Bab Vii Utilitas.docx

  • Uploaded by: Anonymous DiTaC9c
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Vii Utilitas.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,163
  • Pages: 22
VII. UTILITAS Dalam

suatu

pabrik,

utilitas

merupakan

unit

penunjang

untuk

memperlancar jalannya proses produksi. Oleh karena itu, segala sarana dan prasarananya harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelangsungan operasi suatu pabrik. Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada pabrik pembuatan kalsium laktat adalah sebagai berikut : 1. Kebutuhan uap (steam) 2. Kebutuhan air 3. Kebutuhan bahan kimia 4. Kebutuhan bahan bakar 5. Kebutuhan listrik 7.1 Kebutuhan uap (steam) Uap digunakan dalam pabrik sebagai media pemanas. Kebutuhan uap pada pabrik pembuatan kalsium laktat sebagai berikut. Tabel 7.1 Kebutuhan uap pada pabrik pembuatan kalsium laktat No.

Nama alat

Kebutuhan uap (kg/jam)

1

Reaktor

14709,7649

2

Netralizer

3

Evaporator-01

4

Fermentor

285,1489

5

Tangki Sterilisasi

797,6021

6

Decanter

7

Evaporator-01

8

Cultur Tank

290576,5109

Total

316158,3725

6108,3529 45,4684

2867,6301 767,8943

Tambahan untuk faktor keamanan diambil sebesar 20% (Perry, 1992) Total steam yang dibutuhkan

= 1,2 × 316158,3725 kg/jam = 379390,0470 kg/jam

Diperkirakan 80% kondensat dapat dipergunakan kembali, sehingga :

Kondensat dipergunakan kembali = 80% × 379390,0470 kg/jam = 303512,0376 kg/jam Kebutuhan tambahan ketel

= 20% × 379390,0470 kg/jam = 75878,0094 kg/jam

7.2 Kebutuhan Air Dalam proses produksi, air memegang peranan penting baik untuk kebutuhan proses maupun kebutuhan domestik. Kebutuhan air pada pabrik pembuatan kalsium laktat adalah sebagai berikut : a. Air umpan ketel uap = 75878,0094 kg/jam b. Air pendingin Tabel 7.2 Kebutuhan air sebagai media pendingin No.

Nama alat

Jumlah air (kg/jam)

1

Cooler-01

90235,5456

2

Cooler-02

2407,8464

3

Cooler-03

30894,7615

4

Cooler-04

4380,8975

Total

127919,0510

Air pendingin bekas digunakan kembali setelah didinginkan dalam menara pendingin air dengan mengganggu terjadi kehilangan air selama proses sirkulasi karena penguapan, drift loss, dan blow down (Perry, 1992). Air yang hilang karena penguapan dapat dihitung dengan persamaan : We = 0,00085 Wc (T2 – T1)

(Persamaan 12-10, Perry 1992)

Dimana : We : Jumlah airr pendingin yang diperlukan = 127919,051 kg/jam T1 : Temperatur air pendingin masuk = 20oC = 68oF T2 : Temperatur air pendingin keluar = 40oC = 104oF Maka ; We = 0,00085 × 127919,0510 kg/jam (104 – 86)oF = 1957,1615 kg/jam Air yang hilang karena drift loss biasanya 0,1 - 0,2% dari air pendingin yang masuk kemenara air (Perry, 1992). Ditetapkan drift loss 0,2%, maka ;

Wd = 0,002 × 127919,0510 kg/jam = 255,8381 kg/jam Air yang hilang karena blow down tergantung dari jumlah siklus sirkulasi air pendingin, biasanya antara 3 – 5 siklus (Perry, 1992). Ditetapkan 5 siklus We

maka ; Wb = s−1 =

1957,1615 kg/jam 5−1

= 31979,7628 kg/jam

Sehingga air tambahan yang diperlukan yaitu = 1957,1615 + 255,8381 + 31979,7628 = 34192,7624 kg/jam a. Air proses Tabel 7.3 kebutuhan air sebagai air proses No.

Nama alat

Jumlah air (kg/jam)

1

Reaktor

27467,7893

2

Netralizer

72106,1328

3

Decanter

10327,0834

Total

109901,0055

b. Air untuk sebagai kebutuhan Tabel 7.4 Diperkirakan pemakaian air untuk berbagai kebutuhan Kebutuhan

Jumlah air (kg/jam)

Domestik dan kantor

100

Laboratorium

30

Kantin dan tempat ibadah

50

Poliklinik

30 Total

210

Sehingga total kebutuhan air yang memerlukan pengolahan awal adalah : = 75878,0094 + 34192,7624 + 109901,0055 + 210 = 220181,7773 kg/jam Sumber air untuk pabrik pembuatan kalsium laktat ini berasal dari Way seputih, Way sekampung dan sungai Tulang bawang (Bapedalda SUMUT, 2005). Kualitas air sungai Way seputih, Way sekampung dan sungai Tulang bawang ini dapat dilihat pada tabel 7.5 berikut ini.

