Bab V - Pemodelan Saturn.docx

  • Uploaded by: Hanifa Indira
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab V - Pemodelan Saturn.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 555
  • Pages: 2
5.1. Pembatasan Daerah Kajian 5.1.1 Sistem kota diatur dengan cara yang sangat kompleks, yaitu jalan, bangunan, dan aktivitas saling berhubungan. Untuk itu dibutuhkan suatu cara untuk menyederhanakan hubungan tersebut dengan menekankan pada yang hal yang penting saja; penyederhanaan ini harus dapat menghubungkan unsur dunia nyata secara masuk akal. Wilayah di luar daerah kajian sering dibagi menjadi beberapa zona eksternal yang digunakan untuk mencerminkan dunia lainnya. Daerah kajian sendiri dibagi menjadi beberapa zona internal yang jumlahnya sangat tergantung dari tingkat ketepatan yang diinginkan Aktivitas tata guna lahan (dan zona asal) atau sistem kegiatan diasumsikan berlokasi pada titik tertentu dalam zona yang disebut pusat zona. Dua dimensi yang perludiperhatikan adalah jumlah zona dan ukuran atau luas zona. Keduanya jelas saling terkait. Semakin banyak jumlah zona, semakin kecil luas daerah yang dapat diliput oleh zona tersebut. Unsur dasar dalam penyederhanaan ini adalah zona dan pusat zonanya yang diasumsikan menjadi tempat konsentrasi semua ciri pergerakan dari zona tersebut. Model sistem perkotaan adalah model ruang. Oleh karena itu, harus dicari cara yang tepat untuk menjelaskan ciri ruang secara numerik. Daerah kajian dibagi menjadi zona yang lebih kecil di mana ciri daerah perkotaan harus dinyatakan secara numerik untuk setiap zona (misalnya ukuran tata guna lahan). Daerah yang akan dikaji harus ditentukan terlebih dahulu. Biasanya daerah tersebut mencakup wilayah suatu kota, akan tetapi harus dapat mencakup ruang atau daerah yang cukup untuk pengembangan kota di masa mendatang pada tahun rencana. Biasanya survei kendaraan yang melalui garis kordon (batas daerah kajian) perlu dilakukan agar batas dapat ditentukan sehingga tidak memotong jalan yang sama lebih dari dua kali (untuk menghindari perhitungan ganda kendaraan yang sama). Batas tersebut bisa juga berupa batas alami seperti sungai, dan rel kereta api. Sistem jaringan transportasi dicerminkan dalam bentuk ruas dan simpul, yang semuanya dihubungkan ke pusat zona. Hambatan pada setiap ruas jalan dinyatakan dengan jarak, waktu tempuh, atau biaya gabungan. Nilai tersebut kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan total hambatan untuk setiap zona asal dan tujuan. Semua ini dapat dinyatakan dalam bentuk matriks.

Sistem jaringan transportasi juga dapat ditetapkan sebagai urutan ruas jalan dan simpul. Ruas jalan bisa berupa potongan jalan raya atau kereta api, dan lain-lain; sedangkan simpul bisa berupa persimpangan, stasiun, dan lain-lain. Setiap ruas, simpul dan zona diberi nomor. Nomor ini (pasangan nomor) digunakan untuk mengidentifikasi data yang berkaitan dengan ruas dan zona. Dengan cara ini, ciri sistem tata guna lahan dan sistem prasarana transportasi dapat dinyatakan secara geografis atau ruang. Gambar 3.1 melukiskan sistem jaringan jalan suatu daerah kajian yang terdiri dari jalan satu arah, masing-masing mencerminkan satu ruas jalan atau pergerakan membelok di persimpangan, dan berakhir pada titik ujung masing-masing yang disebut simpul. Penghubung pusat zona adalah jenis ruas jalan yang bersifat abstrak (khayal) yang menghubungkan setiap pusat zona dengan sistem jaringan jalan. Setiap simpul dan pusat zona dinyatakan dengan angka dan setiap ruas dan penghubung pusat zona dapat diidentifikasikan dengan angka simpul pada ujungnya masing-masing. Jadi, dapat disimpulkan bahwa suatu jaringan jalan terdiri dari beberapa set jalan, ruas jalan satu arah, dan simpul. 3.4.2 Zona Daerah kajian adalah suatu daerah geografis yang di dalamnya terletak semua zona asal dan zona tujuan yang diperhitungkan dalam model kebutuhan akan transportasi. Kriteria terpenting daerah kajian adalah bahwa daerah itu berisikan zona internal dan ruas jalan yang secara nyata dipengaruhi oleh pergerakan lalulintas. Daerah kajian untuk suatu kajian transportasi dibatasi oleh batas daerah kajian di 5.2. Analisis MAT

Related Documents

Bab V
May 2020 46
Bab V
June 2020 45
Bab V
June 2020 48
Bab V
August 2019 78

More Documents from "ratna"

Wbs.pdf
May 2020 3
Kuesioner-kkn.docx
June 2020 15
Aceros Arequipa
November 2019 56
Trabajo Final De Ope I
November 2019 42