Bakteriologi Udara Dan Air.pptx

  • Uploaded by: Shidqi Rozaan
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bakteriologi Udara Dan Air.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,011
  • Pages: 21
ASISTENSI MIKROBIOLOGI BLOK INFEKSI BAKTERIOLOGI AIR DAN UDARA

Bakteriologi Air  Kontaminan air: kimiawi, fisik, hayati  patogen  Patogen air dapat menyebabkan infeksi saluran

pencernaan yaitu demam typoid dan paratipoid, disentri (basiler dan amobik), kolera, dan virus enterik  Maka harus ada prosedur pemeriksaan air, metode pemurnian air dan fasilitas pembersih air  Mikroorganisme pada air merupakan indikator kualitas air

 Indikator kualitas air:  mikroorganisme patogenik karena hal-hal sebagai berikut  1. Kemungkinan besar patogen masuk kedalam air secara

sporadis tetapi karena tidak dapat bertahan hidup lama mungkin saja tidak terdapat di dalam contoh air yang dikirimkan ke laboratorium.  2. Bila terdapat dalam jumlah yang amat sedikit, maka besar kemungkinan patogen-patogen tersebut tidak terdeteksi oleh prosedur laboratorium yang digunakan.  3. Hasil pemeriksaan laboratorium baru dapat diketahui setelah 24 jam atau lebih. Apabila ternyata ditemukan adanya patogen, sementara itu tentunya banyak orang telah mengkonsumsi air tersebut dan telah terekspos terhadap infeksi, sebelum dapat dilakukan usaha untuk mengatasi situasi tersebut.

 Ciri mikroorganisme indikator: 1. Terdapat dalam air tercemar dan tidak ada patogen. 2. Terdapat dalam air bila ada patogen. 3. Jumlah berkorelasi dengan kadar polusi. 4. Kemampuan bertahan hidup yang lebih besar dari

patogen. 5. Sifat yang seragam dan mantap. 6. Tidak berbahaya bagi manusia dan hewan. 7. Terdapat dalam jumlah yang lebih banyak dari pada patogen. 8. Mudah dideteksi dengan teknik-teknik laboratorium yang sederhana.  Contoh: E. coli

 Mikroorganisme indikator: mikroorganisme

yang kehadirannya di dalam air merupakan bukti bahwa air tersebut terpolusi oleh bahan tinja dari manusia atau hewan berdarah panas. Artinya terdapat peluang bagi berbagai macam mikroorganisme patogenik, yang secara berkala terdapat dalam saluran pencernaan, untuk masuk ke dalam air tersebut

Bakteri Koliform  Escherichia coli: flora normal saluran pencernaan  Bakteri koliform lain: Klebsiella pneumoniae,

Enterobacter aerogenes  Ciri koliform: Gram negatif, tidak membentuk spora, aerobik dan anaerobik fakulatif yang memfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu 350 C.  fermentasi laktosa merupakan reaksi kunci di

dalam prosedur laboratorium untuk menentukan potabilitas air (aman tidaknya air untuk diminum)

Uji IMViC I

= Medium pepton kaya asam amino triptopan diinokulasi dan dibiarkan tumbuh selama 24 jam.  M = Methyl red (indikator asam basa) • E. coli bagamana?  V = Uji Voges–Preskauer , deteksi acetoin  C = Citrat,

 

Uji IMViC untuk membedakan E.coli dari Enterobacter aerogenes. E. coli menghasilkan enzim triptopanase, yang membentuk indol, asam piruvat dan amoniak dari triptopan. Karena E. aerogenes tidak dapat mengkatabolisme triptopan, hanya diperlukan menguji adanya indol untuk membedakan kedua organisme tersebut.