Tabel 7.5 Kualitas air way seputih, way sekampung dan sungai tulang bawang No.

Parameter

Satuan

Kadar

Fisika 1

Suhu

mg/L

26,4

2

Padatan terlarut

mg/L

56,4

Kimia Anorganik 3

pH

mg/L

6,7

4

Hg2+

mg/L

<0,001

5

Ba2+

mg/L

<0,1

6

Fe2+

mg/L

0,008

7

Cd2+

mg/L

<0,001

8

Mn2+

mg/L

0,028

9

Zn2+

mg/L

<0,008

10

Cu2+

mg/L

<0,03

11

Pb2+

mg/L

<0,01

12

Ca2+

mg/L

200

13

Mg2+

mg/L

100

14

F-

mg/L

0,001

15

Cl-

mg/L

60

16

NO2-

mg/L

0,028

17

-

mg/L

0,074

mg/L

<0,005

mg/L

0,001

mg/L

42

18 19

NO3

SeO3

2-

-

CN

2-

20

SO4

21

H2SO4-

mg/L

<0,002

22

Oksigen terlarut (OD)

mg/L

6,48

mg/L

0,004

Organik 23

Detergen sebagai MBAS

Untuk

menjamin

kelangsungan

penyediaan

air,

maka

dilokasi

pengambilan air dibangun fasilitas penampungan air (water intake)yang merupakan tempat pengolahan awal air sungai. Pengolahan ini meliputi penyaringan sampah dan kotoran yang terbawa bersama air. Selanjutnya air dipompakan kelokasi pabrik untuk diolah dan digunakan sesuai dengan keperluannya. Pengolahan air pabrik terdiri dari beberapa tahap, yaitu : 1. Penyaringan awal (screening) 2. Klarifikasi 3. Filtrasi 4. Demineralisasi 5. Deaerasi 7.2.1 Penyaringan Awal (Screening) Pengendapan merupakan tahap awal dari pengolahan air . Pada screening, partikel – partikel padat yang besar akan tersaring tampa bantuan bahan kimia. Sedangkan partikel – partikel yang lebih kecil akan terikut bersama air menuju unit pengolahan selanjutnya. 7.2.2 Klarifikasi Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan didalam air. Air dari sreening

dialirkan ke clarifier setelah diinjeksi larutan alum,

Al2(SO4)3 dan larutan soda abu Na2CO3.

Larutan alum berfungsi

sebagai koagulan utama dan soda abu sebagai koagulan tambahan yang berfungsi sebagai bahan pembantu untuk mempercepat pengendapan dan penetralan pH. Setelah pencampuran yang disertai pengadukan maka akan terbentuk flok-flok yang akan mengendap kedasar clarifier karena gaya grafitasi, sedangkan air jernih akan keluar melimpah (overflow) yang selanjutnya akan masuk kepenyaring pasir (sand filter) untuk penyaringan. Pemakaian larutan alum umumnya hingga 50 ppm terhadap jumlah air yang akan diolah, sedangkan perbandingan pemakaian alum dan soda abu 1 : 0,54 (Bauman, 1971). Total kebutuhan air

= 220181,7773 kg/jam

Pemakaian larutan alum

= 50 ppm

Pemakaian larutan soda abu = 0,54 × 50 = 27 ppm = 50 . 10-6 × 220181,7773 kg/jam

Larutan alum dibutuhkan

= 11,0091 kg/jam Larutan soda abu dibutuhkan = 27 . 10-6 × 220181,7773 kg/jam = 5,9449 kg/jam 7.2.3 Filtrasi Filtrasi berfungsi untuk memisahkan flok dan koagulan yang masih terikut bersama air. Penyaringan pasir (sand filter) yang digunakan terdiri dari 3 lapisan yaitu : a. Lapisan l terdiri dari pasir hijau (green sand) setinggi 24 in = 60,96 cm b. Lapisan ll terdiri dari anterakit setinggi 12,5 in = 31,75 c c. Lapisan lll terdiri dari batu kerikil (gravel) setinggi 7 in = 17,78 cm Bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainer sebagai penahan. Selama pemakaian, daya saring sand filter akan menurun. Untuk itu diperlukan regenerasi secara berkala dengan cara pencucian ulang (back washing).

