Bakteri.docx

  • Uploaded by: seni herwika gea
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bakteri.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,147
  • Pages: 9
Cara Berkembang biak Bakteri

Bakteri berkembangbiak dengan cara membelah diri. Dalam suhu 22 - 35 derajad celcius, bakteri bisa membelah diri dari satu menjadi 8 juta hanya dalam waktu 20 menit, dan dalam waktu 12 jam bisa menjadi 7 milyard bakteri. Dari teori tersebut manusia dalam posisi yang selalu terancam, melihat kenyataan ini para medis mengambil langkah dengan mengumandangkan atau menyatakan perang dengan bakteri, mereka membuat senjata untuk mengalahkan bakteri, memang baktri bisa dikalahkan dengan senjata yang dibuat oleh para medis yaitu antibiotika.

Tapi pada saat ini para medis merasa kewalahan dengan semakin beragamnya bakteri yang mereka hadapi, salah satunya adalah HIV adalah sesuatu yang menakutkan ketika kita mendengarnya, untuk itu disamping kita memang mengharapkan para medis menemukan senjata yang ampuh untuk mengalahkan HIV belum bakteri yang lain, maka untuk mensikapi hal tersebut kami mengajak semua kalangan baik penderita, para medis dan orang-orang yang berkopenten dalam dunia kesehatan untuk mengobarkan bendera putih untuk bakteri (bersahabat untuk mencapai kemenangan) yaitu dengan bersahabat dengan bakteri yang baik, yang bisa menolong kita serta melindungi kita dari serangan bakteri adalah djava21, untuk mengetahui lebih lanjut baca serta berusahalah untuk mengerti dan menerima hal yang terdengar konyol ini. Bakteri menurut fungsinya  

Bakteri Positif (sering disebut PROBIOTIK) Bakteri Negatif

Di dalam tubuh manusia, terutama yang mudah kita temui misalnya di dalam usus besar terdapat bakteri menguntungkan bagi kesehatan yang disebut sebagai bakteri komensal, dan sebaliknya ada pula bakteri berbahaya bagi kesehatan yang menyebabkan penyakit yang disebut bakteri patogen. Bakteri baik (positif) dan jahat (negatif) di dalam tubuh manusia tidak dapat dihindari keberadaannya didunia ini. Mereka hidup berdampingan dan akan saling mendesak manakala dukungan makanan berkurang. Ada sebuah kutipan yang mengatakan bahwa ''Masalah baru timbul apabila jumlah bakteri jahat, yaitu yang bersifat patogen (penyebab penyakit), berlebihan.

Bakteri dalam tubuh dipengaruhi oleh   

Usia Makanan Status kesehatan yang bersangkutan

Cara Berkembang biak Bakteri

Bakteri berkembangbiak dengan cara membelah diri. Dalam suhu 22 - 35 derajad celcius, bakteri bisa membelah diri dari satu menjadi 8 juta hanya dalam waktu 20 menit, dan dalam waktu 12 jam bisa menjadi 7 milyard bakteri. Dari teori tersebut manusia dalam posisi yang selalu terancam, melihat kenyataan ini para medis mengambil langkah dengan mengumandangkan atau menyatakan perang dengan bakteri, mereka membuat senjata untuk mengalahkan bakteri, memang baktri bisa dikalahkan dengan senjata yang dibuat oleh para medis yaitu antibiotika.

