertakan dalam kalkulasi harga penawaran. 2.3.2 Kalkulasi Biaya Target dan Penetapan Harga Kalkulasi biaya target adalah metode penentuan biaya produk atau jasa berdasarkan harga target yang pelanggan bersedia membayarnya. Kalkulasi biaya ini juga sering disebut sebagai price-driven costing. Kalkulasi biaya target merupakan metode penentuan biaya yang berbeda dengan metode penentuan biaya produk yang umum berlaku. Bila pada metode penentuan biaya yang selama ini kita kenal, biaya produk dihitung dari jumlah biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. Kalkulasi biaya target didasarkan pada harga yang mampu diserap oleh konsumen dan analisis harga dengan pesaing. Biaya target dihitung dari harga jual yang akan ditawarkan kepada konsumen dikurangi dengan margin laba yang telah ditentukan perusahaa. Tahapan dalam penentuan biaya target ini dimulai dengan Departemen pemasaran menetapkan karakteristik dan harga produk yang paling dapat diterima pelanggan. Selanjutnya adalah tugas teknisi perusahaan untuk mendesain serta mengembangkan produk sedemikian rupa sehingga biaya dan laba dapat ditutup oleh harga. Kalkulasi biaya target melibatkan lebih banyak pekerjaan pendahuluan daripada penetapan harga berdasarkan biaya. Namun, perlu dicatat disini bahwa terdapat tambahan pekerjaan yang harus dilakukan apabila harga berdasarkan biaya lebih tinggi dari harga yang bersedia dibayar pelanggan. Kalkulasi biaya target dapat digunakan paling efektif pada tahap desain dan pengembangan siklus hidup produk. Pada tahap tersebut, keunggulan produk serta biayanya masih cukup mudah disesuaikan. Mari kita kembali ke contoh Elvin Company di atas. Misalkan Clare menemukan bahwa perusahaan asuransi tidak akan mempertimbangkan setiap penawaran di atas $100.000. Sementara itu, tawaran berdasarkan biayanya adalah $137.280. Apakah ia 12

akan ditolak? Tidak, apabila ia mampu menyesuaikan tawarannya dengan harga yang diinginkan pelanggan. Ingat bahwa tawaran awal menghendaki angka $100.000 bahan langsung dan $9.000 tenaga kerja langsung. Tentu saja, penyesuaian bahan tersebut akan menghasilkan penghematan terbesar. Dengan bekerja menurut spesifikasi pelanggan, Clare harus menetapkan apakah menggunakan komponen yang lebih murah akan memenuhi keinginan perusahaan asuransi tersebut. Misalkan bahwa perusahaan asuransi telah menetapkan spesifikasi hard-disk untuk mengakomodasi software tertentu, dan bahwa kapasitas minimum yang dibutuhkan adalah 800 megabyte. Penawaran awal Clare adalah hard drive berkapasitas 3 GB. Apabila ia mengurangi kapasitas hard-disk tersebut menjadi 1,5 GB dan menggunakan drive yang lebih lambat, maka ia mampu menghemat $25.000. Dengan menggunakan monitor yang sedikit lebih mahal (kenaikan $20) yang tidak membutuhkan pemasangan screen-saver, akan dihasilkan penghematan $30 per komputer pada software dan 15 menit jam tenaga kerja langsung ($15 per jam) untuk memasang software tersebut. Pengurangan bersihnya adalah $13,75 [($30 + $3,75) - $20] untuk setiap satu dari 100 unit komputer. Sejauh ini, Clare telah melakukan perhitungan biaya berikut: Bahan langsung ($100.000 - $25.000) Tenaga kerja langsung (100 x 5,75 jam x $15) Total biaya utama

$75.000 8.625 $83.625

Ingat bahwa Elvin Company membebankan overhead pada tingkat 60 persen dari biaya tenaga kerja langsung. Namun, Clare harus mempertimbangkan pekerjaan ini dengan hati-hati. Barangkali overhead yang sedikit lebih rendah akan terjadi karena pembelian berkurang (tidak memerlukan pembelian software screen-saver) dan pengujian berkurang (hard drive yang lebih kecil memerlukan waktu pengujian yang lebih pendek). Mungkin overhead untuk pekerjaan ini akan mencapai $4.313 (50 persen dari tenaga kerja langsung). Dengan demikian, biaya untuk pekerjaan ini akan menjadi $87.938 ($4.313 + $83.625). Namun, belum semua biaya tercakup. Masih terdapat biaya administratif dan laba yang diinginkan. Apabila diberlakukan markup standar sebesar 20 persen, maka tawaran tersebut akan menjadi $105.526. Angka ini masih terlalu tinggi. Sekarang Clare harus menetapkan apabila penghematan lebih lanjut masih memungkinkan, atau apabila ia ingin mengurangi laba yang diinginkan dan beban administratif. 13

