Bab Organis.docx

  • Uploaded by: Iin Suhartini
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Organis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,706
  • Pages: 15
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pertumbuhkembangan

IPTEK,

sosial,

ekonomi,

dan

lingkungan

menimbulkan permasalahan yang harius dihadapi organisasi menjadi semakin luas dan kompleks. Permasalahan tersebut semakin berkembang sesuai dengan percepatan perubahan yang terjadi. Situasi yang terajdi menjadikan pembelajaran bahwa permasalahan tidak tumbuh secara linier, dimana banyak sekali hal-hal yang tidak pernah diduga sebelumnya. Dengan demikian organisasi dituntut untuk terus menerus mempersiapkan dirinya mengantisipasi dan menyesuaiakn diri dengan perubahan. Pengalaman yang dialami berbagai organisasi di Negara maju menunjukan bahwa hanya organisasi yang secara konsisten terus meningkatkan dirinya melalui pengembangan organisasi yang dapat bertahan. Dalam kenyataannya organisasi seringkali terjadi keadaan yang tidak mengalami pertumbuhan yang disebabkan keengganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan dianggap bisa menyebabkan dis equilibrium (hilangnya keseimbangan moral). Hal ini menyebabkan penyakit masyarakat atau tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam organisasi sehingga perlu dilakukan perkembangan organisasi untuk melakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi, dan inovasi. Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi. Pengembangan organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian.

1

1.2 Rumusan Masalah a. Bagaimana sejarah organisasi ? b. Bagaimana perkembangan organisasi ? 1.3 Tujuan Makalah a. Untuk mengetahui sejarah organisasi. b. Untuk mengetahui perkembangan organisasi.

2

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Organisasi (Nancy Dixon,1994) organisasi adalah kemampuan untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan organisasi. (Peter Senge, 1990) organisasi dimana orang-orangnya secara terus menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, dimana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, dimana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan dimana orang-orang secara terus menerus belajar mempelajari (learning to learning) sesuatu secara bersama. (Burky dan Perry, 1998) organisasi adalah sebuah kesatuan yang terdiri dari sekelompok orang yang bertindak secara bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan bersama. Istilah organisasi berasal dari kata organon/bahasa yunani yang berarti alat, tools. Desain organisasi (organizatoinal design) merupakan proses memilih dan mengimplementasikan struktur yang terbaik untuk mengelola sumber-sumber untuk mencapai tujuan. Sasaran desain organisasi adalah menggunakan struktur yang memberikan fasilitas pengimplementasian strategi. Desain organisasi dapat juga dinyatakan sebagai proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untuk organisasi dan lingkungan tempat anggota organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain organisasi menuntut manajer untuk melihat secara bersamaan ke dalam organisasi dan keluar organisasi. Ada empat bagian untuk membangun desai organisasi, yaitu pembagian kerja, departementalisasi, hierarki dan koordinasi. Dalam pengembangan desain organisasi ada dua hal yang penting; pertama perubahan strategi dan lingkungan berlangsung dengan berlalunya waktu, desain organisasi merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam struktur termasuk mencoba dan kemungkinan berbuat salah dalam rangka menyusun desain organisasi. Manajer hendaknya memandang desain organisasi

3

sebagai pemecahan masalah dan mengikuti tujuan organisasi dengan gaya situasional atau kontingensi, yaitu struktur yang ada di desain untuk menyesuaikan keadaan organisasi atau sub unuitnya yang unik. Keterkaitan organisasi dan Metode antara lain : 1. Organisasi dan metode merupakan kunci atau syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya. 2. Organisasi dan metode penting bagi kegiatan manajemen. 3. Organisasi dan metode dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia. 4. Organisasi dan metode berguna dalam meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai tujuan. Dari uraian tersebut terlihat jelas betapa eratnya hubungan antara organisasi, metode, dan manajemen, bahkan sepertinya dapat dikatakan bahwa organisasi dan metode merupakan salah satu bidang pengkhususan dari manajemen. Organisasi terbentuk karena adanya kesepakatan antar manusia yang punya tujuan untuk membangun keinginan bersama dan berkembang bersama. Namun pada dasarnya manusia menginginkan sesuatu yang instant dan cepat, tetapi hal itu sangatlah sulit untuk digapai apabila dilakukan seorang diri. Kemudian mereka mencari sesamanya yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Oleh karena itu dibentuklah suatu kelompok atau biasa disebut organisasi. Dengan adanya organisasi, manusia dengan segala akal dan pikiran mereka disatukan dari sekelompok orang yng bekerjasama dan meraih tujuan. Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih. Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan. Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan.