Tapi pada saat ini para medis merasa kewalahan dengan semakin beragamnya bakteri yang mereka hadapi, salah satunya adalah HIV adalah sesuatu yang menakutkan ketika kita mendengarnya, untuk itu disamping kita memang mengharapkan para medis menemukan senjata yang ampuh untuk mengalahkan HIV belum bakteri yang lain, maka untuk mensikapi hal tersebut kami mengajak semua kalangan baik penderita, para medis dan orang-orang yang berkopenten dalam dunia kesehatan untuk mengobarkan bendera putih untuk bakteri (bersahabat untuk mencapai kemenangan) yaitu dengan bersahabat dengan bakteri yang baik, yang bisa menolong kita serta melindungi kita dari serangan bakteri adalah djava21, untuk mengetahui lebih lanjut baca serta berusahalah untuk mengerti dan menerima hal yang terdengar konyol ini. Bakteri menurut fungsinya  

Bakteri Positif (sering disebut PROBIOTIK) Bakteri Negatif

Di dalam tubuh manusia, terutama yang mudah kita temui misalnya di dalam usus besar terdapat bakteri menguntungkan bagi kesehatan yang disebut sebagai bakteri komensal, dan sebaliknya ada pula bakteri berbahaya bagi kesehatan yang menyebabkan penyakit yang disebut bakteri patogen. Bakteri baik (positif) dan jahat (negatif) di dalam tubuh manusia tidak dapat dihindari keberadaannya didunia ini. Mereka hidup berdampingan dan akan saling mendesak manakala dukungan makanan berkurang. Ada sebuah kutipan yang mengatakan bahwa ''Masalah baru timbul apabila jumlah bakteri jahat, yaitu yang bersifat patogen (penyebab penyakit), berlebihan.

Bakteri dalam tubuh dipengaruhi oleh   

Usia Makanan Status kesehatan yang bersangkutan

Ciri, Struktur dan Bentuk Bakteri Ciri, Struktur dan Bentuk Bakteri - Bakteri adalah mikroorganisme uniseluler prokariotik ( inti selnya tidak memiliki membran/selaput inti ) yang mempunyai diding sel seperti tumbuhan namun umumnya tidak berklorofil. Bakteri bersifat kosmopolitan karena merupakan makhluk hidup yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas hampir di semua tempat seperti di makanan, tanah, air, udara, dalam tubuh makhluk hidup dan bahkan di tempat yang sangat ekstrim seperti di dalam magma.

Ciri-ciri Bakteri : 1. Organisme uniselluler ( tubuhnya terdiri atas satu sel saja ) 2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel ) 3. Umumnya tidak memiliki klorofil 4. Memiliki ukuran tubuh rata-rata 1 s/d 5 mikron 5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam 6. Hidup bebas atau parasit 7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah/magma atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan 8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan

Struktur Bakteri :

Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu: 1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri) Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan 2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora

Struktur Dasar Bakteri : 1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis). 2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. Di bagian dalam membran plasma terdapat lekukan-lekukan yang disebut mesosom. 3. Mesosom Daerah bagian dalam membran plasma yang mengalami lipatan. Fungsinya diduga sebagai organel respirasi sel. berarti mesosom menggantikan peranan organel mitikondria pada sel eukariotik. Namun keberadaan mesosom itu sendiri masih diperdebatkan sampai sekarang. 4. Sitoplasma adalah cairan sel. di dalam sitoplasma terdapat organel-organel dari sel seperti ribosom, mitokondria, retikulum endoplasma, dan lain sebagainya. 5. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma berbentuk bulat-bulat kecil, tersusun atas protein dan RNA. Fungsinya untuk sintesa protein.

6. Granula penyimpanan untuk menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.

Struktur tambahan bakteri : 1. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan

bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air. 2. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Bentuknya mirip cambuk. 3. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus. 4. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis. 5. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis. 6. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif yang terbentuk jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.

Bentuk Bakteri Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil. Berbagai macam bentuk bakteri : 1. Bakteri Kokus : a.Monokokus yaitu berupa sel bakteri bulat tunggal b.Diplokokus yaitu dua sel bakteri bulat yang berdempetan c.Tetrakokus yaitu empat sel bakteri bulat yang berdempetan berbentuk segi empat

d.Sarkina yaitu delapan sel bakteri bulat yang berdempetan membentuk kubus e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri bulat berdempetan membentuk rantai f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur 2. Bakteri Basil : a. Monobasil yaitu berupa sel bakteri batang tunggal b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri batang yang berdempetan c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai 3. Bakteri Spirilia : a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma Posted by Ismi Islamia Fathurrahmi at Friday, September 06, 2013 Tagged: lessons

