Basic Six Katarak Noni.docx

  • Uploaded by: Noni Minty Belantric
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Basic Six Katarak Noni.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 986
  • Pages: 8
LAPORAN KEGIATAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN KATARAK DI PUSKESMAS KANDANGHAUR

DisusunOleh : dr. Noni Minty Belantric

Pembimbing: dr.H. Rudi Nardoyo

PROGRAM DOKTER INTERNSHIP PUSKESMAS KANDANGHAUR KABUPATEN INDRAMAYU 2017

A. LATAR BELAKANG Katarak merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama karena penyakit ini dapat menyebabkan kebutaan. Pada tahun 1997, WHO memperkirakan terdapat 38 juta orang buta di dunia dan setengahnya disebabkan oleh katarak. Katarak yang berhubungan dengan usia menyebabkan kira-kira 48% kebutaan di dunia, yaitu sekitar 18 juta orang. Sekitar 85% dari penderita katarak adalah orang lanjut usia (senile). Prevalensi katarak senilis meningkat sesuai usia. Di Indonesia, pada tahun 2000 diperkirakan jumlah penduduk usia lanjut sebanyak 15.3 juta jiwa dan 22% diantaranya menjalani operasi katarak dibawah usia 55 tahun. Besarnya jumlah penderita katarak di Indonesia saat ini berbanding lurus dengan jumlah penduduk usia lanjut dan masalah gizi masyarakat (Illyas.2005). Katarak merupakan kekeruhan yang timbul pada lensa, dimana pada keadaan normal transparan. Kata katarak berasal dari bahasa Yunani, katarraktes yang berarti air terjun karena dulu dianggap bahwa katarak adalah cairan beku atau kental dari otak yang mengalir di depan lensa (Illyas.2005). Penderita katarak akan merasakan berbagai gejala seperti melihat hanya nuansa abuabu, gangguan penglihatan, penglihatan kabur, distorsi, silau, diplopia, dan perubahan persepsi warna dan gejala-gejala tersebut akan bervariasi sesuai dengan jenis spesifik dari katarak (Illyas.2005).

B. Permasalahan Bagaimana mendeteksi katarak sedini mungkin agar tidak terjadi kebutaan? C. Tinjauan Teori Definisi Katarak berasal dari Yunani “Katarrhakies”, Inggris “Cataract”, Latin “Cataracta” yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, proses penuaan (Illyas.2005). Kekeruhan ini menyebabkan sulitnya cahaya untuk mencapai retina, sehingga penderita katarak mengalami gangguan penglihatan dimana objek terlihat kabur. Mereka mengidap kelainan ini mungkin tidak menyadari telah

mengalami gangguan katarak apabila kekeruhan tidak terletak dibagian tengah lensanya (Illyas.2005). Gangguan penglihatan yang dirasakan oleh penderita katarak tidak terjadi secara instan, melainkan terjadi berangsur-angsur, sehingga penglihatan penderita terganggu secara tetap atau penderita mengalami kebutaan. Katarak tidak menular dari satu mata ke mata yang lain, namun dapat terjadi pada kedua mata secara bersamaan (Illyas.2005). Katarak biasanya berkembang lambat selama beberapa tahun dan pasen mungkin meninggal sebelum diperlukan pembedahan. Apabila diperlukan pembedahan maka pengangkatan lensa akan memperbaii ketajaman penglihtan pada > 90% kasus.sisanya mungkin mengalami kerusakan retina atau mengalami penyulit pasca bedah serius misalnya glaukoma, ablasio retina, atau infesi yang menghambat pemulihan daya pandang (Illyas.2005). 

Etiologi dan Predisposisi Sebagian besar katarak terjadi karena proses degeneratif atau bertambahnya usia seseorang. Usia rata-rata terjadinya katarak adalah pada umur 60 tahun keatas. Akan tetapi, katarak dapat pula terjadi pada bayi karena sang ibu terinfeksi virus pada saat hamil muda (James.2006). Penyebab katarak lainnya meliputi (James.2006): a. Faktor keturunan b. Cacat bawaan sejak lahir c. Masalah kesehatan, misalnya diabetes d. Pengguanaan obat tertentu, khususnya steroid e. Gangguan pertumbuhan f. Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama g. Asap rokok h. Operasi mata sebelumnya i. Trauma (kecelakaan) pada mata j. Faktor-faktor lainnya yang belum diketahui



Patofisiologi

Terdapat 2 teori yang menyebabkan terjadinya katarak yaitu teori hidrasi dan sklerosis (Lang.2007): 1. Teori hidrasi terjadi kegagalan mekanisme pompa aktif pada epitellensa yang berada di subkapsular anterior, sehingga air tidak dapatdikeluarkan dari lensa. Air yang banyak ini akan menimbulkan bertambahnya tekanan osmotik yangmenyebabkan kekeruhan lensa. 2. Teori sklerosis lebih banyak terjadi pada lensa manula dimana serabutkolagen

terus

bertambah sehingga terjadi

pemadatan

serabut kolagendi tengah. Makin lama serabut tersebut semakin bertambah banyak sehingga terjadilah sklerosis nukleus lensa.

