Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1_cetak.pdf

  • Uploaded by: Pramita Damayanti
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1_cetak.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 21,612
  • Pages: 100
MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

i

Diterbitkan oleh : BIDANG PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Jalan Dr. Radjiman No. 6 Telp (022) 4264813 Fax: (022) 4264881 Wisseelbord (022) 4264944, 4264957, 4264973 Bandung 40171 Pengarah Dr. Ir. H. Ahmad Hadadi, M.Si. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Penanggung Jawab Ir. H. Yesa Sarwedi Hamiseno, M.Pd. Kepala BidangPembinaan Sekolah Menengah Atas Koordinator Pengembang Modul Drs. Deden Saeful Hidayat, M.Pd. Kepala KCD Wilayah VI Aan Nugraha, S.Pd. Staf Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Dian Rochdiana, S.T. Staf Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Koordinator Pelaksana Kustimi, M.Pd. Staf Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat. Tim SEAMOLEC. Suamin, S.Pd. Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat. Drs. H. Jumdiat Marzuki, M.M. Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat. Dr. Sundari, M.Pd. Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat. Dra. Dedeh Suatini. M.Pd. Kepala SMA Negeri 2 Padalarang Kab. Bandung. Dra. Hermin Rozak, M.Pd. Pengawas Kota Bandung. Dra. Epon Kurniasih, M.Pd. Pengawas Kota Bandung. Aip Syarif Hasan Effendi, M.Pd.. Guru SMA Negeri 2 Padalarang Kab. Bandung. Penulis Modul Yudianto, S.Pd. (Guru SMAN 3 Bandung) Dra.Yanti Sri Budiarti, M.Pd. (Guru SMAN 16 Bandung) Neulis Rahmawati. S.Pd., M.Pd. (Guru SMAN 24 Bandung) Drs.Suwarsono, M.M.Pd. (Guru SMAN 1 Rancaekek) Riqoh F., M.Pd. (Guru SMAN 8 Bandung) Susanto, S.Pd. (Guru SMAN 19 Bandung) Seni Handiyani, S.Pd. (Guru SMA Krida Nusantara) Editor Drs. R. Eryanto, M.Pd. (Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat) Neulis Rahmawati. S.Pd., M.Pd. (Guru SMAN 24 Bandung) Layout Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menegah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat. Dicetak oleh: PT SARANA PANCAKARYA NUSA Jl. Terusan Kopo No. 633-641 KM. 13,4 Katapang, Bandung 40971 Telp. (62-22) 5893371 Fax. (62-22) 5891558 Email: offi[email protected] - www.spkn.co.id

Isi di luar tanggung jawab percetakan

KATA PENGANTAR Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam rangka meningkatkan APK Sekolah Menengah telah menetapkan sebuah strategi yang inovatif yaitu dengan melalui penyelenggaraan Sekolah Menengah Atas Terbuka atau SMA Terbuka, yang tersebar di seluruh kabupaten kota yang ada di Jawa Barat. Keberadaan SMA Terbuka tentunya disamping dalam rangka untuk meningkatkan layanan akses daya tampung tetapi perlu pula didampingi dengan adanya peningkatan mutu pendidikan dari SMA Terbuka itu sendiri. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di SMA Terbuka tentunya sangat dipengaruhi dengan adanya proses belajar dan bahan ajar yang digunakan oleh peserta didik yang ada di SMA Terbuka. Dengan adanya proses belajar dan bahan ajar yang tepat diharapkan mutu pendidikan SMA Terbuka dapat disejajarkan dengan mutu pendidikan yang ada di sekolah reguler. Modul merupakan bahan ajar yang tepat untuk SMA Terbuka karena proses belajar di SMA Terbuka sebagian besar menggunakan pola belajar mandiri. Dengan adanya bahan ajar modul SMA Terbuka yang sudah disusun dan mengacu kepada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan Kurikulum yang berlaku, diharapkan proses belajar SMA Terbuka lebih efektif dan dapat berjalan dengan lancar. Untuk itulah maka Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengadakan bahan ajar modul untuk SMA Terbuka pada Tahun 2018. Kepada semua pihak yang telah membantu terhadap kelancaran dalam proses pengadaan modul SMA Terbuka ini, Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mengucapkan terima kasih semoga kebaikan saudara mendapat imbalan dari Allah SWT, Aamiin. Bandung, 24 April 2018. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Dr. Ir H. Ahmad Hadadi, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 19611231 198703 1 042

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... DAFTAR ISI....................................................................................................................... PENDAHULUAN ...............................................................................................................

iii iv v

BAB 1 LAPORAN HASIL OBSERVASI a. Uraian Materi .............................................................................................................. b. Penilaian Pembelajaran .............................................................................................. c. Tindak Lanjut Pembelajaran ....................................................................................... d. Referensi..................................................................................................................... e. Daftar Istilah ................................................................................................................

2 13 18 18 19

BAB 2 TEKS EKSPOSISI a. Uraian Materi .............................................................................................................. b. Penilaian Pembelajaran .............................................................................................. c. Tindak Lanjut Pembelajaran ....................................................................................... d. Referensi..................................................................................................................... e. Daftar Istilah ................................................................................................................

22 44 48 48 49

BAB 3 ANEKDOT a. Uraian Materi .............................................................................................................. b. Penilaian Pembelajaran .............................................................................................. c. Tindak Lanjut Pembelajaran ....................................................................................... d. Referensi..................................................................................................................... e. Daftar Istilah ................................................................................................................

51 56 60 60 60

BAB 4 HIKAYAT a. Uraian Materi .............................................................................................................. b. Penilaian Pembelajaran .............................................................................................. c. Tindak Lanjut Pembelajaran ....................................................................................... d. Referensi..................................................................................................................... e. Daftar Istilah ................................................................................................................

63 73 74 75 75

BAB 5 IKHTISAR BUKU NONFIKSI DAN NOVEL a. Uraian Materi .............................................................................................................. b. Penilaian Pembelajaran .............................................................................................. c. Tindak Lanjut Pembelajaran ....................................................................................... d. Referensi..................................................................................................................... e. Daftar Istilah ................................................................................................................

78 81 85 85 86

KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI ....................................... .....................................

87

iv

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

PENDAHULUAN Modul ini dibuat supaya peserta didik mampu belajar mandiri. Dengan menggunakan modul ini, kesulitan yang biasa dialami oleh peserta didik SMA Terbuka dapat diatasi. Keterbatasan waktu bertatap muka dengan guru dalam proses pembelajaran tidak menghambat penguasaan materi pelajaran. Peserta didik dapat belajar secara mandiri karena langkah-langkah pembelajaran dan materi disajikan dengan lengkap. Oleh karena itu, peserta didik akan memiliki keterampilan menggali informasi materi dan dapat mengembangkannya secara mandiri, tidak selalu harus bergantung kepada guru. Modul ini dapat digunakan oleh siswa dengan mudah dalam mempelajari materi Bahasa Indonesia. Penyajian materi dalam modul ini diawali dengan mencantumkan kompetensi dasar (KD) dan indikator pencapaian kompetensi (IPK) yang harus dikuasai peserta didik. Uraian materinya disajikan sesuai dengan urutan KD dan IPK. Pada akhir pembelajaran, peserta didik dapat mengukur ketercapaian penguasaan materi dengan berlatih menjawab soal-soal yang harus dikerjakan setelah selesai mempelajari setiap bab dalam modul ini. Ketercapaiannya dapat terlihat dengan mencocokkan kunci jawaban sesuai dengan petunjuk yang terdapat dalam modul ini. Sumber materi yang disajikan akan meningkatkan kecerdasan literasi siswa. Penguasaan kosakata peserta didik akan lebih kaya dengan disajikan daftar istilah yang terdapat pada setiap akhir bab modul ini. Sesuai dengan fungsinya, semoga modul ini dapat membantu peserta didik dalam mempelajari materi secara mandiri dan dapat menguasai materi dengan cepat, mudah, serta tuntas. Deskripsi

Modul ini berisi hal-hal detail mengenai pembelajaran yang dilakukan mulai dari tujuan, perencanaan, materi pembelajaran, hingga evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran. Peserta didik atau siswa sendiri yang akan menerapkan seluruh kegiatan maupun panduan langkah-langkah yang harus dilakukan pada pembelajaran yang menggunakan modul ini. Prasyarat Untuk dapat memahami modul ini peserta didik diharapkan membaca dan mencoba memahami materi serta menjawab latihan soal. Selanjutnya mampu menerapkan, menguraikan pengertian, fungsi, ciri bahasa, struktur, kaidah berbagai teks (Teks Laporan Hasil Observasi, Teks Eksposisi, Teks Anekdot, Teks Hikayat, dan Ikhtisar Buku). Hal ini dimaksudkan agar tujuan dari materi yang dipaparkan dapat tercapai secara optimal dan siswa dapat menguasai materi lebih dalam lagi. Panduan Belajar 1) Penjelasan bagi Peserta Didik MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

v

Agar berhasil menguasai dan memahami materi dalam modul ini, peserta didik diharapkan mampu menerapkan, menguraikan pengertian, fungsi, ciri bahasa, struktur, kaidah berbagai teks (Teks Laporan Hasil Observasi, Teks Eksposisi, Teks Anekdot, Teks Hikayat, dan Ikhtisar Buku), bacalah dengan cermat dan ikuti petunjuk berikut dengan baik, antara lain: a)

Bacalah doa terlebih dahulu sesuai dengan keyakinanmu agar diberikan kemudahan dalam mempelajari materi ini.

b) Bacalah materi ini dengan saksama sehingga isi materi ini dapat dipahami dengan baik. c) Kuasai materi bagian per bagian sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. d) Kerjakan lembar kegiatan peserta didik yang sudah disediakan dengan sungguhsungguh. 2) Peran Guru a) Membimbing dalam kegiatan belajar mengajar. b) Membantu dalam mencari sumber pembelajaran yang sesuai dengan materi. c) Memahami siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami isi materi.

Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini, diharapkan Anda dapat: 1. Menjelaskan definisi berbagai teks (Teks Laporan Hasil Observasi, Teks Eksposisi, Teks Anekdot, Teks Hikayat, dan Ikhtisar Buku) 2. Menjelaskan fungsi, karakteristik dan arti penting berbagai teks (Teks Laporan Hasil Observasi, Teks Eksposisi, Teks Anekdot, Teks Hikayat, dan Ikhtisar Buku) 3. Menjelaskan struktur dan kaidah berbagai teks (Teks Laporan Hasil Observasi, Teks Eksposisi, Teks Anekdot, Teks Hikayat, dan Ikhtisar Buku).

Cek Kemampuan 1. Apakah kalian mengenal definisi berbagai teks (Teks Laporan Hasil Observasi, Teks Eksposisi, Teks Anekdot, Teks Hikayat, dan Ikhtisar Buku)? 2. Apakah kalian dapat menjelaskan fungsi, karakteristik, dan arti penting berbagai teks (Teks Laporan Hasil Observasi, Teks Eksposisi, Teks Anekdot, Teks Hikayat, dan Ikhtisar Buku)? 3. Apakah kalian dapat menjelaskan struktur dan kaidah berbagai teks (Teks Laporan Hasil Observasi, Teks Eksposisi, Teks Anekdot, Teks Hikayat, dan Ikhtisar Buku)?

vi

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

BAB 1 LAPORAN HASIL OBSERVASI

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

1

Kompetensi Dasar 3.1. Mengidentifikasi teks laporan hasil observasi yang dipresentasikan dengan lisan dan tulis. Kompetensi Dasar 4.1. Menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi berdasarkan interpretasi baik secara lisan maupun tulis.

Pintar Memahami Laporan Observasi (Mengidentifikasi dan Menginterpretasi Teks Laporan Hasil Observasi)

Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi Teks Laporan Hasil Observasi ini, diharapkan Anda mampu: 1. Menentukan isi pokok dan hal-hal yang dilaporkan dalam teks laporan hasil observasi. 2. Menentukan susunan atau struktur teks laporan hasil observasi. 3. Menafsirkan ciri kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi. 4. Menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi.

Kegiatan 1: Sebelum mempelajari lebih lanjut Teks Laporan Hasil Observasi, ada baiknya Anda baca dengan saksama teks laporan berikut. Tumbuhan Langka di Indonesia Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Berbagai jenis tumbuhan hidup di Indonesia. Hal ini disebabkankan Indonesia dikenal sebagai negara yang subur, berada pada iklim tropis. Walaupun demikian, masih terdapat beberapa spesies tumbuhan yang terancam punah. Hal ini disebabkan karena aktivitas manusia dalam menebang hutan secara liar, perubahan iklim, dan lain sebagainya.

2

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Beberapa tumbuhan langka tersebut berada di Indonesia dan sangat sulit ditemukan sehingga perlu adanya perhatian khusus untuk melestarikan tanaman langka tersebut. Tumbuhtumbuhan tersebut adalah: 1. Bunga Bangkai Bunga bangkai mempunyai nama latin rafflesia arnoldy dan memiliki ukuran yang lebih besar serta mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat. Bau yang menyengat ini berperan penting sebagai perlindungan dan berfungsi sebagai penarik perhatian serangga seperti lalat dan kumbang untuk membantu proses penyerbukan. Bunga bangkai berhabitat asli di hutan sumtera. Akan tetapi, saat ini mulai dikonservasikan di banyak tempat seperti di Taman Hutan Raya Ir. Djuanda Bandung. Dalam perkembangannya bunga ini mampu menjulang tinggi sampai pada ketinggian empat meter.Pada saat bunga ini mekar, bagian pada kelopak luarnya akan berwarna putih sedangkan mahkotanya berwarna merah tua keunguan. Meski ukurannya cukup besar dan terlihat sangat kokoh, bunga ini hanya mampu bertahan selama tujuh hari dan kemudian akan mati. Oleh karena itu, tumbuhan ini dikategorikan sebagai tumbuhan langka. 2. Tumbuhan Damar Tumbuhan ini dahulu sangat mudah ditemukan di beberapa daerah di Indonesia seperti di Ternate, Lampung, dan Samar. Dalam pertumbuhannya, pohon damar dapat mencapai ketinggian sekitar enam puluh meter.Tumbuhan damar menjadi semakin langka diakibatkan oleh pengeksplotasian secara berlebihan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Getah pohon damar bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kaca, vernis, dan cairan pelapis kertas. 3. Kantong Semar Kantong semar merupakan tumbuhan karnivora, yaitu tumbuhan yang hidup dengan memakan serangga-serangga kecil seperti lalat, semut, lebah, dan yang lainnya. Tumbuhan ini memangsa serangga dengan cara membuka kantung mulutnya lebar-lebar. Ketika ada serangga yang masuk ke dalamnya, tumbuhan ini langsung menutup kelopaknya yang menyerupai mulut. Tumbuhan kantong semar mulai dikonservasikan di berbagai daerah di Indonesia.Tujuannya agar tumbuhan ini tidak punah dan tetap terjaga kelestariannya. 4. Pohon Ulin Pohon ulin juga biasa disebut dengan nama kayu besi. Pohon ulin merupakan tumbuhan endemik dari pulau Kalimantan.Pohon ulin dikenal dengan kualitas kayunya yang sangat kuat sehingga banyak digunakan untuk bahan kontruksi bangunan. Salah satu penyebab hampir

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

3

punahnya pohon ulin adalah akibat penebangan liar dan eksploitasi secara berlebihan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. 5. Pohon Cendana Pohon cendana merupakan jenis pepohonan yang mempunyai banyak manfaat diantaranya, yaitu sebagai bahan baku pembuatan dupa, rempah-rempah, aroma terapi, dan yang lainnya. Hal ini menyebabkan pohon cendana banyak dieksploitasi. Selain itu, tanaman ini tidak mudah untuk dibudidayakan sehingga membuat populasi pohon cendana semakin berkurang dan hampir terancam punah. 6. Anggrek Tebu Anggrek tebu merupakan tanaman yang masih satu rumpun dengan bunga anggrek yang mempunyai berat lebih dari satu ton dengan panjang bisa mencapai tiga meter. Karena ukurannya yang besar, anggrek tebu juga biasa disebut dengan anggrek raksasa. Bunga anggrek tebu sangat sedikit keberadaannya. Hal ini disebabkan anggrek tebu yang sulit untuk dibudidayakan. Oleh karena itu, tanaman ini termasuk ke dalam tanaman langka di Indonesia. (https://sahabatnesia.com/contoh-teks-laporan-hasil-observasi-singkat/)

Berdasarkan teks berjudul “Tumbuhan Langka di Indonesia” tersebut, hal apakah yang dilaporkan? Apakah jenis-jenis tumbuhan langka dilaporkan secara sendiri-sendiri atau dalam satu bahasan? Nah, bila memperhatikan contoh teks laporan hasil observasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa Laporan Hasil Observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum atau melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan (observasi). Teks laporan observasi juga disebut teks klasifikasi karena memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Dalam teks laporan hasil observasi digambarkan ciri, bentuk, atau sifat umum seperti benda, hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan, atau peristiwa yang terjadi di alam semesta. Teks hasil observasi bersifat faktual atau berdasarkan fakta yang ada. Sekarang cobalah Anda cermati, penanda atau ciri-ciri apa yang dapat Anda temukan dari teks laporan tersebut? Jika kita cermati maka ada beberapa hal yang menjadi penanda teks laporan hasil observasi, antara lain: 1) bersifat objektif, global, universal; objek yang dibicarakanatau dibahas merupakan objek tunggal; 2) ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan; 3) informasi teks merupakan hasil penelitian yang sudah terbukti kebenarannya; 4) adanya saling berkait dengan hubungan berjenjang antara pokok

4

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

utama yang dilaporkan dengan subbagian atau pembicaraan yang terdapat di dalamnya; 5) ditulis secara lengkap dan sempurna. Benarkah kelima ciri tersebut tampak atau terdapat dalam teks “Tumbuhan Langka di Indonesia” tadi? Jika kita cermati lebih lanjut, teks laporan tersebut menampakkan urutan dalam menjelaskan topik yang dilaporkan, yakni dimulai dengan pernyataan (topik) yang bersifat umum kemudian diikuti uraian lebih khusus (rinci) berkaitan dengan topik bersangkutan. Bagian yang merupakan pernyataan umum tampak dari kalimat-kalimat “Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Berbagai jenis tumbuhan hidup di Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia dikenal sebagai negara yang subur karena berada pada iklim tropis. Walaupun demikian, masih terdapat beberapa spesies tumbuhan yang terancam punah”. Adapun bagian yang merupakan uraian lebih khusus ditunjukkan oleh subbahasan mengenai ‘Bunga Bangkai’, ‘Tumbuhan Damar’, sampai dengan ‘Anggrek Tebu’. Urutan seperti itu merupakan penanda dari struktur teks laporan hasil observasi. Untuk itu, terdapat dua struktur utama dalam teks laporan hasil observasi, yaitu: 1. Pernyataan umum (klasifikasi) merupakan pembuka atau pengantar mengenai hal yang dilaporkan, ditahap ini akan disampaikan bahwa benda-benda di dunia bisa diklasifikasikan berdasarkan kriteria persamaan dan perbedaan. 2. Anggota/aspek yang dilaporkan merupakan bahasan atau rincian tentang objek yang diamati. Selain struktur seperti itu, terkadang ada bentuk struktur teks laporan hasil observasi yang lain yang berbentuk pengertian-pengertian (definisi) yakni: 1.

Definisi umum merupakan pembukaan, berisi pengertian mengenai sesuatu yang dibahas di dalam teks.