Ganggang Biru (Cyanobacteria) – Ganggang Biru (Cyanobacteria) adalah pokok pembahasan Biologi SMA Kelas 10 yang akan kita bahas di sini. Ganggang Biru (Cyanobacteria) yang akan dibahas di sini diantaranya Ciri-Ciri Ganggang Biru, Cara Reproduksi Ganggang Biru, dan Peranan Ganggang Biru bagi Manusia. 1. Ciri-Ciri Ganggang Biru

Seperti halnya bakteri, ganggang biru juga merupakan organisme yang belum bermembran dan belum memiliki beberapa macam organel (mitokondria dan plastida) seperti yang telah dimiliki sel eukariotik. Ganggang biru merupakan salah satu contoh Eubacteria negatif, ada yang bersel

satu dan ada yang berkoloni bersel banyak membentuk untaian beberapa sel dengan struktur tubuh yang masih sederhana, berwarna biru kehijauan, serta mengandung klorofil a (autotrof) dan pigmen biru (fikosianin). Klorofil terdapat pada membran tilakoid, bukan pada kloroplas. Dengan adanya klorofil ini, ganggang biru dapat melakukan fotosintesis dan dapat membedakannya dengan bakteri. Umumnya, ganggang ini dapat mengikat nitrogen di udara. Pengikatan ini dilakukan oleh sel heterosista yang berbentuk benang, tetapi bisa juga bersifat racun karena mengeluarkan toksin yang dapat mematikan makhluk hidup lain di sekitarnya. Dalam tubuh ganggang biru, tidak ditemukan inti dan kromotofora. Dinding selnya mengandung pektin, hemiselulosa, dan selulosa yang kadang-kadang berlendir. Dinding lendir ini berlekatan dengan plasma. Di tengah sel terdapat bagian yang tidak berwarna yang mengandung asam dioksi-ribonukleat dan ribonukleat. Kedua asam nukleat ini terkumpul di tengah sitoplasma seperti inti dalam tumbuhan tinggi. Kromosom belum tampak dan belum bermembran plasma. Ganggang biru dapat hidup di atas tanah lembap, batu-batuan, kulit kayu, air tawar, air laut, dan dapat menempel pada tumbuhan atau hewan. 2. Cara Reproduksi Ganggang Biru

Ganggang Biru (Cyanobacteria) Seperti halnya bakteri, ganggang biru juga berkembang biak dengan pembelahan sel. Selain dengan pembelahan sel, ganggang biru juga dapat berkembang biak dengan cara fragmentasi dan

pembentukan spora khusus yang disebut akinet. Fragmentasi merupakan cara berkembang biak dengan jalan memutuskan salah satu bagian tubuh ganggang dan membentuk fragmen-fragmen. Fragmen tersebut kemudian akan berkembang menjadi individu baru. Pembelahan sel terjadi pada ganggang biru bersel tunggal, sedangkan fragmentasi terjadi pada ganggang biru yang berbentuk filamen. Beberapa ganggang biru dapat membentuk akinet yang berdinding tebal sehingga dalam kondisi yang kurang menguntungkan (kondisi gelap, kekeringan, sangat dingin) spora akinet dapat bertahan hidup jika kondisi lingkungan telah membaik, dinding spora tersebut akan pecah dan isinya akan berkecambah membentuk individu baru. 3. Peranan Ganggang Biru bagi Manusia

Ganggang biru ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan bagi kehidupan manusia. Beberapa contoh ganggang biru yang menguntungkan, antara lain, Gloeocapsa, Nostoc, dan Anabaena yang dapat menangkap nitrogen di udara. Misalnya, Anabaena azollae dapat bersimbiosis dengan Azola pinnata sehingga Azola pinnata banyak mengandung amonia yang dapat menyuburkan tanah dan menguntungkan petani karena dapat dijadikan pupuk hijau atau nitrogen. Selain itu, ada juga ganggang biru yang merupakan sumber protein yang bergizi tinggi, yaitu Spirulina. Beberapa contoh ganggang biru yang merugikan adalah Anabaena flosaquae dan Microcytis yang menyebabkan kematian makhluk hidup dalam air. Ganggang biru yang menempel pada tembok atau batu dapat menyebabkan pelapukan.