Dari

sand

filter,

air

dipompakan

kemenara

sebelum

didistribusikan untuk berbagai kebutuhan. Untuk air proses, masih diperlukan pengolahan lebih lanjut, yaitu proses demineralisasi dan deaerasi. Untuk air domestik, laboratorium, kantin, dan tempat ibadah , serta poliklinik, dilakukan proses klorinasi, yaitu mereaksikan air dengan klor untuk membunuh kuman – kuman dalam air. Klor yang digunakan biasanya berupa kaporit, Ca (ClO)2. Khusus untuk air minum, setelah dilakukan proses klorinasi diteruskan kepenyaringan air (water treatment system) sehingga air yang keluar merupakan air sehat yang memenuhi syarat – syarat air minum tampa harus dimasak terlebih dahulu. Total kebutuhan air yang memerlukan proses klorinasi = 210 kg/jam Kaporit yang digunakan mengandung klorin 70% Kebutuhan klorin = 20 ppm dari berat air

(Gordon, 1968)

Total kebutuhan kaporit = (20.10-6 x 210) / 0,7 = 0,006 kg/jam

7.2.4 Demineralisasi Air untuk umpan ketel dan pendinginan pada reaktor harus murni dan bebas dari garam – garam terlarut. Untuk itu perlu dilakukan proses demineralisasi. Alat demineralisasi dibagi atas: 1. Penukar Kation (Cation Exchanger) Penukar kation berfungsi untuk mengikat logam – logam alkali dan mengurangi kesadahan air yang digunakan. Proses yang terjadi adalah pertukaran antara kation Ca, Mg dan kation lain yang terlarut dalam air dengan kation dari resin. Resin yang digunakan bermerek Daulite C-20. Reaksi yang terjadi adalah : Na2R + Ca2+

CaR + 2Na+

Na2R + Mg2+

MgR + 2Na+

Untuk regenerasi dipakai NaCl berlebih dengan reaksi: CaR + 2NaCl

Na2R + CaCl2

MgR + 2NaCl

Na2R

+ MgCl2

2. Penukar Anion (Anion Exchanger) Penukar anion berfungsi untuk menukar anion yang terdapat dalam air dengan ion hidroksida dari resin. Resin yang digunakan bermerek Dower 2. Reaksi yang terjadi adalah : 2ROH + SO22ROH

+ Cl-

R2SO4 + 2 OHRCl + OH-

Untuk regenerasi dipakai larutan NaOH dengan reaksi: R2SO4 + 2NaOH

Na2SO4 + 2ROH

RCl

NaCl + ROH

+ NaOH

Perhitungan Kesadahan Kation Air sungai Sei Silau Asahan mengandung kation Hg2+, Ba2+, Fe2+, Cd2+, Mn2+, Ca2+, Mg2+, Zn2+, Cu2+, dan Pb2+, masing - masing 0,001 ppm, 0,1 ppm, 0,028 ppm, 0,01 ppm, 0,028 ppm, 0,008 ppm, 0,03 ppm, 0,01 ppm, 200 ppm, dan 100 ppm (Tabel 7.5). 1 grains/gal = 17,1 ppm

Total kesadahan kation = 0,01 + 0,1 + 0,028 + 0,001 + 0,028 + 0,008 + 0,03 + 0,01 + 200 + 100 = 300,206 ppm / 17,1 = 17,5559 grains/ga Jumlah air yang diolah

= 220181,7773 kg/jam =

220181,7773 𝑘𝑔/𝑗𝑎𝑚 998,23 𝑘𝑔/𝑚3

× 264,17 gal/m3

= 58268,5555 gal/jam Kesadahan air

= 17,5559 grains/gal × 58268,5555 gal/jam = 1022956,9330 grains/jam = 66,2864 kg/jam = 1590,8740 kg/hari

Volume resin yang diperlukan Total kesadahan air = 1590,8740 kgr/hari Dari tabel 12.2 The Nalco Water Hand Book, 1992 ; diperoleh : -

Kapasitas resin = 12 kgr/ft3

-

Kebutuhan regenant = 5 lb NaCl/ft3 resin

Jadi, kebutuhan resin = Tinggi resin =

132,5728 3,14

1590,8740 kgr/hari 12 kgr/ft3

= 132,5728 ft3/hari

= 42,2206 ft

Sehingga, volume resin yang dibutuhkan = 42,2206 ft × 3,14 ft2 = 132,57283 ft3 Waktu regenerasi =

