Bab6

  • Uploaded by: Eli Priyatna
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab6 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,531
  • Pages: 8
 



  

Bab 6 FDDI Pengantar Fiber Distributed Data Interface (FDDI)  Fiber Distributed Data Interface (FDDI) menspesifikasikan

  

teknologi jaringan berkecepatan 100-Mbps dengan menerapkan metode token-passing FDDI berbeda dengan teknologi Token Ring yang lama, dengan menerapkan dual-ring yang menggunaan kabel serat kaca. FDDI kebanyakan digunakan sebagai teknologi backbone kecepatan tinggi oleh karena dukungannya untuk penyediaan bandwidth yang lebih besar daripada kabel tembaga biasa. FDDI menggunakan arsitektur dual-ring dengan lalu lintas pada tiap ringnya saling berlawanan arah (disebut counter-rotating). Arsitektur dual-ring terdiri dari primary dan secondary ring. Dengan arsitektur demikian, ketika ring primer ada kegagalan maka jaringan FDDI masih dapat berfungsi dengan secara otomatis menggunakan ring secondary. Ring primer adalah ring default yang akan digunakan untuk pengiriman data dan ring secondary akan selalu idle, kecuali dibutuhkan.

Berikut ini adalah bentuk dasar arstektur ring FDDI :

Standards FDDI dikembangkan oleh American National Standards Institute (ANSI) X3T9.5 pada pertengahan tahun 1980an, dan diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO).

Media Transmisi FDDI FDDI menggunakan serat kaca sebagai media transmisi utamanya, namun juga dapat menggunakan media transmisi kabel tembaga dengan menggunakan spesifikasi Copper Distributed Data Interface (CDDI). Keuntungan Serat Kaca Kabel serta optik memiliki beberapa keuntungan dibanding dengan kabel tembaga, berikut di antaranya : ♦ Keamanan – Kabel serat tidak memancarkan gelombang listrik ♦ Kehandalan – Kabel serta kebal terhadap electrical interference dari pengaruh frekuensi radio (radio frequency interference - RFI) dan electromagnetic interference (EMI).

   

  

♦ Kecepatan – Kabel serta secara historis mendukung lebar pita transmisi data lebih besar daripada kabel tembaga, walaupun teknologi saat ini juga dapat menjadikan kabel tembaga mampu mengirim pada kecepatan 100 Mbps. ♦ Jarak transmisi lebih jauh -- FDDI memungkinkan rentang sepanjang 2 km antar stasiun dengan menggunakan multimode fiber dan akan lebih panjang lagi jika menggunakan single mode. Tipe Kabel Serat FDDI mendefinisikan dua tipe kabel serat yang dapat digunak: ♦ Single-mode – Kabel serat single-mode memungkinkan hanya satu mode cahaya untuk penghantaran melalui serat. (Sebuah mode adalah sebuah cahaya yang masuk dalam fiber pada sudut pantulan tertentu.) ♦ Multimode – Serat Multimode memungkinkan beberapa mode cahaya yang dirambatkan melalui kabel serat. Gambar di bawah ini menunjukkan single-mode fiber menggunakan sebuah sumber cahaya laser dan multimode fiber menggunakan sumber cahya LED :

Perbandingan antara Single Mode dan Multimode Fiber Serat Single-mode menyediakan kapasitas lepar pita transmisi yang lebih besar dan rentang panjang kabel serat yang lebih jauh daripada multimode fiber. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa mode perambatan cahaya pada kabel serat yang dapat menghantarkan pada jarak yang berbeda-beda. (tergantung pada besarnya sudut pantulan). Dengan adanya kondisi tersebut menyebabkan setiap cahaya datang di tujuan pada waktu yang berbeda. (Keadaan ini disebut dengan modal dispersion.) Kabel serat single-mode seringkali digunakan untuk menghubungkan antar gedung, sedangkan kbel serat multimode sering kali digunakan untuk menghubungkan ruang atau lantai dalam satu gedung. Kabel serat multimode menggunakan light-emitting diodes (LEDs) sebagai alat untuk menghasilkan cahaya, sedangkan single-mode secara umum menggunakan sinar laser.