2.

Definisi bagian berisi ide pokok dari setiap paragraf “penjelasan rinci”.

3.

Definisi manfaat menjelaskan manfaat dari sesuatu yang dilaporkan.

4.

Penutup merupakan bagian rincian akhir dari teks. Setelah memahami pengertian, ciri-ciri, dan struktur teks laporan hasil observasi,

marilah kita cermati kebahasaannya. Cobalah Anda data penggunaan jenis katanya, istilahistilah yang terdapat di dalamnya, pemakaian kata penghubungnya (konjungsi), ataupun bentuk kalimatnya. Sudah menemukan? Ya, secara umum penanda kebahasaan dari teks laporan hasil observasi antara lain:

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

5

1. Menggunakan frasa, seperti frasa nomina, misalnya, spesies tumbuhan, tanaman langka, getah pohon; frasa ajektiva, misalnya, sulit sekali, semakin langka, lebih besar. 2. Menggunakan verba (kata kerja), seperti verba relasional, misalnya, merupakan, adalah, yaitu, termasuk, meliputi, terdiri atas; verba aktif, misalnya, menebang, mengeluarkan, melestarikan. 3. Menggunakan nomina (kata benda), misalnya, tumbuhan, tanaman, ukuran. Bahkan jenis kata verba ini relatif banyak dipergunakan dalam teks laporan hasil observasi ini. 4. Menggunakan kata penghubung (konjungsi) yang menyatakan tambahan (dan, serta); perbedaan

(berbeda

dengan);

persamaan

(sebagaimana,

seperti

halnya);

pertentangan(tetapi, sedangkan, namun); dan pilihan (atau). 5. Menggunakan afiksasi atau penggunaan imbuhan, misalnya, penebangan (pe+tebang+an), memangsa (me+mangsa), tanaman (tanam+an). 6. Menggunakan kata keilmuan atau teknis, seperti: spesies, rafflesia arnoldy, habitat, eksploitasi, konservasi, endemik, populasi. 7. Menggunakan kalimat definisi, yakni kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas; batasan atau arti. Contoh dalam kalimat “...tumbuhan karnivora yaitu tumbuhan yang hidup dengan memakan serangga-serangga kecil seperti lalat, semut, lebah, dan yang lainnya.” 8. Menggunakan kalimat deskripsi yakni kalimat yang memaparkan atau menggambarkan dengan kata-kata secara jelas dan terperinci; kalimat uraian. Contoh dalam kalimat “Bunga bangkai mempunyai nama latin Rafflesia Arnoldy dan memiliki ukuran yang lebih besar serta mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat.” Selain ciri kebahasaan di atas, tentu masih ada ciri lainnya, baik yang berkenaan dengan kata, frasa, kalimat, istilah, maupun paragrafnya. Untuk itu sebagai latihan, cobalah isi tabel berikut berkaitan dengan penanda atau ciri kebahasaan dari teks laporan hasil observasi berjudul “Tumbuhan Langka di Indonesia” di atas. Paragraf

6

Bentuk Penanda Kebahasaan

Contoh dalam teks

1

Frasa nomina;

Iklim tropis;

2

Frasa Ajektiva; ..................................................

Sangat sulit; .................................................................................

3

............. ..................................................

..................... .................................................................................

.............

..................... MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Paragraf

Bentuk Penanda Kebahasaan

Contoh dalam teks

4

..................................................

.................................................................................

5

............. ..................................................

..................... .................................................................................

6

............. ..................................................

..................... .................................................................................

7

............. ..................................................

..................... .................................................................................

.............

.....................

Kegiatan 2: Setelah Anda memahami pengertian, ciri-ciri, struktur, dan kebahasaan teks laporan hasil observasi, kini saatnya Anda berlatih untuk memahami atau menginterpretasi sebuah teks laporan hasil observasi. Dalam menginterpretasi isi laporan hasil observasi, Anda dapat melakukannya dengan mencoba menemukan gagasan pokok dari tiap paragraf yang ada. Ini penting dilakukan karena isi dari teks akan terjabarkan atau dijelaskan oleh kalimat-kalimat dalam paragraf dan setiap paragraf pasti memiliki gagasan pokok. Gagasan pokok di setiap paragraf diwakili oleh kalimat pokok (kalimat utama) yang diperjelas oleh kalimat-kalimat penjelasnya. Untuk latihan, cobalah Anda cermati teks laporan hasil observasi berikut kemudian cobalah Anda kerjakan tugas yang ada! Wayang Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga. wayang kulit di Jawa Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

7

Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak, misalnya, kulit kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai, seniman mengembangkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan wayang motekar. Wayang kulit dilihat dari umur dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi berbagai jenis. Jenis yang paling terkenal adalah wayang purwa karena diperkirakan memiliki umur paling tua. Purwa berasal dari bahasa Jawa yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, serta diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari: tuding dan gapit. Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur. Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus.Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen. Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Jenis wayang ini disebut suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di desa-desa Jawa. Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Namun, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar

8

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus. Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya banyak memberikan ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini, wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita lihat pada pagelaran wayang yang disisipi informasi program pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya. Yang terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan. (Sumber: http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id) Contoh analisis gagasan pokokdalam teks Wayang (paragraf 1) sebagai berikut. Gagasan Pokok Wayang

adalah

Paragraf seni Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai

pertunjukan yang telah warisan ditetapkan warisan

budaya

asli

Indonesia. UNESCO, lembaga yang

sebagai membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 budaya

Indonesia

asli menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor dari Indonesia, sebuah warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). Wayang dapat dibedakan, yaitu wayang kulit yang biasanya terbuat dari kulit hewan ternak, bisa berupa kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang, wayang golek, wayang suket, dan wayang motekar

Kalimat “Wayang adalah seni pertunjukkan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia” pada paragraf pertama tersebut merupakan kalimat pokok atau kalimat utama yang sekaligus merupakan gagasan pokok, sedangkan kalimat selanjutnya merupakan kalimat penjelasnya. Untuk selanjutnya, sebelum Anda menyimpulkan isi laporan, ada baiknya Anda berlatih menemukan gagasan pokok dari tiap paragraf (paragraf ke-2 s.d. ke-9) isi teks laporan berjudul

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

9

“Wayang” dengan menggunakan tabel berikut ini. Anda dapat menuliskannya pada lembar terpisah atau pada buku kerja dengan batuan format contoh berikut. Gagasan Pokok

Paragraf Wayang kulit dilihat dari umur dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi beragam jenis. Jenis yang paling terkenal adalah wayang purwa karena diperkirakan memiliki umur paling tua. Purwa berasal dari bahasa Jawa yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari: tuding dan gapit. Cerita yang biasanya digunakan adalah Ramayana dan Mahabharata. Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak

seperti,

gagrak

Kasunanan,

Mangkunegaraan;

Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon, dan sebagainya. Selain wayang purwa, jenis wayang kulit yang lain, yaitu: wayang madya, wayang gedog, wayang dupara, wayang wahyu, wayang suluh, wayang kancil, wayang calonarang, wayang krucil; wayang ajen; wayang sasak, wayang sadat, wayang parwa, wayang arja, wayang gambuh, wayang cupak, dan wayang beber yang saat ini masih berkembang di Pacitan. Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur. 10

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Gagasan Pokok

Paragraf Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Wayang ini disebut juga sebagai wayang thengul. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen. Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Disebut wayang suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di desa-desa Jawa. Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Akan tetapi, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warnawarni penuh. Wayang motekar ditemukan dan dikembangkan oleh Herry Dim setelah melewati eksperimen lebih dari delapan tahun (1993 – 2001). Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern,

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

11

Gagasan Pokok

Paragraf dan layar khusus. Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan. Dewasa ini wayang dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan karena dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan ajaran-ajaran yang baik dengan

cara

yang

menarik.

Pemerintah

juga

sering

menggunakan wayang sebagai media informasi, misalnya dengan menggelar wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya. Terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan. Dengan kata lain, wayang mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan, antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan.

Setelah menemukan semua gagasan pokok setiap paragraf dalam teks laporan hasil observasi di atas, sekarang gabungkanlah kalimat-kalimat itu dengan konjungsi yang tepat. Nah, bila sudah selesai coba bandingkanlah hasil ringkasan yang Anda buat dengan contoh ringkasan teks Wayang berikut ini. Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia. Wayang kulit dilihat dari umur dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi beragam jenis. Wayang wong adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang golek adalah jenis wayang yang mempertunjukkan boneka kayu. Ada juga wayang suket, yaitu wayang yang terbuat dari rumput dan wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan, antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan.

Tugas Untuk memperkuat pemahaman cobalah jawab pertanyaan berikut! 1. Informasi apa saja yang disampaikan dalam teks tersebut? 2. Mengapa wayang ditetapkan sebagai mahakarya dunia? 12

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

3. Ada berapa jenis wayang berdasarkan bahan pembuatannya? 4. Apa manfaat wayang bagi pengembangan warisan budaya?

Apakah ada yang masih belum Anda pahami? Bila ada hal yang belum Anda pahami dengan benar, cobalah tanyakan kepada guru bina pada saat pembelajaran tatap muka di kelas.

Untuk mengetahui pemahaman Anda berkenaan dengan topik materi dalam KD 3.1. dan 4.1. maka jawablah pertanyaan berikut! A. Petunjuk : untuk soal nomor 1 sd 10 berikut, pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada A, B, C, D atau E. 1.

Teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil pengamatan disebut....

2.

A. teks eksposisi B. teks anekdot C. teks laporan hasil observasi D. teks negosiasi E. teks prosedur kompleks Teks laporan hasil observasi disebut juga.... A. teks deskripsi B. teks klasifikasi C. teks eksposisi D. teks prosedur kompleks E. teks cerita

3.

Walaupun demikian, masih terdapat beberapa spesies tumbuhan yang terancam punah. Makna istilah spesies dalam kalimat tersebut adalah .... A. varietas B. kelas C. jenis D. suku E. klasifikasi

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

13

4.

Tanaman obat adalah tanaman yang sengaja ditanam untuk pengobatan. Tanaman obat sangat bervariasi.Sebuah tanaman obat bisa dimanfaatkan untuk berbagai jenis penyakit. Penggalan teks laporan hasil observasi di atas merupakan bagian …. A. pernyataan khusus B. pernyataan spesifik C. pernyataan unik D. pernyataan umum E. pernyataan pendeskripsi

5.

Yang merupakan struktur teks laporan hasil observasi, yaitu.... A.

orientasi

B.

pernyataan umum atau klasifikasi

C.

anggota atau aspek yang dilaporkan

D.

A dan B benar

E.

B dan C benar

Bacalah dengan cermat teks berikut ini untuk menjawab soal nomor 6, 7, 8, dan 9! MUSIM Musim adalah salah satu pembagian utama dalam tahun yang biasanya didasarkan pada bentuk iklim yang luas. Biasanya satu tahun terbagi menjadi empat musim, yaitu: musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Tetapi, di Indonesia karena terletak di daerah tropis, hanya dibagi menjadi dua musim saja, yaitu: musim hujan dan musim kemarau. Musim semi terjadi setelah musim dingin. Siang hari menjadi lebih lama dan hangat. Tumbuhan mulai bersemi lagi, binatang-binatang melahirkan anaknya. Musim panas adalah musim yang paling hangat dan cerah. Bunga-bunga bermekaran dan buah-buahan menjadi matang. Pada musim panas, petang hari pun masih terang. Pada musim gugur, siang hari menjadi lebih singkat. Udara menjadi lebih sejuk. Daun-daun mulai berguguran. Beberapa burung terbang ke tempat yang lebih hangat. Musim dingin adalah musim yang paling dingin. Di musim ini, langit lebih cepat gelap menjadi malam hari.Tumbuhan berhenti tumbuh dan pohon-pohon tidak berdaun. Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujan di suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap. Musim hujan hanya dikenal di wilayah dengan iklim tropis. Secara teknis meteorologi,

14

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

musim hujan dianggap mulai terjadi apabila curah hujan dalam tiga dasarian berturut-turut telah melebihi 100 mm per meter persegi per dasarian dan berlanjut terus. Apabila hal ini belum terpenuhi, namun curah hujan telah tinggi, kondisinya dianggap sebagai peralihan musim (pancaroba). Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi oleh sistem muson. Untuk dapat disebut musim kemarau, curah hujan per bulan harus di bawah 60 mm per bulan (atau 20 mm per dasarian) selama tiga dasarian berturut-turut.

6.

Bagian kalimat dalam paragraf-paragraf teks berjudul “Musim” di atas yang merupakan bagian pernyataan umum, yaitu.... A. Musim adalah salah satu pembagian utama dalam tahun yang biasanya didasarkan pada bentuk iklim yang luas. B. Tetapi, di Indonesia karena terletak di daerah tropis, maka hanya dibagi menjadi dua musim saja, yaitu: musim hujan dan musim kemarau. C. Musim panas adalah musim yang paling hangat dan cerah. D. Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujan di suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap. E. Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi oleh sistem muson.

7. Kalimat dalam teks “Musim” di atas yang merupakan bentuk kalimat definisi, yaitu ... A. Musim adalah salah satu pembagian utamadalam tahun, yang biasanya didasarkan pada bentuk iklim yang luas. B. Tetapi, di Indonesia karena terletak di daerah tropis, maka hanya dibagi menjadi dua musim saja, yaitu: musim hujan dan musim kemarau. C. Musim panas adalah musim yang paling hangat dan cerah. D. Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujandi suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap. E. Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi oleh sistem muson.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

15

8.

Kalimat berikut ini yang TIDAK mengandung verba relasional adalah... A. Musim adalah salah satu pembagian utama dalam tahun, yang biasanya didasarkan pada bentuk iklim yang luas. B. Tetapi, di Indonesia karena terletak di daerah tropis, maka hanya dibagi menjadi dua musim saja, yaitu: musim hujan dan musim kemarau. C. Musim panas adalah musim yang paling hangat dan cerah. D. Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujandi suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap. E. Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi oleh sistem muson.

9.

Kalimat berikut yang mengandung kata penghubung (konjungsi) pilihan yakni... A. Musim adalah salah satu pembagian utama dalam tahun, yang biasanya didasarkan pada bentuk iklim yang luas. B. Tetapi, di Indonesia karena terletak di daerah tropis, maka hanya dibagi menjadi dua musim saja, yaitu: musim hujan dan musim kemarau. C. Musim panas adalah musim yang paling hangat dan cerah. D. Musim kemarau adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi oleh sistem muson. E. Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujandi suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap.

10. 1) Menyusun isi laporan 2) Menyusun kalimat pembuka 3) Menyusun kalimat penutup 4) Membuat judul Langkah-langkah yang tepat dalam membuat teks laporan hasil observasi, yaitu.... A. 1 – 2 – 3 – 4 B. 1 – 4 – 2 – 3 C. 4 – 2 – 1 – 3 D. 4 – 3 – 2 – 1 E. 2 – 4 – 1 – 3

16

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

B. Petunjuk : Untuk soal nomor 1 s.d. 5 berikut, Jawablah pertanyaan berikut dengan benar! Bacalah dengan cermat teks berikut ini untuk menjawab pertanyaan di bawahnya!

Sampah Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan. Sampah di bumi ini akan terus bertambah selama masih ada kegiatan yang dilakukan oleh manusia maupun alam. Berdasarkan sifat dan bentuknya, sampah dibagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan dan biasanya mudah membusuk. Contoh sampah organik adalah sisa makanan, sayuran, dan daun-daunan. Sampah ini dapat diolah menjadi kompos. Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan atau undegradable. Contoh sampah anorganik adalah plastik, kayu, kaca, dan kaleng. Dewasa ini sampah semakin bertambah terutama di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya. Perlu disadari bahwa pelestarian lingkungan hidup bukanlah tanggung jawab pemerintah saja, tetapi tanggung jawab kita semua.

Berdasarkan teks laporan di atas, jawablah pertanyaan berikut! 1. Apakah yang dimaksud dengan “pelestarian” dalam kalimat kedua pada paragraf terakhir teks di atas! 2. Berisi tentang apakah teks berjudul “Sampah” tersebut? 3. Tuliskan sebuah kalimat yang merupakan bagian anggota/aspek yang dilaporkan! 4. Tuliskan sebuah kalimat yang mengandung verba relasional dalam teks di atas! 5. Berdasarkan teks pada paragraf kedua, isilah kalimat yang merupakan gagasan pokok dan kalimat yang merupakan gagasan penjelas!

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

17

Penjelasan singkat tentang teks laporan hasil observasi telah Anda dapatkan. Meskipun sederhana,cukup memadai untuk memberikan gambaran mengenai teks laporan. Di samping itu, bagaimana memahami atau menginterpretasi isinya. Untuk menambah wawasan serta menguatkan pemahaman Anda, ada baiknya Anda mencari sumber materi dari buku-buku lain, atau mencarinya di internet, misalnya melalui laman (web) 1. http://www.dosenpendidikan.com/teks-laporan-hasil-observasi-pengertian-tujuan-fungsiciri-sifat-struktur-kaidah-kebahasaan-penyusunan/ 2. http://www.yuksinau.id/teks-laporan-hasil-observasi/

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015.Kamus Besar Bahasa Indonesia V. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sobandi. 2016. Mandiri Mengasah Kemampuan Diri: Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id

18

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Adjektiva (kata sifat) : kata yang menerangkan nomina (kata benda) dan secara umum dapat bergabung dengan kata lebih dan sangat. Dasarian

: jangka waktu yang lamanya sepuluh hari berturut-turut (tentang perkiraan cuaca)

Frasa

: gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif

Interpretasi

: pemberian kesan, pendapat, atau pandangan terhadap sesuatu

Konservasi

: pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan mengawetkan; pelestarian; pengawetan.

Menginterpretasikan : menafsirkan; mengartikan; memberikan kesan atau pendapat Meteorologi

: ilmu pengetahuan tentang ciri-ciri fisika dan kimia atmosfer (untuk meramalkan keadaan cuaca).

Nomina (kata benda) : kelas kata yang merujuk pada benda atau yang dibendakan; kata yang tidak dapat digabung/bergabung dengan kata tidak. Observasi

: pengamatan, peninjauan secara cermat

Pancaroba

: peralihan musim; peralihan antara musim kemarau dan musim hujan; keadaan yang tidak menentu

Relasional

: hubungan; pertalian

Struktur

: susunan; pengaturan unsur atau bagian dari sesuatu

Suket

: rumput

Teknis

: bersifat atau mengenai (menurut) teknik

Tropis

: beriklim panas; mengenai daerah tropik (sekitar khatulistiwa)

Verba (kata kerja)

: kata yang menggambarkan perbuatan, proses.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

19

20

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Kompetensi Dasar 3.3 Menganalisis struktur, isi (permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi), kebahasaan teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca Kompetensi Dasar 3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksposisi Kompetensi Dasar 4.3 Mengembangkan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi) teks eksposisi secara lisan dan / tulis. Kompetensi Dasar 4.4 Mengonstruksikan teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi), struktur dan kebahasaan. Mengonstruksikan teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi), struktur dan kebahasaan.