4

Pada dasarnya partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan. Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti keterlibatan jasmaniah semata. Partisipasi dapat diartikan sebagi keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan. Untuk sejarah organisasi sendiri belum diketahui secara pasti kapan terbentuknya orgainsasi, suatu organisasi biasanya dianggap baru dimulai sebagai disiplin akademik bersamaan dengan munculnya manajemen ilmiah pada tahun 1890-an, dengan Taylorisme yang mewakili puncak dari gerakan ini. Para tokoh manajemen ilmiah berpendapat bahwa rasionalisasi terhadap organisasi dengan rangkaian instruksi dan studi tentang gerak waktu akan menyebabkan produktivitas. Studi tentang berbagai kompensasipun dilakukan. Setelah Perang Dunia I, fokus dari studi oganisasi bergeser kepada analisis tentang bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi mempengaruhi organisasi. Ini adalah transformasi yang didorong oleh penemuan tentang dampak Hawthorne. Gerakan hubungan antar manusia ini lebih terpusat pada tim, motivasi, dan aktualisasi tujuan-tujuan individu didalam organisasi. Perang Dunia II menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini, ketika penemuan logistik besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan munculnya minat yang baru terhadap sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap studi organisasi. Pada tahun 1960-an dan 1970-an, bidang ini sangat dipengaruhi oleh psikologi sosial dan tekanan dalam studi akademiknya dipusatkan pada penelitian kuantitatif. Sejak tahun 1980-an, penjelasan-penjelasan budaya tentang organisasi dan perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini. Metode-metode kualitatif dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan memanfaatkan pendekatanpendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi.

5

2.2 Perkembangan Organisasi Perkembangan teori organisasi dimulai pada tahun 1919-an dengan lahirnya teori manajemen ilmiah, dan berakhir pada tahun 1960-an dengan lahirnya teori modern yang mengakomodasi segi manusia, mesin, teknolgi, dan lingkungan sebagai dasar peningkatan produktivitas organisasi. Pendekatan mutakhir untuk memahami organisasi dipengaruhi oleh persfektif sosial kerangka kerja sistem terbuka. Evolusi merupakan perubahan yang sangat cepat dalam perkembangan organisasi dengan memberikan inovasi baru dalam bentuk keunggulan-keunggulan dan keunikan-keunikan dari perkembangan awal sampai perkembangan yang paling mutakhir dalam teori organisasi. Evolusi atau perkembangan teori organisasi memunculkan berbagai macam pendekatanpendekatan yang masing-masing dipengaruhi oleh cara yang digunakan untuk meninjau masalah organisasi. Keseluruhan pendekatan ini bisa dikelompokan menjadi tiga aliran utama, sesuai kurun waktu permunculan masing-masing pendekatan tersebut, yaitu : 1. Pendekatan Teori Klasik Awal terjadinya teori klasik sebagai pemerhati bidang manajemen dan organisasi ditandai oleh terbitnya buku karya Frederick Taylor (1911) yang berjudul “Principles of Scientific Management” yang lebih dikenal dengan istilah scientific management atau manajemen ilmiah. Taylor berusaha memperbaiki pekerjaan dengan menggunakan metode ilmiah terhadap tugas-tugas didalam organisasi. Keinginannya untuk mendapatkan metode terbaik tentang bagaimana setiap pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengacu pada desain pekerjaan. Taylor mengusulkan empat prinsip scientific management, yaitu : (1) Penggantian metode untuk menentukan elemen pekerjaan ditentukan secara ilmiah; (2) Seleksi dan pelatihan pekerja secara ilmiah; (3) Kerjasama antara pimpinan dan bawahan untuk mencapai tujuan sesuai dengan metode ilmiah; (4) Pembagian tanggung jawab yang lebih merata diantara manajer sebagai perencana dan supervise dan para pekerja sebagai pelaksana.

