JURNAL NASIONAL 1. LATAR BELAKANG Tuberkulosis merupakan penyakit menular langsung
yang disebabkan oleh
mycobacterium tuberculosa yang ditularkan melalui udara (droplet muclei). Saat seorang pasien tuberculosis batu dan percikan ludah yang mengandung bakteri tersebtut terhirup oleh orang lain. Penderita tuberculosisi akan mengalami tanda dan gejala seperti berkurangnya berat badan, keringat, mudah lelah, kehilangan nafsu makan, batuk, sputum berddarah, nyeri dada, sesak nafas. Batuk efektif adalah aktifitas perawat untuk membersihkan sekresi pada jalan nafas, yang berfungsi untuk meningkatkan mobilisasi sekresi dan mencegah resiko tinggi retensi sekresi. Berdasarkan data WHO (2000), di Indonesia kasus tuberculosisi berada di urutan ke tiga dengan jumlah penderit sebanyak 627.000 orang. Perkembangan kasus tuber culosisi dengan bta positif diindonesia terus meningkat. Pada tahun 2006 terdapat 231.645 kasus menngkat pada tahun 2007 sebanyak 232.356 kasus dan padaa tahun 2008 sebanyak 228.485 kasus (RI,2009). Menurut teori parsudi dkk (2002) dalam (sudat, dan brunner, 2002 ) latihan nafas dalam adalah bernafas perlahan dan menggunaka diafragma, sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada mengembang penuh. Tujuan nafas dalam adalah untuk mencapai yang lebih terkontrol dan efisien serta untuk mengurangi kerja bernafas, meningkatkan inflasi alveolar maksimal, meningkatkan relaksasi otot, menghilangkan ansietas, menyingkirkan pola aktivitas otot-otot pernafasann yang tidak berguna, terkoordinasi, melambatkan frekuensi ernafasan, mengurangi udara yang terperangkap serta mengurangi kerja bernafas (sudat dan bunner, 2002). 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah Quasi Eksperimen sebagai eksprimen semu, dengan pendekatan one group pretest-postest design. Partisipan dari penelitian ini adalah pasien TB paru, yang dirawat selama bulan mei 2013, perkiraan jumlah populasi perbulan ditentukan berdasarkan kunjungan pertahun 2013 yaitu rata-rata 58 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 respnden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah konsitutive sampling.
3. PEMBAHASAN A. CARA BATUK EFEKTIF
Tarik nafas dalam 4-5 kali Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukakan dengan kuat dan spontan Keluarkan dahak dengan bunyi “ha..ha..ha” atau huf..huf..huf” Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan
B. KELEBIHAN JURNAL Keuntungan penelitian dalam jurnal ini, penelitian quasi eksperimental antara lain ada penelitian eksperimen, penelitian eksperimen semu ini tidak mempunyai batasan yang ketat terhadap randomisasi dan pada saat yang sama dapat mengontrol ancaman-ancaman validitas dan kerugian. Sistematis mudah dipahami C. KELEMAHAN Sedangkan kelemahan penelitian quasi eksperimental antara ain tidak adanya randomisasi, yang berarti pengelompokan anggota sampel pada kelompok eksperimen dan kelompok control tidak dilakukan dengan random atau acak, konkret terhadap variable-variabel yang berpengaruh terhadap eksperimen tidak dilakukan, karena eksperimen ini biasanya dilakukan dimasyarakat. Banyak bahasa yang tidak dimengerti JURNAL INTERNASIONAL 1. LATAR BELAKANG Tuberkulosis adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan dan dapat dihindarkan dari kematian. Yang seharusnya dibasmi sebagai penyebab kematian. Yang mana kematian TB secara global diperkirakan harus menurun sebanyak 45% antara tahun 1990 dan 2013, masih menjadi penyebab dari 1,5 juta kematian ditahun 2014, melebihi angka yang disebabkan oleh HIV sebanyak 1,2 juta. 2. METODE Metode yang digunakan yaitu study subjects. Pasien yang terdiagnosa tb 1 januari 2006 sampai 31 desember 2013 pada rumah sakit yang berada di spanyol. 3. PEMBAHASAN A. KELEBIHAN Kelebihan dari jurnal ini yaitu memiliki sumber yang jelas Sistematis Pembahasan lengkap sehingga pembaca dapat mengetahui hasil penelitian B. KEKURANGAN sulit dipahami Banyak bahasa yang tidak dimengerti
Pengertian dan Cara Melakukan Batuk Efektif Sesuai Prosedur yang Benar Pengertian Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal. Tujuan Batuk efektif dan nafas dalam merupakan teknik batuk efektif yang menekankan inspirasi maksimal yang dimulai dari ekspirasi, yang bertujuan: a) Merangsang terbukanya sistem kolateral b) Meningkatkan distribusi ventilasi c) Meningkatkan volume paru dan memfasilitasi pembersihan saluran nafas (Jenkins 1996) Batuk yang tidak efektif menyebabkan: 1. Kolaps saluran nafas 2. Ruptur dinding alveoli 3. Pneumothoraks
Indikasi Dilakukan pada pasien seperti: COPD/ PPOK, Emphysema, fibrosis, asma, chest infeksion, pasien bet rest atau post operasi. Alat Bengkok, perlak dan pengalas, dan tisu. Standart Operating Prosedur (SOP) Batuk Efektif Fase Orientasi 1. Mengucapkan salam 2. Memperkenalkan diri 3. Menjelaskan tujuan tindakan 4. Mencuci tangan
Fase Kerja 1. Menanyakan klien apakah sudah tahu cara melakukan batuk efektif 2. Menjelaskan prosedur batuk efektif dan membimbing klien a) Mengatur posisi duduk b) Meminta klien meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan di abdomen c) Melayih klien melakukan nafas perut (menarik nafas dalam melalui hidung selama 3 hitungan, jga mulut tetap tertutup) d) Meminta klien merasakan mengembangkan abdomen (cegah lengkung pada punggung)
e) Meminta klien menahan nafas hinga 3 hitungan f) Meminta klien menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan (lewat mulut , bibir seperti meniup) g) Meminta klien merasakan mengempisnya abdomen dan kontraksi dari otot abdomen h) Memasng perlak dan bengkok dipangkuan klien i) Meminta klien melakukan nafas dalam 2 kali yang ketiga : inspirasi, tahan nafas dan batukkan dengan kuat. j) Menampung lendir dalam sputum pot Tahap Terminasi 1. Melakukan evaluasi 2. Merapikan alat 3. Mencuci tangan