Bela Negara.docx

  • Uploaded by: david nopendra
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bela Negara.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,131
  • Pages: 12
BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus

1945.Bangsa Indonesia bertekad bulat untuk membela, mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan, serta kedaulatan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Sebagai anak bangsa dan warga negara perlu memiliki kemampuan partisipasi dalam usaha pembelaan negara. Kemampuan ini sangat penting agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercinta dapat melakukan fungsinya yakni mewujudkan tujuan bernegara. Tujuan NKRI sangat mulia, yaitu: melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dengan berpartisipasi dalam usaha pembelaan negara sesuai dengan kemampuan kalian masing–masing, berarti kalian telah melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Partisipasi kalian ini dapat menunjang usaha NKRI dalam mewujudkan tujuan bernegara dan menjaga kelangsungan hidupnya. Bela negara dapat kita temukan dalam rumusan Pasal 27 Ayat 3 UUD NRI 1945. Pasal 27 Ayat 3 menyatakan “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Pasal 27 Ayat 3 ini dimaksudkan untuk memperteguh konsep yang dianut bangsa dan negara Indonesia di bidang pembelaan negara, yakni upaya bela negara bukan hanya monopoli TNI tetapi merupakan hak sekaligus kewajiban setiap warga negara. Oleh karena itu, tidak benar jika ada anggapan bela negara berkaitan dengan militer atau militerisme, dan seolah-olah kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak pada Tentara Nasional Indonesia. Hal ini berkonsekuensi bahwa setiap warganegara berhak dan wajib untuk turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku termasuk pula aktifitas bela negara.

1

1.2

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan makalah ini memperoleh

hasil yang tepat dan diinginkan, maka penyusun merumuskan masalah: 1. Apa yang di maksud dengan bela negara? 2. Apa dasar hukum bela negara? 3. Apa saja wujud bela negara? 4. Mengapa bela negara wajib bagi warga negara?

1.3

Tujuan Pembuatan Dalam penyusunan Makalah ini, penulis mempunyai beberapa tujuan, yaitu: 1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan. 2. Penulis ingin menjelaskan arti bela negara sebenarnya 3. Menjabarkan pentingnya bela negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2

BAB II HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA

2.1 Pengertian Bela Negara Menurut Chaidir Basrie, bela negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. Bagi warga negara indonesia , usaha pembelaan negara dilandasi oleh kecintan pada tanah air (wilayah nusantara) dan kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia dengan keyakinan pada pancasila sebagai dasar negara serta berpijak pada UUD 1945 sebagai konstitusi negara. Wujud dari usaha bela negara adalah kesipan dan kerelaan setiap warga negara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negaram persatuan , dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah nusantara dan yuridikasi nasional, serta nilai – nilai pancasila dan UUD 1945.

2.2 Unsur Unsur Bela Negara Didalam proses pembelaan bangsa, ada beberapa hal yang menjadi unsur penting dan pelaksanaannya, diantaranya adalah 1) Cinta tanah air; pelaksanaan: 

Mengenal, memahami, dan mencintai wilayah nasional



Menjaga tanah dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia



Melestarikan dan mencintai lingkungan hidup



Memberi kontribusi pada kemajuan bangsa dan negara



Menjaga nama baik bangsa dan negara

2) Kesadaran berbangsa dan bernegara, pelaksanaan: 

Membina kerukunan serta persatuan dan kesatuan mulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga



Mencintai budaya bangsa dan produk dalam negeri

3



Mengakui, menghargai, dan menghormati bendera merah putih, lambang negara, dan lagu indonesia raya



Menjalankan hak dan kewajiban sesuai peraturan perundang-undangan



Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi, keluarga, dan golongan

3) Meyakini pancasila sebagai ideologi negara; pelaksanaan: 

Memahami hakikat atau nilai dalam pancasila



Melaksanakan pancasila dalam kehidupan sehari-hari



Menjadikan pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara serta yakin pada kebenaran pancasila sebagai ideologi negara

4) Rela berkorban bagi bangsa dan negara; pelaksanaan: 

Bersedia mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk kemajuan bangsa dan negara



Siap mengorbankan jiwa dan raga demi membela bangsa dan negara dari berbagai ancaman serta aktif dalam pembanunan



Gemar membantu sesama warga negara yang mengalami kesulitan

5) Memiliki kemampuan awal bela negara; pelaksanaan: 

Secara psikis memiliki kecerdasan emosional, spiritual dan intelegensia, senantiasa memelihara jiwa dan raganya, serta memiliki sifat disiplin, ulet, kerja keras, dan tahan uji