6

Teori klasik ini dikembangkan pula oleh Henry Fayol. Fayol mencoba mengembangkan prinsip-prinsip umum yang dapat diaplikasikan pada semua manajer dari semua tingkatan organisasi, dan menjelaskan fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer. Sedangkan Taylor memusatkan perhatian pada tingkatan yang paling rendah dari organisasi manajemen yaitu aspirasi bawahan. Fayol mengusulkan empat belas prinsip-prinsip organisasi, yaitu : a. Pembagian kerja; b. Wewenang; c. Disiplin; d. Kesatuan komando; e. Kesatuan arah; f. Mendahulukan kepetingan umum diatas kepentingan pribadi; g. Remunerasi (gaji sesuai pekerjaan); h. Sentralisasi; i. Rantai scalar (garis wewenang); j. Tata tertib; k. Keadilan; l. Stabilitas masa kerja para pegawai; m. Inisiatif; n. Esprit de corps (persatuan dan kesatuan dalam organisasi). Teori ini juga dikembangkan oleh Max Weber dengan istilah teori birokrasi. Weber telah mengembangkan sebuah model structural yang ia katakana sebagai alat yang paling efesien bagi organisasi-organisasi untuk mencapai tujuannya yang disebut dengan istilah birokrasi. Birokrasi ditandai dengan adanya pembagian kerja, hierarkhi wewenang yang jelas, prosedur seleksi yang formal, peraturan yang rinci, serta hubungan yang tidak didasarkan atas hubungan pribadi (impersonal) dalam organisasi. Tokoh terakhir dalam teori klasik adalah Ralph C. Davis, ia lebih menekankan pada perspektif perencanaan rasional, dan mengatakan bahwa struktur merupakan hasil logis dari tujuan-tujuan organisasi. Sedangkan tujuan utama perusahaan adalah pelayanan ekonomis. Nilai ekonomis ini dikembangkan

7

melalui aktivitas yang dilakukan oleh para anggotanya untuk menciptakan produk atau jasa organisasi, aktivitas tersebut kemudian menghubungkan tujuan organisasi dengan hasil yang dicapai organisasi. Perspektif perencanaan rasional menawarkan sebuah model yang sederhana dan langsung untuk merancang sebuah organisasi. Perencanaan organisasi dalam manajemen menentukan tujuantujuan organisasi, tujuan-tujuan tersebut kemudian menentukan pengembangan struktur, arus wewenang dan hubungan interrelasi. 2. Pendekatan Neo-Klasik Tokoh teori ini diawali oleh Elton Mayo (1927) yang membentuk aliran antar manusia (human relation school), memandang organisasi sebagai sesuatu yang terdiri dari tugas-tugas dari sisi manusia dibanding sisi mesin. Pada masa ini dilakukan percobaan yang menyangkut rancang ulang pekerjaan, perubahan panjangnya hari kerja dan waktu kerja dalam seminggu, pengenalan waktu istirahat, serta rencana upah individual dibandingkan dengan upah kelompok. Disimpulkan bahwa norma sosial kelompok merupakan kunci penentu perilaku kerja seseorang. Kemudian Hawthorne mempersatukan pandangan Taylor, Fayol, dan Weber dengan kesimpulan bahwa organisasi merupakan sistem kerjasama. Organisasi terdiri dari tugas-tugas dan manusia yang harus dipertahankan pada suatu keseimbangan. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Chester Barnard, yang menawarkan ide-ide dalam “the functions of the executive”, yaitu ia menentang pandangan klasik yang mengatakan bahwa wewenang harus didefinisikan sesuai dengan tanggapan dari bawahan, ia memperkenalkan peran dari organisasi informal ke dalam teori organisasi dan mengusulkan agar peran utama manager adalah memperlancar komunikasi dan mendorong para bawahan untuk berusaha lebih keras. Tokoh lainnya Douglas Mc Gregor, menyatakan bahwa ada dua pandangan tentang manusia, teori X pandangan negative dan teori Y pandangan positif. Kesimpulannya adalah pandangan seorang manajer tentang sifat manusia didasarkan atas pengelompokan asumsi tertentu, dan manusia cenderung untuk menyesuaikan perilakunya terhadap bawahanya sesuai asumsi tersebut. Dengan

