Bab : teori pembentukan bumi masa praaksara
{
Nama anggota : 1. Nisa aulia hp 2. Salsa billa deapati imran
(06) (26)
Memahami teori pembentukan bumi
Ada banyak teori dan penjelasan tentang penciptaan bumi, mulai dari mitos sampai pada penjelasan agama dan ilmu pengetahuan. Salah satu diantara teori ilmiah tentang terbentuknya bumi adalah teori “DENTUMAN BESAR” {Big Bang}, yang dikemukan oleh sejumlah ilmuwan, misalnya ilmuwan besar inggris, Stephen Hawken. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta mulanya bentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh jagat raya. Setelah itu, materi yang terdapat dialam semesta mulai berdesakan satu sama lain dalam kondisi suhu dan kepadatan yang sangat tinggi, sehingga hanya tersisa energi berupa proton, neutron, dan elektron yang bertebaran keseluruh arah.
Teori – Teori Menurut Para Ahli Dan Hipotesis
Teori oleh Georges-Louis Leclerc Pada tahun 1778 ahli ilmu alam Perancis Georges-Louis Leclerc, Comte
de Buffon, mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental inilah yang menjadi planet.
Teori Laplace Seorang ahli Matematika dan astronomi Perancis Pierre Simon Marquis de Laplace 1796 mengemukakan Bumi terbentuk dari gugusan gas panas yang berputar pada sumbunya, kemudian terbentuk cincin cincin.[1] Sebagian cincin gas tersebut, terlempar ke luar dan tetap terus berputar.[1] Cincin gas yang berputar akan mengalami pendinginan, sehingga terbentuklah gumpalan - gumpalan bola yang menjadi planet planet, termasuk Bumi.
Teori Planetisimal Hypothesis Di kemukakan oleh, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama rekannya T.C Chamberlain, seorang ahli geologi, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, pada suatu saat didekati oleh sebuah bintang lain yang melintas dengan kecepatan tinggi di dekat matahari. Pada waktu bintang melintas di dekat matahari dan jarak keduanya relatif dekat, maka sebagian massa gas matahari ada yang tertarik ke luar akibat adanya gravitasi dari bintang yang melintas tersebut. Sebagian dari massa gas yang tertarik ke luar ada yang pada lintasan bintang dan sebagian lagi ada yang berputar mengelilingi matahari karena gravitasi matahari. Setelah bintang melintas berlalu, massa gas yang berputar mengelilingi matahari menjadi dingin dan terbentuklah cincin yang lamakelamaan menjadi padat dan disebut planetisimal. Beberapa planetisimal yang terbentuk akan saling tarik - menarik dan bergabung menjadi satu dan pada akhirnya membentuk planet, termasuk Bumi.
Periode Evolusi Bumi Zaman Arkaikum Zaman Arkaikum adalah awal terjadinya bumi. Pada zaman ini, kondisi bumi belum stabil, udara masih sangat panas, dan kulit bumi masih dalam proses pembentukan. Kondisi tersebut tidak memungkinkan adanya kehidupan di bumi. Zaman ini berlangsung sekitar 2.500 juta tahun yang lalu. Zaman Palaeozoikum (Zaman Primer) Zaman Palaeozoikum berlangsung kira-kira 340 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini, sudah mulai ada tanda-tanda kehidupan, yaitu munculnya binatang-binatang terkecil (mikroorganisme), binatang yang tidak bertulang punggung sampai beberapa jenis ikan, amfibi, dan reptil. Zaman Palaeozoikum disebut juga zaman primer, karena untuk pertama kalinya terdapat kehidupan makhlukm seperti cambrium, silur, devoon, carbon, dan perm.
Zaman Neozoikum atau Zaman Kainozoikum
Zaman Neozoikum berumur lebih kurang 60 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini keadaan bumi sudah membaik, perubahan cuaca tidak begitu ekstrem, dan kehidupan berkembang dengan pesat. Zaman ini dibedakan menjadi dua, yaitu Zaman Tersier dan Zaman Kuarter.
