Bab V.docx

  • Uploaded by: cipta cipta
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab V.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,660
  • Pages: 16
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan diuraikan hasil penelitian dari data lembar observasi tentang “Pengaruh Jus belimbing Terhadap Peurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi”. Adapun data yang akan diuraikan meliputi; gambaran umum menganai lokasi penelitian, gambran umum responden yang meliputi; Umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, jenis makanan yang sering dikunsumsi dan kebiasaan minum, kebiasaan aktifitas, pola tidur, kebiasaan merokok. Dan data khusus yang meliputi; Tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan terapi rendam kaki air hangat. 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksankan di RT 05 jln. Lubihi siak kelurahan pangkut Kecamatan Arut Utara Kabupaten Kotawaringin Barat. Kelurahan Pangkut terletak pada ketinggia 343 meter diatas permukaan laut, dengan posisi kemiringan 150 sampai dengan 250. Letak geogerafis Kelurahan Pangkut berada diantara 10,30' sampai dengan 20,15°' lintang selatan dan 1110,45' sampai dengan 1120,00' bujur timur. Kelurahan Pangkut terdiri dari 6 (enam) RT dan memilik wilayah seluas 238,00 km2, dan terdapat satu sungai yang menyusuri Kelurahan Pangkut dibagian sebelah timur yaitu sungai Arut. Berdasarkan letak wilayah Kelurahan Pangkut memiliki batas wilayah sebagai berikut; sebelah timur berbatasan dengan Desa Sukarame, sebelah barat berbatasan dengan perusahaan kayu PT Korindo, sebelah utara berbatasan dengan Desa Nangamua, dan sebelah selatan berbatasan dengan perusahaan

perkebunan kelapa sawit PT BJAP. Jumlah penduduk di Kelurahan Pangkut sebanyak 10,387 jiwa yang terdiri dari 4.200 laki-laki dan 6,187 perempuan. Pada umumnya mata pencaharian masyarakat di Kelurahan Pangkut yaitu; bertani/berkebun, pegawai negri, pedagang, tukang kayu, penambang emas. Kelurahan Pangkut memiliki beberapa bangunan, yaitu; kantor lurah: 1, kantor camat: 1, gedung serba guna: 1, puskesmas (rawat inap): 1, kantor pertanian: 1. Sarana Ibadah; Masjid: 3, Gereja: 3, Balai 1. Sarana Pendidikan; TK: 1, SD: 2, SMP: 1, dan SMA: 1. 5.2 Hasil Penelitian Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi dan data umum tentang “Pengaruh Terapi jus belimbing Terhadap Peurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi”. Penelitian ini dilaksanakan di RT 05 kelurahan pangkut kecamatan arut utara kabupaten kotawaringin barat provinsi kalimantan tengah. Dengan jumlah sampel 51 yang dilakukan mulai tanggal 20-27 juni 2017. Dan disajikan dalam bentuk tabel menggunakan kriteria tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan terapi jus belimbing. Hasil penelitian yang akan disajikan berupa data umum. Data umum menampilkan Umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, jenis makanan yang dikunsumsi dan minum yang sering dikonsumsi. Data yang terkumpul kemudian diuji statistik dengan Wilcoxson sign Rank test dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05.

5.2.1

Data umum Data umum menyajikan hasil tabulasi berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, jenis makanan, jenis minuman. 1.

Karakteristik responden berdasarkan umur Karakteristik responden berdasarkan umur responden, yang dikategorikan menjadi 3 (tiga), dapat dilihat pada tabel 5.1 Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Responden Di Kelurahan Pangkut Juni 2017

No 1 2 3 Total

Umur >20 >45 >60

Jumlah 19 27 5 51

Persentase (%) 37% 53% 10% 100%

Sumber data primer 2017

Dari tabel diatas diketahui sebagian besar dari responden berusia >45 yang berjumlah 27 orang (53%). 2. Karaktristik responden berdasarkan Jenis Kelamin Karaktristik responden berdasarkan jenis kelamin responden, yang dikategorikan menjadi 2 (dua) macam dapat dilihat pada tabel 5.2 Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis kelamin Responden Di Kelurahan Pangkut Juni 2017

No Jenis Kelamin 1 Laki-laki 2 Perempuan Total

Jumlah 37 14 51

Persentase (%) 72% 28% 100%

Sumber data primer 2017

Dari tabel diatas diketahui sebagian besar dari responden berjenis kelamin laki-laki yang berjumlah 37 orang ( 72%).