8

demikian teori Y lebih disukai dan asumsi tersebut harus dapat membimbing para manajer dalam merancang organisasi dan memotivasi para pegawainya. Sedangkan Warren Benis mengatakan bahwa pengambilan keputusan pada birokrasi yang disentralisasi, kepatuhan kepada wewenang, serta pembagian kerja yang sempit diganti dengan struktur yang didesentralisasi dan demokratis yang diorganisasi pada kelompok yang fleksibel. Pengaruh yang diambil dari kekuasan diganti dengan pengaruh yang diambil dari keahlian. Bentuk organisasi yang ideal adalah adhocracy yang fleksibel. 3. Pendekatan Modern Teori modern ditandai dengan lahirnya gerakan contingency yang dipelopori Herbert Simon, yang menyatakan bahwa teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan prinsip yang saling bersaing. Kemudian Katz dan Robert Kahn dalam bukunya “the social psychology of organization” mengenalkan perspektif organisasi sebagai suatu sistem terbuka. Buku tersebut mendeskripsikan keunggulan-keunggulan perspektif sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan lingkungannya, dan perlunya organisasi menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap bertahan. Pada tahun 1960, Joan Woodward dan Charles Perrow, menyampaikan alasan yang disampaikan oleh James Thomson bahwa dalam menentukan struktur yang sesuai dalam organisasi diperlukan adanya teknologi. Pendekatan paling mutakhir mengenai teori organisasi memusatkan perhatian pada sifat politis organisasi. Teori ini mula-mula dibuat James March dan Herbert Simon, namun telah diperbaiki secara intensif oleh Jeffrey Preffer. Model yang dikembangkan yaitu teori organisasi yang mencakup koalisi kekuasaan, konflik inherent atas tujuan, serta keputusan desain organisasi yang mendukung kepentingan pribadi dari para pemegang kekuasaan. Organisasi merupakan koalisi yang terdiri dari berbagai kelompok dan individu dengan tuntutan yang berbeda-beda. Desain organisasi merupakan hasil

9

dari pertarungan kekuasaan berbagai koalisi tersebut. Jika kita ingin mengerti mengapa dan bagaimana organisasi tersebut dirancang, maka kita harus menilai preferensi dan kepentingan dari mereka yang berada di dalam organisasi yang mempunyai pengaruh terhadap pengambilan keputusan mengenai desain organisasi.

Pemikiran

ini

membangun atas

dasar pengetahuan

tentang

pengambilan keputusan berdasarkan perilaku dan ilmu politik yang telah meningkatkan

kemampuan

kita

untuk

menjelaskan

fenomena-fenomena

organisasi. 2.2.1 Pengertian Perkembangan Organisasi Ada beberapa pengertian tentang Perkembangan Organisasi, diantaranya : a. Strategi untuk merubah nilai-nilai daripada manusia dan juga struktur organisasi sehingga organisasi itu dapat beradaptasi dengan dengan lingkungannya. b. Suatu penyempurnaan yang terencana dalam fungsi menyeluruh (nilai dan struktur) suatu organisasi. c. Perkembangan Organisasi merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan secara terus-menerus oleh suatu organisasi. d. Perkembangan Organisasi merupakan suatu pendekatan situasional atau kontingensi untuk meningkatkan efektifitas organisasi. e. Perkembangan Organisasi lebih menekankan pada sistem sebagai sasaran perubahan. f. Perkembangan Organisasi meliputi perubahan yang sengaja direncanakan. Dari

beberapa

pengertian

diatas,dapat

kita

simpulkan

bahwa

Perkembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan bersama akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian. Perkembangan Organisasi sebagai suatu disiplin perubahan perencanaan yang menekankan pada penerapan ilmu pengetahuan dan praktek keperilakuan untuk membantu organisasi-organisasi mencapai efektivitas yang lebih besar. Para manajer dan staf ahli harus bekerja dengan dan melalui orang-orang untuk melaksanakan tugas-

10

tugas mereka dan Perkembangan Organisasi dapat membantu mereka membentuk hubungan yang efektif di antara mereka. Di dalam menghadapi akselerasi perubahan yang semakin cepat, Perkembangan Organisasi diperlukan untuk bisa mengatasi konsekuensi-konsekuensi dari perubahan tersebut. 2.2.2 Karakteristik Perkembangan Organisasi Karakteristik organisasi adalah perilaku dan tingkah laku suatu badan/institusi terhadap kondisi yang ada diluar institusi itu maupun didalam institusi itu sendiri, artinya dalam dunia bisnisnya selalu fokus kepada pelanggannya yang bukan hanya dari luar perusahaan itu tapi juga orang-orang di dalam perusahaan yang merupakan aset perusahaan itu sendiri. (Maksudnya Masih jarang sebuah institusi itu menganggap karyawannya berpotensi untuk jadi aset dan akhirnya kurang mendapat perhatian dari perusahan itu sendiri), jadi semua mengarah kepada mutu yg ditentukan oleh 2 hal seperti yg tertulis sebelumnya. Karakteristik Organisasi yang efektif adalah :  Concern terhadap SDM dan memperlakukan SDM sebagai Asset yang berharga.  Program Training dan Pengambangan terbuka seluas-luasnya.  Program kompensasi terlaksana dengan baik.  Tingkat perputaran SDM rendah.  Top