Tarikh bumi Dalam mempelajari sejarah kebudayaan, kita mulai dengan permulaannya sekali. Kita mulai dengan kebudayaan yang tertua. Seperti kita ketahui, kebudayaan itu merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisah dengan manusia; kebudayaan itu hanya ada pada manusia saja. Hal ini membawa akibat, bahwa jika kita hendak mengetahui tentang permulaan kebudayaan, kita harus memulai dengan manusia pertama. Menurut geologi, yaitu ilmu yang mempelajari kulit bumi, maka waktu sejak terjadinya dunia sampai kini dapat dibagi atas zaman-zaman sebagai berikut : 1. Archaekum, zaman yang tertua, berlangsung kira-kira 2.500 juta tahun. Kulit bumi masih panas sekali, tak ada kehidupan sediti pun. 2. Palaeozoikum, zaman hidup tua. Dalam zamanini berlangsung kira-kira 340 jut tahun, sudah ada kehidupan. Zaman ini juga dinamakan zaman primer (zaman pertama) 3. Mesozoikum, zaman hidup pertengahan, juga dsebut zaman sekunder, berlangsung kra-kira 140 juta tahun. Jumlah ikan, amfibi, dan reptil semakin banyak, di zaman ini pula hidupnya hewan berukuran sangat besar, seperti Atlantosaurus yang berukuran 30 meter. 4. Neozoikum atau kainozoikum, zaman hidup baru, berlangsung sejak kira-kira 60 juta tahun yang lalu sampai saat ini.
Proses pembentukan bumi Dalam terbentuknya bumi tidak diketahui secara pasti tapi yang diketahui bahwa proses terbentuknya bumi tidak lepas dari proses terbentuknya tata surya yang menurut pendapat para ahli yang mengemukakan teori-teorinya proses terbentuknya tata surya yang merupakan juga proses terbentuknya bumi, berikut proses terbentuknya bumi : Teori Nebula (Kabut) Teori Nebula disebut jug dengan Teori Kabut Kant-Laplace yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Peiere De Laplace (1796). Teori ini menjelaskan bahwa di jagat rayat terdapat gas yang berkumpul menjadi kabut (nebula). Kabut tersebut berupa debu, es, dan gas yang sebagian besar unsur gas berupa hidrogen. Adanya gaya gravitasi membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan kemudian menyusut dan mengeras serta berputar semakin cepat. Teori Planetisimal dikemukakan oleh Forest Ray Multon seorang ahli astronomi dan bersama rekannya Thomas C.Chamberlain, ahli geologi , pada awal abad ke -20. Teori ini mengatakan bahwa matahari terdiri dari gas yang bermassa besar dan suatu ketika bintang melintas disamping matahari yang sangat dekat yang hampir terjadi tabrakan, Dekatnya bintang dan matahari terdapat pengaruh gaya gravitasi yang mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi, dari besarnya gaya gravitasi sebagian materi terlempar meninggalkan permukaan matahari dan permukaan bintang dan membentuk gumpalan-gumpalan akibat dari penyusupan, lalu terjadi pendinginan dan padat, terbentuklah planet-planet yang mengelilingi matahari
Teori Bintang Kembar
teori bintang kembar dikemukakan oleh R.A. Lyttleton seorang ahli Astronomi. Menurutnya, bahwa teori ini berasal dari bintang kembar yang berkombinasi. Dimana salah satu bintang meledak sehingga bahan materialnya terlempar, dari besarnya gaya gravitas bintang yang tidak meledak membuat material yang terlempar kemudian akan tertarik dan mengelilingi matahari. Bintang yang tidak meledak disebut dengan matahari. Sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinya.