Perubahan yang terjadi pada lensa usia lanjut: 1. Kapsula a. Menebal dan kurang elastic (1/4 dibanding anak) b. Mulai presbiopiac c. Bentuk lamel kapsul berkurang atau kabur d. Terlihat bahan granular

2.

Epitel-makin tipis a. Sel epitel (germinatif pada ekuator bertambah besar dan berat) b. Bengkak dan vakuolisasi mitokondria yang nyata

3.

Serat lensa a.Serat irregular b.Pada korteks jelas kerusakan serat sel c. Brown sclerotic nucleu, sinar UV lama kelamaan merubah proteinnukelus lensa, sedang warna coklat protein lensa nucleusmengandung histidin dan triptofan disbanding normal d. Korteks tidak berwarna karenai kadar asam askorbat tinggi dan menghalangi foto oksidasi.

Sinar serat muda.

tidak

banyak

Perubahan

fisik

mengubah dan

kimia

protein

pada

dalam

lensa

mengakibatkan hilangnya transparasi, akibat perubahan pada serabut halus multipel yang memanjang dari badan siliar ke sekitar daerah di luar lensa, misalnya menyebabkan penglihatan

mengalami

distorsi.

Pada

protein

lensa

menyebabkan koagulasi, sehingga mengakibatkan pandangan dengan penghambatan jalannya cahaya ke retina. 

Penatalaksanaan (Lang.2007) Pencegahan Tidak ada perawatan medis yang terbukti berguna untuk menunda, mencegah, atau membalikkan perkembangan katarak. Indikasi pembedahan: 1. Indikasi Optis Saat terjadi gangguan pada penglihatan yang mengganggu aktivitas normal sehari-hari, merupakan suatu indikasi operasi untuk katarak. Kebutuhan operasi dengan indikasi optis sangat bervariasi pada tiap orang. 2. Indikasi Medis Dalam beberapa kondisi, katarak harus dihilangkan secepatnya meskipun bila pasien tidak tertarik untuk memmperbaiki penglihatannya atau prognosis visusnya tidak baik. Kondisi tersebut antara lain: 

Katarak hipermatur



Lens induced glaucoma



Lens induced uveitis



Dislokasi atau subluksasi lensa



Benda asing di lensa



Retinopati diabetik untuk fotokoagulasi laser



Retinal detachment

3. Indikasi Kosmetik Bila penglihatan telah hilang secara permanen karena kelainan pada retina atau saraf opticus, tetapi pupil yang putih yang diakibatkan oleh

katarak

mengganggu penampilan, pembedahan dilakukan hanya untuk

membuat pupil terlihat hitam meskipun telah diketahui bahwa penglihatan tidak lagi dapat dipulihkan.

C. METODE PENYULUHAN DAN PELAKSANAAN Penyuluhan dilaksanakan pada hari senin tanggal 30 Januari 2017 di

dalam

gedung puskesmas dengan metode penyuluhan masyarakat langsung dilanjutkan dengan diskusi D.MONITORING DAN EVALUASI Program promosi kesehatan yang dilakukan di Puskesmas Kandanghaur cukup efektif dan tempat mendukung. Sebagian besar masyarakat yang mengikuti penyuluhan memang

tidak

mengetahui penyakit katarak, tanda gejala penyakit katarak, dan efek kebutaan jika terlambat ditangani. Pendidikan masyarakat masih rendah, mereka takut untuk operasi mata sehingga lebih memilih berobat ke alternative dan menjadi terlambat sehingga menimbulkan kebutaan.

Indramayu, 30 Januari 2017

Peserta

dr. Noni Minty Belantric

Pendamping

dr. H. Rudi Nardoyo

Lampiran

Leaflet promosi kesehatan mata “Katarak”

Related Documents

Katarak
April 2020 27
Katarak
April 2020 24
Six
December 2019 47
Katarak Edit.docx
October 2019 42

More Documents from "RamaKaesara"