Seperti yang dapat Anda lihat, kalkulasi biaya target merupakan suatu proses iteratif. Clare akan meneruskan siklus kalkulasi tersebut sampai ia mencapai biaya target atau memutuskan bahwa ia tidak mampu mencapainya. Namun, perhatikan bahwa dengan harga dari pelanggan, Clare sekarang memiliki kesempatan untuk memenangkan penawaran tersebut. Masalah selanjutnya mungkin menimbulkan keprihatinan. Apakah secara etis ada yang salah dengan penggantian komponen dari penawaran awal untuk penawaran berdasarkan biaya target? Tidak, karena komponen yang baru masih memenuhi spesifikasi pelanggan dan diuraikan dengan jelas dalam penawaran. Kenyataannya, penawaran awal Clare melebihi spesifikasi. Apabila pelanggan menginginkan mobil Kijang, maka penawar tidak perlu menyediakan mobil Mercy, khususnya dengan harga Kijang. Namun, apabila menurut pandangan profesional Clare perusahaan asuransi harus meng-upgrade spesifikasinya, maka ia dapat menyatakannya. Sebagai contoh, apabila ia tahu bahwa program pemrosesan kata perusahaan asuransi tersebut harus di upgrade yang memerlukan kapasitas lebih besar, ia dapat memberitahu perusahaan mengenai hal itu dan menyarankan penambahan kapasitas hard-disk. 2.3.3 Penetapan Harga Predator Penetapan harga predator (predatory pricing) adalah praktek pengaturan harga yang lebih rendah dari biaya dengan tujuan merugikan pesaing dan kemudian mengeliminasi pesaing tersebut. Penting untuk diperhatikan bahwa penetapan harga di bawah biaya tidak selalu merupakan harga predator. Kunci aspek hukumnya adalah bahwa harga di bawah biaya ditujukan untuk menyingkirkan pesaing. Biasanya praktik seperti ini merupakan hal yang sulit dibuktikan. Harga predator dalam pasar intenasional disebut dumping, dan ini terjadi ketika perusahaan menjualnya produknya di negara lain dengan harga di bawah biaya. 2.3.4 Diskriminasi Harga Diskriminasi harga adalah pengenaan harga yang berbeda kepada beberapa produk yang pada dasarnya sama. Diskriminasi harga diperbolehkan pada kondisi tertentu: (1) apabila kondisi persaingan memang menuntut demikian, dan (2) apabila biaya memungkinkan harga yang lebih rendah. Jelaslah bahwa kedua kondisi ini penting bagi para akuntan, karena harga yang lebih rendah yang ditawarkan kepada pelanggan harus dijustifikasi oleh penghematan biaya yang dapat diidentifikasi. Selain itu, besarnya diskon yang diberikan paling sedikit harus sama dengan jumlah biaya yang dihemat. 14

2.3.5 Keadilan dan Penetapan Harga Eksploitasi harga terjadi ketika perusahaan dengan kekuatan pasar menghargai produknya “sangat tinggi.” Apabila harga yang dikenakan hanya untuk menutup biaya, maka eksploitasi harga tidak terjadi. Inilah sebabnya mengapa banyak perusahaan menghadapi kesulitan besar untuk menjelaskan struktur biaya mereka dan mendapati biaya-biaya yang mungkin tidak disadari pelanggan itu muncul. Jadi, perilaku yang tidak etis dalam penetapan harga tersebut berkaitan dengan usaha mendapatkan keuntungan secara tidak adil dari pelanggaran. Kenaikan harga yang berkaitan dengan biaya merupakan pembelaan terbaik terhadap pemberontakan pelanggan.

15

Related Documents

Biaya
October 2019 65
Biaya
August 2019 64
Biaya Relevan.docx
May 2020 25
Akuntansi Biaya
June 2020 30
Biaya Pengeluaran
October 2019 50
Konsep Biaya
May 2020 32

More Documents from "Dewi Laila"