Spesifikasi FDDI FDDI didefinisikan dalam 4 spesifikasi : Media Access Control (MAC) – Spesifikasi MAC mendefinisikan bagaimana suatu media transmisi diakses, termasuk definisi format frame, penanganan token, pengalamatan, algoritma perhitungan cyclic redundancy check (CRC), dan mekanisme error recovery. Physical Layer Protocol (PHY) – Spefisikasi PHY mendefinisikan enkoding/dekoding data, kebutuhan clock, framing dan fungsi lainnya.

prosedur

Physical Medium Dependent (PMD) -- PMD mendefinisikan karakteristik media tarnsmisi, termasuk sambungan serat kaca, level listrik, bit error rates, komponen optik, dan konektor yang dibutuhkan.

!""#$ % & '(

) * +,

Station Management (SMT) -- Spesifikasi SMT mendefinisikan konfigurasi stasiun FDDI, konfigurasi ring, dan kontrol terhadap ring, termasuk penambahan dan pengurangan stasiun baru, inisialisasi, perlindungan terhadap kegagaan dan recovery, penjadwalan, dan koleksi data statistik tentang jaringan FDDI. Gambar di bawah ini menunjukkan 4 spefisikasi FDDI, dan hubungan satu dengan lainnya dan hubungannya dengan sublapisan Logical Link Control (LLC) :

Spesifikasi FDDI dan model OSI FDDI mendefinisikan spesfikasi fisik dan media-access dari model Open System Interconnection (OSI). FDDI serupa dengan IEEE 802.3 Ethernet dan IEEE 802.5 Token Ring dalam relasinya dengan model OSI. Gambar berikut menunjukkan spesfikasi FDDI dan hubungannya dengan model OSI:

FDDI Station-Attachment Types FDDI mendefisikan 3 tipe peralatan/perlengkapan: single-attachment station (SAS), dualattachment station (DAS), dan sebuah concentrator.

-../0 1 2 34

5 6 78

Single-Attachment Station (SAS) – Sebuah SAS dipasangkan hanya ke salah satu ring FDDI melalui sebuah concentrator.

Dual-Attachment Station (DAS) – Setiap FDDI DAS memiliki 2 port, ditentukan dengan A dan B. Port-port tersebut menghubungkan DAS ke dual ring FDDI. Oleh karena itu, setiap port menyediakan sebuah koneksi untuk kedua ring, baik primer maupun sekunder.

9::;< = > ?@

A B CD

Concentrator – Concentrator FDDI (juga disebut dengan dual-attachment concentrator [DAC]) adalah “bangunan” penting dari sebuah jaringan FDDI. Concentrator terpasang langsung bak dengan ring primer maupun sekunder, dan menyakinkan bahwa kegagalan atau listrik mati pada sembarang SAS tidak menjadikan ring mati. Hal ini akan sangat bermanfaat ketika peralatan yang dipasang adalah peralatan yang sering dimatikan atau dihidupkan, contohnya adalah PC. Gambar berikut menunjukkan terpasangnya SAS, DAS dan concentrator pada ring FDDI:

Toleransi Kegagalan FDDI FDDI menyediakan beberapa mekanisme untuk mendukung toleransi kegagalan pada jaringan FDDI : ♦ Dual Ring Inilah konfigurasi utama untuk toleransi kegagalan untuk semua jaringan FDDI. ♦

Optical Bypass Switch

EFFGH I J KL

L M NO

Sebuah optical bypass switch menyediakan operasi dual-ring secara berkelanjutan jika sebuah perangkat pada dual ring mati atau gagal. ♦

Dual Homing Dual homing menyediakan sebuah konfigurasi yang redundan untuk perangkat yang kritis pada jaringan FDDI.

Dual Ring Dual ring adalah kemampuan utama dari FDDI untuk menangani kegagalan pada jaringannya. Jika sebuah stasiun pada dual ring gagal atau mati, atau kabel rusak, konfigurasi dual ring secara otomatis melakukan “wrapped” (kembali ke dirinya sendiri) menjadi satu ring. Ketika ring di “wrapped”, topology dual-ring menjadi topology single-ring.