Mengembangkan Gagasan dalam Eksposisi Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi teks eksposisi, Anda mampu: 1. menjelaskan definisi teks eksposisi; 2. menjelaskan fungsi, karakteristik, dan arti penting eksposisi; 3. menjelaskan struktur teks eksposisi; 4. membuat teks eksposisi; 5. menganalisis struktur teks eksposisi, dan; 6. memahami kaidah kebahasaan teks eksposisi.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

21

A. Memahami Teks Eksposisi Pernahkah Anda mendengarkan seseorang sedang mengungkapkan gagasan

atau

pemahamannya tentang sesuatu? Misalnya, Anda mendengarkan penjelasan dari seseorang tentang perlunya menjaga kebersihan lingkungan, tentang cara menanggulangi wabah penyakit, atau menjelaskan proses peristiwa alam, seperti banjir, longsor, dan lain-lain. Untuk meyakinkan pendengar atau pembaca tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan hidup, pembicara atau penulis perlu menggunakan argumen. Jenis teks yang digunakan untuk menyampaikan gagasan berupa pendapat adalah teks eksposisi. Pada pelajaran ini Anda akan belajar: 1 menginterpretasi makna dalam ekpsosisi; 2 mengembangkan isi eksposisi; 3 menganalisis struktur dan kebahasaan eksposisi; dan 4 menyusun teks eksposisi dengan memperhatikan isi, struktur, dan kebahasaannya. Sebelum Anda memahami dan mempelajari teks eksposisi lebih banyak lagi, mari kita pahami teks eksposisi menurut KBBI. Teks eksposisi adalah uraian paparan yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan (misalnya suatu karangan). Eksposisi biasa digunakan seseorang untuk menyajikan gagasan. Gagasan tersebut dikaji oleh penulis atau pembicara berdasarkan sudut pandang tertentu. Untuk menguatkan gagasan yang disampaikan, penulis atau pembicara harus menyertakan alasan-alasan logis. Dengan kata lain, ia bertanggung jawab untuk membuktikan, mengevaluasi, atau mengklarifikasi permasalahan tersebut. Bentuk teks ini biasa digunakan dalam kegiatan ceramah, perkuliahan, pidato, editorial, opini, dan sejenisnya. Untuk dapat memahami teks eksposisi dengan baik, lakukan aktivitas pembelajaran berikut ini.

22

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Kegiatan 1 Mengidentifikasi Tesis, Argumen, dan Rekomendasi dalam Teks Eksposisi Kegiatan mendengarkan dan membaca eksposisi banyak sekali manfaatnya. Salah satunya, Anda akan mengetahui keterkaitan antara permasalahan dengan argumentasi yang disajikan. Dengan menelaah argumentasi yang disampaikan penulis atau pembicara, Anda akan dapat meyakini lalu menerima pendapat yang disampaikan. Namun, jika argumen yang disampaikan lemah dan tidak meyakinkan, Anda dapat saja menolak pendapat yang disampaikan. Salah satu bentuk komunikasi lisan yang menggunakan teks eksposisi adalah berpidato. Sebagaimana diketahui, pidato merupakan kegiatan berbicara di depan umum untuk menyatakan pendapat atau memberikan gambaran tentang suatu hal. Pada bagian ini Anda akan belajar untuk memahami isi teks eksposisi lisan (pidato). Untuk itu, tutuplah buku Anda, dan dengarkanlah pembacaan pidato yang akan dibacakan guru atau teman kalian. Untuk dapat memahami maknanya dengan baik, ikutilah petunjuk berikut. 1 Sebelum mendengarkan pidato berjudul Bahaya Narkoba buatlah pertanyaanpertanyaan umum berikut ini. (a) Masalah apa yang dibahas dalam pidato tersebut? (b) Apa pendapat pembicara tentang bahaya narkoba? (c) Bagimana cara pembicara memperkuat pendapatnya? (d) Argumen apa yang digunakan pembicara untuk menguatkan pendapatnya? (e) Argumen apa yang digunakan pembicara untuk menguatkan pendapatnya? 2

Anda boleh mencatat informasi penting yang Anda temukan selama mendengarkan pembacaan pidato tersebut.

Bahaya Narkoba bagi Generasi Muda Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua Bapak Kepala Sekolah yang saya hormati, Bapak dan Ibu Guru yang saya taati, serta temanteman yang saya kasihi. Semoga aktivitas kita pada hari ini menjadi amal kebaikan bagi kita semua.Sebelum menyampaikan pidato tentang bahaya narkoba bagi generasi muda, izinkanlah saya mengajak Bapak, Ibu, serta hadirin semua untuk mensyukuri nikmat Tuhan. Hanya berkat nikmat Tuhanlah kita dapat bertemu dalam kegiatan seminar hari ini.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

23

Bapak, Ibu, serta hadirin yang saya hormati, Dewasa ini, narkoba telah mejadi ancaman yang sangat mengerikan bagi generasi muda yang berarti juga menjadi ancaman bagi keberlangsungan bangsa Indonesia. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia hingga tanggal 13 mei 2013 mencatat ada 158.812 narapidana dan tahanan di Indonesia, 51.899 orang di antaranya terkait kasus narkoba. Dari jumlah itu, 759 orang di antaranya adalahprodusen narkoba, 3.751 orang bandar narkoba, 16.432 orang pengedar narkoba, dan 1.621 orang penadah. Jumlah penyalah guna narkoba sebanyak 7 juta orang, dan sebagian besar di antaranya adalah para pelajar SMP, SMA, bahkan SD. Bisa jadi, data yang terungkap itu hanya fenomena gunung es, hanya fakta yang terungkap puncaknya, sedangkan fakta yang sebenarnya bisa jadi jauh lebih besar. Narkoba benar-benar membahayakan nasib bangsa ini pada masa depan. Efek kerusakan akibat narkoba ini tidak hanya mengenai diri sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitarnya. Tak hanya dalam skala kecil seperti keluarga, tetapi juga dalam skala besar, miras dan narkoba akan menghancurkan sendi-sendi pembangunan nasional. Secara ekonomi, akan sangat banyak dana yang dihambur-hamburkan untuk membeli barang-barang haram itu, kemudian mengobatkan mereka, membiayai berbagai upaya pencegahan bahayanya. Belum lagi, efeknya bagi pertahanan dan keamanan nasional. Hadirin yang saya hormati, Sebagai generasi muda, calon penerus perjuangan bangsa, sudah seharusnya kita menyiapkan diri menjadi generasi yang berkualitas. Upaya menghindarkan diri dari bahaya penyalahgunaan narkoba setidaknya dapat dilakukan melalui tiga cara. Pertama, dari diri sendiri. Artinya, masing-masing kita membentengi diri dari kemungkinan menjadi pengonsumsi narkoba. Hal itu dapat kita lakukan dengan pandai-pandai memilih teman bergaul. Kedua, dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah seraya memohon agar kita terhindar dari bahaya penyalahgunaan miras dan narkoba. Dengan menjalankan semua perintah Allah dan menjauhkan diri dari larangan Allah, kita akan terhindar dari perbuatanperbuatan tercela. Ketiga, hendaklah kita selalu ingat bahwa apa pun yang kita lakukan hari ini pada dasarnya adalah tabungan masa depan kita. Bila kita menabung kebaikan dan kemuliaan hari ini, maka kebaikan dan kemuliaan itulah yang akan kita petik pada masa depan, termasuk di akhirat nanti. Sebaliknya, keburukan yang kita lakukan hari ini, termasuk menghancurkan diri sendiri dengan mengonsumsi narkoba, pada dasarnya adalah menghancurkan masa depan kita sendiri.

24

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Hadirin yang saya hormati, Lalu bagaimana dengan mereka yang sudah telanjur menjadi pengguna narkoba? Jangan berputus asa. Segeralah bertaubat, berhenti mengonsumsinya, ikuti rehabilitasi, putuskan segala hal yang memungkinkan kita akan terhubung kembali dengan para bandar dan pengguna narkoba. Akhirnya, demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat dan menginspirasi bagi kita semua dalam mengisi hidup dengan aktivitas yang berharga dan bermanfaat. Terima kasih, Wassalamu alaikum wr wb.

Sekarang, cobalah melanjutkan analisis isi pidato di atas dengan mengisi tabel berikut ini. Pendapat yang Disampaikan

Argumen yang Disampaikan

Narkoba berbahaya bagi

(1) Jumlah penyalah guna narkoba

generasi muda

sebanyak 7 juta orang, dan sebagian besar di antaranya adalah para pelajar SMP, SMA, bahkan SD. (2) ______________________ (3) _______________________

Rekomendasi

Generasi muda, calon penerus seharusnya kita menyiapkan diri menjadi generasi yang berkualitas dengan tiga cara

Kegiatan 2 Simaklah beberapa pidato yang disampaikan dalam media elektronik, seperti televisi, radio, dan media social, kemudian catatlah pendapat dan argumen yang disampaikan pembicara kemudian sampaikanlah pada saat tatap muka dengan guru Anda! Selamat mengerjakan dengan semangat!

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

25

https://www.google.co.id/search?q=tokoh+sedang+berp idato&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwih2v 7z1pDaAhURSY8KHY0DDKEQ_AUICigB&biw=1042&bih=4 94 Tugas Bacalah teks Pembangunan dan Bencana Lingkungan berikut ini kemudian kerjakan tugastugas di bawahnya. Pembangunan dan Bencana Lingkungan Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan. Dari hal itu dapat dibayangkan, betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak memerhatikan kelestarian alam atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini

dengan

mempertimbangkan

kebutuhan

generasi

mendatang

dalam

memenuhi

kebutuhannya. Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari harapan. Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang, salah satunya Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia. Pada tahun 2005—2006 tercatat telah terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana

26

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan kondisi alam. Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007 dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang mengabaikan pelestarian lingkungan. Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan. Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi. Setelah Anda membaca teks eksposisi tersebut, diskusikanlah dengan teman-teman Anda hal-hal berikut ini. 1 Apakah gagasan atau pendapat yang disampaikan penulis dalam teks tersebut? 2 Argumen apa yang disampaikan oleh penulis untuk mendukung pendapatnya? 3 Apakah rekomendasi yang disampaikan oleh penulis? Kerjakan di buku tugas Anda dengan menggunakan tabel berikut! Pendapat yang disampaikan

Argumen yang disampaikan

Rekomendasi

Berdasarkan analisis di atas, kemukakan pendapat Anda apakah rekomendasi yang diajukan penulis bermanfaat untuk Anda? Jelaskan pendapatmu!

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

27

B. Mengembangkan Isi Teks Eksposisi Setelah mempelajari materi ini, Anda diharapkan mampu: 1. melengkapi tesis dengan argumen yang mendukung; 2. menyampaikan kembali gagasan dalam teks eksposisi dengan bahasa berbeda. Melengkapi Tesis dengan Argumen yang Mendukung Eksposisi dikembangkan berdasarkan gagasan pokok yang dinyatakan dalam tesis atau pernyataan pendapat. Untuk menguatkan pendapat tersebut digunakan argumen-argumen. Pada bagian terdahulu Anda telah memahami gagasan-gagasan pokok dari sebuah teks eksposisi. Tesis yang merupakan gagasan pokok tersebut dikembangkan menjadi sebuah paragraf utuh dengan menambahkan gagasan-gagasan penjelas berupa argumen. Teks eksposisi merupakan teks yang dibangun oleh pendapat atau opini. Sejalan dengan isi teks eksposisi, struktur teks eksposisi meliputi (a) tesis atau penyataan pendapat, (b) argumentasi, dan (c) penegasan ulang. Tesis atau pernyataan pendapat adalah bagian pembuka dalam teks eksposisi. Bagian tersebut berisi pendapat umum yang disampaikan penulis terhadap permasalahan yang diangkat dalam teks eksposisi. Argumentasi merupakan unsur penjelas untuk mendukung tesis yang disampaikan. Argumentsi dapat berupa alasan logis, data hasil temuan, fakta-fakta, bahkan pernyataan para ahli. Argumen yang baik harus mampu mendukung pendapat yang disampaikan penulis atau pembicara. Bagian terakhir adalah penegasan ulang, yaitu bagian yang bertujuan menegaskan pendapat awal serta menambah rekomendasi atau saran terhadap permasalahan yang diangkat. Kegiatan1 Temukan struktur eksposisi tesis, argumen, dan rekomndasi pada teks Mencanting saat Membatik dengan mengisi tabel berikut ini! Mencanting saat Membatik Mencanting adalah bagian dari proses membatik yang bertujuan memindahkan atau mengambil cairanyang khas digunakan untuk membuat batik tulis khas Indonesia. Dalam menghasilkan kain batik, sepotong mori dikerjakan tahap demi tahap. Tiap tahap dapat dikerjakan oleh orang yang berbeda, namun tidak dapat dikerjakan beberapa orang dalam waktu yang 28 bersamaan.

28

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Membuat pola adalah tahapan awal mencanting. Pola dibuat dengan pensil. Pola bisa berupa gambar-gambar yang langsung bisa dicanting, namun bisa juga berupa garis geometris (misalnya, untuk motif kawung, maka yang dibuat hanya garis-garis kotak-kotaknya saja). Dalam membuat pola, gambar bisa langsung digambarkan pada kain atau di-blad (menggambar dari pola yang ada dibalik kain). Dari pola yang sudah dibuat dengan pensil tadi, pembatik membuat kerangka dengan menggunakan malam cair. Canting yang dipergunakan adalah canting cucuk sedang atau canting klowongan. Mori yang sudah dibatik seluruhnya akan memunculkan gambar berupa kerangka, disebut juga sebagai “klowongan”.

“Ngisen-iseni” berasal dari kata “isi”, yaitu memberi isi atau mengisi “klowongan” tadi. Ngiseniseni dengan mempergunakan canting cucuk kecil yang disebut sebagai canting isen. Aktivitas selanjutnya adalah “nyeceki”. “Nyeceki” mempergunakan canting cecekan, hasilnya bernama “cecekan”. Batikan yang lengkap dengan isen-isen disebut sebagai “reng-rengan”. Karena namanya “reng-rengan”, aktivitas membatik dalam memberikan isen-isen sejak awal hingga akhir disebut sebagai “ngengreng”. Setelah “ngengreng” selesai, keseluruhan motif yang dikehendaki bisa terlihat. Hal ini merupakan penyelesaian yang pertama. “Nerusi” berasal dari kata meneruskan. Fungsinya untuk mempertebal dan memperjelas tembusan batikan pertama. Aktivitas ini merupakan penyelesaian yang kedua. Batikan berupa “ngengrengan” dibalik permukaannya. Permukaan di sebaliknya kain ini kemudian dicanting. Sebenarnya aktivitas ini tidak berbeda dengan “membatik kerangka”, hanya saja dilakukan di sebaliknya kain yang sudah dicanting. Canting-canting yang dipergunakan sama dengan canting untuk ngengreng. Sebuah batikan tidak seluruhnya diberi warna atau akan diberi warna yang bermacammacam pada waktu penyelesaian menjadi kain. Oleh karena itu, bagian-bagian yang tidak akan diberi warna (atau akan diberi warna sesudah bagian yang lain) harus ditutup dengan malam. Cara menutupnya seperti cara membatik bagian lain dengan mempergunakan canting tembokan. Canting trembokan bercucuk besar. Orang yang mengerjakannya disebut “nembok” atau “nemboki”dan hasilnya disebut “nembokan”.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

29

Bliriki adalah nerusi tembokan agar bagian-bagian itu tertutup sungguh-sungguh. Bliriki mempergunakan canting tembokan dan caranya seperti nemboki. Apabila tahap terakhir ini sudah selesai, berarti proses membatik selesai juga. Hasil bliriki disebut “blirikan” atau “tembokan”. Kadang-kadang batikan tidak perlu ditembok. Apabila pilihannya seperti ini maka batikan sudah selesai sebelum ditembok dan dibliriki. Selanjutnya, bisa dilanjutkan dengan proses pewarnaan.

(Sumber: https://putrikawung.wordpress.com/category/produk-kain-batik-denganpewarnaan-sintetis-product-batik-fabric-with-synthetic-dyeing/ dengan adaptasi) Tesis

Argumentasi

Rekomendasi

30

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Kegiatan 2 Menyampaikan Kembali Gagasan dalam Teks Eksposisi dengan Bahasa yang Berbeda Salah satu cara berlatih menyampaikan pendapat dengan eksposisi adalah dengan menyampaikan kembali gagasan pokok yang terdapat dalam eksposisi berjudul “Mencanting saat Membatik”. Cobalah sampaikan kembali dengan bahasa Anda sendiri bergantian dengan teman Anda. Selanjutnya tulislah kembali teks eksposisi “Mencanting saat Membatik” di smartphone Anda kemudian kirimkan kepada guru Anda. Nah, untuk lebih memahami kegiatan tersebut, cobalah simak contoh berikut ini. Pada contoh berikut Anda dapat membandingkan penyampaian eksposisi dengan penyampaian dengan bahasa yang berbeda. Penyampaian dalam Eksposisi

Penyampaian dengan bahasa yang berbeda

Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitatalam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan. Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

Bumi sedang menghadapi berbagai permasalahan lingkungan yang serius. Ada enam masalah lingkungan yang utama yaitu ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam,serta peningkatan polusi dan kemiskinan. Kerusakan alam yang terjadi sangat besar karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat. Di sisi lain, teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

Lanjutkanlah mengubah setiap paragraf dengan bahasa Anda sendiri tanpa mengubah isi yang disampaikan penulis aslinya. Anda dapat menambahkan kolom sesuai dengan kebutuhan (jumlah paragraf dalam teks tersebut).

C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi Setelah mempelajari materi ini, Anda diharapkan mampu: 1. mengungkapkan struktur teks eksposisi dan 2. membandingkan kebahasaan dua teks eksposisi

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

31

Kegiatan 1 Mengungkapkan Struktur Teks Eksposisi Teks eksposisi merupakan teks yang dibangun oleh pendapat atau opini. Sejalan dengan isi teks eksposisi, struktur teks eksposisi meliputi (a) tesis atau penyataan pendapat, (b) argumentasi, dan (c) penegasan ulang. Tesis atau pernyataan pendapat adalah bagian pembuka dalam teks eksposisi. Bagian tersebut berisi pendapat umum yang disampaikan penulis terhadap permasalahan yang diangkat dalam teks eksposisi. Argumentasi merupakan unsur penjelas untuk mendukung tesis yang disampaikan. Argumentsi dapat berupa alasan logis, data hasil temuan, fakta-fakta, bahkan pernyataan para ahli. Argumen yang baik harus mampu mendukung pendapat yang disampaikan penulis atau pembicara. Bagian terakhir adalah penegasan ulang, yaitu bagian yang bertujuan menegaskan pendapat awal serta menambah rekomendasi atau saran terhadap permasalahan yang diangkat. Berikut ini Anda akan belajar mengidentifikasi struktur teks eksposisi https://www.google.co.id/se arch?q=fotofoto+longsor+dan+banjir&oq =fotofoto+longsor+dan+banjir&aq s=chrome..69i57.8028j0j7&so urceid=chrome&ie=UTF-8

Pembangunan dan Bencana Lingkungan Pendapat

32

Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Enam masalah lingkungan yang Tesis/ Pernyataan utama adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinanDari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Argumentasi

Argumentasi

Argumentasi

Argumentasi

Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak memperhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari harapan. Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang, salah satunya Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia. Pada tahun 2005—2006 tercatat terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencanalongsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan kondisi alam. Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang mengabaikan kerusakan lingkungan dan bencana alam.

Argumentasi

Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.

Penegasan Ulang dan Rekomendasi

Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

33

Untuk menguji penguasaanmu terhadap materi struktur teks eksposisi, bacalah kembali teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup kemudian kerjakan tugas-tugas berikut ini.

Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka. Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi dampak yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia. Namun, hal yang perlu dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah cukup menyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia justru merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri dengan tidak memberikan solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi? Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Upaya yang dimaksud adalah upaya rekonsiliasi, perubahan konsep atau pemahaman tentang alam, dan menanamkan budaya pelestari. a. Upaya Rekonsiliasi Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Manusia cenderung untuk menangisi nasibnya. Lama- kelamaan tangisan terhadap nasib itu terlupakan dan dianggap sebagai embusan angin yang berlalu. Bekas tangisan karena efek dari kerusakan lingkungan yang dialaminya hanya tinggal menjadi suatu memori untuk dikisahkan. Namun, perlu diingat bahwa tidaklah cukup jika manusia hanya sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada kenyataannya tidak pernah sadar bahwa semua kejadian tersebut adalah hasil dari perilaku dan tindakan yang patut diperbaiki serta diubah. Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah. Upaya rekonsiliasi

34

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari. Tanpa sikap rekonsiliasi, kejadiankejadian alam sebagai akibat kerusakan lingkungan hidup hanya akan menjadi langganan yang terus-menerus dialami. Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya.

b. Perubahan Konsep atau Pemahaman Manusia Tentang Alam Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Berbagai fakta kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di tanah air adalah hasil dari suatu pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Cara pandang tersebut melahirkan tindakan yang salah dan membahayakan. Misalnya, konsep tentang alam sebagai objek. Konsep ini memberi indikasi bahwa manusia cenderung untuk mempergunakan alam seenaknya. Tindakan dan perilaku manusia dalam mengeksplorasi alam terus terjadi tanpa disertai suatu pertanggungjawaban bahwa alam perlu dijaga keutuhan dan kelestariannya. Banyak binatang yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban perburuan manusia yang tidak bertanggung jawab. Pembalakan liar yang terjadi pun tak dapat dibendung lagi. Pencemaran tanah dan air sudah menjadi kebiasaan yang terus dilakukan. Polusi udara sudah tidak disadari bahwa di dalamnya terdapat kandungan toksin yang membahayakan. Jadi, alam merupakan objek yang terus menerus dieksploitasi dan dipergunakan manusia. Berdasarkan kenyatan demikian, diperlukan suatu perubahan konsep baru. Konsep yang dimaksud adalah melihat alam sebagai subjek. Konsep alam sebagai subjek berarti manusia dalam mempergunakan alam membutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab. Di sini seharusnya manusia dalam hidupnya dapat menghargai dan mempergunakan alam secara efektif dan bijaksana. Misalnya, orang Papua memahami alam sebagai ibu yang memberi kehidupan. Artinya alam dilihat sebagai ibu yang darinya manusia dapat memperoleh kehidupan. Oleh karena itu, tindakan merusak lingkungan secara tidak langsung telah merusak kehidupan itu sendiri. Sumber: http://almaky.blogspot.com dengan penyesuaian

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

35

Tugas Analisislah struktur teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup dengan mengisi tabel berikut ini.

Tesis/Pernyataan Pendapat

Argumentasi

Argumentasi

Argumentasi

Argumentasi

Argumentasi

Penegasan Ulang

Kegiatan 1 Membandingkan Kebahasaan Dua Teks Eksposisi Dalam teks eksposisi banyak digunakan istilah yang sesuai dengan bidang permasalahan yang dibahas. Penggunaan istilah tersebut membantu penulis atau pembicara memperkuat gagasan yang disampaikan.

36

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Tugas 1 Datalah istilah yang terdapat dalam teks Pembangunan dan Bencana Lingkungan dan Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup, kemudian carilah maknanya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbaru atau dalam Kamus istilah. Kerjakan di buku tugas Anda dengan menggunakan tabel berikut. Judul teks : Pembangunan dan Bencana Lingkungan No

Istilah

Makna

1

Polusi

Pencemaran

2

habitat

1 Tempat tinggal khas bagi seseorang ataukelompok masyarakat; 2 Bio tempat hidup organisme tertentu;tempat hidup yang alami (bagi tumbuhandan hewan); lingkungan kehidupan asli; 3 Geo tempat kediaman atau kehidupantumbuhan, hewan, dan manusia dengankondisi tertentu pada permukaan bumi;

3

_____________

4

_____________

5

_____________

6

_____________

7

_____________

Dst

_____________

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

37

Judul teks : Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup No

Istilah

1

rekonsiliasi

2

efek

3

konsep

4

_____________

5

_____________

6

_____________

7

_____________

Dst

_____________

Makna

Selain menggunakan istilah dalam bidang yang dibahas, teks eksposisi juga banyak menggunakan kata sifat. Perhatikan contoh adjektiva yang terdapat dalam teks Pembangunandan Bencana Lingkungan di atas dalam tabel berikut.

38

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Tugas 2 Temukan makna adjektiva (kata sifat) dengan menggunakan KBBI. Isikan jawabanmu pada kolom yang telah disediakan pada tabel berikut! Adjektiva

Makna Leksikal/Kamus

serius besar punah

langka

banyak

utama

tinggi

buruk

Selain menggunakan adjektiva, dalam teks eksposisi, seperti juga dalam teks lainnya, juga dapat kita temukan perubahan jenis kata karena afiksasi (pengimbuhan). Apakah Anda juga menjumpai afiksasi dalam teks Pembangunan dan Bencana Lingkungan, khususnya kata turunan yang berasal atau berubah menjadi adjektiva? Tugas 3 Lengkapilah analisis kata turunan dan afiksasi tersebut pada kolom berikut. Kata

Jenis

Imbuhan

Kata Dasar

Jenis

Bentukan penipisan

nomina

kepunahan

nomina

kerusakan

nomina

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Pe(N)-an

tipis

Adjektiva

39

kemiskinan

nomina

kelestarian

nomina

kehancuran

nomina

perusakan

nomina

diperparah

verba

terencana

adjektiva

terawat

adjektiva

Lanjutkan dengan mengidentifikasi kata sifat (adjektiva) Paragraf ke-

Adjektiva

Frasa Adjektiva

1. 2. 3. dst

Dalam teks eksposisi banyak digunakan kalimat verbal, yaitu kalimat berpredikat verba. Kalimat lainnya, kalimat nominal, kalimat berpredikat nomina, adjektiva, numeralia, atau adverbia, jarang digunakan dalam teks eksposisi. Perhatikan contoh kalimat verbal yang terdapat dalam teks Pembangunan dan Bencana Lingkungan di bawah ini! No 1.

2.

3. 4.

40

Kalimat Jenis Kalimat Verbal Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai Kalimat aktif-transitif masalah lingkungan yang serius Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan Kalimat aktif-transitif kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia. Masalah lingkungan di atas merupakan masalah Kalimat aktif-transitif serius yang harus segera diatasi. Enam masalah lingkungan yang utama tersebut Kalimat aktif-transitif adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitatalam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Berdasarkan contoh di atas, diskusikanlah dengan teman-temanmu, apakah perbedaan antara kalimat aktif transitif dengan kalimat aktif intransitif? Untuk menguji penguasaanmu terhadap kebahasaan teks eksposisi, bacalah kembali teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup kemudian kerjakan tugas-tugas berikut ini. Tugas 4 Temukanlah contoh kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif dalam teks Pembangunan dan Bencana Lingkungan di atas. Gunakan tabel berikut ini!

Kalimat Aktif Transitif

Kalimat Aktif Intransitif

D. Menyajikan Gagasan ke dalam Teks Eksposisi Setelah mempelajari materi ini, Anda diharapkan mampu: 1. menentukan Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas dalam teks eksposisi; 2. menyusun ulang gagasan ke dalam teks eksposisi. Kegiatan 1 Menentukan Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas Dalam Teks Eksposisi Bencana kabut asap merupakan bencana memilukan. Sudah sebulan ini sebagian negeri berselimut asap putih. Langit Sumatera dan langit Kalimantan tak lagi tampak biru. Sebagaimana dikatakan Zulkifli Hasan, mantan Menteri Kehutanan, di beberapa media bahwa untuk menghentikan kebakaran lahan dan hutan yang menimbulkan bencana asap memang tak mudah.

Pada setiap paragraf selalu terdapat satu gagasan pokok yang juga dikenal sebagai ide pokok, itulah yang menjadi kerangka pengembangan sebuah paragraf. Untuk menyusun sebuah teks eksposisi, mulailah dengan mendata gagasan-gagasan pokok yang sesuai dengan topik yang akan kita bahas. Selanjutnya, kembangkanlah gagasangagasan pokok tersebut dengan gagasan penjelas agar ide yang kita sampaikan menjadi jelas bagi pendengar atau pembaca. MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

41

Perhatikanlah contoh rangkaian gagasan pokok berikut. (a) bencana kabut asap merupakan bencana memilukan; (b) penyebab bencana karena perilaku manusia; (c) pendidikan dapat berperan dalam menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Perhatikan contoh paragraf yang dikembangkan dari sebuah gagasan pokok ditambah dengan gagasan-gagasan penjelas. Selanjutnya, datalah gagasan penjelas yang sesuai dengan gagasan pokok dalam tabel berikut ini. Perhatikan contoh pengembangan gagasan pokok dalam teks eksposisi. Selanjutnya, lengkapilah gagasan utama yang disajikan dengan gagasan pendukung yang memguatkan teks eksposisi. No 1.

Gagasan Utama Bencana kabut asapmerupakan bencana memilukan. Gagasan Pokok: kabutasap sebagi bencana yangmemilukan

Gagasan Penjelas Sudah sebulan ini sebagian negeriberselimut asap putih. Langit Sumatera dan langit Kalimantantak lagi tampak biru. Sejalan pernyataan Zulkifli Hasan,mantan Menteri Kehutanan di beberapa media bahwa untuk menghentikan kebakaran lahan dan hutan yang menimbulkan bencana asap memang tak mudah.

Kegiatan 2 Menyusun Ulang Gagasan ke dalam Teks Eksposisi Jika gagasan pokok di atas, Bencana kabut asap merupakan bencanamemilukan dan gagasan penjelasnya dikembangkan dalam sebuah paragrafakan menjadi sebuah paragraf yang padu seperti contoh di atas.

42

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Lanjutkan menata gagasan pokok dan gagasan penjelas nomor 2 dan 3 di atas ke dalam paragraf yang utuh dengan mengisi tabel berikut ini. No

Gagasan Utama

2.

Gagasan Penjelas

Penyebab bencana adalah karena perilaku manusia.

No

Gagasan Utama

3.

Pendidikan dapat berperan dalam menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam

Gagasan Penjelas . .

Kegiatan 3 Menyusun Teks Eksposisi Setelah menganalisis teks eksposisi dari segi isi, struktur, dan kebahasaannya, sekarang kamu akan berlatih menulis teks eksposisi.

https://www.google.co.id/search?q=foto-foto+longsor+dan+banjir&oq=fotofoto+longsor+dan+banjir&aqs=chrome..69i57.8028j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

43

Perhatikan gambar di atas silakan uraikan menjadi sebuah teks eksposisi minimal tiga pargraf sehingga pembaca mendapatkan informasi yang jelas sesuai struktur dan kaidah teks eksposisi. Lakukan hal-hal sebagai berikut! 1. Tentukan ide pokok setiap paragraf! 2. Datalah argumen-argumen yang mendukung gagasan pokok sebagai gagasan penjelas yang hendak Anda sampaikan! 3. Presentasikan teks eksposisi yang kamu susun di hadapan teman-temanmu! 4. Berilah tanggapan (kritik dan saran) terhadap teks eksposisi yang disajikan teman Anda! 5. Publikasikan teks eksposisi Anda di majalah dinding, majalah sekolah, blog, atau di media cetak! 6. Presentasikan teks eksposisi yang Anda susun di hadapan teman-teman Anda!

A. Pilihan Ganda Petunjuk : untuk soal nomor 1 s.d. 10 berikut, pilihlah satu jawabanyang benar dengan memberi tanda silang (X) pada A, B, C, D atau E! . 1. Berikut ini yang merupakan pernyataan umum atau tesis dalam sebuah teks eksposisi adalah kalimat… A. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting di setiap negara. B. Masalah kesejahteraan guru menjadi salah satu masalah. C. Jika dibandingkan dengan negara lain, pendidikan di Indonesia bisa dikatakan sangat tertinggal D. Masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan pendidikan yang seadanya. E. Beberapa hal yang mempengaruhi mutu pendidikan. 2. Sebelum menyunting teks eksposisi, seseorang harus memahami dulu karakteristik dari teks eksposisi. Salah satunya adalah adanya argumentasi bersifat satu sisi. Maksudnya adalah… A. Penulis memiliki satu argumen. B. Penulis tidak berat sebelah. C. Penulis memihak pada satu sisi, mendukung atau menolak. D. Penulis mendukung apa yang dibicarakan dalam tulisan. E. Penulis menolak apa yang dibicarakan dalam tulisan.

44

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

3. Setiap orang tua tentu akan menyayangi anaknya. Begitupun dengan saya. Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk ia sehingga ia bisa tumbuh menjadi pribadi yang terbaik. Tapi, meskipun saya sudah menjaganya dengan sedemikian rupa, tetap saja kekhawatiran itu selalu ada. Kekhawatiran akan terjerumus pada narkoba, misalnya. Kita semua tahu bahwa di negara kita ini bahaya narkoba semakin menjalar. Pronomina yang digunakan dalam teks eksposisi di atas adalah… A. kami B. saya C. ia D. –nya E. kita 4. Menurut saya, seorang wanita seharusnya bisa menghargai dirinya sendiri dan menjaga kehormatannya dengan cara berpakaian sopan. Memakai pakaian sopan tidak akan menyebabkan keresahan sosial. Kaidah teks eksposisi yang tidak ada dalam teks di atas adalah… A. pronomina B. tesis C. abstraksi D. argumentasi satu sisi E. argumen 5. Teks eksposisi adalah... A. Teks yang berisi cerita dan informasi terkini. B. Teks yang menjelaskan atau memaparkan sesuatu secara runtut. C. Teks yang bertujuan untuk memengaruhi pembaca. D. Teks yang memberikan penjelasan akan suatu permasalahan secara subjektif. E. Teks yang memaparkan informasi untuk menghibur pembaca. 6. Sifat dari penulisan teks eksposisi adalah… A. informatif B. meyakinkan C. menghibur D. merayu E. fiktif 7. Tujuan dari teks eksposisi adalah... A. meyakinkan kebenaran pendapatnya B. memaparkan suatu informasi, pendapat, atau ide C. mengajak pembaca melakukan sesuatu D. menggambarkan sesuatu E. menceritakan suatu kisah 8. Ciri dari sebuah teks eksposisi adalah sifatnya yang ilmiah.Cara mengetahui hal tersebut adalah... A. dengan fakta-fakta yang bisa dibuktikan B. adanya data-data berupa angka C. adanya istilah-istilah ilmiah D. bersifat alami E. menjelaskan masalah yang umum

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

45

9. Pengobatan luka bakar sendiri sebenarnya bisa dilakukan dengan cara tradisional menggunakan bahan-bahan alami. Bahan-bahan alami ini sangat mudah didapatkan. Meskipun pengobatan seperti ini sudah jarang dilakukan, tapi cara seperti ini memang ampuh untuk mengobati luka bakar. Terutama untuk pertolongan pertama pada luka bakar. Pengobatan ini juga menggunakan bahan alami sehingga relatif aman. Ide pokok dari paragraf pertama dalam teks di atas adalah… A. pengobatan luka bakar B. definisi luka bakar C. cara mengobati luka bakar D. mengobati luka bakar dengan cara alami E. bahan alami untuk luka bakar 10. Bahan-bahan alami yang bisa digunakan untuk mengobati luka bakar yang pertama adalah mentimun dan kentang. Caranya, ambil sepotong mentimun dan kentang kemudian haluskan. Oleskan ramuan ini pada luka bakar. Mentimun memiliki kemampuan untuk menyerap panas sedangkan kentang sebagai anti peradangan. Ide pokok dari dari paragraf di atas adalah… A. mentimun dan kentang untuk luka bakar B. cara mengobati luka bakar dengan mentimun dan kentang C. cara mengolah mentimun dan kentang D. kandungan mentimun dan kentang E. efek mentimun dan kentang B. Uraian Petunjuk : Untuk soal nomor 1 s.d. 4 berikut, jawablah pertanyaan berikut dengan benar! 1. Cermati dua gambar berikut, lalu uraikan menjadi sebuah teks eksposisi minimal tiga pargraf, sehingga pembaca mendapatkan informasi yang jelas sesuai struktur dan kaidah teks eksposisi.

Gambar 1

https://www.google.co.id/search?q=gambar+memelihara+kaktus&source=lnms&tbm=isch &sa=X&ved=0ahUKEwjE2LKK2JDaAhVLLY8KHVEzD_0Q_AUICigB&biw=1042&bih=494

46

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Gambar 2

https://www.google.co.id/search?biw=1042&bih=494&tb m=isch&sa=1&ei=mWq8WviZJ8qBvQSD4Y_gAg&q=gambar+prose s+hujan&oq=gambar+proses+hujan&gs_l=psy-ab.1.0. Kiat perawatan tanaman kaktus berikut akan membantu Anda menanam tanaman gurun yang sehat. Berikan cahaya berlimpah. Sebagian besar kaktus berasal dari padang pasir, di mana sinar matahari berlimpah. Kaktus dalam ruangan membutuhkan cahaya yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Sebisa mungkin, letakkan kaktus di jendela dengan cahaya yang tidak terhalang. Jika Anda tidak memiliki cukup cahaya yang masuk melalui jendela, dapatkan pencahayaan ruangan dengan spektrum penuh atau lampu yang mensimulasikan sinar matahari. Jika ruangan Anda memiliki cahaya yang redup untuk jangka waktu lama, akar tanaman cenderung membusuk. Akibatnya mungkin juga kaktus menarik hama. Hindari suhu yang ekstrem. Kaktus membutuhkan suhu untuk tumbuh dengan baik di dalam rumah paling tidak sekitar 18-29 derajat Celcius. Air secukupnya. Untuk perawatan kaktus terbaik, sangat penting untuk menghindari penyiraman tanaman yang dapat menyebabkan akar membusuk. Di lingkungan alami, kaktus disiram hanya jika hujan turun yang sangat jarang terjadi. Jadi, kaktus terbiasa dengan kondisi kering. Siram kaktus dengan air hangat saat tanah sudah kering. Beri pupuk secara berkala. Untuk mempertahankan kaktus indoor yang sehat, pupuk tanaman tersebut setiap dua bulan sekali. Kaktus merespon dengan baik pupuk dengan rasio NPK 15-1530. Kompas.com dengan judul "Begini Cara Merawat Kaktus di dalam Rumah", https://properti.kompas.com/read/2018/01/24/143730721/begini-cara-merawat-kaktus-didalam-rumah. Penulis : Arimbi Ramadhiani 2. Sebutkan ide pokok paragraf tersebut! 3. Uraikan kalimat penjelas pada pargaraf tersebut! 4. Sebutkan penggunaan kata kerja pada paragraf tersebut (minimal sepuluh)!

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

47

Setelah Anda mempelajari materi teks eksposisi, Anda akan bisa memahami tujuan dari penggunaan teks eksposisi. Teks eksposisi dapat Anda manfaatkan dalam kehidupan seharihari untuk mengungkapkan gagasan dan pengetahuan yang Anda pahami sehingga bisa bermanfaat untuk orang lain. Selain itu, Anda bisa bertukar pengetahuan dengan teman Anda mengenai gagasan yang sangat beragam dalam bentuk mengungkapkan pendapat. Apabila Anda mendapatkan kesulitan saat mempelajari materi teks eksposisi bertanyalah kepada guru bina Anda.