132,5728 ft3 ×12 kgr/ft3 1590,8740 kgr/hari

= 1 hari 5 lb/ft3

Kebutuhan regenerant NaOH = 1590,8740 kgr/hari × 12 kgr/ft3 = 662,8642 lb/hari = 300,9403 kg/hari 7.2.5 Decanter Deaerator berfungsi untuk memanaskan air yang keluar dari alat penukar ion (ion exchanger) dan kondensat bekas sebelum dikirim sebagai air umpan ketel. Pada deaerator ini, air dipanaskan hingga 90oC supaya gas – gas yang terlarut dalam air, seperti O2 dan CO2 dapat dihilangkan, sebab gas – gas tersebut dapat menyebabkan korosi. Pemanasan digunakan dengan menggunakan koil pemanas didalam Deaerator.

7.3 Kebutuhan listrik Berdasarkan Lampiran C dan Lampiran D kebutuhan listrik diperkirakan sebagai berikut: 1. Unit Proses = 100 HP 2. Unit utilitas = 150 HP 3. Ruang kontrol dan laboratorium = 40 HP 4. Penerangan dan kantor = 35 HP 5. Bengkel = 40 HP Total kebutuhan listrik = 365 HP = 365 hp x 0,7457 kW/ HP = 272,1805 KW Efesiensi generator 80%, maka : Daya output generator = 272,1805/0,8 = 340,2256 KW Generator digunakan sebanyak 2 buah generator diesel type AC : 400 V, 2100 kW 50 Hz, 3 phase, dimana 1 buah beroperasi dan 1 buah standby. 7.4 Kebutuhan bahan bakar Bahan bakar diperlukan untuk generator dan bahan bakar boiler. Untuk bahan bakar generator Nilai bakar solar

= 19860 Btu/lb

(Labban,1971)

Densitas solar

= 0,89 kg/ltr

Kebutuhan listrik

= 340,2256 KW

Daya generator

= 340,2256/0,8

(Perry,1992)

= 425,2820 KW x (0,9478 Btu/det)/kW x 3600 det/jam = 1451096,313 Btu/jam Jumlah bahan bakar yang dibutuhkan = 1451096,313/(0,8 x 19860) = 91,3328 lb/jam/ 1,958 lb/ltr = 46,6460 ltr/jam Untuk bahan bakar ketel uap Uap yang dihasilkan ketel uap

= 379390,0470 kg/jam

Panas laten steam pada 125oC, λ

= 551,2225 kkal/kg

(Reklaitis, 1983)

= 2187,3909 Btu/kg Panas yang dibutuhkan

= 379390,0470 kg/jam × 2187,3909 Btu/kg

= 829874336,4000 Btu/jam = (829874336,4000 Btu/jam)/(261,573 Btu/ft3)

Jumlah bahan bakar

= (3172629,96 ft3/jam)/( 261,573 liter/ft3) = 89838875,9 liter/jam 7.5 Unit pengolahan limbah Limbah dari suatu pabrik harus diolah sebelum dibuang ke badan air atau atmosfer, karena limbah tersebut mengandung berbagai macam zat yang dapat membahayakan alam sekitar maupun manusia itu sendiri. Demi kelestarian lingkungan hidup, maka setiap pabrik harus mempunyai unit pengolahan limbah. Pada pabrik pembuatan Kalsium Laktat ini dihasilkan limbah yang meliputi: 1. Limbah proses Tabel 7.6 Perincian limbah proses No.

Nama alat

Jumlah limbah keluar (kg/jam)

1

Bak penampung-01

4458,3082

2

Bak penampung-02

103348,8757

3

Bak penampung-03

666,6878

Total

108473,8717

Densitas limbah pada 30oC = 1038 kg/m3 Volume limbah =

108473,8717 kg/jam 1038 kg/m3

= 104,5028 m3/jam = 104502,8 liter/jam 2. Pencucian peralatan pabrik = 50 liter/jam 3. Limbah domestik dan kantor = 3971,0717 liter/jam 4. Laboratorium = 50 liter/jam Total air limbah = 104502,8 + 50 + 3971,0717 + 50 = 108573,8717 liter/jam = 108,5740 m3/jam 7.5.1 Bak penampung Fungsi

: Tempat menampung air buangan sementara

Jumlah : 3 buah

(Robert Reid, 1994)

