BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yang bersifat Deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang inisiasi menyusui dini di RSKDIA Pertiwi Makassar. Pendekatan yang dilakukan pada desain penelitian ini adalah Cross Sectional dimana data dikumpulkan dengan cara pendekatan, atau pengumpulan data sekaligus pada saat bersamaan. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan membagikan kuesioner, dengan cara mengisi pernyataan kepada ibu hamil trimester III yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Waktu penelitian yang dilaksanakan pada bulan Maret 2018 dengan jumlah sampel 72 responden yang pengambilannya sampelnya dilakukan dengan teknik Purposive Sampling. Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan dan sesuai dengan tujuan peneliti maka di peroleh hasil mengenai distribusi frekuensi umur, distribusi frekuensi pendidikan, distribusi pekerjaan, distribusi frekuensi pengetahuan, dan distribusi frekuensi sikap yang disajikan dalam bentuk tabel dan disertai penjelasan tabel sebagai berikut : 42
43
1. Karakteristik responden a.
Distribusi Frekuensi Umur Berdasarkan
hasil
penelitian
distribusi
frekuensi
responden menurut umur dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel IV.1 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Umur pada pasien Ibu Hamil Trimester III Di RSKDIA Pertiwi Makassar Umur Frekuensi Presentasi (%) 17-25 Tahun 47 65.3 26-44 Tahun 25 34.7 Total 72 100.0 Sumber : Data Primer 2018 Berdasarkan tabel IV.1 diatas menunjukkan bahwa dari 72 orang responden yang diteliti yang memiliki umur 17-25 tahun sebanyak 47 orang (65.3%), dan responden dengan umur 26- 44 tahun sebanyak 25 orang (34.7%). b. Distribusi Frekuensi Pendidikan Berdasarkan
hasil
penelitian
distribusi
frekuensi
responden menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
44
Tabel IV.2 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Pendidikan pada pasien Ibu Hamil Trimester III Di RSKDIA Pertiwi Makassar Pendidikan Frekuensi Presentasi (%) SD 4 5.6 SMP 9 12.5 SMA 43 59.7 D3 2 2.8 SARJANA 14 19.4 Total 72 100.0 Sumber : Data Primer Berdasarkan tabel IV.2 diatas menunjukkan bahwa dari 72 orang responden yang diteliti yang memiliki tingkat pendidikan SD sebanyak 4 orang (5.6%), yang mempunyai pendidikan SMP sebanyak 9 orang (12.5%), yang mempunyai pendidikan SMA sebanyak 43 orang (59.7%), yang mempunyai pendidikan D3 sebanyak 2 orang (2.8%), dan yang mempunyai tingkat pendidikan perguruan tinggi (Sarjana) sebanyak 14 orang (19.4%). c.
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Berdasarkan
hasil
penelitian
distribusi
frekuensi
responden menurut pekerjaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
45
Tabel IV.3 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Pekerjaan pada pasien Ibu Hamil Trimester III Di RSKDIA Pertiwi Makassar Pekerjaan Frekuensi Presentasi (%) IRT 43 59.7 PNS 12 16.7 Wiraswasta 17 23.6 Total 72 100.0 Sumber : Data Primer Berdasarkan tabel IV.3 diatas menunjukkan bahwa 72 orang responden yang diteliti yang memiliki pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 43 orang (59.7%), sebagai PNS sebanyak 12 orang (16.7%), dan yang bekerja sebagai Wiraswasta sebanyak 17 orang (23.6%). 2. Distribusi variabel penelitian a. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Berdasarkan
hasil
penelitian
distribusi
frekuensi
responden menurut pengetahuan ibu hamil Trimester III tentang inisiasi Menyusui Dini di RSKDIA Pertiwi Makassar dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel IV.4 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Pengetahuan pada pasien Ibu Hamil Trimester III Di RSKDIA Pertiwi Makassar Pengetahuan Frekuensi Presentasi (%) Baik 57 79.2 Kurang 15 20.8 Total 72 100.0
46
Sumber : Data Primer 2018 Berdasarkan tabel IV.4 diatas menunjukkan bahwa dari 72 orang responden yang diteliti sebagai subjek penelitian yang memiliki pengetahuan baik tentang inisiasi menyusui dini sebanyak 57 orang (79.2%), dibandingkan ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang tentang inisiasi menyusui dini sebanyak 15 orang (20.8%). b. Distribusi Frekuensi Sikap Berdasarkan
hasil
penelitian
distribusi
frekuensi
responden menurut umur dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel IV.5 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Sikap pada pasien Ibu Hamil Trimester III Di RSKDIA Pertiwi Makassar Sikap Frekuensi Presentasi (%) Positif 60 83.3 Negatif 12 16.7 Total 72 100.0 Sumber : Data Primer 2018 Berdasarkan tabel IV.5. diatas menunjukkan bahwa dari 72 orang responden yang diteliti sebagai subjek penelitian yang memiliki sikap positif sebanyak 60 orang (83.3%), dibandingkan ibu hamil yang memiliki sikap negatif sebanyak 12 orang (16.7%).