Cyanobacteria, dikenal pula sebagai sianobakteri(a), bakteri biru-hijau, ganggang biruhijau (Cyanophyceae), serta ganggang biru, adalah filum (atau divisi) bakteri autotrof fotosintetik. Jejak fosilnya telah ditemukan berusia 3,8 miliar tahun. Kelompok bakteri ini sekarang adalah salah satu kelompok terbesar dan terpenting di bumi.

Daftar isi    

1 Bentuk 2 Klasifikasi 3 Penyematan (fiksasi) nitrogen dan karbon 4 Peran biologi

Bentuk Sianobakteri ditemukan di hampir semua habitat yang bisa dibayangkan orang, dari samudera hingga perairan tawar, dari batu sampai tanah. Mereka bisa bersel tunggal (uniselular) atau membentuk koloni. Koloni dapat berbentuk berkas (filamen) ataupun lembaran. Beberapa koloni filamen memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi tiga tipe sel yang berbeda: sel vegetatif adalah yang normal, sel fotosintetik pada kondisi lingkungan yang baik, dan heterosista

yang berdinding tebal, yang mengandung enzim nitrogenase sehingga mampu menyemat nitrogen dari udara. Setiap individu sel umumnya memiliki dinding sel yang tebal, lentur, dan Gram negatif. Sianobakteri tidak memiliki flagela. Mereka bergerak dengan meluncur sepanjang permukaan. Kebanyakan mereka ditemukan di air tawar, sedangkan lainnya tinggal di lautan, terdapat di tanah lembap, atau bahkan kadang-kadang melembapkan batuan di gurun. Beberapa bersimbiosis dengan lumut kerak, tumbuhan, berbagai jenis protista, atau Porifera dan menyediakan energi bagi inangnya.

Klasifikasi Sianobakteri secara tradisional diklasifikasikan menjadi lima kelompok, berdasar struktur tubuhnya yaitu: Chroococcales, Pleurocapsales, Oscillatoriales, Nostocales, dan Stigonematales. Pengelompokan ini sekarang dipandang tidak tepat dan proses revisi tengah dilakukan dengan bantuan teknik-teknik biologi molekular.

Penyematan (fiksasi) nitrogen dan karbon Cyanobakteri adalah satu-satunya kelompok organisme yang mampu mereduksi nitrogen dan karbon dalam kondisi dengan oksigen (aerob) maupun tanpa oksigen (anaerob). Mereka melakukannya dengan mengoksidasi belerang (sulfur) sebagai pengganti oksigen. Penyematan nitrogen dilakukan dalam bentuk heterosista, sementara penyematan karbon dilakukan dalam bentuk sel fotosintetik, menggunakan pigmen klorofil (seperti tumbuhan hijau) maupun fikosianin (khas kelompok bakteri ini).

Peran biologi Beberapa spesies sianobakteria memproduksi racun saraf (neutrotoksin), hati (hepatotoksin), dan sel (sitotoksin). Mereka membentuk endotoksin sehingga berbahaya bagi hewan dan manusia. Beberapa sianobakteri yang menghuni perairan melepaskan geosmin, senyawa organik yang bertanggung jawab atas aroma tanah/lumpur. Anabaena bersimbiosis pada akar sikas atau jaringan paku air Azolla dan membantu penyediaan nitrogen bagi inangnya. Kategori:  

Semua divisi cyanobacteria Cyanobacteria

More Documents from "seni herwika gea"