Metil red berubah menjadi merah dalam medium yang sedikit asam. Jadi jika metil red ditambahkan pada medium biakan yang mengandung glukosa yang didalamnya organisme telah tumbuh selama 18 sampai 24 jam, warna merah menunjukkan bahwa asam organik telah terbentuk sebagai akibat fermentasi glukosa. E. coli membentuk banyak asam sehingga positif terhadap uji metil red. Sebaliknya, E. aerogenes melaksanakan fermentasi tipe 2.3–butilen glikol sehingga hanya memproduksi sedikit asam organik dan bereaksi negatif terhadap metil red.  Uji Voges–Preskauer mendeteksi adanya acetoin (juga disebut asetil methyl carbinol), pendahulu langsung 2.3 butilen glikol. Jadi kehadiranya menunjukkan adanya fermentasi 2.3 butilen glikol yang positif untuk E. aerogenes dan negatif untuk E. coli.  uji ini hanya menentukan apakah organisme yang diperiksa dapat tumbuh dengan menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon. Uji ini digunakan untuk menentukan perbedaan dalam kemampuan kedua organisme ini untuk mengangkut sitrat melintasi membran selnya.Walaupun Escherichia dan Enterobacter memiliki enzim yang diperlukan untuk metabolisme sitrat, hanya Enterobacter yang dapat menggunakannya sebagai sumber karbon, karena sitrat tidak dapat memasuki sel Escherichia. Sampel air: botol steril, dapat mewakili sumber, tidak boleh terkontaminasi selama dan setelah pengambilan, segera diuji, disimpan 0-100 C pada penundaan. 

Methyl red

Simon citrate

VP Test

Bekteriologis rutin  Hitungan cawan standar: untuk menetapkan

efisiensi usaha, menyingkirkan atau memusnahkan organisme dengan jalan sedimentasi, filtrasi dan klorinasi.  Uji laboratorium untuk menunjukkan koliform Melalui uji dugaan (fermentasi laktosa), penegasan (media BGLB) dan lengkap (media EMB)

Praktikum Pemeriksaan Air  Dasar

Kontaminasi air oleh tinja manusia atau hewan berdarah panas dapat diketahui dengan memeriksa keberadaan kuman koliform pada sampel air. Beda kuman koliform dan patogen?  Tujuan Memeriksa dan menentukan apakah air sampel layak konsumsi atau tidak (terpolusi atau tidak) . Kuman koliform dibedakan dengan patogen dengan melihat kemampuannya memfermentasi laktosa.

Alat/Bahan:  Media LDS  Media LSS  Media BGLB  Media ENDO agar plate/EMB agar plate  Sampel air  Pipet ukur steril  Oshe kosong  Kapas lidi  Lampu spiritus  Tabel MPN

5 tabung 2 tabung 7 tabung 1 plate 1 botol 2 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah

 Uji dugaan Inkubasi 370C selama 24 jam

Masukkan sampel air Diberi kode

Tabung dlam rak digoyang

*tabung yang meragi laktosa positif (+) dilanjutkan dengan uji penegasan (confirmed test)

Air tercemar bila MPN>2  Uji penegasan Inkubasi 370C selama 24 jam Uji dugaan (+)

Lihat MPN

1-2 oshe ke BGLB

 Uji Lengkap (setelah uji penegasan +) Inkubasi 370C selama 24 jam Peragian (+)

EMB agar

Cari koloni

BGLB

Bakteriologi Udara

 Udara

 pembawa partikel, debu dan tetes air

Membawa mikroorganisme dari dan ke lain tempat  Asal mikroorganisme  sal nafas manusia (batuk dan bersin), permukaan bumi

 Faktor-faktor polusi udara: o Laju ventilasi o Kepadatan penghuni o Sifat & taraf kegiatan penghuni

Mikroorganisme udara : Spora kapang (terutama Aspergillus)  Basil gram (+)  Kokus gram (+)  Basil gram (-)  Spora bakteri 

Praktikum pemeriksaan udara  Dasar

Udara dalam ruangan dapat dicemari oleh mikroorganisme yang berasal terutama dari penghuni ruangan tersebut. Pencemaran udara ruangan oleh mikroorganisme dapat mengakibatkan menularnya penyakit antar penghuni ruangan tersebut.  Tujuan Menentukan adanya mikoorganisme dalam udara ruangan, dan melihat jenis mikroorganisme tersebut berdasarkan morfologinya.

 Alat/bahan

1. Media agar darah plate 2. Cat Gram 3. Oshe kosong 4. Larutan NaCl 0,9% 5. Lampu spiritus 6. Object glass 7. Mikroskop

1 plate 1 set 1 buah 1 tabung 1 buah 1 buah 1 buah

 Cara kerja biarkan terbuka 60’ agar darah tutup, inkubasi o/n

cat gram amati mikroskop

tumbuh koloni

Terima kasih

Related Documents


More Documents from "Maria Elisabeth Yesti"