Teori Big Bang
Teori Big Bang berawal dari puluhan milyar tahun lalu yang awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada prosesnya lalu. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar serta bagian besarnya berkumpul di pusat dengan membentuk cakram raksasa dimana suatu saat terjadi ledakan dasyat dari gumpalan besar tersebut membentuk galaksi dan nebula-nebula, selama kurang lebih 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membuka dan membentuk galaksi bimasakti, selanjutnya membentuk sistam tata surya, Gumpalan yang terlempar keluar mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalangumpalan yang dingin dan memadat. Kemudian gumpalan tersebut membentuk planet-planet, termasuk bumi.
Masa Praaksara 1. Pengertian Zaman Praaksara Zaman Praaksara adalah masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Praaksara terdiri dari dua kata yakni "pra" yang berarti belum dan "aksara" berarti tulisan. Zaman Praaksara disebut dengan istilah Nirleka yang maknanya juga sama yakni "nir" adalah tanpa dan "lenka" artinya tulisan. Zaman Praaksara saat ini disebut dengan Zaman Prasejarah. Zaman Praaksara yakni sebuah masa dimana manusia mengenal tulisan dan Zaman Prasejarah adalah masa kehidupan manusia sejak adanya tulisan. Setelah manusia mengenal tulisan maka disebut zaman sejarah. Berakhirnya zaman prasejarah setiap bangsa berbeda-beda berdasarkan perkembangan setiap bangsa tersebut serta informasi yang masuk ke bangsa itu. Misalnya bangsa Mesir kuno meninggalkan zaman praaksara sekitar 4000 SM, bangsa Sumeria dan Dravida meninggalkan zaman praaksara sekitar 3000 SM, sedangkan bangsa Indonesia meninggalkan zaman praaksara 400 M.
{
2. Ilmu Untuk Mempelajari Zaman Praaksara Untuk mempelajari kehidupan manusia pada zaman prasejarah kita membutuhkan bantuan ilmu pengetahuan lain, diantaranya: 1) Antropologi Antropologi merupakan ilmu yang mermpelajari tentang peradaban manusia dari bentuk yang paling sederhana hingga pada tingkat yang lebih maju. 2) Arkeologi Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari peninggalan-peninggalan sejarah dan manusia purba. 3) Geologi Geologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri lapisan bumi dan perubahannya.
4) Geografi Ilmu yang mempelajari keberadaan bumi sebagai tempat berpijaknya manusia di dalam menjalankan kehidupannya. 5) Paleontrpologi Paleontrpologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang asal-usul dan evolusi manusia yang menggunakan fosil manusia sebagai bahan penemuan. 6) Peleontologi Palentologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fosil.
3. Sumber-sumber yang Digunakan Untuk Mengetahui Kehidupan Zaman Praaksara Sudah diketahui bahwa pada zaman praaksara tidak meninggalkan bukti tulisan. Pada zaman tersebut jejak yang ditinggalkan hanya berupa fosil, artefak, dan manusia purba. Pengertian Fosil Fosil adalah tulang-belulang manusia, hewan, dan tumbuhan yang
membatu. Pengertian Artefak Artefak adalah alat atau perkakas yang digunakan oleh manusia dalam kehidupannya. Pengertian Manusia Purba Manusia purba adalah manusia yang hidup pada zaman prasejarah. 4. Pembagian Masa Praaksara Berdasarkan Geologi Geologi atau ilmu bumi yaitu ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan hal ini, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut sekaligus merupakan pembabakan prasejarah yang terdiri dari:
1)
2)
3)
Zaman Arkeozoikum, merupakan zaman tertua, berlangsung kirakira 2.500 juta tahun yang lalu. Pada masa itu bumi dalam proses pembentukan, permukaan bumi masih sangat panas sehingga belum terdapat makhluk hidup yang tinggal di bumi. Zaman Paleozoikum, disebut juga sebagai zaman primer, berlangsung kira-kira 340 juta tahun yang lalu. Zaman ini ditandai dengan terjadinya penurunan suhu yang amat derastis di bumi, bumi mendingin. Pada masa ini lah makhluk hidup pertama kali diperkirakan muncul, yaitu makhluk bersel satu dan tidak bertulang belakang seperti bakteri, serta jenis amfibi. Zaman Mesozoikum, disebut juga sebagai zaman sekunder, berlangsung kira-kira 140 juta tahun yang lalu. zaman ini ditandai dengan munculnya hewan-hewan reptile besar (dinosaurus) oleh karena itu, zaman ini disebut juga zaman reptile.