manajemen

mempunyai

komitmen

dan

mendukung

terhadap

perkembangan SDM.  Semua Team turut berpartisipasi dalam membuat kebijakan organisasi. Secara umum karakteristik perkembangan organisasi : a. Keputusan yang penuh pertimbangan maksudnya adalah suatu hasil yang diperoleh berdasarkan strategi yang telah direncanakan dalam rangka mewujudkan

perubahan

organisasional

yang

memiliki

sasaran

jelas

berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi. b. Diterapkan pada semua sub-sistem manusia baik individu, kelompok, dan organisasi maksudnya adalah menerapkan cara-cara baru yang diperlukan

11

untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi. c. Menerima intervensi baik dari luar maupun dalam organisasi yang mempunyai kedudukan di luar mekanisme organisasi maksudnya adalah menerima segala bentuk campur tangan misalnya dalam bentuk pendapat, baik dari anggota yang termasuk dalam sebuah organisasi atau berbagai pihak dari luar organisasi. d. Kolaborasi maksudnya adalah kerjasama antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi. e. Teori sebagai alat analisis maksudnya adalah menggunakan pengertian yang disebutkan secara tertulis lalu diterapkan sebagai alat analisis untuk mendapatkan suatu hasil yang memuaskan dari suatu pengembangan organisasi. f. Mengutamakan potensi manusia maksudnya adalah mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting. g. Interaksi dan Interpendensi maksudnya adalah menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh. h. Pendekatan Ilmiah maksudnya adalah menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi. 2.2.3 Akibat Serta Pengaruh Perkembangan Organisasi Akibat serta Pengaruh didalam Perkembangan Organisasi terjadi pada nilai, proses dan teknologi. a. Geseran / perubahan nilai yang dibawa Perkembangan Organisasi diantaranya adalah :  Penggunaan seluruh sumber-sumber yang tersedia.  Pengembangan potensi manusia.  Efektivitas dan kesehatan organisasi.  Pekerjaan yang menarik dan menantang.  Kesempatan untuk mempengaruhi lingkungan kerja.

12

b. Perkembangan Organisasi Berpengaruh Kepada proses yang meliputi :  Proses efektif  Proses manajemen  Proses pelaksanaan kerja  Perubahan teknologi, karena yang diutamakan adalah teknologi yang bisa menjawab kualifikasi posisi manusia.

13

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan 3.2 Saran

14

DAFTAR PUSTAKA

Ricardo, Bernat. 2012. Sejarah Perkembangan Organisasi. [tersedia] dalam http://bernatricardo.blogspot.co.id/2012/03/22-sejarah-perkembanganorganisasi.html?m=1. [24 Maret 2017]. Wicaksono, Harry. 2011. Sejarah munculnya Organisasi. [tersedia] dalam https://hyrra.wordpress.com/2011/02/25/sejarah-munculnya-organisasi/. [24 Maret 2017]. Husein Alatas, Farhat. 2012. Awal mula terjadinya organisasi. [tersedia] dalam http://farhathuseinalatas.blospot.co.id/2012/03/005awal-mula-terjadinyaorganisasi.html?m=1. [24 Maret 2017]. Purnama, Reka. 2011. Sejarah Organisasi. [tersedia] dalam http://rekadwifabregas.blogspot.co.id/2011/06/sejarah-organisasi.html?m=1. [24 Maret 2017]. Abas, Amah. 2010. Teory Organisasi Umum. [tersedia] dalam https://amahabas.wordpress..com./diary/teory-organisasi-umum/tugas1/sejarah. [24 Maret 2017].

15

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"

Bab Organis.docx
December 2019 25
Data Dan Variabel
December 2019 26
Budaya Gastritis.docx
December 2019 22
Doc2 - Copy.docx
November 2019 39
8842-17479-1-sm(1)
October 2019 35