3. Karakteristik responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan responden, yang dikategorikan menjadi 5 (lima) dapat dilihat pada tabel 5.3 Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden Di Kelurahan Pangkut Juni 2017

No 1 2 3 4 5 Total

Tingkat pendidikan

Jumlah

Tidak sekolah SD SMP SMA Serjana

Persentase (%) 8% 41% 27% 20% 2% 100%

4 21 14 10 2 51

Sumber data primer 2017

Dari tabel diatas diketahui hampir dari setengahnya responden berpendidikan SD yang berjumlah 21 orang (41%). 4. Karktristik responden berdasarkan Pekerjaan Karktristik responden berdasarkan pekerjaan responden, yang dikategorikan menjadi 6 (enam) dapat dilihat pada tabel 5.4 Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden Di Kelurahan Pangkut Juni 2017

No 1 2 3 4 5 6 Total

Pekerjan Tidak bekerja Tani Swasta PNS Penambang Ibu rumah tangga

Jumlah 1 15 9 2 21 3 51

Persentase (%) 2% 29% 18% 4% 41% 6% 100%

Sumber data primer 2017

Dari tabel diatas diketahui hampir dari setengahnya responden bekerja sebagai penambang yang berjumlah 21 orang (41%).

5. Karakteristik responden berdasarkan Pendapatan Karakteristik responden berdasarkan Pendapatan responden, yang dikategorikan menjadi 3 (tiga) dapat dilihat pada tabel 5.5 Tabel 5.5 Distribusi responden berdasarkan Pendapatan Responden Di Kelurahan Pangkut Juni 2017

No

Pendapatan

Jumlah

1 2 3 Total

<1 juta 1-3 juta > 3 juta

8 18 25 51

Persentase (%) 15% 35% 50% 100%

Sumber data primer 2017

Dari tabel diatas diketahui setengah dari responden berpendapatan >3 juta yang berjumlah 25 orang (50%). 6. Karaktristik responden berdasarkan jenis makanan yang sering di Karaktristik responden berdasarkan jenis makanan yang sering dikonsumsi responden, yang dikategorikan menjadi 6 (enam) macam dapat dilihat pada tabel 5.6 Tabel 5.6 Distribusi responden berdasarkan Jenis Makanan yang sering dikonsumsi Di Kelurahan Pangkut Juni 2017

No

Jenis makanan

Total

1 2 3 4 5 6

Ikan Laut Ayam Gorengan Ikan Asin Makanan Berserat Makanan Pengawet

25 26 8 34 32 24

Persentase (%) 49% 50% 15% 66% 62% 47%

Sumber data primer 2017

Dari tabel diatas diketahui hampir dari sebagian besar responden yang sering mengensumsi makanan asin, seperti ikan asin yang berjumlah 34 orang (66%).

7. Karakteristik responden berdasarkan Kebiasaan Minum Karakteristik responden berdasarkan kebiasaan minum, yang dikategorikan menjadi 3 (tiga) macam dapat dilihat pada tabel 5.7 Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Minum Di Kelurahan Pangkut Juni 2017

No 1 2 3

Jenis minuman Teh Kopi Alkohol

Total 21 36 29

Persentase (%) 41% 70% 56%

Sumber data primer 2017

Dari tabel diatas diketahui sebagian besar dari responden kebiasaan minum kopi yang berjumlah 36 orang (70%). 8. Karakteristik responden berdasarkan Kebiasaan Merokok Karakteristik responden berdasarkan kebiasaan merokok, dapat dilihat pada tabel 5.8 Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Merokok Di Kelurahan Pangkut Juni 2017

No Kebiasaan Merokok 1 Ya 2 Tidak Total

Jumlah 37 14 51

Persentase (%) 72% 28% 100%

Sumber data primer 2017

Dari tabel diatas diketahui sebagian besar responden yang merokok berjumlah 37 orang (72%)

5.2.2

Data khusus Data khusus akan menyajikan hasil tabulasi pengukuran tekanan darah. 1. Tekanan darah responden sebelum (Pre) terapi jus belimbing Tekanan darah responden sebelum terapi jus belimbing, yang dikategorikan menjadi 6 (enam), dapat dilihat pada tabel 5.9 Tabel 5.9 Distribusi Responden Berdasarkan Tekanan Darah Sebelum jus belimbing Di Kelurahan Pangkut RT 05 Tahun 2017

