BAB IV ANALISIS DATA Berikut ini adalah analisis kesehatan Bank Syariah Mandiri menggnakan metode CAMEL periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. 4.1
Capital (Modal) Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara Rasio Modal
terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). Sehingga CAR (Capital Adequacy Ratio) Bank Syariah Mandiri selama tahun 2009 hingga tahun 2012 adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) tahun 2009-2012 (dalam miliar rupiah) Tahun Rasio CAR 2009 12,39 % 2010 10,60 % 2011 14,57 % 2012 13,82 % Sumber : Annual Report BSM Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa rasio CAR pada tahun 2009 sebesar 12,39%, tahun 2010 sebesar 10,60%, tahun 2011 rasio sebesar 14,57%, tahun 2012 sebesar 13,82%. Perhitungan nilai rasio CAR tidak dilakukan oleh penulis karena sudah terdapat dalam annual report Bank Syariah Mandiri tiap tahunnya. Setelah melakukan mengetahui rasio CAR, maka selanjutnya yang dilakukan adalah menghitung nilai kredit aspek CAR Bank Syariah Mandiri pada tahu 2009 hingga tahun 2012. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia nomor 26/1/BPPP tanggal 29 Mei 1993 perihal modal minimum bank umum, cara penilaiannya sebagai berikut : 1. 2.
Untuk rasio modal 0% atau negative diberi nilai kredit 1 Untuk setiap kenaikan 0,1% mulai dari 0% nilai kredit ditambah 1
dengan nilai kredit maksimum 100, secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: 1
Nilai k redit=
Rasio +1 0,1
Tabel 4.2 Nilai Kredit Faktor CAR tahun 2009 - 2012 Predikat Tahun Rasio CAR Nilai Kredit Nilai Maksimum 2009 14,52 146,2 100 Sehat 12,44 2010 125,4 100 Sehat 13,16 2011 132,6 100 Sehat 11,73 2012 118,3 100 Sehat Nilai kredit aspek CAR tahun 2009 sebesar 146,2, tahun 2010 sebesar 125,4, tahun 2011 sebesar 132,6, tahun 2012 sebesar 118,3. Karena nilai kredit dibatasi maksimal 100, maka nilai kredit aspek CAR Bank Syariah Mandiri pada tahun 2009 hingga tahun 2012 diakui sebagai 100. Berdasarkan hasil perhitungan rasio permodalan Bank Syariah Mandiri (BSM) pada tahun 2009 hingga tahun 2012 menunjukkan nilai rasio dan nilai kredit aspek CAR lebih besar dari kriteria yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 8% dan 81, maka aspek permodalan BSM dapat diberi predikat SEHAT. 4.2
Kualitas Asset (Asset quality) Penilain terhadap kualitas asset berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.
26/4/BPPP tanggal 29 Mei 1993 perihak Kualitas Aktiva Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif. Penilaian tersebut dikuantifikasikan berdasar pada 2 rasio, yaitu : 1.
Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif.
Perhitungan terhadap aspek tersebut dilakukan dengan cara : a. Untuk rasio 15,5% atau lebih diberi nilai kredit 0 b. Untuk setiap penurunan 0,15% mulai dari 15,5% nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100, secara matematis dapat dirumuskan
N ila i k r e d it= 2
sebagai 15 , 5 −r asi o +1 0 ,1 5
berikut:
Tabel 4.3 Rasio aspek KAP (Kualitas Aktiva Produktif) tahun 2009-2012 (dalam miliar rupiah) Aktiva
Tahun
APYD
Rasio KAP
2009
94.017
21.319
4,41%
2010
89.168
30.744
2,90%
2011
109.671
44.947
2,44%
2012
151.920
50.640
3,00%
Produktif
Rasio KAP pada tahun 2009 sebesar 4,41%, tahun 2010 sebesar 2,90%, tahun 2011 sebesar 2,44% dan pada tahun 2012 sebesar 3,00%. Hal ini menunjukkan bahwa rasio KAP pada tahun 2009 hingga 2012 mengalami fluktuasi. Setelah melakukan perhitungan terhadap rasio KAP, maka selanjutnya yang dilakukan adalah menghitung nilai kredit aspek KAP pada tahun 2009 hingga tahun 2012.