Ring Recovery after a Station Failure Ketika sebuah stasiun mengalami kegagalan, perlengkapan yang berada di kedua sisinya akan di “wrap” membentuk ring tunggal. Operasi jaringan akan dilanjutkan kembali untuk stasiun yang masih terhubung pada ring. Ring Recovery after a Cable Failure Ketika kabel mengalami kegagalan, peralatan yang berada di kedua ujungya akan melakukan “wrap”. Dan kemudian jaringan beroperasi kembali. "Recovery" after Multiple Faults Ketika dua atau lebih kegagalan terjadi, ring FDDI dibagi menjadi dua atau lebih ring yang independen yang tentu saja tidak memungkinkan satu ring dengan ring lainnya saling terinterkoneksi. Dual Homing Perlengkapan penting seperti router atau mainframe dapat menggunakan teknik dua-homing yang menyediakan tambaan perlengkapan yang serupa untuk mendukung operasi yang kritis. Dalam situasi dual-homing, perlengkapan yang kritis dihubungkan ke dua concentrator. Satu pasang sambungan concentrator dinyatakan sebagai sambungan aktif, dan pasangan lainnya dinyatakan sebagai passive.

PQQRS T U VW

X Y Z[

Sambungan passive akan terus berada pada status backup sambungan, sampai sambunan primer dinyatakan gagal. Ketika hal ini terjadi, sambungan passive secara otomatis diaktifkan.

DAS DAS

Server

FDDI Frame Format Gambar di bawah ini menunjukkan format frame dari sebuah data frame dan token:

FDDI Frame Fields Preamble -- A unique sequence that prepares each station for an upcoming frame. Start Delimiter -- Indicates the beginning of a frame by employing a signaling pattern that differentiates it from the rest of the frame. Frame Control -- Indicates the size of the address fields, whether the frame contains asynchronous or synchronous data, and other control information. Destination Address -- Contains a unicast (singular), multicast (group), or broadcast (every station) address. As with Ethernet and Token Ring addresses, FDDI destination addresses are 6 bytes long. Source Address -- Identifies the single station that sent the frame. As with Ethernet and Token Ring addresses, FDDI source addresses are 6 bytes long. Data -- Contains either information destined for an upper-layer protocol or control information. Frame Check Sequence (FCS) -- Filled by source station with a calculated cyclic redundancy check (CRC) value dependent on frame contents (as with Token Ring and Ethernet). The destination address recalculates the value to determine whether the frame was damaged in transit. If so, the frame is discarded. End Delimiter -- Contains nondata symbols that indicate the end of the frame. Frame Status -- Allows the source station to determine if an error occurred and if the frame was recognized and copied by a receiving station.

\]]^_ ` a bc

d e fd

Pengantar Singkat Copper Distributed Data Interface (CDDI) Copper Distributed Data Interface (CDDI) adalah implementasi protokol FDDI yang lebih murah, yang disediakn untuk instalasi kabel twisted-pair copper. Seperti FDDI, CDDI menyediakan rata-rata transfer data 100 Mbps dan menggunakan arsitektur dual ring untuk menyediakan sifat redudansinya. CDDI mendukung jarak sampai dengan 100 meters dari desktop ke concentrator. Standards CDDI didefinisikan oleh komite ANSI X3T9.5. Standarisasi CDDI dijuluki dengan nama resmi standard Twisted-Pair Physical Medium Dependent (TP-PMD). Nama ini juga ditunjuk sebagai TP-DDI (Twisted Pair Distributed Data Interface). CDDI sendiri konsisten dengan lapisan physical dan media access control yang didefinisikan oleh standard ANSI. Gambar di bawah ini menunjukkan spesifikasi CDDI TP-PMD dalam hubungannya dengan spesifikasi FDDI:

Pengkabelan Ada dua jenis kabel yang dapat digunakan untuk jaringan CDDI : Shielded twisted pair (STP) – Pengkabelan STP memiliki impedansi 150-ohm dan mengikuti standard EIA/TIA 568 (IBM Type 1). Unshielded twisted pair (UTP) -- UTP adalah pengkabelan untuk data (Category 5) berisi 4 pasang unshielded yang saling dililitkan dan dibungkus dengan jaket plastik dan mengikuti spesifikasi EIA/TIA 568B.

Related Documents

Bab6
May 2020 21
Bab6
December 2019 28
Bab6 Formalisme
October 2019 17
Bab6-interaksi
October 2019 33
Bab6(geografi)
May 2020 22
Bab6.docx
November 2019 26

More Documents from "Ridwan Zulfikar"

Rpp Cikembar Bab 5
December 2019 40
Chapter_6_id
April 2020 20
Sejarah 2000
December 2019 29
Soal Pai Smt 1 Kls X
December 2019 51
Seni Musik
December 2019 46