BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan Berdasarkan analisis atas kesehatan Bank Syariah Mandiri sejak tahun 2009
hingga tahun 2012, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Capital (Permodalan) Rasio CAR pada tahun 2009 sebesar 12,39%, tahun 2010 sebesar 10,60%, tahun 2011 rasio sebesar 14,57%, tahun 2012 sebesar 13,82%. Nilai kredit aspek CAR tahun 2009 sebesar 146,2, tahun 2010 sebesar 125,4, tahun 2011 sebesar 132,6, tahun 2012 sebesar 118,3. Karena nilai kredit dibatasi maksimal 100, maka nilai kredit aspek CAR Bank Syariah Mandiri pada tahun 2009 hingga tahun 2012 diakui sebagai 100. Berdasarkan hasil perhitungan rasio permodalan Bank Syariah Mandiri (BSM) pada tahun 2009 hingga tahun 2012 menunjukkan nilai rasio dan nilai kredit aspek CAR lebih besar dari kriteria yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 8% dan 81, maka aspek permodalan BSM dapat diberi predikat SEHAT. 2.
Asset Quality (Kualitas Asset) a. KAP (Kualitas Asset Produktif) Rasio KAP pada tahun 2009 sebesar 4,41%, tahun 2010 sebesar 2,90%, tahun 2011 sebesar 2,44% dan pada tahun 2012 sebesar 3,00%. Hal ini menunjukkan bahwa rasio KAP pada tahun 2009 hingga 2012 mengalami fluktuasi. Nilai kredit aspek KAP per 31 Desember tahun 2009 sebesar 111,9 dengan nilai kredit maksimum 100, tahun 2010 sebesar 127 dengan nilai kredit maksimum 100, tahun 2011 sebesar
131,6 dengan nilai kredit maksimum 100, tahun 2012 sebesar 126 dengan nilai kredit maksimum 100. Berdasarkan hasil perhitungan aspek KAP pada tahun 2009 hingga tahun 2012, didapatkan hasik rasio KAP yang lebih kecil dari 10,35% serta nilai kredit maksimumnya adalah 100. Maka dapat disimpulkan bahwa Bank Syariah Mandiri mendapat predikat SEHAT pada aspek KAP. b.
PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif) Rasio PPAP pada tahun 2009 sebesar 108,16%, pada tahun
2010 sebesar 127,64%, tahun 2011 adalah 107,66% dan pada tahun 2012 sebesari 110,08%. Nilai kredit aspek PPAP Bank Syariah Mandiri per 31 Desember 2009 sebesar 109,66 dengan nilai kredit maksimum 100, pada tahun 2010 sebesar 129,14 dengan nilai kredit maksimum 100, pada tahun 2011 sebesar 109,16 dengan nilai kredit maksimum 100, dan tahun 2012 sebesar 111,58 dengan nilai kredit maksimum 100. Berdasarkan hasil perhitungan aspek PPAP pada tahun 2009 hingga tahun 2012, didapatkan hasik rasio PPAP yang lebih besar dari 81% serta nilai kredit maksimumnya adalah 100. Maka dapat disimpulkan bahwa Bank Syariah Mandiri mendapat predikat SEHAT pada aspek PPAP. 3.
Management (Manajemen)
Rasio NPM tahun 2009 sebesar 20,49%, tahun 2010 sebesar 12,55%, tahun 2011 sebesar 11,36%, tahun 2012 sebesar 17,16%. Dari data tersebut dapat kita simpulkan bahwa aspek manajemen Bank Syariah Mandiri dilihat dari rasio NPMnya, mendapat predikat SEHAT, karena melebihi ketetapan BI sebesar 4,9%. 4.