Badan Pengembangan Bahasa. 2015. Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI luring) Edisi ke-5. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemendikbud. 2013. Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemendikbud. 2016. Bahasa Indonesia. . Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kosasih, E. 2014. Jenis-jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK. Jakarta: Yrama Widya. https://putrikawung.wordpress.com/category/produk-kain-batik-dengan-pewarnaansintetis-product-batik-fabric-with-synthetic-dyeing/ https://properti.kompas.com/read/2018/01/24/143730721/begini-cara-merawatkaktus-di-dalam-rumah https://www.google.co.id/search?q=foto-foto+longsor+dan+ banjir&tbm=is

48

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Argumentasi

: alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan.

Editorial

: mengenai atau berhubungandengan editor atau pengeditan

Gagasan

:hasil pemikiran atau ide

Logis

:sesuai dengan logika; benar menurut penalaran; masuk akal

Opini

: pendapat;pikiran;pendirian

Pidato

:pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak

Rekomendasi

: hal minta perhatian bahwa orang yang disebut dapat dipercaya dengan baik (biasa dinyatakan dengan surat )

Tesis

:pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang dikemukakan dalam karangan;untuk mendapatkan gelar kesarjanaan pada perguruan tinggi

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

49

50

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Kompetensi Dasar 3.5

Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna tersirat.

4.5

Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot.

ANEKDOT Tujuan Pembelajaran 1. Setelah membaca teks anekdot, peserta didik mampu: 2. mengkritisi teks anekdot dari aspek makna tersirat;

3. mengontruksi struktur teks anekdot; dan 4. mengontruksi kebahasaan teks anekdot.

1. Pengertian Anekdot Anekdot adalah cerita singkat lucu, konyol, dan mengesankan tentang tokoh dan peristiwa tertentu. Pada mulanya anekdot menceritakan tokoh-tokoh terkenal dari berbagai bidang seperti politik, sosial, dan agama. Selain itu anekdot menceritakan peristiwa nyata dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dewasa ini anekdot dapat juga digunakan untuk menceritakan tokoh dan peristiwa fiktif. 2. Fungsi dan Karakteristik/Ciri Kebahasaan teks anekdot: 1) Fungsi: a. Fungsi primer, sebagai sarana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan dan sebagainya. b. Fungsi sekunder, sebagai bahan hiburan, sebagai analogi atau contoh dalam menjelaskan sesuatu sebagai penarik perhatian dan sebagainya. 2) Ciri Kebahasaan: a. menggunakan kalimat yang menyatakan masa lalu; b. menggunakan kalimat retoris; c. menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu dan konjungsi yang menyatakan hubungan sebab-akibat; d. menggunakan kata kerja aksi; dan e. menggunakan kalimat seru. MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

51

3. Struktur Anekdot a. Abstrak Abstrak berada di paragraf awal anekdot. Abstrak menjelaskan gambaran umum anekdot. Untuk menarik perhatian pembaca. Abstrak dibuat secara menarik oleh pengarang. b. Orientasi Orientasi merupakan bagian kedua, yaitu menjelaskan latar belakang peristiwa yang terjadi dalam anekdot. c. Krisis Krisis merupakan bagian ketiga anekdot yang muncul setelah orientasi. Krisis menjelaskan peristiwa ganjil, unik, atau tidak biasa terjadi. d. Reaksi Reaksi merupakan peristiwa ganjil yang terjadi dalam bagian krisis akan mendapatkan respons tertentu. Respon tertentu menandai munculnya bagian reaksi. Keganjilan peristiwa dalam bagian krisis baru dapat dipahami di bagian reaksi ini. Di bagian ini sering muncul kelucuan atau kekonyolan. Bagian ini juga menunjukan klimaks cerita. Selain itu, permasalahan yang dikritik dapat dipahami di bagian ini. e. Koda Koda merupakan bagian terakhir anekdot. Koda dapat berupa pernyataan umum untuk mengakhiri cerita dalam anekdot. Selain itu, koda dapat berupa pernyataan kesimpulan atas peristiwa yang diceritakan.

Perhatikan contoh teks anekdot berikut! Anekdot Hukum Peradilan Pada zaman dahulu di suatu negara (yang pasti bukan negara kita) ada seorang tukang pedati yang rajin dan tekun. Setiap pagi dia membawa barang dagangan ke pasar dengan pedatinya. Suatu pagi dia melewati jembatan yang baru dibangun. Namun sayang, ternyata kayu yang dibuat untuk jembatan tersebut tidak kuat. Akhirnya, tukang pedati itu jatuh ke sungai. Kuda beserta dagangannya hanyut. Si Tukang Pedati dan keluarganya tidak terima karena mendapat kerugian gara-gara jembatan yang rapuh. Setelah itu, mereka melaporkan kejadian itu kepada hakim untuk mengadukan si Pembuat Jembatan agar dihukum dan memberi uang ganti rugi. Zaman dahulu orang dapat melapor langsung ke hakim karena belum ada polisi. 52

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Permohonan keluarga si Tukang Pedati dikabulkan. Hakim memanggil si Pembuat Jembatan untuk diadili. Namun, si Pembuat Jembatan tentu protes dan tidak terima. Ia menimpakan kesalahan kepada tukang kayu yang menyediakan kayu untuk bahan jembatan itu. Setelah itu, hakim memanggil si Tukang Kayu. Sesampainya di hadapan hakim, si Tukang Kayu bertanya kepada hakim, “Yang Mulia Hakim, apa kesalahan hamba sehingga hamba dipanggil ke persidangan?” Yang Mulia Hakim menjawab, “Kesalahan kamu sangat besar. Kayu yang kamu bawa untuk membuat jembatan itu ternyata jelek dan rapuh sehingga menyebabkan seseorang jatuh dan kehilangan pedati beserta kudanya. Oleh karena itu, kamu harus dihukum dan mengganti segala kerugian si Tukang Pedati.” Si Tukang Kayu membela diri, “Kalau itu permasalahannya, ya, jangan salahkan saya, salahkan saja si Penjual Kayu yang menjual kayu yang jelek.” Yang Mulia Hakim berpikir, “Benar juga apa yang dikatakan si Tukang Kayu ini. Si Penjual Kayu inilah yang menyebabkan tukang kayu membawa kayu yang jelek untuk si Pembuat Jembatan.” Lalu, Hakim berkata kepada

pengawalnya,

“Hai

pengawal,

bawa

si

Penjual

Kayu

kemari

untuk

mempertanggungjawabkan perbuatannya!” Pergilah si Pengawal menjemput si Penjual Kayu. Si Penjual Kayu dibawa oleh pengawal tersebut ke hadapan hakim. “Yang Mulia Hakim, apa kesalahan hamba sehingga dibawa ke sidang pengadilan ini?” kata si Penjual Kayu. Sang Hakim menjawab, “Kesalahanmu sangat besar karena kamu tidak menjual kayu yang bagus kepada si Tukang Kayu sehingga jembatan yang dibuatnya tidak kukuh dan menyebabkan seseorang kehilangan kuda dan barang dagangannya dalam pedati.” Si Penjual Kayu menjawab, “Kalau itu permasalahannya, jangan menyalahkan saya. Yang salah pembantu saya. Dialah yang menyediakan beragam jenis kayu untuk dijual. Dialah yang salah memberi kayu yang jelek kepada si Tukang Kayu itu.” Benar juga apa yang dikatakan si Penjual Kayu itu. “Hai pengawal bawa si Pembantu ke hadapanku!” Maka si Pengawal pun menjemput si Pembantu. Seperti halnya orang yang telah dipanggil terlebih dahulu oleh hakim, si Pembantu pun bertanya kepada hakim perihal kesalahannya. Sang Hakim memberi penjelasan tentang kesalahan si Pembantu yang menyebabkan tukang pedati kehilangan kuda dan dagangannya sepedati. Si Pembantu tidak secerdas tiga orang yang telah dipanggil terlebih dahulu sehingga ia tidak bisa memberi alasan yang memuaskan sang Hakim. Akhirnya, sang Hakim memutuskan si Pembantu harus dihukum dan memberi ganti rugi. Berteriaklah sang Hakim kepada pengawal, “Hai, Pengawal, masukkan si Pembantu ini ke penjara dan sita semua uangnya sekarang juga!”

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

53

Beberapa menit kemudian, sang Hakim bertanya kepada si Pengawal, ”Hai, Pengawal apakah hukuman sudah dilaksanakan?” Si Pengawal menjawab, ”Belum, Yang Mulia, sulit sekali untuk melaksanakannya.” Sang Hakim bertanya, “Mengapa sulit? Bukankah kamu sudah biasa memenjarakan dan menyita uang orang?” Si Pengawal menjawab, “Sulit, Yang Mulia. Si Pembantu badannya terlalu tinggi dan gemuk. Penjara yang kita punya tidak muat karena terlalu sempit dan si Pembantu itu tidak punya uang untuk disita.” Sang Hakim marah besar, “Kamu bego amat! Gunakan dong akalmu, cari pembantu si Penjual Kayu yang lebih pendek, kurus, dan punya uang!” Setelah itu, si Pengawal mencari pembantu si Penjual Kayu yang lain yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang. Si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang bertanya kepada hakim, “Wahai, Yang Mulia Hakim. Apa kesalahan hamba sehingga harus dipenjara?” Dengan entengnya sang Hakim menjawab, “Kesalahanmu adalah pendek, kurus, dan punya uaaaaang!!!!” Setelah si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang itu dimasukkan ke penjara dan uangnya disita, sang Hakim bertanya kepada khalayak ramai yang menyaksikan pengadilan tersebut, ”Saudara-saudara semua, bagaimanakah menurut pandangan kalian, peradilan ini sudah adil?” Masyarakat yang ada serempak menjawab, “Adiiill!!!”. (dikutip dari buku Bahasa Indonesia” Ekspresi Diri dan Akademik” kelas X tahun 2013) Contoh Analisis Struktur Teks Anekdot Hukum Peradilan Abstraksi “Pada zaman dahulu di suatu negara ada seorang tukang pedati yang rajin dan tekun. Setiap pagi dia membawa barang dagangan ke pasar dengan pedatinya.” Orientasi “Setiap pagi dia membawa barang dagangan ke Pasar dengan Pedatinya. Suatu pagi dia melewati jembatan yang baru dibangun.” Krisis “Si Tukang Pedati mengadukan si Pembuat Jembatan kepada Hakim agar dihukum karena jembatan yang dibuatnya tidak kuat. Sehingga si Tukang Pedati jatuh ke Sungai, kuda beserta dagangannya hanyut.” Reaksi ‘Hakim memanggil si Pembuat Jembatan, si Tukang Kayu, si Penjual Kayu untuk diadili. Namun mereka akhirnya lolos dari tuduhan karena mereka memiliki alasan yang cerdas. Lalu Hakim memanggil si Pembantu Penjual kayu untuk diadili dan dipenjara. Namun hal tersebut tidak dilakukan karena Pembantu itu terlalu gemuk dan tidak mempunyai uang.’ Koda Akhirnya Yang Mulia Hakim memenjarakan Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan mempunyai uang, Sang Hakim bertanya pada khalayak ramai yang menyaksikan pengadilan tersebut, “Saudara-saudara semua, bagaimanakah pandangan kalian, peradilan sudah adil?” Masyarakat setempat menjawab “Adiiil!!”

54

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Kaidah kebahasaan a. Menggunakan waktu lampau: “Pada zaman dahulu di suatu negara” Alasan: terdapat pada paragraf 1 b. Menggunakan kata sambung : Akhirnya, setelah itu. Alasan: Pada paragraf 1,2,3,6,7,9. c. Menggunakan kata kerja: rajin, memberi, menjemput, melewati, memenjarakan. d. Menggunakan kalimat perintah: “Hai pengawal bawa si pembantu ke hadapanku!”, “Hai pengawal, bawa si penjual kayu untuk mempertanggung jawabkan perlakuannya!” e. Ciri-ciri: 1) Menggunakan Majas Dalam teks anekdot yang berjudul ‘Hukum Peradilan’ tidak terdapat majas apapun. 2) Menggunakan bahasa gaul Setelah kita analisis teks anekdot, bahasa gaul pada teks tersebut adalah ‘dong’, dan ‘amat’. Sang Hakim marah besar “Kamu bego amat! Gunakan dong akalmu,” (Paragraf 7). 3) Bahasa yang membuat pembaca tertawa geli Setelah kita analisis teks, bahasa yang membuat pembaca tertawa geli adalah : Dengan entengnya sang Hakim menjawab “Kesalahanmu adalah pendek, kurus dan punya uang!!” (Paragraf 8). 4) Digunakannya Konjungsi Terdapat banyak konjungsi pada teks anekdot yang berjudul ‘Hukum Peradilan’, yaitu: Konjungsi

Teks Anekdot

a) Dan

Setelah si pembantu yang berbadan pendek, kurus dan banyak uang itu dimasukkan ke penjara dan uangnya disita (Paragraf 9).

b) Oleh karena

Sehingga menyebabkan orang jatuh. Oleh karena itu, kamu harus dihukum dan mengganti segala kerugian (Paragraf 4).

itu c) Karena

Si Tukang Pedati tidak terima karena mendapat kerugian (Paragraf 2).

5) Verba Material Setelah kita analisis verb material yang ada pada teks anekdot ‘Hukum Peradilan’,yaitu : (1) Membawa Setiap pagi dia membawa barang dagangan ke pasar dengan pedatinya. (2) Memanggil Hakim memanggil si Pembuat Jembatan untuk diadili. MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

55

A. Pilihan Ganda Petunjuk : untuk soal nomor 1 s.d. 10 berikut, pilihlah satu jawabanyang benar dengan memberi tanda silang (X) pada A, B, C, D atau E. 1. Bacalah penggalan teks anekdot berikut! Suatu ketika si Azam sedang berlibur, tetapi tampaknya ia tak tahu akan adanya peraturan itu. Ia merokok sendirian sambil duduk di bangku. Karena rokoknya sudah hampir habis, ia membuang puntung rokoknya begitu saja dan jatuh persis di sisi kaki kanannya. Tanpa disangka-sangka, tiba-tiba datang petugas dan menegur Azam dengan suara tegas. Abstraksi yang tepat untuk teks di atas adalah... A. Singapura termasuk salah satu negara yang bersih. B. “Tahukah Anda bahwa Anda telah melakukan pelanggaran?” “Tidak tahu. C. Diambilnya puntung rokok itu serta langsung diisapnya lagi. D. Pada suatu hari Zuki sedang berlibur. E. Kemudian, ia pergi meninggalkan Azam. 2. Struktur teks anekdot yang tepat, yaitu.... A.

abstraksi – koda – orientasi – krisis – reaksi

B.

orientasi – abstraksi – reaksi – krisis – koda

C.

abstraksi – orientasi – krisis – reaksi – koda

D.

koda – reaksi – krisis – orientasi – abstraksi

E.

reaksi – abstraksi – krisis – orientasi – koda

3. Makna tersirat pada gambar anekdot di atas adalah... A. menyindir kepada siswa yang malas belajar dan mengharapkan sepiring nasi. B. menyindir kepada siswi pintar yang tidak mau mengajari siswa lain. 56

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

C. mengkritik pemerintah yang selalu mempersulit dengan adanya soal UAN. D. menyindir siswa yang malas belajar dan mengharapkan kebocoran soal UAN. E. mengkritik pemerintah yang tidak memerhatikan pelajar. 4. Bagian yang menunjukkan tanggapan tokoh terhadap konflik disebut … A. B. C. D. E.

abstraksi orientasi krisis reaksi koda

5. Berikut ini, manakah yang termasuk teks anekdot .… A.

B.

C.

D.

E.

Sudah diketahui oleh semua orang bahwa pendidikan formal itu penting. Akan tetapi, apakah seseorang akan menjadi pemimpin sosial atau pemimpin politik yang bagus pada kemudian hari tidak selalu ditentukan oleh pendidikan formalnya. Diyakini bahwa pengalaman juga menjadi faktor penentu untuk menuju kesuksesan. Meskipun pemerintah melarang transaksi spesies binatang langka, dalam praktiknya populasi binatang yang dilindungi makin berkurang. Dengan beragam motif, manusia makin berusaha memiliki secara pribadi binatang-binatang langka tersebut. Apalagi, ketika pasar domestik atau pasar internasional berani membeli spesies binatang langka dengan harga tinggi, makin tinggi pula pelanggaran terhadap larangan memperjualbelikan binatang langka tersebut. Pertumbuhan penduduk di bumi ini menimbulkan bertambahnya permukiman, pabrik, perkantoran, dan lain-lain. Pembangunan permukiman, pabrik, dan perkantoran itu dilakukan dengan memanfaatkan wilayah hutan tempat berbagai jenis binatang hidup. Ketika hutan dirusak untuk tujuan-tujuan tersebut, habitat atau wilayah tempat binatangbinatang itu hidup akan berkurang. Hal itu menyebabkan ketersediaan pangan untuk binatang-binatang itu berkurang. Perubahan kondisi alam yang demikian itu menyebabkan kepunahan beberapa spesies binatang yang hidup di hutan tersebut. Program Akselerasi sangat dibutuhkan oleh pelajar yang mempunyai ritme belajar cepat. Meskipun sering dikatakan terlalu mahal, itu tidak berarti bahwa program ini tidak diperlukan. Reuni berlangsung di sekolah daun Irwan bertanya pada Rudi," Wah, kamu jadi pejabat, ya?". " Kok tahu?" tanya Rudi lalu Irwan menjawab' " Ya, tahu lah…wajahmu kan gambar uang." Mereka tertawa bersama, hanyut dalam suasana gembira.

6. Bagian yang menunjukkan situasi awal cerita disebut …. A. B. C. D. E.

abstraksi orientasi krisis reaksi koda

7. Bacalah penggalan teks anekdot berikut! (1) “Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung rokok”, tegas petugas itu. (2) Dengan sigap Azam menjawab, “Oh…, maaf terjatuh.” (3) Lalu, diambilnya puntung rokok MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

57

itu serta langsung diisapnya lagi. (4)Petugas itu hanya terbelalak keheranan. (5)Kemudian, ia pergi meninggalkan Azam. Koda yang terdapat pada paragraf di atas adalah... A.

1

B.

2

C.

3

D.

4

E.

5

8. Bagian terjadinya masalah atau hal unik dalam struktur teks anekdot disebut.... A.

krisis

B.

abstraksi

C.

koda

D.

reaksi

E.

orientasi

9. Ciri-ciri anekdot yaitu, kecuali.... A.

bersifat menyindir

B.

lucu

C.

membuat sebagian orang tersinggung

D.

menjengkelkan

E.

membosankan

10. Yang merupakan unsur-unsur teks anekdot, kecuali.... A.

judul

B.

partisipan

C.

pujian

D.

kritik

E.

humor

58

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

B. Uraian Petunjuk : Untuk soal nomor 1 s.d. 5 berikut, jawablah pertanyaan berikut dengan benar! 1. Apa yang dimaksud dengan teks anekdot? 2. Sebutkan dan jelaskan struktur teks anekdot! 3. Sebutkan ciri kebahasaan teks anekdot! 4. Apa yang dimaksud dengan makna tersirat dalam teks anekdot? 5. Analisislah struktur teks anekdot berikut!