No 1 2 3 4 5 6 Total

Tekanan Darah Optimal Normal Normal Tinggi Hipertensi ringan Hipertensi sedang Hipertensi berat

Jumlah 0 0 6 28 14 3 51

Persentase (%) 0% 0% 11,8% 54,9% 27,5% 5,9% 100%

Sumber data primer 2017

Dari tabel diatas diketahui sebagian besar dari responden mengalami hipertensi ringan yaitu sebanyak 28 orang (54,9%). 2. Tekanan darah responden sesudah (Post) terapi jus belimbing Tekanan darah responden sesudah terapi jus belimbing, yang dikategorikan menjadi 6 (enam) dapat dilihat pada tabel 5.10 Tabel 5.10 Distribusi Responden Berdasarkan Tekanan Darah Sesudah Terapi jus belimbing Di Kelurahan Pangkut RT 05 Tahun 2017

No

Tekanan Darah

Jumlah

1 2 3 4 5 6 Total

Optimal Normal Normal Tinggi Hipertensi ringan Hipertensi sedang Hipertensi berat

5 5 26 13 2 0 51

Sumber data primer 2017

Persentase (%) 9,8% 9,8% 51,0% 25,5% 3,9% 0% 100%

Dari tabel di atas diketahui sebagian besar dari responden mengalami tekanan darah normal tinggi yaitu sebanyak 26 orang (51,0%)

3. Perbandingan tekanan darah sebelum dan sesudah di lakukan terapi jus belimbing. Tabel 5.11 Distribusi perbandingan tekanan darah sebelum dan sesudah di lakukan terapi jus belimbing selama 7 hari Terhadap penurunan tekanan darah di pangkut RT 05 tahun 2017.

Tekanan darah Optimal

Wilcoxon Signed Rank Test Perlakuan ( terapi jus belimbing ) Sebelum Prosentase Sesudah Prosentase 0 0% 5 9,8%

Normal Normal Tinggi Hipertensi ringan

0 6 28

0% 11,8% 54,9%

5 26 13

9,8% 51,0% 25,5%

Hipertensi sedang

14

27,5%

2

3,9%

Hipertensi berat

3

5,9%

0

0%

51

100%

51

100%

Jumlah

Hasil uji wilcoxon

50

25,50

P= 0,000

Sumber data primer 2017

Berdasarkan tabel 5.11 menunjukan bahwa sebagian besar responden sebelum diberikan terapi jus belimbing hipertensi ringan sebanyak 28 responden (54,9%) dan setelah diberikan terapi jus belimbing selama 7 hari responden mengalami tekanan darah normal tinggi sebanyak 26 responden (51,0%). 5.3

Pembahasan Setelah dilakukan analisis data dan menguji hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik wilcoxon rank test diperoleh hasil signifikan sebelum dan sesudah diberikan terapi jus belimbing sehingga memerlukan

pembahasan tentang Pengaruh Terapi jus belimbing Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Rt 05 kelurahan pangkut. Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan menggunakan uji wilcoxon signed rank tes dengan tingkat kemaknaan α <0,05 di dapatkan hasil P value = 0,000 karena nilai sig(2-tiled) 0,000 < 0,05 maka Ho di tolak H1 di terima, maka ada pengaruh terapi jus belimbing terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di RT 05 Kelurahan Pangkut Kecamatan Arut Utara Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah.

5.3.1

Tekanan Darah Sebelum Dilakukan Terapi jus belimbing Tekanan darah, sama seperti tekanan lainnya, adalah suatu ukuran daya. Dalam kasus ini, daya adalah kekuatan yang mengarahkan darah untuk mengalir lewat sirkulasi tubuh. Kita memerlukan daya dalam jumlah tertentu agar darah dapat menghantarkan oksigen dan zat gizi lain ke jaringan tubuh dan mengangkut produk-produk limbah. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa tanpa tekanan darah tidak akan ada pengiriman energi atau bahan-bahan dasar penting lain ke jantung,otak,ginjal, dan organ-organ lain. Alasan tekanan darah begitu penting ada kaitannya dengan asal muasalnya yaitu jantung ( Townsend, 2010). Menurut hasil penelitian yang di tunjukan pada tabel 5.9 menyatakan bahwa tekanan darah sebelum di lakukan terapi jus belimbing diketahui sebagian besar dari responden mengalami hipertensi ringan yaitu sebanyak 28 orang (54,9%). Hal ini di karenakan asupan makanan seperti ikan asin yang sering di konsumsi dapat di lihat pada tabel 5.6 hampir dari sebagian