4) Zaman Neozoikum, zaman neozoikum berlangsung kira-kira 60 juta tahun yang lalu. Kehidupan di zaman ini mulai stabil, berkembang dan beragam. Zaman ini dibagi menjadi beberapa: a. Zaman Tersier, ditandai dengan mulai berkurangnya hewan-hewan besar. Telah memiliki berbagai jenis binatang menyusui, diantaranya kera dan monyet. b. Zaman Sekunder, ditandai dengan munculnya tanda-tanda kehidupan manusia purba. Zaman ini dibagi kembali menjadi 2 zaman yaitu: a) Zaman Pleistosen/dilivium (zaman es/glasial) masa ini ditandai mulai mencairnya es di kutub utara karena perubahan iklim. Berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Pada masa inilah kehidupan manusia mulai ada. Berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu.
b) Zaman Holosen/alluvium, masa ini ditandai dengan munculnya homo sapiens, merupakan nenek moyang manusia modern saat ini. Masa ini berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu. Untuk mengetahui umur dari peninggalan budaya dapat menggunakan beberapa cara yakni: 1) Tipologi Cara pnentuan menggunakan type dari suatu benda. Indikatornya adalah semakin sederhana suatu bentuk benda maka semakin tua umumnya. 2) Stratigrafi Cara penentuan umur benda berdasarkan lapisan tanah tempat benda tersebut ditemukan. 3) Kimiawi Cara yang digunakan untuk mengetahui usia benda berdasarkan unsur kimia yang terkandung di dalamnya.
5. Jenis-jenis Manusia Purba pada Masa Praaksara 1) Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia Dari hasil penelitian dan penemuan fosil, oleh para ahli purbakala manusia purba banyak ditemukan di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Manusia purba pada masa lampau telah tinggal di beberapa daerah di Pulau Jawa diantaranya di Lembah Bengawan Solo (Jawa Tengah) dan di Lembah Sungai Brantas (Jawa Timur). Di daerah-daerah tersebut banyak ditemukan fosil manusia purba. Di Indonesia Meganthropus paleojavanicus, Pithacanthropus erectus, dan Homo (manusia purba modern). A. Meganthropus Paleojavanicus, artinya manusia purba yang besar dan tertua di Jawa. Manusia purba ini memiliki ciri tubuh yang kekar, diperkirakan sebagai manusia purba yang paling tua diantara manusia purba yang lain. Fosil manusia purba Meganthropus Paleojavanicus ditemukan dan diteliti oleh Dr. G.H.R Von Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941.