POLITISI BLUSUKAN BANJIR Pada malam Jumat, paling banyak ditemukan polisi melakukan blusukan, termasuk Darman (maaf bukan nama sebenarnya dan bukan sebenarnya nama). Darman mendatangi kampung yang diterjang banjir paling parah. Kebetulan disana banyak wartawan meliputi sehingga dia makin semangat menyerahkan bingkisan. Darman juga tidak mau menyia-nyiakan sorotan kamera wartawan. Dia mencari strategi agar tetap menjadi perhatian media. Darman berusaha masuk ke tempat banjir dan menceburkan diri ke air. Sial baginya, dia terperosok ke selokan dan terseret derasnya air. Darman berusaha sekuat tenaga melawan arus, tetapi tak berdaya, dia hanyut. Untung regu penolong sangat sigap. Meskipun terseret cukup jauh, Darman masih bisa diselamatkan. Dia dibawa ke posko kesehatan dan dibaringkan di bangsal. Waktu itu semua bangsal penuh oleh orang pingsan. Darman kaget melihat orang yang ada di situ. Semuanya dia kenal, para politisi sedang blusukan. Lebih kaget lagi ketika dia melihat doa tertulis di dinding: "Ya Allah hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas". Darman pingsan!.

(dikutip dari buku Bahasa Indonesia” Ekspresi Diri dan Akademik” kelas X tahun 2013)

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

59

Setelah Anda mempelajari materi di atas, untuk lebih mendalami dan menguasai materi yang berkaitan dengan Kompetensi Dasar 3.10, silahkan buka dan pelajari buku yang berkaitan dengan Anekdot seperti yang tertera dalam referensi di bawah ini. Pada aktivitas praktikum, silakan Anda lakukan aktivitas tersebut kemudian hasilnya diberikan kepada tutor Anda. Jika Anda mengalami kesulitan baik dalam pemahaman materi pelajaran atau praktikum, silakan Anda konsultasikan dengan guru bina.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik. 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015.Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Darmawati,Uli. Dan Y. Budi Artati.2016. Bahasa Indonesia. Klaten:Intan Pariwara

Abstrak

: abstrak berada di paragraf awal anekdot. Abstrakmenjelaskan gambaran umum anekdot. Untuk menarik perhatian pembaca.

Anekdot

:jenis teks yang berisi peristiwa-peristiwa lucu, konyol, atau menjengkelkan sebagaiakibat dari krisis yang ditanggapi dengan reaksi.

Humor

:keadaan yang menggelikan hati; lucu

kalimat retoris

:kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban atau tanggapan langsung.kalimat tanya retoris biasanya digunakan dalam pidato, khutbah, atau orasi.

60

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

kalimat seru

:kalimat yang isinya mengungkapkan kekaguman perasaan. karena rasa kagumberhubungan dengan sifat, maka kalimat seru dibentuk dari kalimat statif. kalimat seru disebut juga kalimat interjektif.

kata kerja

:(verba) kata yang menunjukkan aksi, peristiwa, atau keadaan, misalnyamembaca,berjalan, dikeluarkan.

Koda

:bagian terakhir sebuah komposisi

Krisis

:bagian ketiga anekdot yang muncul setelah orientasi. Krisis menjelaskan peristiwa ganjil, unik, atau tidak biasa terjadi.

Konjungsi

:kata untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan,

atau

kalimat-kalimatdan sebagainya, dan tidak untuk tujuan atau maksud lain. Orientasi

:bagian kedua yaitu menjelaskan latar belakang peristiwa yang terjadi dalam anekdot.

Reaksi

:peristiwa ganjil yang terjadi dalam bagian krisis akan mendapatkan respons tertentu, respon tertentu menandai munculnya bagian reaksi.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

61

62

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Kompetensi Dasar 3.7 Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) baik lisan maupun tulis. 4.7Menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan dibaca.

Melestarikan Nilai-Nilai Kearifan dalam Hikayat Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi teks hikayat, peserta didik diharapkan mampu: 1. menjelaskan pengertian hikayat dengan tepat; 2. menuliskan enam ciri (karakteristik) hikayat dengan benar; 3. menemukan enam isi unsur intrinsik hikayat dengan benar; 4. mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat; dan 5. menceritakan kembali isi hikayat dengan benar.

Nilai-Nilai Kearifan dalam Hikayat Indonesia sangat kaya dengan cerita rakyat, setiap daerah di nusantara memiliki cerita rakyat yang menarik dan mengandung nilai-nilai kearifan yang masih relevan saat ini. Salah satu cerita rakyat yang menarik untuk dipelajari adalah hikayat. Apakah Anda pernah membaca hikayat? Cerita hikayat apa yang pernah Anda baca? Ada beberapa hikayat yang berasal dari zaman peralihan Hindu-Islam, yaitu Hikayat Puspa Wiraja, Hikayat Parang Punting, Hikayat Langlang Buana, Hikayat Si Miskin, Hikayat Indera Bangsawan, Hikayat Indera Putra, Hikayat Indera Jaya Pahlawan, dan sebagainya. Pada pembahasan materi hikayat, Anda akan menggali nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam cuplikan hikayat. Hal tersebut akan menambah kearifan dalam diri Anda yang dapat diterafkan dalam kehidupan Anda saat ini.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

63

Coba Anda baca dengan saksama dan pelajari nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam cuplikan hikayat Indera Jaya Pahlawan (1992: 20-21) di bawah ini dengan baik! Hikayat Indera Jaya Pahlawan Syahdan maka Indra Jaya pun berpikir, “jikalau aku katakannya anaknya, aku ini tiada dapat aku hendak melihat termasa segala negeri raja-raja di dalam alam ini. Tiada aku dilepaskannya. Baik juga jangan aku katakan .” Setelah itu maka katanya. “Nama hamba ini Indra Jaya Pahlawan. Datang hamba ini tiada tertentu, sesat ke atas gunung ini, akan bapaku ini dari mana dan apa mulanya? Maka bapaku menjadi bintang ini?” Maka kata Raja Bulia Kesna, “ Hai , anakku, akan Ayahanda ini asalnya raja di Negeri Syamsu Alam Bahrul Asyikin.Nama Ayahanda ini Raja Bulia Kesna, hamba ini dari sebab ingin hendak beranak maka hamba bertapa laki-istri empat puluh hari empat puluh malam. Maka Ayahanda dapat alamat, katanya, ‘Pergilah engkau ambil bunga wanta di atas mercu Gunung Bala Dewangga. ‘ setelah itu, maka Ayahanda Bunda pun pergilah membawa Adinda Tuan ini diiringi rakyat, menteri, hulubalang Ayahanda. Maka sehingga naik setengah gunung itu, kalakian maka hujan bertiup pun turunlah terlalu keras, hari malam gelap gulita. Maka segala rakyat, menteri // Ayahanda pun habis diterbangkan oleh angin kemana-mana perginya tiadalah Ayahanda tahu. Maka tinggallah Ayahanda dua lakiistri juga. Syahdan maka Ayahanda gagahi juga naik ke gunung ini sampai ke mercu gunung ini. Maka ayahanda pun masuklah mandi ke dalam kolam itu. Maka terlihatlah kepada bunga wanta dadu itu. Ayahanda berenang mengambil; setelah dapat maka Ayahanda dua laki-istri makanlah. Setelah sudah, maka Ayahanda kedua telah sudah menjadi gajah. Kepada suatu malam hamba tidur di bawah pohon kayu ini. Maka datang Langlang Buana, katanya kepada istri hamba, ‘Jikalau engkau beranak umur dua tahun, engkau buangkan ia ke dalam kolam itu.’ Telah hamba beranak dua tahun umurnya, hamba buangkan ke dalam kolam anak hamba itu. Sekarang pun mati entah hidup, tiadalah hamba ketahui.”Adapun Maharaja Bulia Kesna berkata itu air matanya bercucuran oleh menyebut anakanda baginda itu, lebih pula Permaisuri yang sangat menangis. Kalakian maka Indra Jaya pun turut menangis oleh belas hatinya mendengar cerita itu. Maka kata Maharaja Bulia, “Hai, anakku, berapa lamanya Ayahanda kedua ini menjadi gajah tiadalah hamba ketahui halnya hamba. Dan sampailah sekarang akan hamba menjadi manusia ini pun hamba tadi tiada khabarkan diri serta hamba terkejut. Hamba lihat anakku ada terdiri di bawah kaki. Akan hamba pun sudah menjadi manusia, tiadalah hamba ketahui. “Maka sahut Indra Jaya, “Hai, Sri Maharaja, hambalah yamng membunuh gajah laki-istri itu. Hamba panah. Sebab pun maka hamba bunuh, dari hamba takut melihat rupanya. Telah gajah itu mati, tiba-tiba hamba lihat bangkainya itu pun // gaib keduanya. Akan bapakulah kedua yang ada tidur kepada tempat gajah itu seperti rupanya. Maka Patikpun siram dengan air kalik patik. Maka Tuanku kedua pun sadarlah ini.” Setelah Maharaja Bulia mendengar kata Indra Jaya itu, syahdan maka keduanya pun memeluk mencium Indra Jaya seraya katanya, “Hai, anakku dan buah hatiku. Telah menerima kasihlah Ayah Bunda akan kasih Tuan, seperti berhutang nyawalah Ayah

64

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Bunda kepada Tuan. Ya, anakku, Ayahanda bertanya kepada tuan, berkata benarlah kiranya engkau kepada Ayahanda. Apa bangsanya anakku ini? Jin atau dewakah, anak manusiakah, dan di mana negeri Tuan supaya Ayah Bunda pergi bersama-sama Tuan?” Syahdan maka Indra Jaya pun menyembah katanya, “Ya, Syah Alam, nama ayahanda bunda patik tiadalah patik tau. Dari kecil di dalam ini, tetapi akan asal patik, manusia. Patik selama-lamanya berjalan ke sana kemari mencari makanan, lalu saat naik gunung ini bertemulah dengan Sri Maharaja ini.” Maka dipeluk dicium oleh Maharaja Bulia Kesna Indra Jaya, katanya, “Jikalau demikian, Tuan, baiklah Ayahanda ambil akan anak karena aku pun tiada beranak. Marilah Tuan, kita pulang ke Negeri Syamsul Alam supaya Tuan Ayahanda rajakan di sana, ganti Ayahanda. Sepuluh hari juga jauhnya dari gunung ini, “ Maka kata Indra Jaya, “ Bersama-samalah kita, masukkan, Tuanku sudi berhambakan patik, usahlah dahulu Tuanku berangkat ke negeri Tuanku. Baik juga Tuanku tinggal di gunung ini. Kita membuat negeri di sini.” Maka kata Baginda itu, “Wah, anakku, berapa harinya kita membuat negeri karena // kita hanyalah berdua orang.” Maka kata Indra Jaya, “Ya, Syah Alam, Tuanku lihat juga kebesaran Dewata Mulia Raya.” 1. Pengertian Hikayat Masyarakat Indonesia mempunyai banyak cerita rakyat yang merupakan karya sastra lama atau karya sastra melayu klasik. Cerita rakyat tersebut berasal dari tradisi lisan, berupa cerita lisan dan biasanya dituturkan dari generasi ke generasi secara lisan, dari mulut ke mulut, yang biasa disebut leluri. Salah satu bentuk cerita rakyat tersebut adalah hikayat. Hikayat merupakan salah satu bentuk karya sastra lama yang berbentuk prosa. Menurut Wiyatno (2005:76) Hikayat adalah salah satu bentuk karya sastra lama. Cerita hikayat berkisar mengenai lingkungan istana, raja, keluarga raja, dan para punggawa istana. Bahasa yang dipergunakan dalam hikayat sudah jauh berbeda dengan bahasa Indonesia sekarang. Hal ini disebabkan hikayat merupakan karya sastra Melayu klasik yang ditulis beberapa abad lalu. Hikayat merupakan karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah (bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu). Hikayat dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta, misalnya, Hikayat Hang Tuah; Hikayat Perang Palembang, Hikayat Seribu satu Malam. (KBBI V, 20015: 401) Dilihat dari waktu kemunculannya, hikayat merupakan hasil sastra zaman peralihan, dan hikayat itu sendiri adalah kata Arab yang berarti cerita. Hikayat dalam bahasa Arab/ Parsi mulamula berarti cerita pendek dan hanya mendapat maknanya sebagai cerita panjang sesudah Hikayat Muhamad Hanafiah diciptakan (Liaw Yock Fang, 1991: 151)

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

65

Berdasarkan beberapa pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa hikayat adalah karya sastra melayu klasik atau karya sastra lama berbentuk prosa yang isi ceritanya berkisar mengenai kehidupan kerajaan. Hikayat memiliki nilai moral yang bermanfaat bagi kita. Biasanya bahasa yang dipergunakan adalah bahasa melayu lama. Oleh karena itu, bila kita membaca hikayat harus cermat untuk memahaminya.

2. Ciri-ciri Hikayat Seperti halnya karya sastra lainnya, hikayat mempunyai ciri-ciri tertentu. Menurut Liaw Yock Fang (1991: 151) sastra melayu lama pada umumnya tidak bertarikh dan tidak ada nama pengarangnya. Sastra melayu lama tertulis dalam bahasa Arab. Ini berarti sesudah Islam masuk dan huruf Jawi diciptakan, sastra melayu lama baru lahir dari pertemuan sastra yang berunsur Hindu dengan pengaruh Islam. Menurut Tukan (2006:77) karya sastra prosa melayu klasik termasuk hikayat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. a. Biasanya berisi hal-hal yang luar biasa dan berkisar pada kehidupan istana. b. Menggunakan kata-kata bahasa Arab, kata-kata yang sukar, dan ungkapan atau bahasa klise. c. Biasanya anonim atau tidak diketahui nama pengarangnya. d. Cara bercerita hampir semua sama, hikayat umumnya merupakan cerita berbingkai, yaitu cerita yang di dalamnya terdapat cerita-cerita lain yang dituturkan oleh pelakupelaku cerita. Widodo (2000:111) menjelaskan bahwa karya sastra Melayu Klasik memiliki sifat-sifat atau ciri-ciri sebagai berikut. a. Ceritanya berkisar seputar kehidupan istana. Oleh karena itu, disebut istana centris. b. Menggambarkan tradisi masyarakat yang lebih menonjolkan kekolektifan daripada keindividualan. Sebagai akibat logis dari tradisi kolektivisme, sebuah karya sastra Melayu Klasik dianggap sebagai milik bersama, bukan milik individu. Oleh karena itu, karya sastra Melayu Klasik bersifat anonim, pengarangnya tidak dikenal. c.

Sastra Melayu Klasik berasal dari tradisi lisan. Disampaikan dari generasi ke generasi secara lisan, dari mulut ke mulut yang biasa disebut leluri.

66

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa karya sastra melayu klasik yang berupa hikayat memiliki cerita yang berpusat pada kehidupan istana (istana sentris/ keraton sentris) yaitu ceritanya seputar kehidupan kerajaan. Ceritanya pralogis yaitu cerita dalam hikayat tidak berlogika (tidak sama dengan kenyataan umum atau tidak menggunakan pendekatan realistis, cerita yang disampaikan tidak sesuai dengan kehidupan sehari-hari yang biasa dialami oleh manusia). Dipengaruhi kesusastraan Arab dan Hindu. Berkembang secara statis. Nama pengarangnya tidak dicantumkan atau tidak ada (anonim). Ditulis dalam bentuk prosa. Naskah asli hikayat lebih banyak ditulis dengan huruf Arab Melayu.

3. Unsur Intrinsik Hikayat Unsur intrinsik yaitu unsur yang terdapat dalam karya sastra yang merupakan unsur pembentuk karya sastra. Wellek dan Warren (1995: 156) menyebutnya dengan istilah pendekatan intrinsik. Sedangkan yang termasuk unsur intrinsik yang disebutkan dalam beberapa buku pelajaran berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013, Wellek dan Warren menyebutnya dengan istilah unsur pembentuk karya sastra. Unsur intrinsik hikayat yang dimaksud dalam KTSP dan Kurikulum 2013 adalah alur, tema, penokohan, latar, gaya bahasa, sudut pandang pengarang / point of view, dan amanat. Alur /plot yaitu jalan cerita, merupakan liku-liku suatu peristiwa yang mengikat jalan cerita sehingga memiliki klimaks dan antiklimaks dari hubungan-hubungan antarkejadian dalam sebuah cerita. Tema adalah pokok cerita yang merupakan sumber permasalahan dan pembahasan dalam cerita. Istilah penokohan mencakup dua hal yaitu tokoh dan karakter yang diletakkan pengarang kepada tokoh tertentu. Tokoh dapat diartikan sebagai pelaku cerita, sedangkan karakter atau perwatakan disebut juga gambaran rupa atau pribadi atau watak pelaku dalam cerita. Latar atau setting menunjukkan sebuah lokasi atau tempat kejadian sebuah peristiwa tengah berlangsung. Di samping latar tempat dan latar waktu dalam teori sastra ada bermacam-macam latar yang harus diperhatikan secara cermat, diantaranya latar sosial, latar budaya, latar ekonomi, latar politik, latar agama, dan sebagainya.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

67

Gaya bahasa yaitu pemakaian bahasa dalam bertutur atau bercerita, pemakaian ragam tertentu atau ciri-ciri tertentu atau cara khas dalam cerita untuk memperoleh efek-efek tertentu. Sudut pandang pengarang (point of view) pada hakikatnya merupakan cara, strategi, teknik, atau siasat yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasannya, apakah pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama dengan menggunakan kata ganti orang pertama atau sudut pandang orang ketiga dengan menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita. Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang lewat cerita yang ditulisnya. Supaya Anda lebih memahami unsur intrinsik hikayat, berikut disajikan analisis unsur intriksik hikayat yang sesuai dengan cuplikan hikayat Indera Jaya Pahlawan yang disajikan dalam modul ini. Unsur Intrinsik Tema

Penokohan

Alur/ plot

Latar/ Setting

Sudut pandang

68

Isi Pembahasan Perjuangan dan kepahlawan, yaitu menceritakan seorang anak yang sakti dapat berjuang menolong orang tuanya dan masyarakat yang mendapat kesulitan. Indra Jaya Pahlawan, yaitu seorang yang sakti dan suka menolong orang yang mendapat kesulitan. Raja Bulia Kesna adalah ayah Indra Jaya Pahlawan seorang raja yang bijaksana, adil, gigih, rela berkorban tidak pernah putus asa, mempunyai semangat yang tinggi untuk meraih cita-citanya. Menceritakan seorang raja yang bernama Bulia Kesna. Raja tersebut sangat adil, bijaksana, disayangi rakyatnya, dan disegani oleh kerajaan lain, tetapi sayang raja tersebut belum dikarunia putra, meskipun sudah lama hidup berumah tangga, sehingga dia bertapa dan berdoa kepada dewa-dewa supaya dikarunia anak. Untuk mendapatkan anak tersebut, ada beberapa persyaratan yang sangat berat, diantaranya berubah wujud menjadi binatang dan kerajaannya hancur oleh topan dan badai, tetapi dengan kegigihannya segala cobaan tersebut dapat dilalui dan akhirnya mempunyai anak yang sangat sakti yang bernama Indra Jaya Pahlawan. Karena kesaktiannya Indra Jaya Pahlawan dapat merubah wujud ayah dan ibunya menjadi manusia lagi, dan dapat menciptakan sebuah kerajaan untuk ayahnya. ¾ Latar waktu: zaman dahulu ¾ Latar tempat: di Negeri Syamsu Alam Bahrul Asyikin, di Gunung Bala Dewangga. ¾ Latar suasana: menegangkan dan menyedihkan. Orang ketiga sebagai pencerita

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Gaya bahasa

Amanat

¾ Menggunakan gaya bahasa pleonasme, yaitu cerita yang disajikan berlebihan, mengungkapkan kesaktian tokoh secara berlebihan, pralogis, misalnya, seorang raja karena kesaktiannya bisa berubah wujud menjadi binatang, bisa menciptakan sebuah negeri, bisa terbang. ¾ Menggunakan bahasa melayu klasik, dengan kata-kata arkais, kalimat yang digunakan tidak efektif, ada beberapa kata yang diulang dalam satu tuturan. ¾ Seorang anak harus menyayangi dan membantu orang tua dengan tulus. ¾ Membantu masyarakat yang sedang mendapat kesulitan. ¾ Seorang raja harus adil dan bijaksana supaya disayangi rakyatnya dan memberikan contoh yang baik bagi rakyatnya.