47
B. Pembahasan Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang inisiasi menyusui dini di RSKDIA Pertiwi Makassar. Maka, dalam pembahasan ini akan dipaparkan mengenai pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang inisiasi menyusui dini. 1.
Gambaran pengetahuan ibu hamil trimester III tentang inisiasi menyusui dini Berdasarkan gambaran pengetahuan ibu hamil trimester III tentang inisiasi menyusui dini di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Makassar menunjukkan bahwa 72 orang responden yang diteliti yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 57 orang (79.2%) responden dan ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 15 orang (20.8%) responden. Hal ini bisa dilihat dari hasil kuesioner yang menunjukkan bahwa terdapat 15 orang (20.8%) tidak mengetahui tentang pengertian inisiasi menyusui dini yang merupakan permulaan yang awal dimana bayi diberi kesempatan menyusui atau mencari puting payudara dengan cara merangkak di dada ibu, manfaat inisiasi menyusui dini yaitu bayi yang melakukan inisiasi menyusui dini dapat
48
mengurangi angka kematian bayi dan mengurangi risiko terjadinya perdarahan pada ibu dan adapun penghambat dilaksanakannya inisiasi menyusui dini yaitu bayi kedinginan, ibu harus dijahit, bayi harus segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang, diukur, dan bayi siaga. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor yaitu : kurangnya helth education yang diberikan oleh tenaga kesehatan dan kurangnya perhatian ibu hamil tentang buku Kartu Menuju Sehat (KMS) khususnya tentang inisiasi menyusui dini. Sedangkan pengetahuan yang baik sebanyak 57 orang (79.2%) karena dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan usia. Dari tabel distribusi pendidikan didapatkan ibu hamil yang mempunyai tingkat pendidikan SD sebanyak 4 orang (5.6%), SMP sebanyak 9 orang (12.5%), SMA sebanyak 43 orang (59.7%), Diploma sebanyak 2 orang (2.8%), Sarjana sebanyak 14 orang (19.4%). Hal ini sangat mempengaruhi pengetahuan karena semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan yang dimiliki orang tersebut dan semakin banyak pula informasi yang bisa di peroleh, pengetahuan juga dapat diperoleh dari pengalaman-pengalaman seperti kehamilan G2 sehingga ibu cukup mengetahui pentingnya pemberian inisiasi menyusui dini dan bayi siaga, atau informasi dari teman dan keluarga yang pernah melakukan inisiasi menyusui dini, atau yang mengerti tentang inisiasi menyusui dini serta dari media
49
cetak atau elektronik. Faktor usia juga dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, dalam penelitian ini diperoleh ibu hamil yang berusia 17-25 tahun sebanyak 47 orang (65.3%), dan 26-44 tahun sebanyak 25 orang (34.7%). Dimana peneliti berasumsi bahwa usia yang bertambah dapat mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Inas sausan (2016) yang berjudul perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil sebelum dan setelah penyuluhan mengenai inisiasi menyusui dini di Puskesmas Halmahera dan Puskesmas Ngesrep di kota Semarang. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah penyuluhan mengenai inisiasi menyusui dini. Hal ini terlihat dari peningkatan skor rerata total pengetahuan responden sebelum dan setelah diberikan penyuluhan , dimana skor rerata sebelum diberikan penyuluhan sebanyak 6.50% dan meningkat menjadi 9.06% setelah diberi penyuluhan. Penyuluhan yang diterima oleh ibu hamil akan berpengaruh terhadap pengetahuan ibu, dengan informasi yang diperolehnya, maka akan merangsang ibu hamil untuk lebih mengetahui tentang inisiasi menyusui dini. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2012) dengan judul pengaruh pendidikan kesehatan
50
inisasi menyusui dini terhadap pengetahuan ibu hamil trimester III di poli KIA RSIA Pertiwi Makassar. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan responden sebelum dilakukan pendidikan kesehatan terdapat 6 orang (12.0%) yang memiliki pengetahuan baik, dan 44 orang orang (88.0%) memiliki pengetahuan kurang. Dan pengetahuan responden setelah dilakukan pendidikan kesehatan menunjukkan 100% responden memiliki pengetahuan yang bak. Pengetahuan ibu seperti hasil penelitian diatas dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, dimana 4,0% responden berpendidikan SMP, 44.0% responden berpendidikan SMA, 5% responden berpendidikan Diploma, 8% responden berpendidikan S1, dan tidak ada seorangpunberpendidikan SD. Faktor pengalaman mendapat informasi
juga
menunjukkan
menentukan
bahwa
64.0%
pengetahuan responden
responden.