Earning (Rentabilitas) a. ROA (Return Of Asset) Berdasarkan penilaian kuantitatif aspek ROA, terlihat bahwa pada tahun 2009 sebesar 1,89%, tahun 2010 sebesar 1,75%, tahun 2011 sebesar 1,53, tahun 2012 sebesar 2,06%. Nilai kredit aspek ROA Bank Syariah Mandiri per 31 Desember 2009 sebesar 127 dengan nilai kredit maksimum 100, pada tahun 2010 sebesar 117,6 dengan nilai kredit maksimum 100, pada tahun 2011 sebesar 103 dengan nilai kredit maksimum 100, dan tahun 2012 sebesar 138,3 dengan nilai kredit maksimum 100. Berdasarkan hasil perhitungan aspek ROA pada tahun 2009 hingga tahun 2012, didapatkan hasik rasio ROA yang lebih besar dari 1,21%% serta nilai kredit maksimumnya adalah 100. Maka dapat disimpulkan bahwa Bank Syariah Mandiri mendapat predikat SEHAT pada aspek ROA.
b.
BOPO (Beban Operasional/Pendapatan Operasional)
Rasio BOPO pada tahun 2009 sebesar 73,76%, pada tahun 2010 sebesar 74,97%, tahun 2011 adalah 76,44% dan pada tahun 2012 sebesari 73,00%. Rasio BOPO ini tidak dihitung oleh penulis karena sudah tercantum dalam annual report Bank Syariah Mandiri. Nilai kredit aspek BOPO Bank Syariah Mandiri per 31 Desember 2009 sebesar 329 dengan nilai kredit maksimum 100, pada tahun 2010 sebesar 313,8 dengan nilai kredit maksimum 100, pada tahun 2011 sebesar 296,5 dengan nilai kredit maksimum 100, dan tahun 2012 sebesar 378,5 dengan nilai kredit maksimum 100. Berdasarkan hasil perhitungan aspek BOPO pada tahun 2009 hingga tahun 2012, didapatkan hasik rasio BOPO yang lebih kecil dari 93,52% serta nilai kredit maksimumnya adalah 100. Maka dapat disimpulkan bahwa Bank Syariah Mandiri mendapat predikat SEHAT pada aspek BOPO. 5.
Liquidity (Likuiditas) Berdasarkan penilaian kuantitatif aspek LDR, terlihat bahwa pada
tahun 2009 sebesar 85,8%, tahun 2010 sebesar 82,6%, tahun 2011 sebesar 86,1%, tahun 2012 sebesar 94,4%. Nilai kredit aspek LDR Bank Syariah Mandiri per 31 Desember 2009 sebesar 118 dengan nilai kredit maksimum 100, pada tahun 2010 sebesar 129,6 dengan nilai kredit maksimum 100, pada tahun 2011 sebesar 115,6 dengan nilai kredit maksimum 100, dan tahun 2012 sebesar 82,4 dengan nilai kredit maksimum 82,4. Berdasarkan hasil perhitungan aspek LDR pada tahun 2009 hingga tahun 2012, didapatkan hasik rasio LDR yang lebih kecil dari 94,75% serta
nilai kredit maksimumnya lebih dari 81. Maka dapat disimpulkan bahwa Bank Syariah Mandiri mendapat predikat SEHAT pada aspek liquidity. 5.2
Saran Setelah mengadakan penelitian atas tingkat kesehatan Bank Syariah Mandiri
sejak tahun 2009 – 2012, maka peneliti memberikan saran kepada Bank Syariah Mandiri dan peneliti yang akan menjadikan penelitian ini sebagai rujukan. 1. Untuk Bank Syariah Mandiri Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, didapatkan hasil bahwa dalam seluruh aspek CAMEL (Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity) Bank Syariah Mandiri mendapatkan predikat SEHAT. Dengan hasil tersebut hendaknya BSM tetap menjaga tingkat kesehatannya agar tetap mampu bersaing dengan bank-bank syariah lain yang kian berkembang. 2.
Untuk Peneliti Lain Bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian serupa dan
menggunakan penelitian ini sebagai rujukan, sebaiknya mengkomparasikan penelitian ini dengan penelitian lainnya agar menghasilkan penelitian yang lebih baik kedepannya.