Unsur ekstrinsik merupakan unsur pembangun dari luar karya sastra yang mempengaruhi unsur dalam karya sastra. Unsur ekstrinsik hikayat berkaitan dengan nilai-nilai yang terdapat dalam hikayat berupa nilai religius (agama), moral, budaya, sosial, edukasi (pendidikan), dan estetika (keindahan). Nilai agama dalam hikayat,

yaitu agama yang

dipercayai tokoh dalam hikayat.

4. Nilai-nilai yang Terkandung dalam Hikayat Hikayat termasuk karya sastra lama, tetapi nilai-nilai kearifan yang terkandung di dalamnya masih relevan dengan kehidupan saat ini. Nilai-nilai kehidupan tersebut dapat berupa nilai religius (agama), moral, budaya, sosial, edukasi (pendidikan), dan estetika (keindahan). Nilai agama dalam hikayat, yaitu agama yang dipercayai tokoh dalam hikayat. Nilai sosial budaya masyarakat dalam hikayat mencerminkan tradisi masyarakat lama, misalnya mencerminkan masyarakat yang suka berdagang ke luar wilayah atau negeri, mencerminkan masyarakat yang suka bertani, bergotong royong, dan sebagainya. Sebagai contoh nilai-nilai yang terdapat dalam hikayat, coba Anda baca dengan saksama teks hikayat berikut!

http://ilmuusekolah.blogspot.com/2017/02/hikayat-terkenal-bahasa-melayu-dengan.html

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

69

Hikayat Bayan Budiman

Sumber: https-//bp.blogspot.com/ Sebermula ada saudagar di negara Ajam. Khojan Mubarok namanya, terlalu amat kaya, akan tetapi ia tiada beranak. Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar Mubarok pun beranaklah istrinya seorang anak laki-laki yang diberi nama Khojan Maimun. Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka di serahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun. Ia dipinangkan dengan anak saudagar yang kaya, amat elok parasnya, namanya Bibi Zainab. Hatta beberapa lamanya Khojan Maimun beristri itu, ia membeli seekor burung bayan jantan. Maka beberapa di antara itu ia juga membeli seekor tiung betina, lalu di bawanya ke rumah dan ditaruhnya hampir sangkaran bayan juga. Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut, lalu minta izinlah dia kepada istrinya. Sebelum dia pergi, berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubaya-hubaya jangan tiada, karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam dari pada senjata. Hatta beberapa lama di tinggal suaminya, ada anak Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang perempuan tua. Maka pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja itu. Maka bernasihatlah ditentang perbuatannya yang melanggar aturan Allah SWT. Maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati. Lalu Bibi Zainab pun pergi mendapatkan bayan yang sedang berpura-pura tidur. Maka bayan pun berpura-pura terkejut dan mendengar kehendak hati Bibi Zainab pergi mendapatkan anak raja. Maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa. Setelah ia sudah berpikir demikian itu, maka ujarnya, “Aduhai Siti yang baik paras, pergilah dengan segeranya mendapatkan anak raja itu. Apapun hamba ini haraplah tuan, jikalau jahat sekalipun pekerjaan tuan, Insya Allah di atas kepala hambalah menanggungnya. Baiklah tuan sekarang pergi, karena sudah dinanti anak raja itu. Apatah dicari oleh segala manusia di dunia ini selain martabat, kesabaran, dan kekayaan? Adapun akan hamba, tuan ini adalah seperti hikayat seekor unggas bayan yang dicabut bulunya oleh tuannya seorang istri saudagar.” Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut. Maka Bayanpun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu. Hatta setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan setiap berpamitan dengan bayan. Maka diberilah ia ceritacerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam. Burung tersebut bercerita, hingga akhirnyalah Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatannya dan menunggu suaminya Khojan Maimum pulang dari rantauannya. Burung Bayan tidak melarang malah dia menyuruh Bibi Zainab meneruskan 70

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

rancangannya itu, tetapi dia berjaya menarik perhatian serta melalaikan Bibi Zainab dengan cerita-ceritanya. Bibi Zainab terpaksa menangguh dari satu malam ke satu malam pertemuannya dengan putera raja. Begitulah seterusnya sehingga Khoja Maimun pulang dari pelayarannya. Bayan yang bijak bukan sahaja dapat menyelamatkan nyawanya tetapi juga dapat menyekat isteri tuannya daripada menjadi isteri yang curang. Dia juga dapat menjaga nama baik tuannya serta menyelamatkan rumah tangga tuannya. Antara cerita bayan itu ialah mengenai seekor bayan yang mempunyai tiga ekor anak yang masih kecil. Ibu bayan itu menasihatkan anak-anaknya supaya jangan berkawan dengan anak cerpelai yang tinggal berhampiran. Ibu bayan telah bercerita kepada anak-anaknya tentang seekor anak kera yang bersahabat dengan seorang anak saudagar. Pada suatu hari mereka berselisih faham. Anak saudagar mendapat luka di tangannya. Luka tersebut tidak sembuh melainkan diobati dengan hati kera. Maka saudagar itupun menangkap dan membunuh anak kera itu untuk mengubati anaknya. Nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat di atas, dapat dirinci sebagai berikut. Nilai Agama

Sosial

Budaya

Konsep Nilai

Kutipan Teks

Memohon kepada Tuhan dengan berdoa dan bersedekah agar dimudahkan urusannya Pasrah kepada Tuhan setelah berusaha

Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa kunut dan sedekah kepada fakir dan miskin.

Tidak melihat perbedaan status Sosial

Si Kembar menolak dengan mengatakan bahwa dia adalah hamba yang hina. Akan tetapi, tuan puteri menerimanya dengan senang hati.

Membantu orangorang yang berada dalam posisi kesulitan Raja ditunjuk berdasarkan keturunan dan raja yang memiliki putra lebih dari satu selalu mencari tahu siapa yang paling gagah dan pantas menjadi penggantinya.

Dengan segera Syah Peri mengeluarkan dayang-dayang itu. Tatkala Garuda itu datang, Garuda itu dibunuhnya

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Maka ia pun menyerahkan dirinya kepada AllahSubhanahuwata’ala dan berjalan dengan sekuat-kuatnya.

Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang

71

patut menjadi raja di dalam negeri.

Moral

Mencari jodoh putrinya dengan cara mengadakan sayembara atau semacam perlombaan

Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan

Untuk menunjukkan yang terkuat dan terhebat

oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. “Barang siapa yang dapat susu harimau beranak muda, ialah yang akan menjadi suami tuan puteri.”

Tidak mau bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu

Hatta datanglah kesembilan orang anak raja meminta susu kambing yang disangkanya susu harimau beranak muda itu.

Memperdaya orang yang tidak berusaha

Indera Bangsawan berkata susu itu tidak akan dijual dan hanya akan diberikan kepada orang yang menyediakan pahanya diselit besi hangat.

Kewajiban belajar ilmu agama sejak usia kecil

Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir seAndanya diketahuinya.

(Dikutip dari buku Teks Bahasa IndonesiaKelas X, Kemendikbud, 2015: 122—124)

72

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Untuk lebih memahami materi ”Hikayat” dalam modul ini, Anda harus mengerjakan soal-soal penilaian berikut secara mandiri. Terlebih dahulu Anda harus membaca cuplikan hikayat di bawah ini, lalu jawablah beberapa pertanyaan penilaian berikut sesuai dengan isi teks hikayatnya!

Syahdan maka Indra Jaya pun berpikir, “jikalau aku katakannya anaknya, aku ini tiada dapat aku hendak melihat termasa segala negeri raja-raja di dalam alam ini. Tiada aku dilepaskannya. Baik juga jangan aku katakan .” Setelah itu maka katanya. “Nama hamba ini Indra Jaya Pahlawan. Datang hamba ini tiada tertentu, sesat ke atas gunung ini, akan bapaku ini dari mana dan apa mulanya? Maka bapaku menjadi binatang ini?” Maka kata Raja Bulia Kesna, “ Hai, anakku, akan Ayahanda ini asalnya raja di Negeri Syamsu Alam Bahrul Asyikin.Nama Ayahanda ini Raja Bulia kesna, hamba ini dari sebab ingin hendak beranak maka hamba bertapa laki-istri empat puluh hari empat puluh malam. Maka Ayahanda dapat alamat, katanya, ‘Pergilah engkau ambil bunga wanta di atas mercu Gunung Bala Dewangga. ‘ setelah itu, maka Ayahanda Bunda pun pergilah membawa Adinda Tuan ini diiringi rakyat, menteri, hulubalang Ayahanda. Maka sehingga naik setengah gunung itu, kalakian maka hujan bertiup pun turunlah terlalu keras, hari malam gelap gulita. Maka segala rakyat, menteri // Ayahanda pun habis diterbangkan oleh angin kemana-mana perginya tiadalah Ayahanda tahu. Maka tinggallah Ayahanda dua laki-istri juga. (Hikayat Indra Jaya Pahlawan, 1992: 20) Uraian Petunjuk : Untuk soal nomor 1 s.d.5 berikut, jawablah pertanyaan berikut dengan benar! 1. Jelaskan pengertian hikayat! 2. Tuliskan lima dari enam ciri hikayat yang tergambar dalam teks hikayat di atas! 3. Temukan lima unsur intrinsik dari teks hikayat di atas! 4. Temukan nilai-nilai yang terkandung dalam teks hikayat di atas! 5. Ceritakan kembali dengan bahasamu sendiri cuplikan HikayatIndra Jaya

Pahlawan di

atas ke dalam satu atau dua paragraf!

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

73

Setelah Anda mempelajari materi “Hikayat”. Anda akan bisa memahami nilai-nilai teks hikayat yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai kearifan dalam hikayat yang Anda pelajari akan menambah gagasan dan pengetahuan sehingga bermanfaat bagi kehidupanmu. Selain itu, Anda bisa bertukar pengetahuan dengan teman Anda mengenai gagasan yang sangat beragam dari judul hikayat yang lain sehingga menambah kecerdasan literasi dan cakrawala pengetahuan Anda. Umpan balik terhadap penguasan materi “Hikayat” ini Anda dapat mencocokkan jawaban penilaian latihan soal Anda dengan kunci jawaban. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi pelajaran ini. Skor Nilai: Nomor Soal 1 2 3 4 5 Jumlah

Skor 2 3 7 3 5 20

Nilai Akhir: jumlah skor yang diperoleh X 5

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90% - 100% = baik sekali 80% - 89% = baik 70% - 79% = cukup - 69% = kurang Kalau Anda mencapai tingkat penguasan 80% ke atas, berarti penguasaan Anda terhadap materi ini sudah bagus. Anda boleh melanjutkan ke modul selanjutnya. Akan tetapi, bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi kegiatan belajar modul ini, terutama yang belum anda kuasai.

74

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Depdikbud. 1992. Hikayat Indra Jaya Pahlawan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Fang, Liaw Yock. 1991. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik. Jakarta: Erlangga. Kemendikbud. 20015. Kamus Besar Bahasa Indonesia V. Jakarta: Balai Pustaka. Kemendikbud, 2015. Bahasa Indonesia Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Tukan, P.. 2006. Mahir Berbahasa Indonesia 2 SMA Kelas XI Program IPA dan IPS. Jakarta: Yudistira. Wellek, Rene dan Austin Warren. 1995. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia. Widodo, Slamet dan Epon Kurniasih. 2000. Terampil Berbahasa Indonesia 2. Bandung: Ganeca Exact. Wiyanto, Asul. 2001. Kesusasatraan Sekolah. Jakarta: Grasindo.

Alur /plot

: jalan cerita, merupakan liku-liku suatu peristiwa yang

mengikat jalan

cerita sehingga memiliki klimaks dan antiklimaks dari

hubungan-

hubungan antarkejadian dalam sebuah cerita. Anonim

: nama pengarangnya tidak dicantumkan atau tidak ada

Biografis

: riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain.

Hikayat

: Hikayat merupakan karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah (bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu). Hikayat dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekedar untuk meramaikan pesta, misalnya,

Hikayat Hang Tuah; Hikayat Perang

Palemabng, Hikayat Seribu satu Malam. : berkenaan dengan sejarah; bertalian atau ada hubungannnya dengan MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

75

Historis

masa lampau :

Intrinsik istana centris

terkandung di dalamnya

: cerita yang berpusat pada kehidupan istana, ceritanya seputar kehidupan kerajaan. : ketika itu; lalu; kemudian.

Kalakian klasik leluri Melayu

: karya sastra zaman kuno yang bernilai kekal : adat yang turun temurun dari nenek moyang; tradisi : suku bangsa dan bahasa di Sumatra, Semenanjung Malaysia, dan di berbagai daerah di Asia Tenggara. : bagian yang tertinggi (paling atas); puncak: -- gunung; -- tiang

Mercu pelipur lara pralogis

:penghibur hati yang luka : cerita dalam hikayat tidak berlogika (tidak sama dengan kenyataan umum atau tidak menggunakan pendekatan realistis, cerita yang disampaikan tidak sesuai dengan kehidupan sehari-hari yang biasa dialami oleh manusia). :karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi)

prosa

: kesusastraan

sastra

: asal-usul

silsilah

:dalam keadaan diam (tidak bergerak, tidak aktif, tidak berubah

statis Syahdan

keadaannya); tetap. : selanjutnya …, lalu … (biasanya dipakai pada permulaan cerita atau permulaan bab)

Tarikh Tema

: sejarah, tamb0, riwayat : pokok cerita yang merupakan sumber permasalahan dan pembahasan dalam cerita. : adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan

Tradisi

76

dalam masyarakat.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

IKHTISAR BUKU NONFIKSI DAN NOVEL

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

77

Kompetensi Dasar 3.9 Menyebutkan butir-butir penting dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan satu novel yang dibacakan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen.

Kompetensi Dasar 4.9 Menyusun ikhtisar dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan ringkasan dari satu novel yang dibaca.

Ikhtisar Buku nonfiksi dan Novel Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi butir-butir penting dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan satu novel yang dibacakan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen. 2. Menyusun ikhtisar dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan ringkasan dari satu novel yang dibaca.

A. Pengertian Menurut (summary) sekurang-kurangnya ikhtisar dalam hubungan dengan laporan, merupakan suatu bagian dari tulisan yang menyampaikan suatu informasi pening dari sebuah laporan dalam bentuk yang sangat singkat. Walaupun bentuk ikhtisar itu sangat singkat, namun tidak sesingkat abstrak. Bila abstrak hanya menyampaikan aspek-aspek mana saja yang dikemukakan dalam laporan, ikhtisar memasukan pula informasi mengenai aspek-aspek itu. Bila perbedaan abstrak dan ikhtisar ditinjau daru unsur-unsur pembentukan tema, abbstrak hanya mengandung topik persoalan, sedangkan ikhtisar mengandung topik persoalan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi. Untuk itu, dapat dinyatakan bahwa ikhtisar adalah suatu bagian dari tulisan yang menyampaikan suatu informasi yang penting dari sebuah tulisan dalam bentuk yang sangat singkat.

78

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Menurut Juhala (2003) ikhtisar adalah penulisan pokok-pokok masalah, penulisannya tidak harus berurutan, boleh secara acak atau disajikan dalam bahan pembuat ikhtisar tanpa mengubah tema sebuah wacana. Ikhtisar adalah sama dengan ringkaan hanya ringkasan harus berurutan sesuai dengan urutan kerangka aslinya sementara ikhtisar tidak perlu berurutan sesuai dengan urutan karangan aslinya, disamping itu ikhtisar tidak perlu mencakup keseluruhan. Tujuan atau manfaat membuat ikhtisar adalah untuk memahami dan mengetahui isi dari sebuah buku atau karangan, juga berguna untuk mengembangkan ekspresi serta penghematan kata penulis. Ikhtisar harus dapat membedakan gagasan utama dan gagasangagasan tambahan karena dapat membantu penulis dalam mempertajam gaya bahasa serta menghindari uraian-uraian yang panjang lebar. Ikhtiar dibuat untuk membantu pebaca buku memahami buku yang panjang. Ikhtisar membantu pembaca buku untuk membaca hal itu dalam waktu yang singkat dengan cara yang menghemat waktu. Ikhtisar adalah pendapat terakhir yang mengandung informasi berdasarkan uraian sebelumnya. Ikhtisar disebut juga simpulan. Ikhtisar dapat berupa fakta, pendapat, ataupun alasan terhadap sebuah objek. Ketika kita membaca sebuah wacana, kemudian kita menceritakan kembali wacana tersebut kepada orang lain secara garis besarnya sesuai dengan pemahamanmu, kamu sudah membuat ikhtisar. Kalian juga boleh menambahkan pendapat tentang wacana yang kamu baca. Kalau itu namanya ringkasan. Ikhtisar itu disebut juga simpulan karena merupakan pendapat akhir dari informasi yang kita baca, sedangkan ringkasan adalah memendekkan informasi dengan cara menuliskan gagasan intinya saja apa adanya. Ketika membuat ringkasan, kita tidak menambahkan sudut pandang kita terhadap informasi. Rangkuman merupakan bentuk pemadatan informasi dari suatupokok persoalan yang diuraikan secara rinci dengan hanya mengambil intisari pembicaraan. Ada bermacam-macam istilah untuk bentuk-bentuk tulisan pemadatan ini yang memiliki makna yang lebih khusus, antara lain ikhtisar, ringkasan, sinopsis, dan abstrak. Ikhtisar dan ringkasan biasanya digunakan untuk pemadatan yang dilakukan terhadap sebuah bacaan (hasil baca) atau hasil simakan yang sifatnya umum. Sinopsis biasa digunakan untuk pemadatan tulisan yang berupa karya sastra, seperti cerpen dan novel, sedangkan abstrak biasa digunakan untuk tulisan ilmiah, seperti artikel dalam jurnal-jurnal ilmiah, skripsi, tesis, dan disertasi. Agar pemahamanmu bertambah untuk membedakan ikhtisar dengan ringkasan, simaklah tabel berikut!

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

79

Ringkasan

Ikhtisar

Membuat betuk kecil karangan

Mengambil intinya

Mereproduksikan kata pengarang

Mereproduksikan kembali secara kreatif kata dari pengarang.

Mempertahankan urutan gagasan karangan

Urutan gagasan yang diungkap kembali tidak

yang membangun sosok/ bahan karangan.

seperti urutan gagasan karangan.

Penyusunan terikat penataan, isi, dan sudut

Penyusunan bebas, mengungkapkan apa

pandang.

yang menurutnya mewakili inti bacaan.

