Jurnal Skripsi
Planet adalah suatu benda gelap yang mengorbit sebuah bintang (matahari). Planet ditentukan oleh para ahli astronomi melalui serangkaian pengamatan dan penelitian selama ribuan tahun. Planet yang telah ditemukan oleh para ahli secara berturut-turut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Penemuan lebih muktahir menyebutkan bahwa planet yang telah ditemukan hingga sekarang lebih dari jumlah tersebut. Masing-masing planet memiliki jarak terhadap matahari yang berbeda. Selain itu, masing-masing planet memiliki bentuk, kerapatan, kala revolusi, dan kala rotasi yang berbeda satu sama lain. (Ulfah Rohmah, 2011)
Sistem tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri dari matahari dan planet-planet yang mengelilinginya dengan matahari sebagai pusatnya. (Achmad Nur Hamid, 2008)
Tata surya yaitu kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terkait oleh gaya gravitasinya. Sejak tahun 2008 jumlah planet dalam tata surya adalah delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips. Selain itu ditetapkan satu kelas baru yaitu Pluto yang sekarang tidak termasuk planet melainkan benda langit. Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet tata surya ialah Merkurius (58 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (780 juta km), Saturnus (1.428 juta km), Uranus (2.870 juta km), dan Neptunus (4.497 juta km). (Rivaldo Franca Paksi, dkk, 2014)
Jurnal Nasional Tabel Kala Revolusi dan Kala Rotasi planet – planet dalam tata surya No
Planet
Kala Revolusi
Kala Rotasi
1.
Merkurius
-
25 hari
2.
Venus
88 hari
59 hari
3.
Bumi
365,2 hari
24 jam
4.
Mars
687 hari
24,62 jam
5.
Jupiter
11,86 tahun
9,9 jam 55 menit
6.
Saturnus
29,46 tahun
11,5 jam
7.
Uranus
84 tahun
17,24 jam
8.
Neptunus
164,79 tahun
16 jam (Yuni Sartika dkk, 2016)
Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan planet-planet meteroid,komet, serta asteroid yang mengelilingi matahari. Dan semua objek yang terikat oleh gaya grafitasinya.Objek-objek tersebut adalah delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips,lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi,dan jutaan benda langit (Tata surya yang terdiri dari matahari, planet-planet, satelitsatelit, komet, meteor, dan asteroid hanyalah satu dari jutaan bintang yang bergabung dalam suatu kelompok yang dikenal dengan nama galaksi. Dalam alam semesta ini terdapat ribuan galaksi dengan jarak yang besar dan masing-masing berukuran besar pula. Galaksi kita, yaitu tempat dengan matahari sebagai salah satu anggotanya dinamakan galaksi Bima sakti yang dalam bahasa inggrisnya disebut Milky Way. (Endang Retnoningsih, 2016)
Buku 2.2 Teori Pembentukan Tata Surya Kita tak akan pernah mengetahui bagaimana penciptaan tata surya yang sebenarnya dan bagaimana prosesnya. Tapi seiring berkembangnya ilmu pengetahuan manusia, muncullah berbagai teori tentang terjadinya tata surya. Diantara teori tersebut adalah:
1 Teori Nebulae (Kant dan Leplace) Tata surya berasal dari kabut panas yang berpilin.Karena pilinannya itu berupa kabut yang membentuk bentukan bulat seperti bola yang besar. Makin mengecil bola itu, makin cepat pula pilinannya. Akibatnya bentuk bola itu memepat pada kutubnya dan melebar di bagian ekuatornya, bahkan sebagian massa gas di ekuatornya itu menjauh dari gumpalan intinya yang kemudian membentuk gelang gelang dan berubah menjadi gumpalan padat. Itulah yang disebut planet-planet dan satelitnya. Sedangkan bagian inti kabut tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat seperti sekarang ini.
2 Teori Awan Debu (van Weizsaecker) Teori ini mengemukakan bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Sekarang ini di alam semesta bertebaran gumpalan awan seperti itu. Salah satu gumpalan awan itu mengalami pemampatan. Pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan itu, membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin. Lama-kelamaan gumpalan gas itu memipih menyerupai bentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan lebih tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu kemudian saling menekan, sehingga menimbulkan panas dan menjadi pijar. Bagian inilah yang disebut matahari. Bagian yang lebih luar berputar sangat cepat, sehingga terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan debu yang lebih kecil. Gumpalan kecil ini juga berpilin. Bagian ini kemudian membeku dan menjadi planet-planet dan satelit-satelitnya.
3 Teori Planetesimal (Moulton dan Chamberlin) Teori ini mengatakan,matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang. Pada suatu masa, ada sebuah bintang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh. Akibatnya, terjadilah peristiwa pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang itu. Sebagian dari massa
matahari tertarik kearah bintang. Pada waktu bintang itu menjauh,sebagian dari massa matahari itu jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang angkasa sekitar matahari. Hal inilah yang dinamakan planetesimal yang kemudian menjadi planetplanet yang akan beredar pada orbitnya.
4 Teori Pasang-Surut (Jeans dan Jeffreys) Mereka melukiskan, bahwa setelah bintang itu berlalu, massa matahari yang lepas itu membentuk bentukan cerutu yang yang menjorok kearah bintang. Kemudian, akibat bintang yang makin menjauh, massa cerutu itu terputus-putus dan membentuk gumpalan gas di sekitar matahari. Gumpalan-gumpalan itulah yang kemudian membeku menjadi planet-planet. Teori ini menjelaskan, apa sebab planet-planet di bagian tengah, seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus merupakan planet raksasa, sedangkan di bagian ujungnya, Merkurius dan Venus di dekat matahari.
5. Teori Bintang Kembar Teori ini hampir sama dengan teori planetesimal. Dahulu matahari mungkin merupakan bintang kembar, kemudian bintang yang satu meledak menjadi kepingan-kepingan. Karena ada pengaruh gaya gravitasi bintang, maka kepingankepingan yang lain bergerak mengitari bintang itu dan menjadi planet-planet. Sedangkan bintang yang tidak meledak menjadi matahari. Dari berbagai teori yang ada kita meyakini bahwa sistem tata surya kita terdiri dari matahari dan sejumlah benda langit lainnya yang saling terikat sebgai akibat dari pengaruh gaya gravitasional. Bendabenda langit itu diantaranya yaitu asteroid, komet, satelit, gas, dan mikroskopik antar-planet. Dengan mengacu pada perinsip hukum gaya gravitasi Newton maka matahari sebagai pusat tata surya kita.
(Riswanto & Nyoto Suseno, 2015)