Bab_i_pkm_p_resi_elfina_oke[1].docx

  • Uploaded by: Resi Elfina
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab_i_pkm_p_resi_elfina_oke[1].docx as PDF for free.

More details

  • Words: 796
  • Pages: 4
1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Dunia pendidikan dewasa ini kedudukan sastra sangat penting. Sastra tidak hanya diapresiasikan masyarakat untuk memperhalus, memperkaya spiritual serta hiburan, tetapi juga telah masuk dalam kurikulum sekolah sebagai pengetahuan budaya. Sehubungan dengan itu, tujuan pendidikan secara umum adalah untuk membentuk individu menjadi manusia yang memiliki unsur-unsur hakiki yang seimbang. Unsur-unsur hakiki manusia ini meliputi cipta, rasa, dan karsa sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan sebagai makhluk Tuhan. Dari segi ini jelas bahwa melalui pengajaran sastra banyak kita dapatkan dimensi-dimensi kemanusiaan yang penting menyangkut hal-hal tersebut di atas. Pengajaran sastra untuk siswa di arahkan untuk menumbuhkembangkan potensi yang dimiliki siswa di sekolah baik dari teori maupun praktiknya. Hal ini sejalan dengan apa yang diutarakan oleh Oemarjati bahwa pengajaran sastra bertujuan mengembangkan kepekaan siswa terhadap nilai-nilai indrawi, nilai akali, nilai afektif, nilai sosial, ataupun gabungan keseluruhannya. Ini berarti bahwa setelah kegiatan belajar mengajar sastra, siswa diharapkan mampu mengenal, memahami, menghayati, dan menghargai karya sastra Indonesia secara kreatif. Dalam konteks inilah kegiatan belajar mengajar sastra perlu dilaksanakan. Dalam kaitannya dengan pengajaran di sekolah, salah satu materi pengajaran sastra yang diajarkan di SMA adalah puisi. Pembelajaran ini melatih siswa untuk mengembangkan keterampilan menulis dan membaca puisi yakni siswa diberi kesempatan untuk melahirkan daya kreasi masing-masing, melatih pikiran berimajinasi, menanamkan kepercayaan pada diri sendiri, serta antusias dalam belajar dan khususnya dalam mengerjakan tugas yang diberikan dalam kegiatan

2

pembelajaran tersebut. Selain itu, membantu mereka menciptakan kata-kata konkret dalam kehidupannya yang dituangkan melalui lafal, nada, dan ekpresinya. Siswa kurang termotivasi mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, sehingga akhir suatu kegiatan pembelajaran terlihat bahwa siswa masih kurang memiliki pengetahuan dan terutama keterampilan dari materi yang baru saja diterima. Selain itu, kurang efektifnya strategi pembelajaran yang diterapkan guru. Adapun metode yang digunakan masih cenderung tidak variatif. Dalam pembelajaran drama cenderung hanya sekedar memberi tugas kepada siswa untuk merangkum materi tentang puisi yang terdapat pada buku paket para siswa, tanpa menjelaskan langkahlangkah baik membaca puisi sekalipun dijelaskan kurangnya contoh/model yang diberikan.

1.2.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Apakah dengan metode modelling dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa padapembelajaran puisi? b. Apakah penerapan metode modelling dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 2 Rambah dalam membaca puisi?

1.3. Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui efektifitas penerapan metode modelling dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran puisi. b. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 2 Rambah dalam membaca puisi melalui metode modelling.

3

1.4. Manfaat Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: a. Bagi Penulis, kegiatan penelitian ini merupakan wadah untuk melaksanakan tridarma perguruan tinggi untuk memperoleh ilmu dan pengalaman dalam melakukan penelitian. b. Bagi pembaca dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.

1.5. Definisi Istilah Definisi masalah judul penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap objek pilihan penelitian dan untuk menghindari penafsiran yang salah mengenai judul penelitian ini, maka diperlukan gambaran atau batasan-batasan sebagai berikut : a. Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Membaca merupakan salah satu dari empat komponen keterampilan berbahasa, yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Sebagai suatu keterampilan sebagaimana keterampilan lainnya, keterampilan membaca hanya akan dapat dicapai dengan baik jika disertai dengan upaya latihan yang sungguh-sungguh. Membaca juga dapat dikatakan sebagai proses melisankan lambang yang tertulis. Dari sudut linguistik membaca adalah proses penyandian dan pembacaan sandi. Pendapat lain membaca merupakan metode yang dipergunakan untuk berkomunikasi atau mengkomunikasikan makna yang terkandung pada lambing lambang (Tarigan, 2008: 7-8). Membaca adalah suatu proses memahami menginterpretasikan isi bacaan (Gani,2014: 38) membaca bertujuan untuk dapat memahami gagasan pokok dan gagasan penjelas. Pemahaman terhadap isi bacaan akan memudahkan seseorang menarik suatu simpulan. Pada akhirnya simpulan yang diperoleh tersebut akan memudahkan pembaca menginformasikan kembali materi bacaannya. Begitu juga

4

dalam hal membaca dan membacakan puisi. Membaca atau membacakan puisi adalah suatu kegiatan menjiwai puisi untuk selanjutnya dibacakan dengan kriteria kriteria tertentu. Membaca puisi umumnya dilakukan dengan membaca nyaring atau dengan mendeklamasikannya. Deklamasi adalah pembacaan puisi yang disertai gerak dan mimik yang sesuai. Dalam berpuisi, berdeklamasi, pembaca tidak sekedar membunyikan kata-kata, lebih dari itu ia pun bertugas mengekspresikan perasaan dan pesan penyair dalam puisinya. Untuk itu pembaca hendaknya: (1) memaknai puisi secara utuh, (2) memerhatikan lafal, tekanan, dan intonasi dalam menyampaikannya, sesuai dengan struktur fisik dan struktur batin puisi itu. Deklamasi juga menekankan kepada ketepatan pemahaman, keindahan vokal dan ekspresi wajah. Akan tetapi, deklamasi acapkali disertai dengan gerak-gerik tubuh. b. Membaca Puisi Membaca puisi adalah perbuatan menyampaikan hasil-hasil sastra (puisi) dengan bahasa lisan. Membaca puisi sering diartikan sama dengan deklamasi. Membaca puisi dan deklamasi mengacu pada satu pengertian yang sama, yakni mengkomunikasikan puisi kepada para pendengarnya. Suharianto (dalam Mulyana, 1997:34) membatasi bahwa hakikat membaca puisi tidaklah berbeda dengan deklamasi, yaitu menyampaikan puisi kepada penikmatnya dengan setepat-tepatnya agar nilai-nilai puisi tersebut sesuai dengan maksud penyairnya.

More Documents from "Resi Elfina"