Pertama kali fosil makhluk ini ditemukan di Sangiran, daerah lembah Bengawan Solo, dekat Surakarta. Dari yang dapat dilihat ukuran fosil itu, Meganthropus Paleojavanicus berbadan besar dengan rahang besar, kening menonjol, dan tulang tebal. Dari keadaan itu, maka makhluk Sangiran tersebut dinamakan Meganthropus Paleojavanicus (mega=besar, anthropos=manusia, paleo=purba, javanicus=manusia jawa). Meganthropus hidup sekitar 2 juta tahun SM dan hidup dengan makan tumbuhtumbuhan. Makhluk tersebut termasuk jenis Homo Hobilis. B. Pithacanthropus Erectus, artinya manusia kera yang berjalan tegak. Manusia purba ini memiliki ciri-ciri berbadan tegak, dan memiliki tinggi badan antara 165-180cm. Pithacanthropus erectus merupakan manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia diantaranya di Mojokerto, Kedungtrubus, Trinil, Sangiran, Sambungmacan, dan Ngandong. Pertama kali ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil dekat Sungai Bengawan
Solo, Surakarta, tahun 1891. C. Homo, berarti manusia. Manusia purba jenis ini memiliki ciri yang lebih sempurna dibandingkan dengan Meganthropus Paleojavanicus dan Pithecantropus erectus. Beberapa jenis homo yang ditemukan di Indonesia antara lain. Homo Soloensis, artinya manusia solo. Ditemukan pada tahun 1931-1934, oleh Ter Haar dan Ir. Oppenorth di Ngadong, Lembah Sungai Bengawan Solo. Ciri-ciri Homo Soloensi yaitu berjalan tegak denagn tinggi badan 180cm. Tengkoraknya lebih besar dari Pithacantropus erectus. Homo Wajakensis, artinya manusia Wajak. Ditemukan pada tahun 1889, oleh Van Reitchoten di Wajak, Tulungagung, Jawa Timur. Ciri-ciri Homo Soloensi yaitu berjalan tegak dengan tinggi badan 130-210cm, tengkoraknya lebih bulat, muka tidak terlalu menjorok, ke depan, dan telah memiliki kemampuan membuat peralatan dari batu, tulang dan kayu.
1)
2)
3)
Homo Sapiens, artinya manusia cerdas. Merupakan generasi terakhir dari manusia purba. Homo Sapiens hidup di zaman holosen sekitar 4000 tahun yang lalu. Memiliki ciri-ciri fisik yang sudah hampir sama dengan manusia modern saat ini. Jenis Manusia Purba yang Ditemukan Diluar Negeri Beberapa jenis manusia purba yang ditemukan diluar negeri antara lain: Australoithecus Africanus, ditemukan oleh Raymond Dart di Tauung dekat Afrika Selatan. Homo Rodhesiennsis, ditemukan Raymon dan Robert Broom di Broken Hill Rodhesia. Sinanthropus Pekinnensis, ditemukan Davidson Black di Gua Chokoutien dekat Beijing. Hampir sama dengan Pithecanthropus Erectus.
4) Homo Netherlanthalensis, ditemukan Rudolf Virchow di Lembah Sungai Neander dekat Jerman 1856. 5) Homo Cro-Magnin, fosil ditemukan di Gua Cro Magnon barat daya Prancis. 6. Periode Masa Praaksara Berdasarkan Hasil Budaya 1)Zaman Batu a) Zaman Batu Tua (Paleolithicum) - Peralatannya terbuat dari batu yang masih kasar - Alat yang digunakan terbuat dari tulang - Alat yang digunakan terbuat dari tulang dan alat serpih - Manusianya Pithecanthropus Erectus masih hidup secara nomaden. - Hidup dengan berburu dan meramu - Kebudayaan Pacitan dan Ngadong Pacitan = menurut Von Koenigswald pada tahun 1935 menemukan alat-alat batu berupa kapak genggam. Alat Pacitan disebut dengan chopper (alat penetak).
