Bab Iv Intervensi Yang Mungkin

  • Uploaded by: Prof. DR.Rolles Nixon Palilingan,MS
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Iv Intervensi Yang Mungkin as PDF for free.

More details

  • Words: 612
  • Pages: 4
40

BAB IV BENTUK INTERVENSI YANG DIPERLUKAN Palilingan dan Pungus (2007) melalui penelitian yang mengevaluasi sistem kerja aktivitas praktikum lapangan, mendapatkan bahwa ternyata sistem kerja aktivitas praktikum lapangan yang dilakukan selama ini dalam rangka implementasi kurikulum akademik Jurusan Fisika FMIPA Unima dan dalam rangka kerjasama dengan BMG Jakarta, belum dapat dikatakan ergonomis. Kenyataan tersebut juga didukung oleh hasil yang diperoleh oleh Pungus dan Palilingan (2007) yang menunjuukan bahwa pelaksanaan aktivitas praktikum lapangan menyebabkan mahasiswa mengalami strain fisiologis yang semakin meningkat, sehingga bila aktivitas diperpanjang lebih lama, akan sangat merugikan dan membahayakan mahasiswa. Oleh karena itu dikemukakan bahwa perlu diadakan perbaikan-perbaikan dalam sistem kerja aktivitas praktikum lapangan melalui serangkaian rencana intervensi yang diperlukan agar tercipta sistem kerja yang benar-benar ergonomis. Dengan sistem kerja seperti itu, diharapkan mahasiswa dapat melakukan aktivitas dengan respons fisiologis yang lebih baik dan dengan tidak adanya kelelahan dan keluhan-keluhan yang berarti. Pada akhirnya mahasiswa akan mencapai kinerja yang diharapkan sesuai tuntutan kurikulum akademik. Dengan menggunakan pendekatan ergonomi total, Palilingan (2007) telah merencanakan serangkaian intervensi terhadap sistem kerja aktivitas praktikum lapangan. Rangkaian rencana intervensi tersebut terdiri dari: (1) mahasiswa mengenakan setelan pakaian ergonomis; (2) ada suplesi gizi di antara unit praktikum; (3) perbaikan sikap kerja; (4) penyesuaian posisi titik ukur dengan antropometri tubuh; (5) penggunaan perlengkapan pelindung; (6) pemberian waktu istirahat; (7) pemberian motivasi (dorongan); (8) melaksanakan komunikasi dua arah yang simpatik dan empatik; (9) perbaikan informasi; dan (10) penggunaan alat bantu. Dari kesepuluh rencana intervensi yang hendak dilakukan dalam aktivitas praktikum lapangan, yang terkait langsung dengan konsep-konsep biomekanika yang telah dipaparkan pada Bab III adalah:

ASPEK BIOMEKANIKA AKTIVITAS PRAKTIKUM LAPANGAN MAHASISWA JURUSAN FISIKA FMIPA UNIMA. DR.Rolles Nixon Palilingan, MS. Staf Dosen Jurusan Fisika FMIPA UNIMA 10/21/2008.

41

1) mahasiswa mengenakan setelan pakaian ergonomis, 2) perbaikan sikap kerja, 3) penyesuaian posisi titik ukur dengan antropometri tubuh, 4) penggunaan alat bantu. Dengan demikian dalam melaksanakan intervensi berdasarkan pertimbangan konsep biomekanika, pembahasan pada Bab II dan III benar-benar memberikan kontribusi terhadap semua rencana untuk mengadakan perbaikan. Schafer (1997) mengemukakan bahwa semakin banyak konsep biomekanika yang dipahami dalam suatu sistem kerja, akan lebih banyak keluhan-keluhan otot rangka yang dapat dikenali dan dihindari, serta kinerja akan meningkat. Dilihat dari sisi biomekanika, pakaian yang akan digunakan hendaknya yang berukuran tidak sesak dan bersifat cukup elastis.

Hal ini perlu agar pakaian yang

dikenakan mahasiswa sewaktu melakukan aktivitas, tidak memberikan beban tambahan pada otot dan sendi sewaktu menggerakan segmen-segmen tubuh dalam melakukan kerja sebagai tuntutan pekerjaan aktivitas praktikum lapangan sesuai dengan panduan praktikum. Perbaikan sikap kerja, penyesuaian posisi titik ukur dengan antropometri tubuh, dan penggunaan alat bantu dapat diarahkan sedemikian rupa sehingga dapat menyebabkan mahasiswa bekerja dengan posisi tubuh yang baik dalam arti tidak menimbulkan momen gaya yang

berarti terhadap tumpuan pada kaki, dan dapat mengurangi beban-beban

tambahan terhadap otot, sendi ataupun tulang pada waktu menggerakan segmen-segmen tubuh dalam melakukan aktivitas.

Posisi-posisi tubuh yang perlu diperbaiki pada

umumnya telah ditunjukkan dalam Gambar 2.1. Untuk memperbaiki sikap kerja atau posisi-posisi tubuh yang tidak ergonomis, Palilingan (2007) telah mengajukan beberapa inovasi. Selain menganjurkan mengenakan pakaian ergonomis, juga telah dajukan inovasi-inovasi sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4.1. Inovasi-inovasi tersebut muncul sebagai hasil pertimbangan perbaikan sistem kerja praktikum lapangan berdasarkan konsep-konsep biomekanika.

ASPEK BIOMEKANIKA AKTIVITAS PRAKTIKUM LAPANGAN MAHASISWA JURUSAN FISIKA FMIPA UNIMA. DR.Rolles Nixon Palilingan, MS. Staf Dosen Jurusan Fisika FMIPA UNIMA 10/21/2008.

42

Gambaar 4.1. Beberapa Inovasi untuk Perbaikan Sikap Kerja dalam Sistem Aktivitas Praktikum Lapangan. Semuanya Dibuat Berdasarkan Pertimbangan dari Aspek Biomekanika dalam Konteks Aktivitas Praktikum Lapangan.

ASPEK BIOMEKANIKA AKTIVITAS PRAKTIKUM LAPANGAN MAHASISWA JURUSAN FISIKA FMIPA UNIMA. DR.Rolles Nixon Palilingan, MS. Staf Dosen Jurusan Fisika FMIPA UNIMA 10/21/2008.

43

ASPEK BIOMEKANIKA AKTIVITAS PRAKTIKUM LAPANGAN MAHASISWA JURUSAN FISIKA FMIPA UNIMA. DR.Rolles Nixon Palilingan, MS. Staf Dosen Jurusan Fisika FMIPA UNIMA 10/21/2008.

Related Documents


More Documents from "jacksryant"

June 2020 23
Bab I Bio Fisika)
November 2019 25
Bab Ii Bio Fisika)
November 2019 25
Cover Biofisika
November 2019 32