Bagaimana cara membaca adanya gambaran konduksi jantung pada pembacaan EKG? pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai gambaran EKG pada gangguan konduksi jantung atau juga sering disebut sebagai blokade konduksi jantung. Pada dasarnya gangguan konduksi jantung dapat terjadi dimanapun pada sistem konduksi jantung. Dimana ada tiga tipe blokade konduksi berdasarkan lokasi anatominya: 1. Blokade SA Node (nodus sinus): seperti diketahui SA Node merupakan pengantar listrik yang domain atau berperan besar dari jantung yang mana laju intrinstiknya adalah 40100 kali/menit. Jika SA node di blokade atau terjadi gangguan konduksi, maka pada gambaran EKG tampak seperti ada jeda pada siklus jantung normal. Nodus SA gagal untuk mencetuskan impuls beberapa saat dan kemudian lanjut mencetuskan impuls. Berikut gambaran gangguan konduksi pada blokade SA Node: A. Sinus Pause (Arrest): a. Laju: normal, hingga lambat, ditentukan oleh durasi dan frekuensi sinus pause (arrest) b. Irama: Irreguler, terjadi ketika impuls berhenti c. Gelombang P: Normal kecuali pada daerah arrest d. Interval PR: normal (0,12-0,2 detik) e. Durasi QRS: Normal (0,06 – 0,10 detik). NB: cardiac output mungkin berkurang sehingga menyebabkan sinkop (pingsan) atau pusing. B. Blok Sinoatrial: a. Laju: Normal atau lambat, ditentukan oleh durasi dan frekuensi blok SA b. Irama: ireguler ketika blok SA terjadi c. Gelombang P: Normal kecuali pada daerah blok SA d. Interval PR: Normal (0,12 – 0,2 detik) e. Durasi QRS: Normal (0,06-0,10 detik)
2. Blokade AV: Terdiri dari 3 tingkatan, yaitu: AV Block derajat satu, AV Block derajat dua yang terbagi lagi menjadi dua bagian: Mobitz I dan Mobitz II, dan terakhir blokade AV block derajat tiga. Kesemua pengertian dan gambaran EKG blokade AV ini dapat di lihat di: Mengenal Apa Itu AV Blok Tipe I, AV Blok Tipe 2 Dan AV Blok Tipe 3 Jadi AV Blok adalah perlambatan atau obstruksi pada jalur konduksi/penghantaran listrik yang normal. Dimana perlambatan pada penghantaran listrik atau AV Block ini disebabkan oleh: blokade nodus sinus, blokade AV dan blokade cabang his. Dimana ketiga sebab tersebut, adalah tiga tempat pengantaran listrik. Perlu diketahui AV blok ada tiga jenis maupun varian, yang pertama adalah AV blok derajat pertama, AV blok derajat kedua dan AV blok derajat ketiga. Jika pada AV blok derajat pertama ditandai dengan memanjangnya perlambatan konduksi pada nodus AV atau berkas his. AV blok derajat satu sering dijumpai pada jantung normal tetapi ia juga dapat merupakan tanda awal penyakit degeneratif sistem konduksi. AV blok derajat dua adalah tidak mampunya implus atrium melewati nodus AV menuju ventrikel. Karena gelombang P (atrium) gagal dihantarkan kedalam ventrikel. Dan pada AV blok ini dibagi menjadi dua bagian, yakni: Blokade wenckebach atau AV blok derajat dua mobitz tipe I dan bkokade AV derajat dua mobitz tipe II.
Pada AV blok derajat dua mobitz tipe I hampir selalu disebabkan oleh blokade didalam nodus AV. Setiap impuls atrium yang berurutan mengalami perlambatan yang semakin panjang di nodus AV sampai suatu saat satu impuls (biasanya setiap impuls ketiga atau keempat gagal melewatinya). Untuk menentukan AV blok derajat dua mobitz tipe I diperlukan adanya pemanjangan progresif setiap interval PR yang berurutan sampai satu gelombang P gagal dihantarkan melalui nodus AV sehingga tidak diikuti kompleks QRS. Sedangkan AV blok derajat dua tipe II biasanya disebabkan oleh blokade dibawah nodus AV pada berkas his. Blokade ini menyerupai blok AV blok derajat dua tipe I, yaitu dalam hal blokade beberapa impuls atrium (tetapi tidak semua) yang dihantarkan menuju ventrikel. Namun tidak terjadi pemanjangan progresif interval PR. Konduksinya lebih berupa fenoma all-or-none (ya atau tidak sama sekali). untuk menentukan blokade mobitz tipe II diperlukan adanya denyut yang hilang tanpa pemanjangan progresif interval PR. AV blok derajat tiga: ditandai dengan tidak ada impuls atrium yang berhasil lewat untuk mengaktivasi ventrikel. Oleh karena itu, blokade ini disebut blokade jantung total. Untuk menegakkan blokade jantung derajat tiga diperlukan adanya disosiasi AV, yaitu: ketika frekuensi ventrikel lebih lambat dari pada frekwensi sinus atau atrium.
3. Blokade cabang berkas: sesuai namanya , blokade cabang berkas merujuk pada blokade konduksi di salah satu atau kedua cabang berkas ventrikel. Kadang, hanya sebagian dari salah satu cabang berkas yang mengalami blokade; keadaan ini disebut blokade fasikular.
Blokade cabang berkas atau bundle branch block ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu: RBBB (Right Bundle Branch Block) dan LBBB: ( Left Bundle Branch Block) yang terbagi menjadi dua: LAHB (Left Anterior Hemi Block) dan LPHB (Left Posterior Hemi Block).
http://septiana-myworld.blogspot.co.id/p/ekg.html