Ngandong = alat yang terbuat dari tulang atau tanduk binatang. b) Zaman Batu Madya (Mesolithicum) - Peralatan dibuat dari batu yang mulai dihaluskan - Alatnya berupa kapak Sumatra - Bertempat tinggal di gua semi nomaden - Sudah mengenal seni (lukisan hewan dan cap tangan berwarna merah) - Sudah mengenal kepercayaan - Sudah mengenal bercocok tanam dan berladang - Hasil budaya berupa Kjokkenmodinger (tumpukan kerang) dan Abrissous roche (cap tangan) c) Zaman Batu Muda (Neolithicum) - Peralatan dibuat dari batu yang sudah di haluskan - Alat yang digunakan kapak lonjong dan persegi
- Manusianya jenis Homo dan hidup sudah menetap dan berkelompok - Mengenal bercocok tanam, bersawah, dan berladang - Menganut kepercayaan animisme dan dinamisme - Hasil budaya berupa kapak lonjong dan persegi d) Zaman Batu Besar (Megalithicum) - Batu yang digunakan berukuran besar - Peninggalannya berdasarkan kepercayaan itu: a) Menhir : kaki meja b) Dolmen : meja dari batu c) Waruga : peti kubur kubus (bongkar pasang) d) Sarkofagus : peti kubur lesung e) Punden Berundak : untuk melakukan upacara f) Arca
2) Zaman Logam a) Zaman Perunggu - Teknik pembuatan barang-barang dari perunggu ada 2, yaitu: -Teknik a cire perdue = teknik cetak hilang - Teknik bivalve = teknik cetak ulang - Adapun barang peninggalannya yaitu: - Nekara - Moko - Kapak corong - Arca b) Zaman Besi - Peninggalannya berupa - Mata panah - Mata tombak
7. Periodesasi Masa Praaksara Berdasar Corak Kehidupan 1) Masa berburu mengumpulkan makanan tingkat sederhana a)Kegiatan pokok berburu dan mengumpulkan makanan b)Alat yang digunakan batu, kayu, dan tulang. Seperti kapak perimbas untuk menguliti kulit binatang c)Masih tergantung alam sekitar biasanya tinggal di tepi sungai dan masih nomaden d)Manusianya Pithecanthropus e)Pada masa Pleolithicum 2) Masa berburu mengumpulkan makanan tingkat lanjut a)Alat yang digunakan memasuki tradisi serpih biah alat-alatnya yaitu alat dari tulang dan kapak genggam b)Manusianya Pithecanthropus hidup dengan nomaden secara berkelompok c)Biasa hidup di gua d)Termasuk dalam masa Mesolithicum 3) Masa Bercocok Tanam
a)Sudah membentuk perkampungan kecil b)Manusianya berjenis Homo Soloensis dan Wajakensis sudah mengenal berladang tetapi tidak menetap c)Alat-alat berasal dari batu yang sudah di haluskan dan sudah mengenal gerabah, seperti kapak lonjong untuk mencangkul dan beliung persegi untuk mencangkul dan menebang kayu d)Mengenal sistem kepercayaan e)Termasuk masa Neolithicum 4) Masa perundagian/masa pertukaran a)Menyempurnakan pertanian dan peternakan dari masa bercocok tanam b)Membuat perkampungan yang lebih besar dan sudah menetap (setender) c)Manusianya berjenis Homo Sapiens d)Alat-alatnya dari logam seperti Moko
e)Solidaritasnya tinggi yang merupakan warisan nenek moyang. 8. Sistem Kepercayaan Manusia Purba Pada masa praaksara seiring dengan perkembangan kemampuan berfikir, manusia purba mulai mengenal kepercayaan terhadap kekuatan-kekuatan lain diluar dirinya. Untuk menjalankan kepercayaan yang diyakininya manusia purba melakukan berbagai upacara dan ritual. Sistem kepercayaan yang dianut manusia pada masa praaksara atau masa prasejarah antara lain animisme, dinamisme, totemisme, dan shamanisme. a)Animisme, adalah percaya pada roh nenek moyang maupun rohroh lain yang mempengaruhi kehidupan mereka. Upaya yang dilakukan agar roh-roh tersebut tidak menggangu adalah dengan memberikan sesaji. b)Dinamisme, adalah percaya pada kekuatan alam dan bendabenda yang memiliki kekuatan gaib. Manusia purba melakukannya dengan menyembah batu atau pohon besar, gunung, laut, gua, keris, jimat, dan patung.
2. Ilmu Untuk Mempelajari Zaman Praaksara Untuk mempelajari kehidupan manusia pada zaman prasejarah kita membutuhkan bantuan ilmu pengetahuan lain, diantaranya: 1) Antropologi Antropologi merupakan ilmu yang mermpelajari tentang peradaban manusia dari bentuk yang paling sederhana hingga pada tingkat yang lebih maju. 2) Arkeologi Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari peninggalan-peninggalan sejarah dan manusia purba. 3) Geologi Geologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri lapisan bumi dan perubahannya.