Secara fisik memiliki kondisi kesehatan dan keterampilan jasmani untuk mendukung kemampuan awal secara psikis dengan cara gemar berolahraga dan senantiasa menjaga kesehatan

2.3 Asas Demokrasi Dalam Pembelaan Negara Berdasarkan pasal 27 ayat 3 dalam perubahaan kedua UUD 1945, bahwa usaha bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Hal ini menunjukka adanya asas demokrasi dalam pembelaan negara yang mencangkup dua arti. Pertama, bahwa setiap warga negara turut serta dalam menentukan kebijakan pembelaan negara melalui 4

lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku. Kedua, bahwa setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara, sesuai dengan kemampuan dan perofesinya masing-masing. Dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara pasal 9 ayat 1 disebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara”. Dalam bagian penjelasan Undang-undang No. 3 Tahun 2002 tersebut dinyatakan bahwa upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.

2.4 Dasar Hukum Bela Negara 

UUD Tahun 1945 pasal 27 ayat (3) yang menyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”



UUD Tahun 1945 Pasal 30 ayat (1) dan (2) yang menyatakan bahwa “Tiap tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara” dan “Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung”.



Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 Pasal 68 tentang Hak Asasi Manusia yang didalamnya memuat “setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.



Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002, mengamanatkan bahwa sistem pertahanan negara diselenggarakan dengan memberdayakan seluruh sumber daya nasional, yang setiap saat siap didayagunakan.

5

2.5 Wujud Bela Negara Jika bela negara tidak hanya mencakup perang mempertahankan negara, maka konsep bela negara memiliki cakupan yang luas. Bela negara dapat dibedakan secara fisik maupun nonfisik. Secara fisik yaitu dengan cara "memanggul senjata" menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela Negara secara fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Pengertian ini dapat disamakan dengan bela negara dalam arti militer. Sedangkan bela negara secara nonfisik dapat didefinisikan sebagai "segala upaya untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, termasuk penanggulangan ancaman. Yang dimaksud ancaman adalah ”setiap usaha dan kegiatan baik dari dalam maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa”. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang

terorganisasi yang dinilai mempunyai

kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman nirmiliter pada hakikatnya adalah ancaman yang menggunakan faktor-faktor nirmiliter, yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Bela negara demikian dapat dipersamakan dengan bela negara secara nonmiliter. Bela negara secara fisik pengertiannya lebih sempit daripada bela negara secara nonfisik. a. Bela Negara Secara Fisik Menurut Undang-Undang No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan dengan menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia dan Pelatihan Dasar Kemiliteran.

6

Bila keadaan ekonomi dan keuangan negara memungkinkan, maka dapat pula dipertimbangkan kemungkinan untuk mengadakan Wajib Militer bagi warga negara yang memenuhi syarat seperti yang dilakukan di banyak negara maju di Barat. Dalam keadaan darurat perang, mereka dapat dimobilisasi dalam waktu singkat untuk tugas-tugas tempur maupun tugas-tugas teritorial. Rekrutmen dilakukan secara selektif, teratur dan berkesinambungan. Penempatan tugas dapat disesuaikan dengan latar belakang pendidikan atau profesi mereka dalam kehidupan sipil misalnya dokter ditempatkan di Rumah Sakit Tentara, pengacara di Dinas Hukum, akuntan di Bagian Keuangan, penerbang di Skuadron Angkatan, dan sebagainya. Gagasan ini bukanlah dimaksudkan sebagai upaya militerisasi masyarakat sipil, tapi memperkenalkan “dwifungsi sipil”. Maksudnya sebagai upaya sosialisasi “konsep bela negara” di mana tugas pertahanan keamanan negara bukanlah semata-mata tanggung jawab TNI, tapi adalah hak dan kewajiban seluruh warga negara Republik Indonesia. b. Bela Negara Secara Nonfisik Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, bahwa bela negara tidak selalu harus berarti “memanggul senjata menghadapi musuh” atau bela negara yang militerisitik. Menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara nonfisik dapat diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan dan pengabdian sesuai dengan profesi. Pendidikan kewarganegaraan diberikan dengan maksud menanamkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Pendidikan kewarganegaraan dapat dilaksanakan melalui jalur formal (sekolah dan perguruan tinggi) dan jalur nonformal (social kemasyarakatan). Berdasar hal itu maka keterlibatan warga negara dalam bela negara secara nonfisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, sepanjang masa, dan dalam segala situasi, misalnya dengan cara: 

Mengikuti pendidikan kewarganegaraan baik melalui jalur formal dan nonformal.

7



Melaksanakan kehidupan berdemokrasi dengan menghargai perbedaan pendapat dan tidak memaksakan kehendak dalam memecahkan masalah bersama.



