Bakteri Vibrio parahaemolyticus NAMA NPM KELAS PRODI
: REGITA CAHYANI SAURING : 85AK17058 :B : D-III ANALIS KESEHATAN
Vibrio parahaemolyticus adalah bakteri halofiik yang menyebabkan gastroenteritis ak ut sebagai akibat makan makanan seafood yang terkontaminasi seperti ikan mentah atau kerang. Setelah periode inkubasi selama 12-24 jam,terjadi mual dan muntah,kram perut,demam dan diare air dan darah.
Klasifikasi. kingdom : Bacteria filum : Proteobacteria kelas : Gamma Proteobacteria ordo : Vibrionales famili : Vibrionaceae genus : Vibrio species : Vibrio parahaemolyticus
Morfologi Bakteri Vibrio
parahaemolyticus (Vp) merupakan bakteri gram negatif, halofilik, bersifat motil atau bergerak, berbentuk bengkok atau koma, menghasilkan energi untuk pertumbuhan dengan oksidasi, fakultatif anaerob dan mempunyai flagelum kutub tunggal dan tidak dapat membentuk spora serta bersifat zoonosis
Patogenisitas Vibrio parahaemolyticus Masa
inkubasi yang dilaporkan untuk keracunan makanan oleh Vp bervariasi dari 2 jam sampai 4 hari meskipun biasanya 9 - 25 jam. Penyakit bertahan hingga 8 hari dan dicirikan oleh diare profuse berair bercampur darah atau lendir, muntah, nyrti perut, dan demam. Vp lebih enteroinvasive dari Vibrio cholerae, dan menembus epitel usus untuk mencapai lamina propria.
Proses
Penularan Bakteri Vibrio parahaemolyticus masuk ke dalam tubuh manusia yang mengkonsumsi produk makanan laut seperi udang, kerang, ataupun ikan mentah yang dimasak kurang sempurna. Penularan juga dapat terjadi pada makanan yang telah dimasak sempurna namun tercemar oleh personal/individu yang pada saat bersamaan menangani produk ikan mentah.
DIAGNOSIS MELALUI PEMBIAKAN MEDIA Hasil pewarnaan gram Bakteri gram negatif (-) Bentuk koma Hasil Penanaman pada media TCBS Ciri-ciri koloni : TCBS : Koloni sedang-besar, berwarna hijau, jernih, smooth, tepinya tipis, dipusat koloni berwarna hijau tua.
HASIL MEDIA TSIA Lereng : alkali (merah) Dasar : acid (kuning) H2S : (-) Gas : (-)
Hasil Uji Biokimia Karakteristik biokimia adalah mempunyai sifat fermentatif, katalase, oksidase, glukosa, laktosa, galaktosa dan manitol positif. Sedangkan sellobiosa, fruktosa, methyl red dan H2S bersifat negatif.
Bakteri
ini tumbuh pada kadar NaCl optimum 3%, kisaran suhu 5 – 43°C,pH 4.8 – 11 dan aw 0.94 – 0.99. Pertumbuhan berlangsung cepat pada kondisi suhu optimum (37°C) dengan waktu generasi hanya 9–10 menit.
Penyakit
dan Gejala Klinis. Jika kita mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi Vibrio parahaemolyticus, ada kemungkinan kita akan terkena gastroenteritis bila sistem kekebalan tubuh dalam keadaan buruk. Istilah gastroenteritis digunakan secara luas untuk menggambarkan pasien yang mengalami perkembangan diare dan/atau muntah akut. Diare akut akibat bakteri Vp disebabkan invasi bakteri dan sitotoksin di kolon dengan manifestasi sindroma disentri dengan diare yang disertai lendir dan darah sehingga disebut diare inflamasi.
Akibatnya terjadi kerusakan mukosa baik usus halus maupun usus besar. Masa inkubasi bakteri Vp biasanya antara 12 sampai 24 jam, tetapi dapat juga berkisar antara 4 sampai 30 jam. Gejala yang muncul adalah kejang perut yang tiba-tiba dan berlangsung selama 48 – 72 jam dengan masa inkubasi 8 – 72 jam. Gejala lain adalah mual, muntah, sakit kepala, badan agak panas dan dingin. Pada sebagian kecil kasus juga menyebabkan septisemia
Pengendalian Vibrio sp mudah rusak oleh panas, sehingga memasak dengan benar dan tepat adalah paling efektif untuk menghilangkan Vibrio. Pada kepiting yang terkontaminasi secara alami oleh V. cholerae 01, bakteri dapat bertahan pada suhu mendidih hingga 8 menit dan pengukusan sampai 25 menit
Cara Pencegahan Untuk produk makanan laut segar, pencucian dapat menurunkan potensi bahaya akibat bakteri Vp. Pencucian atau pembilasan makanan dapat menghilangkan kotoran dan kontaminan lainnya. Pencucian dapat dilakukan dengan air, sanitiser dan lain-lain. Air yang dipakai untuk mencuci harus bebas dari mikroba patogen atau mikroba penyebab kebusukan makanan. Selain itu, produk makanan laut yang akan dimakan hendaknya dimasak secara sempurna untuk membunuh larva yang mengkontaminasi makanan.
Pengobatan. Antibiotik Pemberian antibotik secara empiris jarang diindikasikan pada diare akut infeksi, karena 40% kasus diare infeksi sembuh kurang dari 3 hari tanpa pemberian antibiotik. Pemberian antibiotik diindikasikan pada pasien dengan gejala dan tanda diare, tanda infeksi seperti demam, feses berdarah, leukosit pada feses, untuk mengurangi ekskresi dan kontaminasi lingkungan, diare pada pelaku perjalanan (travellers),
Zat
Hidrofilik Ekstrak tumbuh-tumbuhan yang berasal dari Plantago oveta, Psyllium, Karaya (Strerculia), Ispraghulla, Coptidis dan Catechu dapat membentuk kolloid dengan cairan dalam lumen usus dan akan mengurangi frekuensi dan konsistensi feses tetapi tidak dapat mengurangi kehilangan cairan dan elektrolit. Pemakaiannya adalah 5-10 cc/ 2x sehari dilarutkan dalam air atau diberikan dalam bentuk kapsul atau tablet.