Bersifat objektif, menyusun tidak boleh

Subjektif, penyusunan boleh mengubah

mengubah susunan maupun sudut pandang.

menurutnya yang mewakili init

Kalimat pendek dan senada dengan kalimat

Kalimat cenderung sesaui denag keinginan

bacaan.

penyusuanan.

B. Ciri- ciri ikhtisar: 1. Tidak mempertahankan urutan gagasan 2. Bebas mengombinasikan kata-kata asal tidak menyimpang dari inti 3. Tujuannya untuk mengambil inti/ bagian penting C. Cara Membuat Ikhtisar Bagaimana caranya membuat ikhtisar? Langkah-langkah tidaklah sulit, berikut penjelasannya. 1. Membaca naskah asli Langkah pertama dalam perbuatan ikhtisar adalah membaca naskah asli satu atau dua kali untuk mengetahui kesan umum dan maksud pedagang serta sudut pandangnya. 2. Mencatat gagasan utama Setelah penulis menangkap maksud, kesan umum, dan sudut pandang pengarang asli, langkah selanjutnya mencatat semua gagasan utama atau gagasan yang penting. 3. Menulis ikhtisar dengan menggunakan bahasa sendiri. 4. Mengecek kembali tulisan asli untuk meyakinkan bentuk semua gagasan yang penting telah terjadi. 5. Mengoreksi kesalahan bahasa dan kesalahan cetak.

80

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

D. Fungsi Ikhtisar Ikhtisar berfungsi sebagai garis-garis besar masalah dalam sebuah wacana yang berukuran pendek atau sedang. Persamaan ringkasan dan ikhtisar adalah keduanya merupakan penyajian singkat suatu kerangka adapun perbedaannya adalah: 1. Ringkasan adalah penyajian singkat suatu karangan asli dengan tetap mempertahankan urutan isi. Sudut pandang, pengarang dan perbandingan antara bagian secara praoperasional. 2. Ikhtisar adalah penyajan singkat suatu karangan asli dengan tidak lagi mempertahankan karangan aslinya, tidak mempertahankan karangan aslinya, tidak mempertahankan sudut pandang pengarang aslinya dan tidak mempertahankan perbandingannya antara bagian secara proporsional. Ikhtisar lebih memberikan penekanan hal yang penting, sedangkan hal yang tidak penting diabaikan.

A. Pilihan Ganda Petunjuk : untuk soal nomor 1 s.d. 10 berikut, pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada A, B, C, D atau E. 1. Penyajan singkat suatu karangan asli dengan tidak lagi mempertahankan karangan aslinya, tidak mempertahankan karangan aslinya, tidak mempertahankan sudut pandang pengarang aslinya dan tidak mempertahankan perbandingannya antara bagian secara proporsional merupakan pengertian... A. B. C. D. E.

ringkasan resensi ikhtisar rangkuman peta pikiran

2. Ikhtisar disebut juga... A. kalimat utama B. gagasan utama C. pikiran penjelas D. kalimat penjelas E. simpulan MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

81

3. Berikut ini merupakan perbedaan antara ringkasan dan ikhtisar, kecuali... Ringkasan

Ikhtisar

A

Mengambil bagian penting

Memendekkan bacaan

B

Mereproduksikan kata

Mereproduksikan kembali secara

pengarang

kreatif kata dari pengarang.

Mempertahankan urutan

Urutan gagasan yang diungkap

gagasan karangan yang

kembali tidak seperti urutan gagasan

membangun sosok/ bahan

karangan.

C

karangan. D

Penyusunan terikat penataan,

Penyusunan bebas, mengungkapkan

isi, dan sudut pandang.

apa yang menurutnya mewakili inti bacaan.

E

Kalimat pendek dan senada

Kalimat cenderung sesuai dengan

dengan kalimat bacaan.

keinginan penyusuanan.

4. Perhatikan langkah-langkah membuat ikhtisar berikut! 1) Mencatat gagasan utama 2) Membaca naskah asli 3) Mengecek kembali tulisan asli untuk meyakinkan bentuk semua gagasan yang penting telah terjadi 4) Menulis ikhtisar dengan menggunakan bahasa sendiri. 5) Mengoreksi kesalahan bahasa dan kesalahan cetak. Langkah-langkah membuat ikhtisar yang tepat adalah... A. 1-2-3-4-5 B. 2-1-4-3-5 C. 2-4-1-5-3 D. 2-1-3-4-5 E. 1-2-4-3-5

5. Di bawah ini pernyataan yang berkaitan dengan ikhtisar ialah... A. Ikhtisar berarti memangkas. B. Ikhtisar tetap mempertahankan urutan isi wacana aslinya. C. Ikhtisar tidak perlu mempertahankan urutan isi karangan asli. D. Ikhtisar merupakan penyajuan berisi pandangan pembuat ikhtisar. E. Ikhtisar pada prinsipnya sama dengan ringkasan. 82

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

6. Yang bukan merupakan cara membuat ringkasan yang baik adalah A. membaca naskah asli B. menggunakan interpretrasi pengarang C. mencatat gagasan pokok D. membuat reproduksi E. menggunakan kalimat tunggal daripada kalimat majemuk

7. Hal yang perlu dilakukan oleh pembuat ringkasan ialah membaca naskah asli secara keseluruhan, maksudnya adalah berikut ini, kecuali A. mendapatkan kesan umum B. menangkap maksud pengarang C. memahami sudut pandang D. menghafal beberapa kalimatnya E. menangkap gagasan pokoknya

8. Penulis ringkasan setelah mencatat gagasan pokok, akan melakukan reproduksi, maksudnya A. menulis kembali naskah drama B. menyusun kembali karangan singkat berdasarkan gagasan yangdiperoleh C. membuat kerangka karangan D. menyusun karangan dari kerangka yang dibuat E. mencatat ide-ide pokok naskah asli 9. Di bawah ini adalah hal-hal yang perlu dilakukan dalam membuatringkasan, kecuali A. B. C. D. E.

kalimat diringkas menjadi frasa frasa disingkat menjadi kata gagasan panjang menjadi gagasan sentral saja bila perlu kata keterangan atau kata sifat dibuang mengubah kata menjadi imbuhan

10. Sebelum melakukan wawancara perlu disiapkan pokok-pokokpertanyaan, buku catatan, alat tulis dan alat perekam. Untuk meringkas kalimat di atas yang perlu diringkas adalah A. B. C.

kata sebelum kata pokok-pokok menjadi pokok kata buku catatan sampai alat perekam menjadi berbagaiperlengkapan yang diperlukan D. kata alat perekam dihilangkan E. kata buku catatan menjadi buku tulis

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

83

B. Uraian Petunjuk : Untuk soal nomor 1 s.d.5 berikut, jawablah pertanyaan berikut dengan benar! 1. Bacalah wacana berikut dengan saksama! Senyumlah agar Obat Bekerja Lebih Baik Menjadi pribadi yang penuh syukur telah dikaitkan dengan hidup yang lebih panjang, bahagia, dan sehat. Menurut hasil penemuan para ahli di Harvard Medical School, kepribadian seperti itu dapat membuat obat yang diminum bekerja lebih baik. Dalam studi tersebut, para peneliti menemukan bahwa ada perbedaan cara kerja obat pada kelompok orang yang diberikan informasi positif dan negatif. Kelompok pertama melaporkan rasa sakit mereka 30 persen lebih cepat berkurang saat diberi informasi yang baik dibandingkan saat diberi informasi negatif. Studi dari University of Pittsburgh tersebut menemukan, dibandingkan dengan yang selalu berpikir positif, orang yang pesimistis cenderung memiliki tekanan darah dan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi. Studi lainnya yang berasal dari Inggris melaporkan, atlet yang optimistis cenderung memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami cedera. Ini karena sikap optimis menjadikan mereka lebih mudah bangkit jika mereka disakiti. Sebuah studi dari University of Kansas juga menemukan, para peserta yang lebih banyak tersenyum, terlepas dari perasaan mereka yang sebenarnya bahagia atau tidak, melaporkan memiliki laju jantung yang stresnya lebih rendah. Para peneliti mengatakan, otot wajah tertentu dapat mengirim pesan pada otak bahwa Anda bahagia saat tersenyum. Sumber: Kompas.com edisi 11 Februari 2014 dengan perubahan. Sekarang, cobalah kalian membuat ikhtisar dari wacana tersebut! Tulislah jawabanmu pada tabel berikut! No

Paragraf

Ikhtisar

1 2 3 4 5

84

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Setelah kalian mempelajari materi di atas, untuk lebih mendalami dan menguasai materi yang berkaitan dengan Kompetensi Dasar 3.9 dan 4.9, silakan buka dan pelajari buku yang berkaitan dengan ikhtisar buku nonfiksi dan novel seperti yang tertera dalam referensi di bawah ini. Pada aktivitas praktik, silakan kalian lakukan aktivitas tersebut secara berkelompok, kemudian laporan hasil diberikan kepada tutor kalian. Jika kalian mengalami kesulitan baik dalam pemahaman materi pelajaran atau praktik, silakan kalian konsultasikan dengan guru bina.

Kemendikbud. 2013. Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemendikbud. 2016. Bahasa Indonesia. 2016. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kosasih, E. 2014. Jenis-jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK. Jakarta: Yrama Widya. langkah-langkah membuat ringkasan bacaan. Fromhttp://farahanin19.blogspot.com/2012/08/langkah-langkah-membuatringkasan-bacaan.html PUEBI, Permendikbud no. 50 tahun 2015 Farahanin (2012).

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

85

Abstrak Ikhtisar

: ringkasan singkat sebuah literatur atau tulisan. :penyajan

singkat

suatu

karangan

asli

dengan

tidak

lagi

mempertahankan karangan aslinya, tidak mempertahankan karangan aslinya, tidak mempertahankan sudut pandang pengarang aslinya dan tidak

mempertahankan

perbandingannya

antara

bagian

secara

proporsional. Rangkuman : bentuk pemadatan informasi dari suatu pokok persoalan yang diuraikan secara rinci dengan hanya mengambil intisari pembicaraan. Reproduksi

: melahirkan kembali bentuk tulisan, menulis ular suatu tulisan dalam bentuk yang berbeda.

Resensi

:tulisan berisi ulasan sebuah karya (buku,film, drama, pertunjukan seni) yang menekankan pada kelebihan dan kelemahannya.

Ringkasan

:penyajian singkat suatu karangan asli dengan tetap mempertahankan urutan isi.

Sinopsis

:ikhtisar (ringkasan) novel, cerpen, atau karya sastra yang lainnya.

86

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI MODUL B INDONESIA KELAS X SEMESTER 1 BAB 1 LAPORAN HASIL OBSERVASI

A. Soal Pilihan Ganda 1. A 6. A 2. B 7. D 3. C 8. B 4. D 9. E 5. E 10. C B. Jawaban Soal Uraian 1. Pelestarian berarti proses atau upaya melestarikan 2. Teks laporan hasil observasi berjudul “Sampah” berisi tentang sampah sebagai material sisa yang tidak diinginkan, baik jenis organik maupun anorganik, yang perlu dikelola dengan baik. 3. Kalimat yang merupakan bagian atau anggota yang dilaporkan antara lain: “Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan dan biasanya mudah membusuk.”; 4. Kalimat yang mengandung verba relasional, yakni a. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. b. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan dan biasanya mudah membusuk. c. Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan atau undegradable. d. Gagasan pokok dan gagasan penjelas dari paragraf kedua: No 5.

Gagasan Pokok

Gagasan Penjelas

Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan dan biasanya mudah membusuk.

Contoh sampah organik adalah sisa makanan, sayuran, dan daun-daunan. Sampah ini dapat di olah menjadi kompos. Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan atau undegradable. Contoh sampah Anorganik adalah plastik, kayu, kaca, dan kaleng.

BAB 2 EKSPOSISI A. Soal Pilihan Ganda 1. A 2. C 3. B 4. C 5. B

6. A 7. B 8. A 9. A 10.B

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

87

B. Jawaban Soal Uraian ALTERNATIF JAWABAN URAIAN 1. Gambar

PENYAMPAIAN EKSPOSISI

1

Gambar tersebut menjelaskan cara merawat tanaman dengan cara menyiram tanaman tersebut sehingga tanaman akan terawatt dan terpelihara dengan baik serta tumbuh sehat. 2 Gambar tersebut menjelasakan gejala alam, yaitu hujan. Pada gambar tersebut Anda dapat memahami proses terjadinya hujan. 2. Kiat merawat tanaman kaktus 3. Tanaman kaktus memerlukan cahaya yang berlimpah sebaiknya diletakkan dekat jendela sehingga cahaya tidak terhalang masuk. Apabila ruangan Anda tidak memilaki cahaya yang cukup tanaman kaktus akan membusuk. Di lingkungan alam kaktus disiram saat hujan turun. 4. No Kata Kerja 1

membantu

2

menanam

3

berlimpah

4

membutuhkan

5

tumbuh

6

letakan

7

terhalang

8

memiliki

9

mempertahankan

10

Merespon

BAB 3 TEKS ANEKDOT Jawaban PG

88

1. A

6. B

2. C

7. E

3. D

8. A

4. D

9. E

5. E

10. C

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Jawaban Esai Teks Anekdot 1. Anekdot adalah cerita singkat lucu, konyol, dan mengesankan tentang tokoh dan peristiwa tertentu. 2. Struktur Anekdot a. Abstrak Abstrak berada di paragraf awal anekdot. Abstrak menjelaskan gambaran umum anekdot. Untuk menarik perhatian pembaca. Abstrak dibuat secara menarik oleh pengarang. b. Orientasi Orientasi merupakan bagian kedua yaitu menjelaskan latar belakang peristiwa yang terjadi dalam anekdot. c. Krisis Krisis merupakan bagian ketiga anekdot yang muncul setelah orientasi. Krisis menjelaskan peristiwa ganjil, unik, atau tidak biasa terjadi. d. Reaksi Reaksi merupakan peristiwa ganjil yang terjadi dalam bagian krisis akan mendapatkan respons tertentu.respon tertentu menandai munculnya bagian reaksi. Keganjilan peristiwa dalam bagian krisis baru dapat dipahami di bagian reaksi ini. Di bagian ini sering muncul kelucuan atau kekonyolan. Bagian ini juga menunjukan klimaks cerita. Selain itu, permasalahan yang dikritik dapat dipahami di bagian ini. e. Koda Koda merupakan bagian terakhir anekdot. Koda dapat berupa pernyataan umum untuk mengakhiri cerita dalam anekdot. Selain itu, koda dapat berupa pernyataan kesimpulan atas peristiwa yang diceritakan.

3. Ciri kebahasaan teks anekdot adalah a. menggunakan kalimat yang menyatakan masa lalu; b. menggunakan kalimat retoris; c. menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu dan konjungsi yang menyatakan hubungan sebab-akibat; d. menggunakan kata kerja aksi; dan e. menggunakan kalimat seru

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

89

4. makna tersirat adalah makna yang terkandung atau tersembunyi di dalam teks anekdot. Tidak tertulis dalam teks bacaan. 5. Analisis struktur teks anekdot politisi blusukan banjir Abstraksi

Pada malam Jumat, paling banyak ditemukan politisi melakukan blusukan, termasuk Darman (maaf bukan nama sebenarnya).

Orientasi

Darman

berusaha

masuk

ke

tempat

banjr

dan

menceburkan diri ke air. Krisis

Darman berusaha sekuat tenaga melawan arus, tetapi tak berdaya, dia hanyut.

Reaksi

Untung regu penolong sangat sigap

Koda

Darman pingsan

BAB 4 TEKS HIKAYAT Kunci Jawaban 1. Hikayat adalah karya sastra melayu klasik atau karya sastra lama berbentuk prosa yang isi ceritanya berkisar mengenai kehidupan kerajaan. 2. Ciri hikayat: anonim, istana sentris, statis, pralogis, berbentuk prosa, bahasa yang digunakan bahasa klise.\ 3. Unsur intrinsik hikayat a.Tema: kepahlawan, yaitu menceritakan seorang anak yang sakti dapat berjuang menolong orang tuanya dan masyarakat yang mendapat kesulitan b.Penokohan: Indra Jaya Pahlawan yaitu seorang yang sakti dan suka menolong orang yang mendapat kesulitan. Raja Bulia Kesna adalah ayah Indra Jaya Pahlawan seorang raja yang bijaksana, adil, gigih, rela berkorban tidak pernah putus asa, mempunyai semangat yang tinggi untuk meraih cita-citanya c. Suasana: menegangkan dan menyedihkan d. Alur/ plot: Menceritakan seorang raja yang bernama Bulia Kesna. Raja tersebut sangat adil, bijaksana, disayangi rakyatnya, dan disegani oleh kerajaan lain, tetapi sayang raja tersebut belum dikarunia putra, meskipun sudah lama hidup berumah tangga, sehingga dia bertapa dan berdoa kepada dewa-dewa supaya dikarunia anak.Untuk mendapatkan anak tersebut, ada beberapa persyaratan yang sangat berat, diantaranya berubah wujud menjadi binatang dan kerajaannya hancur oleh topan dan badai, tetapi dengan kegigihannya segala cobaan tersebut dapat dilalui dan akhirnya mempunyai anak yang sangat sakti yang bernama Indra Jaya

90

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Pahlawan. Karena kesaktiannya Indra Jaya Pahlawan dapat merubah wujud ayah dan ibunya menjadi manusia lagi, dan dapat menciptakan sebuah kerajaan untuk ayahnya. e. Latar/ Setting: di Negeri Syamsu Alam Bahrul Asyikin, di Gunung Bala Dewangga. 4. Nilai-nilai a. Agama dipengaruhi oleh agama Hindu b. Keaadaan sosial masyarakatnya, mencerminkan masyarakat

yang

senang

membantu dan hidup bergotong royong. c. Budaya dipengaruhi oleh budaya Hindu, misalny sesajen, bertapa,

cara berdoa

memohon kepada dewa 5. Menceritakan seorang raja yang bernama Bulia Kesna. Raja tersebut sangat adil, bijaksana, disayangi rakyatnya, dan disegani oleh kerajaan lain, tetapi sayang raja tersebut belum dikarunia putra, meskipun sudah lama hidup berumah tangga, sehingga dia bertapa dan berdoa kepada dewa-dewa supaya dikarunia anak.Untuk mendapatkan anak tersebut, ada beberapa persyaratan yang sangat berat, diantaranya berubah wujud menjadi binatang dan kerajaannya hancur oleh topan dan badai, tetapi dengan kegigihannya segala cobaan tersebut dapat dilalui dan akhirnya mempunyai anak yang sangat sakti yang bernama Indra Jaya Pahlawan. Karena kesaktiannya Indra Jaya Pahlawan dapat merubah wujud ayah dan ibunya menjadi manusia lagi, dan dapat menciptakan sebuah kerajaan untuk ayahnya. BAB 5 IKHTISAR

A. Kunci Jawaban Pilihan Ganda 1. 2. 3. 4. 5.

C E A D C

6. B 7. D 8. B 9. E 10. C

B. Alternatif Jawaban

No

Paragraf

Ikhtisar

1

Hubungan pribadi penuh syukur dengan kualitas hidup

2

Klasifikasi orang ketika diberi informasi positif dan negatif

3

Perbandingan orang yang berpikir positif dan negatif

4

Sikap optimistis menjadikan atlet lebih mudah bangkit

5

Tersenyum bisa memiliki denyut jantung yang stresnya lebih rendah

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

91

Catatan

92

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Catatan

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

93

Catatan

94

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Related Documents


More Documents from ""