Bentuk Kecelakaan Becak Motor TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Satu dari empat korban kecelakaan yang melibatkan becak motor (betor) dan truk interkuler di Jalan Nasional, Desa Tangga Beso, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Jumat (23/11/2018) jelang malam lalu meninggal dunia. Askira (9 tahun), warga Desa Kuta Cepu, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam. Kasatlantas
Polres
Aceh
Singkil
dikonfirmasi Serambinews.com, Sabtu
AKP
(24/11/2018)
Syukrif
yang
mengatakan,
laka
lantas yang terjadi jelang malam kemarin telah merenggut satu korban jiwa. "Benar, ada satu korban meninggal dunia," kata AKP Syukrif. Secara terpisah, Komandan Pos Lantas Penanggalan, Kota Subulussalam, Aipda Hasbullah mengatakan korban meninggal dalam perjalanan rujukan ke RS di Meulaboh, Aceh Barat. Malang, sesampai di RS korban Askira menghembuskan napas terakhirnya. Hasbullah menambahkan, sopir truk interkuler sudah diamankan di Pos Lantas Penanggalan. Sopir bernama Abi Fahrizal (46) penduduk Lamjuang, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar ini sempat melarikan diri. Dia melarikan diri ke base camp lalu menyerahkan diri ke pos polisi. Seperti diberitakan, insiden kecelakaan lalu lintas antara truk interkuler dan becak motor terjadi di jalan nasional Desa Tangga Besi, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Jumat (23/11/2018) jelang malam
Bentuk pelanggaran Becak Motor 1. Melanggar undang undang No. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Karena bentor adalah hasil modifikasi sepeda motor. Ancaman hukumannya tertera pada spanduk. Sementara penjelasannya, kurang lebih : Sesuai Pasal 52 ayat (1) UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ("UU No. 22/2009") juncto Pasal 123 ayat (1) huruf b juncto Pasal 131 huruf (e) PP No. 55/2012, menyebabkan perubahan tipe berupa dimensi, mesin dan kemampuan daya angkut, harus dilakukan penelitian rancang bangun dan rekayasa Kendaraan Bermotor. Khusus mengenai modifikasi tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari agen tunggal pemegang merek. 2. Bentor di Ponorogo juga diindikasikan banyak yang melanggar aturan berlalu lintas. Seperti pengemudi tidak memiliki SIM, surat-surat kendaraan tak lengkap, pajak kendaraan mati dan sebagainya. 3. Mengutip pernyataan Polisi, jumlah bentor di Ponorogo terlalu banyak. Data di Polres Ponorogo, jumlah nya mengalami kenaikan yang luar biasa. Beberapa tahun lalu, tercatat hanya ada seratusan. Pada 2017 ini, naik menjadi 600 -- an unit. Sehingga mengurangi nya, dilakukan demi keamanan dan kenyamanan warga. Polisi dan dinas terkait melakukan beberapa kali sosialisasi pelarangan bentor. Setelah upaya komunikasi dirasa cukup dan ternyata bentor tetap eksis, malah semakin bertambah, maka penindakan / razia pun dilaksanakan. Beberapa kali penertiban becak motor dilakukan di wilayah hukum Polres Ponorogo. Tetapi hasilnya hanya efektif secara temporer. Belum permanen. Bentor tak nampak di jalanan hanya ketika dilaksanakan razia. Beberapa waktu setelahnya, angkutan umum hasil modifikasi sepeda motor ini akan kembali tampak berseliweran di jalanan.