Laju Volumetrik air buangan = 108,5740 m3/jam Waktu penampungan air buangan = 1 hari Volume air buangan = 108,5740 m3/jam × 1 × 24 = 2605,776 m3 Bak terisi 90%, maka Volume bak = 2605,776 /0,9 = 2895,3067 m3 Volume bak = 2895,3067 m3/3 = 965,1022 m3 Direncanakan ukuran bak sebagai berikut : - panjang bak (p) = 2 × lebar bak(l) - Tinggi bak (t) = lebar bak (l) Maka : Volume bak

=p×l×t

965,1022 m3

=2.l.l×l

l

= 7,8436

jadi, panjang bak = 7,8436 × 2 = 15,6872 m lebar bak = 7,8436 m tinggi bak = 7,8436 m luas bak = 7,8436 × 15,6872 = 123,0441 m2 7.5.2 Pengolahan limbah dengan sistem Activated Sludge (lumpur aktif) Proses lumpur aktif merupakan proses aerobis dimana zat – zat yang mengandung bahan organik tersuspensi dalam campuran lumpur yang mengandung O2. Biasanya mikroorganisme yang digunakan merupakan kultur campuran. Bahan organik ini sendiri merupakan makanan bagi mikroorganisme ini sehingga akan disirkulasikan kembali ketangki aerasi. Data: Laju volumetrik air (Q) = 108573,8717 liter/jam = 2605772,92 liter/hari Untuk kombinasi limbah domestic dengan limbah industri, kelarutan BOD tinggi dan suspended solid rendah, memiliki BOD5 300 mg/liter (Hammer, 1986). BOD5 (So)

= 300mg/liter

Efesiensi (E)

= 90%

Koefisien cell yield (Y) = 0,8

(Hammer, 1986) (Hammer, 1986)

Koefisien endogenous decay (kd) = 0,08 hari-1

(Hammer, 1986)

Mixed Liquor Volatile Suspended Solid (X) = 800 mg/liter (Hammer, 1986) Direncanakan: Waktu tinggal sel (θc) = 10 hari 1. Penentuan BOD effluent (S) E=

𝑆𝑜 − 𝑆 𝑆𝑜

S = So -

× 100

ESo 100

= 300 -

(Hammer, 1986) 90.300 100

= 30 mg/l

2. Penentuan Volume Aerator (Vr) Vr = 3. Penentuan Ukuran Kolam Aerasi Direncanakan tinggi cairan dalam aerator = 3,047 m (Hammer, 1991) Perbandingan lebar dan tinggi cairan = 1,5 : 1 (Metcalf & Eddy, 1991) Jadi, lebar = 1,5 x 3,047 m = 4,5705 m V=pxlxt 154,5354 m3 = p x 4,5705 m x 3,047 m p = 11,0979 m Faktor kelonggaran = 0,5 m diatas permukaan air (Metcalf & Eddy, 1991) Jadi, ukuran aeratornya adalah sebagai berikut: Panjang kolam, P = 11,0979 m Lebar kolam, L = 4,5705 m = 5 m Tinggi kolam, T = (3,047 + 0,5) m = 3,547 m = 4 m 4. Penentuan Jumlah Flok yang Diresirkulasi (Qr) Asumsi Qe = Q = 618141,6 liter/hari Xe = 0,001X = 0,001 x 800 mg/l = 0,8 mg/l Xr = 0,999X = 0,999 x 800 mg/l = 799,2 mg/l

Px = Qw x Xr

7.5.3 Tangki Sedimentasi Fungsi : Mengendapkan flok biologis dari kolam aerasi dan sebagian diresirkulasi kembali ke kolam aerasi. Laju volumetrik air buangan = (618141,6 + 91949,3357) liter/hari = 710090,9357 liter/hari = 710,0909 m3/hari Kecepatan overflow maksimu 19,68 m3/m2hari Waktu tinggal air = 2 jam = 0,083 hari Volume Tangki (V) = 710,0909 m3/hari x 0,083 hari = 58,9375 m3 Luas Tangki (A)

= 710,0909 m3/hari/19,68 m3/m2 hari = 36,0819 m2

A = ¼ π D2 D = (4 A / π)1/2 = (4 × 45,5122 / 3,14)1/2 = 7,6143 m Kedalaman tangki, H = V/A =