Tabel 4.4 Nilai Kredit aspek KAP (Kualitas Aktiva Produktif) tahun 2009-2012
3
Nilai kredit
Tahun
Rasio KAP
Nilai kredit
2009
4,41%
111,9
100
2010
2,90%
127
100
2011
2,44%
131,6
100
2012
3,00%
126
100
Maksimum
Predikat Sehat Sehat Sehat Sehat
Nilai kredit aspek KAP per 31 Desember tahun 2009 sebesar 111,9 dengan nilai kredit maksimum 100, tahun 2010 sebesar 127 dengan nilai kredit maksimum 100, tahun 2011 sebesar 131,6 dengan nilai kredit maksimum 100, tahun 2012 sebesar 126 dengan nilai kredit maksimum 100. Berdasarkan hasil perhitungan aspek KAP pada tahun 2009 hingga tahun 2012, didapatkan hasik rasio KAP yang lebih kecil dari 10,35% serta nilai kredit maksimumnya adalah 100. Maka dapat disimpulkan bahwa Bank Syariah Mandiri mendapat predikat SEHAT pada aspek KAP. 2.
Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) terhadap
aktiva uang diklasifikasikan. Perhitungan rasio tersebut dilakukan dengan cara : a.
Untuk rasio 0 (tidak memiliki rasio penyisihan penghapusan
aktiva produktif) diberi nilai kredit 0 b. Untuk setiap kenaikan 1 % mulai dari 0 % nilai kredit ditambah 1,5 dengan maksimum 100, secara matematis dapat dirumuskan sebagai
N ila i k ¿ it=
berikut: r asi o +1, 5 1
Tabel 4.5 Rasio Penyisihan Penyusustan Aktiva Produktif tahun 2009-2012 Tahun
Rasio PPAP
2009
108,16%
2010
127,64%
2011
107,66%
2012
110,08%
Sumber : Annual Report BSM 4
Rasio PPAP pada tahun 2009 sebesar 108,16%, pada tahun 2010 sebesar 127,64%, tahun 2011 adalah 107,66% dan pada tahun 2012 sebesari 110,08%. Rasio PPAP ini tidak dihitung oleh penulis karena sudah tercantum dalam annual report Bank Syariah Mandiri. Setelah mengetahui rasio PPAP, yang dilakukan selanjutnya adalah menghitung nilai kredit PPAP pada Bank Syariah Mandiri pada tahun 2009 hingga tahun 2012. Table 4.6 Nilai Kredit KAP (Kualitas Aktiva Produktif) 2 tahun 2009-2012 Nilai kredit
Tahun
Rasio PPAP
Nilai kredit
2009
108,16%
109,66
100
2010
127,64%
129,14
100
2011
107,66%
109,16
100
2012
110,08%
111,58
100
Maksimum
Predikat Sehat Sehat Sehat Sehat
Nilai kredit aspek PPAP Bank Syariah Mandiri per 31 Desember 2009 sebesar 109,66 dengan nilai kredit maksimum 100, pada tahun 2010 sebesar 129,14 dengan nilai kredit maksimum 100, pada tahun 2011 sebesar 109,16 dengan nilai kredit maksimum 100, dan tahun 2012 sebesar 111,58 dengan nilai kredit maksimum 100. Berdasarkan hasil perhitungan aspek PPAP pada tahun 2009 hingga tahun 2012, didapatkan hasik rasio PPAP yang lebih besar dari 81% serta nilai kredit maksimumnya adalah 100. Maka dapat disimpulkan bahwa Bank Syariah Mandiri mendapat predikat SEHAT pada aspek kualitas asset.