besar responden yang sering mengensumsi makanan asin, seperti ikan asin yang berjumlah 34 orang (66%).ikan asin memiliki kadar garam yang sangat tinggi sehingga dapat meningkatkan daya tahan pembuluh darah menurut (WHO,1999) Ion natrium mengakibatkan retensi air, sehingga volume darah bertambah dan menyebabkan daya tahan pembuluh meningkat. Juga memperkuat efek vasokonstriksi noradrenalin. Secara statistika, ternyata bahwa pada kelompok penduduk yang mengkonsumsi terlalu banyak garam terdapat lebih banyak hipertensi dari pada orang-orang yang memakan hanya sedikit garam. Faktor lain yang menebabkan hipertensi ialah merokok diketahui sebagian besar responden yang merokok berjumlah 37 orang (72%). Menurut peneliti merokok dapat menyebabkan hipertensi karena rokok mengandung senyawa kimia yaitu nikotin hal ini juga di dukung oleh teori (iskandar,2004) menyatakan bahwa Nikotin dalam tembakau adalah penyebab tekanan darah meningkat. Hal ini karena nikotin terserap oleh pembuluh darah yang kecil dalam paru – paru dan disebarkan keseluruh aliran darah. Hanya dibutuhkan waktu 10 detik bagi nikotin untuk sampai ke otak. Otak bereaksi terhadap nikotin dengan memberikan sinyal kepada kelenjer adrenal untuk melepaskan efinephrine (adrenalin). Hormon yang sangat kuat ini menyempitkan pembuluh darah, sehingga memaksa jantung untuk memompa lebih keras dibawah tekanan yang lebih tinggi. Ada pun faktor lain yang mempengaruhi tekanan darah yaitu usia diketahui sebagian besar dari responden berusia >45 yang berjumlah 27 orang (53%). Menurut peneliti usia dapat mempengaruhi tekanan darah karena pada orang lanjut usia, arterinya lebih keras dan kurang fleksibel terhadap darah. Hal

ini mengakibatkan peningkatan tekanan sistolik. Tekanan diastolik juga meningkat karena dinding pembuluh darah tidak lagi retraksi secara fleksibel pada penurunan tekanan darah.(Susalit, 2001) Faktor lain yang mempengaruhi tekanan darah adalah jenis kelamin menurut peneliti di lihat pada tabel 5.2 diketahui sebagian besar dari responden berjenis kelamin laki-laki yang berjumlah 37 orang ( 72%). Jenis kelamin Laki-laki lebih berpengaruh pada tekanan darah karena laki-laki seringkali dipicu oleh perilaku tidak sehat. Hal ini juga di dukung oleh teori (Miller, 2010) menyatakan bahwa Pria lebih banyak mengalami kemungkinan menderita hipertensi dari pada wanita. Hipertensi berdasarkan jenis kelamin ini dapat pula dipengaruhi oleh faktor psikologis. Pada pria seringkali dipicu oleh perilaku tidak sehat (merokok, kelebihan berat badan), depresi dan rendahnya status pekerjaan. Sedangkan pada wanita lebih berhubungan dengan pekerjaan yang mempengaruhi faktor psikis kuat. Adapun faktor lain yang mempengaruhi tekanan darah adalah kebiasaan minum dapat dilihat dari tabel 5.7 diketahui sebagian besar dari responden kebiasaan minum kopi yang berjumlah 36 orang (70%). Kopi dapat mempengaruhi tekanan darah karena kopi mengandung kafein. Menurut (Hammer,2006) Kopi dapat mempengaruhi tekanan darah karena kandungan polifenol, kalium dan kafein. Polifenol bersifat menurunkan tekanan darah, sedangkan kafein bersfiat meningkatkan tekanan darah. Pengaruh kopi sekecil apapun terhadap tekanan darah akan menimbulkan dampak pada kesehatan masyarakat, karena kopi dikonsumsi luas di

masyarakat. Ada pun faktor lain yang mempengaruhi adalah pendidikan di lihat dari tabel 5.3 diketahui hampir dari setengahnya responden berpendidikan SD yang berjumlah 21 orang (41%). Menurut peneliti pendidikan dapat menentukan pengetahuan seseorang semakin rendah tingkat pendidikan seseorang maka pengetahuannya kurang, seperti mengenai hipertensi. Tingkat pendidikan, komunikasi dan informasi, kebudayaan, dan pengalaman pribadi seseorang akan mempengaruhi pengetahuan dan sikap tentang kesehatan (Notoatmodjo, 2013).