225,2908 m3 45,5122 m2

= 4,9501 m

7.6 Spesifikasi peralatan Utilitas (Perhitungan diperoleh dari lampiran C) 1. Pompa Air Sungai (PU-01) Fungsi

: untuk mengalirkan air dari sungai

Tipe

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 buah

Daya

: 2 HP

Bahan konstruksi : Stainless steel Kondisi operasi

: 30oC, 1atm

2. Bak Penampung (BPU) Fungsi

: Untuk menampung air sungai sementara

Jumlah

: 1 buah

Bentuk

: Prisma segi empat beraturan

Bahan konnstruksi : Beton Kondisi operasi

: 30oC, 1atm

Lebar bak, l

: 6,0035 m

Panjang bak, P

: 12,0070 m

Tinggi bak, t

: 6,0035 m

Luas bak, A

: 72,0838 m2

3. Pompa Bak Penampung (PU-02) Fungsi

: Mengalirkan air dari bak penampung ke CL

Jenis

: Pompa Sentrifugal

Daya pompa

: 2 hp

Jumlah

: 1 buah

Bahan konstruksi : Commercial Steel Temperatur

: 30oC

4. Tangki Pelarutan Alum ( Al2(SO4)3 ) (TPU-01) Fungsi

: Tempat pelarutan aluminium sulfat

Jumlah

: 1 buah

Tipe

: Tangki berbentuk silinder, bagian bawah datar dan tutup elipsoidal dan menggunakan pengaduk

Kondisi operasi

: 30oC, 1atm

• Diameter tangki; Dt

: 1,8227 m

• Tinggi Tangki; HT

: 2,886 m

• Tebal silinder; ts

: ¼ in

• Bahan konstruksi

: Stainless steel SA–304

• Faktor korosi

: 0,01 in/tahun

• Diameter pengaduk

: 1,7940 ft

• Daya motor

: ¾ HP

• Tipe pengaduk

: Propeler

5. Pompa Larutan Alum (PU-03) Fungsi

: Untuk mengalirkan larutan alum ke CL

Tipe

: Pompa injeksi

Jumlah

: 1 buah

Daya pompa

: 1/10 hp

Bahan konnstruksi

: Stainless steel

Kondisi operasi

: 30oC, 1atm

6. Tangki Pelarutan Soda Abu ( Na2CO3) (TPU-02) Fungsi

: Tempat pelarutan Natrium Karbonat

Jumlah

: 1 buah

Tipe

: Tangki berbentuk silinder, bagian bawah datar dan tutup elipsoidal dan menggunakan pengaduk

Kondisi operasi

: 30oC, 1atm

• Diameter tangki; Dt

: 1,4976 m

• Tinggi Tangki; HT

: 2,3712 m

• Tebal silinder; ts

: ¼ in

• Bahan konstruksi

: Stainless steel SA–304

• Faktor korosi

: 0,01 in/tahun

• Diameter pengaduk

: 1,4740 ft

• Daya motor

: ¼ HP

• Tipe pengaduk

: propeler

7. Pompa Larutan Soda Abu (PU-04) Fungsi

: Untuk mengalirkan soda abu ke CL

Tipe

: Pompa injeksi

Jumlah

: 1 buah

Daya

: 1/10 HP

Bahan konstruksi

: Stainless steel

Kondisi operasi

: 30oC, 1atm

8. Tangki Klarifikasi (CL) Fungsi

: Tempat pembentukan koagulan

Jumlah

: 1 buah

Tipe

: Tangki berbentuk silinder, bagian bawah bentuk konis dan tutup datar dan menggunakan pengaduk

Kondisi operasi

: 30oC, 1atm

• Diameter tangki; Dt

: 4,0998 m

• Tinggi Tangki; HT

: 6,6501 m

• Tebal silinder; ts

: ¼ in

• Bahan konstruksi

: Stainless steel SA – 304

• Faktor korosi

: 0,01 in/tahun

• Diameter pengaduk

: 4,0352 ft

• Daya motor

: 1 ½ HP

• Tipe pengaduk

: Propeller

9. Pompa Tangki Klarifikasi (PU-05) Fungsi : Untuk mengalirkan air dari tangki klarifikasi ke Sand Filter Tipe : Pompa sentrifugal Jumlah : 1 buah Daya : 2 ½ HP Bahan konnstruksi : Stainless steel Kondisi operasi : 30oC, 1atm 10. Tangki Sand Filter (SF) Fungsi

: Tempat penyaringan air menggunakan pasir

Jumlah

: 1 buah

Tipe

: Tangki berbentuk silinder, bagian bawah dan tutup elipsoidal

Kondisi operasi

: 30oC, 1atm

• Diameter tangki; Dt

: 4,3088 m

• Tinggi Tangki; HT

: 7,8995 m

• Tebal silinder; ts

: ¼ in

• Bahan konstruksi

: Stainless steel SA–304

• Faktor korosi

: 0,01 in/tahun

11. Pompa Tangki Sand Filtter (PU-06) Fungsi

: Mengalirkan air dari Sand Filter ke menara air

Tipe

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 buah

Daya

: 5 HP

Bahan konnstruksi

: Stainless steel

Kondisi operasi

: 30oC, 1atm

12. Menara Air (MA) Fungsi Jumlah

: Menampung air sementara sebelum didistribusikan : 1 buah

Tipe

: Tangki berbentuk silinder, bagian bawah dan tutup datar yang diletakkan diatas menara tinggi 10 m