5
4.3
Manajemen (Managemen) Penilaian didasarkan pada manajemen permodalan, manajemen aktiva,
manajemen umum, manajemen rentabilitas, dan manajemen likuiditas. Dalam hal ini faktor penilaian manajemen dilakukan menggunakan rasio Net Profit Margin (NPM) yang menggambarkan tingkat keuntungan bank dibandingkan dengan pendapan yang diterima dari kediatan operasionalnya. Table 4.7 Rasio aspek Net Profit Margin (NPM) tahun 2009-2012 (dalam miliar rupiah) Pendapatan
Tahun
Laba Bersih
2009
291
2.420
20,49%
2010
418
3.330
12,55%
2011
551
4.850
11,36%
2012
805
4.690
17,16%
Operasional
Rasio NPM
Rasio NPM tahun 2009 sebesar 20,49%, tahun 2010 sebesar 12,55%, tahun 2011 sebesar 11,36%, tahun 2012 sebesar 17,16%. Dari data tersebut dapat kita simpulkan bahwa aspek manajemen Bank Syariah Mandiri dilihat dari rasio NPMnya, mendapat predikat SEHAT, karena melebihi ketetapan BI sebesar 4,9%. 4.4 Earnings (Rentabilitas) Rasio rentabilitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan bank dalam mendapatkan keuntungan. Rasio rentabilitas dibagi menjadi 2 yaitu ROA dab BOPO. 1. ROA (Retturn Of Asset) merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak selama 12 bulan terakhir terhadap total aktiva. Perhitungan nilai kreditnya dilakukan dengan cara : a. Untuk rasio 0% atau negatif diberi nulai kredit 0 b. Untuk setuai kenaikan 0,015% mulai dari 0%, nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100, secara matematis dapat
6
dirumuskan
¿ l aik ¿ it =
sebagai
berikut:
r asi o +1 0 , 0 15 Table 4.8
Rasio ROA (Retturn Of Asset) tahun 2009-2012 (dalam miliar rupiah) Laba Tahun
Sebelum
Total Aktiva
Rasio ROA
Pajak 2009
418
22.037
1,89%
2010
569
32.482
1,75%
2011
760
48.670
1,53%
2012
1.120
54.229
2,06%
Berdasarkan penilaian kuantitatif aspek ROA di atas, terlihat bahwa pada tahun 2009 sebesar 1,89%, tahun 2010 sebesar 1,75%, tahun 2011 sebesar 1,53, tahun 2012 sebesar 2,06%. Hal ini menunjukkan bahwa rasio ROA pada tahun 2009 hingga 2012 mengalami fluktuasi. Setelah mengetahui rasio ROA, selanjutnya yang perlu diketahui adalah nilai kredit aspek ROA Bank Syarian Mandiri pada Tahun 2009 hingga tahun 2012. Table 4.9 Nilai Kredit ROA (Return Of Asset) tahun 2009-2012
7
Tahun
Rasio ROA
Nilai kredit
2009
1,89%
127
Nilai kredit Maksimum 100
Predikat Sehat
2010
1,75%
117,6
100
2011
1,53%
103
100
2012
2,06%
138,3
100
Sehat Sehat Sehat
Nilai kredit aspek ROA Bank Syariah Mandiri per 31 Desember 2009 sebesar 127 dengan nilai kredit maksimum 100, pada tahun 2010 sebesar 117,6 dengan nilai kredit maksimum 100, pada tahun 2011 sebesar 103 dengan nilai kredit maksimum 100, dan tahun 2012 sebesar 138,3 dengan nilai kredit maksimum 100. Berdasarkan hasil perhitungan aspek ROA pada tahun 2009 hingga tahun 2012, didapatkan hasik rasio ROA yang lebih besar dari 1,21%% serta nilai kredit maksimumnya adalah 100. Maka dapat disimpulkan bahwa Bank Syariah Mandiri mendapat predikat SEHAT pada aspek ROA. 2.