pernah
Data
memperoleh
informasi tentang inisiasi menyusui dini, dan 36.0% responden tidak pernah mendapatkan informasi terntang inisiasi menyusui dini. 2.
Gambaran sikap ibu hamil trimester III tentang inisiasi menyusui dini Berdasarkan sikap ibu hamil trimester III tentang inisiasi menyusui dini di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Makassar menunjukkan bahwa dari 72 orang responden yang diteliti sebagai subjek penelitian, yang memiliki sikap positif sebanyak 60
51
orang (83.3%), dibandingkan ibu hamil yang memiliki sikap negatif sebanyak 12 orang (16.7%). Sikap ialah reaksi atau responden yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Newcomb salah satu seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi adalah merupakan “pre-disposisi” tindakan atau perilaku (Notoatmodjo, 2014). Sikap responden dinilai dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari pertanyaan sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju, dikatakan positif apabila responden dengan nilai pernyataannya 25-40, dan negatif apabila responden dengan nilai pernyataan 10-24. Pada hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa dari 72 ibu hamil terdapat 60 orang (83.3%) bersikap atau merespon positif tentang inisiasi menyusui dini, hal ini disebabkan karena ibu hamil memiliki pengetahuan yang baik tentang inisiasi menyusui dini sehingga ibu hamil mengerti dan menanggapi positif inisiasi menyusui dini, dengan sikap positif yang ditunjukkan oleh ibu hamil maka pelaksanaan inisiasi menyusui dini dapat dengan mudah dilakukan.
52
Selain itu terdapat pula 12 orang (16.7%) bersikap negative tentang inisiasi menyusui dini, hal ini disebabkan oleh keterbatasan atau kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil yang membuat ibu hamil bersikap negative tentang inisiasi menyusui dini. Dalam hal ini ibu hamil sebagian menganggap air susu ibu yang keluar pertama kali dan berwarna kuning adalah kotor dan basi. Ibu yang baru kehamilan pertama beranggap tidak ingin melaksanakan inisiasi menyusui dini karena untuk menjaga body image dan takut payudaranya menjadi lecet sehingga ibu tidak melaksanakan inisiasi menyusui dini. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Supini (2011) dengan judul hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang inisiasi menyusui dini dengan pelaksanaan inisiasi menyusui dini di Bps Juniati Soesanto Surabaya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ibu yang memiliki sikap positif dengan melaksanakan inisiasi menyusui dini adalah 53.1% sedangkan yang negatif adalah 46.9%. sebagian besar ibu-ibu memiliki sikap positif dibuktikan dengan kemampuan menjawab pertanyaan favorable tentang pelaksanaan inisiasi menyusui dini dan waktu menyusui yang tepat bagi bayi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden bertindak atau menerapkan sebenarnya.
konsep
teori
yang
didapat
pada
kondisi
yang
53
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang inisiasi menyusui dini perlu ditingkatkan agar dengan adanya pengetahuan yang baik semua ibu dapat melakukan pemberian inisiasi menyusui dini pada saat melahirkan.