Kondisi operasi

: 30oC, 1atm

• Diameter tangki; Dt

: 5,1568 m

• Tinggi Tangki; HT

: 6,8757 m

• Tebal silinder; ts

: ½ in

• Bahan konstruksi

: Stainless steel SA – 304

• Faktor korosi

: 0,01 in/tahun

13. Tangki Pelarutan Natrium Klorida (TPU-06) Fungsi

: Tempat pelarutan Natrium Klorida

Jumlah

: 1 buah

Tipe

: Tangki berbentuk silinder, bagian bawah datar dan tutup elipsoidal dan menggunakan pengaduk

Kondisi operasi

: 30oC, 1atm

• Diameter tangki; Dt

: 3,4156 m

• Tinggi Tangki; HT

: 5,4080 m

• Tebal silinder; ts

: ¼ in

• Bahan konstruksi

: Stainless steel SA – 304

• Faktor korosi

: 0,01 in/tahun

• Diameter pengaduk

: 3,3618 ft

• Daya motor

: 1 HP

• Tipe pengaduk

: propeler

14. Pompa Larutan Natrium klorida (PU-10) Fungsi

: Untuk mengalirkan natium klorida ke Cation Exchanger

Tipe

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 buah

Daya

: 1/10 HP

Bahan konstruksi : Stainless steel Kondisi operasi

: 30oC, 1atm

15. Cation Exchanger (CE) Fungsi

: Tempat penghilangan kesadahan kation

Jumlah

: 1 buah

Tipe

: Tangki berbentuk silinder, bagian bawah dan tutup elipsoidal

Kondisi operasi : 30oC, 1atm • Diameter tangki; Dt : 3,8059 m • Tinggi Tangki; HT : 8,2462 m

• Tebal silinder; ts

: ¼ in

• Bahan konstruksi

: Stainless steel SA – 304

• Faktor korosi

: 0,01 in/tahun

16. Pompa Cation Exchanger (PU-11) Fungsi

: Mengalirkan air dari CE ke Anion Exchanger

Tipe

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 buah

Daya

: 1/10 HP

Bahan konnstruksi : Stainless steel Kondisi operasi : 30oC, 1atm 17. Tangki Pelarutan Natrium Hidroksida (TPU-07) Fungsi

: Tempat pelarutan Natrium Hidroksida

Jumlah

: 1 buah

Tipe

: Tangki berbentuk silinder, bagian bawah datar dan tutup elipsoidal dan menggunakan pengaduk

Kondisi operasi

: 30oC, 1atm

• Diameter tangki; Dt : 1,1763 m • Tinggi Tangki; HT : 1,8625 m • Tebal silinder; ts

: ¼ in

• Bahan konstruksi

: Stainless steel SA – 304

• Faktor korosi

: 0,01 in/tahun

• Diameter pengaduk : 1,1577 ft • Daya motor

: 1/10 HP

• Tipe pengaduk

: propeler

18. Pompa Larutan Natrium Hidroksida (PU-12) Fungsi

: Untuk mengalirkan natium hidroksida ke Anion Exchanger

Tipe

: Pompa injeksi

Jumlah

: 1 buah

Daya

: 1/10 HP

Bahan konstruksi : Stainless steel Kondisi operasi : 30oC, 1atm 19. Anion Exchanger (AE) Fungsi

: Tempat penghilangan kesadahan Anion

Jumlah

: 1 buah

Tipe

: Tangki berbentuk silinder, bagian bawah dan tutup elipsoidal

Kondisi operasi : 30oC, 1atm • Diameter tangki; Dt : 3,8059 m • Tinggi Tangki; HT : 8,2462 m • Tebal silinder; ts

: ¼ in

• Bahan konstruksi

: Stainless steel SA – 304

• Faktor korosi

: 0,01 in/tahun

20. Pompa Anion Exchanger (PU-13) Fungsi

: Mengalirkan air dari AE ke Penampungan air proses

Tipe

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 buah

Daya

: 1/10 HP

Bahan konstruksi : Stainless steel Kondisi operasi

: 30oC, 1atm

21. Tangki Penampungan Air Proses (TPU-08) Fungsi

: Menampung air proses sementara

Jumlah

: 1 buah

Tipe

: Tangki berbentuk silinder, bagian bawah dan tutup datar

Kondisi operasi

: 30oC, 1atm

• Diameter tangki; Dt : 4,8537 m • Tinggi Tangki; HT : 6,4716 m

• Tebal silinder; ts : ½ in • Bahan konstruksi : Stainless steel SA – 304 • Faktor korosi