BOPO merupakan perbandingan antara beban operasional dengan
pendapatan operasional. Perhitungan nilai kreditnya dilakukan dengan cara : a. Rasio 100% atau lebih diberi nilai kredit 0 b. Untuk setiap penurunan sebesar 0,08 mulai dari 100% nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100 Tabel 4.10 Rasio BOPO (beban operasional/pendapatan operasional) Tahun 2009 - 2012
Tahun
Rasio BOPO
2009 2010 2011 2012
73,76% 74,97% 76,44% 73,00%
Sumber : Annual report BSM Rasio BOPO pada tahun 2009 sebesar 73,76%, pada tahun 2010 sebesar 74,97%, tahun 2011 adalah 76,44% dan pada tahun 2012 sebesari 73,00%. Rasio
BOPO ini tidak dihitung oleh penulis karena sudah tercantum dalam annual report Bank Syariah Mandiri. Setelah mengetahui rasio BOPO, yang 8
dilakukan selanjutnya adalah menghitung nilai kredit BOPO pada Bank Syariah Mandiri pada tahun 2009 hingga tahun 2012. Table 4.11 Nilai Kredit BOPO tahun 2009-2012 Nilai kredit
Tahun
Rasio BOPO
Nilai kredit
2009
73,76%
329
100
2010
74,97%
313,8
100
2011
76,44%
296,5
100
2012
73,00%
378,5
100
Maksimum
Predikat Sehat Sehat Sehat Sehat
Nilai kredit aspek BOPO Bank Syariah Mandiri per 31 Desember 2009 sebesar 329 dengan nilai kredit maksimum 100, pada tahun 2010 sebesar 313,8 dengan nilai kredit maksimum 100, pada tahun 2011 sebesar 296,5 dengan nilai kredit maksimum 100, dan tahun 2012 sebesar 378,5 dengan nilai kredit maksimum 100. Berdasarkan hasil perhitungan aspek BOPO pada tahun 2009 hingga tahun 2012, didapatkan hasik rasio BOPO yang lebih kecil dari 93,52% serta nilai kredit maksimumnya adalah 100. Maka dapat disimpulkan bahwa Bank Syariah Mandiri mendapat predikat SEHAT pada aspek earning. 4.5
Liquidity (Likuiditas) Perhitungan likuiditas digunakan untuk mengetahui apakahmempunyai
kemampuan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang segera ditagih (jangka pendek). Perhitungan ini menggunakan rasio LDR (Loan Debt Ratio) Table 4.12 9
Rasio aspek LDR tahun 2009 – 2012 (dalam miliar rupiah) Tahun
Kredit Yang
Dana Pihak Ketiga Rasio LDR Diberikan 2009 16.600 19.338 85,8% 2010 23.970 28.998 82,6% 2011 36.730 42.618 86,1% 2012 44.755 47.409 94,4% Berdasarkan penilaian kuantitatif aspek LDR di atas, terlihat bahwa pada
tahun 2009 sebesar 85,8%, tahun 2010 sebesar 82,6%, tahun 2011 sebesar 86,1%, tahun 2012 sebesar 94,4%. Hal ini menunjukkan bahwa rasio LDR pada tahun 2009 hingga 2012 mengalami fluktuasi. Setelah mengetahui rasio LDR, yang dilakukan selanjutnya adalah menghitung nilai kredit LDR pada Bank Syariah Mandiri pada tahun 2009 hingga tahun 2012.
Table 4.13 Nilai Kredit aspek LDR tahun 2009 – 2012 Nilai kredit
Tahun
Rasio LDR
Nilai kredit
2009
85,8%
118,8
100
2010
82,6%
129,6
100
2011
86,1%
115,6
100
2012
94,4%
82,4
82,4
Maksimum
Predikat Sehat Sehat Sehat Sehat
Nilai kredit aspek LDR Bank Syariah Mandiri per 31 Desember 2009 sebesar 118 dengan nilai kredit maksimum 100, pada tahun 2010 sebesar 129,6 dengan nilai kredit maksimum 100, pada tahun 2011 sebesar 115,6 dengan nilai kredit maksimum 100, dan tahun 2012 sebesar 82,4 dengan nilai kredit maksimum 82,4. 10
Berdasarkan hasil perhitungan aspek LDR pada tahun 2009 hingga tahun 2012, didapatkan hasik rasio LDR yang lebih kecil dari 94,75% serta nilai kredit maksimumnya lebih dari 81. Maka dapat disimpulkan bahwa Bank Syariah Mandiri mendapat predikat SEHAT pada aspek liquidity.
11