Pengabdian yang tulus kepada lingkungan sekitar dengan menanam, memelihara, dan melestarikan.



Berkarya nyata untuk kemanusiaan demi memajukan bangsa dan negara.



Berperan aktif dalam ikut menanggulangi ancaman terutama ancaman nirmiliter, misal menjadi sukarelawan bencana banjir.



Mengikuti kegiatan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa Indonesia.



Membayar pajak dan retribusi yang berfungsi sebagai sumber pembiayaan negara untuk melaksanakan pembangunan.

2.6 Motivasi Dalam Pembelaan Negara Usaha pembelaan negara bertumpu pada kesadaran setiap warga negara akan hak dan kewajibannya. Kesadarannya demikan perlu ditumbuhkan melalui proses motivasi untuk mencintai tanah air dan untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Proses motivasi untuk membela negara dan bangsa akan berhasil jika setiap warga memahami keunggulan dan kelebihan bangsanya. Disamping itu setiap warga negara hendaknya juga memahami kemungkinan segala macam ancaman terhadap eksistensi bangsa dan negara Indonesia. Dalam hal ini ada beberapa dasar pemikiran yang dapat dijadikan sebagai bahan motivasi stiap warga negara untuk ikut serta dalam membela negara Indonesia. 1. Pengalam sejarah perjuangan RI. 2. Kedudukan wolayah geografis nusantara yang strategis. 3. Keadaan pendudukan (demografi) yang besar. 4. Kekayaan sumber daya alam. 5. Perkembangan dan kemajuan iptek di beidang persenjataan. 6. Kemungkinan timbulnya bencana perang.

8

2.7 Fungsi Dan Tujuan Bela Negara Terdapat beragam fungsi bela negara diantaranya ialah sebagai berikut: 

Menjaga keutuhan wilayah negara



Mempertahankan negara dari berbagai ancaman



Merupakan panggilan sejarah



Merupakan kewajiban setiap warga negara

Sedangkan tujuan bela negara, diantaranya ialah sebagai berikut: 

Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara



Menjaga identitas dan integritas bangsa/negara



Melaksanakan nilai-nilai pancasila dan uud 1945



Melestarikan budaya



Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara

9

BAB IV PENUTUP 3.1 Kesimpulan Bela negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. Wujud dari usaha bela negara adalah kesipan dan kerelaan setiap warga negara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negaram persatuan , dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah nusantara dan yuridikasi nasional, serta nilai – nilai pancasila dan UUD 1945. Konsep bela negara memiliki cakupan yang luas. Bela negara dapat dibedakan secara fisik maupun nonfisik. Secara fisik yaitu dengan cara "memanggul senjata" menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela Negara secara fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Pengertian ini dapat disamakan dengan bela negara dalam arti militer. Sedangkan bela negara secara nonfisik dapat didefinisikan sebagai "segala upaya untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, termasuk penanggulangan ancaman. Dasar pemikiran yang dapat dijadikan sebagai bahan motivasi setiap warga negara untuk ikut serta dalam membela negara indonesia adalah pengalaman sejarah perjuangan ri, kedudukan wilayah geografis nusantara yang strategis, keadaan pendudukan (demografi) yang besar, kekayaan sumber daya alam, perkembangan dan kemajuan iptek di beidang persenjataan, dan kemungkinan timbulnya bencana perang.

3.2 Saran Makalah yang kami susun semoga bisa membantu kita lebih memahami tentang bela negara yang lebih mendalam, selain itu kita mampu untuk mengimplementasikan bentuk bentuk bela negara dalam kehidupan. Mohon permakluman dari semuanya jika

10

dalam makalah kami ini masih terdapat banyak kekeliruan baik bahasa maupun pemahaman. Karena tiadalah sesuatu yang sempurna yang bisa manusia ciptakan.

11

DAFTAR PUSTAKA Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti RI. Jakarta: 2016.

Kaelan, DR.MS. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan SK DIRJEN DIKTI No. 43/DIKTI/KEP/2006. Yogyakarta: Penerbit Paradigma

https://www.dictio.id/t/apa-saja-unsur-dasar-bela-negara/59693/2 https://www.wantannas.go.id/2018/10/19/bela-negara-pengertian-unsur-fungsi-tujuandan-manfaat-bela-negara/ https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2016/12/WIRA-EDISI-KHUSUS-fixA4.pdf http://eprints.ums.ac.id/24608/25/2.NASKAH_PUBLIKASI.pdf

12

Related Documents

Bela
November 2019 21
Bela Negarabangsa
May 2020 12
Bela Bartok
November 2019 18
Bela 3pgs
October 2019 16
Bela Negara.docx
December 2019 13
Bela Negara.ppt
December 2019 17

More Documents from "Deny Susanto"