: 0,01 in/tahun

22. Pompa Air Proses (PU-15) Fungsi

: Mengalirkan air dari Tangki Air Proses ke Deaerator

Tipe

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 buah

Daya

: ½ HP

Bahan konnstruksi : Stainless steel Kondisi operasi

: 30oC, 1atm

23. Deaerator (DA) Fungsi

: Menghilangkan gas dalam air proses

Jumlah

: 1 buah

Tipe

: Tangki silinder horizontal, tutup elipsoidal

Kondisi operasi

: 30oC, 1atm

• Diameter tangki; Dt : 2,3967 m • Panjang Tangki; LT : 8,3885 m • Tebal silinder; ts

: ¼ in

• Bahan konstruksi

: Stainless steel SA – 304

• Faktor korosi

: 0,01 in/tahun

24. Pompa Dearator (PU-14) Fungsi

: Mengalirkan air dari Deaerator ke ketel Uap KU

Tipe

: Pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 buah

Daya

: ¾ HP

Bahan konstruksi

: Stainless steel

Kondisi operasi

: 30oC, 1atm

25. Ketel Uap (KU) Fungsi

: Untuk menghasilkan steam untuk keperluan proses

Jumlah

: 1 buah

Jenis

: Fire tube boiler

Jumlah tube

: 27 tube

26. Tangki Penampungan Air Pendingin Bekas (TPU-03) Fungsi

: Menampung air pendingin bekas sementara

Jumlah

: 1 buah

Tipe

: Tangki berbentuk silinder, bagian bawah dan tutup datar

Kondisi operasi

: 30oC, 1atm

• Diameter tangki; Dt : 3,1884 m • Tinggi Tangki; HT : 4,2512 m • Tebal silinder; ts

: ¼ in

• Bahan konstruksi

: Stainless steel SA – 304

• Faktor korosi

: 0,01 in/tahun

27. Menara Air Pendingin CT Fungsi

: Untuk menurunkan temperatur air pendingin bekas dari 40oC jadi 20oC

Jenis

: Mechanical Draft Cooling Tower

Tair pendingin bekas masuk : 40oC = 104oF Tair pendingin keluar : 20oC = 86oF Suhu bola basah

: 60oF

Konsentrasi air

: 1,25 gal/ft2menit

Daya; P

: 3,585 HP

28. Tangki Pelarutan kaporit (TPU-04) Fungsi

: Tempat pelarutan kaporit

Tipe

: Tangki berbentuk silinder, bagian bawah datar dan tutup elipsoidal dan menggunakan pengaduk

Kondisi operasi

: 30oC, 1atm

• Diameter tangki; Dt : 0,2555 m • Tinggi Tangki; HT : 0,4046 m • Tebal silinder; ts

: ¼ in

• Bahan konstruksi

: Stainless steel SA – 304

• Faktor korosi

: 0,01 in/tahun

• Diameter pengaduk : 0,2515

• Daya motor

: 1/10 Hp

29. Pompa Larutan Kaporit (PU-08) Fungsi

: Untuk mengalirkan kaporit ke Tangki Domestik

Tipe

: Pompa injeksi

Jumlah

: 1 buah

Daya

: 1/10 HP

Bahan konstruksi

: Stainless steel

Kondisi operasi

: 30oC, 1atm

30. Tangki Penampungan Air Domestik (TPU-09) Fungsi

: Menampung air domestik sementara

Jumlah

: 1 buah

Tipe

: Tangki berbentuk silinder, bagian bawah dan tutup datar

Kondisi operasi

: 30oC, 1atm

• Diameter tangki; Dt : 3,4347 m • Tinggi Tangki; HT : 4,5796 m • Tebal silinder; ts

: ¼ in

• Bahan konstruksi

: Stainless steel SA – 304

• Faktor korosi

: 0,01 in/tahun

Related Documents

Bab Vii
June 2020 24
Bab Vii Penutup.docx
May 2020 14
Bab Vii Filtrasi .doc
December 2019 30
Bab I - Vii Final
May 2020 16
Bab Vii 2017.docx
May 2020 20

More Documents from "Wildan Farik Alkaf"