5.3.2

Tekanan Darah Sesudah Dilakukan Terapi jus belimbing Sesuai dengan analisa dan interpretasi yg di lakukan pada 51 responden mengenai tekanan darah pada penderita hipertensi di Rt 05 Kelurahan Pangkut Kecamatan Arut Utara Kabupaten Kota Waringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah sesudah di berikan terapi jus belimbing menurut tabel 5.10 menunjukan bahwa sebagian besar dari responden mengalami tekanan darah normal tinggi yaitu sebanyak 26 orang (51,0%). Tekanan darah pada penderita hipertensi berkurang karena penderita hipertensi di berikan terapi jus belimbing, dan keinginan yang kuat untuk melakukan terapi. Sesuai pernyataan apabila seseorang mengalami gangguan kesehatannya maka mereka akan mencari informasi sebanyak-banyaknya (Nasir, 2010). Tingkat pendidikan, komunikasi dan informasi, kebudayaan dan pengalaman pribadi sesorang akan mempengaruhi dan sikap tentang kesehatan (Notoadmojo, 2003).

Dari pernyataan di atas menunjukkan adanya keserasian antara teori dan kenyataan yang ada pada responden bahwa tekanan darah pada penderita hipertensi di

Rt 05 Kelurahan Pangkut sesudah di berikan terapi jus

belimbing hampir seluruhnya mengalami penurunan tekanan darah. Informasi tentang mengatasi hipertensi dengan herbal menggunakan ajus belimbing sangat penting bagi masyarakat. Karena responden memiliki keinginan yang tinggi untuk melakukan terapi, karna sangat terjangkau tidak memerlukan biaya yang sangat mahal dan disamping itu tidak memiliki efek samping. 5.3.3 Pengaruh terapi rendam kaki air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum diberikan terapi jus belimbing hipertensi ringan sebanyak 28 responden (54,9%). Dan setelah diberikan terapi jus belimbing selama 7 hari responden mengalami tekanan darah normal tinggi sebanyak 26 responden (51,0%). Sesudah di berikan terapi jus belimbing terdapat pengaruh terhadap penurunan tekanan darah. Hal ini dapat dilihat dari hasil lembar observasi setelah dilakukan terapi jus belimbing yang terdapat penurunan tekanan darah secara signifikan. Setelah dilakukan analisa menggunakan uji Wilcoxon signed rank test, didapatkan P = (0,000) < 0,05 yang berarti ada pengaruh terapi jus belimbing terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Belimbing mengandung antidiuretik memiliki efek antihipertensi dengan meningkatkan pelepasan air dan garam natrium. Kalium menjaga

kestabilan elektrolit tubuh melalui pompa kalium natrium, mengurangi jumlah air dan garam didalam tubuh serta melonggarkan pembuluh darah sehingga jumlah garam dipembuluh darah membesar, kondisi ini membantu tekanan darah menjadi normal (Kartika, 2012).

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini dibahas kesimpulan yang menjawab tujuan penelitian dan saran sesuai dengan kesimpulan. 6.1 Kesimpulan 1.

Sebelum diberikan Jus belimbing, setengah dari responden mengalami Tekanan Darah hipertensi sedang

2.

Sesudah diberikan Jus belimbing ternyata terjadi penurunan Tekanan Darah pada responden yaitu sebagian besar dari responden mengalami hipertensi ringan.

3.

Pengaruh Jus Belimbing Terhadap Peurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi.

6.2 Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka peneliti mengajukan beberapa saran yang ditujukan kepada: 1.

Bagi responden Memberikan alternatif penanganan Tekanan Darah

dengan tidak

memberikan efek samping yang berbahaya bagi tubuh. 2. Bagi puskesmas Petugas penyuluh kesehehatan untuk membantu unit kesehatan mensosialisasikan tentang pemberian Jus belimbing untuk menurunkan tekanan darah selain menggunakan obat-obatan. 3. Bagi peneliti selanjutnya

Melakukan penelitian tentang faktor lain yang berhubungan dengan jus belimbing terutama faktor yang mempengaruhi jus belimbing harus diberikan lebih dari 5 hari.

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"